MATERI AJAR SISTEM GERAK docx

MATERI AJAR SISTEM GERAK
KD 3.5
Macam-macam tulang penyusun rangka tubuh :
1.







Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak tersusun atas tulang yang
berbentuk pipih.
Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu tulang bagian kepala dan
tulang bagian muka.
Tulang bagian kepala meliputi tulang dahi,
tulang ubun-ubun, tulang kepala belakang,
tulang baji, tulang tapis dan tulang pelipis.
Tulang bagian muka meliputi tulang rahang

atas, tulang rahang bawah, tulang pipi,
tulang langit-langit, tulang hidung, tulang
air mata dan tulang lidah.

3.







2.








Tulang Badan
Tulang badan meliputi tulang belakang,
tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang
bahu, dan tulang gelang panggul.
Tulang-tulang rusuk membentuk rongga
dada sebagai tempat jantung dan paruparu.

Bentuk

Tulang Anggota Badan
Tulang anggota badan terdiri dari tulang
lengan dan tulang tungkai.
Tulang tungkai menyangga tubuh untuk
berdiri dan memungkinkan kita bergerak
secara bebas.
Tulang anggota gerak atas meliputi tulang
lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna),
tulang pengupil (radius), tulang pangkal
tangan (karpus), tulang telapak tangan
(metakarpus), jari tangan (falang)

Tulang anggota gerak bawah meliputi
femur, patella, fibula, tibia, tarsal,
metatarsus, falang
tulang :

Berdasarkan bentuknya, tulang dapat
dibedakan menjadi 3 macam:
1. Tulang Pipa/ Tulang Panjang
 Bentuknya seperti pipa, yaitu bulat,
memanjang, dan bagian tengahnya
berlubang.
 Contohnya tulang lengan, tulang paha, ruasruas tulang jari.
 Dibagian dalam ujung tulang pipa berisi
sumsum merah yang berperan tempat
pembentukan sel darah merah
 Tulang pipa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
 Epifisis, kedua ujung yang
bersendian dengan tulang lain
 Diafisis, bagian tengah
 Cakra epifisis, antara epifisis dan

diafisis

Tulang bahu terdiri dari tulang selangka
(klavikula), tulang belikat (skapula)
Gelang panggul terdiri dari tulang usus
(ilium), tulang duduk (ischium), tulang
kemaluan (pubis)

2.

Tulang Pipih






Bentuknya memipih, di dalamnya berisi
sumsum merah.
Sumsum merah berfungsi sebagai tempat

pembuatan sel-sel darah merah dan darah
putih.
Contohnya: tulang rusuk, tulang dada,
tulang belikat, tulang panggul dan tulang
dahi.


3.






1.


Tulang Pendek
Bentuknya bulat dan pendek, disebut juga
ruas tulang.

Di dalamnya berisi sumsum merah.
Sumsum merah berfungsi sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah merah dan darah
putih.
Contohnya: tulang rusuk, tulang dada,
tulang belikat, tulang panggul dan tulang
dahi.

Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel
pembentuk tulang (osteoblas)
 Osteoblas menghasilkan sel-sel tulang
keras yang disebut osteosit
 Osteoblas juga menskresikan zat-zat
interseluler yang tersusun dari serabut
kolagen yang akan membentuk matriks
tempat garam-garam kalsium ditumpuk
 Zat kapur itu dalam bentuk kalsium
karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat
(Ca(PO4)2.

Berdasar zat penyusunnya, tulang dibeda-kan
menjadi 2 macam:





Osteoklas adalah sel berinti banyak dan
berukuran besar yang bersifat mengikis
tulang
Osteoklas melubangi tulang, yang kemudian
dimasuki oleh kapiler darah dan osteoblas
baru sehingga terbentuk matriks
Matriks ini terletak dalam lingkaran dan
membentuk sistem Havers

Penampang
Pena melintang tulang p
mpan
g

mem
bujur
tulan
g
pipa

Hubungan Antartulang (sendi/artikulasi)

2.







Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang
rawan yang disebut kondrosit, yang
menghasilkan matriks berupa kondrin

Tulang rawan tidak memiliki serabut saraf
dan pembuluh darah
Tulang rawan menerima nutrisi dari
pembuluh darah yang ada pada membran
jaringan ikat disekitarnya dengan cara difusi
Kondrosit memiliki ruangan yang disebut
lakuna

Tipe-tipe tulang rawan :
1. Tulang rawan Hialin
 Merupakan tulang rawan yang
banyak terdapat di tubuh manusia
 Matriksnya transparan jika dilihat di
mikroskop
 Merupakan penyusun rangka
embrio
 Pada individu dewasa terdapat
pada sendi gerak sebagai pelicin
permukaan tulang dan sendi, ujung
tulang rusuk, hidung, laring, trakea,

dan bronkus

1.

Tulang rawan Serat
 Mempunyai matriks berisi berkas
serabut kolagen
 Bersifat kaku dan kuat
 Mampu menahan goncangan
 Terdapat pada antarruas tulang
belakang dan cakram sendi lutut
2. Tulang rawan elastik
 Mengandung serabut elastik
 Terdapat pada daun telinga dan
epligotis
Perkembangan tulang :


1.







2.




Sendi adalah hubungan antar tulang satu
dengan lainnya.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu:
Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua
ujung tulang yang direkatkan oleh suatu
jaringan ikat, yang kemudian mengalami
osifikasi (penulangan), sehingga tidak
memungkinkan adanya gerakan.
Misalnya hubungan antar tulang penyusun
tengkorak.
Ada dua jenis sinartrosis yaitu sinkondrosis
dan sutura (sinfibrosis)
Sinkondrosis adalah hubungan antartulang
yang dihubungkan oleh kartilago hialin
Sutura (sinfibrosis) adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan oleh jaringan
ikat serabut padat
Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara
kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh
jaringan kartilago (tulang rawan), sehingga
memungkinkan tetap adanya sedikit gerakan
Amfiartrosis dibagi menjadi dua yaitu
sindesmosis dan simfisis

) Sendi Pelana. Disebut sendi pelana karena
gerakannya ke dua arah seperti orang yang naik
kuda di atas pelana. Misalnya sendi jari tangan
dengan telapak tangan.
d) Sendi Putar. Disebut sendi putar karena dari
hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu
dapat berputar mengitari tulang yang lain. Misalnya
sendi atlas dan tulang pemutar sehingga kepala kita
dapat bergerak berputar.





3.








Sindesmosis, sendi dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya
sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago
(tulang rawan) serabut yang pipih seperti
cakram. Contoh: hubungan antarruas tulang
belakang
Diartrosis/ Persendian
Diartrosis adalah hubungan antara tulang
yang tidak dihubungkan oleh jaringan
sehingga memungkinkan terjadinya gerakan
secara lebih bebas.
Ligamen, merupakan suatu jaringan yang
berfungsi seperti karet gelang yang kuat
guna mengikat kedua ujung tulang
Kapsul, merupakan lapisan serabut yang
menyelubungi sendi dan membentuk suatu
rongga sendi
Membran sinovial, merupakan selaput yang
membatasi permukaan kapsul dan dapat
menskresikan cairan sinovial. Cairan sinovial
berfungsi sebagai cairan pelumas bagi
ujung-ujung tulang

Sendi luncur atau geser
Disebut sendi luncur atau geser karena dari
hubungan dua tulang hanya terjadi sedikit gerak
pergeseran.
Contoh: sendi pada tulang–tulang telapak
tangan dan telapak kaki
f) Sendi Kondiloid
Sendi ini terjadi di antara dua tulang yang
permukaannya berbentuk oval
contoh: hubungan telapak tangan dan ruas
jari tangan, sendi pergelangan tangan

Berdasarkan arah gerakanya, sendi gerak
dibedakan menjadi 4 macam yaitu:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fungsi rangka tubuh manusia antara lain:
untuk menegakkan badan, misalnya tulang
belakang.
untuk memberi bentuk badan misalnya
tulang-tulang tengkorak memberi bentuk
wajah.
untuk melindungi organ tubuh dalam yang
penting, misalnya tengkorak melindungi
otak, dan tulang rusuk melindungi jantung.
sebagai tempat melekatnya otot.
sebagai tempat pembuatan sel darah merah
dan sel darah putih, khususnya di dalam
sumsum tulang.
sebagai alat gerak pasif.

Kelainan Bentuk Rangka Tubuh Manusia


















Kelainan sejak lahir artinya kelainan rangka
dialami sejak di dalam kandungan.
Penyebabnya karena si ibu kurang
mengkonsumsi makanan bervitamin D dan
zat kapur, serta karena faktor keturunan
(genetik). Bentuk kelainan itu misalnya
ketika dilahirkan anak tersebut kakinya
berbentuk X atau O.
Kekurangan makanan yang mengandung
vitamin D, zat kapur, dan zat fosfor dapat
mengganggu proses penulangan.
Posisi duduk yang salah dapat
mempengaruhi pertumbuhan tulang.
Misalnya posisi duduk yang selalu
membengkok ke kiri/kanan/depan/belakang
menyebabkan tulang punggung
membengkok mengikuti arah duduk.
Macam-macam kelainan posisi duduk yaitu:
 lordosis, tulang belakang
melengkung ke depan,
 kifosis, tulang belakang
melengkung ke belakang,
 skoliosis, tulang belakang
melengkung ke samping.
Penyakit polio pada anak-anak disebabkan
oleh virus polio. Polio menyebabkan tulang
mengecil dan abnormal.
Layuh semu disebabkan oleh rusaknya
cakra epifise yaitu daerah pertumbuhan
(tempat memanjang) pada tulang pipa.
Artritis eksudatif, yaitu rasa nyeri pada
tulang sewaktu digerakkan akibat
peradangan pada selaput sendi.
Artritis sika, yaitu rasa nyeri pada tulang
sewaktu digerakkan akibat kekurangan
minyak sinovial (pelumas sendi).
Rasa sakit pada sendi lutut dan pangkal
paha berupa infeksi yang menghasilkan
nanah, akibat penyakit kelamin gonorea dan
siphilis.

Kanker tulang adalah pertumbuhan jaringan
secara abnormal pada tulang.
 Ada dua jenis kanker tulang, yaitu kanker
tulang primer dan sekunder. Kanker tulang
primer berasal dari sel tulang. Kanker tulang
sekunder berasal dari sel sumber lain bukan
dari sel tulang.
 Nekrosis yaitu matinya sel-sel tulang. Di
bagian luar tulang terdapat selaput tulang
(periosteum) yang berfungsi untuk
mensuplai makanan dan menyambungkan
tulang yang patah atau retak. Jika
periosteum rusak, maka suplai makanan
terhenti dan sel-sel tulang akan mati.
 Kelainan tulang juga dapat disebabkan oleh
kecelakaan. Misalnya:
1. Patah tulang (fraktura),
2. ujung tulang yang lepas dari sendi,
3. retak tulang dan remuk tulang.
 Patah tulang ada dua macam yaitu patah
tulang terbuka (tulang mencuat keluar) dan
patah tulang tertutup (tulang tidak mencuat
keluar).
Teknologi yang Berhubungan dengan Struktur Tulang


Bentuk Tulang yang berongga ditiru untuk
pembuatan tiang.
 Tiang pancang, tiang listrik, rangka besi
untuk kursi atau meja, dibuat berbentuk
silinder berongga
 Kekuatan silinder berongga tidak jauh
berbeda dengan silinder pejal, tetapi silinder
berongga lebih ekonomis karena
menggunakan sedikit bahan
Teknologi untuk Mengatasi Gangguan dan kelainan
Tulang









Penyembuhan Patah tulang
1. Pembidaian, benda keras yang
ditempatkan di daerah sekeliling
tulang yang patah
2. Pemasangan gips, bahan kapur
yang dibungkus di sekitar tulang
yang patah
3. Pembedahan internal, pembedahan
untuk menempatkan batang logam
atau piringan pada tulang yang
patah
Penyembuhan Kanker Tulang dengan
pembedahan dan amputasi, kemoterapi,
radioterapi
Transplantasi Sumsum Tulang
Penggantian sendi dengan bahan logam

Otot Manusia :






Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif, sementara rangka tubuh
merupakan alat gerak pasif.
Sel-sel otot mempunyai kemampuan
berkontraksi dan relaksasi.
Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga
bentukhya memendek.
Relaksasi adalah pengenduran otot
sehingga bentuknya memanjang.

Macam-macam otot :
Otot Lurik


Ciri-ciri otot lurik yaitu
 Bentuk sel silindris, memanjang,
dan memiliki banyak inti sel.
 Jika diamati dengan mikroskop, sel
otot lurik nampak adanya garisgaris melintang yang membentuk
daerah gelap dan terang berselang
seling. Karena itu dinamakan otot
lurik. Tetapi karena melekat pada
rangka disebut juga sebagai otot
rangka.
 Bekerja di bawah kesadaran kita,
artinya menurut kehendak kita.
Karena itu disebut juga sebagai
otot sadar.

. Otot Jantung


Otot jantung terdapat pada jantung kita.
Strukturnya sama dengan otot lurik, namun
kerjanyaseperti otot polos.

Struktur Anatomi Jaringan Otot





Otot Polos


Ciri-cirinya otot polos yaitu:
 Bentuk sel gelendong, kedua
ujungnya meruncing, di bagian
tengahnya menggelembung dan
memiliki satu inti sel.
 Jika diamati dengan mikroskop, selsel otot polos nampak tidak
memiliki garis-garis melintang
(polos).
 Bekerjanya di luar kesadaran kita,
artinya tidak di bawah kehendak
kita. Karena itu disebut sebagai
otot tak sadar. Otot polos terdapat
pada organ-organ dalam misalnya
usus, pembuluh darah, dan saluran
kelamin.




Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah
berkas otot yang dibungkus oleh suatu
selaput yang disebut fasia superfisialis
Berkas otot tersusun atas serabut otot atau
benang-benang otot yang terbentuk oleh
sel-sel otot yang panjang
Di dalam sel-sel otot terdapat serabutserabut yaitu benang-benang fibril protein
aktin dan miosin
Pada sel otot tampak garis gelap dan terang
yang melintang antarsisi
Garis-garis gelap dan berselang-seling ini
tampak bagian-bagian yang disebut sebagai
zona H (daerah terang di tengah pita gelap
A), garis gelap M (di tengah daerah zona H),
garis gelap Z (terletak di tengah daerah
terang atau zona I)

yang dilekati otot tersebut
tertarik/terangkat.
 Kontraksi satu otot hanya untuk
menggerakkan tulang ke satu arah.
 Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi
ke posisi yang lain dan kemudian kembali ke
posisi semula diperlukan paling sedikit dua
otot dengan tujuan kerja yang berbeda.
 Berdasarkan tujuan kerjanya, otot
dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis.
Kontraksi :



Perlekatan Otot dan Tulang










Otot rangka melekat pada tulang
Berdsarkan cara melekatnya tendon pada
tulang, perlekatan ada yang disebut origo
dan insersio
Origo dan insersio adalah bagian ujung otot
yang dikenal sebagai tendon
Origo adalah ujung otot yang melekat pada
tulang yang tidak bergerak ketika otot
berkontraksi
Origo otot rangka berbeda; ada yang dua,
seperti otot bisep dan ada yang tiga, seperti
trisep
Insersio adalah bagian ujung otot lain yang
melekat pada tulang yang bergerak ketika
otot berkontraksi





Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel
otot
Rangsangan yang sampai ke sel otot akan
mempengaruhi asetilkolin yang peka
terhadap rangsangan
Asetilkolin adalah sejenis neurotransmitter,
yaitu zat kimia yang dapat menanggapi
rangsangan pada saraf dan memindahkan
rangsangan ke saraf berikutnya
Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf

Energi untuk Kontraksi Otot


Secara Aerob:
Glukosa (C6H12O6) + O2  6 H2O + 6CO2 +

38 ATP


Secara anaerob:
Glukosa (C6H12O6)  Asam Laktat + 2 ATP

Otot Antagonis :





Otot antagonis adalah dua otot atau lebih
yang bekerja dengan tujuan berlawanan.
Jika otot A berkontraksi dan otot B
berelaksasi maka tulang akan
tertarik/terangkat, sebaliknya jika otot A
berelaksasi dan otot B berkontraksi maka
tulang akan kembali ke posisi semula.
Contoh otot antagonis yaitu otot bisep dan
trisep pada lengan atas.

Mekanisme Kontraksi :
Otot bekerja dengan dua cara, yaitu
berkontraksi dan relaksasi
 Keadaan otot yang memendek (kontraksi)
maksimal disebut tonus
 Tonus yang tidak diikuti oleh relaksasi
disebut tetanus (kejang)
 Otot dapat kejang karena adanya rangsang
yang terus-menerus akibat racun, misal
racun tetanus atau karena dipaksa bergerak
seperti berlari atau berenang terus-menerus
Kerja Otot :





Otot dikatakan bekerja jika berkontraksi.
Saat berkontraksi, otot akan memendek,
mengeras, dan bagian tengahnya
menggembung. Karena berkontraksi, tulang



Otot bisep adalah otot yang memiliki dua
ujung (dua tendon) yang melekat pada





tulang, terletak di lengan atas bagian
depan.
Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga
ujung (tiga tendon) yang melekat pada
tulang, terletak di lengan atas bagian
belakang.
Jika otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi, maka lengan bawah akan
terangkat. Jika otot bisep berelaksasi dan
otot trisep berkontraksi, maka lengan bawah
akan turun.






Otot dan terapannya :


Otot Sinergis





Otot sinergis adalah dua otot atau
lebih yang bekerja bersama-sama
dengan tujuan yang sama.
Jadi otot-otot itu berkontraksi dan
berelaksasi bersama.
Misalnya otot pronator, yaitu otot yang
menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup.




1.
2.
3.
4.

Gangguan dan Kelainan pada Otot


Tetanus, otot yang tegang terus-menerus
yang disebabkan oleh racun bakteri
Clostridium tetani

Atrofi otot, mengecilnya otot akibat
serangan virus polio
Kaku leher (stiff), terjadi karena gerak
hentakan yang menyebabkan otot trapesius
meradang
Hernia abdominal, sobeknya dinding otot
perut sehingga usus melorot ke bawah

5.

Konsep serbut otot diterapkan dalam
teknologi pembuatan tali yang kuat
Doping adalah penggunaan zat kimia
buatan dengan tujuan untuk meningkatkan
kinerja tubuh
Ada lima kelompok doping yaitu:
Doping yang berfungsi meningkatkan
kekuatan otot dan tulang, yaitu steroid
anabolik dan beta 2-agonik
Doping yang berfungsi meningkatkan daya
ikat terhadap oksigen, yaitu eritropoietin
Doping yang berfungsi untuk mengurangi
rasa sakit. Yaitu narkotik (morfin, heroin, dll)
Doping yang berfungsi menghilangkan stres
akibat kelelahan dan tekanan mental. Yaitu
metadon, magadon, dan diuretic.
Doping yang berfungsi untuk menutupi
dampak dari doping yang dikonsumsi
sebelumnya. Yaitu epitestosteron. Dampak
negatif adalah merusak alat pencernaan
dan ginjal