Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.1 ANALISIS SOSIAL
Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastrukturbidang Cipta
Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan.
Pada
taraf
perencanaan,
pembangunan
infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang
terkait dan sesuai dengan isu-isuyang marak saat ini, seperti pengentasan
kemiskinan
sertapengarusutamaan
gender.
Sedangkan
pada
saat
pembangunankemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan
proseskonsultasi,
pemindahan
maupunpermukiman
ataupengelolaan
kembali.
perlu
penduduk
Kemudian
diidentifikasi
dan
pemberian
pada
apakah
pasca
keberadaan
kompensasi,
pembangunan
infrastruktur
bidangCipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf hidupbagi
kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar
peraturan
perundang-undangan
yang
menyatakan
perlunya
memperhatikan aspek sosial adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang
Nasional:
Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga
dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok
masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah
bencana.
Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan
statistik gender.
2.
UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan
menyediakan
tanah
bagi
pelaksanaan
pembangunan
guna
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan
masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang
Berhak.
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah
program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan
penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di
bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan
infrastruktur dasar.
Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan
akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan harus
dilanjutkan
4.
Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan
Kemiskinan
Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
5.
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Menginstruksikan
pengarusutamaan
kepada
gender
Menteri
guna
untuk
melaksanakan
terselenggaranya
perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
b) Menjamin
tersedianya
pendanaan
untuk
kepentingan
umum
yangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat
pusat.
d) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional berperspektif gender,
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b) Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang
bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat
provinsi.
d) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan di tingkat provinsi berperspektif
gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a) Menjamin
tersedianya
tanah
untuk
kepentingan
umum
di
kabupaten/kota.
b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
program
lain
dalam
rangka
peningkatan
ekonomi
di
tingkat
kabupaten/kota.
c) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan di tingkat kabupaten/kota
berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
4.1.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan
responsif gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter
Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW),Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasia Masyarakat (PAMSIMAS),
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure
Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program
Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.1
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Karawang
Program/
No
Lokasi
Kegiatan
1
Pemberdayaan Masyarakat
a.
PNPM Perkotaan
b.
PAMSIMAS
c.
PPIP
d.
RIS PNPM
Tahun
Bentuk
Keterlibatan/
Akses
Tingkat
Partisipasi
Perempuan
(Jumlah)
Kontrol Pengambilan
Keputusan oleh
Perempuan
Manfaat
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 5
Permasalahan yang Perlu
Diantisipasi di Masa
Datang
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
e.
SANIMAS
2
Non Pemberdayaan Masyarakat
a.
Penyusunan
SPPIP
b.
Penyusunan
RPKPP
c.
Penyusunan
RTBL
d.
Penyusunan SSK
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.1.2 Aspek Sosial Pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besarankegiatan,
dan durasi berdampak terhadap masyarakat. Untukmeminimalisir terjadinya
konflik dengan masyarakat penerima dampakmaka perlu dilakukan beberapa
langkah
antisipasi, seperti konsultasi,pengadaan
lahan
dan pemberian
kompensasi untuk tanah danbangunan, serta permukiman kembali.
1. Konsultasi masyarakatKonsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan
informasikepada
masyarakat,
mungkinterkena
dampak
terutama
akibat
kelompok
pembangunan
masyarakat
bidang
Cipta
yang
Karya
diwilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasimereka
berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk bahanpertimbangan dalam
proses perencanaan. Konsultasi masyarakatperlu dilakukan pada saat
persiapan program bidang Cipta Karya,persiapan AMDAL dan pembebasan
lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah
dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi
di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh
swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama pengadaan
tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk
meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar kehidupan warga
yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement) Seluruh proyek yang
memerlukan
pengadaan
lahan
harus
mempertimbangkan
adanya
kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek.
Bilamana
pemindahan
penduduk
tidak
dapat
dihindarkan,
rencana
pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk
yang terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek. Hal ini
termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta bantuan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
dalam pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya di lokasi yang
baru. Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi
penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang Membutuhkan
Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta
Permukiman Kembali
Tabel 4.2
Tahap I
No
1.
2.
3.
4.
Komponen Program
dan Kegiatan
Konsultasi
Tahap II
Pemindahan
Penduduk/ Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
Arahan Lokasi
Sebelum
Pemindahan
Setelah
Pemindahan
Pengembangan
Permukiman
1)
2)
….dst
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
1)
2)
…..dst
Pengembangan Air
Minum
1)
2)
….dst
Pengembangan PLP
1)
2)
…dst
4.1.3 Aspek Sosial Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnyamemberi manfaat
bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara
kasat mata dan secara sederhana dapatterukur, seperti kemudahan mencapai
lokasi pelayanan infrastruktur,waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga
pengurangan biayayang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan
aksespelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek social pasca pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten/Kota….. tertuang pada Tabel 4...
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.3
No
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca
Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
I
Pengembangan Permukiman
a.
Penyusunan RPKPP
Kec. Karawang Barat
(Jatirasa Barat,
Jatirasa Tengah &
Timur)
2015
134.686 jiwa
b.
Perencanaan Teknik (DED) Permukiman
Kumuh Kota
- Kec. Karawang
2015
477.148 jiwa
- Kec. Karawang
Barat (Jatirasa
Barat, Jatirasa
Tengah &
Timur)
- Kec. Karawang
Timur (Johar)
- Kec. Cikampek
(Jati Indah,
Cilewuk, Cijalu)
- Kec.
Rengasdengklok
(Kalijaya Kertasari)
- Kec. Cilamaya
(Mekarmaya)
Kec. Teluk Jambe
timur (Desa
Pinayungan)
2016-2017
477.148 jiwa
2015
12.817 jiwa
Kab Karawang
2015-2018
-
c.
Penataan Permukiman Kumuh
Kota
d.
Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Desa Pinayungan
e.
Peningkatan Kualitas Jalan
Barat (Jatirasa
Barat, Jatirasa
Tengah & Timur)
Kec. Karawang
Timur (Johar)
Kec. Cikampek
(Jati Indah,
Cilewuk, Cijalu)
Kec.
Rengasdengklok
(Kalijaya Kertasari)
Kec. Cilamaya
(Mekarmaya)
2.225.357 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 9
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
Lingkungan dan Jalan Setapak
(tersebar)
f.
Peningkatan Jalan Poros Desa
Kab Karawang
(tersebar)
2016-2019
2.225.357 jiwa
g.
Peningkatan kualitas rumah layak
huni
Kab Karawang
(tersebar)
2015-2017
2.225.357 jiwa
h.
Pembangunan rumah swadaya
Kab Karawang
(tersebar)
2015-2017
2.225.357 jiwa
i.
Pembangunan Agro/Mina Politan
Kec. Cilamaya
wetan dan kulon
2015-206
136.898 jiwa
j.
Perbaikan Jalan L = 3 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
k.
Perbaikan Jalan L=2.5 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
l.
Perbaikan Jalan L= 2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1 &2 KP2)
2016
880 jiwa
m.
Perbaikan Jalan L= 1,2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
n.
Pembuatan Jalan L= 1,2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
o.
Pembuatan Jalan Inspeksi Sungai
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
2016-2017
880 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 10
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
1 &2 KP2)
II
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
a.
Fas. Percepatan Perda
Kab. Karawang
2015
2.225.357 jiwa
b.
DED RTH Monumen Proklamasi
Rengasdengklok
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari.
2015
880 jiwa
c.
Peningkatan Kualitas RTH Eksisting
Sebagai RTH Pusat Pelayanan
Kawasan
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari.
2016
880 jiwa
III
Penyehatan Lingkungan
Permukiman
a.
Sistem Informasi Pengelolaan
Persampahan
Kab. Karawang
2013
2.225.357 jiwa
b.
Sosialisasi Persampahan
Implementasi Undang-undang
Nomor 18 Tahun 2008
Kab. Karawang
2014
2.225.357 jiwa
c.
DED dan supervisi IPLT (Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja)
Kab. Karawang
2015
2.225.357 jiwa
d.
DED Septic Tank Komunal
Kota Karawang,
Kota Cikampek,
Kec.
Rengasdengklok
2014-2016
1.071.528 jiwa
e.
Penyusunan DED Pengelolaan Air
Limbah Domestik Kawasan
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2015
880 jiwa
f.
Pengadaan Tanah untuk Septic
Tank Komunal
Kota Karawang,
Cikampek &
Rengasdengklok
2014
1.071.528 jiwa
g.
Pembangunan IPLT Jalupang
Kec. Kotabaru
2015
2.225.357 jiwa
h.
Pembuatan Septic Tank Komunal
Kota Karawang,
Cikampek &
2015-2016
1.071.528 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 11
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
2016
2.225.357 jiwa
Rengasdengklok
i.
Kendaraan Sedot Tinja
Kab. Karawang
j.
Alat Berat Douzer TPA Jalupang
Kec. Kotabaru
2015-2016
2.225.357 jiwa
k.
Alat Berat Fibro (Alat pemadat
sampah)
Kec. Kotabaru
2016-2017
2.225.357 jiwa
l.
Jembatan Timbang (TPA Jalupang)
Kec. Kotabaru
2015
2.225.357 jiwa
m.
Pengadaan Motor Sampah Vol 1
M3
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2015
880 jiwa
IV
Air Minum
a.
SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi)
IKK Batujaya, IKK
Tirtajaya, IKK
Jatisari, IKK
Cilebar, IKK
Karanganyar, IKK
Cilamaya
2015
71.182 jiwa
b.
Peningkatan Kapasitas
Cabang
Telukjambe, Kec.
Telukjambe Timur
2015
14.386 KK
c.
SPAM Pedesaan Rawan Air (P/P
Jaringan Perpipaan)
Desa Cipurwasari
2016
2.464 jiwa
d.
SPAM Khusus KKP (P/P Jaringan
Perpipaan)
SPAM PPI Pakis
2015
11.217 KK
e.
SPAM IKK Baru
IKK Majalaya, IKK
Kotabaru, IKK
Purwasri, IKK
Pakisjaya, IKK
Telukjambe Barat
2015
78.513 KK
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 12
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.2 ANALISIS EKONOMI
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang
perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan
sesuai dengan kebijakan
internasional MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat
sesuai direktif presiden. Analisis kebutuhan penanganan penduduk muskin
Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis
dinding
tempat
tinggal
dari
bambu/rumbia/kayu
berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga
lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak
tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan
500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.
500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan
sebagai rumah tangga miskin.
4.3 ANALISIS LINGKUNGAN
RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hallingkungan
dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negatifpembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya terhadap lingkunganpermukiman baik di perkotaan maupun
di perdesaan. Kajian aspeklingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan
perundang-undangan,kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan
instrumen,serta
pemetaan
antisipasi
dan
rekomendasi
perlindungan
lingkungandan sosial yang dibutuhkan.
1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan-Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UKL-UPL)
dan
Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPLH)”
2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu
penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara
konsisten di segala bidang”
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.4
No
1
Lokasi
Jatirasa Tengah &
Timur, Kel
Karangpawitan,
Kec. Karawang
Barat
Jumlah
Penduduk
Miskin
421 KK/ 1684
Jiwa
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Karawang
Kondisi Umum
Permasalahan
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 70 % Mayoritas Lokasi Permukiman
Terlayani Jaringan Jalan Yang
Memadai.
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan Sedang ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 30-60% Mayoritas Lokasi
Permukiman Terjadi Genangan
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Pada Lokasi Permukiman Terlayani
Air Bak (Setengah Wilayah
Mendapatkan Air Bersih Perpipaan,
Sebagian Memakai Timba Dan
Pompa
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
- kawasan permukiman
yang tidak layak huni
padat tidak teratur,
muka bangunan tidak
teratur, jarak antar
bangunan sempit,
kondisi bangunan semi
permanen dengan
konstruksi dari bilik
bambu dan sebagian
tembok hanya
setengah bata
terbuka. Kondisi ini
terkesan kumuh.
- rumah-rumah
penduduk dengan
kondisi kumuh ini
berdiri di atas tanah
milik PJKA.
- Masih terdapat
drainase yang tidak
menerus, sehingga air
tidak tersalurkan,
kondisi drainase yang
ada kurang baik,
terdapat drainase yang
tidak menggunakan
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 15
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persamapahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
2
Lokasi
Jatirasa Barat, Kel.
Karangpawitan,
Kec. Karawang
Barat
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 100 unit/ha Lokasi Permukiman
Memiliki Kepadatan Bangunan
Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata
400-500 jiwa/Ha
- Mayoritas Bangunan Hunian
Memiliki Luas Lantai < 7,2M2
- 50-70 % Mayoritas Bangunan
Hunian Memiliki Material Alas,
Atap Dan Dinding Permanen
Status Kepemilikan Hunian :
- >50% bangunan dilengkapi dengan
IMB, sebagian wilayah yang
digunakan masyarakat merupakan
tanah milik PJKA
perkerasan sehingga
air meluap, masih ada
drainase yang
tertimbun oleh
tumpukan sampah,
dan terdapat pula air
buangan limbah
rumah tangga yang
menyatu dengan
saluran drainase.
- masih menggunakan
MCK bersama, dimana
kondisi MCK tersebut
sudah tidak layak
pakai.
- Kondisi persampahan
di kawasan ini belum
terkelola dengan
maksimal, masih
terdapat tumpukan
sampah di beberapa
titik pada lahan
kosong.
- kawasan permukiman
yang tidak layak huni
padat tidak teratur,
muka bangunan tidak
teratur, jarak antar
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 70 % Mayoritas Lokasi Permukiman
Terlayani Jaringan Jalan Yang
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 16
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Memadai.
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan Sedang ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 30-60% Mayoritas Lokasi
Permukiman Terjadi Genangan
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Pada Lokasi Permukiman Terlayani
Air Bak (Setengah Wilayah
Mendapatkan Air Bersih Perpipaan,
Sebagian Memakai Timba Dan
Pompa
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 100 unit/ha Lokasi Permukiman
Memiliki Kepadatan Bangunan
Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata
bangunan sempit,
kondisi bangunan semi
permanen dengan
konstruksi dari bilik
bambu dan sebagian
tembok hanya
setengah bata
terbuka. Kondisi ini
terkesan kumuh.
- rumah-rumah
penduduk dengan
kondisi kumuh ini
berdiri di atas tanah
milik PJKA.
- Masih terdapat
drainase yang tidak
menerus, sehingga air
tidak tersalurkan,
kondisi drainase yang
ada kurang baik,
terdapat drainase yang
tidak menggunakan
perkerasan sehingga
air meluap, masih ada
drainase yang
tertimbun oleh
tumpukan sampah,
dan terdapat pula air
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 17
Kebutuhan Penanganan
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persamapahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
3
Lokasi
Kalijaya dan
Kertasari, Kel
Rengasdengklok
Utara, Kec.
Rengasdengklok
Jumlah
Penduduk
Miskin
220 KK/880
jiwa
Kondisi Umum
Permasalahan
400-500 jiwa/Ha
- Mayoritas Bangunan Hunian
Memiliki Luas Lantai < 7,2M2
- 50-70 % Mayoritas Bangunan
Hunian Memiliki Material Alas,
Atap Dan Dinding Permanen
Status Kepemilikan Hunian :
- >50% bangunan dilengkapi dengan
IMB, sebagian wilayah yang
digunakan masyarakat merupakan
tanah milik PJKA
buangan limbah
rumah tangga yang
menyatu dengan
saluran drainase.
- masih menggunakan
MCK bersama, dimana
kondisi MCK tersebut
sudah tidak layak
pakai.
- Kondisi persampahan
di kawasan ini belum
terkelola dengan
maksimal, masih
terdapat tumpukan
sampah di beberapa
titik pada lahan
kosong.
- Kondisi permukiman di
kawasan ini tidak
terlalu padat akan
tetapi kondisi
permukimannya
sangat sederhana semi
permanen ada
beberapa rumah
dengan dinding
terbuat dari bilik
bambu dan tembok
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 60 % Mayoritas Lokasi Permukiman
tidak Terlayani Jaringan Jalan Yang
Memadai
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan buruk ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 70% Mayoritas Lokasi Permukiman
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 18
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persampahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Terjadi Genangan
- 60% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 30% Mayoritas Rumah Tangga
yang Terlayani Air Bersih (Sebagian
besar Memakai Timba Dan Pompa)
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 60-100 unit/ha, Memiliki
Kepadatan Bangunan Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.1 ANALISIS SOSIAL
Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastrukturbidang Cipta
Karya kepada masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca
pembangunan/pengelolaan.
Pada
taraf
perencanaan,
pembangunan
infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang
terkait dan sesuai dengan isu-isuyang marak saat ini, seperti pengentasan
kemiskinan
sertapengarusutamaan
gender.
Sedangkan
pada
saat
pembangunankemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan
proseskonsultasi,
pemindahan
maupunpermukiman
ataupengelolaan
kembali.
perlu
penduduk
Kemudian
diidentifikasi
dan
pemberian
pada
apakah
pasca
keberadaan
kompensasi,
pembangunan
infrastruktur
bidangCipta Karya tersebut membawa manfaat atau peningkatan taraf hidupbagi
kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar
peraturan
perundang-undangan
yang
menyatakan
perlunya
memperhatikan aspek sosial adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang
Nasional:
Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga
dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok
masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah
bencana.
Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
anak di tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan
statistik gender.
2.
UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan
Lahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan
menyediakan
tanah
bagi
pelaksanaan
pembangunan
guna
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan
masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang
Berhak.
3.
Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah
program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan
penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di
bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan
infrastruktur dasar.
Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan
akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan harus
dilanjutkan
4.
Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan
Kemiskinan
Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
5.
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Menginstruksikan
pengarusutamaan
kepada
gender
Menteri
guna
untuk
melaksanakan
terselenggaranya
perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan
dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
b) Menjamin
tersedianya
pendanaan
untuk
kepentingan
umum
yangbersifat strategis nasional ataupun bersifat lintas provinsi.
c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat
pusat.
d) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional berperspektif gender,
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a) Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat
regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
b) Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang
bersifat regional ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat
provinsi.
d) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan di tingkat provinsi berperspektif
gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a) Menjamin
tersedianya
tanah
untuk
kepentingan
umum
di
kabupaten/kota.
b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta
program
lain
dalam
rangka
peningkatan
ekonomi
di
tingkat
kabupaten/kota.
c) Melaksanakan
pengarusutamaan
gender
guna
terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan di tingkat kabupaten/kota
berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
4.1.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan
responsif gender bidang Cipta Karya meliputi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter
Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW),Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasia Masyarakat (PAMSIMAS),
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure
Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi Kinerja Program
Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.1
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Karawang
Program/
No
Lokasi
Kegiatan
1
Pemberdayaan Masyarakat
a.
PNPM Perkotaan
b.
PAMSIMAS
c.
PPIP
d.
RIS PNPM
Tahun
Bentuk
Keterlibatan/
Akses
Tingkat
Partisipasi
Perempuan
(Jumlah)
Kontrol Pengambilan
Keputusan oleh
Perempuan
Manfaat
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 5
Permasalahan yang Perlu
Diantisipasi di Masa
Datang
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
e.
SANIMAS
2
Non Pemberdayaan Masyarakat
a.
Penyusunan
SPPIP
b.
Penyusunan
RPKPP
c.
Penyusunan
RTBL
d.
Penyusunan SSK
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.1.2 Aspek Sosial Pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besarankegiatan,
dan durasi berdampak terhadap masyarakat. Untukmeminimalisir terjadinya
konflik dengan masyarakat penerima dampakmaka perlu dilakukan beberapa
langkah
antisipasi, seperti konsultasi,pengadaan
lahan
dan pemberian
kompensasi untuk tanah danbangunan, serta permukiman kembali.
1. Konsultasi masyarakatKonsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan
informasikepada
masyarakat,
mungkinterkena
dampak
terutama
akibat
kelompok
pembangunan
masyarakat
bidang
Cipta
yang
Karya
diwilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasimereka
berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk bahanpertimbangan dalam
proses perencanaan. Konsultasi masyarakatperlu dilakukan pada saat
persiapan program bidang Cipta Karya,persiapan AMDAL dan pembebasan
lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah
dan bangunan terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi
di atas tanah yang bukan milik pemerintah atau telah ditempati oleh
swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama pengadaan
tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk
meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar kehidupan warga
yang terkena dampak akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement) Seluruh proyek yang
memerlukan
pengadaan
lahan
harus
mempertimbangkan
adanya
kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek.
Bilamana
pemindahan
penduduk
tidak
dapat
dihindarkan,
rencana
pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk
yang terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek. Hal ini
termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta bantuan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
dalam pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya di lokasi yang
baru. Penyediaan lahan, perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi
penduduk yang dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang Membutuhkan
Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta
Permukiman Kembali
Tabel 4.2
Tahap I
No
1.
2.
3.
4.
Komponen Program
dan Kegiatan
Konsultasi
Tahap II
Pemindahan
Penduduk/ Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
Arahan Lokasi
Sebelum
Pemindahan
Setelah
Pemindahan
Pengembangan
Permukiman
1)
2)
….dst
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
1)
2)
…..dst
Pengembangan Air
Minum
1)
2)
….dst
Pengembangan PLP
1)
2)
…dst
4.1.3 Aspek Sosial Pada Pasca Pembangunan Bidang Cipta Karya
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya seharusnyamemberi manfaat
bagi masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara
kasat mata dan secara sederhana dapatterukur, seperti kemudahan mencapai
lokasi pelayanan infrastruktur,waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga
pengurangan biayayang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan
aksespelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek social pasca pelaksanaan
pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten/Kota….. tertuang pada Tabel 4...
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.3
No
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca
Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
I
Pengembangan Permukiman
a.
Penyusunan RPKPP
Kec. Karawang Barat
(Jatirasa Barat,
Jatirasa Tengah &
Timur)
2015
134.686 jiwa
b.
Perencanaan Teknik (DED) Permukiman
Kumuh Kota
- Kec. Karawang
2015
477.148 jiwa
- Kec. Karawang
Barat (Jatirasa
Barat, Jatirasa
Tengah &
Timur)
- Kec. Karawang
Timur (Johar)
- Kec. Cikampek
(Jati Indah,
Cilewuk, Cijalu)
- Kec.
Rengasdengklok
(Kalijaya Kertasari)
- Kec. Cilamaya
(Mekarmaya)
Kec. Teluk Jambe
timur (Desa
Pinayungan)
2016-2017
477.148 jiwa
2015
12.817 jiwa
Kab Karawang
2015-2018
-
c.
Penataan Permukiman Kumuh
Kota
d.
Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Desa Pinayungan
e.
Peningkatan Kualitas Jalan
Barat (Jatirasa
Barat, Jatirasa
Tengah & Timur)
Kec. Karawang
Timur (Johar)
Kec. Cikampek
(Jati Indah,
Cilewuk, Cijalu)
Kec.
Rengasdengklok
(Kalijaya Kertasari)
Kec. Cilamaya
(Mekarmaya)
2.225.357 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 9
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
Lingkungan dan Jalan Setapak
(tersebar)
f.
Peningkatan Jalan Poros Desa
Kab Karawang
(tersebar)
2016-2019
2.225.357 jiwa
g.
Peningkatan kualitas rumah layak
huni
Kab Karawang
(tersebar)
2015-2017
2.225.357 jiwa
h.
Pembangunan rumah swadaya
Kab Karawang
(tersebar)
2015-2017
2.225.357 jiwa
i.
Pembangunan Agro/Mina Politan
Kec. Cilamaya
wetan dan kulon
2015-206
136.898 jiwa
j.
Perbaikan Jalan L = 3 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
k.
Perbaikan Jalan L=2.5 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
l.
Perbaikan Jalan L= 2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1 &2 KP2)
2016
880 jiwa
m.
Perbaikan Jalan L= 1,2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
n.
Pembuatan Jalan L= 1,2 M
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2016
880 jiwa
o.
Pembuatan Jalan Inspeksi Sungai
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
2016-2017
880 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 10
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
1 &2 KP2)
II
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
a.
Fas. Percepatan Perda
Kab. Karawang
2015
2.225.357 jiwa
b.
DED RTH Monumen Proklamasi
Rengasdengklok
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari.
2015
880 jiwa
c.
Peningkatan Kualitas RTH Eksisting
Sebagai RTH Pusat Pelayanan
Kawasan
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari.
2016
880 jiwa
III
Penyehatan Lingkungan
Permukiman
a.
Sistem Informasi Pengelolaan
Persampahan
Kab. Karawang
2013
2.225.357 jiwa
b.
Sosialisasi Persampahan
Implementasi Undang-undang
Nomor 18 Tahun 2008
Kab. Karawang
2014
2.225.357 jiwa
c.
DED dan supervisi IPLT (Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja)
Kab. Karawang
2015
2.225.357 jiwa
d.
DED Septic Tank Komunal
Kota Karawang,
Kota Cikampek,
Kec.
Rengasdengklok
2014-2016
1.071.528 jiwa
e.
Penyusunan DED Pengelolaan Air
Limbah Domestik Kawasan
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2015
880 jiwa
f.
Pengadaan Tanah untuk Septic
Tank Komunal
Kota Karawang,
Cikampek &
Rengasdengklok
2014
1.071.528 jiwa
g.
Pembangunan IPLT Jalupang
Kec. Kotabaru
2015
2.225.357 jiwa
h.
Pembuatan Septic Tank Komunal
Kota Karawang,
Cikampek &
2015-2016
1.071.528 jiwa
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 11
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Sektor/Program/Kegiatan
Lokasi
Tahun
Pelaksanaan
Jml Pend. yg
Memanfaat
kan
2016
2.225.357 jiwa
Rengasdengklok
i.
Kendaraan Sedot Tinja
Kab. Karawang
j.
Alat Berat Douzer TPA Jalupang
Kec. Kotabaru
2015-2016
2.225.357 jiwa
k.
Alat Berat Fibro (Alat pemadat
sampah)
Kec. Kotabaru
2016-2017
2.225.357 jiwa
l.
Jembatan Timbang (TPA Jalupang)
Kec. Kotabaru
2015
2.225.357 jiwa
m.
Pengadaan Motor Sampah Vol 1
M3
Kec.
Rengasdengklok
Kawasan Kalijaya
- Kertasari (BLOK
1, 2 & 3 KP2)
2015
880 jiwa
IV
Air Minum
a.
SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi)
IKK Batujaya, IKK
Tirtajaya, IKK
Jatisari, IKK
Cilebar, IKK
Karanganyar, IKK
Cilamaya
2015
71.182 jiwa
b.
Peningkatan Kapasitas
Cabang
Telukjambe, Kec.
Telukjambe Timur
2015
14.386 KK
c.
SPAM Pedesaan Rawan Air (P/P
Jaringan Perpipaan)
Desa Cipurwasari
2016
2.464 jiwa
d.
SPAM Khusus KKP (P/P Jaringan
Perpipaan)
SPAM PPI Pakis
2015
11.217 KK
e.
SPAM IKK Baru
IKK Majalaya, IKK
Kotabaru, IKK
Purwasri, IKK
Pakisjaya, IKK
Telukjambe Barat
2015
78.513 KK
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 12
Ket
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
4.2 ANALISIS EKONOMI
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan
mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang
perlu ditindak-lanjuti adalah isu kemiskinan
sesuai dengan kebijakan
internasional MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan kebijakan pro rakyat
sesuai direktif presiden. Analisis kebutuhan penanganan penduduk muskin
Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis
dinding
tempat
tinggal
dari
bambu/rumbia/kayu
berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga
lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak
tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan
500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.
500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal
motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan
sebagai rumah tangga miskin.
4.3 ANALISIS LINGKUNGAN
RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hallingkungan
dan sosial untuk meminimalkan pengaruh negatifpembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya terhadap lingkunganpermukiman baik di perkotaan maupun
di perdesaan. Kajian aspeklingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan
perundang-undangan,kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan
instrumen,serta
pemetaan
antisipasi
dan
rekomendasi
perlindungan
lingkungandan sosial yang dibutuhkan.
1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan-Upaya
Pemantauan
Lingkungan
(UKL-UPL)
dan
Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPLH)”
2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu
penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara
konsisten di segala bidang”
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
Tabel 4.4
No
1
Lokasi
Jatirasa Tengah &
Timur, Kel
Karangpawitan,
Kec. Karawang
Barat
Jumlah
Penduduk
Miskin
421 KK/ 1684
Jiwa
Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Karawang
Kondisi Umum
Permasalahan
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 70 % Mayoritas Lokasi Permukiman
Terlayani Jaringan Jalan Yang
Memadai.
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan Sedang ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 30-60% Mayoritas Lokasi
Permukiman Terjadi Genangan
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Pada Lokasi Permukiman Terlayani
Air Bak (Setengah Wilayah
Mendapatkan Air Bersih Perpipaan,
Sebagian Memakai Timba Dan
Pompa
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
- kawasan permukiman
yang tidak layak huni
padat tidak teratur,
muka bangunan tidak
teratur, jarak antar
bangunan sempit,
kondisi bangunan semi
permanen dengan
konstruksi dari bilik
bambu dan sebagian
tembok hanya
setengah bata
terbuka. Kondisi ini
terkesan kumuh.
- rumah-rumah
penduduk dengan
kondisi kumuh ini
berdiri di atas tanah
milik PJKA.
- Masih terdapat
drainase yang tidak
menerus, sehingga air
tidak tersalurkan,
kondisi drainase yang
ada kurang baik,
terdapat drainase yang
tidak menggunakan
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 15
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persamapahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
2
Lokasi
Jatirasa Barat, Kel.
Karangpawitan,
Kec. Karawang
Barat
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 100 unit/ha Lokasi Permukiman
Memiliki Kepadatan Bangunan
Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata
400-500 jiwa/Ha
- Mayoritas Bangunan Hunian
Memiliki Luas Lantai < 7,2M2
- 50-70 % Mayoritas Bangunan
Hunian Memiliki Material Alas,
Atap Dan Dinding Permanen
Status Kepemilikan Hunian :
- >50% bangunan dilengkapi dengan
IMB, sebagian wilayah yang
digunakan masyarakat merupakan
tanah milik PJKA
perkerasan sehingga
air meluap, masih ada
drainase yang
tertimbun oleh
tumpukan sampah,
dan terdapat pula air
buangan limbah
rumah tangga yang
menyatu dengan
saluran drainase.
- masih menggunakan
MCK bersama, dimana
kondisi MCK tersebut
sudah tidak layak
pakai.
- Kondisi persampahan
di kawasan ini belum
terkelola dengan
maksimal, masih
terdapat tumpukan
sampah di beberapa
titik pada lahan
kosong.
- kawasan permukiman
yang tidak layak huni
padat tidak teratur,
muka bangunan tidak
teratur, jarak antar
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 70 % Mayoritas Lokasi Permukiman
Terlayani Jaringan Jalan Yang
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 16
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Memadai.
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan Sedang ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 30-60% Mayoritas Lokasi
Permukiman Terjadi Genangan
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 70% Mayoritas Rumah Tangga
Pada Lokasi Permukiman Terlayani
Air Bak (Setengah Wilayah
Mendapatkan Air Bersih Perpipaan,
Sebagian Memakai Timba Dan
Pompa
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 100 unit/ha Lokasi Permukiman
Memiliki Kepadatan Bangunan
Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata
bangunan sempit,
kondisi bangunan semi
permanen dengan
konstruksi dari bilik
bambu dan sebagian
tembok hanya
setengah bata
terbuka. Kondisi ini
terkesan kumuh.
- rumah-rumah
penduduk dengan
kondisi kumuh ini
berdiri di atas tanah
milik PJKA.
- Masih terdapat
drainase yang tidak
menerus, sehingga air
tidak tersalurkan,
kondisi drainase yang
ada kurang baik,
terdapat drainase yang
tidak menggunakan
perkerasan sehingga
air meluap, masih ada
drainase yang
tertimbun oleh
tumpukan sampah,
dan terdapat pula air
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 17
Kebutuhan Penanganan
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persamapahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
3
Lokasi
Kalijaya dan
Kertasari, Kel
Rengasdengklok
Utara, Kec.
Rengasdengklok
Jumlah
Penduduk
Miskin
220 KK/880
jiwa
Kondisi Umum
Permasalahan
400-500 jiwa/Ha
- Mayoritas Bangunan Hunian
Memiliki Luas Lantai < 7,2M2
- 50-70 % Mayoritas Bangunan
Hunian Memiliki Material Alas,
Atap Dan Dinding Permanen
Status Kepemilikan Hunian :
- >50% bangunan dilengkapi dengan
IMB, sebagian wilayah yang
digunakan masyarakat merupakan
tanah milik PJKA
buangan limbah
rumah tangga yang
menyatu dengan
saluran drainase.
- masih menggunakan
MCK bersama, dimana
kondisi MCK tersebut
sudah tidak layak
pakai.
- Kondisi persampahan
di kawasan ini belum
terkelola dengan
maksimal, masih
terdapat tumpukan
sampah di beberapa
titik pada lahan
kosong.
- Kondisi permukiman di
kawasan ini tidak
terlalu padat akan
tetapi kondisi
permukimannya
sangat sederhana semi
permanen ada
beberapa rumah
dengan dinding
terbuat dari bilik
bambu dan tembok
Mata Pencaharian : 30 % - 60 %
bekerja di sector informal.
Kondisi Lingkungan :
- 60 % Mayoritas Lokasi Permukiman
tidak Terlayani Jaringan Jalan Yang
Memadai
- Mayoritas Kondisi Jaringan Jalan
Pada Lokasi Permukiman Dalam
Keadaan buruk ( untuk kondisi
Jalan Setapak )
- 70% Mayoritas Lokasi Permukiman
Bentuk Penanganan
yang Sudah Dilakukan
Analisis, Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan IV - 18
Kebutuhan Penanganan
- Pemelihaan dan peningkatan
permukiman yanag ada agar
tetap berkualitas sesuai
dengan standar minimal
kelayakan huni
- Penataan dan perbaikan
lingkungan kumuh
- Peningkatan rumah sehat dan
layak huni
- Peningkatan pengelolaan
persampahan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Karawang Tahun 2017 - 2022
No
Lokasi
Jumlah
Penduduk
Miskin
Kondisi Umum
Permasalahan
Terjadi Genangan
- 60% Mayoritas Rumah Tangga
Memiliki Kloset Leher Angsa Yang
Terhubung Septiktank MCK/Septik
Tank Komunal
- 30% Mayoritas Rumah Tangga
yang Terlayani Air Bersih (Sebagian
besar Memakai Timba Dan Pompa)
- 30-60% Mayoritas Sampah
Domestik Rumah Tangga Tidak
Terangkut Dua Kali Seminggu Ke
TPS Dan/Atau TPS
Kondisi Hunian Secara Umum :
- 30-60% Mayoritas Bangunan
Hunian Tidak Teratur
- 60-100 unit/ha, Memiliki
Kepadatan Bangunan Sedang
- Kepadatan penduduk rata-rata