Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN
ANT ARA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DAN
KOMISI NASIONAL UNTUK PENGEMBANGAN DAN HIDUP TANPA
NARKOBA REPUBLIK PERU
TENT ANG
KERJA SAMA TEKNIS DALAM PEMBERANTASAN PRODUKSI GELAP,
ELABORASI DAN PERDAGANGAN GELAP NARKOTIKA,
BAHAN-BAHAN PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia dan Komisi Nasional untuk
Pengembangan dan Hidup Tanpa Narkoba Republik Peru, selanjutnya secara
individual disebut sebagai "Pihak" dan secara kolektif disebut sebagai "Para
Pihak";

MEMAHAMI

bahwa


penyalahgunaan

narkoba

dan

perdagangan

gelap

narkotika, bahan-bahan psikotropika, dan prekursor merupakan ancaman
seri1us bagi keamanan nasional, kesehatan dan kesejahteraan bangsa dan
membutuhkan upaya terpadu para Pihak di tingkat internasional;

MEMPERHATIKAN perkembangan kerja sama lebih lanjut dengan tujuan
memberantas penyalahgunaan narkoba, dan perdagangan gelap narkotika,
bahan-bahan psikotropika, dan prekursor;

MENGAKUI kebutuhan untuk memperkuat dan melengkapi upaya-upaya yang

tertuang dalam Konvensi Tunggal Narkotika, diadopsi di New York tanggal 30
Maret 1961; Protokol yang mengubah Konvensi Tunggal Narkotika, diadopsi di
Jenewa tanggal 26 Maret 1972; Konvensi tentang Psikotropika yang diadopsi di
Wina tanggal 21 Februari 1971; dan Konvensi PBB Melawan Perdagangan

Gelap Narkotika dan Bahan-bahan Psikotropika, diadopsi di Wina tanggal 20
Desember 1988;

MENGAKUI pentingnya prinsi p kedaulatan, kesetaraan dan integritas teritorial;
BERDASARKAN pada hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing
negara;

TELAH MENYEPAKATI sebagai· berikut;

· PASAL 1
TUJUAN
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan kerja sama antara
Sadan Narkotika Nasional Republik Indonesia dan Komisi Nasional untuk
Pengembangan dan Hidup Tanpa Narkoba Republik Peru untuk mengatasi
secara lebih efektif berbagai aspek produksi gelap di bidang pemberantasan

produksi, elaborasi, dan perdagangan gelap narkotika, psikotropika, dan
prekursor.

PASAL 2
;

RUA'NG LINGKUP KERJA SAMA
Ruang lingkup utama kerja sama kedua Pihak meliputi bidang penegakan
hukum, namun tidak terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut:
1)

;1;1

II

Pertukaran informasi dan data tentang perdagangan gelap narkotika,
psikotropika, dan prekursor, dan kejahatan pencucian uang terkait dengan

I


1,

kejahatan narkoba sesuai dengan hukum nasional Para Pihak;
2)

I

Kunjungan ahli untuk Pihak lainnya dengan tujuan untuk membahas
kegiatan

,'

I

umum

bidang

pemberantasan


narkotika,

psikotropika dan

prekursor, dan kejahatan pencucian uang yang terkait dengan kejahatan

I

I'

イ セ@

narkoba;

I

3)

Organisasi dan penyelenggaraan seminar pelatihan umum bagi personel
yang terlibat dalam penegakan hukum dan pemberantasan perdagangan

gelap

narkotika,

ps1ikotropika,

dan

prekursor dengan

tujuan

untuk

mencegah kejahatan, meningkatkan keterampilan dan mengembangkan
pengetahuan dan keahlian dalam

bidang

teori,


praktik dan teknis

lapangan;
4)

Pertukaran informasi tentang peraturan perundang-undangan Para Pihak
dalam pemberantasan perdagangan dan aplikasi praktisnya;

5)

Pertukaran informasi tentang teknik baru untuk mengidentifikasi narkotika,
psikotropika, dan prekursor;

6)

Penyediaan informasi jenis-jenis narkotika, psikotropika, dan prekursor
yang

telah


digunakan

untuk

membuat jenis

baru

yang

mungkin

diperkenalkan di pasar;
7)

Pertukaran informasi tentang program alternative development; dan

8)


Bidang kerja sama lain yang telah disepakati oleh para Pihak.
PASAL 3
BENTUK KERJA SAMA LAIN

Nata Kesepahaman ini tidak akan menghambat para Pihak mengembangkan
bentuk-bentuk kerja sama lainnya, konsistensi terhadap perjanjian atau praktikpraktik khusus, sesuai dengan undang-undang tiap-tiap pihak dan perjanjian
intemasional yang berlaku.
PASAL 4
BADAN PELAKSANA
Badan Pelaksana Nota Kesepahaman ini adalah:
1.

Atas nama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia: Deputi
Hukum dan Kerja Sama;

2.

Atas nama Komisi Nasional untuk Pengembangan dan Hidup Tanpa
Narkoba Republik Peru: Direktur untuk Global Affairs.


PASAL 5

pセnqmaB@

'Nf ァセmエG@

Para pihak h•rui mengadopii i&luruh

tindakan.,.tinga"iln Yilrn;J

menj amio .. pengamanan . _informasi. .. .yang_. dipertuk.arkao .. 「セイッ。ウォョ@

、ャセQイjアョ@

セョエ@

Nota

Kesepahaman ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di negara masing-masing.

PASAL 6
PERTEMUAN BILATERAL
1
1



Untuk meninjau secara berkala situasi yang terkait dengan peredaran
gelap narkoba dan prekursor, dan kemajuan yang telah dicapai dalam

pelaksanaan Nata Kesepahaman ini, para pihak sepakat untuk menjadi
tuan rumah Pertemuan Bilateral secara rutin dan bergantian melalui video
conference atau di wilayah para pihak. Dalam pertemuan-pertemuan ini,

upaya-upaya bersama yang sedang berlangsung akan ditinjau ulang dan
ruang lingkup kerja sama baru akan diidentifikasi dan dikembangkan.
2.

Apabila diperlukan, pertemuan-pertemuan khusus dapat dilaksanakan.

I

I

· PASAL 7
PENGATURANPERSONEL

1.

Para Pihak akan menunjuk ataritas yang berwenang untuk dapat
memfasilitasi masuknya, tinggal, dan keberangkatan persanel yang
terlibat secara resmi dalam berbagai kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Nata Kesepahaman ini.

2.

Para persanel tersebut wajib mematuhi ketentuan imigrasi, perpajakan,
bea cukai, kesehatan, dan keamanan nasianal yang berlaku di negara
penerima dan tidak boleh melaksanakan setiap kegiatan yang tidak terkait
dengan tugas resmi.

3.

Para persanel tersebut harus meninggalkan negara penerima sesuai
dengan ketentuan dan peraturan nasianal negara penerima tersebut.

4.

Para Pihak harus menjamin bahwa persanel yang terlibat dalam kegiatan
yang dibangun dalam Nata Kesepahaman ini mempunyai asuransi medis
dan asuransi jiwa.

PASAL 8
HUBUNGAN INSTITUSIONAL

Persanel yang ditugasi aleh Para Pihak untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang diatur dalam Nata Kesepahaman ini wajib mengikuti petunjuk dan arahan
dari institusi tempat mereka bertugas; dengan demikian, tidak ada hubungan
insititusianal yang akan dibentuk dengan Pihak lainnya, yang bersifat substitusi
atau gabungan.

PASAL 9
BIAYA DAN PENGELUARAN
Setiap Pihak harus menanggung biaya dan pengeluaran sendiri, kecua li
disepakati oleh para Pihak berdasarkan kasus per kasus.

PASAL10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perbedaan yang timbul

dari

penafsiran dan

pelaksanaan Nota

Kesepahaman ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan/atau
negosiasi.
PASAL11
HUKUM INTERNASIONAL
Nota Kesepahaman ini tidak akan memberikan kewajiban hukum internasional
kepada para Pihak, namun mencerminkan niat untuk memperkuat hubungan
antara para pihak yang menandatangani Nota Kesepahaman ini, sesuai dengan
kompetensi kelembagaan masing-masing.

PASAL12
AMENDEMEN
Nota Kesepahaman ini dapat diperbaiki atau diamendemen sewaktu-waktu
berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis oleh para Pihak. Perbaikan
atau amendemen dimaksud mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan oleh
Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Nota
Kesepahaman ini.

PASAL13
PEMBERLAKUAN, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN
Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan dan akan
berlaku selama 5 (lima) tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk
masa berlaku yang sama, kecuali jika salah satu Pihak berkeinginan untuk
menghentikan kesepakatan tersebut dengan pemberitahuan tertulis paling
lambat

6

(enam)

bulan

sebelum

tanggal

habis

masa

berlaku

Nota

Kesepahaman ini.

'

nll

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, dengan diberi kuasa
berdasarkan legislasi nasional masing-masing telah menandatangani Nota
Kesepahaman ini.

DITANDATANGANI di Lima pada tanggal 2 Mei 2013 dalam dua salinan asli
dalam bahasa Indonesia, Spanyol dan lnggris, kedua naskah mempunyai
kej..,u t :m hukum yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, maka
nask