Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan dan Rokok: Perilaku Konsumen Perempuan Usia 17 – 25 Tahun T2 912013032 BAB V

BAB V
KESIMPULAN
Bab terakhir ini akan memaparkan kesimpulan
berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan yang
juga merupakan jawaban dari persoalan-persoalan
penelitian.

Selanjutnya

kesimpulan

tersebut

akan

dijadikan dasar penyusunan implikasi penelitian, baik
implikasi teoritis maupun implikasi terapan.
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,
perokok perempuan kebanyakan mulai merokok di

usia remaja awal dan remaja akhir. Mereka
cenderung memakai alasan psikologis sebagai
motivasi untuk merokok. Motivasi ini didukung
dengan adanya unsur pembelajaran kognitif yang
berupa cue, respon dan reinforcement.
Responden

yang

merepresentasikan

konsumen

rokok ini, mendapatkan stimulus berupa produk
rokok, yang dapat mengarahkan kepada motif
tertentu. Cue disini telah sesuai dengan ekspektasi
yang ada pada responden, sehingga memunculkan
respon sebagai reaksi dari cue. Lalu dengan
adanya berbagai informasi mengenai rokok dan
dampaknya,

beberapa

memunculkan

responden,

reinforcement

sehingga

pada

pada

akhirnya

responden tersebut pun pada akhirnya terdorong

133


terhadap gaya hidup tertentu dan melakukan
kegiatan konsumsi produk tersebut.
Penelitian ini pun memperlihatkan persepsi
yang muncul pada responden sebagai representasi
dari konsumen rokok, akan perubahan isi pesan
pada

kemasan

produk

rokok.

Kebanyakan

responden menyadari bahwa rokok merupakan
suatu produk yang dapat menimbulkan berbagai
dampak yang kurang baik dalam beberapa hal,
terutama kesehatan. Perubahan isi pesan yang
berupa gambar pada kemasan dan label tersebut,

memberikan sensasi yang kurang menyenangkan
kepada sebagian besar responden. Yang kemudian
memunculkan persepsi yang beragam, sehingga
mempengaruhi

konsumen

terhadap

keputusan

beli.
Persepsi perokok perempuan usia 17 – 25
tahun

ini

juga

berpengaruh


terhadap

aspek

kognitif dari responden. Dimana hasil penelitian
ini mengatakan bahwa persepsi yang mereka miliki
mempengaruhi ranah perilaku berdasar aspek
intelektual

responden,

yang

diwujudnyatakan

dengan adanya penggunaan pengetahuan yang
dimiliki responden dan keinginan untuk mencari
informasi.
Selain


mempengaruhi

aspek

kognitif

responden, hasil penelitian ini juga menyimpulkan
bahwa persepsi perokok perempuan usia 17 – 25
tahun

terhadap

perubahan
134

isi

pesan


mempengaruhi aspek afektif dari responden. Aspek
afektif yang berhasil diketahui dalam penelitian ini
yaitu

bahwa,

aspek

afektif

responden

dapat

dibentuk dengan adanya pengalaman langsung
maupun

pengalaman

tidak


langsung

yang

berkaitan dengan produk rokok tersebut. Hal
tersebut dinyatakan dengan munculnya unsur
tindakan, target, waktu, konteks, interval waktu,
pengalaman, dan pengaruh sosial dalam proses
konsumsi produk rokok tersebut.
Dengan terjawabnya 4 persoalan penelitian
tersebut, maka ditemukan pola perilaku konsumsi
perokok perempuan usia 17 – 25 tahun, yang
digambarkan
Dimana

sebelumnya

responden


dalam

yang

teori

mini.

merepresentasikan

konsumen rokok tersebut memunculkan perilaku
paska

beli

yang

berbeda

dengan


adanya

perubahan isi pesan tersebut dan gabungan aspek
kognitif dan afektif yang ada. Perbedaan perilaku
tersebut didasarkan juga oleh nilai yang muncul
berdasarkan proses persepsi dan proses konsumsi
tersebut,
melakukan

dimana

sebagian

konsumsi

responden

produk


seperti

tetap
biasa,

sebagian responden yang mengurangi konsumsi
produk,

dan

responden

mengkonsumsi produk tersebut.

135

yang

berhenti

5.2 Implikasi Penelitian
1. Implikasi Teoritis
Adapun hal-hal yang menjadi implikasi
teoritis dari penelitian ini antara lain:
1. Gender atau konsep perempuan sebagai
konsumen produk rokok, merupakan suatu
objek

penelitian

yang

cukup

jarang

diperhatikan dalam studi pemasaran dan
perilaku konsumen dalam penelitian tentang
rokok.
2. Temuan-temuan
konsisten

dalam

dengan

penelitian

beberapa

ini

penelitian

terdahulu yang telah dilakukan.
2. Implikasi Terapan
Penelitian yang telah dilakukan ini juga
memiliki implikasi terapan, yaitu pemerintah
sebagai pembuat peraturan mengenai perubahan
isi pesan pada kemasan rokok, harus lebih
cermat untuk memotivasi konsumen rokok untuk
berhenti merokok dengan cara yang lebih positif.
Karena

dalam

menunjukan

penelitian

perilaku

yang

ini,

konsumen

beragam

untuk

mempersepsikan perubahan isi pesan tersebut
dalam perilaku konsumsinya.
5.3 Kelemahan Penelitian
Penelitian ini juga memiliki kelemahan yang
hendaknya perlu diperhatikan dalam melakukan
penelitian sejenis di masa yang mendatang, yaitu
136

dalam

pelaksanaan

wawancara

ada

beberapa

responden yang kesulitan menjawab pertanyaan
yang diajukan. Selain itu penelitian ini kurang
memiliki responden yang beragam dalam hal usia,
etnis dan agama.
Kelemahan
penelitian

ini

perlu

mendatang,

diperhatikan

khususnya

pada

berkenaan

dengan pemilihan responden.
5.4 Agenda Penelitian Mendatang
Penelitian tentang perilaku konsumen rokok
perempuan ini masih relevan untuk dilakukan di
masa mendatang. Ada beberapa hal yang dapat
diagendakan untuk diteliti di masa mendatang,
diantaranya melakukan pengujian empiris terhadap
teori mini yang telah dibangun dalam penelitian ini.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara terhadap
salah satu responden, ada yang mengungkapkan
bahwa di kalangan perokok, masing-masing merek
rokok

mempunyai

personifikasi

masing-masing,

penelitian ini akan menarik jika dilihat lebih
mendalam

pada

penelitian

mengenai

merek,

berdasarkan perspektif konsumen rokok sendiri.

137