DOCRPIJM 12650e04b1 BAB IIIBAB III

3.1 STRATEGI/SKENARIO PERKEMBANGAN BERDASARKAN RTRW

3.1.1 Strategi perkembangan

  Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Wonogiri adalah mewujudkan pusat pertumbuhan pertanian didukung DAS berkelanjutan dan pusat pertumbuhan industri berwawasan lingkungan menuju masyarakat mandiri, berdaya saing, dan sejahtera.

  Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah kabupaten ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi: 1. Pemantapan fungsi dan kedudukan kabupaten dalam kawasan andalan.

  Strateginya meliputi

  a. Memantapkan kedudukan kabupaten sebagai kawasan andalan

  b. Memantapkan fungsi kabupaten sebagai pusat pengembangan pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan c. Menetapkan lokasi pusat pengembangan kegiatan

  d. Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan jalan dari produsen ke daerah pemasaran, perkotaan ke perdesaan serta antar kota dan antar desa

  e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan kegiatan.

  2. Pengembangan dan optimalisasi kawasan peruntukan pertanian.

  Strateginya meliputi :

  a. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian

  b. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan pengolahan hasil pertanian c. Mengembangkan dan mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan

  d. Mengembangkan sistem pemasaran hasil pertanian

  e. Mengembangkan lumbung desa

  3. Pengembangan industri berwawasan lingkungan dan berbasis pemberdayaan masyarakat. Strateginya meliputi : a. Mengembangkan kegiatan industri dengan memberdayakan masyarakat lokal b. Mengembangkan pusat kegiatan industri

  c. Mengendalikan perkembangan kegiatan industri

  d. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri

  e. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan peruntukan industri f. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah secara terpadu

  g. Menyediakan zona penyangga kawasan peruntukan industri

  h. Memanfaatkan sumber daya alam kebutuhan kegiatan industri berwawasan lingkungan i. Mengembangkan kawasan permukiman terintegrasi dengan kawasan peruntukan industri.

  4. Peningkatan pengelolan DAS berkelanjutan. Strateginya meliputi :

  a. Mewujudkan kawasan hutan dengan sebaran proporsional

  b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan

  c. Meningkatkan konservasi lahan dan hutan

  d. Mengendalikan dan menata kembali pemanfaatan ruang DAS e. Mengembangkan hutan rakyat pada DAS.

  5. Pengembangan dan pemantapan pusat kegiatan terpadu. Strateginya meliputi : a. Menetapkan fungsi pusat kegiatan b. Mewujudkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian.

  c. Menciptakan pusat pertumbuhan industri dan kawasan sekitarnya

  d. Mengembangkan jaringan penghubung antar pusat kegiatan

  e. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan

  f. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan perdesaan

  6. Pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Strateginya meliputi : a. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung

  b. Melestarikan fungsi lingkungan hidup terpadu

  c. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari dampak negatif yang timbul d. Mengendalikan secara ketat pemanfaatan ruang kawasan lindung

  e. Memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman sumber daya alam f. Mengoptimalkan dan mempertahankan ekosistem pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya g. Mengelola kawasan suaka alam dan cagar budaya secara berkelanjutan h. Mempertahankan dan melestarikan kawasan lindung geologi 7. Pengoptimalan potensi lahan budidaya dan sumber daya alam. Strateginya meliputi :

  a. Meningkatkan prasarana jaringan transportasi

  b. Mengembangkan perekonomian pada kawasan budidaya wilayah tertinggal c. Meningkatkan akses kawasan budidaya ke jaringan jalan arteri dan jalan kolektor d. Mengembangkan sarana dan jaringan prasarana wilayah pendukung

  e. Meningkatkan produktivitas dan komoditas unggulan

  f. Mengoptimalkan pengembangan potensi sumber daya alam pertambangan

  8. Pengembangan dan optimalisasi kawasan strategis. Strateginya meliputi :

  a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi b. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya.

  c. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup 9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Strateginya meliputi :

  a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan negara b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis dengan fungsi pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya c. Mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan atau

  TNI

3.1.2 Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Wonogiri

  Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri telah disusun berdasarkan gambaran umum kondisi Kabupaten Wonogiri saat ini dan isu-isu strategis yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun mendatang tahun 2010-2015, melalui proses yang partisipatif dan komprehensif dengan mempertimbangkan data statistik daerah dan pandangan para pemangku kepentingan

  Visi “Terwujudnya Pemerintah Wonogiri yang Kredibel dan Efektif demi

  Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Berakhlak Mulia Bebas dari Kemiskinan

  Dalam rangka mengemban pencapaian visi oleh segenap stakeholder maka ditetapkan misi pembangunan daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 sebagai berikut:

  Misi ke 1 Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fairness).

  Misi ke 2 Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, pangan dan papan dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar menuju pencapaian kualitas hidup masyarakat.

  Misi ke 3 Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  Misi ke 4 Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, ekonomi dan permodalan, dan rekayasa sosial untuk mengolah potensi lokal Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetitif di bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, pariwisata dan mengurangi tingkat kemiskinan.

  Misi ke 5 Mengembangkan lembaga perbankan rakyat, Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK), dan bentuk ekonomi kerakyatan lain berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian.

  Misi ke 6 Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjaga kerukunan dan ketertiban masyarakat.

3.1.3 Rencana Struktur Ruang

  Rencana struktur ruang Kabupaten Wonogiri terdiri atas sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana wilayah. Dalam sistem pusat kegiatan di Kabupaten Wonogiri terdiri atas sistem perkotaan dan sistem perdesaan. Sistem pusat kegiatan perkotaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  TABEL 3.1

SISTEM PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN

No Pusat Kegiatan Perkotaan Lokasi

  1 PKL Perkotaan Wonogiri

  a. Perkotaan Purwantoro

  2 PKLp

  b. Perkotaan Pracimantoro

  c. Perkotaan Baturetno

  a. Perkotaan Eromoko

  b. Perkotaan Manyaran

  c. Perkotaan Ngadirojo

  d. Perkotaan Tirtomoyo

  3 PPK

  e. Perkotaan Kismantoro

  f. Perkotaan Paranggupito

  g. Perkotaan Giritontro

  h. Perkotaan Batuwarno i. Perkotaan Karangtengah

  No Pusat Kegiatan Perkotaan Lokasi j. Perkotaan Nguntoronadi k. Perkotaan Jatiroto l. Perkotaan Bulukerto m. Perkotaan Puhpelem n. Perkotaan Giriwoyo o. Perkotaan Jatipurno p. Perkotaan Girimarto

  Sumber : RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031

  Sistem jaringan prasarana wilayah terdiri atas sistem jaringan prasarana utama dan sistem jaringan prasarana lainnya.

  1. Jaringan transportasi darat  Jalan nasional pada wilayah kabupaten berupa pembangunan jalan arteri primer meliputi

  a. Ruas baru metropolitan Subosukawonosraten berupa ruas jalan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten

  b. Jalan lintas selatan Glonggong atau perbatasan Pacitan Jawa Timur- Giriwoyo-Giritontro-Pracimantoro-Duwet atau Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

   Jalan provinsi pada wilayah kabupaten berupa pemeliharaan jalan kolektor primer meliputi

  a. Ruas jalan Cengkal atau Wuryantoro-Pracimantoro

  b. Ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo

  c. Ruas jalan Ngadirojo-Latung atau perbatasan Karanganyar

  d. Ruas jalan Purwantoro-Kismantoro-Jeruk Kecamatan Bandar atau Pacitan

  e. Ruas jalan Wonogiri-Cengkal-Manyaran-Blimbing atau perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta

  f. Ruas jalan Manyaran-Namengan atau perbatasan Sukoharjo dan Daerah Istimewa Yogyakarta

  g. Jalan lingkar kota bagian Timur meliputi Bulusulur-Purworejo-Pokoh Kidul-Wuryorejo-Pare-Singodutan

   Jalan kabupaten meliputi

  a. Pemeliharaan jalan lokal primer

  b. Pemeliharaan jalan lokal sekunder

  c. Pengembangan jaringan jalan meliputi jalan lintas perbatasan Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sukoharjo,

  Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Pacitan

  d. Optimalisasi dan pengembangan jaringan jalan lingkungan berada di seluruh kecamatan e. Optimalisasi dan pengembangan jaringan jalan antar desa atau jalan poros desa f. Pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan

   Jalan strategis nasional tersambung berupa ruas jalan Sukoharjo- Wonogiri-Biting

   Jaringan sungai, danau, dan penyeberangan berupa optimalisasi angkutan penyeberangan perahu kecil berada di Waduk Serba Guna Wonogiri dengan rute Wonogiri-Baturetno

  2. Jaringan perkeretaapian  Prasarana kereta api komuter meliputi

  a. Peningkatan jalur kereta api Solo-Wonogiri

  b. Revitalisasi jalur kereta api Wonogiri-Waduk Serba Guna Wonogiri  Sarana kereta api komuter berupa peningkatan stasiun kereta api berada di Kecamatan Wonogiri  Pelayanan kereta api meliputi

  a. Peningkatan akses terhadap layanan kereta api

  b. Jaminan keselamatan dan kenyamanan penumpang Rencana sistem jaringan energi bahan bakar minyak dan gas meliputi

  1. Peningkatan dan pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berada di seluruh kecamatan

  2. Peningkatan dan pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) meliputi Kecamatan Wonogiri, Pracimantoro, Ngadirojo, Purwantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri, Wuryantoro, Nguntoronadi, dan Sidoharjo.

  3. Pengembangan tenaga listrik meliputi

  a. Pengembangan PLTS berada di daerah tidak terjangkau jaringan listrik meliputi Kecamatan Wonogiri, Nguntoronadi, Karangtengah, Giriwoyo, Selogiri, dan Slogohimo.

  b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga air hidro mini meliputi Kecamatan Bulukerto dan Kecamatan Slogohimo. c. Pengembangan gardu induk listrik distribusi SUTT kapasitas 150 kilo volt ampere meliputi Kecamatan Wonogiri dan Kecamatan Nguntoronadi

  d. Pengembangan dan perluasan jaringan listrik perdesaan berada di seluruh kecamatan

  4. Jaringan transmisi berupa pengembangan SUTT kapasitas 150 kVA meliputi Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Tirtomoyo, Batuwarno, Giriwoyo, dan Karangtengah. Rencana sistem jaringan telekomunikasi terdiri atas :

  1. Jaringan teresterial berupa jaringan kabel telepon berada di seluruh kecamatan

  2. Jaringan nirkabel berupa telekomunikasi selular menggunakan menara BTS mandiri dan BTS bersama berada di seluruh ibukota kecamatan

  3. Jaringan satelit berupa pembangunan layanan internet berada di seluruh ibukota kecamatan Rencana jaringan air baku untuk air bersih meliputi :

  1. Pengoptimalan sumber mata air berada di seluruh kecamatan

  2. Penyediaan dan perluasan jaringan air bersih perdesaan bersumber mata air

  3. Pengembangan sistem Penampungan Air Hujan (PAH) dan sistem Akuifer Buatan dan Simpanan Air Hujan (ABSAH) pada kawasan rawan kekeringan meliputi Kecamatan Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, Giriwoyo, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Nguntoronadi, dan Batuwarno.

  4. Pengembangan sumber air pemadam kebakaran dan hidran kota meliputi kawasan peruntukan industri, kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan permukiman padat

  Rencana jaringan air bersih ke kelompok pengguna meliputi :

  a. Peningkatan jaringan perpipaan perkotaan dan perdesaan

  b. Peningkatan kapasitas produksi sumber daya air

  Rencana sistem jaringan persampahan meliputi :

  2. Pengembangan jaringan perpipaan air minum meliputi seluruh kecamatan

  2. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kawasan peruntukan industri menggunakan IPAL.

  b. Pengelolaan air limbah komunal meliputi Kecamatan Wonogiri, Purwantoro, Pracimantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri, Wuryantoro, dan Sidoharjo.

  Tirtomoyo, Manyaran, Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Jatisrono, Girimarto, Purwantoro, Eromoko, Giritontro, dan Jatiroto.

  1. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah individu dan komunal meliputi a. Pengelolaan air limbah individu meliputi Kecamatan Pracimantoro,

  4. Pemberdayaan kelompok pengelola air minum mandiri berada di seluruh kecamatan Pengembangan sistem jaringan air limbah dan pengelolaan limbah B3 meliputi :

  3. Pengembangan jaringan non perpipaan air minum meliputi seluruh kecamatan

  1. Pengembangan sistem distribusi air minum meliputi seluruh kecamatan

  1. Pengembangan sistem pengangkutan sampah kawasan permukiman perkotaan dan pusat kegiatan masyarakat

  Pengembangan sistem jaringan air minum meliputi :

  6. Peningkatan sistem pengelolaan sampah dengan sanitary landfill dan sistem 3R meliputi pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse),dan daur ulang (recycle)

  5. Pembangunan dan perluasan TPA meliputi Kecamatan Ngadirojo, Wuryantoro, Pracimantoro, Baturetno, Purwantoro, dan Slogohimo

  4. Pembangunan TPS meliputi Kecamatan Wonogiri, Jatisrono, Purwantoro, Baturetno, Pracimantoro, Ngadirojo, Wuryantoro, dan Slogohimo

  3. Penetapan lokasi TPS berada di seluruh kecamatan

  2. Pengembangan sistem composing kawasan perdesaan dan permukiman kepadatan rendah

  3. Pengembangan pengelolaan limbah B3 pada kawasan permukiman dan industri yang menghasilkan limbah B3

  Rencana sistem jaringan drainase meliputi :

  1. Pengembangan jaringan drainase primer meliputi seluruh kecamatan

  2. Pengembangan jaringan drainase sekunder meliputi seluruh kecamatan

  3. Pengembangan jaringan drainase tersier meliputi seluruh kecamatan

3.1.4 Rencana Pola Ruang

3.1.4.1 Rencana Kawasan Lindung

  Kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Wonogiri memiliki luas kurang lebih 11.512 hektar yang meliputi Kecamatan Manyaran, Kecamatan Selogiri, Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Tirtomoyo, Kecamatan Jatiroto, Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Kismantoro, Kecamatan Purwantoro, Kecamatan Girimarto, Kecamatan Jatipurno, Kecamatan Bulukerto, Kecamatan Puhpelem, Kecamatan Batuwarno, Kecamatan Karangtengah. Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Baturetno, Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Eromoko.

  Pengelolaan kawasan hutan lindung diwujudkan meliputi

  a. Penataan kawasan hutan lindung

  A. Kawasan Hutan Lindung

  c. Pemeliharaan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan

  

B. Kawasan yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

  Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya berada di seluruh kecamatan meliputi daerah tangkapan air waduk, embung dan telaga. Pengelolaan kawasan yang member perlindungan terhadap kawasan bawahannya diwujudkan melalui a. Penataan kawasan resapan air

  b. Perlindungan kawasan resapan air

  c. Pemeliharaan kawasan resapan air

  d. Penataan ruang kawasan daerah tangkapan air

  Kawasan lindung yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan hutan lindung, kawasan yang member perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam serta kawasan lindung geologi.

  b. Perlindungan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan

  C. Kawasan Perlindungan Setempat

  Kawasan perlindungan setempat yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan sempadan pantai, sungai dan saluran irigasi, kawasan sekitar waduk, embung, dan telaga, kawasan sekitar mata air serta kawasan ruang terbuka hijau. Kawasan sempadan pantai ini berada di Kecamatan Paranggupito. Kawasan sempadan sungai dan saluran irigasi berada di seluruh kecamatan yang meliputi sungai, anak sungai, dan saluran irigasi. Kawasan sekitar waduk, embung, dan telaga meliputi a. Kawasan waduk besar (Waduk Serba Guna Wonogiri) di Kecamatan

  Wonogiri

  b. Kawasan waduk kecil meliputi Kecamatan Eromoko, Batuwarno, Selogiri, Giriwoyo, dan Giritontro

  c. Kawasan embung dan telaga meliputi Kecamatan Batuwarno, Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, Giriwoyo, dan Eromoko.

  Kawasan sekitar mata air berupa kawasan sempadan sumber mata air yang berada di seluruh kecamatan. Sedangkan kawasan ruang terbuka hijau meliputi ruangterbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Ruang terbuka hijau publik memiliki luas sebesar 20 % dari luas kawasan perkotaan meliputi taman kota, taman pemakaman umum dan jalur hijau sepanjang jalan dan sungai. Sedangkan ruang terbuka privat memiliki luas sebesar 10 % dari luas kawasan perkotaan yang meliputi kebun atau halaman rumah dan gedung milik masyarakat dan swasta yang ditanami tumbuhan.

  D. Kawasan Pelestarian alam dan Cagar Budaya

  Kawasan suaka alam, pelestarian dan cagar budaya yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan cagar alam, kawasan wisata alam dan wisata alam laut serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

  Kawasan cagar alam yang memiliki luas delapan hektar berupa Cagar Alam Donoloyo berada di Desa Watusumo Kecamatan Slogohimo. Kawasan wisata alam dan wisata alam laut meliputi Wisata Alam Girimanik berada di Kecamatan Slogohimo dan Wisata Alam Pantai Selatan berada di Kecamatan Paranggupito. Sedangkan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  TABEL 3.2

KAWASAN CAGAR BUDAYA DAN ILMU PENGETAHUAN

No Cagar Budaya Kecamatan

  1 Cagar Budaya Candi berupa

Candi Bendho Kecamatan Nguntoronadi

2 Situs Cagar Budaya

   Petilasan Gunung Giri  Sendang Kaliwerak  Makam Hastana Giri Kecamatan Wonogiri  Makam Keblokan  Makam Gung Wijil  Petilasan Watugilang Nglaroh  Tugu Pusaka  Sendang Siwani  Sendang Sinongko  Makam Mantenan  Makam Kasan  Nur Iman Kecamatan Selogiri

Petilasan Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo

Makam Bupati Wonogiri I Kecamatan Nguntotonadi

Rumah Tiban Kecamatan Girimarto Makam Karangtengah

  3 Cagar Budaya Masjid

Masjid Kuno Kecamatan Purwantoro

Masjid Tiban Kecamatan Baturetno

  Sumber : RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031

  Pengelolaan kawasan pelestarian alam dan cagar budaya diwujudkan melalui

  a. Penataan kawasan pelestarian alam dan cagar budaya

  b. Mempertahankan flora dan fauna

  c. Mereboisasi kawasan

  d. Pelestarian wisata alam dan wisata alam laut

  e. Pengembangan wisata alam dan wisata alam laut

  f. Pelestarian peninggalan nilai budaya dana wisata alam

E. Kawasan Rawan Bencana

  Kawasan rawan bencana alam yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan kekeringan, dan kawasan rawan angin puting beliung. Kawasan rawan bencana alam yang ada di Kabupaten Wonogri dapat dijabarkan sebagai berikut ini.

  TABEL 3.3

KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM

DI KABUPATEN WONOGIRI

  No Kawasan Kecamatan Rawan Bencana Alam

  1 Rawan tanah longsor  Manyaran  Giriwoyo  Karangtengah  Batuwarno  Slogohimo  Kismantoro  Jatiroto  Jatipurno  Girimarto  Bulukerto  Puhpelem  Jatisrono  Paranggupito  Nguntoronadi  Purwantoro

  2 Rawan banjir  Manyaran  Giriwoyo  Slogohimo  Jatipurno  Girimarto  Jatisrono  Nguntoronadi  Sidoharjo  Pracimantoro  Baturetno

  3 Rawan kekeringan  Pracimantoro

  a. Wilayah yang memiliki lahan pertanian  Giritontro tetapi kekurangan air  Giriwoyo  Batuwarno  Nguntoronadi  Eromoko  Wuryantoro  Manyaran  Selogiri  Wonogiri  Ngadirojo  Sidoharjo  Kismantoro

  b. Wilayah kekurangan pemenuhan  Pracimantoro kebutuhan air minum  Giritontro  Paranggupito  Giriwoyo  Eromoko  Wuryantoro  Manyaran  Selogiri  Nguntoronadi  Batuwarno

4 Rawan puting beliung Seluruh kecamatan

  Sumber : RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031

  Pengelolaan kawasan rawan bencana alam diwujudkan melalui

  a. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana

  b. Pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana

  c. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada daerah rawan bencana

F. Kawasan Lindung Geologi

  Kawasan lindung geologi yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan gempa bumi serta kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. Kawasan cagar alam geologi yang memiliki luas 23.977 hektar berupa kawasan bentang alam karst Pracimantoro yang meliputi Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, dan Giriwoyo. Sedangkan untuk kawasan rawan gempa bumi berada di seluruh kecamatan. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi a. Cekungan air tanah Wonosari

  b. Cekungan air tanah Eromoko

  c. Cekungan air tanah Karanganyar- Boyolali

  d. Cekungan air tanah Ngawi-Ponorogo Pengelolaan kawasan lindung geologi diwujudkan melalui

  a. Penataan kawasan lindung geologi

  b. Pelestarian kawasan cagar alam geologi

  c. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana geologi

  d. Mitigasi bencana alam geologi

  e. Pelestarian kawasan air tanah

3.1.4.2 Rencana Kawasan Budidaya

  Kawasan budidaya di Kabupaten Wonogiri meliputi kawasan peruntukan hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata permukiman, dan peruntukan lainnya.

A. Arahan Perkembangan Hutan Produksi

  Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas kawasan hutan produksi tetap dan kawasan hutan produksi terbatas. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  TABEL 3.4

KAWASAN HUTAN PRODUKSI

DI KABUPATEN WONOGIRI

  

No Kawasan Hutan Produksi Kecamatan Luas (Ha)

  1 Hutan Produksi tetap  Wonogiri 1.158  Selogiri  Wuryantoro  Sidoharjo  Jatiroto  Slogohimo  Kismantoro  Pracimantoro  Eromoko

  2 Rawan banjir 7.367  Wonogiri  Nguntoronadi  Sidoharjo  Tirtomoyo  Jatiroto  Slogohimo  Kismantoro  Purwantoro  Batuwarno  Karangtengah  Giriwoyo  Baturetno  Giritontro  Pracimantoro  Eromoko  Wuryantoro

  Sumber : RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031

  Pengembangan kawasan peruntukan hutan produksi diwujudkan melalui

  a. Penataan kawasan peruntukan hutan produksi

  b. Pemanfaatan komoditas hasil hutan

  c. Pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat

  d. Peningkatan pemasaran hasil produksi

B. Arahan Peruntukan Hutan Rakyat

  Kawasan peruntukan hutan rakyat memiliki luas 13.270 hektar yang berada di seluruh kecamatan. Pengembangan Kawasan peruntukan hutan rakyat diwujudkan melalui

  a. Penataan Kawasan peruntukan hutan rakyat

  b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan

  c. Pengembangan manajemen pengelolaan

  C. Arahan Peruntukan Pertanian

  Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan tanaman pangan, pertanian hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Kawasan tanaman pangan meliputi pertanian lahan basah dan lahan kering. Pengembangan kawasan tanaman pangan diwujudkan melalui a. Penataan Kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan

  b. Intensifikasi pertanian

  c. Peningkatan keterampilan pertanian

  d. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung

  e. Pengembangan pertanian terpadu

  f. Penataan Kawasan peruntukan pertanian lahan kering

  g. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian

  h. Bimbingan dna penyuluhan Pengembangan kawasan pertanian hortikultura dapat diwujudkan melalui

  a. Penataan Kawasan peruntukan hortikultura

  b. Intensifikasi dan ekstensifikasi hortikultura

  c. Pengembangan manajemen pengelolaan Pengembangan kawasan perkebunan dapat diwujudkan melalui

  a. Penataan Kawasan peruntukan perkebunan

  b. Pengembangan perkebunan besar dengan pelibatan masyarakat

  c. Intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan

  d. Peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif

  e. Peningkatan pemasaran hasil produksi Pengembangan kawasan peternakan dapat diwujudkan melalui

  a. Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan pengembangan peternakan

  b. Intensifikasi budidaya peternakan

  c. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan peternakan

  d. Pengembangan manajemen pengelolaan

  D. Arahan Peruntukan Perikanan

  Kawasan peruntukan perikanan di Kabupaten Wonogiri terdiri atas perikanan tangkap, budidaya perikanan, penyediaan prasarana perikanan dan pengolahan ikan. Perikanan tangkap meliputi perikanan tangkap laut berada di pantai selatan dan perikanan tangkap perairan umum waduk, telaga, dan sungai. Zona tangkap meliputi a. Zona I-A sejauh dua mil laut diukur permukaan air laut pada surut terendah b. Zona I-B sejauh dua mil laut sampai dengan empat mil laut.

  Sedangkan zona perikanan meliputi

   Zona II sejauh 12 mil dari garis pantai

   Zona III sejauh 200 mil dari garis pantai Budidaya perikanan air tawar perkolaman rakyat tersebar di seluruh kecamatan. Budidaya perikanan air tawar karamba jaring apung berada di Kawasan

  Waduk Serba Guna Wonogiri yang berada di Kecamatan Wonogiri dan Wuryantoro. Arahan budidaya perikanan air tawar sawah mina berada di Kecamatan Selogiri, Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, Jatisrono, Slogohimo, dan Wonogiri. Arahan budidaya perikanan air tawar pembenihan meliputi Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR).

  Penyediaan prasarana perikanan di Kabupaten Wonogiri meliputi

  a. Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat pelelangan Ikan (TPI) berada di Desa Gunturharjo Kecamatan Paranggupito

  b. Pengembangan TPI perairan umum meliputi

   Kecamatan Wonogiri

   Kecamatan Wuryantoro

   Kecamatan Eromoko

   Kecamatan Eromoko

   Kecamatan Nguntoronadi

   Kecamatan Ngadirojo Sedangkan pengolahan ikan berupa pengolahan ikan dalam kemasan sederhana. Pengembangan Kawasan peruntukan perikanan dapat diwujudkan melalui

  a. Memberdayakan masyarakat nelayan pembudidayaan ikan dan masyarakat pesisir b. Meningkatkan dan mengembangkan budidaya perikanan

  c. Meningkatkan dan mengembangkan perikanan tangkap

  d. Mengendalikan dan mengawasi sumber daya perikanan atau kelautan

  e. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pemasaran

  E. Arahan Peruntukan Pertambangan

  Kawasan peruntukan pertambangan berupa kawasan pertambangan mineral dan batuan. Potensi pertambangan mineral dan batuan yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah emas, tembaga, galena, seng, hematit, mangaan, pasir kuasa, lempung, betonit, fosfat, kaolin, kalsit, oker, damar, batu gamping, andesit, dasit, tras, batu pasir, sirtu, batu setengah permata, dan tanah urug. Pengembangan kawasan peruntukan kawasan pertambangan dapat diwujudkan melalui a. Identifikasi dan inventarisasi potensi pertambangan

  b. Penataan kawasan peruntukan pertambangan

  c. Penyusunan peraturan perizinan kegiatan pertambangan

  d. Penertiban kegiatan penambang liar

  F. Arahan Peruntukan Industri

  Kawasan peruntukan industri yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas industri besar, industri menengah serta industri kecil dan mikro. Pengembangan kawasan peruntukan industri dapat diwujudkan melalui

  a. Penataan kawasan peruntukan industri

  b. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan industri

  c. Pengembangan aneka produk olahan

  d. Peningkatan sistem pemasaran

  e. Promosi kepada calon investor

  G. Arahan Peruntukan Pariwisata

  Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata alam, pariwisata buatan dan pariwisata minat khusus. Pariwisata budaya meliputi a. Gelar wisata budaya atau grebek suro meliputi

   Taman rekreasi sendang asri waduk serba guna Wonogiri

   Larung ageng pantai sumbukan di Kecamatan Paranggupito

   Sedekah bumi berada di Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo

  b. Gebyar Gajah Mungkur berada di Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Serba Guna Wonogiri

  c. Susuk Wangan berada di Girimanik Desa Setren Kecamatan Slogohimo

  d. Museum wayang kulit berada di Kecamatan Wuryantoro

  Pariwisata alam meliputi

  a. Taman wisata hutan dan Air Terjun Girimanik berada di Desa Setren Kecamatan Slogohimo

  b. Cagar Alam Donoloyo berada di Desa Watusumo Kecamatan Slogohimo

  c. Goa Putri Kencono berada di Kecamatan Pracimantoro

  d. Goa Sodong, Goa Tembus, dan Goa Gilap berada di Kawasan Museum Karst Kecamatan Pracimantoro

  e. Goa Ngantap di Kecamatan Giritontro

  f. Pantai Sembukan, Pantai Klothok, Pantai Sempu, Pantai Waru dan Pantai Nampu berada di Kecamatan Paranggupito

  g. Kahyangan berada di Kecamatan Tirtomoyo

  h. Gunung Gandul berada di Kecamatan Wonogiri i. Sendang Ratu Kenya berada di Kecamatan Giriwoyo Pariwisata buatan meliputi

  a. Waduk Serba Guna Wonogiri

  b. Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Serba Guna Wonogiri

  c. Monumen Bedol Desa berada di Kecamatan Wonogiri

  d. Kawasan Museum Karst berada di Kecamatan Pracimantoro Sedangkan pariwisata minat meliputi

  a. Petilasan Nglaroh berada di Kecamatan Selogiri

  b. Makam Gunung Giri berada di Kecamatan Wonogiri

  c. Sendang Siwani dan Sendang Sinongko berada di Kecamatan Selogiri

  d. Tugu Pusaka berada di Kecamatan Selogiri

  e. Rumah Tiban berada di Kecamatan Girimarto

H. Arahan Perkembangan Permukiman

  Rencana kawasan peruntukan permukiman terdiri atas kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan. Berikut ini merupakan penjabaran dari rencana kawasan peruntukan permukiman.

  TABEL 3.5

KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN

DI KABUPATEN WONOGIRI

  Kawasan Peruntukan Luasan No Lokasi Permukiman (Ha)

1 Permukiman Perkotaan 33.667 Ha

  a. Perkotaan Wonogiri meliputi  Desa Sendang  Kelurahan Wuryorejo  Desa Pokoh Kidul  Desa Bulusulur  Kelurahan Wonoboyo  Kelurahan Giripurwo  Kelurahan Giritirto  Kelurahan Giriwono  Kelurahan Wonokarto

  b. Perkotaan Selogiri meliputi  Desa Pare  Desa Singodutan  Kelurahan Kaliancar  Desa Gemantar  Desa Nambangan

  c. Perkotaan Baturetno meliputi  Desa Watuagung  Desa Baturetno  Desa Saradan  Desa Talunombo  Desa Sendangrejo

  d. Perkotaan Purwantoro meliputi  Desa Bangsri  Kelurahan tegalrejo  Desa Biting  Kelurahan Purwantoro  Desa Miricinde  Desa Joho

  e. Perkotaan Pracimantoro meliputi  Desa Sambiroto  Desa Pracimantoro  Kelurahan Gedong  Desa Sedayu

  f. Perkotaan Slogohimo meliputi  Desa Slogohimo  Desa Gunan  Desa Sedayu  Desa Soco  Kelurahan Bulusari

  g. Perkotaan Wuryantoro meliputi  Kelurahan Wuryantoro  Desa Mlopoharjo

  h. Perkotaan Sidoharjo meliputi  Desa Tremes  Kelurahan kayuloko  Kelurahan Sidoharjo i. Perkotaan Jatisrono meliputi  Desa Gunungsari  Desa Watangsono  Desa Jatisrono

  Kawasan Peruntukan Luasan No Lokasi Permukiman (Ha)

   Kelurahan Tanjungsari  Desa Jatisari j. Perkotaan Eromoko meliputi  Kelurahan Ngadirejo  Kelurahan Puloharjo  Desa Eromoko k. Perkotaan Manyaran meliputi  Desa Gunungan  Desa Karanglor  Kelurahan Pagutan  Kelurhan Punduhsari l. Perkotaan Ngadirojo meliputi  Desa Ngadirojo Kidul  Kelurahan Mlokomanis Kulon  Desa Ngadirojo Lor m. Perkotaan Tirtomoyo meliputi  Desa Girirejo  Desa Hargantoro  Kelurahan Tirtomoyo  Desa Banyakprodo n. Perkotaan Kismantoro  Desa Miri  Kelurahan Kismantoro  Desa Gedawung o. Perkotaan Paranggupito meliputi  Desa Paranggupito  Desa Ketos  Desa Johunut p. Perkotaan Giritontro meliputi  Desa Jatirejo  Kelurahan Giritontro  Desa Pucangnom q. Perkotaan Batuwarno meliputi  Desa Tegiri  Desa Batuwarno  Desa Sumberejo r. Perkotaan Karangtengah berada di Desa Karangtengah s. Perkotaan Nguntoronadi meliputi  Kelurahan Kedungrejo  Desa Bulurejo  Desa Wonoharjo t. Perkotaan Jatiroto meliputi  Desa Cangkring  Desa Pesido  Kelurahan Jatiroto u. Perkotaan Bulukerto meliputi  Desa Ngaglik  Desa Bulurejo  Kelurahan Bulukerto v. Perkotaan Puhpelem meliputi  Desa Puhpelem  Kelurahan Giriharjo w. Perkotaan Giriwoyo meliputi  Kelurahan Giriwoyo

  No Kawasan Peruntukan Permukiman

Luasan

(Ha)

2 Permukiman Perdesaan 40.615 Ha

  f. Penyiapan lahan kasiba dan lisiba

  2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup berupa Kawasan Karst Pracimantoro meliputi Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, dan Giriwoyo.

  d. Kawasan agropolitan Jawa Tengah

  c. Kawasan koridor jalur lintas selatan dan pesisir Jawa Tengah

  b. Kawasan koridor perbatasan Pacitan-Wonogiri-Wonosari (Pawonsari)

  a. Kawasan Perkotaan Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar- Wonogiri-Sragen-Klaten (Subosukawonosraten)

  1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi

  Penetapan kawasan strategis terdiri atas kawasan strategis provinsi dan kawasan strategis kabupaten. Kawasan strategis provinsi terdiri atas :

  e. Pengembangan sarana dan prasarana permukiman

  Lokasi  Desa Sejati x. Perkotaan Jatipurno meliputi  Desa Kopen  Kelurahan Jatipurno  Desa Tawangrejo y. Perkotaan Girimarto meliputi  Desa Girimarto  Desa Jendi  Desa Tambakmerang

  d. Peningkatan sanitasi lingkungan permukiman

  c. Penataan dan rehabillitasi kawasan permukiman

  b. Pengendalian pertumbuhan pembangunan permukiman

  a. Penataan kawasan peruntukan permukiman

  Pengembangan kawasan peruntukan permukiman meliputi :

  Rencana kawasan peruntukan permukiman juga berkaitan dengan adanya pengembangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun (LISIBA) berada di kawasan permukiman perkotaan.

  Sumber : RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031

  b. Kawasan permukiman perdesaan yang akan dikembangkan bersama kegiatan industri berbasis pertanian

  a. Kawasan permukiman perdesaan sekitar daerah pertanian berada di seluruh desa dan kelurahan

3.1.5 Penetapan Kawasan Strategis

  Kawasan strategis kabupaten terdiri atas :

  1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi Kawasan Perkotaan Wonogiri, Pracimantoro, Purwantoro, Baturetno, kawasan sekitar terminal penumpang tipe A dan kawasan koridor pantai selatan.

  2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya berupa situs cagar budaya meliputi Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Tirtomoyo, dan Girimarto.

  3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi berupa Waduk Serba Guna Wonogiri

  4. Kawasan strategis dari sudut penyelamatan lingkungan hidup berupa Sub DAS

3.1.6 Strategi Pengembangan Wilayah

  Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Wonogiri diwujudkan melalui

  1. Strategi pemantapan fungsi dan kedudukan kabupaten dalam kawasan andalan meliputi a. Memantapkan kedudukan kabupaten sebagai kawasan andalan

  b. Memantapkan fungsi kabupaten sebagai pusat pengembangan pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan c. Menetapkan lokasi pusat pengembangan kegiatan

  d. Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan jalan dari produsen ke daerah pemasaran, perkotaan ke perdesaan serta antar kota dan antar desa

  e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan kegiatan.

  2. Strategi pengembangan dan optimalisasi kawasan peruntukan pertanian meliputi : a. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian

  b. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan pengolahan hasil pertanian c. Mengembangkan dan mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan

  d. Mengembangkan sistem pemasaran hasil pertanian

  e. Mengembangkan lumbung desa

  3. Strategi pengembangan industri berwawasan lingkungan dan berbasis pemberdayaan masyarakat meliputi : a. Mengembangkan kegiatan industri dengan memberdayakan masyarakat lokal b. Mengembangkan pusat kegiatan industri

  c. Mengendalikan perkembangan kegiatan industri

  d. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri

  e. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan peruntukan industri f. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah secara terpadu

  g. Menyediakan zona penyangga kawasan peruntukan industri

  h. Memanfaatkan sumber daya alam kebutuhan kegiatan industri berwawasan lingkungan i. Mengembangkan kawasan permukiman terintegrasi dengan kawasan peruntukan industri.

  4. Strategi peningkatan pengelolan DAS berkelanjutan meliputi :

  a. Mewujudkan kawasan hutan dengan sebaran proporsional

  b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan

  c. Meningkatkan konservasi lahan dan hutan

  d. Mengendalikan dan menata kembali pemanfaatan ruang DAS e. Mengembangkan hutan rakyat pada DAS.

  5. Strategi pengembangan dan pemantapan pusat kegiatan terpadu meliputi :

  a. Menetapkan fungsi pusat kegiatan b. Mewujudkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian.

  c. Menciptakan pusat pertumbuhan industri dan kawasan sekitarnya

  d. Mengembangkan jaringan penghubung antar pusat kegiatan

  e. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan

  f. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan perdesaan

  6. Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi lingkungan hidup meliputi : a. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung

  b. Melestarikan fungsi lingkungan hidup terpadu

  c. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari dampak negatif yang timbul d. Mengendalikan secara ketat pemanfaatan ruang kawasan lindung

  e. Memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman sumber daya alam f. Mengoptimalkan dan mempertahankan ekosistem pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya g. Mengelola kawasan suaka alam dan cagar budaya secara berkelanjutan

  h. Mempertahankan dan melestarikan kawasan lindung geologi

  7. Strategi pengoptimalan potensi lahan budidaya dan sumber daya alam meliputi : a. Meningkatkan prasarana jaringan transportasi

  b. Mengembangkan perekonomian pada kawasan budidaya wilayah tertinggal c. Meningkatkan akses kawasan budidaya ke jaringan jalan arteri dan jalan kolektor d. Mengembangkan sarana dan jaringan prasarana wilayah pendukung

  e. Meningkatkan produktivitas dan komoditas unggulan

  f. Mengoptimalkan pengembangan potensi sumber daya lama pertambangan

  8. Strategi pengembangan dan optimalisasi kawasan strategis meliputi :

  a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi b. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya.

  c. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

  Strateginya meliputi :

  a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan negara b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis dengan fungsi pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya c. Mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan atau TNI

3.2 SKENARIO PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTAKARYA

  Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Wonogiri terdiri atas pengembangan sistem prasarana utama dan sistem prasarana lannya.

3.2.1 Pengembangan Sistem Prasarana Utama

  Pengembangan sistem prasarana utama meliputi pengembangan jaringan transportasi darat dan jaringan perkeretaapian. Pengembangan jaringan jalan dan jembatan diwujudkan melalui