Hubungan Gaya Kepemimpinan Melayani dan Budaya Organisasi dengan Motivasi Berprestasi Karyawan Credit Union Modifikasi (C.U.M) HKBP

“Relationship between Servant Leadership and Corporate Culture with Credit Union
Modification (C.U.M) HKBP Employee’s Achievement Motivation”
ABSTRACT

Maradona Tongam Sibagariang, Emmy Mariatin & Eka Danta Jaya Ginting
Psychology Faculty
University of North Sumatera

Achievement motivation is the driving force to achieve the highest level of
achievement possible for the sake of hope to himself. Achievement motivation can be impact
from many factors, such as leadership factor throught their leadership style and corporate
culture factor.
The purpose of this research is to analyze and to test the relationship between servant
leadership and corporate culture with employee’s achievement motivation. The data for this
study were collected through distributing questionnaires. Achievement motivation’s
questionnaires using McClelland’ scale (1987). Servant leadership questionnaires using
Spears’ scale (2010), Wong & Page’s scale (2003), and Barbuto Wheeler’s scale (2006) who
combined by Wike dan Meily (2012). Cor porate culture questionnaires using Robbins’ scale
(1998).
The population for this study is all of the employees working for Credit Union
Modification of HKBP in North Sumatera and Riau province and 55 of the total population

were selected to be the samples for this study. Before questionnaries are distributed, made
validity and reliability tested for 35 respondents (tryout). The data were analyzed by
Correlation Kendall’s tau-b and Kendall’s W test and categorization test. Process of data
using computer software SPSS version 17.0 for Windows.
The result offer some empirical support that the servant leadership has correlate to
achievement motivation with correlation coefficient = 0,982 and sig. (2-tailed) = 0,000,
corporate culture has correlate to achievement motivation with correlation coefficient =
0,969 and sig. (2-tailed) = 0,000, also servant leadership and corporate culture have
correlate to achievement motivation with Kendall’s W = 1,000 and Asymp. Sig. = 0,000.
It is suggested that servant leadership of managers, education be improved through
training or education advance, then corporate culture will be kept in the future.
Keywords: servant leadership, corporate culture, achievement motivation.

4

“Hubungan Gaya Kepemimpinan Melayani dan Budaya Organisasi dengan Motivasi
Berprestasi Karyawan Credit Union Modifikasi (C.U.M) HKBP”
ABSTRAK
Maradona Tongam Sibagariang, Emmy Mariatin & Eka Danta Jaya Ginting
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara


Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak bagi seseorang untuk bisa mencapai
taraf prestasi kerja setinggi mungkin. Motivasi berprestasi dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, di antaranya adalah faktor kepemimpinan dan budaya organisasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana hubungan antara gaya
kepemimpinan melayani dan budaya organisasi dengan motivasi berprestasi. Metode
pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
motivasi berprestasi bersumber dari skala menurut McClelland (1987). Kuesioner
kepemimpinan melayani bersumber dari skala menurut Spears (2010), Wong & Page (2003)
serta Barbuto & Wheeler (2006) Wike dan Meily (2012). Sedangkan untuk skala budaya
organisasi bersumber dari skala menurut Robbins (1998).
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Credit Union Modifikasi (C.U.M)
HKBP yang berada di daerah Sumatera Utara dan Riau yang berjumlah 55 orang. Analisis
data yang digunakan adalah analisis data Korelasi Kendall‟s tau-b, Uji Kendall‟s W, dan uji
kategorisasi. Pengolahan data ini menggunakan alat bantu program SPSS version 17.0 for
Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara gaya kepemimpinan melayani dengan motivasi berprestasi sebesar 0,982 dan sig. (2tailed) = 0,000, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi
dengan motivasi berprestasi sebesar 0,969 dan sig. (2-tailed) = 0,000, serta terdapat hubungan
yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara gaya kepemimpinan melayani dan

budaya organisasi dengan motivasi berprestasi sebesar 1,00 dan Asymp. Sig 0,000.
Disarankan agar kepemimpinan melayani para manajer ditingkatkan melalui pelatihan
atau pendidikan lanjutan, lalu mempertahankan budaya organisasi yang sudah baik di masa
mendatang.
Kata kunci: gaya kepemimpinan melayani, budaya organisasi, motivasi berprestasi.

5