Tren Teknologi Informasi yang Berpengaru (1)

Five Trends of Information Technology Influencing Business Model during of 10 Years
5 Tren Teknologi Informasi yang berpengaruh pada Model Bisnis/ Organisasi dalam 10
Tahun terakhir

Muhammad Zia ul Haq

Magister Teknologi Informasi
Universitas Bina Nusantara
2016

Abstract
Kajian terhadap pengaruh 5 jenis teknologi informasi yang menjadi tren dalam 10 tahun terakhir
dalam dunia bisnis. Dengan menggunakan informasi dan data dari beberapa referensi dan publikasi
sebelumnya, ditemukan bahwa, penggunaan social media dan networking, cloud service, mobile
technology, digital marketing serta machine learning menjadi 5 kecenderungan teratas.
Kecenderungan ini kemudian mempengaruhi Business Model sekaligus dicantumkan dalam
Business concept yang diimplementasikan melalui Business Process Management oleh banyak
perusahaan. Dari referensi yang ada juga ditemukan bahwa diantara semua tren teknologi selama
10 tahun terakhir, baik yang dipaparkan maupun tidak, teknologi mobile menjadi tren yang paling
mempengaruhi business model. Kajian ini juga menyimpulkan, bahwa keseluruhan tren yang ada
dapat disinergikan menjadi sebuah solusi layanan baru yang dapat meningkatkan Business Value.

Pendahuluan

Perkembangan inovasi sekaligus derasnya arus investasi dalam layanan teknologi
informasi, menjadi salahsatu penyebab utama tumbuhnya tingkat penggunaan perangkat dan
jaringan komputer dengan sangat cepat. Fenomena ini semakin tidak terbendung dengan tumbuh
pesatnya pengguna perangkat nirkabel. Cisco mencatat bahwa trafik lalu lintas jaringan data
mobile di tahun 2016 sebesar 3.7 Exabytes dan diprediksikan akan meningkat menjadi 30.6
Exabytes di tahun 2020. Trafik ini digunakan oleh 7.9 milyar perangkat mobile pada tahun 2015
dan diprediksikan meningkat menjadi 11.6 Milyar di tahun 2020 (Cisco, 2016). Ini berarti pada
tahun 2015 saja, setengah dari populasi manusia di dunia (7.3 milyar) (United Nation, 2015) telah
menggunakan perangkat mobile. Bahkan berdasarkan data ini, pengguna perangkat mobile pada
tahun 2020 (11.6 milyar) telah melampaui jumlah populasi manusia di tahun 2030 (8.5 milyar)

yang dirilis oleh PBB. Dari prediksi ini pula dapat disimpulkan, pada tahun tersebut (2020) setiap
manusia telah memanfaatkan perangkat mobile lebih dari 1 untuk kebutuhannya hidupnya.

Fenomena perangkat dan jaringan mobile yang diikuti dengan istilah "cerdas" serta
pertumbuhan penggunanya yang sangat signifikan, menyebabkan beberapa perusahaan harus
meninjau ulang strategi bisnisnya (re-engineering), untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan
bisnis dan pasar. Keterbukaan peluang berinteraksi langsung baik dengan mesin penyedia layanan

atau manusia sebagai penggunanya merupakan hal kritikal yang harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin oleh pelaku bisnis. Tantangan ini sekaligus menjadi salasatu titik penentu apakah
organisasi dapat berkompetisi untuk kelangsungan bisnis dan organisasinya atau sebaliknya.

Organisasi yang tidak dapat menjawab tuntutan perkembangan yang diutarakan diatas,
akan mengalami ketertinggalan dan kemungkinan besar mengalami penurunan produktivitas yang
signifikan jika dibandingkan dengan kompetitor yang memanfaatkan peluang dan tantangan ini.
Salahsatu aspek bisnis yang paling terpengaruh oleh arus perkembangan yang dikemukakan adalah
penyesuaian perubahan pada Business Model. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, Trend
teknologi informasi yang manakah yang seharusnya digunakan dan kemudian dapat diharapkan
menjawab peluang dan tantangan pasar dan kompetitor dan bagaimana penerapannya dapat
merubah Business Model dalam suatu perusahaan agar dapat menjaga serta meningkatkan
kelangsungan bisnisnya.

Metode

Pada artikel ini, penulis akan membahas beberapa tren teknologi informasi yang
mengindikasikan perubahan signifikan bagi dunia bisnis selama 10 tahun terakhir. Metode yang
digunakan yakni dengan menentukan pilihan berdasarkan penelusuran dan kajian beberapa survey
dan hasil penelitian terkait yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Ditambah dengan

beberapa dokumentasi penerapan terbaik serta pembahasan white paper dari beberapa organisasi
yang telah mempublikasikan dokumennya. 5 (lima) trend yang terpiliah dipandang kontekstual
dan sangat penting untuk dimanfaatkan oleh organisasi lainnya utamanya dalam melakukan
perubahan Business Model.

Business Model dan Teknologi Informasi

Business Model (Business Model) merupakan ide-ide bisnis yang digaris-bawahi untuk
diimplementasikan dalam manajemen dan operasional bisnis (Doleski, 2015:5). Setiap organisasi
pada dasarnya memiliki Business Model baik itu yang terdefinisi secara jelas dalam dokumen
tertentu maupun tidak. Karena Business Model pada hakekatnya merupakan jalan bagaimana
organisasi tersebut beradaptasi dengan fenomena dalam menjalankan bisnisnya

(Stampfl,

2016:28). Dari studi yang dilakukan terhadap beberapa perusahaan besar, seperti Nokia, Apple
dan Google. (Glauner, 2016:84) menyimpulkan dalam atmosfir yang luas, mencakup ekonomi,
lingkungan dan masyarakat, Business Model berperan menciptakan nilai-nilai natural yang
kompetitif bagi perusahaan. Adapun nilai tersebut mencakup keberlanjutan, keuntungan,
kemampuan dan ketahanan dari sumberdaya, proses, produk, pasar dan pelanggan yang terkait

dengan perusahaan. Nilai-nilai ini selanjutnya harus dapat tersampaikan (deliverable) sekaligus
terukur.

Menurut Ward (2002:192), Business Model harus menggambarkan proses, kegiatan dan informasi
utama serta elemen-elemennya lengkap dengan keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Penerapannya akan membentuk sebuah arsitektur sistem informasi, yang sekaligus akan membawa
manfaat yang besar bagi bisnis. Pada level inilah, teknologi informasi menempati peran. Teknologi
informasi sangat berperan utamanya dalam aspek agility dalam merespon informasi yang terkait
dengan perubahan serta dinamika internal dan eksternal. Teknologi informasi juga dapat
menjadikan arsitektur sistem informasi dalam bisnis semakin responsif, sekaligus beradaptasi
dengan lingkungan kompetitif yang dihadapi oleh perusahaan (Hanschke, 2010:18).

Zack (1999:49), menjelaskan beberapa peran inti dari penggunaan teknologi informasi
termasuk dalam Business Model dan arsitektur sistem informasi. Pada dasarnya peran tersebut
mencakup manajemen pengetahuan yang bersumber dari data dan informasi melalui kodefikasi
(managing codified knowledge). Proses ini mencakup:


Acquisition, pemerolehan (permintaan dan pembuatan) informasi dan pengetahuan melalui
sumber internal dan eksternal




Refinement, sebelum disertakan dalam repositori, dilakukan upaya pemurnian data dan
informasi secara subyektif sesuai dengan kebutuhan.



Storage and retrieval, penampungan konten pengetahuan yang kemudian distrukturisasi
agar dimungkinan untuk didapatkan kembali.




Distribution, penyebaran pengetahuan kepada pihak yang membutuhkan.
Presentation, pengembangan nilai dari informasi untuk keperluan tertentu yang lebih
spesifik.

Peran inti ini berkembang konsep dan penerapannya diiringi dengan perkembangan teknologi
perangkat (perangkat lunak dan keras). Sejalan dengan peran ini, menurut Ward, terdapat

keterkaitan dan saling ketergantungan antara kualitas dan keberhasilan Business Model menjadi
sebuah konsep bisnis (business concept) dan sistem informasi/ teknologi informasi (Ward,
2002:185). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi tingkat kebutuhan yang didefinisikan
dalam Business Model maka semakin tinggi tuntuan teknologi dan sistem informasi

yang

dibutuhkan. Sebaliknya, semakin tinggi kemampuan organisasi dalam memanfaatkan teknologi
dan sistem informasi akan sangat berpengaruh terhadap tingginya kualitas penerapan Business
Model perusahaan tersebut.

5 Trend Teknologi Informasi dan pengaruhnya dalam Business Model

Segala bentuk inovasi yang dilakukan dalam organisasi bisnis secara umum diorientasikan
untuk meningkatkan performa bisnis secara menyeluruh. Implementasinya akan ditemukan dalam
siklus Business Process Management (BPM). Termasuk inovasi dalam teknologi informasi akan
berpengaruh bahkan merubah Business Model seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Inovasi
yang kemudian menjadi kecenderungan (tren) menjadi bagian yang sangat menentukan
kemampuan sebuah organisasi untuk tetap survive dan sustain. Berikut ini 5 (lima) inovasi
teknologi informasi yang menjadi Trend dalam 10 tahun terakhir, serta perannya sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari Business Model:

1. Social Media and Networking

Social media banyak dikaitkan dengan perkembangan teknologi web (Web 2.0). Yang
mana pada teknologi ini, pengguna layanan sebuah web dimungkinkan untuk memproduksi
kontennya masing-masing atau dikenal dengan User-Generated Content (UGC). Namun demikian,
tidak seluruh UGC dapat dikategorikan sebagai social media. Dalam papernya, Obar (2015:8-10)
menambahkan 2 karasterik khusus dari social media yakni:


Individual atau grup yang membuat konten, harus juga membuat profil dalam service atau
aplikasi yang menyediakan social media



Social media memasilitasi pengembangan jejaring sosial secara online dengan
mengoneksikan profil pengguna dengan individual atau grup pengguna lainnya.

Social networking adalah sebuah istilah yang lebih dulu dipopulerkan. Leinhardt (1977)

mengungkapkan bahwa social network adalah sebuah paradigma yang dapat terus berkembang
sampai pada tingkat interorganisasi. Paradigma inilah yang kemudian menjadi dasar implementasi
social networking, dimana individu ataupun organisasi dapat membentuk apa yang disebut sebagai
virtual community dalam rangka saling berbagi informasi, berdiskusi, kolaburasi dalam berbagai
topik (Bernal, 2010:14).

Pemanfaatan social media oleh perusahaan menjadi Business Model dilandaskan atas
beberapa alasan:


Social Media dapat digunakan sebagai pendekatan strategi multidisiplin pada perusahaan;
penjualan, operasional, layanan pelanggan, keuangan, sumberdaya, hubungan masyarakat
dan lainnya, seluruhnya dapat memanfaatkan social media sebagai pendekatan strategi
operasionalnya. (Van Looy, 2016:50)



Merubah arah komunikasi dari one-to-many menjadi many-to-many dengan kecepatan
yang luar biasa (Shelton, 2013:166)




Dapat digunakan untuk menghubungkan satu layanan dengan layanan lainnya, contohnya
untuk keperluan otorisasi dan autentikasi, profiling dan sebagainya.

Gambar 1: Akun Facebook dapat digunakan untuk otentikasi layanan cloud meeting (zoom.us)

Dari

alasan

yang

diutarakan

diatas,

penggunaan

sosial


media

dapat

mengindikasikan perubahan Business Model. Bahkan berdasarkan studi yang dilakukan
Yesmail (2014:3) menunjukkan bahwa 91% dari pelaku bisnis dari berbagai bidang telah
menggunakan lebih dari 2 (dua) layanan social media. Bahkan 100% pelaku bisnis home
goods, telah memanfaatkan social media sebagai salahsatu Business Model mereka.

Gambar 2: Persentasi penggunaan social media oleh berbagai perusahaan/ bisnis (Yesmail, 2014)

Hasil penelitian dari McKinsey Global Institute (2014) menunjukkan bahwa penggunaan social
networking/media bagi perusahaan yang juga dikenal dengan Enterprise Social Networking (ESN)
sebanyak 31% berdampak mempercepat time-to-innovation, 15% meningkatkan produktivitas dan
10% diantaranya berdampak pada peningkatan kolaburasi dan transformasi pengetahuan.

Gambar 3: Dampak ESN pada perusahaan (McKinsey Global Institute, 2014)
2. Cloud Service


Cloud Services dapat didefinisikan sebagai setiap layanan on-demand yang disediakan
untuk pengguna melalui jaringan internet yang berasal dari penyedia cloud computing
(Webopedia). Seperti halnya konsep dalam Service-oriented Architecture, cloud service
menghubungkan satu layanan dengan yang lainnya untuk sebuah solusi/ service baru. Sebagai
contoh kasus, penggunaan cloud service Amazon AWS untuk layanan hiburan yang disediakan
Netflix sejak tahun 2010. Bahkan, pada tahun 2013, 95% trafik layanan Netflix telah menggunakan
cloud service (Kavis, 2014:38). IBM melansir, service cloud mengalami pertumbuhan pasar yang
cukup signifikan, dari 30 Milyar dolar pada tahun 2010 meningkat menjadi 88 Milyar dollar
ditahun 2015 (IBM). Data juga menunjukkan bahwa pada awalnya penggunaan cloud service
paling banyak didasari alasan untuk efesiensi biaya, dikarenakan karakter dari cloud service
salahsatunya adalah pay only for what you use.

Gambar 4: Alasan awal penggunaan Cloud Service bagi bisnis (IDC, 2009)

Semakin meningkatnya teknologi yang digunakan penyedia cloud service, pada tahuntahun berikutnya, aspek fleksibilitas dan skalabilitas bagi perusahaan menjadi faktor pendorong
utama penggunaan teknologi ini. (Questsys, 2015). Dari berbagai pertimbangan dan keuntungan,
berdasarkan hasil penelitian Oxford Economics dan SAP, ditemukan bahwa penggunaan cloud
service telah mentransformasikan perubahan signifikan terhadap lingkungan bisnis dan
perusahaan. Penelitian ini menyatakan dalam 3 tahun 55% perusahaan telah mentransformasikan
cloud service sebagai sebuah business model yang baru. Cloud service ini juga bertransformasi
pada beberapa aspek operasional bisnis.

Gambar 4: Transformasi cloud computing dalam perusahaan (Oxford Economics and SAP,
2014)

3. Mobile dan Smart Technology

Seperti yang telah dipaparkan pada pendahuluan, bahwa pertumbuhan pengguna perangkat
mobile akan melebihi jumlah dari populasi manusia itu sendiri. Bank Dunia memprediksikan,
bahwa mobile technology akan menjadi fenomena yang memiliki dampak yang paling besar besar
diantara inovasi dan Trend teknologi informasi kedepannya (World Bank Group, 2015). Hal inilah
yang memicu pengembangan inovasi dalam bidang teknologi mobile sangat signifikan. Dalam 10
tahun terakhir ini, penggunaan teknologi berbasis perangkat mobile dan cerdas, selain
mempengaruhi kecenderungan perusahaan dalam konteks institusi, juga sangat mempengaruhi
perubahan kecenderungan stakeholder yang berada dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan survey yang dilakukan, 85% dari stakeholder dalam perusahaan menyatakan
bahwa mobile technology membawa dampak positif bagi perkembangan bisnis perusahaan (Sage,
2014)

Gambar 4: Penilaian pegawai terhadap dampak teknologi mobile pada perusahaan

Dampak positif yang digambarkan diatas sebenarnya merupakan persepsi yang dirasakan
setiap individu dalam perusahaan yang menerapkan kebijakan terkait pemanfaatan teknologi

mobile dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan. Persepsi dan kecenderungan individu ini
kemudian ditindaklanjuti menjadi sebuah strategi pada perusahaan tersebut untuk mendapatkan
value-added. Vmware dalam reportnya menyebutkan, bahwa penggunaan Teknologi mobile
dalam business model kemudian disebut sebagai Business Mobility Initiative. Dimana
pengaruhnya diindikasikan memberikan keuntungan baik intangible seperti peningkatan
produktivitas kerja (45%), mempersingkat proses kerja (34%) maupun tangible, seperti penurunan
pembiayaan operasional

Gambar 6: Dampak Business Mobility Initiative terhadap bisnis (Vmware, 2015)

4. Digital marketing

SAS (2016) mendefinisikan digital marketing sebagai promosi produk atau merek melalui
satu atau lebih media elektronik dengan menggunakan strategi khusus yang berbeda dengan
pemasaran tradisional. Strategi ini melibatkan penggunaan saluran dan metode yang
memungkinkan sebuah organisasi melakukan analisa kampanye pemasarannya dan memahami
apa yang bekerja dan tidak secara real time. Techopedia, menjelaskan beberapa strategi khusus
yang dimaksud diantaranya, dengan memanfaatkan teknologi mesin pencari melalui algoritma

tertentu yang biasa dikenal dengan SEO (search engine optimization), SEM (Search engine
marketing) dan link building (Techopedia, 2016). Teknologi ini kemudian diterapkan hampir
diseluruh penyedia layanan populer di internet sebagai mediator yang menjadi penghubung antara
produsen dan calon pelanggan.
Dari survey yang dilakukan oleh SmartInsight (2015), dapat diperoleh informasi bahwa
penerapan content marketing masih merupakan teknik yang sangat ampuh digunakan untuk
meraup audience yang bermanfaat bagi kelangsungan bisnis. Pendekatan yang digunakan dalam
content marketing adalah dengan menyediakan konten secara gratis namun bernilai, relevan dan
konsisten bagi publik. Pendekatan ini menjadi bagian dari Business Model pada hampir seluruh
merek enterprise ternama.

Gambar 7: Teknik digital marketing dan persentase penggunaannya (SmartInsight, 2015)

Data yang dirilis Gartner (2013) menunjukkan bahwa alasan utama bagi perusahaan
menerapkan digital marketing adalah efesiensi biaya dibanding dengan menggunakan marketing
tradisional. Dimana pengurangan biaya dirasa tidak berdampak pada pengurangan jumlah
jangkauan audiens, bahkan dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan jumlah audiens yang jauh
lebih besar dibandingkan marketing tradisional.

Gambar 8: Dampak digital marketing terhadap pendanaan perusahaan (Gartner, 2013)
5. Data Mining
Pada prinsipnya data mining digunakan untuk menemukan peluang dan menjawab masalah
dalam bisnis (Pyle, 2003), konsep implementasinya adalah estraksi skema pengetahuan dari datadata yang diperoleh dari berbagai sumber berdasarkan algoritma tertentu. Sumber data dan
algoritma yang digunakan menggunakan pendekatan multi disiplin dalam ilmu komputer yang
berjalan secara dinamis, berkelanjutan, terbarui baik metode maupun modelnya. Hasil yang
diperoleh dari proses ini adalah suatu pengetahuan sebagai prediksi dari hasil yang diinginkan
(Dean, 2014).

Gambar 9: Penggabungan multidisiplin teknologi komputer pada data mining (SAS Enterprise
Miner

Data mining sering dikaitkan dengan Business Intelligence, dikarenakan salahsatu tujuannya
tercakup dalam ruang lingkup BI, yakni menyediakan pengetahuan yang bermanfaat bagi
lingkungan bisnis untuk pengambilan keputusan (Giudici, 2009:13). Namun proses Data Mining
tidak berhenti sampai visualisasi statistikal. Proses kemudian berlanjut dengan melibatkan
machine-learning untuk menghasilkan rekomendasi bentuk keputusan yang seharusnya diambil
melalui pengurutan priotitas berdasarkan data yang ada (Maheshwari, 2015), Dean menyebutnya
sebagai sebuah sistem rekomendasi otomatis. Dalam bisnis rekomendasi yang diperoleh dari data
mining ini dapat digunakan untuk membantu proses bisnis.

Gambar 10: Pemanfaatan data mining pada dunia bisnis (Petre, 2013)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Forrester, faktor utama penggunaan teknologi data
mining adalah kebutuhan perusahaan pada pengaturan dan pengintegrasian berbagai data dari
sumber yang berbeda (54%). Faktor lainnya adalah untuk memastikan kualitas data dari sumbersumber yang ada (50%).

Gambar 11: Faktor yang menyebabkan penggunaan teknologi data mining , (Forrester, 2012)

Kesimpulan

Dari pemaparan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
-

Business Model berperan menciptakan nilai-nilai natural yang kompetitif bagi perusahaan
yang kemudian menjadi konsep sebuah bisnis (business concept) yang dijalankan melalui
Business Process Management.

-

Adapun peran teknologi informasi berdampak langsung pada Business Model utamanya
dalam aspek agility dalam merespon informasi yang terkait dengan perubahan serta
dinamika internal dan eksternal yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan bisnis.

-

Diantara beberapa Trend dalam teknologi informasi, keberadaan dan pemanfaatan
teknologi mobile merupakan kecenderungan yang paling banyak dijumpai dalam proses
bisnis.

-

Beberapa organisasi, utamanya perusahaan pada level enterprise sudah memanfaatkan
trend ini menjadi business model, disamping trend lainnya yang belum sempat dibahas.

-

Trend yang telah dipaparkan atau bahkan keseluruhan dari trend yang ada dapat
disinergikan dan menghasilkan sebuah inovasi teknologi baru dalam bidang ilmu
komputer.

Daftar Pustaka
Anil K. Maheshwari, P. (2015). Business Intelligence and Data Mining, . New York: Business Expert
Press, LLC.
Bernal, J. (2010). Web 2.0 and Social Networking for the Enterprise: Guidelines and Examples for
Implementation and Management Within Your Organization. Boston: IBM Press.
Cisco. (2016). Cisco Visual Networking Index: Global Mobile Data Traffic Forecast Update, 2015–2020
White Paper. Cisco.

Content Marketing Institute. (2016, 12 26). Content Marketing Institute. Retrieved from What is content
marketing: http://contentmarketinginstitute.com/what-is-content-marketing/
Dean, J. (2014). Big data, data mining, and machine learning : value creation for business leaders and
practitioners. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Doleski, O. D. (2015). Integrated Business Model: Applying the St. Gallen Management Concept to
Business Models. Wiesbaden: Springer Gabler.
G00250080. (2013, 03 06). Key Findings From U.S. Digital Marketing Spending Survey, 2013. Retrieved
from Gartner: http://www.gartner.com/technology/research/digital-marketing/digital-marketingspend-report.jsp
Gendron, M. S. (2014). Business Intelligence in The Cloud. Hoboken: Wiley & Sons, Inc.
Glauner, F. (2016). Future Viability, Business Models, and Values Strategy, Business Management and
Economy in Disruptive Markets. Switzerland: Springer International.
Hak, J. D. (2010). Case Study Methodology in Business Research. Oxford: Elsevier.
Hanschke, I. (2010). Strategic IT Management A Toolkit for Enterprise Architecture Management. New
York: Springer.
Heesen, B. (2016). Effective Strategy Improving Performance with Business, Second Edition. New York:
Springer Heidelber.
Kavis, M. (2014). Architecting the Cloud: Design Decisions for Cloud Computing Service Models (SaaS,
PaaS, and IaaS). Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Leinhardt, S. (1977). Social Network, A Developing Paradigm. New York: Academic Press.
Looy, A. V. (2016 ). Social Media Management Technologies and Strategies for Creating Business
Value. Belgium: Springer.
Oracle. (2014, 04). SOA and Cloud Computing. Retrieved from Oracle:
http://www.oracle.com/technetwork/articles/soa/ind-soa-cloud-2190513.html
Pappard, J. W. (2002). Strategic Planning for Information Systems. 3th. Chichester: John Wiley & Sons
Ltd.
Paulo Giudiaci, S. F. (2009). Applied Data Mining for Business and Industry. Chicester: John Wiley &
Sons Ltd.
Petre, R. (2013). Data Mining Solutions for the Business Environment. Database Systems Journal , 21.
Pyle, D. (2003). Business Modeling and Data Mining. San Francisco: Morgan Kaufmann.
Questsys. (2016, 12 26). The Benefits and Challenges of Cloud Computing . Retrieved from Questsys:
http://www.questsys.com/files/Challenges-Benefits-Cloud-Computing.pdf

Richard. (2016, 02 10). Enterprise Social Network Study. Retrieved from Margolis Document in Motion:
https://www.margolis.co.uk/enterprise-social-networks-study
Sage. (2013, 03). Sage SMB Survey on Mobile Devices Construction Industry. Retrieved from Sage:
http://www.sage.com/na/~/media/site/sagena/documents/surveys/MobileSurvey_Construction.pdf
SAP and Oxford Economics. (2014). Cloud The new engine of business. Oxford: Oxford Economics.
SAS. (2016, 12 26). Data Mining from A to Z. Retrieved from SAS:
http://www.sas.com/content/dam/SAS/en_us/doc/whitepaper1/data-mining-from-a-z-104937.pdf
SAS. (2016, 12 26). SAS. Retrieved from Digital Marketing What it is and why it matters:
http://www.sas.com/en_us/insights/marketing/digital-marketing.html
Shelton, T. (2013). Business models for the social mobile cloud: transform your business using social
media, mobile Internet, and cloud Computing. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Smart Insight. (2015, 02 01). Smart Insight. Retrieved from Digital Marketing Trends 2015:
http://www.smartinsights.com/managing-digital-marketing/marketing-innovation/digitalmarketing-trends-2015/
Sridharan, S. (2014, 04 24). Find Your Insights Silver Lining With The Customer Analytics Playbook.
Retrieved from Blog Category: Data mining: http://blogs.forrester.com/category/data_mining
Stampfl, G. (2016). The Process of Business Model Innovation: An Empirical Exploration. Wiesbaden:
Springer Gabler.
Techopedia. (2016, 12 26). Techopedia. Retrieved from Digital Marketing:
https://www.techopedia.com/definition/27110/digital-marketing
United Nation. (2015). World Population Prospects The 2015 Revision Key Findings and Advance
Tables. New York: United Nation.
VMware. (2015). VMware State of Business Mobility Report, Shifting from Workforce Productivity. Palo
Alto: VMware, Inc.
Webopedia. (2016, 12 26). Cloud Service. Retrieved from Webopedia:
http://www.webopedia.com/TERM/C/cloud_services.html
Wildman, J. A. (2015). Social Media Definition and the Governance Challenge, Intoduction to the
Special Issue. Ann Arbor: Michigan State University.
World Bank. (2016, 12 26). Media (R)evolutions: Mobile Technology Leads New Digital Economy.
Retrieved from World Bank: http://blogs.worldbank.org/publicsphere/media-revolutions-mobiletechnology-leads-new-digital-economy
Yesmail Interactive. (2015). Lessons Learned: How retailers utilized social media in 2014, trends and
takeaways for 2015. Yesmail.

Zack, M. (1999). 'Managing codified knowledge’, Sloan Management Review. Summer.