Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Adapun

jenis

penelitian

yang

digunakan

yaitu

penelitian

asosiatif.Penelitian asosiatif merupakan suatu jenis penelitian yang memiliki
variable ganda, objek ganda, dan pola pengaruh.Dalam penelitian ini terdiri atas
lima variabel yaitu: Faktor Lingkungan(X1), Faktor Organisasi (X2), Faktor

Individual(X3), Stres Kerja (Z), dan Kinerja Karyawan (Y). Dalam hal ini
hubungan tersebut bersifat kausal dimana satu variabel berpengaruh terhadap
variabel lain, penelitian dirancang untuk menyimpulkan dan melakukan analisis
data sehingga mendapatkan hasil penelitian yang valid, objektif, efisien dan
efektif.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Bank Mandiri, Tbk Area Imam Bonjol Medan.
Alasan melakukan penelitian ini adalah karena perusahaan ini menarik untuk
diteliti terutama tentang masalah personalianya. Waktu penelitian ini dilakukan
pada bulan Oktober-Nopember 2016.
3.3 Batasan Operasional
A.

Variabel Independen (X) yaitu:
Faktor Lingkungan(X1)
Faktor Organisasi (X2)
Faktor Individual(X3)

61
Universitas Sumatera Utara


B.

Variabel Dependent yaitu Kinerja Karyawan (Y)

C.

Variabel Mediator yaitu Stres Kerja (Z)

3.4 Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dapat di lihat pada Tabel di bawah ini:

Variabel
Lingkungan Kerja
(X1)
Sedarmayanti
(2001:31)

Organisasi
(X2)

(Robbins
2003:794)

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Dimensi
Definisi
1. Fisik
Keseluruhan alat
perkakas dan bahan
yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya
di mana seseorang
bekerja, metode
2. Non-Fisik
kerjanya, serta
pengaturan kerjanya
baik sebagai
perseorangan maupun
sebagai kelompok

suatu kesatuan sosial
yang telah
terkoordinasi secara
sadar dengan adanya
sebuah batasan yang
relatif dan dapat
diidentifikasi serta
bekerja berdasarkan
yang relatif secara
terus-menerus agar
dapat mencapai tujuan
bersama.










1. Tuntutan
Tugas

2. Tuntutan Peran

3. Tuntutan Antar
Pribadi

skala
Likert

Indikator
 Langsung
Berhubungan
dengan karyawan.
 Keamanan Kerja
Penerangan
Suhu udara
Suara bising

Penggunaan warna
Ruang gerak yang
diperlukan
Beban pekerjaan
yang ditangung
oleh karyawan
dapat diselesaikan
dengan baik

Likert



Kesesuaian
tanggung jawab
pekerjaan dengan
jabatan yang
diduduki oleh
karyawan.




Kejelasan tugas dan
tanggung jawab
yang harus
dilakukan oleh
karyawan.
Konflik Antar
Likert
Sesama Karyawan



62
Universitas Sumatera Utara






4. Struktur
Organisasi
Individual
(X3)
(Suprihanto
2003)

Individu merupakan
unit terkecil
pembentuk
masyarakat.

1. Kemampuan/
keahlian



Tingginya
peraturan yang
berlaku di kantor.




Kemampuan
intelektual
Keahlian dalam
bidang masingmasing.
Kemampuan
mengelolah
keuangan





2. Kepribadian
3. Pengetahuan

Stres Kerja (Z)
(Robbins,

2008:368)

Stres adalah suatu 1. Aspek
kondisi dinamis di
Fisiologis
mana
seorang
individu dihadapkan
pada
peluang, 2. Aspek
Psikologis
tuntutan, atau sumber
daya yang terkait
dengan apa yang 3. Aspek
Tingkah Laku
dihasratkan
oleh
individu
itu
dan

hasilnya
dipandang
tidak
pasti
dan
penting.

Konflik Antar
karyawan dengan
Atasan
Konflik Antar
karyawan dengan
Bawahan



Sifat yang optimis



Pemahaman dalam
menyelesaikan
tugas

 Mudah lelah, kepala
pusing, sering marah
dan gangguan tidur


Kecemasan
dan
ketegangan batin.



Penundaan
dan
menghindari
pekerjaan
Tidak
berminat
berhubungan dengan
orang lain.



Likert

63
Universitas Sumatera Utara

Variabel
Kinerja Karyawan
(Y)
(Rivai dan Basri,
2005:50).

Definisi
Kinerja adalah hasil
atau
tingkat
keberhasilan seseorang
secara
keseluruhan
selama periode tertentu
dalam melaksanakan
tugas
dibandingkan
dengan
berbagai
kemungkinan, seperti
standar hasil kerja,
target atau sasaran atau
kriteria yang telah
ditentukan
terlebih
dahulu telah disepakati
bersama.

Dimensi
1. Kuantitas
Pekerja




2. Kualitas
Pekerja

skala
Likert

Indikator




Standar Kerja
Karyawan
Volume Kerja
Karyawan

Hasil Pekerjaan
Memuaskan
Tingkat Kesalahan
dalam bekerja
Rendah

3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2009 : 83), skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomenasosial. Instrumen dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana
setiap item soal disediakan jawaban.

No
1
2
3
4
5

Tabel 3.2
Skala Likert
Skala
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Skor
5
4
3
2
1

Sumber: Sugiyono (2005)

Setelah pemberian nilai pada skala likert, maka rata-rata dari nilai tersebut
diberi skor. Pemberian skor dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

64
Universitas Sumatera Utara

No
1
2
3
4
5

Tabel 3.3
Range Score
Range
1 - 1,8
1,81 – 2,6
2,61 – 3,4
3,41 – 4,2
4,21 - 5

Keterangan
Sangat Buruk
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik

3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009 :91) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Populasi didalam penelitian ini sebanyak 100 orang karyawan bank
Mandiri, Tbk Area Imam Bonjol Medan.
3.6.2

Sampel
Sampel adalahbagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005 :116). Teknik sampling yang diuraikan dalam
penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu sebuah teknik pengambilan
sampel dimana semua populasi dijadikan sampel. Pengambilan sampel dengan
metode ini memungkinkan penulis untuk melakukan perhitungan statistik untuk
menentukan kedua variabel yang akan diteliti (kuncoro, 2009:164).

65
Universitas Sumatera Utara

3.7. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Data Primer, dalam penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan
identitas responden seperti: Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan terakhir, Lama
Bekerja dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
2. Data sekunder, adalah data-data yang peneliti dapatkan secara tidak langsung
dari objek penelitian, karena peneliti mendapatkan informasi dari media
perantara pada karyawan Bagian Marketing PT. Bank Mandiri, Tbk diArea
Imam Bonjol Medan dan yang diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan situs internet.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Kuesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel Faktor Lingkungan,
Faktor Organosasi, Faktor Individual, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. Data
dikumpulkan dengan memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada
responden.Metode kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner tertutup karena jawaban telah disediakan. Kuesioner yang digunakan
adalah pilihan ganda.

66
Universitas Sumatera Utara

2. Metode wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai
responden di lapangan.
3. Metode Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan internet yang menjadi
bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9

Uji validitas dan Uji reliabilitas
Uji validitas ditujukan untuk mengetahui apakah alat ukur yangdigunakan

benar – benar tepat untuk mengukur objek (instrumen) yang diukur. Sedangkan
uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kendala alat ukur atau dengan kata lain
alat ukur tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur objek yang sama
lebih dari dua kali.
3.9.1

Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan

pada kuisioner sudah valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sugiyono (2006) menyatakan
pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson Product
Moment. Bila koefisien korelasi sama dengan 0,361 atau lebih bersar dari 0,361
maka butir instrumen dinyatakan valid, dan tidak valid apabila koefisien korelasi
lebih kecil dari 0,361.
3.9.2

Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Croanbach’s

Coeficient Alpha yang menunjukkan seberapa jauh item-item dalam penelitian

67
Universitas Sumatera Utara

saling berkorelasi. Nilai suatu instrument dikatakan realibel jika memiliki nilai
croanbach’s alpha > 0,6. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
SPSS versi 20.0.
3.9.3

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni

kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden.
3.9.3.1 Hasil Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
ingin diukur serta mampu mengunggkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
(statistical production and service solution) versi 20.0 dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% adalah 0,361. Hasil Pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada
Tabel 3.2 berikut:

Item
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Nilai Validitas
Keterangan
,647
Valid
,559
Valid
,660
Valid
,686
Valid
,616
Valid
,620
Valid
,648
Valid
,634
Valid
,473
Valid
,704
Valid
,609
Valid
,396
Valid
,597
Valid
,704
Valid
68
Universitas Sumatera Utara

VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027

,636
,556
,621
,566
,709
,375
,648
,427
,563
,543
,410
,584
,681

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan
dinyatakan valid karena nilai corrected item total correlation untuk seluruh butir
pernyataan > 0,361.
3.9.3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0,60 (Ghozali, 2009:45).

Tabel 3.4
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,938
27
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 3.3 Reliabel Statistic, Cronbach’s Alpha = 0,938
dengan jumlah pernyataan 27 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliable
dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Hal ini dikarenakan
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,938 > 0,6.

69
Universitas Sumatera Utara

3.10

Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memaparkan deskripsi variabel
penelitian berdasarkan setiap jawaban kuisioner, sehingga dapat diketahui
persepsi responden terhadap masing-masing variabel penelitian.
3.10.2 Path Analisis (Analisis Jalur)
Peneliti menggunakan metode analisis jalur untuk meneliti karena terdapat
kemungkinan hubungan antar variabel dalam model yang bersifat linier. Pada
analisis jalur variabel bebas disebut eksogen dan variabel terikat disebut endogen.
Penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS versi 20.00
agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Pada dasarnya koefisien jalur (path)
adalah koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah di atur dalam
angka baku, yakni data dengan nilai di standardkan (standardized path coefficient)
untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel lain yang
diberlakukan sebagai variabel terikat (Situmorang, 2010:185).
Model Path Analysis digunakan untuk menjelaskan pola hubungan antar
variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
dari seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Teknik analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya pengaruh yang
ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal
antara X1, X2 dan X3 terhadap Y dan Z dengan struktur sebagai berikut:
Z=X1ZX1+ X2ZX2 +X3ZX3 +Z1
Y=X1YX1+ X2YX2 +X3YX3 + YZY+Y2

70
Universitas Sumatera Utara

Dimana:
X1

= Faktor Lingkungan

X2

= Organisasi

X3

= Individual

Z

= Stress Kerja

Y

= Kinerja Karyawan



= Error Disturbance

3.10.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Dengan kata lain, koefisien
determinasi digunakan untuk mengukur variabel bebas yang diteliti yaitu struktur
Faktor Lingkungan(X1) Organisasi (X2) dan Individual (X3) terhadap Stres Kerja
(Y) dan Kinerja Karyawan (Z) dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak
pada table Model Summary dan tertulis R square berkisar antara angka 0 sampai
dengan 1 (satu). Apabila R Square semakin kecil atau mendekati angka 0 (nol),
maka hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) semakin
lemah. Sebaliknya apabila R Square semakin besar atau mendekati angka 1
(satu), maka hubungan kedua variable semakin kuat.
Dalam penelitian ini data yang ada diuji dalam beberapa tahap yaitu:
1. Membuat Persamaan Struktural Pada dasarnya koefisien jalur (path)
adalah koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang menggunakan
nilai distandarkan (Standardized path coefficient) ini digunakan untuk
menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel

71
Universitas Sumatera Utara

terikat (endogen). Koefisien path dinyatakan sebagai Standarized
Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta.
2. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk
melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
variabel bebas yang diteliti yaitu faktor lingkungan (X1), organisasi (X2),
dan individual(X3) terhadap Stres Kerja (Z) melalui Kinerja Karyawan
(Y). Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Tabel Model
Summary dan tertulis R Square. Besarnya R Square berkisar antara 0
(nol) sampai dengan 1 (satu). Jika R Square semakin kecil atau mendekati
0 (nol), maka hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) semakin lemah. Sebaliknya, apabila R Square semakin besar atau
mendekati angka 1 (satu), maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
3. Menggambarkan Analisis Jalur Menggambarkan diagram jalur lengkap,
menentukan sub-sub strukturnya dan merumuskan persamaan struktural
sesuai hipotesis yang diajukan.

72
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Bank Mandiri, Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Bank Mandiri
didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
telah disahkan oleh menteri kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C216561HT.01.Th98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No.
6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998.
Pada bulan Juli 1999 Bank Mandiri didirikan melalui pengalihan hampir seluruh
Saham Pemerintah Republik Indonesia yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT
Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Expor Impor Indonesia (Persero), dan
PT Bank Pembangunan Indonesia dan Setoran Tunai Pemerintah.
Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di
Indonesia. Sebelumnya BDN dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto
Maaatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1957. Pada tahun
1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960
Escomptobank di nasionalisasi dan berubah nama menjadi BDN, sebuah bank
pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.
Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui suatu proses panjang yang
bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda, De Nationale Handles
bank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. pada tahun 1964

73
Universitas Sumatera Utara

Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik inggris) juga dinasionalisasi, dan
Bank Umum negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada
tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan kedalam Bank Negara Indonesia
Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan
dagang Belanda NV, Nederlanche Handels Maatshappij yang didirikan pada tahun
1842 dan mengembangkan kegitannya di sektor perbankan pada tahun 1870.
Pemrintah Indonesia menasionalkan perusahaan ini pada tahun 1960, dan
selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara
Indonesia menja Bank Negara Indonesia unit II dipecah menjadi dua unit, salah
satunya adalaha Bank Negara Indonesia Unit II Divis Expor-Impor, yang akhirnya
menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan
impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri
Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi BIN
adalah mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khusunya
perkebunan, industry, dan pertambangan. Bapindo dibentu sebagai bank milik
negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun
1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui
pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur,
transportasi dan pariwisata.
Pada saat ini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu trasdisi layanan jasa
perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun,

74
Universitas Sumatera Utara

masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting
dalam pembangunan ekonomi.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Statusnya adalah perseroan yang masuk
golongan Bank Umum. PT Bank Mandiri mempunyai misi mengutamakan
kepentingan pasar, mengembangkan sumber daya manusia professional,
memberikan keuntungan yang maksimal bagi nasabah, melaksanakan manajemen
terbuka dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
4.1.1

Visi dan Misi PT. Bank Mandiri

Adapun visi PT. Bank Mandiri adalah antara lain:
a. Menjadi lembaga Keuangan yang paling dikagumi dan selalu progresif.
b. Menjadi Bank terpercaya dan terpilih serta menguasai pangsa pasar semua
segmen bisnis yang menguntungkan di Indonesia.
c. Menjadi Bank yang dikenal secara luas sebagai perusahaan publik
terkemuka (Blue Chip Company) di Asia tenggara (Regional Champion
bank).
Adapun Misi PT. Bank Mandiri adalah antara lain:
a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
b. Mengembangkan sumber daya manusia professional
c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
d. Melaksanakan manajemen terbuka
e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

75
Universitas Sumatera Utara

4.1.2

Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Biasanya, struktur
organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur fungsional. Yaitu dimana
masing - masing posisi memiliki fungsi yang jelas, termasuk dalam menentukan
kewenangan serta garis komandi dalam sistem tersebut.
Meski demikian, penggambaran struktur organisasi perusahaan ini tidak
bisa diberlakukan secara mutlak untuk semua perusahaan. Masing-masing
perusahaan memiliki hak untuk membuat struktur organisasi perusahaan mereka,
sesuai dengan gaya dan kebutuhan perusahaan tersebut. Tujuan adanya Struktur
Organisasi adalah pencapaian kerja ataupun pendelegasian dalam organisasi yang
berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung
jawab.
Adapun bentuk struktur organisasi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

76
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol

77
Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 , 7 butir untuk variabel X2,
5 butir untuk variabel X3, 4 butir untuk variabel Y, dan 4 butir untuk variabel Z.
Jadi total seluruh pertanyaan adalah 27 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini,
daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai
Faktor Lingkungan (X1), Faktor Organisasi (X2) dan Faktor Individual (X3),
terhadap Stress Kerja (Y) dan Kinerja Karyawan (Z). Responden dalam penelitian
ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol
Medan adalah sebanyak 100 karyawan marketing.
4.2.1

Karakteristik Responden

1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Karakteristik responden menurut jenis kelamin dapat di lihat pada tabel di

bawah ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Karyawan Marketing
Jumlah
Persentase
1.
Pria
65
65%
2.
Wanita
35
35%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah tahun 2016

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa karyawan PT. Bank Mandiri
Cabang Imam Bonjol Medan lebih mendominasi pada jenis kelamin pria sebesar
65%. Sedangkan perempuan sebesar 35%.
2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

78
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Karyawan Marketing
Jumlah
Persentase
1.
SMA
11
11%
2.
D-3
30
30%
3.
S-1
59
59%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah tahun 2016

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang Imam Bonjol Medan yang berpendidikan SMA sebesar 11%,
pendidikan D-3 sebesar 30%, dan pendidikan Sarjana sebesar 59%.
3.

Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja
Karakteristik responden menurut lama bekerja dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No
Lama Bekerja
Karyawan Marketing
Jumlah
Persentase
1.
< 1 Tahun
13
13%
2.
2-5 Tahun
51
51%
3.
6-10 Tahun
21
21%
4.
> 11 Tahun
15
15%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang diolah tahun 2016

Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa karakteristik responden
berdasarkan lama bekerja yang paling mendominasi adalah responden yang
bekerja sudah pada rentang 2-5 tahun sebesar 51%, sedangkan pada rentang 6-10
tahun sebesar 21%, rentang di bawah 1 tahun 13% dan di atas 11 tahun masingmasing sebesar 15%.

79
Universitas Sumatera Utara

4.3 Deskriptif Variabel
Penelitian ini menjelaskan secara deskriptif hasil dari Faktor Lingkungan,
Faktor Organisasi, Faktor Individual, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan dengan
tanggapan responden sebagai berikut:

4.3.1

Sangat Setuju (SS)

=5

Setuju (S)

=4

Kurang Setuju (KS)

=3

Tidak Setuju (TS)

=2

Sangat Tidak Setuju (STS)

=1

Faktor Lingkungan (X1)
Tanggapan responden tentang Faktor Lingkungan (X1) adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.4
Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Faktor Lingkungan (X1)

No Item
Hubungan Langsung

Sangat
Setuju
F
%
39
39

Keamanan Kerja

34

Penerangan

Sangat
Tidak
Setuju
F %
1
1

Setuju
F
%
37
37

Kurang
Setuju
F %
16 16

Tidak
Setuju
F %
7
7

34

40

40

15

15

9

9

2

2

3,95

37

37

38

38

20

20

5

5

-

-

4,07

Suhu Udara

34

34

33

33

25

25

7

7

1

1

3,92

Suara Bising

33

33

43

43

17

17

7

7

-

-

4,02

Penggunaan Warna

30

30

38

38

27

27

5

5

-

-

3,93

Ruang Gerak

43

43

36

36

18

18

2

2

1

1

4,18

Rata-rata
Score
4,06

Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Berdasarkan Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

80
Universitas Sumatera Utara

1. Pada pernyataan “Saya mampu Langsung Berhubungan dengan karyawan.”
Responden setuju 76% karena pegawai sudah mampu menciptakan
komunikasi, sedangkan responden tidak setuju sebanyak 24% karena ketidak
mampuan responden menciptakan hubungan baik dengan karyawan lain.
2. Pada pernyataan “Saya merasa sudah nyaman dalam bekerja.” Responden
setuju 74% karena keamanan kerja sudah baik, sedangkan tidak setuju 26%
karena beberapa karyawan merasa tidak nyaman bekerja.
3. Pada pernyataan “Penerangan sudah cukup memadai di kantor saya.”
Responden setuju 75% karena cahaya di dalam ruangan sudah memadai,
sedangkan tidak setuju 25% kemungkinan karyawan merasa penerangan di
kantor terlalu berlebihan.
4. Pada pernyataan “Suhu udara di dalam ruang kantor saya sudah cukup baik.”
Responden setuju 64% karena suhu udara sudah tergolong bersih, sedangkan
tidak setuju 36% alasan karyawan menyatakan suhu udara di dalam ruang
kantor terlalu dingin.
5. Pada pernyataan “Suara bising dari luar tidak kedengaran sampai ke ruang
kerja saya.” Responden setuju 76% karena suara bising dari luar memang tidak
kedengaran sampai ke dalam kantor, sedangkan tidak setuju 24% alasan
karyawan menyatakan bahwa meskipun suara dari luar tidak kedengaran tetapi
kebisingan ditimbulkan dari dalam kantor itu sendiri seperti suara konsumen
yang sedang antrian.
6. Pada pernyataan “Penggunaan warna cerah di dinding kantor saya membuat
hati saya sejuk.” Responden setuju 68% karena warna kantor tidak mencolok.

81
Universitas Sumatera Utara

Sedangkan tidak setuju 32% alasannya adalah karyawan tidak begitu menyukai
pola warna yang terlalu lembut.
7. Pada pernyataan “Ruang gerak di kantor saya sudah leluasa dikarenakan
ruangan yang cukup besar.” Responden setuju 79% dikarenakan ruangan yang
cukup besar sehingga nyaman ditempati, sedangkan tidak setuju 21%
alasannya ruangannya sangat sesak jika dikunjungi oleh banyak konsumen di
hari-hari tertentu.
4.3.2

Faktor Organisasi (X2)
Tanggapan responden tentang Faktor Organisasi (X2) adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.5

Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Faktor Organisasi (X2)

No Item
Beban Kerja
Kesesuaian tugas
Kejelasan tugas
Konflik antar karyawan
Konflik
karyawan
dengan atasan
Konflik
karyawan
dengan bawahan
Peraturan yang berlaku

Sangat
Setuju
F %
30 30
71 71
49 49
37 37
36
47
42

Sangat
Tidak
Setuju
F %
1
1
-

Setuju
F %
41 41
12 12
40 40
59 59

Kurang
Setuju
F %
20 20
10 10
3
3
2
2

Tidak
Setuju
F %
8
8
7
7
8
8
2
2

36

48

48

11

11

4

4

1

1

4,14

47
42

37
47

37
47

12
5

12
5

4
6

4
6

-

-

4,27
4,25

Rata-rata
Score

Keterangan

3,91
4,47
4,3
4,31

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

1. Pada pernyataan “Beban pekerjaan yang saya tanggung dapat saya selesaikan
dengan baik.” Responden setuju 71% karena masih dalam standar kerja
karyawan, sedangkan tidak setuju 29% beberapa karyawan menyatakan
kerjaan yang dikerjakan masih dibawah tekanan dari atasan.
2. Pada pernyataan “Saya merasa tanggung jawab pekerjaan dengan jabatan yang
saya duduki sudah sesuai.” Responden setuju 83% karena pegawai merasa

82
Universitas Sumatera Utara

tanggung jawab pekerjaan dengan jabatan yang diduduki sudah sesuai,
sedangkan tidak setuju 17% beberapa karyawan masih tidak sesuai tanggung
jawab dengan jabatan yang dipegang.
3. Pada pernyataan “Kejelasan tugas dan tanggung jawab yang harus saya
lakukan sudah jelas.” Responden setuju 89% karena karyawan sudah cukup
jelas apa yang menjadi tugasnya, sedangkan tidak setuju 11% karyawan masih
kelihatan bingung dan terkadang kurang mengerti tugas dan tanggung
jawabnya.
4. Pada pernyataan “Saya tidak suka menciptakan konflik dengan karyawan di
kantor.” Hasil dari jawaban responden menyatakan bahwa setuju 96%
pegawai merasa tidak suka menciptakan konflik dengan karyawan lain di
kantor, sedangkan tidak setuju 4% konflik bisa saja terjadi dengan sendirinya
antar karyawan.
5. Pada pernyataan “Saya tidak suka menciptakan konflik dengan atasan di
kantor.” Hasil dari jawaban responden menyatakan bahwa setuju 84%
karyawan tidak suka menciptakan konflik dengan atasan di kantor, sedangkan
tidak setuju 16% konflik bisa terjadi apabila adanya kesalahpahaman antar
atasan.
6. Pada pernyataan “Saya tidak suka menciptakan konflik dengan bawahan di
kantor.” Responden

setuju 84% karena karyawan tidak suka adanya

pertentangan dengan bawahaan, sedangkan tidak setuju 16% karyawan
bawahaan yang tidak mengerti tugasnya akan dimarahi sehingga bisa terjadi
konflik.

83
Universitas Sumatera Utara

7. Pada pernyataan “Saya merasa tingginya peraturan yang berlaku di kantor
saya.” Responden setuju 89% alasannya karyawan merasa ketatnya peraturan
di kantor, sedangkan tidak setuju 11% peraturan yang tinggi masih dalam hal
kewajaran dalam pekerjaan.
4.3.3

Faktor Individual (X3)
Tanggapan responden tentang Faktor Individual (X3) adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.6

Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Faktor Individual (X3)

No Item
Kemampuan Intelektual
Keahlian
Kemampuan
Mengelolah Keuangan
Sifat optimis
Pemahaman tugas

Sangat
Setuju
F
%
39 39
38 38
44
28
41

44
28
41

Setuju
F %
54 54
39 39

Kurang
Setuju
F %
3
3
20 20

Tidak
Setuju
F %
4
4
3
3

39
63
42

15
6
10

2
3
7

39
63
42

15
6
10

2
3
7

Sangat
Tidak
Setuju
F %
-

Rata-rata
Score

-

Keterangan

4,28
4,12

Baik
Baik
Baik
Baik

4,25
4,16
4,17

Baik
Baik

1. Pada pernyataan “Saya memiliki kemampuan intelektual yang tinggi.”
Responden setuju 93% karena sudah merasa memiliki kemampuan intelektual,
sedangkan tidak setuju 7% masih kurang memiliki kemampuan intelektual.
2. Pada pernyataan “Saya memiliki keahlian dalam bidang kerja saya.”
Responden setuju 77%

karena memiliki keahlian dalam bidang kerja,

sedangkan tidak setuju 23% masih kurang menguasai bidang kerja.
3. Pada pernyataan “Saya memiliki kemampuan mengelolah keuangan.”
Responden setuju 83% alasannya sudah mampu mengelolah keuangan,
sedangkan tidak setuju 17% belum mampu mengelolah keuangan.

84
Universitas Sumatera Utara

4. Pada pernyataan “Saya memiliki sifat yang optimis dalam bekerja.”
Responden setuju 91% alasannya sudah memiliki sifat optimis, sedangkan
tidak setuju 9% kurang optimis dalam bekerja.
5. Pada pernyataan “Jika ada masalah dalam penyelesaian tugas kerja saya, Saya
memiliki pemahaman dalam menyelesaikan tugas.” Responden setuju 83%
alasannya bahwa tugas harus diselesaikan seberat apapun masalahnya,
sedangkan tidak setuju 17% jika ada masalah tugas biasanya minta bantuan
kepada atasan.
4.3.4

Faktor Stres Kerja (Z)
Tanggapan responden tentang Stres Kerja (Z) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7

Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Stres Kerja (Z)

No Item
Mudah lelah, pusing,
marah dan sulit istirahat.
Cemas, dan ketegangan
Batin
Penundaan Menghindar
pekerjaan .
Sulit Komunikasi dengan
rekan kerja

Sangat
Setuju
F %
42

Sangat
Tidak
Setuju
F %

Setuju
F %

Kurang
Setuju
F %

Tidak
Setuju
F %

42

36

36

11

11

11

11

-

40

40

45

45

11

11

4

4

31

31

50

50

10

10

7

33

33

50

50

8

8

9

Rata-rata
Score

Keterangan

-

4,09

Baik

-

-

4,21

Baik

7

2

2

4,01

Baik

9

-

-

4,07

Baik

1. Pada pernyataan “Dalam jam kerja yang tinggi saya mudah lelah, kepala
pusing, atau saya sering marah dan sulit untuk istirahat.” Responden setuju
78% alasannya bahwa kerja yang cukup lama terkadang merasa lelah,
sedangkan tidak setuju 22% beberapa karyawan merasa tidak kelelahan.
2. Pada pernyataan “Jika saya mengalami stress kerja saya mengalami
kecemasan dan ketegangan batin dan terkadang sensitive dalam hal

85
Universitas Sumatera Utara

berkomunikasi.” Responden setuju 85% karena sebagian besar karyawan
mudah sensitive, sedangkan tidak setuju 15% tidak mudah sensitif.
3. Pada pernyataan “Jika saya mengalami stress dalam bekerja saya suka
menunda atau menghindar pekerjaan.” Responden setuju 81% karena stress
dapat mengakibatkan kelelahan, sedangkan tidak setuju 19% tidak mau
menunda pekerjaan.
4. Pada pernyataan “Jika saya stress dalam bekerja saya sulit berkomunikasi
dengan teman sekerja.” Responden setuju 83% alasannya beberapa karyawan
jarang untuk berkomunikasi, sedangkan tidak setuju sebesar 17% lebih
menyukai komunikasi.
4.3.5

Kinerja Karyawan (Y)
Tanggapan responden tentang Kinerja Karyawan (Y) adalah sebagai

berikut:
Tabel 4.8
Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

No Item
Standar Kerja Karyawan
Volume Kerja Karyawan
Hasil Pekerjaan
Tingkat Kesalahan

Sangat
Setuju
F %
44 44
35 35
43 43
32 32

Setuju
F %
39 39
43 43
34 34
58 58

Kurang
Setuju
F %
9
9
11 11
20 20
5
5

Tidak
Setuju
F %
8
8
7
7
3
3
5
5

Sangat
Tidak
Setuju
F %
4
4
-

Rata-rata
Score

Keterangan

4,19
3,98
4,17
4,17

Baik
Baik
Baik
Baik

1. Pada pernyataan “Saya mampu bekerja berdasarkan standar kerja karyawan.”
Responden setuju 83% karena karyawan sudah memiliki skill dalam bekerja,
sedangkan tidak setuju sebesar 17% masih belum mampu bekerja sesuai
dengan standar kerja karyawan.

86
Universitas Sumatera Utara

2. Pada pernyataan “Saya mampu mencapai volume/target kerja karyawan di
kantor.” Responden setuju 78% alasannya target memang harus dicapai,
sedangkan tidak setuju sebesar 22% terkadang target kerja tidak tercapai.
3. Pada pernyataan “Saya mampu bekerja dengan hasil kerja yang memuaskan.”
Responden setuju 77% alasannya karyawan sudah mampu bekerja, sedangkan
tidak setuju sebesar 23% hasil kerja yang masih kurang memuaskan.
4. Pada pernyataan “Tingkat kesalahan saya dalam bekerja cukup rendah.”
Responden setuju 90% alasannya karyawan jarang melakukan kesalahan,
sedangkan tidak setuju 10% karyawan tanpa sengaja memiliki kesalahan
dalam bekerja.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas Pertama Stres Kerja
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2013).
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau
mendekati normal.
Tabel 4.9
Tabel Uji Normalitas Stres Kerja
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Mean
0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation
2,14676091
Absolute
,104
Most Extreme Differences
Positive
,089
Negative
-,104
Kolmogorov-Smirnov Z
1,043
Asymp. Sig. (2-tailed)
,227
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

87
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dideskripsikan besarnya Kolmograv-Smirnov
(K-S) adalah 1,043 dan signifikansi 0.227. Hal ini menunjukkan bahwa data
tersebut telah terdistribusi normal karena nilai signifikansinya atau Asymp. Sig.
(2-tailed) lebih besar dari 0,05 yakni 0.227. Selain uji Kolmograv-Smirnov, hasil
uji normalitas juga dapat dilihat pada diagram histogram dan Normal Probability
Plot yang ditampilkan pada gambar berikut ini.

Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas Stres Kerja
Grafik histogram pada gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa distribusi
data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak menceng ke
kiri

maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data telah

terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas
dengan menggunakan grafik plot.

88
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3
Grafik Normal P-Plot Stres Kerja
Gambar 4.3 merupakan grafik normal probability plot yang menunjukkan
bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini sejalan dengan
pengujian yang menggunakan histogram dan model Kolmograv-Smirnov yang
juga menyatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas Pertama Stres Kerja
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas Stres Kerja
Model

Unstandardized Coefficients
B
(Constant)

Std. Error
,769

2,925

lingkungan
-,020
organisasi
,266
individual
,395
a. Dependent Variable: stres_kerja

,114
,102
,098

1

Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Beta
-,019
,300
,375

t

Sig.

Collinearity Statistics
Tolerance

,263

,793

-,179
2,614
4,021

,858
,010
,000

,632
,540
,817

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen. Selain itu juga, hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satupun
89
Universitas Sumatera Utara

VIF
1,583
1,851
1,224

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Hal ini dapat
menyimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam
penelitian ini.
4.4.3

Uji Heteroskedastisitas Pertama Stres Kerja
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas Stres Kerja
Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

t

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

(Constant)

4,647

1,894

lingkungan

-,015

,074

organisasi

,040

individual

-,083

Beta
2,453

,016

-,025

-,202

,840

,066

,080

,604

,547

,064

-,041

-,272

,236

1

a. Dependent Variable: absut

Dari tabel 4.11 dapat diketahui masing-masing signifikansi variabel lebih
besar dari 0,05 yakni variabel lingkungan sebesar 0.840, organisasi sebesar 0.547,
dan individual sebesar 0,236. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.
4.4.4

Uji Normalitas Kedua Kinerja Karyawan
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2013).
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau
mendekati normal.

90
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.12
Tabel Uji Normalitas Kinerja Karyawan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Mean
0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
2,28402138
Absolute
,108
Most Extreme Differences
Positive
,093
Negative
-,108
Kolmogorov-Smirnov Z
1,084
Asymp. Sig. (2-tailed)
,190
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dideskripsikan besarnya KolmogravSmirnov (K-S) adalah 1,084 dan signifikansi 0.190. Hal ini menunjukkan bahwa
data tersebut telah terdistribusi normal karena nilai signifikansinya atau Asymp.
Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yakni 0.190. Selain uji Kolmograv-Smirnov,
hasil uji normalitas juga dapat dilihat pada diagram histogram dan Normal
Probability Plot yang ditampilkan pada gambar berikut ini.

Gambar 4.4
Histogram Uji Normalitas Kinerja Karyawan
Grafik histogram pada gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa distribusi
data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak menceng ke
kiri

maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data telah

91
Universitas Sumatera Utara

terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas
dengan menggunakan grafik plot.

Gambar 4.5
Grafik Normal P-Plot Kinerja Karyawan
Gambar 4.5 merupakan grafik normal probability plot yang menunjukkan
bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini sejalan dengan
pengujian yang menggunakan histogram dan model Kolmograv-Smirnov yang
juga menyatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
4.4.5

Uji Multikolinearitas Kedua Kinerja Karyawan
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas Kinerja Karyawan

Model

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error

(Constant)

-1,465

lingkungan
,107
1
organisasi
,212
individual
,419
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Beta

3,112
,121
,108
,105

,094
,225
,375

t

Sig.

Collinearity Statistics
Tolerance

-,471

,639

,887
1,955
4,002

,377
,053
,000

,632
,540
,817

VIF
1,583
1,851
1,224

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi

92
Universitas Sumatera Utara

antar variabel independen. Selain itu juga, hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satupun
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Hal ini dapat
menyimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam
penelitian ini.
4.4.6

Uji Heteroskedastisitas Kedua Kinerja Karyawan
Tabel 4.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients

Model

B

Std. Error

(Constant)

4,647

1,894

lingkungan
1
organisasi
individual
a. Dependent Variable: absut

-,015
,040
-,083

,074
,066
,064

Standardized
Coefficients
Beta
-,025
,080
-,051

t

Sig.

2,453

,016

-,202
,604
-0,472

,840
,547
,445

Dari tabel 4.14 dapat diketahui masing-masing signifikansi variabel lebih
besar dari 0,05 yakni variabel lingkungan sebesar 0.840, organisasi sebesar 0,547,
dan individual sebesar 0,445. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.
4.5

Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini dengan model penelitian analisis jalur (Path

Analisys). Pengujian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
faktor lingkungan, organisasi dan individual terhadap stress kerja dan kinerja
karyawan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tiga persamaan dengan
tahapan membuat persamaan struktural, menguji koefisien determinasi dan
menggambarkan analisis jalur.

93
Universitas Sumatera Utara

4.5.1

Pengujian Hipotesis Pertama

1. Membuat Persamaan Struktural
Persamaan struktural diperoleh dari koefisien path yang ditunjukkan oleh
output yang dinamakan Standarized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta.
Nilai Beta dapat dilihat melalui program SPSS analisis regresi. Berikut hasil
pengujian analisis pengaruh faktor lingkungan, organisasi, dan individual
terhadap stress kerja melalui analisis regresi, pada Tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Regresi Persamaan Pertama
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

t

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

(Constant)

,769

2,925

lingkungan

-,020

,114

organisasi

,266

Beta
,263

,793

-,019

-,179

,858

,102

,300

2,614

,010

,098

,375

4,021

,000

1
individual
,395
a. Dependent Variable: stress_kerja
Sumber: Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Dari Tabel 4.15 dapat disusun sebuah persamaan struktural sebagai berikut:
Z = - 0,019X1 + 0,300X2 + 0,375X3 + e1
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Koefisien beta 1 (X1) = -0,019 menunjukkan bahwa faktor lingkungan tidak
berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap stress kerja. Dapat
dilihat dari nilai thitung < ttabel dimana ttabel 2,199 (-0,179< 2,199) dan nilai
signifikan > 0,05.
b. Koefisien beta 2 (X2) = 0,300 menunjukkan bahwa faktor organisasi
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap stress kerja.

94
Universitas Sumatera Utara

Sehingga apabila faktor organisasi ditingkatkan satu satuan maka nilai dari
stress kerja senilai 0,300. Dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel dimana ttabel
2,199 (2,614 > 2,199) dan nilai signifikan < 0,05.
c. Koefisien beta 3 (X3) = 0,375 menunjukkan bahwa faktor individual
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap stress kerja.
Sehingga apabila faktor individual ditingkatkan satu satuan maka nilai dari
stress kerja senilai 0,375. Dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel dimana ttabel
2,199 (4,021 > 2,199) dan nilai signifikan < 0,05.
2.

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana koefisien determinasi
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu
faktor lingkungan, organisasi dan individual terhadap variabel terikat stress kerja
(Z). Secara rinci pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16
Nilai Koefisien Determinasi Pertama
Model Summaryb
Model

R

R

Adjusted R

Std. Error of

Square

Square

the Estimate

1
,663a
,457
,415
2,18005
a. Predictors: (Constant), lingkungan, organisasi, individual

Change Statistics
R Square

F

Change

Change

,401

14,821

df1

df2

Sig. F
Change

3

96

b. Dependent Variable: stress_kerja
Sumber: Hasil penelitian 2016 (data diolah)

1. R = 0,663 yang berarti variabel faktor lingkungan, organisasi, dan individual
memiliki hubungan yang kuat dengan stress kerja dengan determinasi sebesar
66,3%.

95
Universitas Sumatera Utara

,000

2. Adjusted R Square = 0,415 yang berarti 41,5% dari variabel faktor
lingkungan, organisasi, dan individual dapat dijelaskan oleh variabel stress
kerja, sedangkan sisanya 58,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
3. Menggambarkan Analisis Jalur
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui program SPSS 20.00 diperoleh
persamaan analisis jalur pada Gambar 4.6 berikut:
e1-0,585
Faktor Lingkungan (X1)

-0,019

Stres Kerja
Faktor Organisasi (X2)

Faktor Individual (X3)

0,300

(Z)

0,375

Gambar 4.6
Struktur Analisis Jalur Pertama

4.5.2

Pengujian Hipotesis Kedua

1.

Membuat Persamaan Struktural
Persamaan struktural diperoleh dari koefisien path yang ditunjukkan oleh

output yang dinamakan Standarized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta.
Nilai Beta dapat dilihat melalui program SPSS menu analisis regresi. Berikut hasil
pengujian analisis pengaruh kinerja karyawan terhadap stress kerja melalui
analisis regresi, disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini :

96
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17
Hasil Regresi Persamaan Kedua
Coefficientsa
Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

Std. Error

(Constant)

2,254

,993

Stres_kerja

,856

,059

t

Sig.

Beta
2,270

,025

14,392

,000

1
,824

a. Dependent Variable: kinerja_keryawan

Dari Tabel 4.17 diatas dapat disusun sebuah persamaan struktural sebagai
berikut: Y = 0,824Z + e2.
Berdasarkan hasil persamaan analisis jalur dapat diinterpretasikan bahwa
stress kerja (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
Ini menyatakan bahwa semakin tinggi stress kerja (Z) maka semakin tinggi pula
kinerja karyawan (Y), dan sebaliknya.
2.

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana koefisien determinasi
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel mediator yang diteliti
yaitu stress kerja (Z) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y). Secara rinci
pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18
Nilai Koefisien Determinasi Kedua
Model Summary
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
1
,824a
,679
,676
1,47913
a. Predictors: (Constant), stress_kerja
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Model

R

97
Universitas Sumatera Utara

1. R = 0,824 yang berarti variabel stress kerja memiliki hubungan yang kuat
dengan kinerja karyawan dengan determinasi sebesar 8,24%.
2. Adjusted R Square = 0,676 yang berarti 67,6% dari stress kerja dapat
dijelaskan oleh variabel kinerja karyawan, sedangkan sisanya 32,4%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3.

Menggambarkan Analisis Jalur
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui program SPSS 20.00 diperoleh

persamaan analisis jalur pada Gambar 4.7 berikut:
e1-0,683

Stress Kerja
(Z)

e2-0,324

0,824

Kinerja Karyawan
(Y)

Gambar 4.7
Struktur Analisis Jalur Kedua

4.5.3

Pengujian Hipotesis Ketiga

1.

Membuat Persamaan Struktural
Persamaan struktural diperoleh dari koefisien path yang ditunjukkan oleh

output yang dinamakan Standarized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta.
Nilai Beta dapat dilihat melalui program SPSS menu analisis regresi. Berikut hasil
pengujian analisis pengaruh faktor lingkungan, organisasi, dan individual
terhadap kinerja karyawan melalui analisis regresi, disajikan pada Tabel 4.19
berikut ini :

98
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.19
Hasil Regresi Persamaan Ketiga
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients
B

1

Std. Error

(Constant)

2,175

2,914

lingkungan

-,003

,113

organisasi

,277

,101

individual

,296

,098

Standardized
Coefficients

t

Sig.

Beta
,746

,457

-,002

-,022

,982

,324

2,728

,008

,292

3,018

,003

a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Hasil penelitian 2016 (data diolah)

Dari Tabel 4.19 diatas dapat disusun sebuah persamaan struktural sebagai berikut:
Y = - 0,002X1 + 0,324X2 + 0,292X3 + e3
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Koefisien beta 1 (X1) = -0,002 menunjukkan bahwa faktor lingkungan tidak
berpengaruh dan tidak signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Dapat dilihat dari nilai thitung < ttabel dimana ttabel 2,199 (-0,022< 2,199) dan
nilai signifikan > 0,05.
b. Koefisien beta 2 (X2) = 0,324 menunjukkan bahwa faktor organisasi
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Sehingga apabila faktor organisasi ditingkatkan satu satuan maka nilai dari
kinerja karyawan senilai 0,324. Dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel dimana
ttabel 2,199 (2,728 > 2,199) dan nilai signifikan < 0,05.
d. Koefisien beta 3 (X3) = 0,292 menunjukkan bahwa faktor individual
berpengaruh positif dan signifikan secra parsial terhadap kinerja karyawan.
Sehingga apabila faktor individual ditingkatkan satu satuan maka nilai dari
kinerja karyawan senilai 0,292. Dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel dimana
ttabel 2,199 (3,018 < 2,199) dan nilai signifikan < 0,05.

99
Universitas Sumatera Utara

2.

Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana koefisien determinasi
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu
faktor lingkungan, organisasi dan individual terhadap variabel terikat kinerja
karyawan (Y). Secara rinci pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada
Tabel 4.20.
Tabel 4.20
Nilai Koefisien Determinasi Ketiga
Model Summaryb
Model

R

R

Adjusted

Std. Error of

Square

R Square

the Estimate

,718a

1
,498
,425
2,17197
a. Predictors: (Constant), lingkungan, organisasi, individual

Change Statistics
R Square

F

Change

Change

,268

df1

11,738

df2

Sig. F
Change

3

96

,000

b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Hasil penelitian 2016 (data diolah)

1. R = 0,718 yang berarti variabel faktor lingkungan, organisasi, dan individual
memiliki

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 1 10

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 0 2

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 0 11

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 0 39

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 0 2

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Bank Mandiri Area Imam Bonjol Medan

0 0 14

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol Medan

0 1 14

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol Medan

0 0 4

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol Medan

0 0 39

Pengaruh Faktor Lingkungan, Organisasi, dan Individual Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Marketing pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Imam Bonjol Medan

0 0 11