ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA | Permatasari | Jurnal Nosel 8100 16985 1 SM

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 2
SURAKARTA
Dini Putri Permatasari, Muhammad Akhyar, Yuyun Estriyanto
Program Studi PTM, FKIP, UNS Surakarta.
Email: dinipp@student.uns.ac.id
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the description of school
conditions in implementing the industrial apprenticeship; (2) the preparation done by the school in
implementing the industrial apprenticeship; (3) the quality of the implementation of the industrial
apprenticeship; (4) the factors that support the implementation of the industrial apprenticeship;
and (5) the benefits of the industrial apprenticeship.The research employed the descriptive
evaluative research method with the Context, Input, Process, and Product (CIPP) model. The
samples of research were taken by using the purposive sampling technique. They included 18
teachers of the Study Program of Mechanical Engineering, 95 students in Grade XII of the Study
Program of Mechanical Engineering, and 3 industries. The data of research were collected
through questionnaire and documentation. The items of questionnaire were validated by using the
logic validity. They were analyzed by using the average score counted analysis model.The results
of research are as follows: (1) State Vocational High School 2 of Surakarta is very wellconditioned in preparing the industrial work practice; (2) the preparation done by the school in
implementing the industrial apprenticeship is already very good; (3) the quality of the
implementation of the industrial apprenticeship of the school is very good; (4) the factors that

support the implementation of the industrial apprenticeship include 19 factors, namely: vision of
industrial apprenticeship, missions of industrial apprenticeship, students’ condition, their parents’
condition, the teachers’ condition, objective of industrial apprenticeship, school preparation,
facility and infrastructure preparation, facility and infrastructure utilization, students’ activities,
teachers’ activities, business/industry involvement, administration implementation, control toward
the violation done by the students, implementation of industrial apprenticeship evaluation,
students’ skills, students’ experiences, students’ personalities, and students’ satisfaction; and (5)
the benefits of the industrial apprenticeship consist of five namely: improvement of the educational
quality of the school, improvement of the students’ practical skills, addition of the students’
practical experiences, improvement of the students’ personalities, and increase of students’
satisfactions of the industrial apprenticeship.
Keywords: Vocational Education, industrial apprenticeship, evaluation, CIPP

1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah
satu

faktor

kemajuan


yang

suatu

mempengaruhi

bangsa.

tersebut melandasi bahwa pendidikan
dalam SMK harus bersinergi dengan

Sekolah

perkembangan Dunia Usaha/ Industri

Menengah Kejuruan (SMK) adalah

(DUDI). Keterkaitan kerjasama antara


salah satu institusi dalam dunia

dunia pendidikan dan dunia industri di

pendidikan

yang

berfokus

ungkapkan

penyiapan

tenaga

kerja.

pada
Alasan


oleh

Soenarto

bahwa

power networking merupakan kunci

keberhasilan
organisasi

menuju
yang

kesuksesan

dicapai

pelajaran prakerin merasa percaya diri


dengan

untuk memasuki dunia kerja setelah

kerjasama

mengikuti kegiatan prakerin dan 10%

kemitraan saling mendukung, saling

siswa New South Wales (NSW)

percaya,

mampu memahami pekerjaan apa

mengembangkan,

saling


menguntungkan

(Susanti, 2005:5).

yang

nanti

akan

dipilih

setelah

Pola pendidikan yang dianut

mengikuti prakerin. Hal tersebut dapat

oleh SMK pada saat ini berdasarkan


diartikan bahwa kegiatan prakerin

kebijakan

pola

merupakan

kegiatan

Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pola

membantu

peserta

penyelenggaraan PSG di SMK lebih

memperkenalkan terhadap dunia kerja


dikenal dengan sebutan praktik kerja

sesungguhnya.

industri

Prakerin

Bilboe (2011) tentang “Vocational

program

Education and Training in Kuwait:

sekolah yang menjalin kerja sama

Vocational Education Versus Values

dengan DUDI guna memperkenalkan


and Viewpoint” menyimpulkan bahwa

kepada siswa tentang budaya dan etos

prakerin merupakan salah satu hirarki

kerja yang terbentuk dalam suatu

dari pendidikan. Prakerin akan sangat

dunia

berarti bagi suatu Negara, dimana

di

atas

adalah


(prakerin).

merupakan

salah

kerja.

satu

Penelitian

Gordon

Stanley dan Robert G. MacCann

kegiatan

(2009)


pendapatan

tentang

“Incorporating

ini

yang

dapat

didik

untuk

Penelitian

dapat

Wendy

menambah

Negara

dengan

Industry Specific Training into School

berkurangnya pengangguran dalam

Education:

suatu Negara. Pelajar di Kuwait

Enrolment

and

Performance Trends in a Senior

berpendapat

Secondary

prakerin merupakan ajang promosi

bahwa

System”

prakerin

menyimpulkan

yang

dimasukan

bahwa

pelaksanaan

karir yang terbatas.

dalam kurikulum Senior Secondary

Pelaksanaan kegiatan prakerin

System memberikan dampak positif

dalam dunia pendidikan didukung

bagi siswa. Penelitian ini dibuktikan

oleh berbagai

dengan 90% siswa di New South

Faktor-faktor tersebut yang nantinya

Wales (NSW) yang mengambil mata

akan

faktor

membentuk

didalamnya.

karakter

siswa

menjadi lebih unggul atau sebaliknya

(attitude),

setelah

kegiatan

(skill) untuk membekali peserta

prakerin. SMK Negeri 2 Surakarta

didiknya dalam memasuki dunia

merupakan

kerja.

melaksanakan

salah

satu

sekolah

kejuruan di Surakarta yang dirasa
mampu

mengelola

dan

keterampilan

b. Tinjauan tentang Evaluasi CIPP
Model

pelaksanaan

CIPP

evaluasi

kegiatan prakerin dengan baik. Salah

merupakan satu rangkaian yang

satu bukti kemampuan SMK Negeri 2

utuh tetapi dalam pelaksanaannya

Surakarta dalam mengelola kegiatan

evaluator

prakerin adalah tingginya nilai siswa

menggunakan semuanya. Model

SMK Negeri 2 Surakarta dalam

evaluasi ini memiliki 4 komponen

pelaksanaan prakerin. Penelitian ini

didalamnya yaitu Context, Input,

bertujuan menyajikan data secara utuh

Process, dan Product.

tentang faktor-faktor pendukung yang

1) Evaluasi Konteks

tidak

harus

mempengaruhi kegiatan prakerin di

Sax

(Widoyoko,

2014)

SMK Negeri 2 Surakarta.

menyatakan bahwa evaluasi
konteks merupakan gambaran

2. Kajian Pustaka

tentang

a. Pengertian Pendidikan Kejuruan

program,

Pendidikan kejuruan juga

belum

lingkungan

suatu

kebutuhan

yang

terpenuhi,

dapat diartikan sebagai bagian

populasi

dari suatu sistem pendidikan yang

individu

mempersiapkan seseorang agar

pelayanan dan tujuan program.

dapat

suatu

Indikator yang termasuk dalam

kelompok pekerjaan atau bidang

evaluasi konteks antara lain

pekerjaan daripada bidang-bidang

visi prakerin, misi prakerin,

pekerjaan lainnya (Pitono, 2008:

kondisi siswa, kondisi guru,

13).

kondisi orangtua, dan tujuan

bekerja

dalam

Pendidikan

kejuruan

memiliki tiga fungsi pokok terkait
dengan

definisinya

yaitu

pengetahuan (knowledge), sikap

dan

ciri-ciri

yang

prakerin.
2) Evaluasi Input

sampel

dari

mendapat

Stufflebeam

(Destianingtyas,

prasarana,

pelaksanaan

2013: 16) menyatakan bahwa

administrasi,

evaluasi

terhadap

masukan

(input

pengendalian

pelanggaran

yang

evaluation) merupakan analisis

dilakukan oleh siswa, kegiatan

personal yang berhubungan

siswa,

dengan pengaturan keputusan,

keterlibatan

DUDI,

serta

menentukan

pelaksanaan

penilaian

hasil

sumber-sumber

yang ada, alternatif tindakan
yang akan diambil, rencana

kegiatan

prakerin.
4) Evaluasi Proses

dan strategi mencapai tujuan,

Evaluasi

dan

evaluation)

prosedur

kerja

untuk

guru,

produk

(product
merupakan

mencapainya. Indikator yang

tahapan

dapat digunakan untuk menilai

evaluasi CIPP. Widyomoko

input

pelaksanaan

prakerin

(Destianingtyas,

adalah

penyiapan

sekolah,

mengatakan bahwa evaluasi

dan

produk merupakan penilaian

penyiapan

sarana

akhir

model

2013:

yang

serta penyiapan guru.

mengukur keberhasilan dalam

Worthen

untuk

pencapaian tujuan yang telah

dan

(Irnawati,

akhir

32)

prasarana, penyiapan siswa,

3) Evaluasi Proses

paling

dari

Sanders

2012:

30)

ditetapkan.
dapat

Indikator

digunakan

yang
menilai

menyatakan bahwa tujuan dari

produk adanya pelaksanaan

evaluasi proses adalah untuk

prakerin

memprediksi

keterampilan

siswa,

tahap

pengalaman

siswa,

dan

personalitas

rancangan

prosedur

selama

implementasi

menyediakan informasi untuk

antara

siswa,

lain

dan

kepuasan siswa.

keputusan program. Indikator
evaluasi

proses

dalam

3. Metode Penelitian

pelaksanaan prakerin antara

Penelitian ini dilaksanakan di

lain pemanfaatan sarana dan

SMK Negeri 2 Surakarta, Jalan L.U.

Adisucpito No. 33 Surakarta. Jenis

yang mengungkapkan suatu keadaan

penelitian

atau peristiwa subjek atau objek

ini

adalah

penelitian

evaluatif. Penelitian evaluatif yang

penelitian

digunakan dalam penelitian ini adalah

berlangsung berdasarkan fakta yang

penelitian evaluatif pada program

tampak atau sebagaimana adanya (fact

yang

finding).

sudah

berjalan.

Populasi

pada

saat

Jenis

penelitian

validitas

yang

penelitian ini adalah siswa kelas XII

digunakan dalam penelitian ini adalah

program keahlian Teknik Mesin yang

validitas logika. Penelitian evaluatif

berjumlah

tidak

program

137

siswa,

keahlian

guru-guru

statistika

Mesin,

maupun pengujian sebagai metode

DUDI, dan data nilai prakerin siswa

analisis data. Analisis data dalam

kelas XII program keahlian Teknik

penelitia ini menggunakan analisis

Mesin.

perhitungan

Sampel

Teknik

mempergunakan

penelitian

dalam

nilai

rata-rata.

Skor

penelitian ini adalah 95 siswa kelas

maksimal pada satu kriteria adalah 5

XII program keahlian Teknik Mesin

dan

tahun ajaran 2014/ 2015 di SMK

(Arikunto, 2013: 271). Skor kriteria

Negeri 2 Surakarta, 18 guru program

penilaian antara lain:

skor

minimalnya

adalah

keahlian Teknik Mesin, 3 DUDI, dan

0,00 – 1,25 = Sangat rendah

data nilai prakerin Siswa kelas XII

1,26 – 2,50 = Rendah

program

2,51 – 3,75 = Tinggi

keahlian

Teknik

Mesin.

Teknik pengambilan sampel yang
dipilih oleh peneliti dalam penelitian
ini

purposive

adalah

sampling.

Pengumpulan data yang dilakukan
penulis

dalam

penelitian

ini

menggunakan

kuesioner

dan

dokumentasi.

Pengumpulan

data

menggunakan

kuesionar

0

3,76 – 5,00 = Sangat tinggi
4. Hasil

Penelitian

dan

Pembahasan
a. Evaluasi

Guru

Terhadap

Prakerin
1) Evaluasi Konteks
Berdasarkan

penelitian

dilakukan

yang telah dilakukan didapatkan

semantik

rata-rata indikator pada evaluasi

differensial. Penelitian ini merupakan

konteks dengan responden guru

penelitian fact finding yaitu penelitian

mendapatkan

dengan

kuesioner

rata-rata

dengan

kriteria sangat tinggi sebagaimana
pada Tabel 1 berikut ini.

Indikator
Tabel 1. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Konteks

evaluasiinput

menunjukkan bahwa pelaksanaan
prakerin dengan responden guru
jika

dirata-ratamendapatkan

4,08.Pada kriteria penilaian, hal ini
berarti sangat tinggi. Hasil tersebut
Indikator evaluasi konteks
pelaksanaan

prakerin

dengan

responden guru jika dirata-rata
akan mendapatkan 4,28. Pada
kriteria penilaian, hal ini berarti
sangat

tinggi.

Hasil

tersebut

menyatakan bahwaaspek konteks
dalam

pelaksanaan

prakerin

dengan responden guru tergolong

menyatakan
dalam

aspekinput

pelaksanaan

prakerin

dengan responden guru tergolong
sangat baik.
3) Evaluasi Proses
Berdasarkan

penelitian

yang telah dilakukan didapatkan
rata-rata indikator pada evaluasi
proses dengan responden guru
mendapatkan

sangat baik.

bahwa

rata-rata

dengan

kriteria sangat tinggi sebagaimana

2) Evaluasi Input
Berdasarkan penelitian yang

pada Tabel 3 berikut ini.

telah dilakukan didapatkan ratarata indikator pada evaluasi input
dengan
mendapatkan

responden
rata-rata

Tabel 3. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Proses

guru
dengan

kriteria sangat tinggi sebagaimana
pada Tabel 2 berikut ini.
Indikator evaluasi proses
Tabel 2. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Input

menunjukkan bahwa pelaksanaan
prakerin dengan responden guru

jika dirata-ratamendapatkan 4,08.
Pada kriteria penilaian hal ini
berarti

sangat

Siswa

1) Evaluasi Konteks

tersebut menyatakan bahwaaspek

Berdasarkan

dalam

prakerin

pelaksanaan

responden

guru

tergolong sangat baik.

Terhadap

Pelaksanaan Prakerin

Hasil

proses

tinggi.

b. Evaluasi

penelitian

yang telah dilakukan didapatkan
rata-rata indikator pada evaluasi
konteks dengan responden siswa

4) Evaluasi Produk

mendapatkan

Berdasarkan penelitian yang

kriteria

rata-rata
sangat

dengan
tinggi

telah dilakukan didapatkan rata-

sebagaimana pada Tabel 5 berikut

rata indikator pada evaluasi produk

ini.

dengan

responden

mendapatkan

rata-rata

guru
dengan

kriteria sangat tinggi sebagaimana

Tabel 5. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Konteks

pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Produk

Indikator evaluasi konteks
pada pelaksanaan prakerin dengan
responden

siswa

ratamendapatkan
Indikator evaluasi produk

jika

dirata-

3,92.

Pada

kriteria penilaian, hal ini berarti

menunjukkan bahwa pelaksanaan

sangat

prakerin dengan responden guru

menyatakan bahwaaspek konteks

jika dirata-ratamendapatkan 4,08.

dalam

Pada kriteria penilaian, hal ini

dengan responden siswa tergolong

berarti

sangat baik.

sangat

tinggi.Hasil

tersebut menyatakan bahwaaspek

tinggi.

Hasil

pelaksanaan

tersebut

prakerin

2) Evaluasi Input

pelaksanaan

Berdasarkan penelitian yang

prakerin dengan responden guru

telah dilakukan didapatkan rata-rata

tergolong sangat baik.

indikator pada evaluasi input dengan

produk

dalam

responden siswa mendapatkan ratarata

dengan

kriteria

tinggi

sebagaimana pada Tabel 6 berikut
ini.

Indikator
Tabel 6. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Input

evaluasi

proses

menunjukkan bahwa pelaksanaan
prakerin dengan responden siswa
jika dirata-ratamendapatkan 3,48.
Pada kriteria penilaian hal ini
berarti

Indikator

evaluasiinput

menunjukkan bahwa pelaksanaan
prakerin dengan responden siswa
jika dirata-ratamendapatkan 3,65.
Pada kriteria penilaian, hal ini
berarti

tinggi.

menyatakan

Hasil

bahwaaspek

tersebut
input

dalam pelaksanaan prakerin dengan
responden siswa tergolong baik.
3) Evaluasi Proses

telah dilakukan didapatkan rata-rata
pada

dengan
mendapatkan

evaluasi

responden
rata-rata

tersebut

menyatakan bahwaaspek
dalam

pelaksanaan

proses
prakerin

dengan responden siswa tergolong
baik.
4) Evaluasi Produk
Berdasarkan

penelitian

yang telah dilakukan didapatkan
rata-rata indikator pada evaluasi
proses dengan responden siswa
mendapatkan

Berdasarkan penelitian yang

indikator

tinggi.Hasil

rata-rata

dengan

kriteria sangat tinggi sebagaimana
pada Tabel 8 berikut ini.

proses
siswa
dengan

Tabel 8. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Produk

kriteria tinggi sebagaimana pada
Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Proses

Indikator evaluasi produk
menunjukkan bahwa pelaksanaan

prakerin dengan responden siswa

Indikator

evaluasi

proses

jika dirata-rata mendapatkan 3,99.

menunjukkan bahwa pelaksanaan

Hasil

prakerin dengan responden DUDI

tersebut

bahwaaspek

menyatakan

produk

pelaksanaan

pada

jika dirata-rata mendapatkan 4,3.

prakerindengan

Pada kriteria penilaian ini berarti

responden siswa tergolong sangat

sangat

tinggi.

menyatakan

c. Evaluasi

DUDI

Terhadap

tinggi.

Hasil

tersebut

proses

pelaksanaan

dalam

prakerindengan

Pelaksanaan Prakerin

responden DUDItergolong sangat

1) Evalausi Input

baik.

Penelitian

yang

telah

dilakukan mendapatkan rata-rata
indikator pada evaluasi input 4.2
dengan kriteria penilaian sangat
tinggi.
2)

d. Rata-Rata

1)Evaluasi Konteks
yang diperoleh pada

penelitian

Berdasarkan penelitian yang

Responden

Guru, Siswa, dan DUDI

Data

Evaluasi Proses

Kriteria

ini

pelaksanaan

konteks
prakerin

program

telah dilakukan didapatkan rata-rata

keahlian

indikator

proses

Negeri 2 Surakarta tergolong sangat

DUDI

baik sebagaimana pada Tabel 10

pada

dengan
mendapatkan

evaluasi

responden
rata-rata

dengan

Teknik

dalam

Mesindi

SMK

berikut ini.

kriteria tinggi sebagaimana pada
Tabel 9 berikut ini.

Tabel 10. Deskripsi Data Komponen
Evaluasi Konteks

Tabel 9. Deskripsi Data Aspek
Evaluasi Proses
2) Evaluasi Input
Data yang diperoleh pada
evaluasiinput

dalam

pelaksanaan

prakerin program keahlian Teknik
Mesindi SMK Negeri 2 Surakarta

tergolong sangat baik sebagaimana
pada Tabel 11 berikut ini.

Tabel 13. Deskripsi Data Komponen
Evaluasi Produk

Tabel 11. Deskripsi Data Komponen
Evaluasi Input

Hasil

komponen

evaluasi

pelaksanaan prakerin menunjukkan
bahwa kualitas pelaksanaan prakerin
program keahlian Teknik Mesin di
3) Evaluasi Proses

SMK Negeri 2 Surakarta tergolong

Data yang diperoleh pada
penelitian

ini

pelaksanaan
keahlian

proses

prakerin

Teknik

dalam
program

Mesindi

SMK

sangat baik. Hal ini terlihat dari
tingginya

perolehan

komponen

evaluasi

rata-rata
sebagaimana

padaTabel 14 berikut ini.

Negeri 2 Surakarta tergolong sangat
baik sebagaimana pada Tabel 12
berikut ini.

Tabel

14.

Kualitas
Prakerin

Pelaksanaan

Tabel 12. Deskripsi Data Komponen
Evaluasi Produk

5. Kesimpulan
a. Kondisi
4) Evaluasi Produk
Data

yang diperoleh pada

penelitian

ini

pelaksanaan
keahlian

produk

prakerin

Teknik

dalam
program

Mesindi

SMK

Negeri 2 Surakarta tergolong sangat
baik sebagaimana pada Tabel 13
berikut ini.

SMK

Negeri

2

Surakarta

dalam

rangka

penyiapan

siswa

untuk

melakukan

prakerin

terkondisikan dengan sangat
mendukung.
b. Penyiapan

yang

dilakukan

pihak SMK Negeri 2 Surakarta
terkait
program

pelaksanaan prakerin
keahlian

Teknik

Mesin

pertama-tama

memberikan

adalah

pengarahan

administarasi,
terhadap

pengendalian

pelanggaran

yang

kepada siswa program keahlian

dilakukan siswa, pelaksanaan

teknik mesin untuk memahami

penilaian

tujuan diadakaanya prakerin

keterampilan

beserta peraturan yang harus

pengalaman siswa, personalitas

ditaati siswa selama mengikuti

siswa, dan kepuasan siswa.

kegiatan prakerin, selanjutnya

e. Pelaksanaan prakerin program

pihak sekolah membebaskan

keahlian teknik mesin di SMK

siswa

Negeri

memilih

pelaksanaan
sesuai

tempat

prakerin

dengan

Prakerin,
siswa,

2

Surakarta

yang

memberikan banyak manfaat

peraturan

antara lain: (1) meningkatkan

sekolah.

kualitas pendidikan di SMK

c. Kualitas pelaksanaan prakerin
program
Mesin

hasil

keahlian
di

Surakarta

SMK

Teknik
Negeri

tergolong

2

sangat

baik.

Negeri

2

Surakarta;

meningkatkan
siswa;

(3)

pengalaman
meningkatkan

d. Faktor-faktor yang mendukung
pelaksanaan prakerin program

(2)

keterampilan
menambah
siswa;

(4)

personalitas

siswa, dan (5) meningkatkan
kepuasan siswa.

keahlian Teknik Mesin di SMK
Negeri 2 Surakarta ada 19
faktor, yaitu visi prakerin, misi
prakerin, kondisi siswa, kondisi

6. Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsimi.
(2013).
Manajemen
pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.

orangtua siswa, kondisi guru,
tujuan

prakerin,

penyiapan

sekolah, penyiapan sarana dan
prasarana, pemanfaatan sarana
dan prasarana, kegiatan siswa,
kegiatan
DUDI,

guru,

keterlibatan
pelaksanaan

Bilboe,

Wendy.
Vocational
Education and Training in
Kuwait:
Vocational
Education Versus Values
and Viewpoint. Journal of
Vocational Education and
Training. 9 (3), 256-260.
Diperoleh 14 Desember
2014
dari

http://www.freepaperdownl
oad.us/1736/Article714423.
htm
Destianingtyas. (2013). Evaluasi
pelaksanaan pembelajaran
keterampilan komputer dan
pengelolaan
informasi
(kkpi) pada Siswa kelas XI
di
SMK
Texmaco
Pemalang. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas
Negeri
Semarang,
Semarang.
Irnawati,
Noviyana.
(2012).
Implementasi
sistem
manajemen mutu
ISO
9001:2008 di SMK PGRI 1
Surakarta. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Pitono,

J. (2008). Pengaruh
pelaksanaan praktik kerja
industri/
instansi
dan
kemandirian
belajar
terhadap mutu lulusan
program keahlian akuntansi
di SMK Negeri Surakarta.
Thesis
Tidak

Dipublikasikan, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Stanley, G. & MacCann, R.G.
(2009).
Incorporating
industry specific training
into school education:
enrolment and performance
trends in a senior secondary
system.
Journal
of
Vocational Education and
Training, 61 (4), 459-466.
Susanti, Fera. (2012). Evaluasi dan
desain hipotetik program
Praktik
Kerja
Industri
(PRAKERIN) Siswa SMK
Negeri 2 Padang Panjang.
Thesis. Universitas Negeri
Padang.
Diperoleh
5
Desember 2014 dari http:
//download.portalgaruda.or
g/article.php?article=10018
3&val=1482
Widoyoko, Eko Putro. (2014).
Evaluasi
program
pembelajaran
panduan
praktis bagi pendidik dan
calon
pendidik.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.