MAKALAH IPS KONSEP DASAR ILMU SOSIAL

MAKALAH
KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL
OLEH

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok :
EGA ARTIKA DEVI

150210204126

NOVIERIS IKA RAHMA

150210204130

BELA KUSUMANING A

150210204139

SHALMA LUIGI NARYANA


150210204140

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2015

BAB I
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT ILMU-ILMU SOSIAL.
Ilmu-ilmu sosial adalah terjemahan dari sosial sciences. Disiplin ilmu sosial berarti
semua disiplin akademik yang berkaitan dengan manusia dalam kontek sosial. Selain
mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial memandang situasi peristiwa umat
manusia dari perspektif yang agak berbeda dan unik. Karena ada perbedaan persepsipersepsi maka metodologi dan teknik penelitian pun berbeda. Setiap disiplin ilmu sosial
memiliki konsep-konsep, generalisasi dan teori yang dapat memberikan kontribusi dalam
penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar social studies.

B. KONSEP DASAR ILMU ILMU SOSIAL

1. KONSEP DASAR ILMU SEJARAH

Sejarah dapat disebut sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Sejarah selalu ada
kaitannya dengan apa yang terjadi di masa lalu. Akan tetapi, tidak semua yang terjadi di
masa lalu dapat di katakan sebagai sejarah. Cerita atau dongeng yang bersifat fiktif tentang
masa lalu atau diragukan pembuktiannya tidak tepat untuk dapat sebagai pengajaran.
Sejarah yang baik menceritakan tentang orang dan kejadian dalam semangat pengkajian
sehingga mendorong pendengar atau pembacanya berpikir kritis tentang apa yang benar–
benar terjadi. Sejarah sangat luas artinya.
Berikut adalah beberapa pengertian para ahli tentang sejarah.
1. Moh. Yamin. Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
2. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang
berkaitan dengan kehidupan manusia.
b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadiankejadian pada masa lampau.

3. Wikipedia menyebut . "Sejarah adalah narasi dan penelitian kejadian masa lalu
yang sinambung dan sistematis."
Sejarah sebagai ilmu memiliki cirri-ciri:
a.

Empiris
Berasal dari bahasa yunani ‘empeiria’ artinya pengalaman. Sejarah sangat
bergantung oada pengalaman manusia yang di rekam dalam dokumen.
b.
Obyek
Sejarah memiliki obyek tersendiri yang sangat khusus dan tidak dimiliki oleh ilmu
lain yaitu waktu dalm kehidupan manusia.
c.
Teori
Ilmu sejarah emiliki ilmu yang di sebut dengan filsafat sejarah kritis.meski samasama berupa pengetahuan tentang waktu, sejarah berbeda dengan mitos. Dalam
sejarah waktu harus di jelaskan secara mendetail. Sejarah juga memiliki teori yang
berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.
d.
Metode
Metode yang di gunakan adalah metode pengamatan. Jika suatu pengamatan tidak
di dukung oleh bukti yang jelas maka hasil pengamatan itu di tolak.
Tahap penelitian sejarah.
Ada Lima tahap penelitian sejarah yaitu :
1) Pemilihan topic : pemilihan topic harus mencakup 5W+1H.
2) Heuristik

: tahap pencarian sumber sejarah baik sumber lisan, tulisan
atau benda.
3) Verifikasi

: tahap mengkritisi sumber yang sudah di dapatkan. Dan

nantinya akan di dapatkan fakta sejarah.
4) Interpretasi
: tahap menafsirkan fakta-fakta sejarah yang sudah di
dapatkan melalui analisis dan sintesis.
5) Historigrafi
: tahap penulisan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai
suatu bentuk catatan sejarah.

Sejarah merekam sejumlah aspek kejadian, baik aspek social, budaya, geografi,
ekanomi dan politik. Inilah yang menyebabkan sejarah dikatakan sebagai pondasi dari ilmu
sosial. Sebagai akibatnya, maka konsep utama dalam sejarah adalah waktu dan kejadian.

2. KONSEP DASAR ILMU GEOGRAFI
Geografi merupakan ilmu social yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak yang

menjadi tempat tinggal manusia. Dalam geografi, konsep-konsep yang sering digunakan
adalah:
 Lokasi, menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi ini
memerlukan keterkaitan dengan tempat-tempat yang diketahui.
 Posisi (kedudukan), saat ini ditentukan oleh garis latitude dan longitude.
 Tempat (site), merujuk pada lokasi pada suatu tempat yang pasti dengan suatu
gambaran atau sumber-sumber daya setempat.
 Distribusi (pembagian), berarti dimana orang–orang hidup diatas bumi.
 Arrangement (perancangan), merujuk pada bagaimana benda-benda ditempatkan di
tempat orang-orang hidup.
KONSEP-KONSEP ESSENSIAL GEOGRAFI
1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana

apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang
adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada
makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya
interaksi antara desa dengan kota.
9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain.
Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang
lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang
lain pada suatu tempat.
Geografi mengkaji gambaran fisik dari daerah, faktor–faktor cuaca, kepadatan
penduduk, sumber-sumber alam, penggunaan tanah, produksi pertanian, industry, ekspor
dan impor.

3.

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini sebenarnya

terdiri dari dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti
peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari oikonomeia yaitu mengatur rumah
tangga. Rumah tangga di sini adalah dalam pengertian luas, jadi bukan rumah tangga
dalam arti sehari-hari.
Rumah tangga ini berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai
kemakmuran atas dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah tangga
perusahaan, rumah tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dalam
memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini adalah pengertian Ilmu Ekonomi menurut para ahli :
1. Paul A. Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
cara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas
tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
komoditas dari waktu ke waktu dan mendistribusikannya untuk keperluan

konsumsi saat ini atau di masa datang, kepada berbagai orang atau kelompok dalam
masyarakat.
2. Adam Smith mengatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan
sebab adanya kekayaan negara.
3. J . B. Say menyatakan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang
bisa menentukan kekayaan.

Konsep – konsep yang paling dasar dalam ilmu ekonomi yaitu :
1. Kelangkaan (scarcity)
Kelangkaan berarti bahwa suatu pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber–
sumberdaya tertetu, apakah uang, waktu atau minyak bumi, yang ingin digunakan
masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus membuat pilihan.
Contohnya : Kelangkaan minyak bumi atau Bahan bakar Minyak(BBM) sejak kurun
waktu 3 tahun yang lalu mulai mengalami penurunan produksi karena sulitnya atau
berkurangnya sumber daya alam yang mengakibatkan kelangkaan minyak bumi,
Selain itu juga semakin banyaknya kebutuhan akan minyak bumi adalah salah satu
faktor yang menyebabkan semakin sulitnya untuk memperoleh minyak bumi tersebut.
2. Spesialisasi (specialization)
Spesialisasi merujuk pada pembuatan pilihan yang sepenuhnya atau seutuhnya hanya
pada satu macam tugas.

Contoh : misalnya dalam suatu perusahaan pembuatan makanan, Beni bekerja hanya
membersihkan kotoran makanan, Gung Ani hanya memotong makanan, dan Eka
hanya membungkus makanan. Tiap–tiap pekerja sudah secara spesialisasi atau secara
khusus hanya mengerjakan satu tugas khususnya.
3. Saling Ketergantungan (interdependence)
Saling Ketergantungan menggambarkan adanya ketergantungan/keterkaitan antara
seseoranga dengan orang lainnya. Seseorang tidak dapat menghasilkan semua hal yang
dibutuhkan dan ia tergantung pada jasa orang lain.
Contoh: Misalnya anda tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan anda. Baju,
sepatu, buku, alat tulis, makanan, juga pelayanan jasa yang anda butuhkan sehari–hari
tentu anda tidak dapat memenuhi sendiri. Sehingga anda akan tergantung pada
barang–barang dan jasa yang disediakan oleh orang lain.
4. Pasar (market)
Konsep pasar berarti ada perimbangan antara kebutuhan terhadap barang dan jasa
yang telah dihasilkan atau disediakan.
Contoh: dalam suatu pasar jika kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa tersebut
banyak makan barang dan jasa akan disediakan untuk memenuhi semua kebutuhan
yang diperlukan oleh masyarakat, sehingga antara kebutuhan dan persediaan antara
barang dan jasa menjadi seimbang.
5. Kebijaksanaan Umum (public policy)

Konsep kebijaksanaan umum adalah suatu pola membuat keputusan yang menentukan
apa yang akan dan tidak akan diproduksi atau dilakukan.
Contoh: Bila dalam suatu perusahaan memproduksi suatu barang yang akan diperjual
belikan, namun ternyata barang tersebut tidak layak untuk digunakan, maka akan

dikeluarkanny kebijaksanaan umum untuk tidak mengizinkan produk tersebut di
edarkan.
4. KONSEP DASAR ILMU ANTROPOLOGI
Antropologi adalah semua hal tentang manusia, dan tidak hanya terpaku pada
sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia, bukan hanya dari satu aspek
melainkan dari segala aspek. Secara etimologi, antropologi berasal dari dua kata, yaitu
Antrop dan Logos. Antrop berarti manusia, sedangkan Logos berarti kajian, diskusi, atau
ilmu. Ilmu pengetahuan antropologi mengkaji manusia dalam bermasyarakat, berperilaku
dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Objek dari antropologi
adalah manusia di dalam suatu masyarakat suku bangsa, kebudyaan, dan perilakunya.
Difinisi Antropologi Menurut Para Ahli. Ada beberapa definisi mengenai
antropologi antara lain:
a.

Keesing (1981) , Antropologi adalah kajian tentang manusia.


b.

Haviland (1985), Antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya dan
melaluinya dibeperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia.

c.

Kamus Antropologi dan Ariyono Suyono (1985), Antropologi adalah suatu ilmu
yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya.

Macam-macam Jenis Cabang Ilmu Antropologi
1. Antropologi fisik
a. Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul manusia dan evolusi
manusia dengan meneliti fosil
b. Somatologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan cirriciri fisik.
2. Antropologi budaya
a. Prehistori, yaitu ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan
budaya manusia mengenai tulisan
b. Etnolinguistik antrologi, yaitu ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada
di dunia

c. Etnologi, yaitu ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam
kehidupan masyarakat suku bangsa yang ada di dunia
d. Etnopsikologi, yaitu yang mempelajari kepribadian bangsa seta peranan individu
kepada bangsa dalam proses perubahan adapt-istiadat dan nilai universal dengan
berpegang pada konsep psikologi.
Fase-Fase Perkembangan Antropologi
1.

Fase Pertama(Sebelum1800)
Pada fase ini, masyarakat pribumi yang ada di Asia, Afrika,dan Amerika mulai
didatangi oleh bangsa Eropa sejak akhir abad ke-15. pada masa itu mulai terkumpul
suatu besar himpunan buku-buku kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya yang
ditulis oleh para musafir, pendeta, pelaut, ataupun pegawai pemerintah. Bahan-bahan
deskripsi itu kemudian disebut sebagai etnografi, atau deskripsi tentang bangsabangsa. Isi dari deskripsi itu terkesan aneh di mata orang Eropa, namun hal itu amat
menarik perhatian kalangan terpelajar di Eropa Barat di Sebagian orang Eropa
menganggap bangsa-bangsa pribumi itu adalah manusia liar, turunan iblis, dan
sebagainya. Sehingga timbul istilah savages, dan primitives, sebutan bagi penduduk
asli di Asia, Afrika, dan Amerika.
a.

Sebagian orang Eropa menganggap bahwa manusia dari tanah Asia, Afrika, dan

Amerika itu adlah contoh dari manusia murni, yang belum kemasukan hasutan
kejahatan dan keburukan yang sudah terjadi di Eropa.
b.

Sebagian orang Eropa tertarik dengan adapt-istiadat yang aneh, dan mulai

mengumpulkan benda-benda kebudayaan dari suku-suku bangsa primitive tersebut.
Kumpulan itu kemudian dihimpun menjadi satu dan diperlihatkan kepada
umum(museum).
2.

Fase Kedua(Pertengahan Abad Ke-19)
Ketika sekitar tahun 1860 ada beberapa karangan yang mengklasifikasikan
bahan-bahan mengenai berbagai kebudayaan di dunia dalam berbagai tingkat
evolusi, lahirlah antropologi. Ilmu itu bersifat akademis. Mempelajari masyarakat
dan kebudayaan primitif dengan maksud mendapatkan pengertian mengenai tingkattingkat kuno dalam sejarah dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia di muka
bumi.

3.

Fase Ketiga(Permulaan abad 20)

Dalam fase ini, ilmu antropologi menjadi sangat penting. Orang-orang Eropa
mempelajari kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan
pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat kini
yang kompleks.
4.

Fase Keempat(Sesudah 1930)
Ilmu antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas, baik
mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai
ketajaman metode-metode ilmiahnya. Pokok atau sasaran para ahli antropologi tidak
lagi hanya suku-suku bangsa primitive yang ada di luar benua Eropa, melainkan juga
daerah di pedesaan pada umumnya, ditinjau dari sudut anekawarna fisiknya,
masyarakatnya, serta budayanya.

5. KONSEP DASAR ILMU SOSIOLOGI
 Pengertian sosiologi oleh Bapak Selo Soemarjan dan bapak Soelaiman
Soemantri
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial (baca pengertian struktur
sosial) (yaitu keseluruhan jalinan antara unsur unsur sosial yang pokok seperti
kaidah kaidah sosial, lembaga lembaga sosial, kelompok kelompok sosial dan
lapisan sosial. dan proses proses sosial (yang berupa pengaruh timbal balik antara
pelbagai kehidupan bersama seperti kehidupan ekonomi dan kehidupan politik,
kehidupan hukum dan kehidupan agama, dan lain sebagainya, termasuk di
dalamnya adalah perubahan perubahan sosial (Soerjono Soekamto, Sosiologi:Suatu
Pengantar, 1986).
 Pengertian sosiologi oleh bapak Max Weber yang lebih berorientasi terhadap
behavioralis atau pendekatan tingkah laku menekankan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang berusaha untuk memahami tindakan tindakan sosial

 Pengertian sosiologi yang hampir sama diungkapkan oleh Bapak Paul B.
Horton bahwa sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
 Bapak Soerjono Soekamto mengemukakan bahwa pengertian sosiologi adalah
ilmu yang memusatkan perhatiannya pada segi kemasyarakatan yang bersifat
umum

dan

berusaha

untuk

mendapatkan

pola

pola

umum

kehidupan

bermasyarakat.
Para ahli sosiologi menaruh perhatian pada perilaku dan lembaga serta interaksi
antar individu dan kelompok/asosiasi dalam masyarkat.Konsep-konsep utama dalam
sosilogi mencakup kelompok , lembaga, peran, norma, nilai, sosialisasi, dan masyarakat.
Konsep kelompok menunjukan pada sejumlah orang yang hidup bersama dalam
mencapai satu tujuan. Konsep lembaga atau pranata. Menurut Soerjono Soekanto lembaga
atau pranata adalah himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi pranata sosial pada
dasarnya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, yang
pemenuhannya memerlukan keteraturan.
Peran sebagai konsep sosiologi dapat diartikan sebagai fungsi peran oleh seorang
dalam suatu lembaga sesuai dengan kedudukan atau statusnya. Sosialisasi dapat diartikan
sebagai proses membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara
hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya,agar dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi merupakan proses mempelajari norma, nilai,
peran dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi
yang efektif dalam kehidupan sosial.
Konsep norma, menurut Robert MZ Lawang norma adalah patokan prilaku dalam
suatu kelompok tertentu. Sementara itu nilai adalah apa yang dianggap penting atau
berharga bagi individu atau kelompok. Menurut Lawang nilai adalah gambaran mengenai
apa yang diinginkan yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi prilaku sosial dari
orang yang memiliki nilai itu.
Sosiologi memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan sosial berupa
pemahaman tentang bagaimana lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimana
orang-orang berinteraksi didalamnya.

METODE SOSIOLOGI
1) Metode kualitatif
Metode yang mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil
penelitian berdasarkan penilaian terhadap data yang diperoleh.
2) Metode Kuantitatif
Metode yang mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau
gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel, atau uji statistik.
CIRI-CIRI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
1) Sosiologi bersifat empiris
Berdasarkan pada observasi dan akal sehat serta tidak spekulatif.
2) Sosiologi bersifat teoretis
Selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi.
3) Sosiologi bersifat kumulatif
Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, lalu
ditelaah, diperluas, dan diperbaiki.
4) Sosiologi bersifat nonetis
Tidak mempersoalkan baik/buruk suatu fakta tertentu, tetapi hanya
menjelaskan fakta tersebut
6. KONSEP DASAR ILMU POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Ilmu politik merupakan ilmu yangmempelajari hal ihwal kenegaraan atau politik.
Untuk dapat memenuhi apakah ilmu polotik dan apa konsep-konsep yang dibahas dalam
ilmu politik, maka kita perlu terlebih dahulu memahami apakah politik itu. Miriam
Budiarjo(1972) menyatakan bahwa politik adalah macam-macam kegiatan dalam suatu
sistem politik(atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem
itu dan melaksanakan tujuan-tujuan.
Politik selalu menyangkut kepentingan tujuan-tujuan dari seluruh masyarakatdan
bukan tujuan pribadi seorang. Pengambilan keputusan(decision making) mengenai apakah
yang menjadi tujuan dari sistem politik itu dilakukan melalui seleksi antara beberapa
alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu. Untuk
melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaa umum(public
policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian(distribution) atau alokasi kekuasaan

dan sumber-sumber yang ada. Pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu perlu dimiliki
kekuasaan(power) dan kewenangan(authority) yang akan dipakai baik untuk membina
kerjasama ataupun untuk menylesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini.
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik beberapa konsep pokok ilmu polotik, yaitu:
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan pembagiankekuasaan,
demokrasi, dan lain-lain. Sementara itu Skeel(1995) menambahkan konsep ilmu politik
lainnya

yang

perlu

dipahami

yaitu

sosialisasi

polotik,

keabsahan(ligitimacy),

kewenangan(authority) dan perilaku politik(political behavior).
Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah, sejumlah rakyat dan
mempunyai kekuasaan berdaulat ke luar dan ke dalam. Setiap negara memiliki sistem
politik yaitu pola mekanisme(pelaksanaan) kekuasaan. Sedangkan yang dimaksud
kekuasaan adalah hak dan kewenangan dan tanggung jawab untuk mengelola tugas
tertentu. Kekuasaan(negara) mampu mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok
lain sesuai dengan ketentuannya. Kekuasaan ini bisa berada pada tingkat nasianal,
kelompok sosial, kelompok keagamaan ataupun pada keluarga. Keabsahan(ligitimacy)
berkaitan dengan legalisasi dan penerimaan masyarakat. Sistem politik bersifat lebih tinggi
daripada kekuasaan masyarakat.
Keputusan adalah penentu pilihan di antara beberapa alternatif. Sedangkan istilah
pengambilan keputusan(decision making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai
keputusan itu tercapai. Menurut Miriam Budiarjo(1972) pengambilan keputusan sebagai
konsep pokok ilmu menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif dan
yang mengikat seluruh masyarakat.
Sementara itu yang dimaksud dengan kebijaksanaan(policy) adalah pola
kebijaksanaan dan atau proses penentuan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik(misalnya partai politik) dalam usaha pemilihan tujuan-tujuan dan caracara untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pihak yang membuat kebijaksanaan itu pada
prinsipnya mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya. Sedangkan yang dimaksud
pembagian dan alikas(distribution and allocatian) adalah pembagian dan penjatahan dari
kekuasaan dalam masyarakat.

Yang dimaksud dengan sosialisasi politik adalah proses pembinaan politik
masyarakat agar mereka memahami hal ihwal politik secara baik dan benar. Dengan kata
lain, sosialisasi politik merupakan upaya agar warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam
sistem politik yang berlaku. Sementara itu, kewenangan(authority) adalah hak yang sah
dari individu-individu untuk melaksanakan kekuasaan terhadap orang lain. Sedangkan
perilaku politik(political behavior) adalah suatu cara yang dilakukan individu-individu
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.
Sehubungan ilmu politik terhadap ilmu pengetahuan sosial adalah menyediakan
informasi dasar mengenai proses, perilaku, dan lembaga-lembaga politik, juga tentang
hubungan diantara warga negara, kebijaksanaan umum, dan gagasan tentang pemerintah,
seperti demokrasi, keadilan, dan kesamaan. Melalui ilmu pengetahuan sosial yang
disumbang oleh ilmu polotik ini para siswa dapat belajar bagaimana kejadian-kejadian
politik

berpengaruh

pada

kehidupan

mereka

begitu

juga

bagaimana

mereka

tersosialisasikan atau belajar untuk berpartisipasi di dalam sistem politiknya(negaranya).
BAB II
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan Sosial memprogramkan pendidikan dengan konsep-konsep
terpilih dari ilmu-ilmu social untuk membina warga negara yang baik.Dalam kaitannya
dalam pengajaran terhadan calon guru sekolah dasar, ilmu pengetahuan social memberikan
pemantapan wawasan tentang konsep-konsep dan keterampilan dasar pendidikan IPS
sekolah dasar. Dalam kehidupan sehari-hari IPS memberikan pedoman tata cara untuk
berinteraksis antar individu maupun kelompok dengan baik.
Hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi sangatlah erat, fakta merupakan
segala sesuatu yang dapat dihayati/dipahami yang kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan, sedangkan konsep merupakan susunan fakta-fakta secara sistematik yang
berkaitan antar fakta didalamnya.Dan generalisasi merupakan pernyataan tentang
hubungan antar konsep yang mengandung fakta-fakta di dalamnya.Sehingga antar fakta,
konsep, dan generalisasi merupakan suatu kepaduan yang utuh dalam penyusunannya.

Dalam setiap disiplin ilmu sosial akan terdapat konsep-konsep yang terkandung
didalmnya. Ada beberapa konsep yang terdapat dalam ilmu social,yaitu: konsep dasar ilmu
sejarah,konsep dasar geografi, konsep dasar ilmu ekonomi, konsep dasar ilmu politik dan
kepemerintahan, konsep dasar sosiologi, konsep dasar antropologi dan konsep psikologi
social.

Daftar pustaka

http://beta-pgsd.blogspot.com/2014/12/konsepkonsep-dasar-ilmu-sosial.html
http://www.apapengertianahli.com/2015/06/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli.html
http://jogohera.blogspot.com/2015/05/daftar-pengertian-ilmu-ekonomi-menurut.html
http://febi-rizal.blogspot.co.id/2012/03/konsep-dasar-sejarah.html