HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMER

HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
PEMERINTAH
HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMERINTAH - Selamat Siang,,!! Apa kabar sobat
blogger semua!!! Kali ini saya akan mempostingan Hubungan Struktural dan Fungsional
Pemerintah.!! Langsung aja Cekidot
1. HUBUNGAN YANG BERSIFAT STRUKTURAL
secara struktural , pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat nasional.
pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing bersama
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem danprinsip NKRI.secara struktural
presiden
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat
nasional. kepala daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing
sesuai dengan prinsip otonomi seluas luasnya secara struktural kepala daerah kabupaten/ kota tidak
memiliki garis struktural dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena memiliki otonomi
seluas luasnya struktur pemerintahan berdasarkan uu no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
2. HUBUNGAN YANG BERSIFAT FUNGSIONAL
Rumitnya penyelenggaraan pemerintahan di era otonomi adalah minimnya instrumen pendudkung
hubungan fungsional antara pusat dan daerah , kesulitan dan hambatan manajemen ini secara tidak
langsung menggeroghoti pencapaian visi pemerintah pusat sehingga banyak sekali program-program
strategis yang dicanangkan pemerintah tertuang dalam rencana pembangunan lima tahunan dan
program tahun tidak berjalan sesuai harapan Secara harfiah hubungan fungsional adalah adanya

hubungan atau bagian dari komunikasi karena faktor proses , sebab akibat atau karena kepentingan yang
sama,Hubungan fungsional menyangkut atas pembagian tugas dan wewenang yang harus di jalankan
oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menjalankan pemerintahan yang baik .Dalam
komunikasi penyelenggaraan pemerintahan antara organisasi Pusat baik kementerian atau lembaga non
kementerian atau lembaga lainnya pada umumnya menempatkan hubungan fungsional melekat pada
tentang struktur dan fungsi organisasi, hal ini berdampak bahwa hubungan fungsional antara Pusat dan
Daerah sangat dipengaruhi oleh faktor hubungan antarmanusia, jika memiliki hubungan antar manusia
terbangun dengan baik maka akan berjalan dengan baik tetapi sebaliknya jika terjadi kebuntuan disanasini maka komunikasi dan proses penyelenggaraan program terbengkalai dan bahkan ada yang keluar
dari budaya organisasi. Sebenarnya disinilah antara lain terjadinya kebuntuhan komunikasi yang
menyebabkan kegagalan program di daerah contoh ; program penanggulangan kemiskinan , program
KB, program swasembada pangan dll .
3. STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH
a. Pusat

b. Provinsi

c. Kabupaten

d. Kecamatan


4. HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Ditinjau dari sudut hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari Adanya
hubungan dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kebijakan desentralisasi dimaksudkan untuk
memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam
ikatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahwa tanggung jawab akhir dari penyelenggaraan
urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah adalah menjadi tanggung jawab
Pemerintah Nasional (Pusat) karena externalities (dampak) akhir dari penyelenggaraan urusan tersebut
akan menjadi tanggung jawab negara. Peran Pusat dalam kerangka otonomi Daerah akan banyak
bersifat menentukan kebijakan makro, melakukan supervisi, monitoring, evaluasi, kontrol dan
pemberdayaan (capacity building) agar Daerah dapat menjalankan otonominya secara optimal.
Sedangkan peran daerah akan lebih banyak pada tataran pelaksanaan otonomi tersebut. Dalam
melaksanakan otonominya Daerah berwenang membuat kebijakan Daerah. Kebijakan yang diambil
Daerah adalah dalam batas-batas otonomi yang diserahkan kepadanya dan tidak boleh bertentangan
dengan Peraturan Perundangan yang lebih tinggi yaitu norma, standard dan prosedur yang ditentukan
Pusat. Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan
pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi:
a. Hubungan wewenang
b. Keuangan
c. Pelayanan umum
d. Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

5. DASAR HUKUM PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
3. PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
4. PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.
5. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
6. PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan