Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan dan Rokok: Perilaku Konsumen Perempuan Usia 17 – 25 Tahun T2 912013032 BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis dari
data

yang

telah

dikumpulkan

untuk

menjawab

persoalan-persoalan penelitian. Sistematika penyajian
dimulai

dengan

gambaran


responden,

kemudian

dilanjutkan dengan hasil dan pembahasan dari setiap
persoalan penelitian. Sajian terakhir dari bab ini adalah
sebuah teori mini yang dirangkai dari proposisiproposisi dan konsep-konsep yang teridentifikasi.
4.1 Profil Responden
Responden

yang

diwawancarai

dalam

penelitian ini, dipilih dengan menggunakan teknik
convenience sampling. Dimana peneliti memilih
perokok

sebagai

perempuan,
responden

yang

kunci

memenuhi
dan

bersedia

kriteria
untuk

diwawancarai.
Secara total, terdapat 11 orang yang berhasil
peneliti wawancarai. Profil kesebelas responden

tersebut, peneliti sajikan dalam sebuah tabel yang
memuat informasi mendasar mengenai karakteristik
konsumen yang dimiliki oleh para responden.
Berikut profil kesebelas responden:

65

Tabel 4.1
Profil Responden
Nama
Lama
Merokok
Usia
(2015)
Agama
Etnis
Daerah
Asal
Pendidika
n

Pekerjaan

SES

Feb

Fit

Ri

Fan

Pri

Nes

Pin

Tol


Ad

Nov

Ok

3 tahun

8 tahun

4 tahun

7 tahun

6 tahun

8 tahun

3 tahun


2 tahun

6 tahun

2 tahun

3 tahun

22 tahun

25 tahun

23 tahun

21 tahun

21 tahun

24 tahun


19 tahun

21 tahun

22 tahun

18 tahun

23 tahun

Kristen

Kristen

Islam

Katolik

Kristen


Kristen

Katolik

Kristen

Islam

Islam

Islam

Jawa

Toraja

Jawa

Jawa


Jawa

Toraja

Solo

Salatiga

Salatiga

S1

S1

S1

SMA

SMA


Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Siswa SMA

Menengah

Menengah

keatas

keatas

Jawa -

Lampung -


Jawa

Jawa

Jawa

Betawi

Salatiga

Salatiga

Salatiga

Ambarawa

Jakarta

Lampung

S1

S1

S1

S1

S1

S1

Mahasiswa

Dosen luar

Guru

Mahasiswa

Mahasiswa

Tionghoa

Menengah
keatas

Menengah

Menengah

Menengah
keatas

Tionghoa

Menengah

Pencari
kerja
Menengah
keatas

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.
(Sumber: Data Primer)

66

Banyu
biru

Pengusa
ha
konveksi
Menengah

Menengah

Menenga
h keatas

Berdasarkan tabel profil responden tersebut,
peneliti berhasil mewawancarai 11 responden yang
memenuhi

kriteria

Kesebelas

responden

beberapa

sebagai

kelompok

responden

tersebut
usia,

yang

kunci.

terbagi

menjadi

dinilai

mampu

merepresentasikan perokok usia 17 – 25 tahun di
Kota Salatiga.
Selain

itu,

sebagian

besar

responden

merupakan responden berlatar belakang pendidikan
strata 1 dan SMA. Dengan rata-rata kesamaan
etnis, yaitu etnis Jawa, yang berasal dari Kota
Salatiga

dan

sekitarnya.

Beberapa

responden

lainnya berasal dari luar Kota Salatiga, dengan
keragaman etnis dan asal kota masing-masing.
Seperti adanya etnis Toraja dengan kota asal Toraja,
etnis

betawi

dengan

kota

asal

Jakarta,

serta

perpaduan etnis Tionghoa – Lampung dengan kota
asal

Lampung.

Kondisi

status

ekonomi

sosial

mereka sebagai responden pun dapat dikatakan
berimbang antara kelompok menengah keatas dan
kelompok menengah.
Profil responden yang peneliti peroleh ini,
memperlihatkan bahwa latar belakang pendidikan,
etnis, asal kota, representasi usia, serta status
ekonomi sosial responden di kota asalnya, menjadi
pendukung munculnya beragam cara pandang serta
gaya hidup yang muncul dalam perilaku konsumsi
mereka terhadap rokok. Faktor pekerjaan dan
agama yang dimiliki oleh responden justru tidak
67

terlalu

menimbulkan

dampak

terhadap

cara

pandang dan perilaku konsumsi mereka.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini terkait dengan perolehan
data penelitian yang diperoleh dari 11 responden
yang berhasil peneliti wawancarai. Perolehan data
ini,

berkaitan

dengan

persoalan-persoalan

penelitian yang muncul pada bab 1. Berikut adalah
deskripsi

dari

hasil

penelitian

yang

berkaitan

dengan persoalan-persoalan penelitian yang ada:

68

Persoalan Penelitian 1 – Mengapa perempuan merokok?
Tabel 4.2
Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 1
Pertanyaan
1. Sejak
kapan
anda

Feb

Fit

Ri

Fan

Pri

Nes

Pin

Tol

Ad

Nov

Ok

2011

2006

2010

2007

2008

2006

2011

2012

2008

2012

2011

 SMP

Perokok

 SMA

perempuan

 Kuliah

cenderung

Kuliah

SMA

Kuliah

SMP

SMP

SMA

SMA

Kuliah

SMA

SMA

SMA

3 tahun

8 tahun

4 tahun

7 tahun

6 tahun

8 tahun

3 tahun

2 tahun

6 tahun

2 tahun

3 tahun

Kategori

merokok

merook

?
2. Apa yang

Pola

pada usia
 Ada

Awal

Ada

Pengen

Melihat

Tertarik

Pengen

Terpengaruh

Awalnya ga

Mencoba

Pengen

Pengen

menyeba

mulanya

masalah

coba-coba

orang lain

dengan

coba-coba

teman dan

suka liat

ngerokok

coba-coba.

coba-coba

bkan

broken heart

dirumah,

aja.

ngerokok

kemasan

aja.

lingkungan,

orang

dengan

kaya temen-

 Coba-

anda
merokok

(Putus
cinta), lalu

trus
terpengaruh

dan pengen
tau, kan

rokok lalu
pengen

buat gayagayaan

merokok,
tapi ikutan

teman dekat
karena

temen,
pengen tau

 Ikut-

?

iseng-iseng

lingkungan

SMP masa-

nyoba,

kadang suka

teater dan

pengen tau

kaya apa,

coba 2

sekitar

masanya

dalemnya

disodorin

harus

rasanya.

soalnya

batang dan

rumah juga

pengen tau.

kaya apa

rokok, trus

belajar

Lingkungan

keliatannya

kebetulan

yang

sih.

akhirnya

mendalami

pergaulan

keren.

temen-

merokok,

pengen coba

peran

juga

temenku

lalu ikut-

sendiri dan

perokok,

ngerokok

juga pada
ngerokok

ikutan
merokok.

kecanduan.

trus ada
intrik juga,

jadi mau ga
mau juga

akhirnya

kebawa.

semua.

masalah
coba
ikutan
 Terpenga
ruh
teman
 Terpenga
ruh

remaja dan
dewasa
awal.
Kecenderun
gan ini
dapat
dibuktikan
dengan
kondisi
psikologis
konsumen

lingkung

dan

an

pengaruh
dari

ngerokok

karakteristi

dan
keterusan.

k
konsumen

Rasanya

Ya kaya

Rileks aja

Kalo aku

Aku

Apa yah,

Ngerokok itu

Kalo

Sebenernya

Gimana ya,

Bisa tenang,

 Enak

yang telah

anda
peroleh

enak, rileks,
bisa

tenang gitu,
jadi ya

sih, ya
biasanya

efek ke
badan ga

ngerokok tu
kalo ga ada

ngerasa
enjoy aja, ya

buat aku
udah kaya

ngerokok tu
ngerasa

ga ada, itu
kan cuma

biasanya
kumpul

rileks, kalo
ga ngerokok

 Nyaman

di proses

dari

nyaman.

kebiasaan,

kalo lagi

ada, biasa

ide, karena

menikmati

kebutuhan,

kaya lebih

gini-gini aja,

sama orang

kalo ada
masalah

banyak
pikiran gitu.

aja, Cuma
kalo ga

aku sibuk,
jadi

setiap
isepan

jadi kalo ga
ngerokok tu

percaya diri,
lebih

kadang kita
tu cape

tenangnya

ngerokok

ngerokok tu

rokoknya.

gelisah.

tenang,

ya ke rokok

rasanya

jadi media

Kaya ada

itu.

aneh, trus

buat

kalo buat ke

konsentrasi

perasaan sih
rasanya
santai gitu,
tapi ya itu
juga

aku dapet
inspirasi.

3. Apa yang

merokok
?

(rileks,

sedemikian

tu kaya ada

santai,

rupa,

yang
ngerokok,

yang hilang,
jadi suka

tenang,
enjoy)

sehingga

ngerokok,

jadi kalo

nyari-nyari.

 Gelisah

an

lebih santai,

tergantung

ngobrol ga

keinginan

yang

kalo ga

mood juga,

ngerokok itu

 Kebiasaa
n

kurang.

ngerokok itu

tapi ya

ada yang

aja sih, kalo

gelisah,

gimana,

hilang, trus

gitu
biasanya

gelisah
banget.

udah
kebiasaan.

bisa tenang.

 Kebutuh
an
 Percaya
diri
 Pergaula
n

tergantung

69

memunculk

untuk
mengkonsu
msi produk
yang dapat
menggiring
mereka,
menuju
gaya hidup
tertentu.

situasi dan

Gaya hidup

kondisi.

dan pola
konsumsi
yang timbul
dari
kegiatan
konsumsi
ini
menimbulk
an nilainilai
tersendiri
pada diri
konsumen
masingmasing,
yang tidak
dapat
diperoleh
dari
mengkonsu
msi produk
lain.
Dari pola
diatas,
variabelvariabel
yang
muncul
antara lain:
1. Motivasi
2. Nilai
3. Usia
4. Gender
5. Keingina
n
6. Gaya
hidup
7. Kelompo
k acuan

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.
(Sumber: Data Primer)

70

Tujuan dalam persoalan penelitian pertama
yaitu untuk menelisik dan memahami apa yang
menyebabkan perempuan merokok. Oleh karena
itu,

peneliti

memberikan

3

pertanyaan

yang

sekiranya dapat menjawab persoalan penelitian
pertama. Ketiga pertanyaan yang diajukan kepada
responden berkisar sebagai berikut, yaitu sejak
kapan merokok, apa yang menyebabkan merokok,
dan apa yang diperoleh dari merokok.
Dari ketiga pertanyaan tersebut, diketahui
bahwa kebanyakan perokok perempuan cenderung
memulai untuk merokok pada usia SMA, lalu usia
SMP dan Kuliah. Melihat dari kecenderungan mereka
untuk memulai merokok dan usia mereka pada saat
ini, rata-rata mereka telah merokok selama kurang
lebih 4 sampai 6 tahunan.
Masing-masing

responden

memiliki

alasan

untuk merokok yang berbeda satu sama lainnya.
Namun alasan yang paling banyak muncul yaitu
berawal

dari

diri

responden

tersebut,

lalu

dipengaruhi oleh beberapa faktor diluar responden.
Diantaranya

seperti

hasil

wawancara

diungkapkan oleh Ok, yaitu:
“Pengen coba-coba sih, kaya temen-temen gitu,
pengen tau kaya apa, kan keliatannya kaya yang
keren ngono.”

Dan hasil wawancara yang dilakukan dengan
Fan:

71

yang

“Melihat orang lain ngerokok dan pengen tau, kan
SMP masa-masanya pengen tau.”

Kebanyakan

responden

menyiratkan

dalam

jawaban hasil wawancara mereka, bahwa mereka
mulai merokok rata-rata karena ada kecenderungan
ingin mencoba hal baru, yang tidak serta merta
hanya ingin mencoba semata bagaimana rasanya
merokok. Tetapi mendapat pengaruh dari lingkungan
sekitar mereka berada. Seperti teman, keluarga,
bahkan kemasan dari produk rokok itu sendiri, pada
saat keadaan psikologis mereka sedang berkembang
pada tahap usia remaja awal dan remaja akhir.
Beberapa responden terdorong untuk merokok
karena adanya tuntutan lingkungan pertemanan,
seperti disuruh mencoba, merasa keren dan gaya
ketika merokok, serta merasa ada ketidak nyamanan
ketika

mereka

sedang

berkumpul

bersama

dan

mereka tidak merokok.
Akan tetapi, selain pengaruh dari lingkungan
pertemanan, ada juga yang terdorong untuk merokok
karena kondisi psikologis mereka sedang tidak stabil.
Seperti

yang

diungkapkan

oleh

Feb

dalam

wawancaranya bersama peneliti:
“Awal mulanya aku broken heart (putus cinta),
lalu iseng-iseng coba 2 batang.”

Juga jawaban pertanyaan yang dikemukakan oleh
Fit:
“Ada masalah dirumah dan tiap kali ada masalah
ya tenangnya ya ngerokok itu.”

72

Setelah melewati tahap munculnya berbagai
dorongan itu, kebanyakan dari mereka melanjutkan
merokok

sampai

penelitian

ini

dilakukan.

Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh oleh
peneliti,

mereka

cenderung

sudah

terpengaruh

dengan zat-zat yang terkadung dalam produk rokok
tersebut, sehingga kebanyakan sulit untuk berhenti
bahkan untuk mengurangi konsumsi rokok, seperti
yang diungkapkan oleh Pin, sebagai berikut:
“Engga sih kalo buat aku sih ya, kalo sekarang ini
buat aku ya ngerokok itu udah kaya kebutuhan,
soalnya kalo ga ngerokok itu gelisah, jadi kalo ga
ngerokok itu kaya ada yang kurang gitu loh,
misalkan abis makan ga ngerokok itu kaya ada
yang kurang, bangun tidur gitu ga ngerokok gitu
ada yang kurang, mau tidur aja harus ngerokok
dulu, jadi sebelom gosok gigi tu ada yang kurang.”

73

Persoalan Penelitian 2 – Apa persepsi perokok perempuan usia 17 – 25 tahun, mengenai
perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok?
Tabel 4.3
Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 2
Pertanyaan
1. Apakah
anda

Feb
Iya tau.

Fit
Iya.

Ri
iya tau.

Fan
Iya tau,
diganti jadi

Pri
Ya.

Nes

Pin

Iya, kalo
setau saya

Iya.

Tol
Iya, yang
covernya itu.

Ad
Iya tau.

Nov
Oh iya.

Ok
Iya, yang
rokoknya

Kategori
 Tahu
 Tidak
tahu

mengeta

ada gambar-

sih, ada

sekarang

hui

gambarnya

kemasan

ada gambar-

perempuan

adanya

itu.

rokok yang

gambarnya.

perokok
untuk

perubah

tentang

mengkonsu

an isi

penyakit-

msi produk

pesan
pada

penyakit itu
kan.

rokok
tersebut,

kemasan

memunculk

rokok?
2.

Pola
Kecenderun
gan

Peruba

an tindakan
 Penamba

konsumsi

Pesannya

Yang ada

Bungkusnya

Ya kan dulu

Yang dulu

Ya itu,

Ya yang ada

Yang ini kan

Yang ada

Tau, yang

Dikasih

han isi

lebih

perubahan

berubah

kanan

kan ga ada

pemerintah

gambar-

yang ada

gambar-

gambar-

gambar-

han

pesan

ekstrim

kemasan

kan,

kirinya,

gambar-

kasih

gambarnya

gambar efek

gambarnya

gambar itu.

gambar biar

gambar

seperti

karena ada

itu, gambar-

sekarang

sekarang

gambaranny

perubahan,

itu kan, ada

merokok

itu,

apakah
yang

gambargambarnya,

gambarnya.
Kita kaya

ada gambargambar

adalagi
depan

a, Cuma
mereknya

istilahnya
message

gambar
bahaya

gitu kan,
trus

terjadi

yang dulu

dikasih

penyakit

belakangnya

aja, ibarat

gitu di

ngerokok

peringatann

pada

ga ada gitu-

pesan visual

gitu.

yang

surat cinta

kemasannya

ditampilin

ya

kemasan

gitunya.

gitu, dulu

gambar-

ga ada

, buat kasih

itu kan.

dipersingkat

uman

baru ini?

kan cuma

gambar

pesan yang

tau kita.

jadi

bahaya

produk itu
sendiri,

Apa

tulisan tok,

dengan

berarti,

Nah gambar

merokok

rokok

khususnya

bedanya
dengan

ndak
ngaruh juga.

segala
tulisan

hampa gitu.
Tapi yang

yang ini,
penjabaran

membunuh
mu sama

penyakit.

sekarang

dari pesan

yang lain-

kaya dikasih

yang lama,

lainnya itu.

pesan

pesannya

Dulu juga

yang

tersebut

tersirat gitu,

lebih

ada kan teks

ekstrim

menghasilk

intinya kalo

diperjelas

yang kecil

kamu

gitu kan,

itu, Cuma

ngerokok,

kalo yang ini

sekarang

kamu mati.

bisa dibilang
lebih

ketambahan
gambar-

terhadap

ekstrim.

gambar ini

perubahan

yang
dulu?

74

orang
mengurangi
ngerokok.

 Perubah

yang
menyebabk
an

an

tingginya

peringat

perhatian

an

mereka

 Pencant

 Teks

pada

pada

peringat

kemasan

an

dan label.

 Gambar

 Pesan
tersirat

Perhatian

an
penilaian
konsumen
adanya

aja.
3.

Menur

Mungkin

Ditujukan

Itu semua

Buat

Kalo

Buat semua

Buat yang

Buat

Buat

Buat semua

ut anda,

semuanya,

lebih cocok

buat orang

ditujukan

pemula-

menurut

sih kalo

dewasa ya

seusiaku

perokok.

perokok.

ditujuka

ga cuma

ditujukan ke

dewasa,

buat semua

pemula,

aku buat

menurutku,

pastinya, ini

toh kak, 20

n untuk

buat

perokok

karena itu

perokok ya.

soalnya buat

semua

tapi

sama kaya

tahunan.

siapa isi

perokok tok.

 Semua
orang

pada
rokok
tersebut.

produk

awal,

pengaruhny

perokok

perokok deh

mungkin

yang dulu

 Perokok
awal /
Pemula

pesan
tersebut

soalnya kalo
ke perokok

a ke organ
dalam,

yang udah
biasa

kayanya,
rata, ga

buat semua
pun yang

sih untuk
mengurangi

 Orang
dewasa

konsumen

?

aktif kaya

karena kan

ngerokok,

terkecuali.

terpengaruh

perokok, ya

berhasil

aku, udah

biasanya

disuguhin

sama itu,

yang

 Semua
perokok

berpengalam

perlindunga

yang kaya

kan ga

sekarang

sikan isi

an dan udah

n organ

gitu udah ga

semua, kalo

mungkin

lama pasti

dalam orang

ngaruh,

yang udah

lebih ngena

 Perokok
usia 20
tahunan

udah tau
akibatnya

tua lebih
rentan.

mungkin itu
berpengaruh

pecandu
sama rokok

kalo yang
visual, jadi

dimuat
pada

sama anak-

kan udah ga

pesannya

kemasan

anak SMP
yang mau

ngaruh
sama

ditambahin
trus dirubah

dan label,

nyoba, biar

gambar-

jadi gambar-

mempengar

ga coba-

gambar

gambar gitu.

uhi

coba lagi.

gituan.

kaya apa.

Penilaian
akan hal itu
mempersep
dari pesan
yang

sehingga

Lebih

Pesan itu

Kaya gitu tu

Kalo buat

Ya bullshit

Ya kalo

Ya kalo buat

Ya bagus

Menurutku

Ya takut pas

Ya gimana,

 Ekstrim

konsumen
akan

mana

ekstrim

baik sih ya,

berpengaruh

aku, sebagai

aja, apaan

menurut

aku ngaruh

sih, lebih

gambar-

liat

mau

 Takut /

keputusan

tanggapa

yang

tapi kalo

sekali ya,

perokok ya

sih kurang

aku, ada

sih sedikit,

ngena

gambar itu

gambarnya

ngurangi

Risih

beli, proses

n anda

sekarang,

menurut

terutama

aku udah

itu aja, jadi

beberapa

apalagi aku

secara

serem kali,

itu, tapi

juga susah,

 Pesanny

mengena

soalnya aku

aku sih

buat orang

tau

orang itu

yang bikin

punya

visual gitu,

bisa

gimana mau

jadi ya tetap

a baik

i isi

takut

karena aku

yang udah

resikonya

takut sama

risih, jadi ya

penyakit

tapi kalo

ngebayangin

berenti

merokok.

pesan

kadang kalo

udah lama

kebiasaan

kaya gitu,

gambarnya,

kalo mau

sendiri, jadi

buat aku sih

ga kalo itu

susah.

tersebut

ngeliat itu.

ngerokok,

ngerokok

mau diganti

tapi ga mau

beli rokok,

berpengaruh

biasa aja.

dadanya

jadi ga

kaya aku,

gambar apa

berenti,

kadang ya

buat aku

kita, aduh

ngaruh.

karena

juga ga

cuma mikir

minta tuker

trus mikir

gimana ya?

berdasarkan
pengalaman

ngaruh, kan
cuma

ih nakutin
gambarnya,

gambar
doang, trus

kalo aku
nanti gitu

ngilu banget
kali.

ku dan

gambar

tapi tetep

sama apa

gimana.

temen-

doang, yang

ngerokok.

ya, bikin ga

ngi

temenku itu

diambil kan

enak diliat,

merokok

mengurangi

isinya.

jadi intinya

antara lain:
1. Kemasan

orang

mencari

2. Label

merokok.

cara gimana

3. Produk

mencuekkan

4. Persepsi

gambar
tersebut.

5. Nilai

4.

Bagai

?

5.

isi pesan

Buat

Kesan

Jijik.

 Jadi
berpikir

konsumsi
dan
perilaku
paska beli.

 Berpeng
aruh
 Tidak
berpenga
ruh
 Mengura

Dari pola
diatas,
variabelvariabel
yang
muncul

6. Kebutuh

Jijik sama

Disgusting

Iya, loh kok

Bullshit aja

Risih, jijik

Jijik dan geli

Ngeri sih,,

Jijik, serem,

Takut sama

apa yang
timbul

rikuh pas
pertama

banget, jijik
deh, kalo

gambarnya
jadi kaya

kak, kan jd
risih gitu.

gitu.

ngeliatnya.

mikir ih kalo
ngerokok

ngeri.

jijik.

setelah

ngeliat, ih

sekarang

gini sih,

bisa kaya

75

Risih.

 Jijik
 Rikuh /
Risih
 Aneh

an

anda

apa sih itu

saya liat

aneh

melihat

ganggu

juga suka ga

kubilang,

perubah

banget gitu.

pengen

pertama

deket-deket.

pesan

kaget, lamalama tapi

tersebut

kan kita

?

butuh juga,

an isi

 Geli

gini ya.

 Ngeri /
Serem

mau beli
merek lain
juga
sekarang
sama, jadi
yaudah.
6.

Apaka
h ada

Ada,
ngerokoknya

perbedaa

jadi

n yang
anda

berkurang
banget.

Ga ada, ga
ngaruh.

rasakan

Iya ada, aku
jadi jijik,

Ga ada sih.

Ga sih,
mungkin

Ya sempet
kepikiran

Ga sih, tetep
aja ngerokok

trus takut,

sedikit kaget

juga, tapi

trus
sekarang

aja, tapi aku
pribadi,

lama-lama
kaya yang

berenti.

Biasa aja.

Ya jadi ngeri
gitu kalo

Ya biasa aja
sih

Kalo rasa
rokoknya

sambil

mau beli,

ngerokoknya

sih ga ada

kepikiran
sedikit,

tapi kan
sebenernya

, kan ga liat
gambarnya.

yang
berubah,

yang penting

kasih

berkurang

perokok itu

cuma

pada diri

aku tau

pembenaran

juga ga,

pinter-

kenikmatan

anda

batasan-

gitu, ah ya

cuma

pinter, kan

ngerokoknya

antara

batasannya,

ngerokok ya

nimbulin

bisa diakalin

jadi

kemasan

batas aku

ngerokok

kesan gitu

gambarnya.

berkurang,

rokok

berenti,

aja, ga usah

aja sih.

yang

break, dan

ngeliatin

ada gambar

dulu

harus

gambarnya,

itu, jadi

dengan

ngerokok,

yang

kepikiran.

yang

gitu.

ngeliatin

baru?

juga kan
jijik ga usah
dipikirin,
orang yang
diliat itu kan
dalemnya.

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.
(Sumber: Data Primer)

76

gara-gara

 Ada
 Tidak
ada

Untuk persoalan penelitian kedua, mengenai
persepsi perokok perempuan usia 17 – 25 tahun,
tentang perubahan isi pesan pada kemasan produk
rokok. Peneliti mengajukan 6 pertanyaan seputar
persepsi, sebagaimana yang terdapat dalam tabel
4.3, dengan harapan agar peneliti dapat mengetahui
bagaimana

persepsi

responden

sebagai

yang

terbentuk

konsumen

rokok

pada

diri

terhadap

perubahan isi pesan yang terdapat pada kemasan
rokok.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti, kesebelas responden mengetahui bahwa
ada perubahan isi pesan pada kemasan rokok
tersebut. Mereka menyebutkan bahwa, perubahan
isi pesan tersebut ditampilkan melalui adanya
gambar-gambar

penyakit

mengkonsumsi

rokok.

yang
Selain

dihasilkan
itu,

pesan

dari
ini

ditanggapi oleh sebagian responden sebagai salah
satu cara yang dimaksudkan oleh pemerintah
untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia,
seperti yang diungkapkan oleh Pri:
“Yang dulu kan ga ada gambar-gambarannya,
Cuma mereknya aja, ibarat surat cinta ga ada
pesan yang berarti, hampa gitu. Tapi yang
sekarang kaya dikasih pesan tersirat gitu, intinya
kalo kamu ngerokok, kamu mati.“

Jawaban

yang

muncul

sebagai

tanggapan dari adanya perubahan isi pesan
ini, disamping dimaknai untuk mengurangi
jumlah perokok. Adapula yang menyatakan
77

bahwa adanya perubahan isi pesan yang
sekarang merupakan penjabaran dari pesan
yang terdahulu, seperti yang diungkapkan
oleh Nes berikut:
“Ya itu, pemerintah kasih perubahan, istilahnya
message gitu di kemasannya, buat kasih tau kita.
Nah gambar yang ini, penjabaran dari pesan
yang lama, pesannya lebih diperjelas gitu kan,
kalo yang ini bisa dibilang lebih ekstrim.”

Berdasarkan

jawaban-jawaban

awal

yang

muncul, peneliti mengelompokan jawaban tersebut
kedalam reaksi yang merupakan hasil pemaknaan
responden terhadap isi pesan tersebut. Reaksi yang
muncul pun berbagai macam. Reaksi yang muncul
pada responden yaitu ada yang tidak merasakan hal
apapun dengan melihat pesan tersebut, dan

ada

pula sebagian besar yang merasa jijik, ngeri, dan
risih ketika melihat pesan tersebut.
Mereka yang merasakan hal-hal seperti jijik,
ngeri
setelah

dan

sebagainya

mereka

dapat

dikatakan

bersinggungan

dengan

bahwa
pesan

tersebut, mereka akan olah pesan tersebut dengan
pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya,
lalu mereka mencari pembenaran informasi yang
mereka peroleh dari pesan tersebut melalui media
massa, teman, keluarga maupun dokter. Setelah
proses itu terlewati, maka ada sebagian responden
yang terpengaruh dengan isi pesan tersebut, dan
memutuskan

untuk

mengurangi
78

mengkonsumsi

rokok, bahkan berhenti, seperti yang diutarakan
oleh Ri:
“Aku jadi jijik, trus takut, trus sekarang berhenti.
Sekarang kalo liat juga suka ga pengen deketdeket.”

Akan

tetapi

ada

pula

responden

yang

mengatakan bahwa perubahan pesan tersebut tidak
mempengaruhi

konsumsi

rokok

pada

dirinya

sendiri, seperti menurut Fan berikut:
“Kalo aku sebagai perokok ya aku udah tau
resikonya kaya gitu, mau di ganti gambar apa
juga ga ngaruh, kan cuma gambar doang, yang
diambil kan isinya. Cuma ya pertama aku aneh
aja, kok gambarnya jadi gini, aneh kubilang,
pertama kaget, lama-lama tapi kan kita butuh
juga, mau beli merek lain juga sekarang sama,
jadi yaudah.”

Kedua
tersebut

reaksi

secara

yang

tidak

saling

bertentangan

langsung

mencerimkan

keadaan persepsi dari para responden sebagai
konsumen rokok. Bagi sebagian yang mengatakan
mereka terpengaruh oleh isi pesan tersebut, lalu
memutuskan untuk mengurangi atau berhenti akan
mencari cara bagaimana melakukan keputusan
mereka tersebut. Begitu pula dengan mereka yang
tidak terpengaruh oleh isi pesan tersebut. Meskipun
mereka tetap merokok, namun sebagian besar dari
mereka merasakan ketidak nyamanan pada isi
pesan tersebut. Maka untuk mendapatkan kembali
nilai yang pernah mereka peroleh sebelum adanya
perubahan isi pesan ini, mereka mencari cara
untuk

mendapatkan

lagi
79

kenyamanan

yang

diperoleh dari mengkonsumsi rokok itu dengan
berbagai cara.

80

Persoalan Penelitian 3 – Bagaimana pengaruh persepsi perokok perempuan usia 17 – 25
tahun, mengenai perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok, terhadap aspek kognitif
perokok?
Tabel 4.4
Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 3
Pertanyaan

Ok

Kategori

Peringatan
dari

Pesannya
lebih

Gambar
penyakit

Itu
maksudnya

Itu kaya
mau kasih

Ya yang
gambar-

Gambargambar

Gambargambar itu

Kalo kita sih
dibikin

Liat
gambarnya

Gambarnya
buat

 Peringat

lihat

pemerintah,

keliatan, ya

yang

pemerintah

pesan

gambar itu,

bahaya

mungkin

becandaan

itu ngerasa

ngurangin

 Pesan

sebagai

dalam
kemasan

karena kan
sekarang

mungkin
kematian

menjijikan,
buat bikin

itu mau
mengingatka

tersirat,
yang garis

ngasih liat
dampak

ngerokok
yang

buat
ngurangin

aja, jadi
gambar-

takut sama
jijik, apalagi

perokok.

 Gambar

bagian dari
produk

produk

maraknya

gara-gara

orang

n gitu sama

besarnya

buruknya

ditampilin.

perokok.

gambar itu

waktu ke

yang

rokok

perokok kan

rokok itu

berenti

perokok-

kalo kamu

buat

kita

dokter

bersinggun

yang

banyak, nah

semakin

ngerokok.

perokok kalo

ngerokok,

kesehatan

bilangnya

pernah

gan

baru

pemerintah

tinggi, trus

merokok itu

kamu mati.

sama

kalo

dikasih liat

langsung

tersebut

tu mau

bisa aja kita

bahaya.

dampak di

ngerokok itu

video

dengan

?

kasih tau

ikut-ikutan

lingkungan

yang bener,

bahaya

konsumen,

iniloh

peraturan

sosial, ya

jangan

merokok itu

memuat

bahayanya

dari luar,

itu, kaya

kebalik,

yang kaya di

stimulus

ngerokok.

trus banyak

message

nanti

bungkusnya

yang

anak muda

gitu.

bibirnya

, jadi takut.

mampu

1. Apa yang
anda

Feb

Fit

Ri

Fan

Pri

Nes

Pin

Tol

yang
ngerokok,

Ad

Nov

an

begini.

Pola
Kemasan
dan label

mempengar
uhi

mungkin

persepsi

pemerintah

mereka

prihatin jadi

akan

dikasih

perubahan

gambar-

isi pesan

gambar
begitu.

yang
terdapat
 Gambar

Ya yang

Gambarnya,

Sekarang

Ada

Ada gambar

Sekarang

Jadi ada

an apa

gambar-

jadi

ada gambar-

penjabaran

sama

jadi ada

gambar-

dalam
kemasan

saja

gambar itu,

pesannya

gambar ga

dari pesan

tambahan

gambarnya,

gambar

dan label

lebih
keliatan.

pentingnya,
gambar

yang lama
ke bentuk

tulisantulisan

gambar
dada

penyakit
gitu.

tersebut.

kemasan

panas

visualisasi

penyakit itu.

dibelah,

yang

produk

dalem, bibir

gambar.

mulut yang

muncul

rokok

pecah-

kaya gitu

pada

yang

pecah,

dan lain

konsumen

2. Perubah

yang ada
dalam

Gambarnya.

Gambarnya.

Gambarnya.

81

Gambarnya.

Persepsi

baru?

tenggorokan

sebagainya.

tersebut,

kering.
3. Apakah

tidak serta
Aku ga

Ga suka

Ga suka sih,

 Suka

merta

aku ga

suka, ngeri

saya, takut

jadi risih

tentang jijik-

tertarik sam

gitu trus

liatnya.

gitu.

 Tidak
suka

menimbulk
an

Ga suka, ya

Apa ya?

Ga suka,

Ga suka

Ga suka sih,

Ada sih, 3

Ga suka sih,

ada yang

jijiklah

jujur

tapi kalo

sama si

ya aneh aja,

itu yang

anda

gambarnya

kemasannya

menurutku

kemasan

kaya lebay

sukai

begitu.

gitu.

Ga ada.

aku ga

sih ga

jelek ini,

jijikan, ya

agambar-

takut toh,

kepercayaa

atau
tidak

ngaruh atau
mikir mau

masalah
soal

aku ga suka
soalnya

ngeliatnya
risih gitu, ini

gambar itu,
ngeliatnya

makanya
kalo beli

n yang

anda

digimanain

gambarnya,

sama

kan terlalu

kan jijik.

suka ta kasi

h terhadap

sukai

juga, toh

tapi ya kalo

gambar kaya

terbuka,

hansaplast

psikologi

pada isi

kan aku

ada cara

gitu, karena

terlalu

sampe

konsumen.

pesan

penting

lain

menurutku

vulgar.

sekarang.

Sehingga,

pada

dalemnya

mending

ngeliatin

dengan

kemasan
produk

bukan
luarnya.

pemerintah
cari cara

gambar yang
ga pantes

berkekal
pengetahua

rokok

lain, soalnya

istilahnya.

n yang

yang
baru

kan kasian
juga sama

mereka

tersebut

orang yang

sebelumnya

?

jijikan kaya

, mereka

Mengapa

aku.

melakukan
proses

berpengaru

miliki

?
Baik sih,

Pesannya

Baik, karena

Kalo mau

Sekarang

Ya pertama-

Mungkin

Ya ih kalo

Heran aja,

Pas liat sih

Jadi mikir-

 Baik

pencarian

na

kalo

baik sih ya,

dapat

ngurangin

ada gambar-

tama sempet

nampilin

merokok

kenapa sih

takut,

mikir kalo

 Membua

informasi

tanggapa

misalnya itu

buat kasih

mengurangi

perokok di

gambar ga

mikir, tapi

gambar itu

bisa kaya

rokok di

sampe

mau

n anda

bisa bikin

tau yang

orang

indonesia,

pentingnya,

kelamaan ya

tu biar

gini ya,

indonesia

sekarang

ngerokok.

mengena

orang-orang

perokok

ngerokok,

pemerintah

gambar

udah bodo

terpengaruh

cuma lama

itu harus

juga gitu

i

berenti

awal yang

banyak juga

harus lebih

panas

amat.

, tapi ada

kelamaan

kaya gini,

kalo inget

informas

rokok an.

mau coba-

yang beralih

tegas, trus

dalem, bibir

juga yang ga

aku ga

ngasih

gambar-

t

pada

coba.

ke rokok

ga perlu

pecah-

ngaruh.

mungkinlah

kesan yang

gambar

mengura

akhirnya

elektrik.

memotivasi

pecah,

mau

ga enak kan,

itunya.

ngi

proses ini

m dalam
isi pesan

dengan
gambar-

tenggorokan
kering.

ngerokok
sampe

tapi kalo
orang- orang

merokok

menciptaka

 Memberi

kemasan

gambar jijik

Mungkin itu

punya anak

jadi jijik beli

tahu

n nilai
tersendiri

yang

gitu, ga

akan

atau

rokok

perokok

pada

baru

ngaruh juga.

berpengaruh

gimana, ya

karena

tersebut

sama anak-

paling yang

gambarnya

?

anak SMP

kaya gitu tu

kan ada

Dari pola

yang mau

yang

yang jijik

diatas,

nyoba-

perokok

sama yang

variabel-

nyoba.

berat, aku

variabel

kan kalo ada

enak ya itu
bagus, tapi

orang tua

kan kita

masih bisa

juga pasti

muncul
antara lain:

ditahan-

milih lah

tahan meski

belinya,

4. Bagaima

i yang
tercantu

82

t
berhenti

terhadap isi

merokok

pesan
tersebut,

 Membua

sehingga

konsumen.

yang

1. Stimulus
2. Kemasan

ga enak

orang

3. Label

juga.

kadang

4. Nilai

pegawai

5. Persepsi

alfamart
sama

6. Psikologi
konsume

indomaret

n

juga suka

7. Pengetah

ngeri

uan

sendiri.
5. Dengan

jijik dan

Awalnya

Disgusting,

Pertama

Lebay,

takut.

jijik, tapi

jijik dan ga

kaget, aneh

mungkin

rasanya geli

ngeri, linu,

informas

sekarang

mau deket-

sama jijik

gara-gara

aja.

takut.

i yang

udah ga,

deket.

gitu.

latar

ada
dalam isi

bodo amat.

melihat

Jijik.

Jijik,

Ngeri.

Jijik, serem,

8. Pencaria
Takut.

Risih.

 Jijik

n

 Takut /
Serem

informas

 Masa
bodoh

belakangku
pernah

 Aneh

pesan

kuliah dan

 Lebay

kemasan
produk

belajar
disain, jadi

 Geli

rokok

biasa aja liat

 Risih

yang

kemasan

baru

itu, karena

tersebut,

sempat

kesan

kepikiran

apa yang

editan.

 Linu

timbul
dalam
diri
anda?
6. Sejauh

 Sedikit

Cukup

Ga, karena

Sangat

Ga

Ya ga terlalu

Ga ngaruh

Sedikit

Agak ngaruh

Ya ngaruh

Iya ngaruh,

Iya ngaruh,

apa

berdampak,

menurut

berdampak,

memberikan

berdampak,

sih, awal-

ngaruh sih

sih, tapi aku

ga ngaruh

jadi takut,

tapi kalo

informas

aku jadi

aku, saat

karena ikut

dampak

cuma jadi

awal aja,

ya, aku

selalu ada

sih, kalo

tapi buat

buat

i
tersebut

ngurangin
ngerokok,

kamu udah
memutuska

membantu
berenti

apa-apa,
sempet sih

takut doang,
jadi kalo

sekarang
biasa, ga

sekarang
lagi

pembelaan
diri, trus

dibilang
takut iya,

berenti ga,
susah.

ngurangin
sih ga,

 Berpeng
aruh

memberi

trus jadi

n buat

ngerokok

kepikiran,

aku ambil

tralu

berusaha

yang penting

tapi kalo

diganti

dampak

lebih sadar

ngerokok,

juga.

tapi

rokoknya ga

digubrisin

buat

masih bisa

berenti

bungkusnya

 Tidah
berpenga

terhadap

bahayanya

umurnya

yaudahlah

aku liat

juga sih,

ngurangin,

kontrol diri.

ngerokok

aja kan

anda?

kaya apa.

bukan umur

mau gimana

gambarnya.

acuh tak

karena

juga masih

udah ilang.

abg lagi, jadi

lagi toh

acuh gitu.

dampaknya

ngerokok

kalo aku

dapet efek

juga kan

sekarang.

berasa udah

nikmat

aku punya

tau nanti
resikonya

sama
puasnya

asma, jadi
dampaknya

gimana aja.

sendiri.

Berpeng
aruh

ruh

ga bagus.

7. Apakah
menurut

Iya emang
kaya gitu,

Percaya ya
percaya,

Gambar itu
pasti bener,

Ga juga sih,
kalo

Iya,
mungkin

Iya, ya kalo
menurutku

anda

aku punya

pemerintah

tapi

menurutku,

ada orang

itu beneran,

83

Bener sih.

Bener sih,
soalnya juga

Beneran,
tapi

Awalnya ga,
kaya yang

kan pernah

menurutku

bisa dibikin-

Ya.

 Percaya
 Tidak
percaya

i

berbagai

saudara ya

juga pasti

tergantung

aku percaya

yang seperti

kan liat dari

liat ada yang

jangka

bikin, tapi

informas

gitu, jadi ya

bikin riset-

ke masing-

kalo itu

itu, tapi

tv juga

sampai

panjang

pas ke

i

bukan gara-

riset dulu,

masing

yang

karena

sempet

tenggorokan

orang

dokter itu

tersebut
sesuai

gara dibuatbuat,

tapi ya
karena ini

individu
buat

beberapa
kalo itu efek

faktor ga tau
diri, tiap

browsingbrowsing

nya bocor,
pas nanya

perokok itu
ga baik.

percaya.

dengan

memang

masuknya

menyikapiny

rokok, tapi

semenit

juga sekilas,

bilang ini

Kadang juga

dampak

gitu adanya.

iklan, pasti

a.

ga separah

ngerokok

ada yang

gara-gara

kan

itu.

atau

kena

rokok,

sebentar

yang

ada unsur-

dihasilka

unsur

ngerokok ga

penyakit

sempet ngeri

gitu bisa

n oleh

melebih-

berenti-

apaan gitu

sih waktu

langsung

konsums

lebihkan,

berenti, jadi

dari rokok,

itu, cuma ya

sakit,

i rokok?

tapi untuk

gitu.

kan ada

udahlah.

apalagi

ini

yang kasus

sekarang

melebihkan
untuk hal

apaan gitu
gara-gara

penyakit
kan macem-

yang positif.

kebanyakan

macem.

rokok,
emang ada
kenyataanny
a.
Nyadar sih

Bertambah

Nyadar,

Iya, jadi

 Sadar

dulu juga

kalo

sih, apalagi

udah nyadar

tapi pura-

agak mikir

 Tidak

juga sempet

sih udah

resikonya

lingkungan

duluan sih

pura gila, ya

kalo mau

adanya

mikir, ada

tau, cuma

tambah

sekarang

kalo rokok

gimana ya

ngerokok

perubah

ga ya

sekarang

gede.

banyak

tu akibatnya

orangnya ga

lagi, kadang

an dari

pengobatan

lebih jelas

polusi,

bakalan

bisa serius,

kalo

pesan

buat

lagi

ditambah

gitu.

ya serius

bungkusnya

berupa

bersihin

visualisasi

rokok,

ada

begitu, mau

teks
pada

badan atau
organ dalem

akibat
ngerokoknya

resikonya
jadi

waktunya
sih, tapi

ngerokok
lagi juga ga

kemasan

gitu, kalo

.

bertambah.

kalo soal

enak.

rokok

ada aku

ngerokok

yang

mau dong

gini ga

lama,

ya, kalo ada

dianggep

lalu

cara buat

penting sih.

sekarang
berubah

hidup sehat
kenapa ga.

tapi aku
suka akalin

8. Menurut

Iya, nyadar

Iya, dari

anda,

sih. aku

dengan

Iya nyadar.

Iya.

Iya.

Ya iyalah,

dan
ditamba

minum
susu,

h dengan

minum

pesan

evervescent,

berupa

biar ga

gambar,

kebaca kalo

apakah

aku tu

resiko

ngerokok.

yang

84

Iya.

sadar

akan
didapat
oleh
anda
atau
perokok
lainnya
dari
merokok
akan
semakin
besar
(sadar
atau
tidak)?
Iya, selain

Sadar sih,

Iya aku

Engga,

Aku

Iya sempet

Giniloh , ya

Biasa aja

Kadang ta

Tau sih, tapi

Ya merasa

 Sadar

peringat
an

itu aku kan
perempuan,

karena
berkali-kali

kepikiran
ya, apalagi

gangguan
kehamilan

menanggapi
sih

kepikiran
sih, banyak

mungkin
bisa juga

sih, aku ga
pernah

bikin
becandaan

gimana ya,
percaya

sih,
takutnya

 Tidak
Sadar

informas

dibilangin

nanti kan

dan janin

himbauan

juga temen-

berpengaruh

sampe mikir

juga, kaya

soalnya

kalo nanti

i

terus sama

baca trus
liat dari

aku

kan bukan

itu,

temen yang

dari tulisan

kalo hamil

merokok

katanya

janinnnya

kesehata

orang tua,

iklan juga,

berkeluarga

gara-gara

makanya

bilangin

itu, cuma

trus nanti

dapat

anaknya

sampe

n untuk

kamu tu

jadi inget.

gitu,

cuma

aku

begitu,

aku denger

kenapa-

mengobati

bisa cacat,

kering, mikir

perokok

perempuan

makanya

ngerokok,

membatasi

udahlah lu

dari

kenapa,

gejala

bisa

juga sampe

perempu

loh, nanti

aku mulai

banyak loh

diri, jadi

jangan

temenku

nyantai-

kanker, ya

keguguran

kesitu.

an dari

kalo ada

belajar buat

orang yang

kaya ga

ngerokok,

cowok tapi

nyantai aja

lagi-lagi ga

juga,

kemasan

gangguan

ngurangin

ga ngerokok

tralu aktif

kasian ntar

dia ga

gitu.

diurusin,

temennya

yang

kehamilan,

konsumsi

tapi tetep

gitu, jadi

anak lu,

ngerokok,

tapi kan ya

kakak ada

lama ada

ke rahimmu

rokok.

kena

sesekali

ntar gimana,

jadi bilangin

orang-orang

yang begitu,

juga
pada

gimana,
nanti kalo

gangguan
kehamilan

ajalah kalo
ngerokoknya

gitu.

aku, tentang
ini, nah dari

kan pada
bilang kalo

aku
kepikiranny

kemasan

anaknya

dan janin,

aktif, ga

omongna ini

cewek ga

a nanti aja

yang

lahir ga

bahkan

tralu sering.

aku sedikit

boleh

pas hamil,

baru,

normal

lebih parah

ngurrangin.

ngerokok LA

nanti kalo

yaitu

gimana.

dari itu.

Mentol,

hamil aku

menyoro

karena bisa

berenti,

ti
tentang

bikin
rahimnya

sekarang
kan ga.

kehamila
n,

kering, trus
ada juga

apakah

diejek-ejek,

anda

makanya

menyada

aku ga

ri bahwa

ngerokok

dampak

itu.

9. Pesan

negatif
merokok

85

yang
lebih
beresiko
itu
terjadi
pada
perempu
an?
10. (Jika

Kalo kata

Ya kalo aku

Ya gimana

Ya tapi tetep

Ya kalo ga

Ya gimana,

Aku moody

Susah

Tapi mau

liat temen tu

orang lain

dikasih

dong ya,

nanti berenti

gitu ada

bawaannya

an sih

berentinya

berenti juga

mengapa

gimana ya,

nikmatin

sehat ya

udah jadi

ada

yang

ga bisa.

orangnya,

soalnya.

susah,

anda

pengen aja

dulu masa

diterima,

kebutuhan.

waktunya

kurang. Aku

kalo mau

kalau udah

 Pengaru
h

masih

gitu.

muda kamu,

kalo dikasih

sendiri gitu,

juga ini lagi

ngerokok ya

kena rokok.

lingkung

nah ini cara
aku buat

sakit
yaudah mau

ga bisa
dipaksain.

ngurangin,
lagi cari-cari

ngerokok,
kalo ga ya

nikmatin

gimana.

cara gimana

ga.

masa muda
aku, tapi ya

Udah
terlanjur

buat berenti.

kalo bisa

juga, udah

sebelom

pernah

kena itu

ketagihan

udah

juga, ya

berenti.

istilahnya

merokok
?

-

 Pengaru
h teman

Soalnya kalo

sadar)

an
 Pengaru
h diri
sendiri

ketergantun
gan gitu.
Ada, aku

Ada, aku

Ada dan

Tadinya

Ada, aku

Ada, ada

Ada, soalnya

Ada, aku

Oh aku

Belum ada

Ada, nanti

 Ada

rencana

punya

udah

sedang

kepikiran

juga ada

target juga.

selain ke

ada target

udah

sih.

suatu saat.

 Tidak

atau

prinsip

berkomitme

dilakukan.

begitu,

target, kalo

badan juga

buat berenti,

ngurangin,

keingina

bakalan

n kalo

kayanya

pasanganku

ini tu kaya

soalnya

berhasil,

n untuk

berenti

misalkan

bisa berenti,

ga ngerokok,

ngebakar

secara fisik

tapi balik

berhenti

ngerokok

udah sama

tapi trus

aku juga ga

uangku,

sendiri udah

lagi.

merokok
?

kalo udah
umur

orang lain,
kebiasaan

aku liat
orang-orang

ngerokok.
Tapi ya kalo

apalagi
sekarang

ada sinyalsinyal sudah

berapa,

pun akan

di sekitarku,

dia

ngekos, jadi

harus

sebelom aku

berenti, jadi

mereka

ngerokok, ya

kerasa

berenti

tunangan

udah ada

ngerokok,

ngerokok

banget.

ngerokok,

atau merit

pemikiran

jadi ya

berdua,

apalagi

aku mau

buat berenti.

pengen lagi,

nanti kalo

nanti kalo

berenti

trus

punya anak,

ada yang

ngerokok.

ngerokok

anaknya

ngelamar,

lagi. Tapi
kalo target

dikasih
wejangan

berarti udah
siap buat

ga ada,

jangan

berkeluarga,

cuma masih

ngikutin

ya sudah

ada

gitu.

waktunya

11. Adakah

keinginan

untuk

86

Ada

buat berenti.

menjauhkan
dari hal-hal
seperti itu.

12. (Perlihat

Aku sih

Yang nomor

Kalo aku

Yang nomor

Yang paru-

Yang gigi-

Kalo aku

Yang nomor

Yang nomor

Yang nomor

Yang

 Nomor 1

kan

nomor 2

1, mungkin

yang pesan

5, ya jijik aja

paru nomor

gigi nomor

tetep tulisan

4, ngeri aja

2 ga enak,

2 ini, yang

merokok

 Nomor 2

gambar

(kanker

ini gambar

nomor 2,

gitu

2 itu, kalo

5, ya risih

ini sih, yang

liat, apalagi

iya yang

paru-paru,

sebabkan

 Nomor 3

pada
instrume

paru-paru)
sama nomor

paling aman
ya di

soalnya aku
kan

ngeliatnya,
ga pantes

yang
tenggorokan

aja, jijik liat
gambarnya.

nomor 6,
karena

kan aku
lebih rawan

nomor 2 ini.

soalnya aku
pernah

kanker
mulut, yang

 Nomor 4

n 2)

5 (kanker

kalangan

memang

aja.

kan diluar,

gambar-

radang

periksa

nomor 5,

 Nomor 6

Menurut

mulut), kalo

perokok

punya asma

kalo yang

gambar itu

tenggorokan

bronkhitis,

karena

 Nomor 7

anda,

nomor 2

karena ga

dan itu

paru-paru

ga ngaruh

, jadi takut

jadi ya gitu

terlalu

pesan

soalnya

nampilin

bener-bener

itu kan

sama aku,

kalo liat ini,

deh.

kelihatan

mana

pernah

penyakitnya,

jadi

dibedah jadi

bisa aja itu

maksudnya

gitu, kalo

yang
paling

sesek, trus
kalo yang

tapi kalo
buat saya,

perhatian
aku banget,

gini, jadi
jorok aja

dibikin, juga
mungkin

janganjangan pas

yang laen
kan

anda

nomor 5 aku

karena saya

karena

menurut

belom ada

ngerokok

mungkin

perhatik
an? Apa

pernah
giginya

ga suka
anak kecil

langsung
berhubunga

saya, kalo
yang lain

kasus
penyakit-

pas lagi
radang

organ dalem
tubuhnya

alasanny

kuning-

digituin,

n dengan

kan kita

penyakit itu

mikirnya tu

aja yang

a?

kuning, aku

kalo aku

aku.

bisa terima

di orang

ih jangan-

rusak, kalo

kan takut

mau

kalo ada

terdekatku.

jangan nanti

ini kan

kan jadi ta

ngerokok

faktor lain

Tapi kalo

kaya gini.

keliatan,

priksain ke

trus ada

kaya diedit

tulisan itu,

dokter gigi.

anak kecil

gitu, tapi

jadi kaya

juga aku ga

kalo yang

bikin kita

suka,

dibedah kan

mikir ini tu

makanya

ga.

penting buat

aku ga suka

kesehatan.

sama yang
nomor 1.

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.
(Sumber: Data Primer)

87

jadi miris.

 Nomor 5

Pada

persoalan

menyediakan
ditanyakan

12

penelitian

butir

kepada

3,

peneliti

pertanyaan

responden.

untuk

Pertanyaan

ini

berkisar seputar aspek kognitif, yaitu antara apa
yang mereka lihat dalam kemasan baru tersebut,
perubahan

isi

pesan

seperti

apa,

bagaimana

tanggapan mereka mengenai isi pesan tersebut,
keinginan untuk mencari tahu kebenaran isi pesan
tersebut,
kepada

menyadari
hal

yang

resiko

yang

menyangkut

ada,

sampai

langsung

pada

pengetahuan mengenai kesehatan diri responden
yang bersangkutan serta bagaimana respon dari
kesemuanya.
Berdasarkan
kepada

wawancara

responden,

menyatakan

yang

kebanyakan

bahwa

kemasan

dilakukan

dari

rokok

mereka
sekarang

memuat beberapa gambar sebagai pesan, yang
ditujukan kepada mereka, perokok lainnya, dan
orang yang tidak mengkonsumsi rokok. Mereka
menilai pesan yang dituangkan dalam bentuk
gambar

tersebut,

merupakan

pesan

yang

cenderung mereka tidak sukai. Penilaian mereka
atas

ketidak

sukaan

tersebut

berdasar

dari

stimulus berupa gambar penyakit yang diakibatkan
oleh rokok yang menimbulkan sensasi negatif pada
perasaan mereka. Seperti menjijikan, menakutkan ,
dan lain sebagainya.
Meskipun

begitu,

kebanyakan

dari

responden

sadar bahwa dengan adanya perubahan isi pesan
pada kemasan tersebut kadar risiko yang mungkin
88

timbul

dikarenakan

mengkonsumsi

produk

tersebut semakin meningkat. Bukan hanya risiko
terkena penyakit yang terdapat dalam isi pesan
tersebut,
dapat

kemungkinan-kemungkinan
bermunculan.

Seperti

lain

risiko

pun
untuk

menjadikan orang lain menjadi perokok pasif,
gangguan

kesehatan

reproduksi,

dan

lain

sebagainya. Adanya kesadaran akan risiko ini
muncul karena setelah mereka terpapar dengan isi
pesan tersebut, mereka mempunyai kecenderungan
untuk mulai berpikir dan mencari informasi akan
kebenaran isi pesan tersebut.
Sebagian

responden

mulai

mendapatkan

kebenaran informasi tersebut dari teman dan
keluarga yang berupa saran atau sekadar bincangbincang, ada yang mencari tahu sendiri akan
risiko-risiko

yang

timbul

dari

mengkonsumsi

produk tersebut dan akhirnya percaya dengan isi
pesan yang terdapat pada kemasan produk itu, ada
juga yang melibatkan pengalaman pribadi yang
dimiliki oleh responden sebelumnya.
Namun disamping responden yang sadar akan
risiko yang mungkin akan timbul, ada juga yang
bersikap bahwa semua akan baik-baik saja, seperti
yang diungkapkan oleh Fan berikut mengenai
kesadaran mengenai gangguan kehamilan dan
janin pada perempuan:
“Engga, gangguan kehamilan dan janin kan
bukan gara-gara cuma ngerokok, banyak loh
orang

yang

ga

ngerokok

tapi

tetep

kena

gangguan kehamilan dan janin, bahkan lebih

89

parah

dari

itu.

Trus

tiba-tiba

amit-amit,

misalnya kena kanker atau apa gitu yang sama
sekali peremuan itu bukan perokok, kan banyak
gitu kan? ya aku sih kalo dikasi sehat ya
diterima, kalo sakit ya udah, mau gimana, tapi
kalo misalkan aku sampe ketakutan kaya gitu
engga, jadi tetep aja ngerokok.”

Berdasarkan

jawaban

tersebut,

mereka

sebagai perokok perempuan telah menyadari resiko
yang mungkin akan terjadi pada dirinya, terutama
mengenai

gangguan

reproduksi

dan

penyakit

kanker. Akan tetapi, sebagian dari mereka telah
mendapatkan informasi akan risiko tersebut dari
teman,

orang

lain,

juga

dari

pengalaman-

pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Berbekal
informasi-informasi tersebut, perubahan isi pesan
yang

terdapat

mempersepsikan

dalam

kemasan

berbagai

rokok
risiko

yang
dari

mengkonsumsi rokok, tidak memberikan dampak
yang cukup besar bagi beberapa responden. Selain
Fan, ada juga responden yang telah menyadari
risiko apa yang akan muncul akibat mengkonsumsi
rokok, akan tetapi responden tersebut mencari cara
untuk meminimalisir munculnya berbagai risiko
tersebut dengan berbagai cara, seperti
diungkapkan oleh Ad berikut:
“Ya iyalah, tapi pura-pura gila, ya gimana ya
orangnya ga bisa serius, ya serius ada waktunya
sih, tapi kalo soal ngerokok gini ga dianggep
penting sih. tapi aku suka akalin minum susu,

90

yang

minum evervescent, biar ga kebaca kalo aku tu
ngerokok.”

Selain Ad, Ok juga selaku perokok perempuan
mempunyai
kemungkinan

cara
risiko

bagaimana
yang

akan

meminimalisir
muncul.

Ok

menyatakan bahwa:
”Engga, kalau aku banyakin minum air putih sih
gitu. Banyak makan sama air putih. Kan kataya
kalo air putih juga kan ngebersihin daleman gitu.”

Munculnya persepsi yang ditimbulkan dari
perubahan isi pesan tersebut, ditambah faktorfaktor lainnya, membuat kesadaran akan risikorisiko yang kemungkinan akan muncul dan terus
bertambah,

mampu

mengubah

aspek

kognisi

beberapa responden, sehingga mereka ada yang
mengurangi konsumsi rokok, bahkan berhenti.

91

Persoalan Penelitian 4 – Bagaimana pengaruh persepsi perokok perempuan usia 17 – 25
tahun, mengenai perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok, terhadap aspek afektif
perokok?
Tabel 4.5
Hasil Wawancara dengan Responden, Kategori dan Pola Berkenaan Persoalaan Penelitian 4
Pertanyaan
1. Apakah
anda

Feb
Ya, kalo aku
ga ngerokok

Fit
Ga ada sih.

Ri
Jijik aja ga
mau deket-

Fan
Ga ada.

deket.

Pri

Nes

Pin

Tol

Ad

Sempet
langsung

Iya sempet
kepikiran,

Ga sih,
paling ya

Ya cuma
kepikiran

Ya itu,
terharu,

Nov
Ga sih.

Ok
Iya,
kepikiran

Kategori
 Iya
 Tidak

Pola
Persepsi
perokok

merasak

juga kalo

kepikiran

trus bikin

aku Cuma

aja, tapi trus

sempet

trus agak

perempuan

an halhal

liat duluan
mending ga

buat mikir
penetral,

pembenaran
gitu buat

menghindari
aja.

aku
imbangin

sedih, ini
kan

risih kalo
mau

akan
perubahan

tertentu

usah, wong

yang buat

tetep

pake susu,

gambarnya

ngerokok.

isi pesan

dengan

sebab

bersihin

ngerokok.

pake yang

ngeri

tersebut,

adanya

akibatnya

paru-paru

ijo-ijo

banget.

menimbulk

perubah

kaya gitu

gitu.

gitulah.

an

an isi

beberapa

pesan

sensasi

pada

yang

kemasan

berhubung

rokok

an dengan

tersebut

perasaan,

?
2. Apa yang

Jijik dan

Ganggu aja,

Jijik, aku

Aneh aja,

Nakutin ih

Jijik aja, itu

anda

takut, ya

pas pertama

kan

mungkin

gambarnya,

kan terlalu

rasakan
ketika

pas liat
gambarnya

beredar trus
beli, ada

orangnya
jijikan.

lebih baik di
polosin aja

tapi aku
masih

terbuka,
vulgar gitu.

melihat

itu.

gambar

kaya dulu.

ngerokok.

Jijik.

Ngeri.

Ngeri aja liat

Cuma, takut

Risih, ga

 Jijik

emosi, dan
suasana

gambarnya.

aja sama

suka aja

 Takut /

hati

jijik
ngeliatnya.

sama
gambarnya.

Ngeri

terhadap isi

 Aneh

pesan

 Risih /

tersebut.

kemasan

gitunya, ya

produk

gangu aja,

Dari pola

rokok

tapi

diatas,

yang

sekarang

baru?

udah biasa.

variabelvariabel

Ganggu

yang

Mengapa

muncul

?
Ya, aku

Ga, ga

Ya, sekarang

Ga ada, ya

Iya, aku

Ga, aku

Iya, aku

Ga ada, aku

Ga juga sih,

Iya, jadi

Ga juga, itu

 Ya

antara lain:

perubah

sampe

ngaruh apa-

aku udah

aku udah

sampe

biasa aja, ga

sempet beli

masih tetep

aku kan

mengurangi,

Cuma dapet

 Tidak

an pada

punya

apa. Kan

berhenti

tau

punya

sampe jadi

kaleng

ngerokok,

moody an,

selain itu

efek risihnya

1. Persepsi
2. Sensasi

3. Apakah

92

kemasan

tempat

buatku yang

ngerokok,

resikonya

casing rokok

berkurang

tempat

paling ya

ya kalo lagi

memang

aja, yang

tersebut

penyimpana

penting

dan dengan

kaya gitu,

yang aku

atau berenti.

rokok itu

aku jauhin,

mu ya

ngerasa

lain-lainnya

mempen

n rokok itu,

dalemnya

adanya

mau diganti

beli di

buat

atau ga kalo

ngerokok, gs

dampaknya

kan dari

garuhi
anda

soalnya aku
takut, kalo

bukan
luarnya,

gambar
resiko dari

gambar kaya
apa juga ga

pinggir
jalan, risih

ngehindarin
gambar-

beli minta
tuker sama

yaudah,
cuma

ke badan ga
enak.

badannya
itu sendiri.

dalam

ga ya ta

rokok o.

ngerokok

ngaruh,

loh, nakutin

gambar itu,

mbaknya

sekarang

merokok

keletek, atau

juga bikin

soalnya aku

abis

aku juga

lebih

?

ga minta

kita lebih

memang

gambarnya.

udah agak

perhatiin

Mengapa

bungkusnya

sadar untuk

butuh dan

berkurang

cara

? (jika ya

yang lama.

beralih ke

mau beli

sekarang.

ngimbangin

dijelaska

sisha atau

rokok.

n

berenti

bagaima

ngerokok.

dampaknya
juga.

na dan
jika
tidak
bagaima
na)

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing.
(Sumber: Data Primer)

93

Persoalan

penelitian

4

ini,

dimunculkan

untuk mengetahui, dampak dari persepsi perokok
perempuan

usia



17

25

tahun

mengenai

perubahan isi pesan pada kemasan produk rokok
terhadap aspek afektif konsumen, sehingga peneliti
dapat mengetahui dampak apa yang terjadi pada
aspek afektif dari konsumen rokok tersebut.
Berdasarkan
dilakukan

oleh

data

hasil

peneliti

wawancara

kepada

yang

masing-masing

responden, diketahui bahwa pesan yang berupa
gambar pada kemasan tersebut menjadi stimulus
yang

menghasilkan

sensasi

dan

respon

yang

berbeda-beda pada tiap responden. Misalnya yang
diutarakan oleh Feb:
“Jijik dan takut, ya pas liat gambarnya itu, ya
kalo aku ga ngerokok juga kalo liat duluan
mending ga usah, wong sebab akibatnya kaya
gitu”

Lain lagi dengan hasil wawancara yang dilakukan
kepada Pri, Pri mengatakan bahwa:
“Ya nakutin gambarnya, sempet sih langsung
kepikiran

buat

mikir

penetral,

yang

buat

bersihin paru-paru gitu.”

Sedangka