Bank Sampah (Studi Tentang Prilaku Warga Masyarakat Dalam Mengelola Sampah di Perkotaan)

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan adalah ibu kota daerah Sumatera Utara, Indonesia. Ia adalah
bandar terbesar di Sumatera. Medan bersempadan dengan Kabupaten Deli
Serdang di sebelah barat, timur, dan selatan dan dengan Selat Melaka di sebelah
utara.Penduduk asal bandar ini adalah orang Melayu, tetapi kini bandar ini
merupakan bandar pelbagai kaum yang menarik. Majoriti penduduk bandar
Medan sekarang adalah Suku Mandailing dan suku Jawa, namun terdapat juga
kaum India dan Cina. Kaum Cina di Medan cukup besar.

Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi
Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951,
Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951,
yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan
dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul
keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21
September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.
Melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota
Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri

dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang

50

Universitas Sumatera Utara

sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor
140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran
Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.Perkembangan terakhir berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996
tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya
Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya
Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali,
dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan
perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis,
demografis dan sosial ekonomis.
Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat

Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber
Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber
daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini
menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat
dengan daerah-daerah sekitarnya.

51

Universitas Sumatera Utara

(Sumber: http://www.pemkomedan.go.id, diakses pukul 12.13)
(a). Sejarah Kota Medan
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan
keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai
melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai
itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra,

Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.
Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru
Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang
selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman
kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap
sehingga akhirnya kurang popular.
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli
Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang
berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara
kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah
pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini
merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh
penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi
ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan
Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau

52

Universitas Sumatera Utara


Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik
batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.
Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni :
Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulanbulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan
Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun
dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba
dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman
penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863
orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat
menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang
sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera
Utara.
(Sumber:http://www.pemkomedan.go.id/hal-sejarah-kota-medan.html,diakses
4/8/2016 9:40:56 AM )

(b). Geografi Kota Medan

Kedudukan kota Medan adalah 3º 30' - 3º 43' LU dan 98º 35' - 98º 44' BT.

Permukaan tanahnya cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2.5
meter - 37.5 meter di atas permukaan laut. Lapan sungai melintasi kota ini, iaitu:


Sungai Belawan

53

Universitas Sumatera Utara



Sungai Badra



Sungai Sikambing




Sungai Pulih



Sungai Babura



Sungai Deli



Sungai Sulang-Saling/Sei Kera

Kota Medan berbatasan dengan Selat Melaka di sebelah utara dan
Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, selatan dan timur. Kota ini menjadi kota
induk dari beberapa bandar satelit di sekitarnya seperti Kota Binjai, Lubuk Pakam,
Deli Tua dan Tebing Tinggi.

(c). Kependudukan


Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk
yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi
pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk
meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini
berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah
untuk dicapai.
Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia
lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan
anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang
serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus
ditingkatkan.

54

Universitas Sumatera Utara

Komponen kependudukan umumnya mengFotokan berbagai dinamika
sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya
tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus

perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang
alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
TAHUN 2009
Golongan Umur

Laki Laki

Perempuan

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)


0-4

85 479

92 031

177 510

5-9

92 938

95 831

188 769

10-14

93 816


101 718

195 534

15-19

112 384

102 112

214 496

20-24

118 376

123 835

242 211


25-29

101 077

105 293

206 370

30-34

85 089

72 358

157 447

35-39

75 751

88 369

164 120

40-44

77 067

77 986

155 053

45-49

57 601

51 876

109 477

50-54

47 369

52 936

100 305

55

Universitas Sumatera Utara

55-59

36 150

38 715

74 865

60-64

27 363

23 351

50 714

65-69

21 220

19 092

40 312

70-74

11 793

13 230

25 023

75+

5 984

12 863

18 847

Jumlah/Total

1 049 457

1 071 596

2 121 053

Sumber : BPS Kota Medan Sumber: http://www.pemkomedan.go.id/halkependudukan.html4/8/2016 9:43:31 AM

PENDUDUK KOTA MEDAN MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2000 2009
Tahun
(1)
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Sumber

BPS

Laki-laki
(2)
945.847
960.477
979.106
990.216
995.968
1.012.040
1.027.607
1.034.696
1.039.707
1.049.457
Kota Medan Sumber:

Perempuan
Jumlah
(3)
(4)
958.426
1.904.273
966.043
1.926.520
984.776
1.963.882
1.003.386
1.993.602
1.010.174
2.006.142
1.024.145
2.036.185
1.039.681
2.067.288
1.048.460
2.083.156
1.062.398
2.102.105
1.071.596
2.121.053
http://www.pemkomedan.go.id/hal-

kependudukan.html4/8/2016 9:43:31 AM
Keterangan : * Angka Sementara
Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2009

56

Universitas Sumatera Utara

No Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1) (2)
(3)
(4)
(5)
34 153
35 919
70 073
1.
Medan Tuntungan
57 495
58 725
116 220
2.
Medan Johor
57 127
58 029
115 156
3.
Medan Amplas
69 746
70 194
139 939
4.
Medan Denai
53 866
55 386
109 253
5.
Medan Area
41 298
42 994
84 292
6.
Medan Kota
28 212
29 646
57 859
7.
Medan Maimun
26 389
27 038
53 427
8.
Medan Polonia
20 822
23 394
44 216
9.
Medan Baru
42 434
43 244
85 678
10. Medan Selayang
54 452
56 216
110 667
11. Medan Sunggal
71 713
73 662
145 376
12. Medan Helvetia
32 795
35 325
68 120
13. Medan Petisah
38 513
40 585
79 098
14. Medan Barat
56 201
57 673
113 874
15. Medan Timur
51
752
53
950
105 702
16. Medan Perjuangan
70 628
71 158
141 786
17. Medan Tembung
75 246
74 830
150 076
18. Medan Deli
53 522
53 399
106 922
19. Medan Labuhan
64 183
62 436
126 619
20. Medan Marelan
48 908
47 791
96 700
21. Medan Belawan
Kota Medan
1 049 457
1 071 596
2 121 053
Sumber: http://www.pemkomedan.go.id/hal-kependudukan.html4/8/2016 9:43:31
AM
Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

No.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan

Laki – Laki

Perempuan

Jumlah

(2)
Medan Tuntungan
Medan Johor
Medan Amplas
Medan Denai
Medan Area
Medan Kota
Medan Maimun
Medan Polonia
Medan Baru
Medan Selayang

(3)
40.097
62.331
57.918
71.750
48.054
35.442
19.524
26.460
17.667
49.525

(4)
42.437
64.336
59.004
71.100
49.200
37.700
20.379
27.413
22.150
51.532

(5)
82.534
126.667
116.922
142.850
97.254
73.112
39.903
53.873
39.817
101.057

57

Universitas Sumatera Utara

55.717
57.927
113.644
11. Medan Sunggal
71.586
74.805
146.391
12. Medan Helvetia
29.526
32.701
62.277
13. Medan Petisah
34.931
36.406
71.337
14. Medan Barat
52.906
56.539
109.445
15. Medan Timur
48.683
94.088
16. Medan Perjuangan 45.405
65.761
68.882
134.643
17. Medan Tembung
86.937
85.014
171.951
18. Medan Deli
57.635
55.679
113.314
19. Medan Labuhan
75.066
73.131
148.197
20. Medan Marelan
49.175
47.105
96.280
21. Medan Belawan
1.053.393
Kota Medan
Sumber: http://www.pemkomedan.go.id/hal-kependudukan.html4/8/2016 9:43:31
AM
11

Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan

diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar
dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui
merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan
mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter.

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan
berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan
1.068.659 perempuan. Bersama kawasan metropolitannya (Kota Binjai dan
Kabupaten Deli Serdang) penduduk Medan mencapai 4.144.583 jiwa. Dengan
demikian Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatera
dan keempat di Indonesia.

11

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan 4/8/2016 9:46:21 AM

58

Universitas Sumatera Utara

Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan
20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari
struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia
produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata
lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara
relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis
perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.

Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung
mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000
adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk
paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan
Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan
Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi
ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun
2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita
adalah 71 tahun.

Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis
Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara
Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin
dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang
keturunan India.

59

Universitas Sumatera Utara

Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826
jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia,
8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.

Perbandingan etnis di Kota Medan pada tahun 1930, 1980, dan 2000
Etnis
Tahun 1930
Tahun 1980
Tahun 2000
Jawa
24,89%
29,41%
33,03%
Batak
2,93%
14,11%
20,93%
Tionghoa
35,63%
12,80%
10,65%
Mandailing
6,12%
11,91%
9,36%
Minangkabau
7,29%
10,93%
8,6%
Melayu
7,06%
8,57%
6,59%
Karo
0,19%
3,99%
4,10%
Aceh
-2,19%
2,78%
Sunda
1,58%
1,90%
-Lain-lain
14,31%
4,13%
3,95%
Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut
*Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai suku
bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak
(0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93%

Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4
tahun, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
(sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan 4/8/2016 9:46:21 AM)

60

Universitas Sumatera Utara

sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_Denai,_Medan 4/8/2016 9:48:53 AM

2.2. Profil Lokasi Penelitian
2.2.1. Gambaran Umum Kelurahan Binjai
Pada awalnya Kelurahan Binjai adalah merupakan salah satu bagian dari
Kec. Percut sei tuan

Kab Deli serdang, di kaerankan adanya perluasan /

pemekaran pada tahun 1975 maka sebahagian wilayah percut sei tuan kab Deli
Serdang menjadi Kecamatan Medan Denai Kota Medan dan

mempunyai 6

Kelurahan yang salah satunya adalah kelurahan Binjai.

61

Universitas Sumatera Utara

Visi :
-

Terwujudnya Kelurahan Binjai yang

Sejahtera dan Mandiri,

didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
-

Mendorong pertumbuhan ekonomi kelurahan yang semakin dinamis
dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja yang luas,
mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public dan
kesejahteraan masyarakat.

Misi :
1.

Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

2.

Mewujudkan system dan mekanisme kerja aparatur Kelurahan
yang efektif dan efisien.

3.

Lingkungan pemukiman sehat dan teratur.

4.

Melayani dan menghadapi setiap pekerjaan dan permasalahan
dengan kesabaran dan ikhlas.

5.

Akselerasi tujuan pembangunan dan menjalin kemitraan dengan
lembaga kemasyarakatan yang ada di Kelurahan.

(a). Geografi Kelurahan Binjai
Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai adalah satu dari 6 (enam)
Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Denai yang merupakan Kelurahan

62

Universitas Sumatera Utara

kawasan pemukiman mempunyai luas wilayah ±414,5 Ha dan dengan batas-batas
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Kec. Medan Denai.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Sidirejo II Kec. Medan
Amplas.
3. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Sidirejo II, sidirejo I Kec.
Medan Denai.
4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Kec. Medan Amplas dan Teladan Timur Kec. Medan Kota.

(b). Data Kependudukan
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan,
Jumlah Penduduk Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai sampai dengan Mei
2014 adalah 53.291 Jiwa dengan 13703 Kepala Keluarga terdiri dari berbagai
etnis, suku, budaya, agama, dan tingkat pendidikan yang berbeda. Adapun data
jumlah penduduk di setiap lingkungan Kelurahan Binjai

Kecamatan Medan

Denai berdasarkan

63

Universitas Sumatera Utara

 Jumlah penduduk Berdasarkan Umur
No

Indikator

Jumlah
Tahun 2013

Tahun 2014

LK

PR

Jumlah

LK

PR

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

1

0-12

889

715

1604

993

869

1862

2

1-5 Tahun

2150

1977

4127

2953

2652

5605

3

5-7 Tahun

3732

3179

6911

3975

3566

7541

4

7-15 Tahun

5717

5579

11296

6108

5979

12087

5

15-56 Tahun

8879

8735

17614

9879

9435

19314

6

56 Tahun

5721

5412

11133

7899

7412

15311

Jumlah

27088

25597

52685

31807

29913

61720

Sumber: Kantor Kelurahan Binjai 2015
 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama :
NO

INDIKATOR

JUMLAH JIWA

1

Islam

17831

2

Kristen

1556

3

Katholik

42299

4

Hindu

19

5

Lain-lain

15

TOTAL

61720

Sumber: Kantor Kelurahan Binjai 2015

64

Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Gambaran Umum Kelurahan Sicanang
Kelurahan Sicanang terletak di Kecamatan Medan Belawan. Kelurahan
Sicanang merupakan salah satu kelurahan yang luas dari enam kelurahan yang ada
di Kecamatan Medan Belawan dengan luas wilayah 15, 10 km2 dengan jumlah
lingkungan sebanyak 20 lingkungan. Kelurahan Sicanang berada di sekitar
pinggiran laut dikarenakan letak dari Kelurahan Sicanang dekat dengan laut dan
juga pelabuhan laut Belawan Medan.
Adapun letak geografi dari Kecamatan Medan Belawan yaitu:
a. Sebelah utara berbatasan dengan selat malaka.
b. Sebelah selatan berbatassan dengan Kec. Marelan dan Medan Labuhan.
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Deli Serdang
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kab. Deli Serdang.

65

Universitas Sumatera Utara