T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap dan Minat Belajar Siswa Menggunakan Teknik Pengelola Informasi Grafis Dengan Memanfaatkan Media Open Office Impress pada Mata Pelajaran IPA Kelas IX SMP N

UPAYA PENINGKATAN SIKAP DAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
TEKNIK PENGELOLA INFORMASI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA
OPEN OFFICE IMPRESS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IX SMP N 3
SALATIGA
TAHUN PELAJARAN
2014/2015

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Oleh
Suryanto Dwi Anggoro
702010128

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK INFORMASI KOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA
2014/2015

Lembar Persetujuan
Upaya Peningkatan Sikap dan Minat Belajar Siswa Menggunakan Teknik Pengelola
Informasi Grafis Dengan Memanfaatkan Media Open Office Impress Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas IX SMP N 3 Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
Mencapai gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:
Suryanto Dwi Anggoro
NIM: 702010128
Telah disetujui untuk diuji :
..............................................


Pembimbing 1

Krismiyati. S.Pd,. M A

i

UPAYA PENINGKATAN SIKAP DAN MINAT BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN TEKNIK PENGELOLA INFORMASI GRAFIS
DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA OPEN OFFICE IMPRESS PADA
MATA PELAJARAN IPA KELAS IX SMP N 3 SALATIGA
1) Suryanto Dwi Anggoro, 2) Krismiyati. S.Pd,. M A
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) Suryantoanggoro@gmail.com, 2) Krismiyati@staff.uksw.edu
Abstract
The use of conventional learning media making attitude and low student interest.
Research that has been carried out this time aimed against the students to find out how
the attitude and interest in learning can be increased so that a positive impact on

learning outcomes of students of class IX IPA SMP N 3 Salatiga. Through the use of
methods of Graphic Organizer and supported media in learning Open Office Impress
Power and Electric Energy. This research is a class act. The research was conducted in
two cycles consisting of four meetings. This study consists of four phases: planning,
implementation, observation, and reflection. Collecting data using observation sheet and
test. Validation of instruments used is saturation technique. Data were analyzed with
qualitative and quantitative analysis techniques. The results show there is an increase in
the percentage of attitude and interest in learning to have a positive impact rising
learning outcomes. Percentage attitudes and interest in learning the first cycle of 71.43%
and the second cycle of 87.37%. Improved learning outcomes can be seen from the test
scores of students who achieve a minimum completeness criteria. In the first cycle the
percentage of student learning outcomes at 76.19%, and the percentage of the second
cycle of student learning outcomes at 85.69%.

Abstrak
Penggunaan media pembelajaran konvensional membuat sikap dan minat belajar
siswa rendah. Penelitian yang telah dilaksanakan kali ini bertujuan terhadap siswa untuk
mengetahui bagaimana sikap dan minat belajar dapat meningkat sehingga berdampak
positif pada hasil belajar siswa kelas IX IPA SMP N 3 Salatiga. Melalui penggunaan
metode Graphic Organizer dan didukung media Open Office Impress dalam

pembelajaran Daya dan Energi Listrik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas. Penelitian berlangsung dalam dua siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan.
Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes. Validasi instrumen
yang digunakan yaitu teknik saturation. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat adanya
peningkatan persentase sikap dan minat belajar hingga berdampak positif meningkatnya
hasil belajar. Presentase sikap dan minat belajar pada siklus I sebesar 71,43% dan pada
siklus II sebesar 87,37%. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai tes siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa sebesar
76,19%, dan Pada siklus II persentase hasil belajar siswa sebesar 85,69%.
Kata kunci: 1Media Open Office Impress, Sikap dan Minat Belajar, Hasil Belajar.

1

1. Pendahuluan
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan untuk
menumbuh kembangkan potensi siswa dengan cara memfasilitasi didalam kegiatan
belajar mengajar, sehingga mampu mengatasi apapun disetiap terjadi perubahan
didalam bidang ilmu pendidikan.

Perkembangan serta perubahan dalam bidang ilmu pendidikan dijaman yang
sangat modern ini sangatlah begitu cepat, melihat banyaknya stimulus dari
berbagai macam media pembelajaran yang dapat digunakan pengajar sebagai alat
bantu menambahkan respon guna untuk meningkatkan hasil dari belajar
siswa.“Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”[1].“Minat belajar siswa akan
dapat dikatakan baik apabila semua ruang lingkup dalam proses belajar mengajar
dapat tercapai dengan maksimal, baik itu dari segi kognitif dan afektif serta
psikomotor”[2].
Proses pembelajaran dan efisiensi waktu begitu perlu dilaksanakan semaksimal
mungkin, melihat banyaknya stimulus dari berbagai macam teknik pembelajaran
yang telah direncanakan bahkan yang telah dilaksanakan oleh seorang guru dan
ditunjang dengan adanya media pembelajaran, salah satu teknik serta media
pembelajaran yang merangsang sikap dan minat belajar siswa adalah teknik
pengelola informasi grafis dan media Open office impress. “Pengelola Grafis
(Graphic Organizer ) adalah sebuah perangkat yang sangat berguna untuk
mengubah informasi yang kompleks menjadi tampilan-tampilan yang penuh
makna”[3]. Media ini begitu bermanfaat diantaranya dapat digunakan untuk
mengerjakan sebuah tugas secara cepat dibandingkan dengan applikasi serupa
yakni michrosoft. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu untuk menyampaikan informasi
atau materi, sehingga mempermudah didalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan observasi pra tindakan kelas di SMP N 3 Salatiga mengenai sikap
dan minat belajar yang berjumlah 28 siswa yang mencapai nilai sesuai KKM 70 ke
atas hanya 14 orang atau sekitar 42,85 % saja sedangkan 57,14% atau sekitar 14
siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan sehingga hasil yang diperoleh
tergolong rendah. Berikut disebabkan pembelajaran yang terjadi masih bersifat
monoton menggunakan media konvensional, dimana penyampaian pembelajaran
masih didominasi penggunaan metode ceramah dan hanya bantuan media cetak
yakni lembar kerja siswa (LKS) dan buku pegangan guru. Siswa kurang memiliki
ruang gerak didalam sikap untuk bisa mengembangkan minat belajar baik itu
secara berkelompok dan mandiri, hal ini dikarenakan pembelajaran terfokus
terhadap guru.
Pengelola kata yakni Graphic Organizer merupakan salah satu teknik yang
mewakili sebuah gambar namun beragam makna, serta didukung media Open
Office Impress sebuah software Opensource yang mudah untuk diinstalasi didalam
komputer tanpa harus melalui registrasi dan beragam menu untuk dapat
dimanfaatkan didalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya
dilakukan menggunakan media ceramah saja namun siswa mampu melihat dan
menangkap dari gambaran yang tersedia didalam slide materi pembelajaran.

2

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebuah
pertanyaan, apakah penerapan teknik pengelola informasi grafis dan didukung
menggunakan media pembelajaran Open Office Impress nantinya akan dapat
meningkatkan sikap dan minat belajar siswa sehingga berdampak positif bagi
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Daya dan Energi Listrik di
SMP N 3 Salatiga.
2. Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka
Mempertimbangkan didalam memilah media pembelajaran begitu penting
dilakukan oleh pengajar, pengajar harus pintar didalam memilah media yang
akan dilaksanakan didalam kelas supaya siswa mampu menangkap materi yang
akan disampaikan oleh pengajar yang berguna untuk mencapai tujuan
pembelajaran baik itu dilaksanakan secara berkelompok ataupun individu.
Terdapat poin penting didalam memilah media pembelajaran dimana “bertujuan
didalam proses pengajaran terlaksana, adanya media dan fasilitas yang memadai
supaya akan lebih maksimal, pribadi pengajar dapat dilihat dari cara
mengoperasikan media dan cara penyajiannya, melihat kondisi siswa didalam
proses belajar serta kondisi kelas”[4]. Penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Muaraputra Sinaga (2008) berjudul “pemanfaatan media

penyampaian materi P ower point dalam mata pelajaran sejarah SMA N 1
Nainggolan”. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yaitu sama-sama menggu nakan media presentasi dimana Muaraputra
Sinaga menggunakan media penyampaian materi Power Point dan penelitian yang
dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian yang ditunjukkan
dalam penelitian ini yakni keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar Pada siklus I dan siklus II secara berurutan adalah
sebesar 0,84 dan 0,88 itu berarti penerapan pembelajaran menggunakan media
Power Point termasuk pada kategori interpretasi tinggi[5]. Selain itu penelitian
yang dilakukan oleh Nurul Sofiatin Zuhro (2011) berjudul “Penggunaan media
pembelajaran Open Office Impress meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan
alat optik pembelajaran IPA siswa kelas V SD Dadapsari No. 129 Surakarta”.
Dalam penelitian ini terdapat kesamaan yakni didalam media pembelajaran yang
digunakan. Zuhro menyimpulkan bahwa media Presentasi dapat meningkatkan
minat belajar IPA pada pokok bahasan cahaya dan alat optik yang diperoleh dari
siklus I 40,48 menjadi 57,47 pada siklus II menjadi 76,19[6].
Media pembelajaran Open office Impress mempunyai manfaat yang banyak
sekali, dimana lebih menarik perhatian belajar guna untuk meningkatkan sikap dan
minat belajar, bahan pelajaran lebih bermakna dan jelas sehingga lebih mudah
dipahami, anak didik dapat melakukan banyak kegiatan dikelas seperti mengamati,

memberikan saran dan kritikan serta mendemonstrasikan tugas belajar.
Media pembelajaran Open Office Impress merupakan media yang tepat
digunakan didalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan media yang dapat
digunakan dalam bentuk Opensourch. OpenOffice adalah aplikasi berkode
sumber terbuka, artinya semua orang yang memiliki kemampuan dapat
mengembangkan aplikasi ini sesuai yang ia inginkan syarat tidak
menghapus credit atau penghargaan pada orang-orang yang berjasa pada
pengembangan OpenOffice sebelumnya. Paket aplikasi ini dapat diperoleh gratis di
website openoffice.org, yang terdiri dari komponen pengolah kata (word
3

prosessor ), lembar kerja (spreadsheet), presentasi, ilustrasi vektor dan gudang data
atau database. OpenOffice ditujukan sebagai pengganti dari Microsoft Office yang
berlisensi amat mahal. “Open Office dapat dijalankan dari berbagai platform sistem
operasi seperti Windows, Solaris, Linux dan Mac. OpenOffice mendukung format
standar dokumen terbuka dengan ekstensi .odt yang dapat dipertukarkan bebas”[7].
Indikator sikap dan minat belajar siswa antara lain digolongkan sebagai
berikut, yang pertama yaitu dari segi minat: 1) Rasa tertarik, jadi rasa tertarik
merupakan awal individu menaruh minat belajar. 2) Perasaan senang, perasaan
sendiri didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif. 3) Perhatian,

pemusatan tenaga atau kekuatan terhadap satu objek. 4) Partisipasi, peran serta
atau keikut sertaan dalam suatu kegiatan belajar mengajar didalam kelas. 5)
Keinginan, merupakan kehendak atau hasrat yang tumbuh didalam diri siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran. Hal yang kedua yaitu dari segi sikap: 1)
Menerima(Receiving), mampu menerima stimulus dan memperhatikan materi ajar
yang sedang disampaikan. 2) Merespon(Responding), siswa mampu memberikan
output berupa jawaban yang relevan. 3) Menghargai(Valuing), siswa mampu
memperhatikan materi yang disampaikan. 4) Bertanggung jawab(Responsible),
siswa mampu bertanggung jawab apabila telah memilih sebuah keputusan didalam
semua tindakan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif
(intelektual), afektif (sikap), dan kemampuan psikomotorik (bertindak)[8]. Hasil
belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah
dilakukan berulang-ulang. Pencapaian hasil belajar yang semakin membaik akan
mampu membentuk pribadi individu siswa. Di dalam penelitian ini peneliti hanya
akan menekankan pada peningkatan sikap dan minat belajar siswa yang dilihat dari
hasil test evaluasi akhir pelajaran.

3. Metode Perancangan/ Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut CAR
(Classroom Action Research ). Ada beberapa macam didalam model Penelitian
Tindakan Kelas atau sering juga disebut Classroom Action Research (CAR) dua
diantaranya merupakan penelitian tindakan perorangan (individual action
research) dan penelitian tindakan kelompok.“Penelitian tindakan termasuk
kedalam kualitatif meskipun data yang akan dikumpulkan dapat bersifat
kuantitatif”[9].
Peneliti mengacu konsep penelitian tindakan dari Model Kurt Lewin, terdiri
dari empat komponen, yakni a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c)
pengamatan (observating), d) refleksi (reflecting)[9]. Berikut penggambaran dari
komponen keempat siklus model Kurt Lewin :

4

b). Acting

a). Planning

c). Observing

d). Reflecting
Gambar 1. Siklus PTK menurut Kurt Lewin[10]
Desain dan langkah-langkah penelitian dilaksanakan berdasarkan prinsip dasar
yang dikemukakan yakni oleh Kurt Lewin[10]. Pelaksanaan tindakan dilakukan
sampai target yang diinginkan tercapai. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian
adalah sebagai berikut:
Terdiri dari siklus pertama dan siklus kedua, masing-masing siklus terdiri dari
beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan
disusun oleh peneliti dan guru mata pelajaran sebagai kolaborator, perencanaan
yang di lakukan berisi tentang hal–hal apa saja yang dibutuhkan saat pelaksanaan
persiklus yang berisi menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyiapkan instrumen penelitian dan menyamakan persepsi tentang indikator
sikap dan minat belajar. Pada tahap tindakan, rancangan model dan sekenario di
terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam Pelaksanaan tindakan guru
mempunyai dua peranan, yaitu sebagai pengajar dan kolaborator dikarena
penelitian ini bersifat kolaboratif. Pelaksanaan persiklus dilakukan dalam dua kali
pertemuan yang dilakukan sesuai RPP yang telah dibuat. Tiap siklus pembelajaran
dilakukan menggunakan materi yang berbeda. Observasi atau pengamatan
dilakukan saat pelaksanaan tindakan, observasi dilakukan untuk mengetahui
perubahan yang merupakan dampak dari adanya tindakan. Ada tidaknya perubahan
dipantau sejak tindakan diberikan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
peningkatan sikap dan minat belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan
hasil belajar siswa. Peneliti dan guru melakukan refleksi untuk mengetahui apakah
yang terjadi sesuai rancangan sekenario.
Pada siklus kedua perencanaan tindakan sangat tergantung pada refleksi siklus
pertama. Jika sudah terjadi peningkatan sesuai ketercapaian indikator keberhasilan,
siklus kedua hanya sebagai pemantapan pada siklus pertama. Namun, jika
peningkatan belum sesuai indikator keberhasilan, maka siklus ke dua tahap
kerjanya seperti siklus pertama. Siklus ini juga di lakukan untuk memperbaiki
pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama.
Alat yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari media Open Office
Impress, lembar observasi, dokumentasi, tes dan angket. Media OpenOffice
Impress adalah aplikasi berkode sumber terbuka dan berbentuk Opensource,
artinya semua orang dapat mengoperasikannya tanpa harus dikanakan biaya dan
5

tanpa harus Online. Berikut screenshoot tampilan Open Office Impress yang
digunakan dalam penelitian ini :

Gambar 2. Tampilan Pembuatan media Presentasi
Tampilan awal berisi tentang judul media yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Pada tampilan terdapat beberapa menu yang terletak dilayar tengah,
diantaranya yaitu:
a. Text Documen
b. Presentation
c. Database
d. Spreadsheet
e. Drawing, dll.
Indikator Pengukuran Konsep Minat Belajar
Sub Konsep

Indikator

Empat karakteristik minat belajar
adalah:
1) Kesukaan.
1) Ada rasa suka terhadap sesuatu yang diminati .
2) ketertarikan

2) Tertarik saat menerima materi dan merasa puas
memecahkan masalah yang membuatnya tertarik.
3) perhatian.
3) Mempunyai rasa simpati didalam memperhatikan
dan mengingat sesuatu yang dipelajari secara terusmenerus.
4) keterlibatan.
4) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas
atau kegiatan.
Tabel 1. Indikator minat belajar menurut (Aritonang. 2008)[11]

6

Indikator Pengukuran Konsep Sikap
Sub Konsep

Indikator

Empat karakteristik sikap adalah:
a. Menerima (receiving)

a. Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek)
mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (objek).
b. Merespon (responding)
b. Memberikan
jawaban
bila
ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan adalah salah satu indikasi sikap.
c. Menghargai (valuing)
c. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap
suatu masalah .
d. Bertanggung jawab (responsible)
d. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah dipilihnya dengan segala resiko
Tabel 2. Indikator sikap menurut (Azwar, Syaifuddin. 2008)[12]
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto–foto saat pembelajaran menggunakan
media Open Office Impress berlangsung. Alat terakhir yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes jenis objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada pertemuan kedua
dari tiap siklus. Tes dilakukan guna mengukur hasil belajar siswa setelah dikenakan
tindakan.
Standar
Kompetensi

Kompetensi
dasar

2. Menggunakan
2.2 menggunakan
perangkat lunak
menu dan
pengelola
ikon pokok
informasi grafis
pada
untuk menyajikan
perangkat
informasi didalam
lunak
memahami
pengelola
konsep kelistrikan
informasi
grafis untuk
mendeskripsi
kan

7

Indikator
Siklus I
Mengetahui dan
mampu
menjelaskan
mengenai benda
bermuatan listrik
dengan
menggunakan
teknik Graphic
Organizer

Jumlah
soal

5

hubungan
energi dan
daya listrik

Siklus II
Mengetahui dan
mampu
menjelaskan
mengenai energi
listrik dengan cara
mempresentasikan
didepan kelas
menggunakan
media Open Office
Impress

5

Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar (Rrencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Supaya dapat mengetahui tingkat kecocokan suatu data dalam
penelitian diperlukan adanya validasi data. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik saturation (penjenuhan), observasi atau interview
diambil sampai data jenuh atau tidak ditemukan data baru (hipotesis
tervalidasi)[10]. Validasi menggunakan konsep penjenuhan yang dilakukan
peneliti dengan cara mengambil data sebanyak dua-tiga kali bahkan bisa
lebih terutama diakhir pertemuan, kemudian dari data yang diambil tidak
menunjukkan perubahan atau hipotesis yang di ajukan selalu terpenuhi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah analisis data, langkah ini
digunakan untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data dalam katagori, menjabarkan ke dalam unitunit, menggunakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting untuk dipelajari dan dibuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri atau orang lain. Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu: Analisis Kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data
kualitatif mengacu pada metode analisis dari Miles dan Huberman, yang
menjelaskan langkah-langkahnya sebagai berikut: a) reduksi data yaitu
mengumpulkan data sesuai tujuan penelitian kemudian data tersebut di
seleksi sehingga membentuk pola yang terarah. b) penyajian data
merupakan upaya menyusun informasi secara sistematis agar mudah
dipahami. c) penarikan kesimpulan merupakan proses pengambilan intisari
dari sajian data yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan
kalimat atau formula yang singkat dan padat. Ketiga komponen diatas jika
digambarkan dalam sebuah bagan, akan menjadi seperti ini:

8

Penyajian
data/Data
Display

Pengumpulan Data

Verifikasi/Verifying

Reduksi Data

Gambar 3. Teknik Analisis Data
(Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20)[13]
Selanjutnya analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif Data hasil
prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan menghitung mean (rata-rata) dan
persentase ketercapaian dari daftar nilai siswa.
Analisis data Observasi dan Hasil belajar Penelitian dilakukan
menggunakan percentages correction. Rumus menghitungnya adalah sebagai
berikut menurut Ngalim Purwanto (2011: 103)[14]:
�=

×

%

Keterangan:
NP
:Nilai persen yang dicari
R
:Skor mentah yang di peroleh siswa
SM
:Skor Maksimum
100
:Bilangan Tetap
Hasil data yang diperoleh dalam observasi dan hasil belajar dijabarkan
dalam bentuk yang jelas, kemudian ditransformasikan pada perhitungan untuk
sekala presentase.
Dalam penelitian, indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau
patokan suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak. Dalam penelitian ini
yang menjadi indikator keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan adalah
sebagai berikut: Pertama meningkatnya sikap dan minat belajar siswa dalam
Proses pembelajaran IPA Fisika yang dapat dilihat melalui hasil analisis data.
Apabila presentase di indikator sikap dan minat siswa yang telah ditentukan
mencapai ≥70% maka dapat dikatakan penggunaan media Open Office Impress
mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa. Kedua meningkatnya
hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan dapat dilihat melalui
peningkatan nilai dari siklus I ke siklus selanjutnya. Apabila nilai hasil belajar
siswa yang didapat sesuai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70
keatas mencapai ≥70% siswa, maka penggunaan Open Office Impress mampu
9

meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel kriteria Ketuntasan Minimal didalam
keberhasilan hasil belajar belajar siswa di gambarkan seperti tabel berikut ini:
Tingkat Keberhasilan
> 80%
> 60% - 79%
> 40% - 59%
> 20% - 39%
< 20%

Kategori Pencapaian
Sangat Tinggi
Tinggi
Sederhana
Rendah
Sangat Rendah

Tabel 4. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Hasil dan Pembahasan
Tahap pra tindakan dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai
sikap dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika IPA sebelum
menggunakan media Open Office Impress. Setelah itu dilanjutkan pada siklus I
untuk memperoleh data mengenai sikap dan minat belajar siswa dan dilanjut
siklus II. Observasi sikap dan minat belajar siswa dilaksanakan berdasarkan
indikator–indikator yang telah ditentukan dapat dilihat sebagai berikut :

No

Kegiatan siswa

Persentase
Pra (%)

Persentase
Siklus I
(%)

Persentase
Siklus II
(%)

Siswa membaca materi
yang disajikan oleh
83,33%
95,24%
1
guru melalui media 71,40%
presentasi Open Office
Impress
Siswa
mengajukan
pertanyaan
/
50,00%
74,19%
2
28%
mengemukakan
pendapatnya
Siswa menyalin materi
78,57%
90,48%
3
yang disediakan oleh
76,20%
guru
Siswa mendengarkan
dan
memperhatikan
69,05%
90,48%
4
informasi
yang
52,38%
disampaikan oleh guru
dan siswa lain
Siswa
memecahkan
83,33%
92,86%
5
soal yang diberikan
61,90%
oleh guru
Siswa bergerak aktif
dan bersemangat dalam
64,29%
80,95%
6
61,90%
mengikuti
pembelajaran
Tabel 5. Persentase Ketercapaian Observasi Pra tindakan, siklus I dan siklus II
10

Hasil pengamatan sikap dan minat belajar siswa selama pra tindakan
kemudian siklus I hingga siklus II yang terdapat pada tabel diatas dapat
dijelaskan bahwa sikap dan minat belajar yang didapat belum memenuhi
kriteria yang di tentukan, yaitu indikator sikap dan minat mencapai ≥70%.
Pada aspek pengamatan pertama yakni presentase pra tindakan kelas yang
awalnya 71,40% meningkat menjadi 95,24% dilandasi adanya sikap siswa
yang diwajibkan oleh pengajar dimana siswa mampu untuk merangkum dan
menerapkan hingga proses penyampaian didepan kelas menggunakan media
Open Office Impress dan siswa lain diwajibkan untuk menanggapi dari hasil
presentasi yang terlaksana. Kemudian aspek pengamatan kedua yang terdapat
pada pra tindakan kelas yang awalnya dari 28% menjadi 74,19% merupakan
peningkatan yang sangat efektif, dimana dilandasi adanya minat siswa untuk
dapat mengajukan sebuah gagasan dan pertanyaan terhadap siswa yang telah
melaksanakan presentasi didepan kelas dan guru melengkapi dari hasil jawaban
siswa apabila terdapat kekurangan didalam menjawab pertanyaan yang
diajukan siswa lain. Kemudian didalam aspek pengamatan ketiga yakni dari
pra tindakan kelas terdapat presentase yang awalnya 76,20% meningkat
menjadi 78,57%, berikut terjadi peningkatan meskipun tidak sebaik pada poin
aspek pengamatan pertama dan kedua, dikarenakan siswa hanya diwajibkan
untuk menyalin materi yang telah disiapkan oleh guru kelas yang berbentuk
softcopy dan hardcopy, kemudian siswa wajib mempelajari materi yang telah
dicopy. Apabila siswa sudah mengcopy materi, minggu berikutnya guru kelas
akan membahas dan akan memberikan tugas disetiap akhir pelajaran,
peningkatan terjadi dikarenakan siswa biasanya menyalin materi melalui buku
tulis yang ada, ternyata tidak sebagian besar siswa melaksanakan proses
penyalinan. Maka dari itu guru merespon untuk memberikan dua macam file
yakni berbentuk softcopy dan hardcopy. Pada aspek pengamatan keempat
yakni pada pra tindakan kelas presentase yang awalnya 52,38% menjadi
90,48% didasari menggunakan model pembelajaran yang sangat efektif,
dimana siswa diwajibkan tidak hanya mendengar dan mencatat saja, melainkan
menyampaikan materi yang dilaksanakan didalam kelas menggunakan cara
mempresentasikan dan mampu untuk menjelaskan dari isi perslide yang ada.
Pada aspek kelima yakni pada pra tindakan kelas yang awalnya presentase
pengamatan 61,90% menjadi 92,86% dilandasi sebagian besar siswa sudah
paham dan mampu untuk menjawab latihan soal yang diberikan oleh guru
pengajar, hal ini berkaitan pada poin keempat, dimana siswa mampu untuk
mencatat, menyampaikan materi dan memahami berbagai materi yang
tersampaikan. Pada aspek pengamatan keenam dari pra tindakan kelas sebesar
61,90 meningkat menjadi 64,29%. Pada poin keenam terjadi peningkatan
meskipun tidak siknifikan namun pada dasarnya sudah meningkat dikarenakan
siswa sudah dapat memahami dan mengoperasikan media Open Office Impress
yang didasari menggunakan metode Grafik Informasi Sistem (GIS) dan siswa
sangat bersemangat didalam melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas
menggunakan media Open Office Impress dimana proses pembelajaran tidak
terpaku pada metode konvensional yang cenderung membosankan.
Dilihat dari masing–masing indikator sikap dan minat yang ditentukan
hanya indikator pertama dan ketiga yang memenuhi kriteria yang ditentukan,
sedangkan indikator kedua, keempat, kelima dan keenam belum memenuhi
11

kriteria yang ditentukan atau kurang dari 70%. Dilihat secara keseluruhan rata–
rata presentase seluruh indikator yang dieroleh hanya menunjukkan sebesar
58,73%. Kemudian jika dilihat secara keseluruhan presentase sikap dan minat
belajar siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara
keseluruhan yang didapat pada siklus I adalah sebesar 71,43%. Setelah itu
dilihat dari keseluruhan presentase sikap dan minat belajar siswa sudah
menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara keseluruhan presentase sikap
dan minat belajar siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara
keseluruhan yang didapat pada siklus II adalah sebesar 87,37%.
Selain itu, guru juga memberikan data awal hasil belajar siswa
berupa nilai ulangan harian terakhir yang diperoleh siswa. Setelah itu dapat
dilaksanakan siklus I untuk memperoleh nilai selanjutnya dan kemudian
setelah selesai dapat dilaksanakan siklus selanjutnya yang berguna untuk dapat
melihat hasil belajar siswa apakah lebih baik dari siklus I yang telah
diterapkan. Nilai yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:
No

Nilai

1.

90

0

2.

80-89

14,28

14,28

19,04

3.

70-79

28,57

47,61

47,61

4.

60-69

57,14

23,80
100

14,28

Jumlah

Presentase
(%)

100

Presentase siklus Presentase siklus
I (%)
II (%)
19,04
14,28

100

Tabel 6. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Pra tindakan, siklus I dan silkus II
Berdasarkan tabel 4.2 yakni kriteria keberhasilan dari pra tindakan,
siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan. Dapat diamati dari nilai 90
yang terdapat dari presentase pertama sama sekali tidak ada, kemudian
pengajar masuk kedalam siklus I dan mengalami peningkatan sebesar 14,28%
kemudian dilanjutkan siklus II terdapat perbedaan dari siklus I yakni
mengalami peningkatan yang lebih baik sebesar 19,04%. Peningkatan yang
terdapat dari pratindakan kemudian siklus I dan II merupakan salah satu
faktor dari media yang diterapkan oleh pengajar dikelas dan didukung
menggunakan metode yang pas untuk dapat diterapkan didalam kelas.
Kemudian pengamatan dilanjutkan dari nilai 80-89, presentasi yang diperoleh
masih sama saja namun tidak mengalami penurunan dan peningkatan. Setelah
itu pengamatan dari nilai 70-79 mengalami peningkatan yang baik, dari
pratindakan yang awalnya 28,57% dilanjutkan didalam siklus I dan II
terdapat 47,61%, peningkatan presentase dilandasi adanya rasa ingin tahu dari
siswa dikelas dan didalam penyampaian media serta pembelajaran dikelas
yang dilaksanakan dengan baik. Kemudian didalam pengamatan nilai 60-69
mengalami penyusutan dari pratindakan yang tadinya 57,14% dan didalam
siklus I menurun menjadi 23,80 % dilanjut siklus II menjadi 14,28%.
Penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya keberhasilan dalam
12

meningkatkan sikap dan minat belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil
belajar dimana pelaksanaan penerapan model pembelajaran GIS yang
ditunjang menggunakan media presentasi pada pelajaran FISIKA. Penerapan
model pembelajaran dan media penunjang membuat sikap dan minat siswa
lebih meningkat dimana siswa diwajibkan ikut aktif didalam penyampaian
materi pembelajaran dan didalam tugas baik itu kelompok atau pun individu
diluar maupun didalam kelas yang diberikan oleh pengajar, hal ini memicu
berkembangnya minat belajar siswa sehingga diharapkan menambah dan
meningkatkan sikap belajar siswa sehingga berpengaruh positif terhadap hasil
belajar.
Kriteria Dari data tersebut, dari jumlah siswa 28 orang, yang mencapai
nilai sesuai KKM 70 ke atas hanya 14 orang atau sekitar 47,61% saja
sedangkan 52,14% atau sekitar 14 siswa belum mencapai KKM yang telah di
tentukan sehingga hasil yang diperoleh tergolong rendah. Setelah itu dari tabel
presentasi siklus I diatas maka dapat di ketahui bahwa, dari 28 siswa yang
mencapai nilai KKM Fisika IPA 70 sebanyak 23 siswa atau sekitar 76,19%
sedangkan yang nilainya kurang dari KKM Fisika IPA 70 hanya ada sebanyak
5 siswa saja atau sekitar 23,80%. Dari data yang telah di peroleh hasil belajar
siswa tergolong tinggi. Hasil belajar siswa juga sudah memenuhi kriteria yang
telah ditentukan. Kemudian pada tabel siklus II diatas maka di ketahui bahwa,
dari 28 siswa yang mencapai nilai KKM Fisika IPA 70 sebanyak 25 siswa atau
sekitar 85,69% sedangkan yang nilainya kurang dari KKM 70 hanya ada
sebanyak 3 siswa saja atau sekitar 14,28%. Dari data yang telah di peroleh,
hasil belajar siswa yang didapat tergolong sangat tinggi. Hasil belajar siswa
juga sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan sehingga penelitian
cukup.
Pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan pertama siklus I
sebanyak dua kali pertemuan dan didapatkan beberapa presentase I, II.
Kemudian dilanjutkan pada siklus II. Seperti halnya siklus I, siklus II juga
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Dari pengamatan yang telah
dilakukan pada pertemuan III, IV. Data sikap dan minat belajar yang diperoleh
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Persentase I
(%)

Persentase
II (%)

No

Aspek yang Diamati

85,71%

1

Siswa membaca materi yang 80,95%
disajikan oleh guru melalui
media presentasi Open Office
Impress
42,86%

57,14%

2

Siswa mengajukan pertanyaan/
mengemukakan pendapatnya

13

Persentase
III (%)

95,24%

71,43%

Persentase
IV (%)

95,24%

76,95%

Persentase I
(%)

Persentase
II (%)

Persentase
III (%)

Persentase
IV (%)

76,19%

80,95%

85,71%

95,24%

71,43%

90,48%

90,48%

80,95%

85,71%

95,24%

90,48%

Siswa bergerak aktif dan 61,90%
bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran

66,67%

80,95%

80,95%

No

Aspek yang Diamati

3

Siswa menyalin materi yang
disediakan oleh guru

4

5

6

Siswa
mendengarkan
dan
66,67%
memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh guru dan
siswa lain
Siswa memecahkan soal yang
diberikan oleh guru

Tabel 7. Persentase observasi pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat
Kesimpulan pertemuan pertama dan kedua didapatkan hasil, rata–rata
persentase indikator sikap dan minat belajar siswa pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua hasil yang di peroleh pada tiap-tiap indikator sudah
menunjukkan adanya kemajuan yang baik. Sebagian besar indikator sikap dan
minat yang ditentukan sudah mencapai kriteria yang diharapkan namun masih
ada beberapa indikator yang masih bisa di tingkatkan agar sikap dan minat
belajar siswa bisa lebih maksimal.
Refleksi dilakukan setelah tindakan dan pengumpulan data sikap dan
minat dan hasil belajar siswa pada Siklus I, guru mendapatkan beberapa
kesimpulan, pertama pembelajaran pada siklus I menggunakan media Open
Office Impress dapat berlangsung secara baik dan sesuai dengan rencana yang
telah di buat. Guru juga sudah menjalankan tugasnya sebagai pendidik secara
maksimal. Namun hal ini masih bisa ditingkatkan agar pembelajaran bisa lebih
optimal, kedua dari data yang didapat mengenai aspek sikap dan minat belajar
siswa menggunakan media Open Office Impress, data yang diperoleh sudah
menunjukkan adanya perubahan yang baik pada siklus I namun masih ada
beberapa indikator yang masih bisa ditingkatkan, seperti halnya pada indikator
keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat, kurangnya
perhatian siswa dalam pembelajaran dan indikator siswa bergerak aktif atau
bersemangat dalam pembelajaran. kesimpulan yang terakhir pada aspek hasil
belajar siswa data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar yang baik pada siklus I, namun hal ini perlu di perkuat pada siklus
berikutnya agar data yang didapat lebih akurat.
Kesimpulan pertemuan ketiga dan ke empat didapatkan hasil, rata–rata
persentase indikator sikap dan minat secara keseluruhan pada pertemuan III
dan Pertemuan ke IV hasil yang di peroleh menunjukkan peningkatan dari rata14

rata siklus I. Hasil yang di peroleh pada tiap–tiap indikator sikap dan minat
belajar siswa sudah mengalami kemajuan yang baik. Indikator yang ingin di
tingkatkan pada siklus I pun sudah mengalami peningkatan yang signifikan
pada siklus II walaupun masih ada satu indikator yang masih tertinggal namun
secara keseluruhan hasil yang diperoleh sudah memenuhi kriteria yang
diharapkan.
Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, selanjutnya guru
melaksanakan refleksi. Pada siklus II kegiatan pembelajaran menggunakan
media Open Office Impress telah berjalan sesuai yang diharapkan.
Pengoptimalan sikap dan minat belajar siswa juga berjalan sesuai yang
diharapkan dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tak hanya itu hasil
belajar pada siklus II pun mengalami peningkatan yang baik. Dari
keseluruhan tindakan yang dilakukan penggunaan media pembelajaran media
Open Office Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar sehingga
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal itu di tunjukkan pada
peningkatan data sikap dan minat serta hasil belajar yang di peroleh pada
siklus II.
Dari hasil penelitian yang didapat pada siklus II penelitian sudah cukup
dan bisa di hentikan, dikarenakan hasil yang diperoleh pada siklus ke II sudah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan yaitu pada sikap dan minat belajar
siswa, indikator sikap dan minat mencapai ≥70% dan pada hasil belajar siswa
yang mencapai nilai KKM mencapai jumlah ≥70%.
Dari pelaksanaan penerapan media Open Office Impress untuk
meningkatkan sikap dan minat serta hasil belajar siswa yang dilakukan di SMP
N 3 Salatiga. Pada siklus I menunjukkan bahwa, awal pertemuan siklus I
sebagian siswa masih terlihat bingung pada penggunaan serta pengoperasian
media Open Office Impress namun sebagian siswa terlihat mampu menyiasati
bagaimana penggunaan media Open Office Impress. siswa juga masih terlihat
malu untuk bertanya pada guru dan siswa lebih cenderung bertanya pada teman
sebelah. Siswa tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi
menggunakan media Open Office Impress. Pengamatan yang didapat oleh guru
tentang sikap dan minat serta hasil belajar siswa dalam penggunaan media
Open Office Impress, perlu di perkuat melanjutkan ke siklus II.
Pada siklus II di awal pelajaran terlihat siswa tak memiliki masalah pada
penggunaan media Open Office Impress. siswa terlihat lebih nyaman
menggunakan media Open Office Impress dikarenakan kegiatan pembelajaran
tak terpacu pada guru. Pengoperasian serta penggunan media Open Office
Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa dikarenakan
siswa memiliki ruang gerak yang cukup untuk berkreasi dalam pembelajaran.
Guru pun terlihat merasa terbantu menggunakan media Open Office Impress.
penggunaan media Open Office Impress dapat memberikan pengalaman tak
terduga bagi siswa sehingga guru tak perlu sulit–sulit menyampaikan gambaran
dari apa yang akan di pelajari.
Terjadi peningkatan sikap dan minat belajar siswa setelah menggunakan
media Open Office Impress. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sikap
dan minat belajar siswa mendapat kemajuan dari siklus I ke siklus II. Sikap
dan minat belajar siswa sudah meningkat jika dibandingkan hasil sikap dan
minat belajar pada pra tindakan. sikap dan minat belajar pada siklus I jauh
15

lebih baik, sebagian besar indikator sikap dan minat belajar siswa sudah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan namun masih ada beberapa indikator
yang masih bisa di optimalkan sehingga sikap dan minat belajar siswa
menggunakan media Open Office Impress bisa lebih optimal, oleh karena itu
penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Dari pengamatan siklus II data yang diperoleh menunjukkan hasil yang
memuaskan. Indikator sikap dan minat yang ingin dioptimalkan pada siklus I
pun sudah dapat ditingkatkan di siklus II. Secara keseluruhan disetiap
indikator sikap dan minat belajar siswa sudah mencapai kriteria yang
ditentukan di siklus ke II. Dari keseluruhan indikator sikap dan minat belajar
siswa menggunakan media Open Office Impress , peningkatan data sikap dan
minat belajar dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dibandingkan
gambar grafik sebagai berikut:

Sikap dan Minat Belajar
120.00%
persentase

100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%

Indikat
or I

Indikat
or II

Indikat
or III

Indikat
or IV

Indikat
or V

Indikat
or VI

Pratindakan 71.40%

28.00%

76.20%

52.38%

61.90%

61.90%

Siklus I

83.33%

50%

78.57%

69.05%

83.33%

64.29%

Siklus II

95.24%

74.19%

90.48%

90.48%

92.86%

80.95%

Gambar 4. Grafik Peningkatan sikap dan minat Belajar
Dari data yang diperoleh pada gambar diatas dapat di ketahui bahwa sikap
dan minat belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan yaitu ≥70%
sehingga dapat di simpulkan bahwa penggunaan media Open Office Impress
mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa.
Terjadi peningkatan belajar setelah menggunakan media Open Office
Impress. Penggunaan media Open Office Impress dalam pembelajaran Fisika
IPA ternyata berpengaruh positif bagi hasil belajar siswa di SMP N 3 Salatiga
kelas IX e. Sebelum menggunakan media Open Office Impress, dari ke 28
siswa hanya terdapat 14 siswa atau sekitar 42,85% saja yang mampu mencapai
nilai KKM 70 ke atas. Setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media
Open Office Impress, hasil belajar siswa ternyata mampu ditingkatkan. Hal itu
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai tes dari siklus I dan siklus II.
Hasil pada siklus I, dari ke 28 siswa yang mampu mencapai nilai sesuai
atau lebih dari KKM yang ditentukan adalah 23 siswa atau sekitar 76,19%,
kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu sebanyak 25 siswa atau
sekitar 85,69%. Meskipun masih ada 3 siswa yang belum mencapai KKM
16

Persentase

nilainya pada siklus II, tetapi target yang ditentukan telah tercapai yaitu sebesar
70%. Secara keseluruhan data yang di peroleh dari pra tindakan, siklus I dan
siklus II dapat di gambarkan pada diagram sebagai berikut:
100
80
60
40
20
0

Persentase

Pra
Tindakan

Siklus I

Siklus II

42.85

76.19

85.69

Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Belajar
Diagram diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan mulai dari
pra tindakan, siklus I sampai ke siklus II. Dari pra tindakan sampai siklus I
terdapat peningkatan dari 42,85% menjadi 76,19% atau terdapat peningkatan
sebesar 33,34%. Sedangkan dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan dari
76,19% menjadi 85,69%. atau sekitar 9,50%.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, beberapa pokok–pokok temuan
penelitian dalam penggunaan media Open Office Impress untuk meningkatkan
sikap dan minat serta hasil belajar siswa di kelas IX IPA, antara lain siswa
terlihat merasa nyaman menggunakan dan mengoperasikan media Open Office
Impress dalam pembelajaran. Sikap dan minat belajar siswa pun mampu
meningkat. Hasil belajar siswa pun mampu meningkat. Hal ini terlihat dari
grafik sikap dan minat belajar serta hasil belajar siswa yang meningkat pada
tiap siklusnya. Sikap dan minat belajar siswa dapat dirangsang memberikan
reward kepada siswa yang mau berpendapat atau menjawab pertanyaan dari
guru.
5. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan.
Penggunaan media pengelola informasi grafis dalam pembelajaran FISIKA
pada kelas IXe SMP N 3 Salatiga dapat meningkatkan sikap dan minay belajar
siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil presentase keseluruhan
indikator sikap dan minat belajar pada pra tindakan, siklus I dan siklus II. Pada
pra tindakan perolehan presentase sikap dan minat belajar siswa hanya
mencapai 58,73%, siklus I sebesar 71,43%, kemudian pada siklus II mencapai
87,37%. Dari data sikap dan minat yang di dapat tersebut menunjukkan bahwa
sikap dan minat belajar siswa sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan
yang telah di tentukan yaitu sebesar ≥70%. Penggunaan media open office
impress dalam pembelajaran FISIKA pada kelas IXe SMP N 3 Salatiga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil
tes akhir siklus. Pada siklus II mencapai 25 siswa atau sekitar 85,69%. Hasil
belajar siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang telah di
tentukan yaitu sebesar ≥70%.

17

6. Daftar Pustaka
[1] Rusman. (2010). Berjudul “Model-model Pembelajaran : Mengembangkan
Profesionalisme Guru”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
[2]

Elizabeth E Barkley, dkk. (2005). Berjudul “Collaboratif Learning
Techniques”. Bandung: Nusa Media.

[3]

K. Patricia. (2012). Teknik-teknik Media Pembelajaran. Bandung: Nusa
Media.

[4]

Azhar Arsyad, (2007:17). Berjudul “Media Pembelajaran”. Jakarta: PT
Grafindo Persada.

[4]

Muaraputra Sinaga, S.Pd. (2008) Berjudul “Pemanfaatan model
pembelajaran Power Point dalam mata pelajaran Sejarah di SMA N 1
Nainggolan”. Jurnal inovasi dan teknologi.

[5]

Nurul Sofiatin Zuhro. (2011) Berjudul “Penggunaan media pembelajaran
open office impress meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan alat
optik pelajaran IPA siswa kelas V SD Dadapsari No. 129 Surakarta tahun
2011 ”. Jurnal Penelitian.

[6]

Bruce Byfield, (2010). Berjudul “Open office impress platform system”.
Jurnal penelitian dan perkembangan.

[7]

Azhar Arsyad, dkk (2002). Berjudul “Media Pengajaran”. Jakarta: Rajawali
Persada.

[8]

Sugiyono.
( 2007). Berjudul “ Metode
Penelitian
Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D ”. Bandung: Alfabeta.

[9]

Lewin, Kurt. (1951). “Field theory in social science”; selected theorical
papers. D. Cartwight (ed). Harper & Row, New York

[10] Kemmis, s. & McTaggart, R. (1983) “The Action Research Planner ”. 3rd
ed. Victoria, Australia: Deakin University.
[11] Aritonang, (2008). Berjudul “Membangkitkan
Rineka Cipta.

Minat Belajar ”. Jakarta:

[12] Azwar, Saifuddin. (2005).Berjudul “Sikap Manusia dan Pengukurannya ”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[13] Miles, Matthew B. Dan A. Michae Huberman. (1992). Berjudul “Analisis
Data Kualitatif”: Buku Tentang Metode-Metode Baru;Penerjemah, tjetjep
Rohidi. Jakarta: UI-Press.
[14]

Purwanto, Ngalim, (2002). Berjudul “Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi
Pengajaran”. Bandung: Remaja Rosdakarya.
18

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24