Analisis sikap wisatawan domestik terhadap objek wisata Gembira Loka Yogyakarta - USD Repository

  ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Willy Christiawan NIM : 021324022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Willy Christiawan NIM : 021324022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  

MOTTO

Percaya   dan  yakin  bahwa  Tuhan  akan  memberikan  segala 

sesuatu  yang terbaik dan terindah tepat pada waktunya. 

  Tidak   ada  orang  yang  dapat  meraih  kualitas  ekselen  dalam  suatu   karya  atau  pekerjaan,  jika  ia  tidak  pernah  melewati  proses   yang  lama  dan  menyakitkan  untuk  belajar  dan  mempersiapkan

  

 segala sesuatunya (Horace) 

  “Menjadi  baik, lebih baik dan terbaik” jangan pernah berhenti  sebelum   yang  baik  menjadi  lebih  baik,  dan  yang  lebih  baik  menjadi  yang terbaik.    Saya   semakin  yakin  bahwa  hidup  adalah  10  persen  dari  apa  yang   sebenarnya  terjadi  pada  diri  kita  dan  90  persen  adalah  bagaimana  sikap kita menghadapinya.    Bersuka   citalah  dalam  pengharapan,  sabarlah  dalam  kesesakan,  dan bertekunlah dalam doa. (Rm 12:12).   

  

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya sederhana ini dengan penuh cinta dan kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus di surga yang telah

menjadi kekuatan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

  

2. Kedua orang tuaku bapak Agus Triyanto dan

Ibu Sunarti yang selalu membantu, membimbing dan mendoakan.

  

3. Kedua adikku Nikolaus Erwin Darmawan dan

Yogi Krisna Putra yang selalu mendukung dan mendoakan.

4. Pak Rubiyanto dan Pak Yoni yang selalu membimbing, memotivasi dan mendoakanku.

  

5. Indah Sulistyowati yang telah membantu dan

memberikan motivasi serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  ABSTRAK ANALISIS SIKAP WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP OBJEK WISATA GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA Willy Christiawan 021324022 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap wisatawan domestik terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2008 di Gembira Loka Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang responden. Adapun alat untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, observasi, riset kepustakaan dan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang mengunjungi objek wisata Gembira Loka. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling.

  Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden adalah analisis persentase. Sedangkan untuk mengetahui sikap responden terhadap atribut-atribut objek wisata Gembira Loka, digunakan Pedoman Acuan Patokan Tipe II.

  Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis persentase, paling banyak responden berjenis kelamin wanita (52%); sebagian besar responden berusia antara 20-30 tahun (34%); tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SLTA (43%); paling banyak pekerjaan responden adalah wiraswasta (28%); tingkat penghasilan paling banyak lebih dari 1.000.000 (23%); dan paling banyak responden memiliki motivasi ingin beristirahat dan menyegarkan pikiran kembali (33%).

  Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh kesimpulan bahwa (1) sikap wisatawan domestik terhadap atribut pelayanan adalah baik dengan skor 76.667%; (2) sikap wisatawan domestik terhadap atribut fasilitas sangat baik dengan skor 81.429; (3) sikap wisatawan domestik terhadap atribut tarif adalah baik dengan skor 74.533%; (4) sikap wisatawan domestik terhadap atribut keamanan sangat baik dengan skor 81.900% dan (5) sikap wisatawan domestik terhadap atribut atraksi dan sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta adalah sangat baik dengan skor 81.533%.

  

ABSTRACT

ANALYSIS ON ATTITUDE OF DOMESTIC TOURISTS TOWARDS

GEMBIRA LOKA ZOO AS TOURIST OBJECT IN YOGYAKARTA

Willy Christiawan

021324022

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2009

  The purpose of the research is to know the attitude of domestic tourists towards the attributes of Gembira Loka Zoo as Tourist Object. In addition, the research intends to know the characteristic of domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object.

  The research is a case study. The research was conducted in September – November of 2008 in Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The population of the research was domestic tourists who visit Gembira Loka Zoo tourist object. The samples research of are 100 respondents. Data collections in the research were interview, observation, literature research, and questionnaire which were distributed to the respondents visiting Gembira Loka Zoo tourist object. The technique of the sample collection was Accidental Sampling.

  The technique of data analysis was analysis of percentage. To know the respondents’ attitude towards the attributes of Gembira Loka Zoo tourist object, Type II Standard Reference Manual Analysis was applied.

  The result of analysis shows that most respondents were female (52%); most of respondents were 20 – 30 years of age (34%); educational level of respondents mostly was Senior High School Students (43%); most of respondents’ job was entrepreneurship (28%); most level of income was more than Rp 1.000.000 (23%); and mostly respondents have motivation to take a rest and refresh their mind (33%).

  Based on the result of data analysis it can be concluded that (1) attitude of domestic tourists towards the attribute of service is good and the score is 76.667%; (2) attitude of domestic tourists towards the attribute of facilities is very good, the score is 81.429; (3) attitude of domestic tourists towards the attribute of tariffs is good, the score is 74.533%; (4) attitude of domestic tourists towards the attribute of security is very good, the score is 81.900% and (5) the attitude of domestic tourists towards the attribute of attraction and program representation in Gembira Loka Zoo Yogyakarta is very good, the score is 81.533%.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus di surga atas berkat, karunia serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Sikap Wisatawan Domestik Terhadap Objek Wisata Gembira Loka Yogyakarta”.

  Adapun tujuan penulisan skripsi adalah guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Santa Dharma Yogyakarta.

  Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu untuk bimbingan, saran, masukan, tenaga dan pikiran demi terwujudnya skripsi ini.

  3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Bapak Drs. P.A Rubiyanto yang telah memberikan masukan pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  5. Segenap dosen, seluruh staf dan Sekretariat Pendidikan Ekonomi (terutama Mbak Titin) yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

  6. Ibu Suharti, A.Md yang telah membantu memperoleh perizinan penelitian di Gembira Loka Yogyakarta.

  7. Bapak Drs. Hardono selaku Kepala Dinas Perizinan Ka. Bag. Tata Usaha kota Yogyakarta yang telah membantu penulis memperoleh perizinan untuk melaksanakan penelitian di Gembira Loka yogyakarta.

  8. Semua temen-temanku (Kristin, Rista ) yang telah membantu melaksanakan penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima kasik buanyak kalian semua memang a ll t he be sst .

  9. Semua responden penelitian yang telah rela meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian di Gembira Loka Yogyakarta. Terima Kasih

  10. Kedua orang tuaku di rumah yang selalu menyertai anaknya dalam meraih cita-cita serta memberikan biaya bagi terselesainya pendidikan dari awal hinga selesainya skripsi.

  11. Kedua adik-adikku di rumah Niko and Yogie. Terima kasih atas dukungan dan doa.

  12. Saudara-saudaraku yang ada di Wonogiri, Magelang, Semarang dan Yogyakarta yang selalu memberikan motivasi dan doa. Terima kasih.

  13. Mas Nunung di Jakarta yang selalu mendukung dan memotivasi aku. Terima kasih atas doanya.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii MOTTO……………………………………………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………. vii ABSTRAK…………………………………………………………………... viii ABSTRACT………………………………………………………………… ix KATA PENGANTAR………………………………………………………. x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang ...............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................

  3 C. Batasan Masalah............................................................................. 4

  D. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  5 BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................

  7 A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata ..................................................

  7 1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata ..........................

  7 2. Industri Pariwisata ....................................................................

  8 B. Pariwisata .......................................................................................

  9 1. Pengertian Pariwisata ...............................................................

  9 2. Jenis Pariwisata ........................................................................

  10 C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata ....................

  12

  1. Pengertian Perilaku Wisatawan................................................. 12

  2. Motivasi Perjalanan Wisata....................................................... 13

  D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ............................................ 14

  E. Hal-hal Yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung........ 16

  F. Sikap................................................................................................ 16

  1. Pengertian Sikap....................................................................... 16

  2. Ciri-ciri Sikap............................................................................ 18

  3. Komponen-komponen Dari Sikap............................................ 20

  G. Atribut Produk................................................................................ 22

  H. Penelitian Terdahulu....................................................................... 22

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23 A. Jenis Penelitian ............................................................................... 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................

  23

  C. Subjek dan Objek Penelitian ..........................................................

  3. Atribut Objek Wisata............................................................... 27

  33 B. Lokasi Gembira Loka .....................................................................

  33 A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka .................................................

  2. Uji Realibilitas......................................................................... 29 J. Teknik Pengukuran Data.................................................................. 30 K. Teknik Analisis Data...................................................................... 31 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..........................................

  1. Uji Validitas............................................................................. 29

  I. Teknik Pengujian Instrumen............................................................. 29

  2. Sampel dan Teknik Penganbilan Sampel................................. 28

  1. Identifikasi Populasi................................................................. 28

  H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.......................................... 28

  2. Wisatawan Domestik............................................................... 26

  23 D. Variabel Penelitian .........................................................................

  1. Gembira Loka........................................................................... 26

  26

  4. Kuesioner................................................................................ 26 G. Definisi Operasional ......................................................................

  3. Riset Kepustakaan................................................................... 26

  2. Observasi................................................................................. 25

  1. Wawancara............................................................................... 25

  25

  25 F. Metode Pengumpulan Data ............................................................

  24 E. Sumber Data ...................................................................................

  35

  C. Tujuan Gembira Loka ....................................................................

  35 D. Fungsi Gembira Loka .....................................................................

  35 E. Pelaksana Harian KRKB Gembira Loka........................................

  36 F. Jenis Kegiatan KRKB Gembira Loka ............................................

  37 G. Produk KRKB Gembira Loka ........................................................

  38 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................

  40 A. Deskripsi Profil Responden ...........................................................

  41

  1. Jenis Kelamin............................................................................ 41

  2. Usia........................................................................................... 42

  3. Pendidikan................................................................................. 43

  4. Pekerjaan................................................................................... 44

  5. Penghasilan............................................................................... 44

  6. Motivasi.................................................................................... 46 B. Deskripsi Atribut Penelitian ...........................................................

  47

  1. Pelayanan................................................................................... 47

  2. Fasilitas...................................................................................... 49

  3. Tarif........................................................................................... 50

  4. Keamanan................................................................................... 52

  5. Atraksi Atau Sajian Acara.......................................................... 54

  C. HASIL UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS…………… 56

  1. Uji Validitas…………………………………………………… 56

  2. Uji Reliabilitas………………………………………………… 59

  D. PEMBAHASAN…………………………………………………. 60

  BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN.. .........................................................

  62 A. Simpulan ........................................................................................

  62 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................

  64 C. Saran- Saran.................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 67

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Penelitian.................................................................... 69 Lampiran 2. Data Hasil Penelitian................................................................... 70 Lampiran 3. Peta Lokasi Gembira Loka Yogyakarta………………………... 71 Lampiran 4. Surat Izin Penelitian……………………………………………. 72

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di berbagai bidang di Indonesia, selama 25 tahun terakhir

  mengalami perkembangan yang begitu pesat, dengan melihat hasil-hasil yang telah diperlihatkannya. Masing-masing sektor menciptakan hasil yang masing- masing memberikan kontribusi yang cukup berarti di dalam pembangunan Indonesia. Pariwisata sebagai salah satu juga memberikan sumbangan yang berarti pula, dengan cara menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Untuk itu diperlukan model pemasaran yang tepat untuk dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata.

  Umumnya hampir semua perusahan mempunyai tujuan dan sasaran yang sama adalah untuk memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tidak satu pun perusahaan yang mampu untuk bertahan bilamana perusahaan tersebut tidak mampu untuk memasarkan barang atau jasa yang diproduksi atau dihasilkannya. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh suatu perusahaan tentu mempunyai beberapa tujuan, salah satu dari tujuan tersebut adalah untuk mencari atau meningkatkan volume penjualan yang tinggi dan menguasai pasar yang lebih besar.

  Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting guna menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Salah satu masalah yang dihadapi suatu perusahaan dengan dunia bisnis sekarang ini adalah persaingan yang semakin ketat, pasar sudah merupakan pasar pembeli (buyers market). Dalam kondisi pasar yang berbentuk demikian, konsumen dapat relatif bebas dalam menentukan apa yang akan dibelinya, sehingga kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Seperti halnya pimpinan perusahaan, juga perlu menerapkan konsep pemasaran, yaitu sebuah konsep yang ditujukan untuk melayani keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (1994: 12) konsep pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan para pesaing.

  Supaya dapat berhasil dalam pemasarannya dan dapat meraih keuntungan yang lebih banyak dari para pesaingnya, suatu perusahaan terlebih dahulu mengenal dan memahami konsumen yang menjadi sasarannya. Pengusaha harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Namun untuk dapat memahami semua itu tidak mudah, pengusaha menghadapi berbagai masalah yaitu adanya perubahan-perubahan sikap konsumen, perubahan lingkungan perusahaan seperti keadaan ekonomi, sosial, teknologi yang semua itu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran.

  Dengan berpegang pada orientasi kepada pelanggan maka tujuan yang akan dicapai adalah memuaskan pelanggan secara optimal. Untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan, maka dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang sikap konsumen. Sikap menurut beberapa peneliti mengatakan bahwa: sikap konsumen, adalah suatu yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah baik ataupun kurang baik secara konsisten (Swastha dan Hani Handoko, 1997: 78).

  Pengetahuan akan sikap konsumen merupakan suatu hal yang penting. Dengan mengetahui sikap konsumen perusahaan dalam hal ini objek wisata dapat memahami siapakah konsumen itu, alasan apa yang mendorong untuk membeli dan faktor apa yang mendorong pembeli untuk membeli serta faktor apa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

  Kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata mengalami masalah yang tidak jauh berbeda dengan masalah yang dihadapi perusahaan pariwisata lainnya, seperti masalah persaingan, perubahan lingkungan yang semua itu sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan menyadari arti pentingnya mempelajari sikap konsumen tersebut yang merupakan sasarannya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang “Analisis

  Sikap Wisatawan Domestik terhadap Objek Wisata Gembira Loka Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut pelayanan di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

  2. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut fasilitas di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

  3. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut tarif di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

  4. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut keamanan di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

  5. Bagaimana sikap wisatawan terhadap atribut atraksi atau sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

  Mengingat banyaknya masalah dalam dunia kepariwisataan dan mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, dana serta pikiran yang ada pada penulis, maka penulis memberikan batasan masalah sbb ini:

  1. Wisatawan domestik yang dimaksudkan adalah wisatawan dalam negeri yang berasal dari berbagai wilayah negara Indonesia yang datang ke objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  2. Atribut-atribut objek wisata Gembira Loka Yogyakarta:

  a. Pelayanan

  b. Fasilitas

  c. Tarif

  d. Keamanan

  e. Atraksi atau sajian acara

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut pelayanan di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  2. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut fasilitas di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  3. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut tarif di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  4. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut keamanan di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  5. Untuk menganalisis sikap wisatawan domestik terhadap atribut atraksi atau sajian acara di objek wisata Gembira Loka Yogyakarta.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat mengembangkan cara berpikir dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan di bangku kuliah.

  2. Bagi Gembira Loka Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi Gembira

  Loka Yogyakarta sebagai bahan evaluasi kebijakan yang telah diterapkan dan sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan usaha selanjutnya

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya ilmiah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata

  1. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang-orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu. Sedangkan atraksi wisata adalah jenis acara yang disajikan oleh pihak pariwisata daerah tertentu kepada wisatawan. Pengertian objek wisata dan atrksi wisata sering dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata. Hal ini perlu, karena sampai sekarang masih dijumpai perbedaan pendapat beberapa ahli mengenai produk industri pariwisata di satu pihak dan objek wisata di lain pihak.

  Produk industri pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah tempat ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah di mana ia berangkat semula. Tujuan wisata adalah tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh wisatawan. Jadi objek wisata dan atraksi itu sendiri termasuk dalam produk industri pariwisata.

  Dalam rangka mengembangkan produk baru, suatu daerah tujuan wisata mempunyai banyak hal yang dapat ditawarkan sehingga daya tarik wisatawan kepada pasar berbeda-beda. Agar dapat menarik wisatawan daerah tujuan wisata harus dapat memenuhi syarat: a. Daerah tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain (something to see) b. Daerah tersebut selain banyak yang dilihat dan disaksikan, harus perlu disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama ditempat itu (something to do)

  c. Daerah tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir, dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang (something to buy)

  2. Industri Pariwisata Kata industri sering diidentifikasikan sebagai kumpulan bangunan pabrik yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin-mesin dalam proses produksinya. Ini adalah gambaran industri pada umumnya, tetapi industri pariwisata jauh berbeda dengan itu.

  Menurut Yoeti (1996: 78) mendefinisikan industri pariwisata sebagai kumpulan dari bermacam-macam perusahaaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya selama dalam perjalanan.

  Sedangkan Pendit (1990: 92-93) mendefinisikan industri pariwisata sebagai suatu usaha yang bulat, yang mana dengan menghubungkan alat- alat produksi, menyediakan barang dan jasa bagi dunia wisata khususnya

  Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam produk yang dihasilkannya tetapi juga dalam hal lokasi, tempat kedudukan, organisasai yang mengelola fungsi, letak geografis dan pemasarannya.

  Pengertian industri pariwisata akan semakin jelas bila terlebih dahulu mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan oleh wisatawan bilamana sedang dalam perjalanan atau lawatannya. Dengan tujuan ini akan terlihat tahap-tahap dimana wisatawan memerlukan pelayanan tertentu. Melihat hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa produk dari industri pariwisata adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, semenjak seseorang wisatawan meninggalkan tempat kediamannya sampai di tempat tujuan, hingga kembali ke tempat asalnya.

B. Pariwisata

  1. Pengertian Pariwisata Kata pariwisata baru popular di Indonesia setelah diadakan

  Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jatim tanggal 12-14 Juni 1958. Sebelumnya sebagai kata pariwisata digunakan “Tourisme” (bahasa Belanda) atau “Tourism” (bahasa Inggris).

  Pariwisata sinonim dengan pengertian “Tour”. Pendapat ini berasal dari pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata terdiri dari 2 suku kata”pari dan wisata” (Yoeti, 1983: 99-100). Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna tamasya dan rekreasi atau umtuk memenuhi keinginan yang beragam.

  Tetapi menurut UU RI No. 9 Th 1990 tentang kepariwisataan memberikan definisi sebagai berikut: Pariwisata adalah sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahan objek wisata dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

  Dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting yang mau tidak mau harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata (Yoeti, 1983: 109). Faktor-faktor yang dimaksudkan diantaranya adalah: a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.

  b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

  c. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan rekreasi.

  d. Orang yang melakukan perjalanan itu tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut.

  2. Jenis Pariwisata Menurut tujuan perjalanan pariwisata adanya beberapa jenis pariwisata khususnya sebagai berikut (Spillane, 1987: 29-33): a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan atau pleasure tourism Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak ingin tahunya, mengendurkan ketegangan sarafnya, mendapatkan ketenangan dan kedamaian dan sebagainya.

  b. Pariwisata untuk rekreasi atau recreation tourism Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki hari-hari liburnya untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan menyegarkan keletihan dan kelelahan.

  c. Pariwisata untuk kebudayaaan atau art tourism Bentuk pariwisata ini ditandai dengan motivasi, seperti keinginan untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adat- istiadat, kelembagaan, cara hidup rakyat negara lain, mengunjungi monumen, peninggalan peradaban lampau dan lain-lain.

  d. Pariwisata untuk olahraga atau sport tourism Jenis ini dibagi menjadi 2:

  1. Big Sport Event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga yang besar seperti Olimpiade, Kejuaraaan Tinju, Piala Dunia dan lain-lain.

  2. Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri, seperti mendaki gunung, berburu, olahraga naik kuda dan lain-lain. e. Pariwisata untuk dagang atau business tourism Pariwisata untuk dagang atau business tourism yaitu pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaaanya.

  f. Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism Pariwisata untuk berkonvensi atau convention tourism yaitu perjalanan yang dilakukan untuk pertemuan, konvensi, konferensi, dimana para pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti transportasi, akomodasi, baik sebelum maupun sesudah konferensi serta pembelian souvenir sebagai kenang-kenangan.

  g. Pariwisata Rohani Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang Islam ke Mekah, orang Katolik ke Yerusalem, orang Thailand ke Candi Borobudur.

C. Perilaku Wisatawan dan Motivasi Perjalanan Wisata

  1. Pengertian Perilaku Wisatawan Untuk mengetahui perilaku wisatawan diperlukan studi tersendiri perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain perilaku para umumnya didorong oleh suatu keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu.

  Pada dasarnya perilaku wisatawan hampir sama dengan perilaku konsumen, yang membedakan adalah produk yang dikonsumsi oleh wisatawan berupa jasa pariwisata, sedangkan pada pengertian perilaku konsumen produk yang dikonsumsi berupa barang atau juga jasa. Jadi perilaku wisatawan bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan wisatawan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan jasa pariwisata termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

  2. Motivasi Perjalanan Wisata Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perjalanan wisata, seorang wisatawan mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Untuk itu Mg

  Intosh mengelompokkan motivasi perjalanan wisata sebagai berikut (Yoeti, 1996: 92): a.

   Physical Motivations

  Motivasi ini banyak hubungannya dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik, beristirahat, santai, berolahraga, atau pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.

  b.

   Cultural Motivations

  Motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan pribadi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui negara lain, penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadatnya yang berbeda dengan negara lainnya.

  c.

   Interpersonal Motivations

  Di sini motivasinya didorong oleh keinginan seseorang untuk mengunjungi sanak-keluarga, kawan-kawan atau menghindarkan diri dari lingkungan kerja, ingin mencari teman-teman baru, dan lain-lain.

  Singkatnya motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan untuk melarikan diri dari kesibukan rutin sehari-hari.

  d.

   Status dan Prestise Motivations

  Motivasi ini mempunyai maksud seseorang yang ingin memperlihatkan siapa dia, kedudukannya, statusnya dalam masyarakat tertentu dari prestise pribadinya. Jadi sifat perjalanan ini sangat emosional dan ada kalanya dihubungkan dengan perjalanan bisnis, dinas, profesi, hobi dan lain-lain.

D. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

  Pengembangan pariwisata harus didukung dengan sarana dan prasarana kepariwisataan secara memadai. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya hanyalah sebagai pelengkap sarana kepariwisataan sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya di bawah ini (Yoeti, 1996: 124):

  a. Prasarana umum (general infrastructure) Prasarana umum merupakan prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian misalnya, jaringan jalan raya, alat transportasi, telekomunikasi, penyediaan air bersih, bank. b. Kebutuhan masyarakat banyak (basic need of civilized life) Kebutuhan masyarakat banyak yang dimaksud yaitu prasarana yang umum dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk dalam kelompok ini misalnya, apotek, rumah sakit, kantor pos dan sebagainya.

  Setelah prasarana dibangun menyusul pembangunan sarana-sarana dan fasilitas-fasilitas untuk kebutuhan kepariwisataan yang diperlukan. Penyediaan sarana pariwisata (tourism suprastructure) meliputi beberapa hal sebagai berikut ini:

  1. Sarana wisata pokok (tourism main suprastructure) Sarana wisata pokok merupakan sarana wisata yang mutlak disediakan sehingga kegiatan perjalanan wisata dapat berlangsung misalnya, sarana tempat menginap (hotel, penginapan), alat angkutan, tempat-tempat makan dan minum serta usaha perjalanan wisata.

  2. Sarana wisata pelengkap (tourism supplementing suprastructure) Sarana wisata pelengkap merupakan sarana-sarana wisata yang perlu dipersiapkan untuk melengkapi kebutuhan wisatawan sehingga wisatawan merasa betah berwisata di suatu tempat misalnya, padang golf, kolam renang, lapangan tennis dan lain-lain.

  3. Sarana wisata penunjang (tourism supporting suprastructure) Sarana wisata penunjang merupakan sarana yang keberadaannya dipersiapkan untuk menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap, pengadaan sarana ini bertujuan agar wisatawan dapat memperoleh kesan

  (image) setelah berwisata di suatu daerah tujuan wisata misalnya, toko cindera mata, pertunjukan kesenian dan lain-lain.

  E. Hal-hal yang Dapat Menarik Wisatawan Untuk Berkunjung

  Hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah wisata yang dapat penulis kemukakan seperti berikut (Pendit, 1990: 56)

  1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam (natural amenities) seperti: a. Iklim;

  b. Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape);

  c. Hutan belukar (the sylvan elements);

  d. Flora dan fauna;

  e. Pusat-pusat kesehatan (health center)

  2. Hasil ciptaan manusia (man made supply) terdiri dari benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religious

  sites ).

  3. Tata cara hidup masyarakat (the way of life)

  F. Sikap

  1. Pengertian Sikap Sikap biasanya memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Konsumen dalam memutuskan merk apa yang akan dibeli , atau toko mana yang dijadikan langganan biasanya secara khas memilih merk atau toko yang dianggap paling menguntungkan, sehingga akibatnya peningkatan sikap dapat menjadi sasaran pemasaran yang berguna.

  Pengertian sikap itu sendiri ada banyak ahli yang memberikan definisi.

  Diantara definisi sikap tersebut adalah sebagai berikut: Sikap adalah merupakan faktor pendorong yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku tertentu (Walgito, 1999: 53).

  Di sini terlihat bahwa sikap merupakan keadaan dalam diri manusia yang berhubungan dengan proses positif, emosi, persepsi dan kognisi sehingga didalam berhubungan dengan orang lain atau objek-objek yang ada di luar dirinya, seseorang akan digerakkan oleh sikapnya itu. Akibat dari menghadapi situasi sosial itu, mungkin sikap yang telah ada pada individu itu akan menjadi bertambah kuat atau mungkin makin bertambah lemah. Hal ini tergantung kepada bagaimana dalam pengalamannya berhasil atau tidaknya di dalam menggunakan sikap yang telah ada itu.

  Sikap merupakan tenaga pendorong (motif) dari seseorang untuk timbulnya sesuatu perbuatan atu tindakan. Munculnya sikap di dalam suatu situasi dan nilainya bagi seseorang adalah bersifat subjektif dan berdasarkan atas perasaan orang yang bersangkutan terhadap objek yang dihadapinya. Karena berdasarkan pengalaman-pengalaman maka terdapat perbedaaan sikap antara seseorang dengan orang lain walaupun objeknya yang dihadapinya itu tidak berbeda.

  2. Ciri-ciri Sikap Meskipun pengertian sikap yang ditunjukkan di atas sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia tetapi sikap mempunyai segi-segi yang berbeda. Oleh karena itu untuk membedakan dengan pendorong-pendorong yang lain itu ada beberapa ciri atau sifat dari sikap tersebut (Walgito, 1999: 53). Adapun ciri-cirinya adalah:

  a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa sesuatu sikap yang tertentu. Karena sikap tidak dibawa sejak lahir, maka sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu itu. Oleh karena sikap itu terbentuk dalam perkembangan individu, maka sikap itu dapat dipelajari, dan sikap itu mempunyai segi kecenderungan stabil.

  b. Sikap itu selalu ada pada hubungan antar individu dengan objek Oleh karena sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek, melalui proses pengenalan atau persepsi terhadap objek tersebut. Hubungan yang bersifat positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu terhadap objek yang bersangkutan. Jadi sifat hubungan ini akan menimbulkan sikap tertentu.

  c. Sikap dapat tertuju kepada satu objek saja, tetapi juga dapat kepada sekumpulan objek-objek

  Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut (yang menjadi objek sikap) tergabung. Jadi di sini terlihat adanya kecenderungan untuk menggeneralisasikan dari objek sikap.

  d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar Kalau suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap itu akan sulitmengalami perubahan, dan kalau berubah maka prosesnya itu belum begitu mendalam, maka sikap itu tidak bertahan lama. Jadi seperti apa yang telah dikemukakan di atas, sekalipun sikap itu mempunyai kecenderungan bersifat stabil, tetapi sikap itu juga dapat mengalami perubahan, hanya dalam prosesnya kadang-kadang membutuhkan waktu yang relatif lama.

  e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor moril Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu objek tertentu itu akan selalu diikuti adanya perasaan negatif (tidak senang) terhadap objek tersebut. Dengan perkataan lain, bahwa sesuatu sikap terhadap objek tertentu selalu ada perasaan yang menyertainya, yang dapat bertingkat- tingkat keadaannya. Sikap di samping mempunyai segi perasaan, juga mempunyai segi motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya pendorong bagi individu untuk bertindak atau berbuat secara tertentu terhadap objek. Dengan demikian sikap ini akan mendorong individu untuk bertindak dengan corak-corak tertentu pula.

  3. Komponen-komponen dari sikap Sikap melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan antara lain:

  a. Komponen Kognitif Komponen Kognitif yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek. Kognitif yang melekat pada sistem tersebut meliputi menguntungkan atau tidak menguntungkan, diterima atau ditolak, baik atau buruk.

  Kognitif muncul ketika seseorang menerjemahkan informasi yang ada di lingkungan dan menciptakan pengetahuan dan arti yang baru. Kognitif juga dapat muncul melalui pencerminan pengalaman penggunaan produk secara langsung, atau konsumen mendapatkan suatu pengetahuan secara tidak langsung melalui pengamatan terhadap orang lain yang telah menggunakan produk tersebut.