INDUSTRI N2 DAN O2

INDUSTRI N2 DAN O2
1.
2.
3.

Di Susun Oleh :
Mubdiun Nikmah
Revy Andar Raesta
Siti Sarifah

Sejarah N2 Dan O2
1772, Henry Cavendish (1731-1810)
mengemukakan bahwa komponen penyusun
udara terbanyak adalah mephitic air.
1774, Joseph Priestley (1773-1804) menemukan
komponen udara lain yang disebut vital air
Antoine Lourent Lavoisier (1743-1794) dengan
memanaskan Merkuri (raksa) dalam tabung
tertutup.

• Merkuri bersenyawa dengan seperlima bagian

udara, membentuk suatu serbuk merah
(merkuri oksida). Empat perlima bagian sisa
udara tetap berupa gas.
• Lavoisier mengamati bahwa dalam gas sisa itu
lilin tidak dapat menyala dan tikus tidak dapat
hidup.

• Lavoisier menyimpulkan udara tersusun dari
dua jenis gas.
• Jenis pertama sangat berguna bagi kehidupan
dan pembakaran dan jumlahnya seperlima
bagian udara yang disebut vital air
• 1777 Vital air dikemukakan oleh Priestley dan
oleh lavoisier di beri nama oksigen
• Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl
Wilhelm Scheele di Uppsala 1773 dan Joseph
Priestley di Wiltshire 1774.

• Jenis yang kedua yang jumlahnya empat
perlima bagian udara, yaitu gas mephitik air

yang ditemukan oleh Cavendish.
• Lavoisier memberi nama azote (Yunani : tiada
kehidupan)
• Abad ke 19 azote di ganti menjadi nitrogen
yang artinya pembentuk “niter”

SIFAT FISIKA DAN KIMIA
• NITROGEN
Gas yang tidak berbau dan tidak berwarna
Titik Leleh : -210°C
Titik Didih : -195°C
Massa jenis : 0,001145 g/Ml
Nitrogen merupakan unsur yang stabil (kurang reaktif). Dalam
keadaan bebas, nitrogen merupakan molekul diatomik dengan
ikatan kovalen rangkap 3.
Pada suhu rendah, nitrogen sukar bereaksi dengan unsur lain, hanya
logam litium yang dapat bereaksi dengan nitrogen.
Pada suhu tinggi, dapat bereaksi dengan beberapa logam alkali, alkali
tanah dan unsur non logam


• OKSIGEN
Pada suhu kamar, gas tidak berwarna dan tidak berbau
Titik didih : -182,95°C
Titik Leleh : -218,79°C
Oksigen cair berwarna biru langit
Bersifat reaktif
Dalam keadaan bebas, terdapat dua bentuk molekul
Molekul oksigen diatomik (O2) dan bentuk alotropinya
molekul triatomik (Ozon O3)