RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VII
RENCANA PEMBANGUNAN INFRATRUKTUR CIPTA KARYA
Penyusunan dokumen RPIJM semua kegiatan mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun subout put kegiatan pada masing-masing
sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut antara lain.
7.1. Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
7.1.1. Kondisi Eksisting
Penyebaran kawasan permukiman di Kabupaten Parigi Moutong terkonsentrasi di pusatpusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan-kawanan
permukiman di perkotaan menjadi kumuh. Sektor Pengembangan permukiman berusaha
menyediakan infrastruktur penunjang guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan
permukiman.
7.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis Kabupaten Parigi Moutong memiliki maksud untuk memilahkan wilayah
perkotaan dan perdesaan atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan
tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas
hirarki dalam pemenuhan fasilitas.
7.1.2.1.


Isu Strategis
1. Sektor kawasan perkotaan
-

Menghilangkan Kawasan Kumuh di ibukota kabupaten

-

Meningkatkan Layanan infrastruktur di perkotaan

-

Pemerataan Pembangunan Infratruktur disemua ibukota kecamatan

2. Sektor Kawasan Perdesaan
-

Kabupaten parigi moutong sebagian besar perupakan kawasan sentral pertanian &
Perikanan karena secara geografis berada di pesisir teluk tomini


-

Meningkatkan Layanan infrastruktur di daerah perdesaan

-

Mengurangi kesenjangan antara kawasan perkotaan & perdesaan

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

7.1.2.2.

Permasalahan
Berdasarkan kondisi eksisting sektor pengembangan kawasan permukiman permasalahan


dan tantangan yang di hadapi adalah
1. Permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya
degradasi lingkungan,
2. Masih terbatasnya pelayanan infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat
sehingga menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi,
3. Keterbatasan pemahanan masyarakat terhadap kebijakan/peraturan pembangunan kawasan
sangat terkendala dalam hal pembebasan lahan.
4. Untuk kawasan perdesaan permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di
daerah pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut,

7.1.3.

Kondisi Eksisting berdasarkan Output sektor
Analisa kondisi exiting berdasarkan output kegiatan sector Pengembangan kawasan

Permukiman. Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang
secara umum dibagi dalam 2 output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan.

7.1.4.


OutPut Kegiatan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
1. Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman
Berisikan Dokumen Perencanaan Penataan Ruangan

1

SPPIP

Kota Parigi

Tahun
Penyusunan
2012

2

RPKPP

Kota Parigi


2013

3

SK Kawasan Kumuh

Kota Parigi

2014

4

Masterplan Agropolitan

Kwsn Sausu

2012

5


Masterplan Minapolitan

Kwsn Pantai Timur

2012

No

Nama Dokumen Perencanaan

Wilayah

6
2. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
A. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di Kabupaten Parigi Moutong

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)

DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan dengan penataan kawasan
yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Parigi Moutong, kawasan tersebut merupakan kawasan
padat penduduk dan kawasan perdagangan.
DATA KAWASAN KUMUH
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Lokasi/Kwsn Kumuh
Sausu Tambu
Tumpapa
Torue
Tolai Induk
Boyantongo
Lebo

Bantaya
Loji
Maesa
Kampal
Bambalemo
Ranomaisi
Kasimbar
Labuan Donggulu
Tinombo
Palasa
Tilung
Ambesia Selatan
Ogotion
Bajo
Tuladenggi Sibatang
Moutong Timur
Lobu
Sejoli

Luas

4,375
1,231
3
5
2
3,2
6,514
2,150
3,251
12
6,35
3,65
2
2
3
2,5
2
2,656
3,75
3,831

3
6,15
4,35
2,15

Terlayani Air
Minum Layak
(%)
80%
80%
80%
80%
80%
85%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
85%
80%
85%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%

Terlayani
Sanitasi
Layak (%)
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
80 %
85 %
85 %
90 %
85 %
85 %
80 %
65 %
70 %
80 %
70 %
70 %
65 %
60 %
60 %
60 %
65 %
60 %

Luas
Genangan

B. Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan hunian yang
layak, pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong bekerja sama dengan pengusaha dalam hal
pengembangan perumahan rakyat telah membangun beberapa kawasan perumahan RSH, namun
tidak semua kebutuhan infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang.
Untuk itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah Kabupaten Parigi
Moutong.

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
A. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah Kabupaten Parigi Moutong terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana daerah
tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu pemerintah Kabupaten Parigi
Moutong. Dalam pengembangan kawasan sentra-sentra produksi membangun sarana dan prasarana
penunjang kawasan produksi. Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan
prasarana pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui program-program kerjanya terkait
kegiatan diatas bidang cipta karya dalam pembangunan infrastruktur penunjang bersifat stimulan.
1. Kawasan Agropolitan ( Kawsan Sentra Pertanian )
2. Kawasan Minapolitan ( Kawasan Nelayan/Perikanan Darat )
3. Kawasan Pendukung Kawasan Agropolitan /Minapolitan

B. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
Untuk kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil terluar Kabupaten Parigi Moutong
memiliki,
1. Kawasan Permukiman Nelayan
2. Kawasan Industri
3. Kawasan Perdagangan
4. Kawasan Permukiman Kushus
5. Kawasan Pengembangan Pariwisata
7.2 Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai
bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan yang
sehat, baik perkotaan maupun di perdesaan,Visi sector Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah:
“ Terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri ”,
sedangkan misinya adalah :
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib,
layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

produktif dan berkelanjutan.
2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah ditetapkan
oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan
sebagai kawasan strategis nasional sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal
penataan kawasan di Kabupaten Parigi Moutong antara lain :
1)

Kawasan Yang Belum Tertata

2)

Ruang Terbuka Publik yang masih Kurang

3)

Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi kawasan swasta.
b. Permasalahan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di Kabupaten Parigi Moutong pada

umumnya adalah
1. Status kepemilikan lahan terutama dalam Kota Parigi sebagian besar milik
masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan sering terjadi kendala
2. Masih minimnya pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan.
3. Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan
gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran
sungai dan pesisir pantai.
4. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, serta
rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian dalam
penyelenggaraan bangunan gedung.
Untuk itu pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan
pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan telah mengeluarkan
perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya yaitu Perda No 15 Tahun 2007 tentang Bangunan
Gedung

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sektor PBL di Kabupaten Parigi Moutong adalah dengan adanya desa yang
telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui programprogram pemerintah. Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW Kabupaten Parigi
Moutong belum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi
antara dinas-dinas yang terkait.
4. Output Kegiatan Sektor Bangunan Gedung dan Lingkungan
1. Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Merupakan Dokumen Perencanaan penataan kawasan yang tewrmuat dalam RTRW
Kabupaten yang berupa Perda Bangunan Gedung dan Rencana Tata Bangunan &
Lingkungan
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong sebagian besar
merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun lingkungan belum
memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan
dalam pelayanan.
GEDUNG PEMERINTAHAN
No
1
2

Gedung
Kantor Bupati
Gedung DPRD
Kantor Dinas

3
Kantor Badan
4

Lokasi
Komplek
Perkantoran
Komplek
Perkantoran
Komplek
Perkantoran
Komplek
Perkantoran

Kelengkapan Aksebilitas
Gedung
Lingkungan
Tangga
Taman
Difabilitas
Penghijauan
Tangga
Difabilitas
Belum ada
Tangga
Defabilitas
Belum ada
Tangga
Defabilitas

Ket
Belum ada

Taman
Penghijauan
Taman
Penghijauan
Taman
Penghijauan

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3. Penyelenggaraan Penataan Lingkungan/Kawasan
a. Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki
beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Parigi
Moutong umumnya berupa rumah adat serta situs-situs purbakala.
b. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang pemanfaatan lahan
dan penataan kawasan.
c. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Parigi perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka hijau
d. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan terjadinya
kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran sangat diperlukan sehingga kita
bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.

7.3 Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
1. Kondisi Umum
Kondisi sektor PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan
persampahan secara umum di Kabupaten Parigi Moutong belum maksimal karena penanganan
kegiatan ini dilaksanakan secara per-spot kegiatan dan kesadaran masyarakat akan sistem sanitasi
perkotaan masih kurang peduli.
2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan jaringan
drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan permukiman dan kawasan publik.
b. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi terkendala
beberapa aspek antara lain :
1.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih kurang.

2.

Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai terutama di daerah

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

perdesaan.
3.

Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT dan TPA

4.

Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.

3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP
1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di Kabupaten Parigi Moutong masih belum maksimal
dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan perlunya akan
penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang mempunyai dampak langsung
akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui dinas
menangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan sarana penanganan limbah.

KONDISI PENANGANAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN
Sarana &
Prasarana
Truk Tinja

-

Sistem
Pengolahan
-

Lembaga
Pengolahan
-

Keterangan
Kondisi
-

Belum ada

IPLT

Belum ada

-

-

-

-

IPAL

Belum ada

-

-

-

-

Jumlah

Kapasitas

a. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Parigi Moutong belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih bersifat
komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun pemerintah telah berupaya dalam
penyediaan sarana penanganan limbah dengan dibangunkannya MCK ++.
b. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK, namun MCK
yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum adanya petugas pengelola, untuk
kawasan perdesaan belum semuanya memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.
2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan genangan
setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah membangun/membuat
BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman maupun kawasan-kawasan rawan banjir.

3. Infrastruktur Persampahan
Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang
begitu juga di Kabupaten Parigi Moutong persoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani
dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.

KONDISI EKSISTING PENANGANAN PERSAMPAHAN
No

Sistem
Pengelolaan

1

Pewadahan

Sarana &
Prasarana
Bin/Tong
sampah

Kapasitas

Jumlah

0,5 M3

100

Kota

Unit

Parigi

20 Unit

Kota

Gerobak sampah 1 M3

Lokasi

Kondisi
Baik

Baik

Parigi
2

Pengumpulan

Becak Sampah

1 M3

25 Unit

Kota

Baik

parigi
Lainnya....
Transfer Depo

4 M3

5 Unit

Kota

Baik

Parigi
3

Penampungan
Sementara

Container

4 M3

5 Unit

Kota

Baik

Parigi
Lainnya....
Dump Truck

4

4 M3

10 Unit

Kota

Baik

Parigi

Pengengkutan
Arm Roll Truck
TPS 3R

400 M3

1 Unit

Kota

Baik

Parigi
5

Pengolahan

TPA

5 Ha

1 Unit

Kota

Baik

parigi
Open dumping

-

-

-

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

a. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pembangunan TPA Kabupaten Parigi Moutong masih dalam tahap perencanaan.
OPERASIONAL PELAYANAN PERSAMPAHAN TPA
No

Uraian

Volume

1

Cakupan Layanan

Kota Parigi

2

Perkiraan Timbulan Sampah

1.365,63 M3

3

Sampah yg terangkut

4

-

Permukiman

1000 M3

-

Non Permukiman

365,63 M3

-

Total

1.365,63 M3

Kapasitas Pelayanan TPA

Ket

3.000 M3

OPERASIONAL TPA
No

Sistem
Pengelolaan

Sarana &
Prasarana
Luas area

Kapasitas

Jumlah

5 Ha

1 Unit

Kota Parigi

Baik

Luas Pengolahan

2 Ha

2 Unit

Kota Parigi

Baik

1.Exavator

200 Hp

1 Unit

Kota Parigi

Baik

2.Dosser

200 Hp

1 Unit

Kota Parigi

Baik

3.Daump Truk

3 M3

2 Unit

Kota Parigi

Baik

Kota Parigi

Baik

Lokasi

Kondisi

Peralatan
Kapasitas

1

TPA
Lokasi....
Sistem.....

Sarana lain
Jalan Masuk

1 Km

Kantor

1 Unit

Kota Parigi

Baik

Pos Jaga

1 Unit

Kota Parigi

Baik

Bengkel

1 Unit

Jembatan
Timbang

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

b. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun
sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik kawasan.
7.4 Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola,
memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik teknik dan non
teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di kabupaten Parigi Moutong belum
semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung satu
daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu daerah
layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi sehingga biaya
pelaksanaan menjadi sangat mahal.
2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
a. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD kabupaten Parigi
Moutong. yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat
2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman
3. Pemenuhan air baku untuk air minum
4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis dan penerapan
inovasi teknologi
b. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan
SPAM di kabupaten Parigi Moutong antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar
2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku
3.

Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan

4.

Sumber dana daerah yang terbatas

BAB VII -

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPIJM)
DOKUMEN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG – PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016

3.

Kondisi Eksisting sesuai output Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem terutama di
daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di kabupaten Parigi
Moutong

1.

Penyelenggara SPAM Terfasilitas / Penyehatan PDAM
Pelayanan PDAM di Kabupaten Parigi Moutong masih terpusat di ibu kota kabupaten,
dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola air minum. Untuk
Kabupaten Parigi belum memeliki PADM, pengelolaan air minum masih di kelola oleh
UPTD yang menjadi bagian dari dinas Pekerjaan Umum Daerah

2.

SPAM Perkotaan
Pemenuhan layanan SPAM terutama di ibukota kecamatan dikarenakan mayoritas
permikiman masyarakat berada di ibukota kecamatan

3.

SPAM Perdesaan
A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan dikarenakan faktor kontur
dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah kabupaten Parigi Moutong berupaya memenuhi
infrastruktur penyediaan SPAM bagi semua masyarakat yang ada di perdesaan.
B. PAMSIMAS
Selain pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah baik dengan sumber
dana APBD kabupaten,APBD Provinsi maupun APBN. Pemerintah juga berupaya
pemabangunan memelui pemberdayaan masyarakat, yang pelaksananannya melibatkan
masyarakat langsung melalui program PAMSIMAS

4.

SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Parigi Moutong ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis
yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
1. SPAM di KAPET
2. SPAM di kawasan Pelelangan Ikan
3. SPAM di Kawsan Perkantoran
4. SPAM di Kawasan Industri
5. SPAM di Kawasan Perdagangan
BAB VII -