Penerapan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Pada Penetapan Kadar Clopidogrel Dalam Sediaan Tablet

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Clopidogrel termasuk antiplatelet golongan thieonopiridin, berkhasiat

dalam pencegahan dan pengobatan stroke, penyakit jantung koroner dan angina
pektoris. Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor adenosin diposfat (ADP)
di membran trombosit sehingga mencegah terjadinya agregasi trombosit yang
merupakan penyebab dari penyumbatan pembuluh darah arteri di otak dan jantung
(Adiwijaya, 2011).
Monografi clopidogrel baik sebagai bahan baku maupun sediaan tablet
tidak terdapat dalam Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995. Dalam United
State Pharmacopeia (USP) edisi ke-34 tahun 2011, penetapan kadar clopidogrel
dalam sediaan tablet dapat dilakukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi
(KCKT) dan spektrofotometri ultraviolet. Menurut Moffat (2004), penetapan
kadar clopidogrel dilakukan dengan kromatografi gas-mass spektrofotometri (GCMS). Selain itu, dapat juga ditentukan kadarnya dengan spektrofotometri visible
menggunakan pereaksi warna feri klorida (FeCl3), fenantrolin, kalium
permanganat (KMnO4) dam Solokrom hitam T (SBT) (Anupama, 2011).
Dilihat dari strukturnya, clopidogrel mempunyai gugus amin tersier (Nalifatis tersier) yang dapat ditentukan kadarnya dengan titrasi bebas air (TBA)

sebagai basa, adanya atom klorida (Cl) yang setelah didekstruksi maka dapat
dititrasi dengan argentometri (metode Volhard dan Mohr), dan mengandung
gugus ester (titrasi asidimetri) (Gandjar dan Rohman, 2007). Selain itu,
clopidogrel mempunyai gugus kromofor yaitu ikatan rangkap terkonjugasi (ring

Universitas Sumatera Utara

benzena), ikatan rangkap tidak terkonjugasi (C=C (alkena)) dan C=O (karbonil)
dan gugus ausokrom (gugus ester dan klorida), maka senyawa ini dapat menyerap
radiasi pada panjang gelombang di daerah ultraviolet (Gandjar dan Rohman,
2007). Menurut Moffat (2004), clopidogrel hanya memiliki serapan maksimum
dalam larutan asam pada panjang gelombang 270, 278 dan 308 nm.
Metode spektrofotometri ultraviolet memiliki banyak keuntungan antara
lain dapat digunakan untuk analisis zat dalam jumlah kecil, pengerjaannya mudah,
sederhana, cukup sensitif dan selektif, biayanya murah dan mempunyai kepekaan
analisis yang cukup tinggi (Munson, 1991).
Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti memilih metode spektrofotometri
ultraviolet sebagai metode yang digunakan pada penetapan kadar clopidogrel
dalam sediaan tablet. Untuk menguji keabsahan dari metode ini dilakukan uji
validasi dengan parameter akurasi, presisi, limit deteksi dan limit kuantitasi

Selanjutnya metode ini digunakan untuk menentukan apakah sediaan tablet
clopidogrel yang beredar di pasaran apakah memenuhi persyaratan seperti yang
tertera pada USP edisi ke-34 tahun 2011.
1.2

Perumusan Masalah
1. Apakah metode spektrofotometri ultraviolet dapat digunakan pada
penetapan kadar clopidogrel dalam sediaan tablet dan memberikan uji
validasi metode yang memenuhi syarat?
2. Apakah kadar clopidogrel dalam sediaan tablet yang beredar di pasaran
memenuhi persyaratan seperti yang tertera pada USP edisi ke-34 tahun
2011?

Universitas Sumatera Utara

1.3

Hipotesis
1. Metode spektrofotometri ultraviolet dapat digunakan pada penetapan
kadar clopidogrel dalam sediaan tablet dan memberikan uji validasi

metode yang memenuhi syarat.
2. Kadar clopidogrel dalam sediaan tablet yang beredar di pasaran
memenuhi persyaratan seperti yang tertera pada USP edisi ke-34 tahun
2011.

1.4

Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui metode spektrofotometri ultraviolet dapat digunakan
pada penetapan kadar clopidogrel dalam sediaan tablet dan memberikan
uji validasi metode yang memenuhi syarat.

2.

Untuk mengetahui kadar clopidogrel dalam sediaan tablet yang beredar
di pasaran memenuhi persyaratan seperti yang tertera pada USP edisi ke34 tahun 2011.

1.5


Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan ilmu

pengetahuan bahwa penetapan kadar clopidogrel dapat dilakukan secara
spektrofotometri ultraviolet.

Universitas Sumatera Utara