PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SEKOLAH TINGG

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI
“MASALAH PENELITIAN SERTA TINJAUAN TEORETIS &
PENYUSUNAN HIPOTESIS”

Oleh :
Rika Retno Nur Sari

(1410108713)

Kelas:
SA5

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURABAYA (STIESIA)
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

2.1

Arti Pentingnya Masalah Dan Klasifikasi Serta Kriteria Masalah
Penemuan masalah merupakan tahap atau yang paling sulit dan krusial karena
masalah penelitian mempengaruhi strategi yang diterapkan dalam pemecahan penelitian.

Formulasi masalah penelitian sering merupakan tahap penelitian yang jauh lebih esensial
dibandingkan dengan tahap pemecahan masalah.
Masalah penelitian sering dirumuskan terlalu umum sehingga dengan pokok
permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan pemecahan masalah, yang meliputi
penentuan konsep-konsep teoretis yang ditelaah dan pemilihan metode pengujian data.
Semakin spesifik perumusan masalah penelitian mudah untuk dilakukan pengujian secara
empiris. Mengingat pentingnya tahap penemuan masalah penelitian, perlu pendekatan
untuk merumuskan masalah penelitian yang baik sehingga memudahkan tahap
pemecahan masalah.

2.2

Sumber Masalah
Sumber masalah penelitian yang utama, seperti yang telah disebutkan dimuka,
berasal dari pengalaman dan literatur. Sumber masalah penelitian yang berasal dari:
1. Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk: buku, teks, jurnal, atau
text-database
2. Literatur yang tidak diduplikasikan, antara lain berikut: skripsi, tesis, disertai,
paper, atau makalah-makalah seminar.
Sumber penemuan masalah penelitian yang berasal dari literatur yang dipublikasikan.

Jenis Buku teks merupakn salah satu jenis literatur yang dipublikasikan yang
berisi banyak informasi sebagai sumber penemuan masalah penelitian.
Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah
berbagai macam konsep-konsep teoritis. Artikel yang dimuat dalam jurnal akademik atau
jurnal professional dapat berupa artikel teoretis atau hasil penelitian empiris.
Text Database merupakan jenis literature yang berisi komplikasi daftar buku,
jurnal, majalah, atau literature lainnya yang dipublikasikan secara periodic.

2.3

Metode Penemuan Masalah
Peneliti memperoleh ide dengan cara mengembangkan
masalah-masalah
penelitian sebelumnya. Aspek-aspek yang dapat dikembangkan dari masalah-masalah

penelitian sebelumnya, antara lain adalah: lingkungan dari subyek yang diteliti, dimensi
atau perspektif masalah penelitian. dan metode penelitian.
Ide untuk menemukan masalah penolitian dapat diperoleh melalui dua
pondokatan : formal dan informal. Pondokatan formal secara umum dinilai lebih baik
dibandingkan dongan pendekatan in forrnal.

Pendekatan Formal
1. Metode Analog (Analog Method)
Metode ini menggunakan pengotahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada
bidang tertentu untuk menentukan masalah penelitian pada bidang yang lain yang
terkait.
Misal, masalah penelitian mengenai :
(1) studi semantik dalam penyajian laporan keuangan
(2) penerapan teori komunikasi pada pembaca laporan keuangan
2. Metode Renovasi (Renovation Method)
Menurut metode ini masalah penelitian dapat ditentukan dengan cara
memperbaiki atau mengganti komponen teori atau yang kurang dengan komponen
teori metode lain yang lebih efektif. Missal, pelaksanaan program audit berdasarkan
metode pos-pos laporan keuangan kemungkinan dapat diubah dengan berdasarkan
metode system informasi.
3. Metode Dialektis (Dialectic Method)
Metode ini menentukan masalah penelitian dengan mengajukan usulan
pengembangan terhadap teori atau metode yang telah ada. Fokus masalah yang
diteliti adalah penerapan teori metode alternatif. pengukuran berdasarkan general
price level accounting dapat diusulkan sebagai alternatif dari metode historical cost
account ing pada masa inflasi.

4. Metode Morfologi (Morphology Method)
Merupakan metode formal yang digunaka menemukan kemungkinan masalah
penelitian dengan menganali untut berhubungan kombinasi bidang masalah penelitian
salin dalam bentuk matrik.
5. Metode Dekomposisi (Decomposition Mothoo)
Berdasarkan motode ini masalah penelitian ditemukan dengan cara membagi
nasalah dalam elemonolomen yang spesin dapat memilih masalah penelitian
berdasarkan pada elemen tertentu
6. Metode Agregasi (Aggregration Methody)
Metode ini merupakan kebalikan dari metode dekomposisi, yaitu menggunakan
hasil penelitian atau teori dari berbagai bidang penelitian yang berbeda untuk
menentukan suatu masalah penelitian yang lebih kompleks.
Misal, masalah penelitian yang menguji :

(1) penerapan analisis input output, teori utilitas, dan teori motivasi secara
simultan untuk pengukuran kinerja manajerial
(2) penerapan teori nilai sekarang dalam akuntansi beli-sewa dan akuntansi
sumber daya manusia.
Pendekatan Informal
1. Metode Metode Perkiraan (Conjecture Method)

Metode ini menemukan masalah penelitian bisnis berdasarkan in pembuat
keputusan mengenai situasi tertentu yang diperkirakan mempunyai potensi masalah.
Penentuan masalah dengan metode ini didukung oleh bukli-bukti yang cukup, hanya
berdasarkan perkiraan pembuat keputusan.
2. Metode Fenomenologi (Phenomenology Method)
Metode ini menemukan masalah penelitian berdasarkan hasil observasi terhadap
fakta dan kejadian. Pengamatan terhadap fenome kemungkinan dapat mengarahkan
pada penyusunan suatu dugaan atau hipotesis.
3. Metode consensus (Consensus Method)
Ide masalah penelitian dapat ditemukan berdasarkan adanya konsesus atau
konvensi dalam praktik bisnis. Konsensuasi atau konvensi merupakan kebiasaan
yang di praktikan dalam bisnis yang tidak dilandasi oleh konsep atau teori yang baku.
4. Metode pengalaman (Experiences Methode)
Masalah penelitian, seperti yang telah disebut dimuka, diantaranya dapat
ditemukan berdasarkan pengalaman perusahaan atau orang-orang dalam perusahaan.
2.4

Perumusan Masalah
Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-konsep leoretis yang
ditelaah dan memilih metode penguji data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara
dua variabel atau lebih. Rumusanmasalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari
satu pertanyaan.

2.5

Kebutuhan Akan Tinjauan Teoretis Dan Rerangka Pemikiran

Dalam kebutuhan akan tinjauan teoretis dan rerangka pemikiran ini
mempengaruhi posisi dan perannya dalam penelitian. Kerangka dalam penelitian
kuantitatif yang melandasi perumusan masalah atau pertanyaan, pengembangan hipotesis,
pengujian data, dan pembuatan kesimpulan. Posisi dan peran strategi ini. kepuasan
berdasarkan tugas misalnya, selanjutnya dapat diobservasi berdasarkan tanggapan
seseorang berdasarkan sifat, jenis, kondisi atau hal lain dari tugas-tugas yang dikerjakan.

2.6

Konsep Dan Construct
Istilah contruct menurut kamus juga berarti konsep. Construct dan konsep untuk
keperluan penelitian dapat dibedakan. Konsep atau construct penelitian merupakan dasar

pemikiran peneliti yang kemudian dikomunikasikan kepada orang lain. Peneliti perlu
merumuskan konsep atau construct penelitian dengan baik agar hasilnya dapat
dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh
peneliti yang lain.

Konsep
Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari
pengamatan terhadap fenomena-fenomena. Konsep merupakan abstraksi dan realitasi
yang tersusun dengan mengklasifikasi fenomen-fenomena (antara lain berupa: obyek,
kejadian, atribut atau proses) yang memiliki kesamaan karakteristik.
Konsep mempunyai tingkat abstraksi yang bersifat progresif tergantung pada
mudah atau tidaknya fenomena-fenomenayang diabstraksikan dapat diidentifikasi.

Construct
Construct sebenarnya bu hanya merupakan konsep-konsep yang lebih abstrak,
melainkan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah.
Kepuasan sebagai konsep merupakan suatu abstraksi dari pengamatan terhadap
fenomena psikologis yang dirasakan oleh sosoorang. Perasaan tersebut merupakan
respon seseorang terhadap obyek tertentu yang dinyatakan dengan puas atau tidak puas.
Kepuasan sobagai suatu construct ilmiah mempunyai makna yang berbeda dengan

pengertiannya sebagai konsep, karena kepuasan sebagai construct merupakan abstraksi
dari fenomena- fenomena yang dapat diamati dari banyak dimensi.

2.7

Penyusunan Hipotesis

Proposisi (Propositions) dan Hipotesis
Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal
atau diuji kebonarannya, mengenai konsep atau construct yang menjelaskan atau
memprediksi fenomena-fenomena na. Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk
diuji secara empiris disebut dengan hipotesis.

Fungsi Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua Hipotesis
menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam
rumusan proposisi ya dapat diuji secara empiris. Hipotesis, dengan demikian,
mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian kuantitatif, antara lain
sebagai berikut:
1. Hipotesis menjelaskan masa penelitian dan pemecahannya secara rasional.

2. Hipotesis menyatakan variable-variabrel penelitian yang perlu diuji secara
empiris.
3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode
pengujian data.
4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Pengembanga Hipotesis
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoretis atau literature. Sumber literature,
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dapat berasal dari literature yang
dipublikasikan (jurnal, buku teks, text-database) atau literature yang tidak diduplikasikan
(skripsi, tesis, disertai paper, masalah seminar).
Penelitian harus mengemukakan argumentasi penggunaan metode tersebut dan
kaitannya dengan metode yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Peneliti dapat
melakukan replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan pertimbangan untuk untuk
konfrimasi terhadap teori-teori tersebut. Penelitian juga dapat melakukan ekstensi dengan
tujuan untuk memperbaiki keterbatasan-keterbatasan penelitian terdahulu.
Rumusan Hipotesis
Kriteria
Rumusan hipotesis yang baik setidaknya mempertimbangkan kriteriakriteria sebagi berikut:

1. Berupa pertanyaan yang mengarah pada tujuan penelitian

2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat
diuji secara empiris.
3. Berupa pertanyaan nyang dikembangkan berdasarkan teori-teori
yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

Format
Rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk rumusan,
diantaranya dalam bentuk:
1. Pertanyaan “jika-maka” (if then statement) atau proporsi
Proporsi yang menyatakan hubungan antara variable dan
perbeedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya
dengan variable-variabel tertentu yang dapat diuji.
2. Hipotesis Nol (Null Hypotheses)
Merupakan hipotesisyang menyatakan antara variable yang difinitif
ata eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa
tidak ada hubungan atau perbedaan (siginifikan) antar variable
yang diteliti.
3. Hipotesis alternative (Alternative hypotheses
Menunjukan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antara
variable yang teliti).