DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE. docx

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE
Pengembangan perangkat desain pembelajaran terdapat beberapa model, salah
satunya adalah Model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran
yang memperlibatkan tahapan – tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana dan
mudah di pelajari. Dalam desain model pembelajaran ini identitas dari desain model
pembelajaran ADDIE Yaitu:
Tempat

: Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan

Sasaran

: Taruna Teknik Listrik Bandara Angkatan XII Semester II

Mata Kuliah

: Fisika Teknik

Alokasi waktu : 100 menit
Langkah- Langkah dari Desain Pembelajaran ADDIE Yaitu:
1.


Analysis
Analysis merupakan tahap awal yang digunakan dalam desain pembelajaran. Tahap ini

merupakan suatu tahapan yang menjelaskan mengenai hal-hal yang harus dipelajari oleh
peserta didik. Analisis ini juga digunakan untuk mengklarifikasi apakah ada masalah yang
akan dihadapi sehingga nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi
masalah dalam penyelenggaraan program pembelajaran. Analysis yaitu melakukan needs
assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan
analisis tugas (task analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa
yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis
kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task
analysis). Langkah analisis melalui dua tahap yaitu :
a. Analisis Kinerja
Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja
yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau
perbaikan manajemen.
Contoh:
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam
organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan solusi berupa penyelenggaraan program

pembelajaran.

Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam bekerja memerlukan
solusi perbaikan kualitas manajemen.Misalnya pemberian insentif terhadap prestasi kerja,
rotasi dan promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai.
b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan
kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk
meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program
pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang sedang dihadapi. Pada
saat seorang perancang program pembelajaran melakukan tahap analisis, ada dua pertanyaan
kunci yang yang harus dicari jawabannya, yaitu :
a)

Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dibutuhkan oleh siswa?

b) Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dapat dicapai oleh siswa?
Jika hasil analisis data yang telah dikumpulkan mengarah kepada pembelajaran
sebagai solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang sedang dihadapi, selanjutnya
perancang program pembelajaran melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab

beberapa pertanyaan lagi.
Pertanyaannya sebagai berikut :
a. Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran? (learner
analysis )
b. Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa?(pre-requisite
skills)
c. Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa? (task atau goal
analysis)
d. Apa indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa siswa
telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan setelah melakukan pembelajaran?
e.

(evaluation and assessment)
Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan

kompetensi yang telah dipelajari? (setting or condition analysis)
Contohnya dalam menganalisis pada desain Pembelajaran Model ADDIE:
 Analisis Obyek (Karakter Peserta Belajar):
Taruna Teknik Listrik Bandara (TLB) Angkatan XII harus memenuhi syarat
kelulusan untuk matakuliah fisika teknik, karakter taruna TLB XII memiliki


pemahaman yang kurang dan malas untuk mencari tahu materi yang di pelajari dan
harus di tuntun.
 Analisis Kinerja :
Rendahnya pemahaman dan motivasi Taruna untuk Pembelajaran Fisika
teknik Mengenai Tranformator
 Identifikasi Kesenjangan dan Kebutuhan:
 Prinsip Induksi Elektromagnetik terlebih dalulu diketahui oleh peserta didik agar


mengetahui bagaimana itu transformator.
Mata kuliah ini juga membahas teori dan konsep induksi elektromagnetik, gaya

gerak listrik induksi dan arus listrik
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau
profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis
tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.
2.

Design

Design (Desain) merupakan tahap setelah proses analisis dimana tahap ini adalah

tidak lanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis. Desain pembelajaran juga dikatakan
sebagai rancangan dalam proses pembelajaran. Desain disusun dengan mempelajari masalah,
kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap analisis kebutuhan pada proses
sebelumnya. Salah satu tujuan dari tahap ini adalah menentukan strategi pembelajaran yang
tepat agar peserta didik dapat mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. Desain
merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini
merupakan:
1. Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif
solusinya

yang

berhasil

diidentifikasi

melalui


langkah

analisis

kebutuhan.

2. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman belajar yang perlu
dimilki
3)

siswa

selama

mengikuti

aktivitas

pembelajaran.


Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat

mengatasi
4)

oleh

masalah

kesenjangan

kemampuan

siswa?

Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa

dengan


kemampuan

yang

seharusnya

dimiliki

siswa.

Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:
-

Siswa tidak mampu mencapai standar kompetensi terutama pada kompetensi sikap dan

keterampilan yang telah ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran.

Pertanyaan-pertanyaan kunci :
o Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh siswa setelah
menyelesaikan program pembelajaran? : Mengetahui apa konsep dari induksi

elektromagnetik, gaya gerak listrik induksi dan arus listrik.
o Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
mengikuti program pembelajaran : a) Siswa mampu menjelaskan bagaimana prinsip
kerja

induksi

elektromagnetik,

b)

siswa

mampu

membedakan

jenis-jenis

transformator.

o Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh taruna agar dapat melakukan
unjuk kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah mengikuti program
pembelajaran? : Dengan Metode praktikum mengenai tranformastor diharapkan para
taruna dapat bekerjasama untuk dalam kelompok mereka ketika melakukan praktikum
transformator dan menjelaskan hasil eksperimen mereka masing masing.
o Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung program
pembelajaran? : Buku , media dan peralatan transformator
Sehingga dari proses design ini dapat diketahui yang akan dikembangkan dalam proses
pembelajaran ini adalah media pembelajarannya, yaitu media dalam melakukan eksperimen
mengenai trasformator agar siswa termotivasi dan memahami konsep dari tranformator
tersebut dan dalam bentuk video.contoh media yang dapat digunakan adalah menampilkan
video dan gambar mengenai transformator sebagai berikut:

3.

Development
Setelah terbentuknya desain pembelajaran pada tahap kedua, tahap selanjutnya

adalah development atau tahap pengembangan, dimana desain yang sudah tersusun atau
sudah terbuat kemudian ditindak lanjuti prosesnya melaui uji coba. Apakan desain yang

sudah dibuat tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Jika memang desain yang sudah diuji
cobakan tersebut berhasil atau dapat digunakan, maka desain harus dikembangkan agar lebih

baik dan tentunya mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuannya. Tahap
pengembangan ini juga harus dikombinasikan atau dipadukan dengan media – media yang
kiranya dapat mendukung pembelajaran. Selain itu, hal – hal yang berada disekitarnya
tentunya harus berhubungan dan mendukung satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu,
pembelajaran akan berjalan dengan baik jika hal yang satu dengan yang lain berhubungn
dengan baik.
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain
sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli,
dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan
metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam
menyampaikan materi atau substansi program. Dalam melakukan langkah pengembangan,
ada
1)

dua

penting

yang

perlu

dicapai.

Antara

lain

adalah

:

Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan
2)

tujuan

pembelajaran

yang

telah

dirumuskan

sebelumnya.

Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.
Pertanyaan-pertanyaan kunci :
o Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pembelajaran? : Tidak harus membeli bahan ajar, guru dapat menggunakan buku yang
tersedia, hanya saja dalam pembelajaran ini butuh ekperimen sehingga butuh peralatanperalatan yang dibutuhkan untuk praktikum.
o Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang
unik dan spesifik? : guru dapat membuat alat-alat atau media pembelajaran yang
dikembangkan untuk materi transformator.
o Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? Bahan ajar prkatikum yang
dapat di modifikasi dan di eksperimenkan untuk pemahaman peserta didik.
o Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program
pembelajaran? : selain modifikasi alat, media pembelajaran alat-alat lainnya yaitu
tranformator, buku panduan praktek yang memudahkan peserta didik dalam
bereksperimen.
Contoh Pengembangan dalam desain model ADDIE yaitu:

a. Pengembangan Media
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka diperlukan sarana pendukung:
1.

LCD dan laptop

2.

Adanya modul dan buku ajar

b.

Melakukan susunan kegiatan pembelajaran
1. Mengondisikan kelas
2. Menilai, memberikan penjelasan-penjelasan dengan media yang dilakukan
3. Melakukan Tanya jawab / diskusi dengan mahasiswa tentang materi yang telah
diberikan
Contoh pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangan media

ajarnya seperti pengembangan video pembelajaran:

Dan langkah-langkah praktikum transformator seperti:
Alat dan Bahan
1.

Trafo

2.

Osiloskop

3.

Multimeter

4.

Papan VCB

5.

Tang potong

6.

Tenol

7.

Kabel AC

8.

Solder

9.

Isolator

10.

Dioda

11.

Penjepit buaya

12.

Pasta

13.

Konektor

14.

Atraktor

15.

Solasi

Cara Kerja
a.
b.
c.
d.

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran trafo.
Memasang kaki pada papan VCB.
Memasang trafo pada papan VCB
Mengupas kedua ujung kabel dan menghubungkan ujung kabel ke jack dan ujung

satunya lagi ke trafo
e. Pada sambungan kabel pada trafo disolder dan dibungkus dengan isolasi
f. Mengukur tegangan trafo dengan menggunakan multimeter serta osiloskop.
g. Mencatat hasil pengamatan tersebut
4.

Implementation
Suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat tidak akan kita ketahui hasilnya apabila

tidak ada suatu tindakan yang dilakukan. Adanya tindakan tersebut sangat berarti karena
pembelajaran akan memunculkan hal baru berupa dampak yang dapat dijadikan pengalaman
atau bahkan acuan apabila telah membuahkan hasil, untuk itulah perlu adanya implementasi
yang berarti pelaksanaan atau penerapan dari suatu rencana dimana ini merupakan salah satu
model ADDIE yang menjadi satu kesatuan dengan tahap-tahap sebelumnya sebagai
penyempurna dan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Implementasi atau
penyampaian materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem
pembelajaran
1) Membimbing

ADDIE.
siswa

Tujuan
untuk

utama

dari

langkah

mencapai

tujuan

ini

antara

atau

lain

:

kompetensi.

2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil
belajar

yang

dihadapi

oleh

siswa.

3)

Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi –

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan.
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang perancang
program pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu sebagai berikut :
1.

Metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif utnuk digunakan dalam
penyampaian bahan atau materi pembelajaran? : Simulasi atau video mengenai

transformator sebelum mereka melakukan eksperimen, atau praktikum
2. Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan memelihara
minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau
substansi pembelajaran yang disampaikan? : Dengan berkerja secara kelompok dalam
metode eksperimen, siswa diharapkan tertarik pada materi yang akan dipelajari.
5.

Evaluation
Perencanaan pembelajaran yang disiapkan secara matang akan melewati tahap-tahap

pengembangan model ADDIE ini dengan lancar dan berakhir pada tahap yang disebut dengan
evaluasi. Evaluasi merupakan tahap dimana tindakan yang dilakukan adalah bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan suatu rencana pembelajaran, hal-hal yang dilakukan guna suksesnya
tahap ini tidak semata-mata utuh pada tahap ini saja namun evaluasi dapat terjadi pula pada
tahap-tahap sebelumnya. Dalam pelaksanaan evaluasi tersebut hendaklah memperhatikan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada awal perencanaan karena suatu evaluasi atau
penilaian memiliki kriteria guna mengetahui ketercapaiannya sampai batas yang ditentukan
atau tidak dan dari kegiatan tersebut diperlukan adanya informasi dan data-data yang
diperlukan dari obyek yang akan dievaluasi guna kelancaran proses evaluasi. Tahap evaluasi
(Evaluation). Pada tahap ini efesiensi dan efektifitas pembelajaran diukur melalui kegiatan
penilaian untuk mengukur validitas kompetensi yang telah tercapai, bisa berupa evaluasi
formatif yang mencakup;observasi, test, interview, dan angket.

APLIKASI RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERDASARKAN MODEL ADDIE
Tempat

: Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan

Sasaran

: Taruna Teknik Listrik Bandara Angkatan XII Semester II

Mata Kuliah

: Fisika Teknik

Materi Pokok : Transformator Daya Frekunesi
Alokasi waktu : 150 menit
Rencana Pembelajaran :
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramahlingku
ngan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan,

teknologi,

seni,

budaya,

dan

humaniora

dengan

wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena danke
jadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

A. KOMPETENSI DASAR
1. Mampu menjelaskan Prinsip GGL dan aplikasinya.
B. INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B.
1.
2.
3.
4.
5.

Mampu menjelaskan lilitan kumparan
Mampu menjelaskan perubahan garis gaya magnit
Mampu menjelaskan aplikasi gaya GGL
Mampu menjelaskan hukum induksi Faraday dan Lenz
Mampu menjelaskan GGL perlawanan dan arus Eddy.
Mampu menjelaskan prinsip induksi elektromagnetik
MATERI PEMBELAJARAN
Lilitan Kumparan
Perubahan garis gaya magnit
Aplikasi gaya GGL
Hukum induksi faraday dan lenz
GGL perlawanan dan arus Eddy

D. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN

: Metode Eksperimen

MODEL PEMBELAJARAN

: Inquri Based Learning

E. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a.

MEDIA
o

Video

o

Lembar kerja siswa

b. SUMBER BELAJAR
o

Buku Fisika Teknik

F. LANGKAH–LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN

DEKSKRIPSI KEGIATAN

Pendahuluan
(Orientasi)

Peserta didik memulai kegiatan dengan berdoa menurut
kepercayaannya masing-masing
Mengecek kehadiran peserta didik

ALOKASI
WAKTU
20 menit

Guru Bertanya tentang keadaan peserta didik
Motivasi
Peserta didik diberi pertanyaan yang mengarah pada
pembelajaran mengenai prinsip induksi magnetik dan GGL
Guru memancing siswa untuk mengingatkan bagaimana
hukum prinsip Faraday
Kegiatan Inti

Kegiatan
Penutup

Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
Siswa mengamati video tentang prinsip induksi
elektromanetik dan mengenai transformator dan
diberikan pertanyaan sebagai perumusan masalah dan
berkelanjutan dalam eksperimen yang akan dilakukan
mengenai perbandingan tegangan transformator yang
diukur melalui multimeter dengan osiloskop.
 Membuat hipotesis dalam kelompok masing masing
mengenai eksperimen yang dilakukan
 Melakukan percobaan untuk mendapatkan data
 Mengolah data agar dapat menguji hipotesis yang
telah dibuat sebelumnya
 Siswa melakukan diskusi terhadap hasil eksperimen
yang telah dibuat untuk dapat mengetahui dan
menguji hipotesis
 Siswa berdiskusi dan memberikan masukan dari
masing-masing kelompok terhadap hasil eksperimen
yang telah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
bagi kelompok yang persentase



1.
2.
3.

Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari.
Menjawab pertanyaan yang telah diberikan
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Ø Media

: video, laptop, infocus

Ø Alat / Bahan

: perlengkapan simulasi pemilihan umum

Ø Sumber Belajar

:

110 menit

20 menit

http://rangkaianelektronika.info/fungsi-trafo/
H. Penilaian


Penilaian Penilaian yang dilakukan dengan 4 cara penilaian yaitu
Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : penilaian diri
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri
c. Instrumen : terlampir
Penilaian Sikap sosial
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir
Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes terlulis
b. Bentuk instrumen : soal pilihan ganda
c. Instrumen : terlampir
Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : observasi
b. Bentuk instrumen : lembar observasi
c. Instrumen : terlampir

contoh langkah-langkah eksperimen yaitu:
TRANSFORMATOR

A.

Tujuan

a.

Membandingkan tegangan transformator yang diukur melalui multimeter dengan
osiloskop.

B.

Landasan Teori

Trafo atau transformator adalah pengubah tegangan listrik bolak-balik agar diperoleh
tegangan yang diinginkan (lebih besar atau lebih kecil). Transformator untuk menaikkan
tegangan disebut transformator step up, sedangkan transformator penurun tegangan disebut
transformator step down.Transformator terdiri atas sebuah inti besi yang diberi lilitan primer
dan sekunder. Alat ini bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Apabila terjadi
perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder
dan menghasilkan gaya gerak listrik induksi dan arus induksi. Agar selalu terjadi perubahan
fluks magnet, maka arus yang masuk (input) harus arus bolak balik (AC).
Bentuk dasar dari transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan
sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder merupakan lilitan kawat
email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah
inti yang dinamakan inti trafo. Biasanya inti pengertian transformator terbuat dari lempengan
besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan trafo frekuensi tinggi di
gunakan pada rangkaian radio yang menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan)..
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujungujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbalbalik (mutual inductance). Pada skema transformator di bawah ini, ketika arus listrik dari
sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya)
medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada
kumparan
sekunder
akan
berubah
polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer,primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder

Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah
menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi
menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
C.

Alat dan Bahan

1.

Trafo

2.

Osiloskop

3.

Multimeter

4.

Papan VCB

5.

Tang potong

6.

Tenol

7.

Kabel AC

8.

Solder

9.

Isolator

10.

Dioda

11.

Penjepit buaya

12.

Pasta

13.

Konektor

14.

Atraktor

15.
D.

Solasi
Cara Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
pengukuran trafo.
b. Memasang kaki pada papan VCB.
c. Memasang trafo pada papan VCB
d. Mengupas kedua ujung kabel dan menghubungkan ujung kabel ke jack dan
ujung satunya lagi ke trafo
e. Pada sambungan kabel pada trafo disolder dan dibungkus dengan isolasi
f. Mengukur tegangan trafo dengan menggunakan multimeter serta osiloskop.
g. Mencatat hasil pengamatan tersebut