HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON VIDEO DAKWAH AKUN INSTAGRAM NUNUZOO PADA FOLLOWERS DENGAN ADAB KEPADA ALLAH, ORANGTUA, BERTEMAN DAN KESEHARIAN Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial SKRIPSI
AKUN INSTAGRAM @NUNUZOO PADA FOLLOWERS DENGAN ADAB KEPADA ALLAH, ORANGTUA, BERTEMAN
Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
SKRIPSI
Oleh : RIMA SAFITRI NIM. 117 14 001
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON VIDEO DAKWAH
AKUN INSTAGRAM @NUNUZOO PADA FOLLOWERS
DENGAN ADAB KEPADA ALLAH, ORANGTUA, BERTEMAN
DAN KESEHARIAN
Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
SKRIPSI
Oleh : RIMA SAFITRI NIM. 117 14 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2018
MOTTO
Mengetahui banyak hal memang bikin pusing, tetapi baiknya adalah kita menjadi tidak suka menyalahkan yang lainnya.
(Rifqi Aulia Erlangga) “Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
(hr. Ahmad (1/30))
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang tersayang : Orangtuaku, Bapak Sugiarto dan Ibu Siti Muginah yang begitu menginspirasi penulis, yang telah mengajarkan untuk menjadi manusia yang antimainstream, mengajarkan penulis menjadi manusia kuat terhadap segala macam ujian hidup, dan masih banyak lagi yang tidak dapat diungkap satu per satu.
Untuk ibuku tersayang, Ibu Siti Muginah yang selalu menjadi sosok dambaan penulis dalam menjalani kehidupan, yang mengajarkan arti kesabaran dan kasih sayang, serta yang telah bersedia menjadi teman curhat layaknya adik kakak.
Untuk Adikku tersayang dan terjail, Aldo Nur Indarto. Terima Kasih telah menjadi teman tidur dan bersedia menjadi obyek meluapkan kasih sayang Untuk teman spesial, Adhitya Reza Nalendra yang selalu menyemangati dan memberikan hiburan ketika rasa bosan datang.
Adik-adik Paskibra Sartika Wijaya, Aulia, Dewi, Icha, Refly, Hendra, Oppa Fariza, Paksan, Dira, Intan dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih telah mau menjadi bagian proses kehidupan.
I Love You All!
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, rezeki dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Intensitas Menonton Video Dakwah Akun Instagram @Nunuzoo Pada Followers dengan
Adab Kepada Allah, Orangtua, Berteman dan Keseharian”
Shalawat serta salam penulis ucapkan sebanyak-banyak terhadap kekasih Allah SWT, Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya. Semoga di yaumul akhir nanti, kita mendapat syafaat dan pertolongan dari Nabiullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih banyak menemui kekurangan dan kesulitan. Hal ini tidak lepas dari manusia yang jauh dari kata sempurna. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu secara materi ataupun moril, yaitu kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku dekan Fakultas Dakwah dan Dosen Pembimbing Akademik penulis yang selalu memberi dukungan
3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah yang selalu ada ketika mahasiswa membutuhkan
4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar, tabah dan ikhlas dalam memberikan arahan kepada penulis
5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah yang sedikit banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
6. Bapak dan ibu karyawan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang telah memberikan bimbingan dan pertolongan dalam banyak hal
7. Kedua orang tua dan adik penulis yang terus memberikan dukungan
8. Kepada Adhitya Reza Nalendra yang selalu memberikan dukungan
9. Kepada The Besty, Aulia Alifatu Faizah dan Dewi Apriliyani
10. Kepada teman radio, Icha Mistiyana Rosida, Trisna, Roy, Reni
11. Kepada Dira Noermala dan Intan Nurvadzila sang korban skripsi
12. Kepada teman-teman KPI 2014, masuk bareng keluar juga bareng!
13. Kepada adik-adik Paskibra Sartika Wijaya Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap kritik serta saran yang membangun, agar ke depan penulis dapat instropeksi diri. Akhir kata, hanya kepada Allah SWT manusia patut berharap dan berserah diri. Terima kasih atas perhatiannya, dan semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Salatiga, 19 September 2018 Penulis, Rima Safitri 117-14-001
ABSTRAK
Safitri, Rima. 2018. Hubungan Antara Intensitas Menonton Video Dakwah Akun Instagram @Nunuzoo Pada Followers dengan Adab Kepada Allah, Orangtua, Berteman dan Keseharian. Skripsi, Jurusan Dakwah. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Muna Erawati, M.Si.
Kata Kunci : intensitas menonton video dakwah, adab kepada Allah, adab
kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah ada hubungan antara intensitas menonton video dakwahpada followers @Nunuzoo dengan adab kepada Allah, orang tua, berteman dan keseharian. Diajukan satu variabel bebas yaitu intensitas menonton dakwah, dan empat variabel terikat yaitu adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian. Penelitian ini melibatkan 1.156 sampel followers. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik
chi-square dengan bantuan SPSS versi 16 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas menonton video dakwah dengan adab kepada Allah memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan r hitung 43,432 lebih kecil daripada rtabel 62,83.Namun, adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian memiliki hubungan yang signifikan karena dari masing-masing variabel r hitung lebih besar daripada r tabel, yaitu adab kepada orang tuar hitung 60,917 >r tabel 58,12, adab berteman r hitung 58,411 > r tabel 43,77, adab keseharian r hitung 73,847 > r tabel 46,19. Hal ini menunjukkan intensitas menonton video dakwah memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan jiwa keagamaan remaja meskipun tidak memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman dan adab keseharian.
DAFTAR PENGKODEAN
1. JK Jenis Kelamin
2. Update Intensitas menonton video dakwah
3. Kapan Lama menjadi followers@Nunuzoo
4. Sh Shalat
5. Pu Puasa
6. Ma
Membaca Al Qur’an
7. Kka Khusnudzon kepada Allah
8. Ts Teman sebaya
9. Lj Lawan jenis
10. Ab Adab berbicara
11. Mm Makan minum
12. To Taat orang tua
13. Md Merendahkan diri terhadap orang tua
14. Bhl Berbicara halus kepada orang tua
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... ii HALAMAN LOGO ............................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................57
Lampiran-lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alat Ukur Skala Likert .......................................................................... 40Tabel 3.2. blue-print kisi-kisi skala sikap
Tabel 3.3. Tabel Contoh Aitem Beserta SkoringTabel 3.4. Uji Validitas Item Shalat ............................................................................ 44Tabel 3.5. Uji Validitas Item Puasa ............................................................................. 45
6
Tabel 3.6. Uji Validitas Item Membaca Alquran7
Tabel 3.7. Uji Validitas Item Khusnudzon Kepada AllahTabel 3.8. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Teman Sebaya ....................48Tabel 3.9. Uji Validitas Item Adab Bergaul dengan Lawan Jenis.........................49Tabel 3.10. Uji Validitas Item Adab Berbicara
Tabel 3.11. Uji Validitas Item Adab Makan dan MinumTabel 3.12. Tabel Uji Validitias Item Taat Kepada Orangtua .................................. 52
Tabel 3.13. Tabel Uji Validitas Item Merendahkan Diri terhadap Orangtua
Tabel 3.14. Tabel Uji Validitas Item Berbicara Halus dan LembutTabel 3.15. Uji Reabilitas Seluruh Aitem Setelah Validasi...................................55Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ....................................................................61Tabel 4.2. Usia Responden ...................................................................................62Tabel 4.3. Jenjang Pendidikan Responden ...........................................................63Tabel 4.4. Lama Menjadi Followers @Nunuzoo .................................................64Tabel 4.5. Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.................................64Tabel 4.6. Intensitas Menonton Video Berdasarkan Jenis Kelamin, Lama Menjadi
Followers @Nunuzoo ...........................................................................................67
Tabel 4.7. Dispersi Variasi Adab Kepada Allah....................................................68Tabel 4.8. Rincian Range Adab Kepada Allah .....................................................69Tabel 4.9. Interval Variasi Adab Kepada Allah.....................................................70Tabel 4.10. Dispersi Variasi Adab kepada Orang tua ...........................................70Tabel 4.11. Rincian Range Adab kepada orang tua...............................................71Tabel 4.12 Kualifikasi Variasi Adab Kepada Orang Tua.....................................72Tabel 4.13. Dispersi Variasi Adab Berteman.........................................................73Tabel 4.14. Rincian Range Adab Berteman...........................................................73Tabel 4.15 Interval Variasi Adab Berteman..........................................................74Tabel 4.16. Dispersi Variasi Adab Keseharian......................................................74Tabel 4.17.Rincian RangeAdab Keseharian........................................................75
Tabel 4.18. Kualifikasi Variasi Adab Keseharian..................................................76Tabel 4.19. Dispersi Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.................76Tabel 4.20. Rincian Range Intensitas Menonton Video Dakwah @Nunuzoo.......77Tabel 4.21. Chi-Square Tests Adab Kepada Allah................................................78Tabel 4.22. Chi-Square Tests Adab Kepada Orang Tua........................................79Tabel 4.23. Chi-Square Tests Adab Berteman......................................................79Tabel 4.24. Chi-Square Tests Adab Keseharian....................................................80DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Foto Nurul Azka (@Nunuzoo) ......................................................... 57Gambar 4.2. Video Nurul Azka.............................................................................59penyempurna dari keberadaan agama-agama sebelumnya. Islam adalah agama dengan jumlah umat terbanyak kedua di dunia, yaitu 1,59 miliar jiwa atau 23% dari total populasi dunia yakni 7,3 miliar jiwa (Khadafi, 2017, Saat
Islam Menjadi Agama Mayoritas di
s pada 25 Desember 2017 pada 16.54 wib).
Perkembangan agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW di Mekah kemudian di Madinah dan berkembang ke seluruh dunia karena adanya proses dakwah yang dilakukan oleh para tokoh Islam. Perkembangan dakwah Islamiyah inilah yang menyebabkan agama Islam senantiasa berkembang dan disebarluaskan kepada masyarakat (Amin, 2013: 16).
Dakwah adalah ajakan kebaikan kepada orang lain untuk masuk ke jalan Allah Swt. Menurut Ismail al-Faruqi dalam Ilaihi mengungkapkan bahwa hakikat dakwah adalah kebebasan, universal dan rasional. Dan kebebasan ini menunjukkan bahwa dakwah bersifat universal (berlaku untuk semua umat dan sepanjang masa) (Ilaihi, 2010:14).
Dakwah identik dengan
‘amar ma’ruf nahi mungkar, hal ini tertulis
dengan jelas dalam Ali Imran ayat 104 :
ج ِرَكْنُمْلا ِنَع َنْوَهْنَي َوِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَيوِر ْيَخْلا ىَلِإ َنوُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكنٍّم نُكتْل و َنْوُحِلْفُمْلا ُمُه َكِئَلْوُأَو
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
pada kebijakan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.
” (QS. Ali Imran [3]:104)
Agar dakwah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (
mad’u)
dan dapat dilaksanakan oleh
mad’u perlu menggunakan metode dalam
berdakwah. Secara umum, metode dakwah terbagi menjadi tiga yaitu Bi al-
hikmah, Mau’izhah hasanah, dan mujadalah. Di zaman yang semakin maju,
metode dakwah semakin berkembang seperti metode silaturahmi, metode tanya jawab, metode
di’ayah (propaganda), diskusi, media massa dan media sosial atau dunia maya.
Tujuan dakwah adalah mengajak manusia untuk kembali ke jalan Allah, salah satunya adalah merubah kebiasaan atau sikap yang diyakininya dari yang buruk kembali ke yang baik sesuai syariat Allah.
Penyebaran pesan dakwah tentu saja harus mengikuti perkembangan zaman. Penggunaan media tradisional dalam penyebaran pesan dakwah saat ini tidak akan seefektif pada masanya. Di era informasi canggih seperti sekarang ini, tidak mungkin dakwah hanya dilakukan di masjid-masjid yang hanya diikuti
mad’u dengan jumlah terbatas. Penggunaan media-media
komunikasi modern adalah keniscayaan yang harus dimanfaatkan keberadaannya untuk kepentingan menyampaikan ajaran-ajaran Islam atau pesan dakwah (Amin, 2013:113).
Di era globalisasi informasi dan teknologi seperti saat ini memberikan banyak terobosan dalam penyampaian informasi yang mudah tersebar secara praktis. Pesatnya kemajuan dibidang teknologi, dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam atau pesan-pesan dakwah.
Perkembangan media hingga saat ini terus meningkat, mulai dari media konvensional hingga new media (media baru). Meningkatnya perkembangan media mengakibatkan meningkatnya pula penyebaran informasi, bahkan dalam waktu sekejap dapat menyebar keseluruh penjuru dunia.
New media dapat dibatasi sebagai ide, perasaan, dan pengalaman yang
diperoleh seseorang melalui keterlibatannya dalam medium dan cara berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih menantang (Wicaksono, 2017: 30). Media sosial adalah komunikasi tidak terbatas jarak, waktu, ruang. Bisa terjadi di mana saja, kapan saja, tanpa harus bertatap muka. (Watie, 2011: 69).
Saat ini media sosial dipercaya dapat merubah gaya hidup seseorang dengan mudah karena sifatnya yang universal dan mudah diakses. Instagram merupakan salah satu dari media sosial. Instagram adalah media sosial untuk berbagi foto dan video singkat.
Indonesia menempati urutan ketiga penggunaan instagram di dunia. Angka ini cukup besar, yaitu 45 juta pengguna media sosial ini. Pengguna Instagram di Indonesia produktif dalam membuat konten. Tercatat, Indonesia merupakan negara penghasil Instagram Story terbesar di dunia, dengan konten dua kali lebih banyak dari rerata global (Adi, 2017,45 juta Pengguna
Instragram Indonesia Terbesar di
diakses pada25 Desember 2017 pukul 20:23 WIB).
Melihat kondisi masyarakat Indonesia sebagai pengguna masif media sosial instagram menjadi peluang bagi Da’i dalam penyebaran pesan dakwah
Instagram yang merupakan media baru, baru-baru ini digunakan para D a’i untuk menyampaikan dakwahnya. Sehingga dampak atau pengaruh yang dirasakan dan di alami para
mad’u perlu diketahui untuk mengukur apakah dakwah melalui instagram efektif untuk dilaksanakan.
Pengguna instagram di Indonesia rata-rata adalah orang yang berusia produktif, mulai dari pelajar hingga pekerja atau yang biasa disebut dengan generasi millineals. Generasi millineals adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1980-2000an. Generasi milinneals sangat bebas memilih apa yang diinginkan, selain itu generasi milinneals adalah generasi yang selalu bergantung pada teknologi, khususnya gadget.
Generasi milineals yang didominasi oleh remaja, pada zaman media sosial seperti ini memiliki intensitas yang tinggi dalam mengakses media sosial khususnya instagram.
Nurul Azka adalah mahasiswa semester enam jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurul Azka atau pemilik akun instagram @Nunuzoo adalah salah satu selebgram (selebriti instagram) yang membagikan konten-konten atau informasi berkarakter dakwah komedi di akun instagramnya.
Nurul Azka memulai dakwah di akun instagramnya tercatat semenjak tahun 2012. Hingga saat ini, followers atau pengikut akun@Nunuzoo tercatat 400.000 pengikut. Pengikut dari akun @Nunuzoo rata-rata orang yang berusia produktif utamanya siswa dan mahasiswa. Dari tahun ke tahun followers dari @Nunuzoo terus bertambah. Tercatat pada 10 November 2016
followers @Nunuzoo sebanyak 10.100 followers, pada 10 November 2017
followers @Nunuzoo sebanyak 360.000 followers.Akun instagram @Nunuzoo yang menyajikan video dakwah ber-genre komedi, kini sedang diminati oleh warganet pengguna instagram. Konsep video yang unik membuat video dakwah yang dibuat oleh Nurul Azka tersebut selalu mencapai 300.000 viewers hingga satu juta viewers. Hal ini
Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisis tingkat intensitas menonton video dakwah pada followers akun instagram @Nunuzoo terhadap Adab kepada Allah, adab kepada orangtua, adab berteman dan adab keseharian.
Atas dasar uraian teori, pendapat dan penjelasan di atas serta dengan berbagai pertimbangan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai Hubungan Intensitas Menonton Video Dakwah Akun
Instagram @Nunuzoo pada Followers dengan Adab Kepada Allah, Orangtua, Berteman dan Keseharian. Alasan penulis memilih judul ini
karena ingin menelusuri apakah dakwah komedi yang disampaikan di akun instagram @Nunuzoo memiliki hubungan dalam peningkatan adab kepada Allah, adab kepada orangtua, adab berteman dan adab keseharian.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latarbelakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara intensitas menonton video dakwah akun instagram @Nunuzoo pada followersnya dengan empat variabel berikut ini :
1. Adab kepada Allah?
2. Adab kepada orangtua?
3. Adab berteman?
4. Adab keseharian? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan penulis, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan :
1. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab kepada Allah.
2. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab kepada orangtua.
3. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab berteman.
4. Hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo dengan Adab keseharian.
D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, diharapkan membawa manfaat dalam berbagai sudut pandang yaitu :
1. Secara teoretis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan mengenai new media sebagai media dakwah dan menambah kajian ilmiah serta perbendaharaan penelitian Fakultas Dakwah IAIN Salatiga utamanya dalam bidang dakwah melalui instagram sebagai pemuas kebutuhan manusia dan berdakwah dengan cara yang lebih modern.
2. Secara praktis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, serta penelitian ini dapat digunakan akun @Nunuzoo atau selebgram lainnya sebagai tolak ukur keberhasilan penyampaian pesan kepada khalayaknya atau followersnya.
E. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, penulis menyusun kerangka skripsi dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan Pada bab 1, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematikan penulisan skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Dalam bab ini membahas tentang kajian pustaka penelitian terdahulu, teori- teori tentang intensitas menonton video dakwah, adab kepada Allah, adab kepada orang tua, adab berteman, adab keseharian, perkembangan jiwa keagamaan remaja dan hipotesis penelitian.
BAB III : Metodelogi Penelitian Pada bab III berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini berisi tentang deskripsi Profil Nurul Azka, subjek penelitian, data deskriptif variasi setiap variabel, dan laporan hasil angket serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. terdahulu yang relevan, sehingga dapat menjadi bahan pembanding ataupun bahan rujukan dalam penelitian ini.
Penelitian yang relevan berjudul “Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual di SMAN “X” Jember” oleh Alifia Rizqi Pratama Darnoto (Darnoto, 2016 : 1-79). Fokus riset ini mengungkap hubungan antara penggunaan smartphone dengan perilaku seksual di SMAN “X” Jember.
Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif analisis deskriptif
cross-sectional . Populasi dalam riset ini sebanyak 917 siswa dan sampel 278
siswa. Dengan teknik sampling multistage random sampling. Pengambilan data pada riset ini menggunakan kuesioner.
Hasil uji validitas dan reabilitas diperoleh nilai r untuk kuesioner
smartphone sebesar 0,947, kuesioner mengenai pengetahuan perilaku seksual
sebesar 0,92, dan indikator sikap terhadap perilaku seksual serta perilaku sosial sebesar 0,910. Hasil chi-square nya menunjukkan adanya pengaruh
smartphone terhadap perilaku seksual siswa ( p value = 0,004; CI = 95%).
Dalam riset Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah dengan Kematangan Kepribadian Siswa SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 oleh Maziidatun Ni’mah (Ni’mah, 2014: 1-86) membahas tentang tingkat intensitas pelaksanaan ibadah dan kematangan kepribadian siswa.
Teknik pengumpulan data dalam riset ini menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dilibatkan 132 orang, populasi dalam riset ini adalah siswa kelas XI di SMK N 3 Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random
Sampling.
Analisis data yang digunakan dalam riset ini adalah analisis korelasi
Pearson Product Moment. Temuan dalam riset ini, ditemukan korelasi yang
signifikan sebesar 0,595 pada taraf signifikasi 1%.Tabel 2.1. Kajian PustakaNo Judul Penelitian Perbedaan dengan penelitian penulis
1. Hubungan Penggunaaan
Smartphone dengan
Perilaku Seksual
Jember (Darnoto, 2016 : 1-80)
1. Objek penelitian Darnoto adalah penggunaan smartphone, sedangkan riset penulis memiliki objek penelitian instagram @Nunuzoo
2. Fokus penelitian pada riset Darnoto adalah perubahan perilaku seksual remaja, sedangkan riset penulis terfokus pada hubungan intensitas menonton video dakwah @Nunuzoo terhadap followers dengan adab kepada Allah, Adab kepada orangtua, adab berteman dan adab keseharian.
Remaja di SMA N “X”
2. Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah dengan Kematangan Kepribadian Siswa di SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 (Ni’mah, 2014 : 1
SMK N 3 Salatiga sedagkan riset penulis memiliki subjek penelitian adalah followers instagram @Nunuzoo.
2. Teknik pengambilan sampel pada riset
Ni’mah adalah Stratified Random Samoling, sedangkan teknik sampling pada penelitian
penulis adalah teknik sampling kuota.
- – 86).
Dari kajian pustaka di atas, riset yang dilakukan penulis memiliki kelebihan dan perbedaan yaitu sistem penyebaran kuesioner menggunakan sistem online untuk menjangkau followers @Nunuzoo. B. Adab Kepada Allah
1. Pengertian Adab Kepada Allah Salah satu bentuk adab kepada Allah adalah beribadah kepada-
Nya atau bertauhid kepada Allah Swt. Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekuen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya (Wahab, 2007 : 3).
Salah satu bentuk tauhid adalah ibadah. Ibadah adalah bukti ketundukkan seseorang kepada Allah dengan cara melaksanakan ketentuan- ketentuan yang telah khusus ditetapkan oleh Allah atau Rasul-Nya, seperti salat, puasa, zakat, dan haji (Sauri, Bab VI Syariah, Ibadah, dan
Muamallah.pdf yang diunduh pada hari Rabu pukul 21.56 WIB.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan adab kepada Allah :
a. Harus merasakan ke-Mahatahuan-Nya terhadap segala sesuatu, sehingga hati dipenuhi rasa takut dan pengagungan terhadap-Nya.
Apapun yang dilakukan, terang-terangan atau secara sembunyi- sembunyi pasti diketahuinya.
b. Berlari menuju Allah dalam setiap ketentuan-Nya apapun yg sedang dihadapi.
c. Ketika memperhatikan ke-Maha Lemah Lembutan-Nya, maka hal itu akan membuat manusia tunduk dihadapan-Nya, serta berdoa dan mengharapkan karunia-Nya. Jika berputus asa, maka tidak beradab kepada Allah d. Tidak bermaksiat kepada-Nya, karena Allah sangat hebat dan besar azabnya e. Khusnudzon kepada Allah
f. Beribadah dan menjalankan kewajiban sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya g. Bersabar atas semua takdir-takdirNya, membenarkan apa-apa yang diberitakan-Nya dan melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan-Nya.
h. Pasrah, tunduk dan taat kepada-Nya i. Selalu berdzikir kepada-Nya j. Berdoa, bersikap merendah diri dan hina dihadapan-Nya k. Tidak putus asa dan harap terhadap ampunan-Nya l. Meyakini bahwa hanya di tangan Allah kekuasaan untuk memberikan manfaat, memudharatkan, menghidupkan dan mematikan. m. Mengagungkan dan memuliakan-
Nya serta mengagungkan syi’ar- syi’ar-Nya
n. Mensyukuri nikmat yang diberikan kepada Allah (al-Usyan, 2009 : 1-3)
C. Adab Kepada Orangtua Orangtua adalah manusia yang paling berjasa dan berharga bagi setiap anak di dunia. Tidak ada manusia yang lebih wajib diperlakukan sebaik mungkin setelah Rasulullah SAW melebihi ibu bapak (Shihab, 2016 :234).
Terhadap orangtua, seorang anak haruslah berbakti kepada orangtua, menghormati, menyayanginya dan memenuhi hak orangtua.
Hak orangtua adalah hak yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Berikut adalah adab atau hak yang wajib dilakukan selama kedua orangtua hidup dan setelah meninggal :
1. Mentaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Mentaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap muslim.
Haram hukumnya mendurhakai kedua orangtua,tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya (Nada, 2009 : 7).
Seorang muslim tidak hanya dituntut untuk tidak mendurhakai kedua orangtuanya, namun juga senantiasa berbakti terhadap keduanya.
Kewajiban berbakti/
ma’ruf itu hendaknya dimotivasi oleh rasa sayang
kepada orang tua, bukan karena khawatir dicela atau dikecam orang lain bila tidak melakukannya dan bukan juga untuk mengundang pujian dan simpati yang melihatnya. Ini berarti kewajiban tulus dalam sikap dan kelakuan anak terhadap kedua orang tuanya (Shihab, 2016 : 236).
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun dengan isyarat atau dengan ucapan ‘ah’. Termasuk berbakti kepada kedua orang tua ialah senantiasa membantu mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta’ala (Nada, 2009 : 8).
3. Merendahkan diri di hadapan kedua orang tua Merendahkan diri dihadapan orang tua yang dimaksud di sini adalah tidak mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua, tidak boleh mendahului orang tua. Merendahkan diri di hadapan orang tua dengan cara mendahulukan segala urusan mereka, mempersilakan mereka duduk di tempat yang empuk, dan lain sebagainya (Nada, 2009 : 8).
4. Berbicara dengan lembut di hadapan orang tua Berbicara dengan lembut merupakan kesempurnaan bakti kepada kedua orang tua dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua.
Berbicara dengan orang tua haruslah dengan ucapan yang lemah lembut dan baik serta dengan lafazh yang bagus.
5. Menyediakan makanan untuk orang tua
6. Meminta izin kepada orang tua sebelum berjihad dan berpergian untuk urusan lain
7. Memberikan harta kepada orang tua menurut jumlah yang mereka inginkan
8. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintai mereka
9. Memenuhi sumpah kedua orang tua
10. Tidak mencela orang tua atau tidak menyebabkan mereka dicela orang lain
11. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah
Maksud dari mendahulukan ibu ialah lebih bersikap lemah lembut, berperilaku baik dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah, hal ini apabila keduanya berada di atas kebenaran
12. Memandang kedua orang tua dengan pandangan yang menyejukkan (Nada, 2009 : 9-10).
D. Adab Berteman Pergaulan adalah suatu interaksi yang terjadi di dalam masyarakat.
Pergaulan adalah kebutuhan setiap manusia sebagai makhluk sosial. Pergaulan adalah akhlak atau budi pekerti yang telah dibahas lengkap dalam Islam (Azizi, 2016 : 69).
Dalam adab bergaul terdapat beberapa macam, yaitu adab bergaul dengan teman sebaya, adab bergaul dengan orang yang lebih tua, adab bergaul dengan orang yang lebih muda, dan adab bergaul dengan lawan jenis.
1. Pengertian Adab Bergaul dengan Teman Sebaya Adab bergaul sesama teman sebaya adalah pertemanan seorang individu dengan individu lainnya yang tingkat usianya hampir sejajar.
Pergaulan remaja memiliki ciri khas, seorang remaja memiliki kebutuhan untuk diterima oleh teman sebayanya. Bagi seorang teman sebayanya terhadap dirinya merupakan hal yang sangat penting (Azizi, 2016 : 72-73).
2. Adab Bergaul dengan Teman Sebaya Dalam bergaul dengan teman sebaya, harus memperhatikan adab- adab berikut : a. Saling menghormati Setiap manusia di dunia ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari agama, tradisi, kebudayaan, dan norma yang berbeda. Dalam bergaul, sikap saling menghormati yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Sikap saling menghormati berarti menempatkan hak dan kewajiban secara seimbang. Menempatkan persamaan hak dan kewajiban secara seimbang sangat dianjurkan oleh Islam (Azizi, 2009 : 76).
b. Tolong-menolong Tolong-menolong merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh
Islam terhadap sesama manusia. Tolong menolong dalam hal kebajikan.
c. Cinta dan kasih sayang Kasih sayang antara teman sangatlah penting. Kasih sayang akan melahirkan kekuatan yang besar. Kasih sayang yang akan menciptakan masyarakat yang rukun, solid dan kompak yang akan melahirkan kepekaan sosial yang kuat, bahkan seseorang yang menyayanginya temannya dengan tulus akan melahirkan persaudaraan yang hakiki (Azizi, 2009 : 77).
Berkewajiban memiliki akhlak persahabatan antara lain memberi perhatian kepadanya, menanyakan beritanya jika tidak bertemu, tidak masa bodoh tentang apa yang terjadi terhadap temannya (Shihab. 2016 : 258).
d. Saling menasehati Apabila dalam suatu hubungan pertemanan terjadi perselisihan, hendaknya segera untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat. Azizi (Azizi, 2009 : 77) menjelaskan ketika ada teman yang berselisih atau bertengkar ataupun melakukan perbuatan yang tidak baik terhadap teman-teman yan lain maka kita wajib menasehatinya.
e. Tidak bermusuhan Bermusuhan artinya tidak ramah atau tidak bersahabat.
Seorang muslim dilarang saling membenci sebab Allah Swt telah menjadikan mereka teman dan saudara yang menyayangi bukan saling membenci (Azizi, 2009 :79).
f. Tidak terjerat dalam pergaulan bebas
g. Tidak menyalahi norma-norma
3. Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Dalam Islam juga mengatur tentang adab bergaul dengan lawan jenis. Lawan jenis maksudnya berbeda jenis kelamin. Maksudnya, seorang pria berteman dengan seorang wanita, begitu pula sebaliknya. Dalam Islam, tidak melarang umatnya untuk bergaul dengan siapa saja, namun harus sesuai dengan adab yang telah ada.
4. Adab bergaul dengan lawan jenis seperti berikut :
a. Berteman semata-mata hanya karena Allah Siapa saja yang bersahat, bergaul dan berkomunikasi dengan lwan jenisnya harus didasarkan pada pandangan hanya karena Allah.
Indikatornya adalah senantiasa berusaha untuk melakukan aktifitas dengan saling menjaga kehormatan sesuai dengan petunjuk Allah.
b. Menutup aurat Secara maknawi aurat adalah segala sesuatu yang dapat menjadikan seorang malu atau mendapatkan aib (cacat), entah perkataan, sikap ataupun tindakan, aurat sebagai bentuk dari suatu kekurangan maka sudah seharusnya ditutupi dan tidak untuk dibuka atau dipertontonkan di muka umum (Baso, 2015 : 186).
Berteman dengan lawan jenis tentu melibatkan hubungan pertemanan antara perempuan dan pria. Menutup aurat sangat diwajibkan bagi pria maupun perempuan yang terlibat dengan pergaulan.
c. Menundukkan pandangan Islam memerintahkan pria dan perempuan untuk menundukkan pandangan. Islam juga mengajarkan agar selalu menjaga mata sehingga tidak melakukan perbuatan maksiat.
d. Saling bertanggungjawab terhadap suatu masalah (Azizi, 2009 : 101- 106). e. Tidak Berzina Berzina adalah hubungan suami istri yang tidak terikat dengan pernikahan (perkawinan). Di antara akibat buruk berzina adalah berkurangnya iman, hilangnya sikap menjaga diri dari perbuatan dosa, memiliki kepribadian buruk dan tidak memiliki rasa cemburu. Berzina dapat menghilangkan rasa malu (Azizi, 2009 : 81)
E. Adab Keseharian
1. Pengertian adab makan dan minum Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar mereka memakan makanan yang halal yang telah rizkikan kepada mereka.
(Hafizah, 2013, Ringkasan Adab Islam,
a tanggal 18 April 2018 pukul 21.50 WIB).
2. Adab makan dan minum Dalam makan dan minum, juga terdapat adab-adabnya. Berikut adab-adab makan : a. Makan makanan yang halal (cara perolehannya dan halal dzatnya)
b. Sesuai dengan kebutuhan
c. Makan secukupnya (tidak melampaui batas)
d. Tidak mencela makanan
e. Tidak makan makanan yang beraroma busuk
f. Mencuci tangan sebelum makan h. Makan menggunakan tangan kanan i. Sekurang-kurangnya makan menggunakan 3 jari j. Makan sambil duduk k. Menghisap jari-jari setelah makan l. Makan dari pinggir bukan tengah m. Menghabiskan makanan (Shihab, 2016 : 276-280)
Adab minum :
a. Memulai dengan bacaan basmalah
b. Menggunakan tangan kanan
c. Meminum sesuai dengan aturan kesehatan
d. Tidak meniup minuman
e. Tidak minum seperti unta
f. Minum sambil duduk
g. Tidak mencela minuman
h. Menghabiskan minuman yang diminum (Bahruddin, tanpa tahun : 140-141)
3. Adab berbicara Salah satu nikmat Allah yang dinyatakan secara khusus dalam Al-
Qur’an adalah nikmat pengajaran berekspresi. Ekspresi tidak hanya terbatas dalam bentuk bahasa lisan, tetapi juga bahasa tubuh dan juga menggunakan
aneka alat. Cara berekspresi yang paling umum adalah adalah berbicara (Shihab, 2016 : 281). Setiap ucapan yang keluar dari lisan manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt, maka dari itu manusia harus memperhatikan setiap perkataannya.
4. Adab-adab berbicara
a. Isi percakapan adalah kebaikan (tidak mengumpat, melaknat, menghardik, dan lain-lain) b. Berusaha menghindari perdebatan
c. Berusaha menghindari dusta
d. Berusaha menghindari canda
e. Berusaha menghindari ghibab dan adu domba
f. Berusaha adil dalam memberikan pujian (Baharuddin, tanpa tahun : 134
- 136)
g. Menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti
h. Tidak bertele-tele dan juga tidak terlalu singkat i. Tidak mengeluarkan suara yang melengking j. Menggunakan suara yang lembut k. Tidak menghina, tidak berteriak atau menuding (Shihab, 2016 : 283-
285)
F. Intensitas Menonton Video Dakwah Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sedangkan intens adalah hebat atau sangat kuat, tinggi (mutu), bergelora, penuh semangat, berapi-api, berkobar-kobar (perasaan), sangat emosional (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:438). Menurut Ni’mah, intensitas adalah kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat-lemah, tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam melaksanakan sebuah aktivitas/usaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal/mutu yang tinggi (Ni’mah, 2014 : 8). Menurut Haidir, intensitas adalah sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan (Haidir, 2012: 11).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa intensitas adalah kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat- lemah, tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam melaksanakan aktivitas/usaha untuk dapat mencapai tujuan.
Intensitas memiliki keterkaitan dengan motivasi, motivasi menurut Makmun dalam Ni’mah diartikan juga sebagai suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy)
(Ni’mah, 2014 : 8). Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Haidir, 2012: 11). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa keterkaitan intensitas dengan motivasi adalah adanya kekuatan yang hebat untuk melakukan sesuatu.
Menurut Nuraini dalam Haidir, menyatakan intensitas memiliki beberapa indikator sebagai berikut :
1. Motivasi Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik manusia maupun hewan) yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.
Motivasi sebagai pemasok daya untuk berbuat atau bertingkah laku secara terarah. Motivasi terbagi menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam individu yang dapat melakukan tindakan, termasuk perasaan menyukai materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang mendorong untuk melakukan tindakan karena adanya rangsangan dari luar individu.
2. Durasi kegiatan Durasi kegiatan yaitu berapa lamanya kemampuan penggunaan untuk melakukan kegiatan. Dari indikator ini dapat dipahami bahwa motivasi akan terlihat dari kemampuan menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan.
3. Frekuensi kegiatan Frekuensi dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan kerapnya, frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.
4. Presentasi Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan yang keras yaitu maksud, rencana, cita-cita atau sasaran, target dan idolanya yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
5. Arah sikap Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri sendiri seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang bersifat positif ataupun negatif. Dalam bentuknya yang negatif akan terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci bahkan tidak menyukai objek tertentu.
Sedangkan dalam bentuknya yang positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu.
6. Minat Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti memiliki makna bagi dirinya. Minat ini erat kaitannya dengan kepribadian dan selalu mengandung unsur afektif, kognitif, dan kemauan. Ini memberikan pengertian bahwa individu tertarik dan kecenderungan pada suatu objek secara terus menerus, hingga pengalaman psikisnya lainnya terabaikan (Haidir, 2012 : 11-12).
Video adalah media audio visual, atau media yang memiliki suara dan gambar bersama-sama. Video adalah gambar bergerak yang memiliki suara.
Dakwah menurut Budiharjo dalam Yahya merupakan suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain agar mau memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga menjadikannya bangkit dan kembali ke potensi fitrinya yang tujuannya adalah bahagia di dunia dan akhirat (Yahya, 2016 : 88).
Video dakwah adalah gambar bergerak yang memiliki suara berisi ajakan atau seruan kepada orang lain agar mau memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga menjadikannya bangkit dan kembali ke potensi fitrinya yang tujuannya adalah bahagia dunia dan akhirat.
Dari keterangan di atas, maka intensitas menonton video dakwah adalah kekuatan/kesungguhan yang tercermin pada tingkat frekuensi, kuat- lemah, tinggi-rendah, semangat baik dari tindakan atau perasaan dalam melaksanakan aktivitas/usaha dalam hal ini menonton video dakwah untuk dapat mencapai tujuan yaitu bahagia dunia dan akhirat.