Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah (Studi Kasus: Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran
rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap
bumbu masakan guna menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Kebutuhan
masyarakat terhadap bawang merah akan terus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan daya belinya. Agar kebutuhannya dapat selalu
terpenuhi maka harus diimbangi dengan jumlah produksinya. Saat ini produksi
bawang merah lebih banyak diproyeksikan untuk kebutuhan dalam negeri,
sedangkan untuk ekspor jumlahnya masih relatif rendah. Pengusahaan bawang
merah oleh para petani pada umumnya dilakukan 3 kali dalam setahun, yakni 2
kali pada musim kemarau (April – September) dan sekali pada musim hujan
(Oktober – Desember). Lamanya waktu pengelolaan, mulai pengolahan tanah
sampai dengan panen dan pengeringan, sekitar 3 bulan (Rahayu, 1999).
Bawang merah termasuk komoditas utama dalam prioritas pengembangan
sayuran dataran rendah di Indonesia, karena selain sudah ratusan tahun lamanya
dibudidayakan, sekaligus merupakan salah satu sumber pendapatan petani

maupun ekonomi negara. Meskipun harga pasar sering naik turun (terjadi
fluktuasi cukup tajam), usahatani bawang merah tetap menjadi andalan petani,
terutama di musim kemarau karena menghasilkan keuntungan yang memadai
(Rukmana, 1994).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Produksi bawang merah sendiri di Sumatera Utara terbilang cukup besar
baik dari besarnya luas lahan, produksi maupun produktivitas. Dalam kurun
waktu 5 tahun (2009-2013) tingkat persentasenya telah disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Indeks Berantai Produksi, Luas Lahan dan Produktivitas Bawang
Merah di Provinsi Sumatera Utara (%).
2009
2010
2011
Produksi
104,24

74,38
132,25
Luas Panen
111,39
98,62
101,76
Produktivitas
91,77
69,21
89,95
Sumber : Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2013

2012
113,71
114,23
89,54

2013
58,67
66,29

79,25

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa besar persentase indeks berantai luas
panen, produksi dan produktivitas bawang merah di Provinsi Sumatera Utara dari
tahun 2009 – 2013 mengalami fluktuasi.
Kabupaten Dairi adalah salah satu daerah di Sumatera Utara yang menjadi
sentra produksi bawang merah. Kabupaten Dairi terdiri dari 15 kecamatan, salah
satunya yaitu Kecamatan Silahisabungan. Data besar luas panen, produksi dan
produktivitas di Kecamatan Silahisabungan telah disajikan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Besar Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas di Kecamatan
Silahisabungan

Luas Panen (ha)
Produksi (ton)
Produktivitas (ton/ha)
Sumber : Dairi dalam Angka, 2014

2010
350
2625

7,5

2011
361
2714,72
7,52

2012
368
2778
7,55

2013
370
2790
7,54

Berdasarkan Tabel 1.2 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dalam
buku yang berjudul Dairi dalam Angka Tahun 2014 dapat dilihat bahwa
Kecamatan Silahisabungan dari tahun 2010 sampai 2013 tingkat produksinya

selalu menunjukkan kenaikan. Maka dari itu peneliti memilih lokasi penelitian

2
Universitas Sumatera Utara

3

yang berada di Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi
untuk melakukan penelitian tentang produksi bawang merah.
Produktivitas bawang merah di Kabupaten Dairi saat ini masih berada
dalam urutan ketiga dari kabupaten/kota yang memproduksi bawang merah di
Provinsi Sumatera Utara. Data produktivitasnya dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Produktivitas Bawang Merah Per Kabupaten/Kota di Sumatera
Utara Tahun 2015
No
Kabupaten
Produktivitas (ton/ha)
1
Nias
2

Mandailing Natal
3
Tapanuli Selatan
4
Tapanuli Tengah
5
Tapanuli Utara
91,69
6
Toba Samosir
64,52
7
Labuhan Batu
8
Asahan
9
Simalungun
128,26
10 Dairi
82,84

11 Karo
68,80
12 Deli Serdang
13 Langkat
14 Nias Selatan
15 Humbang Hasundutan
77,48
16 Pak-Pak Barat
17 Samosir
64,41
18 Serdang Bedagai
19 Batu Bara
20 Padang Lawas Utara
21 Padang Lawas
22 Labuhan Batu Utara
23 Labuhan Batu Selatan
24 Nias Utara
25 Nias Barat
26 Tanjung Balai
27 Pematang Siantar

28 Tebing Tinggi
29 Medan
30 Binjai
31 Padang Sidimpuan
32 Gunung Sitoli
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (Diolah), 2015

3
Universitas Sumatera Utara

4

Berdasarkan data produktivitas bawang merah pada Tabel 1.3 dapat dilihat
bahwa produktivitas di Kabupaten Dairi adalah sebesar 82,84 ton/ha. Besar
produktivitas bawang merah di Kabupaten Dairi ini masih lebih rendah bila
dibandingkan dengan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Karena adanya perbedaan produktivitas ini, maka peneliti melakukan suatu
penelitian dimana tingkat produktivitas bawang merah sangat terkait dengan
penggunaan faktor produksi yang nantinya akan menghasilkan jumlah produksi
yang berbeda pula.

Permasalahan yang sering menyebabkan rendahnya produksi petani
bawang merah karena adanya perbedaan antara harga di tingkat petani dengan
harga beli di pasar. Fluktuasi harga bawang merah dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4. Harga Bawang Merah di Tingkat Petani dan di Pasar di
Kabupaten Dairi Tahun 2016
Bulan
Harga Petani (Rp/Kg)
Harga Pasar (Rp/Kg)
Januari
34.000
36.000
Februari
25.000
29.000
Maret
34.000
39.500
April
35.000
38.000

Mei
33.000
40.000
Juni
27.000
33.000
Juli
25.000
31.000
Agustus
25.000
31.000
September
24.000
29.000
Oktober
22.000
23.000
November
17.000

31.000
Desember
20.000
25.000
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (Diolah), 2016
Berdasarkan data harga bawang merah di tingkat petani dan pasar pada
Tabel 1.4, dapat dilihat harga di tingkat petani dan pasar dari bulan ke bulan
sangat berfluktuasi. Fluktuasi harga terutama di tingkat petani dapat disebabkan
oleh beberapa faktor. Harga tertinggi di tingkat petani yaitu pada bulan April yaitu

4
Universitas Sumatera Utara

5

Rp 35.000 dan harga terendah pada bulan November sebesar Rp 17.000.
Permintaan bawang merah yang terus meningkat mengakibatkan harga bawang
merah juga akan naik. Kenaikan harga bawang merah akan berdampak pada
penurunan produksi bawang merah. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu
dilakukan suatu penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Produksi Bawang Merah (Studi Kasus: Desa Silalahi III
Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi).
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi bawang merah di daerah
penelitian ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di
daerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Sebagai bahan informasi bagi petani bawang merah dalam upaya
peningkatan produksi, khususnya petani bawang merah di daerah penelitian.

2.

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi-instansi terkait dalam
melaksanakan pembangunan pertanian.

3.

Sebagai

bahan

informasi

dan

referensi

bagi

pihak-pihak

yang

membutuhkan.

5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25