KejahatanPerang di SuriahdenganMenggunakanSenjata KimiaTerhadapWarga Sipil Ditinjau dari Hukum Internasional

KEJAHATAN PERANG DI SURIAH DENGAN MENGGUNAKAN
SENJATA KIMIA TERHADAP WARGA SIPIL DITINJAU DARI HUKUM
INTERNASIONAL
Syamsul Arifin 1*
Makdin Munthe 2**
Muhammad Kadafi Cara 3***
ABSTRAK
Perang yang terjadi di suriah selam 5 tahun ini mendapatkan perhatian
dunia. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya korban jiwa terhadap warga sipil.
Dalam konflik yang terjadi di Suriah ini kita dapat temui bahwa telah terjadi
kejahtan perang terhadap warga sipil, salah satunya yaitu penggunaan senjata
kimia yang memakan banyak korban jiwa. Hukum humaniter internasional
melarang penggunaan senjata pemusnah massal di dalam konflik bersenjata, yang
mana salah satunya adalah senjata kimia. Penggunan senjata kimia ini termasuk
dalam kategori kejahatan perang dimana kejahatan perang adalah segala
pelanggaran terhadap hukum-hukum perang atau hukum humaniter internasional
yang mendatangkan tanggung jawab kriminal individu.
Permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah pertama,
bagaimana aturan hukum internasional terkait masalah kejahatan perang; kedua,
bagaimana aturan hukum internasional terkait masalah penggunaan senjata kimia
serta peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menanggapi kasus penggunaan

senjata kimia: ketiga bagaimana hukum internasional mengatur permasalahan terkait
penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh suriah.
Metode penulisan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode yuridis
normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka dan data sekunder, yang
dalam hal ini adalah norma hukum internasional yang berlaku yang mengatur mengenai
kejahatan perang serta larangan penggunaan senjata kimia sebagaimana dimuat dalam
berbagai perangkat hukum internasional.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kejahatan perang dengan
menggunakan senjata kimia oleh Suriah telah melanggar berbagai instrumen hukum
internasional, diantaranya Konvensi Den Haag 1899 dan 1907, Protokol Jenewa 1925,
Piagam PBB, Statuta Roma 1998, serta juga telah melakukan pelanggaran terhadap
hukum kebiasaan internasional berkaitan dengan kebiasaan dalam berperang. Oleh karena
hukum internasional tidak dapat dipaksakan untuk dipatuhi secara penuh oleh setiap
negara yang ada di dunia, maka terkait penggunaan senjata kimia diharapkan PBB
melakukan embargo senjata terhadap Suriah agar peengembangan senjata kimia tidak
dapat dilakukan lagi, dan sanksi tergas lainnya ialah seperti ditolaknya Suriah sebagai
salah satu anggota Dewan Keamanan PBB selama beberapa tahun atau bahkan
penghentian secara keseluruhan hak-hak Suriah dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kata Kunci: Kejahatan Perang, Perang Suriah, Senjata Kimia, Konvensi
Senjata Kimia.


1

* Dosen Pembimbing I
** Dosen Pembimbing II
3
*** Mahasiswa Fakultas Hukum USU
2

v
Universitas Sumatera Utara