this PDF file TINJAUAN HUKUM TENTANG FUNGSI DAN TUJUAN SITA JAMINAN DALAM PERKARA PERDATA | AKBAR | Legal Opinion 1 PB
TINJAUAN HUKUM TENTANG FUNGSI DAN TUJUAN SITA JAMINAN
DALAM PERKARA PERDATA
Fadli Akbar/D. 101 13 035
DOSEN PEMBIMBING I
: Muh. Djafar, S.H., MH
DOSEN PEMBIMBING II
: Abdul Karim Uddin, S.H., M.H
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa hal.
Pertama bagaimanakah tujuan dan fungsi daripada sita jaminan dalam perkara perda.
Kedua, Hambatan-hambatan apa yang sering dihadapi oleh Pengadilan dalam
melaksanakan sita jaminan dalam perkara perdata.
penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu secara
yuridis ditelaah peraturan perihal pertimbangan hakim dalam penetapan sita jaminan.
Dan penelitian ini menggunakan jenis diskriptif, yaitu suatu penelitian yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan subyek dan atau obyek
penelitian sebagaimana adanya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pertama, Bahwa
Conservatoir Beslag (sita jaminan ) adalah suatu tindakan persiapan untuk
menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata. Pelaksanaan Conservatoir Beslag
diatur dalam pasal 197 HIR, j o 227 HIR dan pasal 261 jo pasal 206 RBG.
Pelaksanaan Conservatoir Beslag diawali dengan adanya penetapan Conservatoir
Beslag dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri dan surat perintah kepada panitera atau
juru sita Pengadilan Negeri untuk melakukan penyitaan terhadap obyek sengketa.
Panitera maupun juru sita dibantu oleh dua orang saksi yang telah dewasa pasal 197
(6). Tahap terakhir dalam pelaksanaan sita jaminan adalah pembuatan berita acara sita
jaminan sesuai dengan ketentuan pasal pasal 197 (5) HIR, tanpa adanya berita acara
sita jaminan, penyitaan tersebut dianggap tidak sah. Kedua, Hambatan dalam
pelaksanaan Conservatoir Beslag serta pemecahan masalahnya antara lain sebagai
berikut : Pertama, belum tentu surat - surat yang tercantum pada barang atas nama
tergugat. Kedua, barang atau obyek sengketa menjadi agunan dalam hak
tanggungan. Ketiga, barang atau obyek sengketa merupakan harta warisan yang
belum terbagi.
Kata Kunci: Sita Jaminan,Perkara Perda, Majelis Hakim, Pengadilan Negeri
BAB I: PENDAHULUAN
tahap awal, sebelum dimulai proses
A. Latar Belakang
pemeriksaan pokok perkara.
Penyitaan dalam bahasa Belanda
Kemudian untuk barang yang
berasal dari kata “sita” atau “beslag”.
telah dijatuhkan sita, maka pihak
Sita (beslag) adalah suatu tindakan
Tergugat
hukum pengadilan atas benda bergerak
perbuatan
ataupun tidak bergerak milik Tergugat
mengalihkannya.
atas permohonan Penggugat untuk
akibat hukum yang timbul bila hal
diawasi atau diambil untuk menjamin
tersebut
agar tuntutan Penggugat terpenuhi agar
aspek pidana, maka hal tersebut akan
keinginan Penggugat tidak menjadi
dianggap telah melakukan perbuatan
hampa. 1Selain itu, sita dapat diartikan
pidana penggelapan dengan hukuman
sebagai
penyitaan
minimal
kekayaan
seseorang yang biasanya
untuk
menjamin
atas
harta
hak-hak
atau
tidak
boleh
melakukan
hukum,
seperti
Ada
dilakukan,
dua
macam
pertama dalam
empat
tahun.
Kemudian pendapat Sudikno
Mertokusumo3
menyebutkan bahwa
piutang-piutang seseorang.2
Consevatoir
Penyitaan dalam Hukum Acara Perdata
tindakan persiapan untuk menjamin
pada
dapat dilaksanakannya putusan perdata.
dasarnya
persiapan
adalah
untuk
tindakan
menjamin
dapat
Beslag
Barang-barang
yang
disita
suatu
untuk
dilaksanakannya putusan pengadilan
kepentingan
atas
Perdata.
dibekukan, ini berarti bahwa barang-
Kemudian, sesuai dengan ketentuan
barang itu disimpan (diconserveer)
Pasal 227 HIR maupun Pasal 270 Rv,
untuk jaminan tidak boleh .dialihkan
Penggugat
atau dijual (pasal 197 ayat 9, pasal 199
suatu
sengketa
dapat
meminta
agar
diletakkan sita terhadap harta kekayaan
HIR,
Tergugat. Atas permintaan itu, Hakim
pernyataan
diberi wewenang mengabulkan pada
tentang
kreditur
adalah
(penggugat)
pasal 214 Rbg Berdasarkan
Sudikno
Mertokusumo 4
pengertian
Conservatoir
Beslag, bahwa salah satu dari tujuan
1
. Wildan Suyuti, Sita dan Eksekusi : Praktek
Kejurusitaan
Pengadilan, PT Tata Nusa,
Jakarta, 2004, hlm 20.
2
.Izaac S Leihitu dan Fatimah Ahmad, Inti
Dari Hukum Acara
Perdata , Ghalia
Indoenesia, Jakarta, 1985, hlm 39
3
. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara
Perdata Indonesia, Liberty. Yogyakarta, 2002,
hlm 83.
4
. Ibid
Dengan demikian, bagi pihak
Beslag khususnya Cosevatoir Beslag
adalah
tindakan
menjamin
dapat
persiapan
untuk
dilaksanakannya
tersita
sebelumnya
dipanggil
ke
harus
sudah
persidangan
untuk
putusan perdata. Barang-barang yang
didengar
dibelaag untuk kepentingan kreditur
kekhawatiran dari pihak penggugat atas
atau penggugat dibekukan, ini berarti
dugaan
bahwa barang-barang obyek sengketa
mengasingkan
yang
dijadikan
bersangkutan
disimpan
keterangannya
pihak
mengenai
tergugat
akan
barang-barang
sebagai
sebelum
tidak boleh dialihkan atau dijual. Oleh
Syarat
karena itu, dalam hokum acara perdata
salah satu usaha untuk mencegah
khususnya dalam undang – undang
penyalah gunaan kewenangan hakim di
menyediakan upaya hukum yang dapat
dalam
ditempuh
dilaksanakan
sita
serampangan,
yang
penggugat
adalah
Consevatoir Beslag (sita jaminan).
Apabila dengan putusan hakim
penggugat dimenangkan dan gugatan
jaminan
sengketa,
(disconserveer) untuk jaminan dan
oleh
sita
objek
yang
tersebut
dikabulkan.
ditetapkan sebagai
persidangan
agar
tidak
jaminan
secara
akhirnya hanya
merupakan tindakan yang sia-sia dan
tidak mengenai sasaran (vexatoir ).
Pengajuan
dikabulkan, maka sita jaminan tersebut
permohonan
sita
secara otomatis dinyatakan sah dan
jaminan memiliki beberapa hal yang
berharga,
menjadi
harus diperhatikan, sita revindicatoir
eksekutorial beslag atau sita eksekusi,
tidak memerlukan suatu dugaan yang
kecuali jika dilakukan secara salah dan
beralasan,
dalam hal pihak penggugat yang
berhutang selama belum dijatuhkan
dikalahkan maka sita jaminan yang
putusan,
telah diletakkan akan diperintahkan
menggelapkan atau melarikan barang
untuk
serta
berubah
bahwa
seseorang
mencari
yang
akal
akan
hal
telah
yang bersangkutan (pasal 227 ayat (1)
dilakukan sita revindicatoir,
maka
HIR,
diangkat.
Dalam
261
ayat
(1)
Rbg).
Sita
apabila sita tersebut dinyatakan sah dan
cosevatoir, mengajukan sita jaminan
berharga, barang yang disita akan
ini merupakan tindakan persiapan dari
diperintahkan agar diserahkan kepada
pihak
penggugat.
permohonan kepada Ketua Pengadilan
penggugat
dalam
bentuk
dapat
terhadap
barang
perdata
maupun
peletakan
dengan menguangkan atau menjual
terhadap
barang
barang
maupun
peletakan
Negeri
untuk
menjamin
dilaksanakannya
putusan
debitur
yang
disita
guna
milik
penggugat
sita
milik
jaminan
penggugat
sita
jaminan
memenuhi tuntutan penggugat. Sita
terhadap milik tergugat; Oleh karena
consevatoir harus memiliki dugaan
tidak mustahil terjadi penyimpangan
yang berlasan, bahwa seseorang yang
peletakan sita jaminan dalam praktek,
berhutang selama belum dijatuhkan
seperti
putusan
bertentangan
oleh
hakim
atau
selama
procedure
sita
dengan
jaminan
ketentuan
putusan belum dijalankan mencari akal
Perundang-undangan
untuk menggelapkan atau melarikan
yaitu bagi tanah yang menjadi obyek
barangnya.
sengketa
Sita
jaminan
tidak
tidak
yang
didaftar
berlaku,
dibagian
dilakukan apabila penggugat tidak
kadaster Badan Pertahanan Nasional,
mempunyai bukti kuat bahwa ada
sementara
kekhawatiran bahwa tergugat akan
obyek
menggelapkan atau melarikan barang-
tergugat tersebut telah bersertifikat,
barangnya.
tidak dilakukan pengumuman terhadap
tergugat
Syarat
akan
adanya
dugaan
menggelapkan
atau
diketahui
sengketa
dan
behwa
tanah
tanah
milik
sita jaminan yang telah diletakkan .
tidak
Wewenang hakim untuk memeriksa
hanya sekedar dicantumkan begitu
debitur atau tersita boleh dikatakan
saja, tetapi merupakan suatu usaha
tidak pernah digunakan Hakim bebas
untuk mencegah kecerobohan dalam
untuk menerima atau tidak terhadap
mengadakan penyitaan, yang akhirnya
permohonan sita jaminan, maka tersita
hanya merupakan tindakan yang sia-sia
harus sudah dipanggil menghadap ke
saja yang tidak mengenai sasaran
persidangan
untuk
(vexatoir).
keterangannya
berkaitan
melarikan
barang-barangnya
didengar
dengan
Namun demikian, bahwa dalam
pelaksanaan sita jaminan yang tidak
peletakan sita jaminan harus diteliti
mengenai sasaran, misalnya : ternyata
secermat mungkin tentang keberadaan
obyeknya bukan barang milik debitur
obyek
baik
atau tersita. Bila terjadi hal demikian,
pelaksanaan peletakan sita jaminan
maka jelaslah bahwa sita jaminan telah
yang
hendak
disita,
diletakkan
secara
salah
sehingga
selama ini dia perjuangkan.
Untuk
haruslah diangkat dan tentunya hal ini
mengantisipasi hal ini, hukum acara
tidak hanya merugikan pemohon sita
perdata mengenal adanya lembaga
jaminan akibat hukum dari penyitaan
sita.6
tersebut.. Bahkan pihak ketiga pemilik
Maka hendaknya hakim harus
barang yang disita juga dirugikan
dapat menentukan perlu tidaknya atas
karena akibat hukum dari penyitaan
penyitaan barang-barang apa saja serta
tersebut.
memperhatikan
Penggugat meiiki harapan yang
kedua
benar
belah
kepentingan
pihak
dan
bukan
besar pada putusan pengadilan agar
kepentingan pemohon atau termohon
hak yang di sengketakan memiliki
saja, dan selalu berpegang teguh pada
kepastian Hukum dan pada akhirnya
ketentuan-ketentuan yang diatur di
menjadi miliknya. Harapan penggugat
dalam pasal 227
yang paling penting adalah bagaimana
sebagai dasar hukum untuk dapat
agar
diletakkannya sita jaminan.
putusan
tersebut
dapat
ayat
Diharapkan
dilaksanakan atau di eksekusi. Namun
(2)
sekali
HIR
bahwa
dalam pelaksanaannya, eksekusi tidak
pelaksanaan sita jaminan dapat berjalan
semudah yang dibayangkan. Kadang
dengan relevan dan berpedoman pada
kala setelah penggugat bersusah payah
dasar hukum formilnya yang diatur
mengikuti tahap demi tahap dalam
dalam
Persidangan, hak yang disengketakan
peraturan yang terdapat dalam HIR
sudah tidak ada sehingga pelaksanaan
telah
eksekusi tidak dapat dilaksanakan. 5
menjamin rasa keadilan dan kepastian
Hal
ini
berarti
perjuangan
HIR.
Tentunya
mengandung
hukum.
Hakim
peraturan-
makna
dalam
yang
mengambil
penggugat menjadi sia-sia karena tidak
keputusan
dapat memperoleh apa yang dituntut,
mempertimbangkan hal-hal yang tidak
dengan kata lain, penggugat hanya
merugikan
menang di atas kertas putusan dan
Disamping itu pula, dalam praktek
tidak dapat memperoleh hak yang
sering dijumpai peletakan sita jaminan
5
terhadap harta milik tergugat, tetapi
. Badriyah Harun, Tata Cara Menghadapi
Gugatan, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2000,
hlm 67 .
6
. Ibid
diharapkan
kedua
belah
pula
pihak.
penguasaan yuridis terhadap
harta
milik tergugat dimaksud telah dikuasai
BAB II: PEMBHASAN
A. Tujuan
Dan
sepenuhnya oleh pihak ketiga (blank)
Jaminan
dalam
Perdata
suatu
perjanjian
hipotik
(tanggungan) dan telah didaftarkan
pada bagian kadaster Badan Pertahanan
Nasional
Kesemuanya
itu
Fungsi
Dalam
Sita
Perkara
Tujuan sita jaminan utamanya adalah
agar tergugat tidak memindahkan atau
dapat
berakibat kerugian bagi pihak penguasa
maupun pihak ketiga yang dikarenakan
peletakan sita jaminan yang tidak
membebankan harta kekayaan kepada
pihak ketiga, inilah yang menjadi
salah satu tujuan sita jaminan yaitu
berdasar pada ketentuan hukum yang
berlaku, disamping kemungkinannya
dapat muncul suatu pandangan dari
masyarakat khususnya pencari keadilan
untuk menjaga keutuhan keberadaan
harta
kekayaan tergugat selama
proses
pemeriksaan
perkara
sampai
perkara
tentang ketidak telitian pelaksanaan
berlangsung
sita jaminan tersebut.
memperoleh
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas,
maka
beberapa
dapat
permasalahan
berkekuatan hukum tetap.
Agar terdapat suatu barang
sebagai
tertentu yang nantinya dapat dieksekusi
1. Bagaimanakah tujuan dan fungsi
sita
jaminan
2. Hambatan-hambatan
sebagai pelunasan utang tergugat, sta
dalam
conservatoir merupakan sita jaminan
perkara perdata.
apa
yang
sering dihadapi oleh Pengadilan
dalam
yang
dirumuskan
berikut:
daripada
putusan
tehadap barang milik debitur atau
tergugat. Sita conservatoir merupakan
melaksana kan sita
jaminan dalam perkara perdata.
tindakan
persiapan
dari
pihak
penggugat dalam bentuk permohonan
kepada
pengadilan,
yaitu
berupa
penjaminan
putusan
agar
dilaksanakannya
perdata
dengan
cara
mengalihkan barang tersebut. Dengan
adanya
sita conservatoir ,
tergugat
membekukan barang milik tergugat.
sebagai “pemilik barang” kehilangan
Barang
tersebut
kewenangannya atas barang miliknya
untuk
itu. Selain terhadap barang bergerak,
yang
nantinya
dibekukan
dapat
digunakan
sita conservatoir juga dapat diajukan
melaksanakan putusan pengadilan.
Contoh : Dengan menjual barang
atas
yang disita dan uangnya digunakan
tergugat. Penyitaan atas barang tidak
untuk membayar kewajiban tergugat
bergerak
milik
kepada penggugat sesuai putusan
dengan
mengumumkan
hakim.
barang tidak bergerak tersebut oleh
tergugat
Terhadap
juga
sita conservatoir,
dapat
barang
tidak
bergerak
tergugat
milik
dilakukan
penyitaan
mengajukan
kepala desa setempat di tempat barang
permohonan kepada hakim agar sita
itu disita. Sita conservatoir , juga dapat
atas
dicabut.
dilakukan terhadap barang bergerak
Permohonan pencabutan itu dapat
milik tergugat yang berada di tangan
dikabulkan
pihak ketiga. Hal ini misalnya terjadi
barangnya
tergugat
tersebut
oleh
hakim asalkan
dapat
menyediakan
tanggungan yang mencukupi.
karena
tergugat
memiliki
piutang
terhadap seorang pihak ketiga. Untuk
Barang bergerak yang disita
menjamin haknya atas pelaksanaan
harus dibiarkan tetap berada di tangan
putusan, penggugat dapat melakukan
tergugat
dan
sita conservatoir atas barang bergerak
dijaganya, atau dapat juga disimpan di
milik debitur yang di tangan pihak
tempat lain, dan tergugat dilarang
ketiga itu. Sita conservatoir atas barang
untuk
disimpannya
bergerak milik tergugat yang berada di
tangan
pihak
ketiga
disebut
dapat diserahkan dengan sempurna
kepada Penggugat.7
b.
Agar gugatan tidak hampa
juga derdenbeslag. Mengingat bahwa
penyitaan merupakan tindakan yang
eksepsional, oleh karena itu dibalik hal
Selain untuk menjaga keutuhan
barang, salah satu tujuan dari sita
jaminan
adalah
agar
gugatan
Penggugat tidak illusoir atau tidak
tersebut pasti memiliki tujuan tertentu,
sehingga pada akhirnya pun dapat
dilakukan tindakan yang eksepsional.
hampa
pada
saat
dilaksanakan.
adalah
Maksudnya
apabila
disengketakan
Adapun tujuan dari penyitaan itu
sendiri diantaranya adalah sebagai
putusan
disini
perkara
mengenai
yang
tuntutan
pembayaran sejumlah uang, harta yang
disita
tetap
utuh
sampai putusan
berkekuatan hukum tetap sehingga
berikut:
apabila Tergugat tidak melaksanakan
a.
Menjaga
barang
yang
disengketakan
pemenuhan
agar barang harta kekayaan Tergugat
tidak dipindahkan kepada orang lain
dari barang harta kekayaan Tergugat
dengan jalan menjual lelang barang
yang disita tersebut.8
melalui jual-beli atau penghibahan dan
dan
juga
agar
a. Objek Eksekusi Sudah Pasti
tidak
Pada
dibebani dengan sewa- menyewa atau
diagunkan
kepada
Maksudnya
disini
keutuhan
dan
secara
sukarela, pemenuhan dapat diambil
Tujuan utama penyitaan adalah
sebagainya,
pembayaran
pihak
untuk
keberadaan
saat
permohonan
sita diajukan, Penggugat harus
ketiga.
menjelaskan
menjaga
identitas
harta
dan
barang
menujukkan
yang
hendak
disita. Menjelaskan letak, jenis,
kekayaan Tergugat tetap utuh seperti
ukuran dan batas-batasnya. Atas
semula, selama proses penyelesaian
permohonan
itu,
pengadilan
perkara berlangsung agar pada saat
putusan memperoleh kekuatan hukum
yang tetap, barang yang disengketakan
7
.
Wildan Suyuthi, Sita dan Eksekusi:
Praktek Kejurusitaan Pengadilan , Jakarta:
PT Tatanusa, 2004, hlm. 20
8
. M. Yahya Harahap, Op.Cit.,hlm.285..
melalui juru sita memeriksa dan
menyita obyek sengketa tidak dapat
meneliti
dilaksanakan.
barang
kebenaran
pada
dilakukan.
sita,
saat
Bertitik
permohonan
dan
sejak
identitas
penyitaan
tolak
dari
pelaksanaan
semula
sudah
–
Dalil
dalil
yang
dikemukakan oleh penggugat maupun
tergugat
kepada
Majelis
Hakim
Pengadilan Negeri harus secara teliti
diperiksa
kebenarannya.
Dalam
diketahui dan pasti objek barang
sengketa tanah, bahwa untuk meneliti
yang disita. Lebih lanjut, hal ini
tanah tersebut terdaftar atas nama
langsung memberi kepastian atas
siapa serta luas dan batas – batasnya
objek eksekusi, apabila putusan
dapat di lihat kantor Pertanahan, ini
telah berkekuatan hukum tetap.9
digunakan untuk menghindari salah
Kepastian objek eksekusi atas
sita.
Barang atau obyek sengketa
barang sitaan semakin sempurna
sesuai
dengan
penegasan
tersebut
telah
ditanggungkan
oleh
yang
tergugat jadi barang tersebut tidak
menyatakan kalau putusan telah
dapat disita karena hak tanggungan
berkekuatan hukum tetap maka
tidak dapat disita rangkap. Barang atau
barang yang disita, demi hukum
obyek
Mahkamah
Agung
langsung menjadi sita eksekusi.
10
sengketa
yang
telah
ditangguhkan dalan hak tanggungan
tidak bisa disita rangkap, pengugat
B.
Hambatan
Dalam
P elaksanaan Sita Jaminan Dalam
harus
permohonan
mengajukan
sita
Majelis Hakim
Perkara Perdata
Sertifikat
tanah
kembali
jaminan
kepada
Pengadilan
Negeri
atas benda atau obyek sengketa yang
bukan
atas
namanya sendiri tidak dapat disita
lain yang masih dimiliki oleh tergugat.
Obyek sengketa, biasanya harta
hak
warisan masih menjadi milik bersama (
miliknya jadi hak penggugat untuk
milik anggota keluarga ) belum dibagi
karena
tanah
tersebut
bukan
– bagi atau dipecah, jadi masih berada
9
. Ibid
. Mahkamah Agung Republik Indonesia (b)
Himpunan Tanya Jawab Rakerda MARI 19871993, Jakrta, 1997, hlm 177
10
atas nama satu orang ( orang tua )
sehingga tidak dapat
disita karena
semua anggota keluarga mempunyai
pengganti.
Besarnya
hak atas harta warisan tersebut, bukan
biaya
pelaksanaan
yang
eksekusi tersebut mengakibatkan pihak
bersengketa. Obyek sengketa ( harta
yang menang tidak bisa melaksanakan
warisan ) yang bukti kepemilikannya
suatu eksekusi karena tidak adanya
masih atas nama satu orang atau
biaya
atau
belum dipecah tidak bisa disita untuk
bunyi
putusan
kepentingan
tentang eksekusi.
Karena besarnya
Penyitaan terhadap harta warisan harus
biaya
penggugat
ada kesepakatan antara ahli – ahli
sanggup melaksanakan eksekusi, dalam
warisnya, maka diperlukan
terlebih
hal ini pemecahannya adalah pihak
–pendekatan
yang menang mencari penyandang
hanya
milik
dahulu
pribadi
satu
orang
orang
pendekatan
tersebut.
dana
eksekusi
guna
memenuhi
Pengadilan
Negeri
tidak
kepada ahli – ahli warisnya agar
dana
obyek sengketa tersebut dapat dipecah
melaksanakan
atas beberapa sertifikat kemudian dapat
perjanjian penyandang dana tersebut
disita.
diberi
Perkara perdata di Pengadilan
terlebih
berapa
dahulu
eksekusi
persen
guna
dengan
atas
obyek
sengketa.
pertama sampai
Pihak yang kalah yaitu tergugat
pada tingkat kasasi, pada azasnya
tidak mau menandatangani berita acara
dikenakan biaya perkara. Biaya pekara
sita eksekusi juga merupakan faktor
yang dipungut oleh Pengadilan sesuai
penghambat sita eksekusi karena berita
dengan Pasal 182 HIR, adalah untuk
acara merupakan bukti autentik satu –
keperluan
satunya
baik
dari
tingkat
:Biaya
kantor
ke
dalam
pelaksanaan
sita
paniteraan dan meterai yang perlu di
eksekusi dan harus ditanda tangani oleh
pakai untuk perkara itu. Biaya saksi,
pihak pelaksana sita eksekusi dan
ahli dan juru bahasa termasuk biaya
tereksekusi, tanpa adanya berita acara
juru
bisa
sumpah.Biaya
setempat. Biaya
sita
pemeriksaan
jaminan,
sita
dianggap
sita
eksekusi
sita
eksekusi tidak pernah dilakukan.
dan
Tereksekusi tidak mau tanda
eksekusi. Biaya pemanggilan yang
tangan berita acara dapat dilakukan
dilakukan oleh jurusita atau jurusita
suatu pemaksaan oleh pihak Pengadilan
revindikatoir,
sita
eksekusi
Negeri dibantu dengan aparat dari
sita
jaminan
)
yaitu
kepolisian agar pihak tereksekusi mau
persangkaan yang beralasan, bahwa
menandatangani berita acara eksekusi
yang digugat itu
ada
adanya
niat
untuk
diperbolehkan
menggelapkan atau melarikan barang
mengajukan permohonan kepada Ketua
– barang itu, supaya nantinya tidak
Pengadilan
dapat
Tergugat
Negeri
untuk
dimiliki
oleh
penggugat.
menangguhkan eksekusi dengan alasan
Tergugat akan menggelapkan barang –
– alasan tertentu, semua itu tergantung
barangnya, hal ini tampak dalam posita
pada Ketua Pengadilan Negeri dengan
dari surat gugatan penggugat adanya
kekuasaannya
atau
maksud akan menjauhkan barang –
menolak permohonan tergugat apabila
barang itu dari kepentingan penggugat
mengabulkan eksekusi terhadap suatu
sebelum putusan
obyek sengketa ditangguhkan untuk
hukum tetap dijatuhkan.
mengabulkan
beberapa saat akan
tetapi
yang berkekuatan
Penggantian
apabila
obyek
yang
di
mengabulkan maka eksekusi tidak
Conservatoir Beslag biasanya diajukan
ditangguhkan
oleh
harus
segera
penggugat
memandang
dilaksanakan.
Permohonan penangguhan sita
karena
penggugat
bahwa
tergugat
mempunyai harta lain yang nilainya
eksekusi dapat menghambat jalannya
lebih
suatu eksekusi tapi hal ini hanya
kerugian
bersifat sementara saja, seandainya
disamping itu penggantian juga dapat
permohonan
eksekusi
diajukan oleh tergugat dengan alasan
Pengadilan
bahwa ada barang bergerak lain milik
Negeri maka eksekusi dapat ditunda
tergugat sebagai pengganti dari barang
dengan suatu alasan – alasan tertentu
tetap dengan ketentuan nilai barang
dan
sama
penangguhan
dikabulkan oleh Ketua
apabila
permohonan
seimbang
atau
dengan
nilai
yang diderita penggugat,
mendekati
sama
atau
tersebuditolak maka eksekusi jalan
seimbang.
terus
Penggantian obyek sengketa tersebut
karena
sudah
mempunyai
harus ada kesepakatan antara kedua
kekuatan hukum yang tetap.
Prinsip
pengabulan
Hakim
Conservatoir
dalam
Beslag
(
belah pihak, apabila keduanya sepakat
kemudian penggugat
atau tergugat
mengajukan permohonan kepada hakim
jaminan lain.
Pengadilan Negeri yang menangani
BAB III: PENUTUP
perkara tersebut untuk mengganti sita
A. KESIMPULAN
jaminan yang telah diletakkan setelah
Berdasarkan
hakim
yang
menerima
permohonan
dan
perumusan
penulis
masalah
kemukakan
serta
mengijinkan untuk diganti, maka hakim
pembahasannya,
mengeluarkan
menyimpulkan beberapa hal sebagai
penetapan
untuk
mengangkat sita jaminan yang telah
berikut :
diletakkan sebelumnya dan kemudian
1. Bahwa
mengeluarkan
penetapan
kembali
sita
maka
Conservatoir
jaminan
)
penulis
Beslag
adalah
(
suatu
melakukan penyitaan kembali. Untuk
tindakan
barang yang sitanya sudah diangkat
menjamin dapat dilaksanakannya
menjadi
putusan
milik
sedangkan
jaminan
tergugat
barang
dijaga
kembali
pengganti
oleh
sita
Pengadilan
persiapan
perdata.
untuk
Pelaksanaan
Conservatoir Beslag diatur dalam
pasal
197 HIR, j o 227 HIR
maupun pihak kepolisian agar tidak
dan pasal 261 jo pasal 206 RBG.
dijual atau dialihkan kepada orang lain.
Pelaksanaan Conservatoir Beslag
Tanpa adanya penetapan dari
diawali dengan adanya penetapan
Pengadilan Negeri penggantian sita
Conservatoir Beslag dari Majelis
jaminan tersebut tidak sah. Berdasarkan
Hakim Pengadilan Negeri dan
penetapan Pengadilan Negeri juru sita
surat perintah kepada panitera atau
atau panitera
juru sita Pengadilan Negeri untuk
surat
yang ditunjuk melalui
perintah,
melaksanakan
melakukan
penyitaan
terhadap
pengangkatan sita atas barang yang
obyek sengketa. Panitera maupun
telah disita dulu kemudian meletakkan
juru sita dibantu oleh dua orang
sita jaminan kembali sesuai dengan
saksi yang telah dewasa pasal 197
kesepakatan
hakim
( 6 ). Tahap terakhir dalam
Pengadilan Negeri, setelah itu juru sita
pelaksanaan sita jaminan adalah
atau panitera membuat berita acara
pembuatan
kembali sebagai bukti bahwa sita telah
jaminan sesuai dengan ketentuan
diangkat
pasal pasal 197 ( 5 ) HIR, tanpa
dan
penetapan
dan diganti dengan
sita
berita
acara
sita
adanya berita acara sita jaminan,
2. Untuk
saksi
–
saksi
dalam
penyitaan tersebut dianggap tidak
pelaksanaan Conservatoir Beslag
sah.
maupun
2. Hambatan
dalam
Conservatoir
pelaksanaan
Beslag
Eksekutorial
diharapkan
–saksi
saksi
Beslag
yang
serta
mengetahui hukum karena dapat
pemecahan masalahnya antara lain
memperlancar jalannya sita dan
sebagai berikut:
tidak menutup kemungkinan saksi
a. Belum tentu surat - surat yang
dari luar, asalkan para saksi tidak
tercantum pada barang
atas
nama tergugat.
b. Barang
3. Sebaiknya
atau
sengketa
menjadi agunan
perkara perdata yang menyangkut
harta warisan
B. Saran
1. Dalam pelaksanaan Conservatoir
hendaknya
benda
hendaknya
sita
terlebih
selalu
disertakan aparat kepolisian untuk
menghindari hal - hal yang tidak
meletakkan
dahulu
agar
gugatannya tidak menang diatas
kertas saja
yang belum terbagi.
diinginkan.
masyarakat
apabila menjalani suatu proses
c. Barang atau obyek sengketa
Beslag
kepada
obyek
dalam hak tanggungan.
merupakan
menghambat jalannya sita.
Daftar Pustaka
Badriyah Harun, 2000. Tata Cara Menghadapi Gugatan, , Yogyakarta: Pustaka
Yustisia
Izaac S Leihitu dan Fatimah Ahmad, 1985. Inti Dari Hukum Acara Perdata ,
Jakarta: Ghalia Indoenesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia ,1993.Himpunan Tanya Jawab Rakerda MARI
1987- 1993, Jakarta
Sudikno Mertokusumo, 2002. Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:
Liberty
Wildan Suyuti, Sita dan Eksekusi, 2004. Praktek Kejurusitaan Pengadilan , J
akarta: PT Tata Nusa
BIODATA PENULIS
Nama
: Fadli Akbar
No. Stambuk
: D101 13 035
Fakultas/Universitas
: Hukum, Universitas Tadulako
Jurusan
:Perdata
Tempat Tanggal Lahir
: Palu, 11 Mei 1995
Alamat
: Jl. Pamusu No. 7
Email
: Fadliakbar11@Gmail.Com
Nomor Telepon/Hp
:082197239110
DALAM PERKARA PERDATA
Fadli Akbar/D. 101 13 035
DOSEN PEMBIMBING I
: Muh. Djafar, S.H., MH
DOSEN PEMBIMBING II
: Abdul Karim Uddin, S.H., M.H
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa hal.
Pertama bagaimanakah tujuan dan fungsi daripada sita jaminan dalam perkara perda.
Kedua, Hambatan-hambatan apa yang sering dihadapi oleh Pengadilan dalam
melaksanakan sita jaminan dalam perkara perdata.
penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu secara
yuridis ditelaah peraturan perihal pertimbangan hakim dalam penetapan sita jaminan.
Dan penelitian ini menggunakan jenis diskriptif, yaitu suatu penelitian yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan subyek dan atau obyek
penelitian sebagaimana adanya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pertama, Bahwa
Conservatoir Beslag (sita jaminan ) adalah suatu tindakan persiapan untuk
menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata. Pelaksanaan Conservatoir Beslag
diatur dalam pasal 197 HIR, j o 227 HIR dan pasal 261 jo pasal 206 RBG.
Pelaksanaan Conservatoir Beslag diawali dengan adanya penetapan Conservatoir
Beslag dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri dan surat perintah kepada panitera atau
juru sita Pengadilan Negeri untuk melakukan penyitaan terhadap obyek sengketa.
Panitera maupun juru sita dibantu oleh dua orang saksi yang telah dewasa pasal 197
(6). Tahap terakhir dalam pelaksanaan sita jaminan adalah pembuatan berita acara sita
jaminan sesuai dengan ketentuan pasal pasal 197 (5) HIR, tanpa adanya berita acara
sita jaminan, penyitaan tersebut dianggap tidak sah. Kedua, Hambatan dalam
pelaksanaan Conservatoir Beslag serta pemecahan masalahnya antara lain sebagai
berikut : Pertama, belum tentu surat - surat yang tercantum pada barang atas nama
tergugat. Kedua, barang atau obyek sengketa menjadi agunan dalam hak
tanggungan. Ketiga, barang atau obyek sengketa merupakan harta warisan yang
belum terbagi.
Kata Kunci: Sita Jaminan,Perkara Perda, Majelis Hakim, Pengadilan Negeri
BAB I: PENDAHULUAN
tahap awal, sebelum dimulai proses
A. Latar Belakang
pemeriksaan pokok perkara.
Penyitaan dalam bahasa Belanda
Kemudian untuk barang yang
berasal dari kata “sita” atau “beslag”.
telah dijatuhkan sita, maka pihak
Sita (beslag) adalah suatu tindakan
Tergugat
hukum pengadilan atas benda bergerak
perbuatan
ataupun tidak bergerak milik Tergugat
mengalihkannya.
atas permohonan Penggugat untuk
akibat hukum yang timbul bila hal
diawasi atau diambil untuk menjamin
tersebut
agar tuntutan Penggugat terpenuhi agar
aspek pidana, maka hal tersebut akan
keinginan Penggugat tidak menjadi
dianggap telah melakukan perbuatan
hampa. 1Selain itu, sita dapat diartikan
pidana penggelapan dengan hukuman
sebagai
penyitaan
minimal
kekayaan
seseorang yang biasanya
untuk
menjamin
atas
harta
hak-hak
atau
tidak
boleh
melakukan
hukum,
seperti
Ada
dilakukan,
dua
macam
pertama dalam
empat
tahun.
Kemudian pendapat Sudikno
Mertokusumo3
menyebutkan bahwa
piutang-piutang seseorang.2
Consevatoir
Penyitaan dalam Hukum Acara Perdata
tindakan persiapan untuk menjamin
pada
dapat dilaksanakannya putusan perdata.
dasarnya
persiapan
adalah
untuk
tindakan
menjamin
dapat
Beslag
Barang-barang
yang
disita
suatu
untuk
dilaksanakannya putusan pengadilan
kepentingan
atas
Perdata.
dibekukan, ini berarti bahwa barang-
Kemudian, sesuai dengan ketentuan
barang itu disimpan (diconserveer)
Pasal 227 HIR maupun Pasal 270 Rv,
untuk jaminan tidak boleh .dialihkan
Penggugat
atau dijual (pasal 197 ayat 9, pasal 199
suatu
sengketa
dapat
meminta
agar
diletakkan sita terhadap harta kekayaan
HIR,
Tergugat. Atas permintaan itu, Hakim
pernyataan
diberi wewenang mengabulkan pada
tentang
kreditur
adalah
(penggugat)
pasal 214 Rbg Berdasarkan
Sudikno
Mertokusumo 4
pengertian
Conservatoir
Beslag, bahwa salah satu dari tujuan
1
. Wildan Suyuti, Sita dan Eksekusi : Praktek
Kejurusitaan
Pengadilan, PT Tata Nusa,
Jakarta, 2004, hlm 20.
2
.Izaac S Leihitu dan Fatimah Ahmad, Inti
Dari Hukum Acara
Perdata , Ghalia
Indoenesia, Jakarta, 1985, hlm 39
3
. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara
Perdata Indonesia, Liberty. Yogyakarta, 2002,
hlm 83.
4
. Ibid
Dengan demikian, bagi pihak
Beslag khususnya Cosevatoir Beslag
adalah
tindakan
menjamin
dapat
persiapan
untuk
dilaksanakannya
tersita
sebelumnya
dipanggil
ke
harus
sudah
persidangan
untuk
putusan perdata. Barang-barang yang
didengar
dibelaag untuk kepentingan kreditur
kekhawatiran dari pihak penggugat atas
atau penggugat dibekukan, ini berarti
dugaan
bahwa barang-barang obyek sengketa
mengasingkan
yang
dijadikan
bersangkutan
disimpan
keterangannya
pihak
mengenai
tergugat
akan
barang-barang
sebagai
sebelum
tidak boleh dialihkan atau dijual. Oleh
Syarat
karena itu, dalam hokum acara perdata
salah satu usaha untuk mencegah
khususnya dalam undang – undang
penyalah gunaan kewenangan hakim di
menyediakan upaya hukum yang dapat
dalam
ditempuh
dilaksanakan
sita
serampangan,
yang
penggugat
adalah
Consevatoir Beslag (sita jaminan).
Apabila dengan putusan hakim
penggugat dimenangkan dan gugatan
jaminan
sengketa,
(disconserveer) untuk jaminan dan
oleh
sita
objek
yang
tersebut
dikabulkan.
ditetapkan sebagai
persidangan
agar
tidak
jaminan
secara
akhirnya hanya
merupakan tindakan yang sia-sia dan
tidak mengenai sasaran (vexatoir ).
Pengajuan
dikabulkan, maka sita jaminan tersebut
permohonan
sita
secara otomatis dinyatakan sah dan
jaminan memiliki beberapa hal yang
berharga,
menjadi
harus diperhatikan, sita revindicatoir
eksekutorial beslag atau sita eksekusi,
tidak memerlukan suatu dugaan yang
kecuali jika dilakukan secara salah dan
beralasan,
dalam hal pihak penggugat yang
berhutang selama belum dijatuhkan
dikalahkan maka sita jaminan yang
putusan,
telah diletakkan akan diperintahkan
menggelapkan atau melarikan barang
untuk
serta
berubah
bahwa
seseorang
mencari
yang
akal
akan
hal
telah
yang bersangkutan (pasal 227 ayat (1)
dilakukan sita revindicatoir,
maka
HIR,
diangkat.
Dalam
261
ayat
(1)
Rbg).
Sita
apabila sita tersebut dinyatakan sah dan
cosevatoir, mengajukan sita jaminan
berharga, barang yang disita akan
ini merupakan tindakan persiapan dari
diperintahkan agar diserahkan kepada
pihak
penggugat.
permohonan kepada Ketua Pengadilan
penggugat
dalam
bentuk
dapat
terhadap
barang
perdata
maupun
peletakan
dengan menguangkan atau menjual
terhadap
barang
barang
maupun
peletakan
Negeri
untuk
menjamin
dilaksanakannya
putusan
debitur
yang
disita
guna
milik
penggugat
sita
milik
jaminan
penggugat
sita
jaminan
memenuhi tuntutan penggugat. Sita
terhadap milik tergugat; Oleh karena
consevatoir harus memiliki dugaan
tidak mustahil terjadi penyimpangan
yang berlasan, bahwa seseorang yang
peletakan sita jaminan dalam praktek,
berhutang selama belum dijatuhkan
seperti
putusan
bertentangan
oleh
hakim
atau
selama
procedure
sita
dengan
jaminan
ketentuan
putusan belum dijalankan mencari akal
Perundang-undangan
untuk menggelapkan atau melarikan
yaitu bagi tanah yang menjadi obyek
barangnya.
sengketa
Sita
jaminan
tidak
tidak
yang
didaftar
berlaku,
dibagian
dilakukan apabila penggugat tidak
kadaster Badan Pertahanan Nasional,
mempunyai bukti kuat bahwa ada
sementara
kekhawatiran bahwa tergugat akan
obyek
menggelapkan atau melarikan barang-
tergugat tersebut telah bersertifikat,
barangnya.
tidak dilakukan pengumuman terhadap
tergugat
Syarat
akan
adanya
dugaan
menggelapkan
atau
diketahui
sengketa
dan
behwa
tanah
tanah
milik
sita jaminan yang telah diletakkan .
tidak
Wewenang hakim untuk memeriksa
hanya sekedar dicantumkan begitu
debitur atau tersita boleh dikatakan
saja, tetapi merupakan suatu usaha
tidak pernah digunakan Hakim bebas
untuk mencegah kecerobohan dalam
untuk menerima atau tidak terhadap
mengadakan penyitaan, yang akhirnya
permohonan sita jaminan, maka tersita
hanya merupakan tindakan yang sia-sia
harus sudah dipanggil menghadap ke
saja yang tidak mengenai sasaran
persidangan
untuk
(vexatoir).
keterangannya
berkaitan
melarikan
barang-barangnya
didengar
dengan
Namun demikian, bahwa dalam
pelaksanaan sita jaminan yang tidak
peletakan sita jaminan harus diteliti
mengenai sasaran, misalnya : ternyata
secermat mungkin tentang keberadaan
obyeknya bukan barang milik debitur
obyek
baik
atau tersita. Bila terjadi hal demikian,
pelaksanaan peletakan sita jaminan
maka jelaslah bahwa sita jaminan telah
yang
hendak
disita,
diletakkan
secara
salah
sehingga
selama ini dia perjuangkan.
Untuk
haruslah diangkat dan tentunya hal ini
mengantisipasi hal ini, hukum acara
tidak hanya merugikan pemohon sita
perdata mengenal adanya lembaga
jaminan akibat hukum dari penyitaan
sita.6
tersebut.. Bahkan pihak ketiga pemilik
Maka hendaknya hakim harus
barang yang disita juga dirugikan
dapat menentukan perlu tidaknya atas
karena akibat hukum dari penyitaan
penyitaan barang-barang apa saja serta
tersebut.
memperhatikan
Penggugat meiiki harapan yang
kedua
benar
belah
kepentingan
pihak
dan
bukan
besar pada putusan pengadilan agar
kepentingan pemohon atau termohon
hak yang di sengketakan memiliki
saja, dan selalu berpegang teguh pada
kepastian Hukum dan pada akhirnya
ketentuan-ketentuan yang diatur di
menjadi miliknya. Harapan penggugat
dalam pasal 227
yang paling penting adalah bagaimana
sebagai dasar hukum untuk dapat
agar
diletakkannya sita jaminan.
putusan
tersebut
dapat
ayat
Diharapkan
dilaksanakan atau di eksekusi. Namun
(2)
sekali
HIR
bahwa
dalam pelaksanaannya, eksekusi tidak
pelaksanaan sita jaminan dapat berjalan
semudah yang dibayangkan. Kadang
dengan relevan dan berpedoman pada
kala setelah penggugat bersusah payah
dasar hukum formilnya yang diatur
mengikuti tahap demi tahap dalam
dalam
Persidangan, hak yang disengketakan
peraturan yang terdapat dalam HIR
sudah tidak ada sehingga pelaksanaan
telah
eksekusi tidak dapat dilaksanakan. 5
menjamin rasa keadilan dan kepastian
Hal
ini
berarti
perjuangan
HIR.
Tentunya
mengandung
hukum.
Hakim
peraturan-
makna
dalam
yang
mengambil
penggugat menjadi sia-sia karena tidak
keputusan
dapat memperoleh apa yang dituntut,
mempertimbangkan hal-hal yang tidak
dengan kata lain, penggugat hanya
merugikan
menang di atas kertas putusan dan
Disamping itu pula, dalam praktek
tidak dapat memperoleh hak yang
sering dijumpai peletakan sita jaminan
5
terhadap harta milik tergugat, tetapi
. Badriyah Harun, Tata Cara Menghadapi
Gugatan, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2000,
hlm 67 .
6
. Ibid
diharapkan
kedua
belah
pula
pihak.
penguasaan yuridis terhadap
harta
milik tergugat dimaksud telah dikuasai
BAB II: PEMBHASAN
A. Tujuan
Dan
sepenuhnya oleh pihak ketiga (blank)
Jaminan
dalam
Perdata
suatu
perjanjian
hipotik
(tanggungan) dan telah didaftarkan
pada bagian kadaster Badan Pertahanan
Nasional
Kesemuanya
itu
Fungsi
Dalam
Sita
Perkara
Tujuan sita jaminan utamanya adalah
agar tergugat tidak memindahkan atau
dapat
berakibat kerugian bagi pihak penguasa
maupun pihak ketiga yang dikarenakan
peletakan sita jaminan yang tidak
membebankan harta kekayaan kepada
pihak ketiga, inilah yang menjadi
salah satu tujuan sita jaminan yaitu
berdasar pada ketentuan hukum yang
berlaku, disamping kemungkinannya
dapat muncul suatu pandangan dari
masyarakat khususnya pencari keadilan
untuk menjaga keutuhan keberadaan
harta
kekayaan tergugat selama
proses
pemeriksaan
perkara
sampai
perkara
tentang ketidak telitian pelaksanaan
berlangsung
sita jaminan tersebut.
memperoleh
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas,
maka
beberapa
dapat
permasalahan
berkekuatan hukum tetap.
Agar terdapat suatu barang
sebagai
tertentu yang nantinya dapat dieksekusi
1. Bagaimanakah tujuan dan fungsi
sita
jaminan
2. Hambatan-hambatan
sebagai pelunasan utang tergugat, sta
dalam
conservatoir merupakan sita jaminan
perkara perdata.
apa
yang
sering dihadapi oleh Pengadilan
dalam
yang
dirumuskan
berikut:
daripada
putusan
tehadap barang milik debitur atau
tergugat. Sita conservatoir merupakan
melaksana kan sita
jaminan dalam perkara perdata.
tindakan
persiapan
dari
pihak
penggugat dalam bentuk permohonan
kepada
pengadilan,
yaitu
berupa
penjaminan
putusan
agar
dilaksanakannya
perdata
dengan
cara
mengalihkan barang tersebut. Dengan
adanya
sita conservatoir ,
tergugat
membekukan barang milik tergugat.
sebagai “pemilik barang” kehilangan
Barang
tersebut
kewenangannya atas barang miliknya
untuk
itu. Selain terhadap barang bergerak,
yang
nantinya
dibekukan
dapat
digunakan
sita conservatoir juga dapat diajukan
melaksanakan putusan pengadilan.
Contoh : Dengan menjual barang
atas
yang disita dan uangnya digunakan
tergugat. Penyitaan atas barang tidak
untuk membayar kewajiban tergugat
bergerak
milik
kepada penggugat sesuai putusan
dengan
mengumumkan
hakim.
barang tidak bergerak tersebut oleh
tergugat
Terhadap
juga
sita conservatoir,
dapat
barang
tidak
bergerak
tergugat
milik
dilakukan
penyitaan
mengajukan
kepala desa setempat di tempat barang
permohonan kepada hakim agar sita
itu disita. Sita conservatoir , juga dapat
atas
dicabut.
dilakukan terhadap barang bergerak
Permohonan pencabutan itu dapat
milik tergugat yang berada di tangan
dikabulkan
pihak ketiga. Hal ini misalnya terjadi
barangnya
tergugat
tersebut
oleh
hakim asalkan
dapat
menyediakan
tanggungan yang mencukupi.
karena
tergugat
memiliki
piutang
terhadap seorang pihak ketiga. Untuk
Barang bergerak yang disita
menjamin haknya atas pelaksanaan
harus dibiarkan tetap berada di tangan
putusan, penggugat dapat melakukan
tergugat
dan
sita conservatoir atas barang bergerak
dijaganya, atau dapat juga disimpan di
milik debitur yang di tangan pihak
tempat lain, dan tergugat dilarang
ketiga itu. Sita conservatoir atas barang
untuk
disimpannya
bergerak milik tergugat yang berada di
tangan
pihak
ketiga
disebut
dapat diserahkan dengan sempurna
kepada Penggugat.7
b.
Agar gugatan tidak hampa
juga derdenbeslag. Mengingat bahwa
penyitaan merupakan tindakan yang
eksepsional, oleh karena itu dibalik hal
Selain untuk menjaga keutuhan
barang, salah satu tujuan dari sita
jaminan
adalah
agar
gugatan
Penggugat tidak illusoir atau tidak
tersebut pasti memiliki tujuan tertentu,
sehingga pada akhirnya pun dapat
dilakukan tindakan yang eksepsional.
hampa
pada
saat
dilaksanakan.
adalah
Maksudnya
apabila
disengketakan
Adapun tujuan dari penyitaan itu
sendiri diantaranya adalah sebagai
putusan
disini
perkara
mengenai
yang
tuntutan
pembayaran sejumlah uang, harta yang
disita
tetap
utuh
sampai putusan
berkekuatan hukum tetap sehingga
berikut:
apabila Tergugat tidak melaksanakan
a.
Menjaga
barang
yang
disengketakan
pemenuhan
agar barang harta kekayaan Tergugat
tidak dipindahkan kepada orang lain
dari barang harta kekayaan Tergugat
dengan jalan menjual lelang barang
yang disita tersebut.8
melalui jual-beli atau penghibahan dan
dan
juga
agar
a. Objek Eksekusi Sudah Pasti
tidak
Pada
dibebani dengan sewa- menyewa atau
diagunkan
kepada
Maksudnya
disini
keutuhan
dan
secara
sukarela, pemenuhan dapat diambil
Tujuan utama penyitaan adalah
sebagainya,
pembayaran
pihak
untuk
keberadaan
saat
permohonan
sita diajukan, Penggugat harus
ketiga.
menjelaskan
menjaga
identitas
harta
dan
barang
menujukkan
yang
hendak
disita. Menjelaskan letak, jenis,
kekayaan Tergugat tetap utuh seperti
ukuran dan batas-batasnya. Atas
semula, selama proses penyelesaian
permohonan
itu,
pengadilan
perkara berlangsung agar pada saat
putusan memperoleh kekuatan hukum
yang tetap, barang yang disengketakan
7
.
Wildan Suyuthi, Sita dan Eksekusi:
Praktek Kejurusitaan Pengadilan , Jakarta:
PT Tatanusa, 2004, hlm. 20
8
. M. Yahya Harahap, Op.Cit.,hlm.285..
melalui juru sita memeriksa dan
menyita obyek sengketa tidak dapat
meneliti
dilaksanakan.
barang
kebenaran
pada
dilakukan.
sita,
saat
Bertitik
permohonan
dan
sejak
identitas
penyitaan
tolak
dari
pelaksanaan
semula
sudah
–
Dalil
dalil
yang
dikemukakan oleh penggugat maupun
tergugat
kepada
Majelis
Hakim
Pengadilan Negeri harus secara teliti
diperiksa
kebenarannya.
Dalam
diketahui dan pasti objek barang
sengketa tanah, bahwa untuk meneliti
yang disita. Lebih lanjut, hal ini
tanah tersebut terdaftar atas nama
langsung memberi kepastian atas
siapa serta luas dan batas – batasnya
objek eksekusi, apabila putusan
dapat di lihat kantor Pertanahan, ini
telah berkekuatan hukum tetap.9
digunakan untuk menghindari salah
Kepastian objek eksekusi atas
sita.
Barang atau obyek sengketa
barang sitaan semakin sempurna
sesuai
dengan
penegasan
tersebut
telah
ditanggungkan
oleh
yang
tergugat jadi barang tersebut tidak
menyatakan kalau putusan telah
dapat disita karena hak tanggungan
berkekuatan hukum tetap maka
tidak dapat disita rangkap. Barang atau
barang yang disita, demi hukum
obyek
Mahkamah
Agung
langsung menjadi sita eksekusi.
10
sengketa
yang
telah
ditangguhkan dalan hak tanggungan
tidak bisa disita rangkap, pengugat
B.
Hambatan
Dalam
P elaksanaan Sita Jaminan Dalam
harus
permohonan
mengajukan
sita
Majelis Hakim
Perkara Perdata
Sertifikat
tanah
kembali
jaminan
kepada
Pengadilan
Negeri
atas benda atau obyek sengketa yang
bukan
atas
namanya sendiri tidak dapat disita
lain yang masih dimiliki oleh tergugat.
Obyek sengketa, biasanya harta
hak
warisan masih menjadi milik bersama (
miliknya jadi hak penggugat untuk
milik anggota keluarga ) belum dibagi
karena
tanah
tersebut
bukan
– bagi atau dipecah, jadi masih berada
9
. Ibid
. Mahkamah Agung Republik Indonesia (b)
Himpunan Tanya Jawab Rakerda MARI 19871993, Jakrta, 1997, hlm 177
10
atas nama satu orang ( orang tua )
sehingga tidak dapat
disita karena
semua anggota keluarga mempunyai
pengganti.
Besarnya
hak atas harta warisan tersebut, bukan
biaya
pelaksanaan
yang
eksekusi tersebut mengakibatkan pihak
bersengketa. Obyek sengketa ( harta
yang menang tidak bisa melaksanakan
warisan ) yang bukti kepemilikannya
suatu eksekusi karena tidak adanya
masih atas nama satu orang atau
biaya
atau
belum dipecah tidak bisa disita untuk
bunyi
putusan
kepentingan
tentang eksekusi.
Karena besarnya
Penyitaan terhadap harta warisan harus
biaya
penggugat
ada kesepakatan antara ahli – ahli
sanggup melaksanakan eksekusi, dalam
warisnya, maka diperlukan
terlebih
hal ini pemecahannya adalah pihak
–pendekatan
yang menang mencari penyandang
hanya
milik
dahulu
pribadi
satu
orang
orang
pendekatan
tersebut.
dana
eksekusi
guna
memenuhi
Pengadilan
Negeri
tidak
kepada ahli – ahli warisnya agar
dana
obyek sengketa tersebut dapat dipecah
melaksanakan
atas beberapa sertifikat kemudian dapat
perjanjian penyandang dana tersebut
disita.
diberi
Perkara perdata di Pengadilan
terlebih
berapa
dahulu
eksekusi
persen
guna
dengan
atas
obyek
sengketa.
pertama sampai
Pihak yang kalah yaitu tergugat
pada tingkat kasasi, pada azasnya
tidak mau menandatangani berita acara
dikenakan biaya perkara. Biaya pekara
sita eksekusi juga merupakan faktor
yang dipungut oleh Pengadilan sesuai
penghambat sita eksekusi karena berita
dengan Pasal 182 HIR, adalah untuk
acara merupakan bukti autentik satu –
keperluan
satunya
baik
dari
tingkat
:Biaya
kantor
ke
dalam
pelaksanaan
sita
paniteraan dan meterai yang perlu di
eksekusi dan harus ditanda tangani oleh
pakai untuk perkara itu. Biaya saksi,
pihak pelaksana sita eksekusi dan
ahli dan juru bahasa termasuk biaya
tereksekusi, tanpa adanya berita acara
juru
bisa
sumpah.Biaya
setempat. Biaya
sita
pemeriksaan
jaminan,
sita
dianggap
sita
eksekusi
sita
eksekusi tidak pernah dilakukan.
dan
Tereksekusi tidak mau tanda
eksekusi. Biaya pemanggilan yang
tangan berita acara dapat dilakukan
dilakukan oleh jurusita atau jurusita
suatu pemaksaan oleh pihak Pengadilan
revindikatoir,
sita
eksekusi
Negeri dibantu dengan aparat dari
sita
jaminan
)
yaitu
kepolisian agar pihak tereksekusi mau
persangkaan yang beralasan, bahwa
menandatangani berita acara eksekusi
yang digugat itu
ada
adanya
niat
untuk
diperbolehkan
menggelapkan atau melarikan barang
mengajukan permohonan kepada Ketua
– barang itu, supaya nantinya tidak
Pengadilan
dapat
Tergugat
Negeri
untuk
dimiliki
oleh
penggugat.
menangguhkan eksekusi dengan alasan
Tergugat akan menggelapkan barang –
– alasan tertentu, semua itu tergantung
barangnya, hal ini tampak dalam posita
pada Ketua Pengadilan Negeri dengan
dari surat gugatan penggugat adanya
kekuasaannya
atau
maksud akan menjauhkan barang –
menolak permohonan tergugat apabila
barang itu dari kepentingan penggugat
mengabulkan eksekusi terhadap suatu
sebelum putusan
obyek sengketa ditangguhkan untuk
hukum tetap dijatuhkan.
mengabulkan
beberapa saat akan
tetapi
yang berkekuatan
Penggantian
apabila
obyek
yang
di
mengabulkan maka eksekusi tidak
Conservatoir Beslag biasanya diajukan
ditangguhkan
oleh
harus
segera
penggugat
memandang
dilaksanakan.
Permohonan penangguhan sita
karena
penggugat
bahwa
tergugat
mempunyai harta lain yang nilainya
eksekusi dapat menghambat jalannya
lebih
suatu eksekusi tapi hal ini hanya
kerugian
bersifat sementara saja, seandainya
disamping itu penggantian juga dapat
permohonan
eksekusi
diajukan oleh tergugat dengan alasan
Pengadilan
bahwa ada barang bergerak lain milik
Negeri maka eksekusi dapat ditunda
tergugat sebagai pengganti dari barang
dengan suatu alasan – alasan tertentu
tetap dengan ketentuan nilai barang
dan
sama
penangguhan
dikabulkan oleh Ketua
apabila
permohonan
seimbang
atau
dengan
nilai
yang diderita penggugat,
mendekati
sama
atau
tersebuditolak maka eksekusi jalan
seimbang.
terus
Penggantian obyek sengketa tersebut
karena
sudah
mempunyai
harus ada kesepakatan antara kedua
kekuatan hukum yang tetap.
Prinsip
pengabulan
Hakim
Conservatoir
dalam
Beslag
(
belah pihak, apabila keduanya sepakat
kemudian penggugat
atau tergugat
mengajukan permohonan kepada hakim
jaminan lain.
Pengadilan Negeri yang menangani
BAB III: PENUTUP
perkara tersebut untuk mengganti sita
A. KESIMPULAN
jaminan yang telah diletakkan setelah
Berdasarkan
hakim
yang
menerima
permohonan
dan
perumusan
penulis
masalah
kemukakan
serta
mengijinkan untuk diganti, maka hakim
pembahasannya,
mengeluarkan
menyimpulkan beberapa hal sebagai
penetapan
untuk
mengangkat sita jaminan yang telah
berikut :
diletakkan sebelumnya dan kemudian
1. Bahwa
mengeluarkan
penetapan
kembali
sita
maka
Conservatoir
jaminan
)
penulis
Beslag
adalah
(
suatu
melakukan penyitaan kembali. Untuk
tindakan
barang yang sitanya sudah diangkat
menjamin dapat dilaksanakannya
menjadi
putusan
milik
sedangkan
jaminan
tergugat
barang
dijaga
kembali
pengganti
oleh
sita
Pengadilan
persiapan
perdata.
untuk
Pelaksanaan
Conservatoir Beslag diatur dalam
pasal
197 HIR, j o 227 HIR
maupun pihak kepolisian agar tidak
dan pasal 261 jo pasal 206 RBG.
dijual atau dialihkan kepada orang lain.
Pelaksanaan Conservatoir Beslag
Tanpa adanya penetapan dari
diawali dengan adanya penetapan
Pengadilan Negeri penggantian sita
Conservatoir Beslag dari Majelis
jaminan tersebut tidak sah. Berdasarkan
Hakim Pengadilan Negeri dan
penetapan Pengadilan Negeri juru sita
surat perintah kepada panitera atau
atau panitera
juru sita Pengadilan Negeri untuk
surat
yang ditunjuk melalui
perintah,
melaksanakan
melakukan
penyitaan
terhadap
pengangkatan sita atas barang yang
obyek sengketa. Panitera maupun
telah disita dulu kemudian meletakkan
juru sita dibantu oleh dua orang
sita jaminan kembali sesuai dengan
saksi yang telah dewasa pasal 197
kesepakatan
hakim
( 6 ). Tahap terakhir dalam
Pengadilan Negeri, setelah itu juru sita
pelaksanaan sita jaminan adalah
atau panitera membuat berita acara
pembuatan
kembali sebagai bukti bahwa sita telah
jaminan sesuai dengan ketentuan
diangkat
pasal pasal 197 ( 5 ) HIR, tanpa
dan
penetapan
dan diganti dengan
sita
berita
acara
sita
adanya berita acara sita jaminan,
2. Untuk
saksi
–
saksi
dalam
penyitaan tersebut dianggap tidak
pelaksanaan Conservatoir Beslag
sah.
maupun
2. Hambatan
dalam
Conservatoir
pelaksanaan
Beslag
Eksekutorial
diharapkan
–saksi
saksi
Beslag
yang
serta
mengetahui hukum karena dapat
pemecahan masalahnya antara lain
memperlancar jalannya sita dan
sebagai berikut:
tidak menutup kemungkinan saksi
a. Belum tentu surat - surat yang
dari luar, asalkan para saksi tidak
tercantum pada barang
atas
nama tergugat.
b. Barang
3. Sebaiknya
atau
sengketa
menjadi agunan
perkara perdata yang menyangkut
harta warisan
B. Saran
1. Dalam pelaksanaan Conservatoir
hendaknya
benda
hendaknya
sita
terlebih
selalu
disertakan aparat kepolisian untuk
menghindari hal - hal yang tidak
meletakkan
dahulu
agar
gugatannya tidak menang diatas
kertas saja
yang belum terbagi.
diinginkan.
masyarakat
apabila menjalani suatu proses
c. Barang atau obyek sengketa
Beslag
kepada
obyek
dalam hak tanggungan.
merupakan
menghambat jalannya sita.
Daftar Pustaka
Badriyah Harun, 2000. Tata Cara Menghadapi Gugatan, , Yogyakarta: Pustaka
Yustisia
Izaac S Leihitu dan Fatimah Ahmad, 1985. Inti Dari Hukum Acara Perdata ,
Jakarta: Ghalia Indoenesia
Mahkamah Agung Republik Indonesia ,1993.Himpunan Tanya Jawab Rakerda MARI
1987- 1993, Jakarta
Sudikno Mertokusumo, 2002. Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:
Liberty
Wildan Suyuti, Sita dan Eksekusi, 2004. Praktek Kejurusitaan Pengadilan , J
akarta: PT Tata Nusa
BIODATA PENULIS
Nama
: Fadli Akbar
No. Stambuk
: D101 13 035
Fakultas/Universitas
: Hukum, Universitas Tadulako
Jurusan
:Perdata
Tempat Tanggal Lahir
: Palu, 11 Mei 1995
Alamat
: Jl. Pamusu No. 7
: Fadliakbar11@Gmail.Com
Nomor Telepon/Hp
:082197239110