Komunikasi Politik Dan Preperensi Partai Politik Dalam Pemilu Tahun 2004 : Studi Di Kabupaten Karo

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah
Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi
sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
peserta Pemilu mengupayakan strategi dan taktik yang bertujuan untuk memperoleh
jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
calon pemilih agar partainyalah yang dipilih sehingga memenangkan Pemilu dan
menjadi partai politik mayoritas dalam parlemen. Manakala skema ini diparalelkan
dengan perspektif ekonomi politik baru, maka ketepatan memasarkan partai politik
dapat mendatangkan manfaat lebih yang terdeteksi dari besaran suara yang diperoleh
dalam Pemilu. Sejalan dengan pandangan ini, Riswandi (2009: 64) menjelaskan
bahwa partai politik ha

rus memilih strategi yang sejalan dengan prinsip market

oriented, dimana suatu partai politik harus dapat membaca pasar, mampu menyusun
rangkain pesan-pesan politik yang dikemas yang menarik bagi para pemilih (voter)
berbasis komunitas, publik dan kepentingan. Dalam konteks ini, partai politik harus
menggeser apa yang merupakan kebutuhan (needs) dan kemauan (wants) kepada halhal yang menyentuh seluruh kebutuhan lapisan masyarakat, yaitu adanya saluran

pendapat, terjaminnya sumber-sumber kehidupan yang mensejahterakan, misalnya
pendidikan, kesehatan, pangan, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Bagaimanakah strategi adaptif yang ditempuh partai politik dalam memenuhi
tuntutan orientasi pasar dan publik? Menurut Harun dan Sumarno (2006) dapat
terjawab dari komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik. Memang
propaganda, kampanye, dan sosialisasi politik merupakan kegiatan komunikasi massa
yang biasa dipilih oleh politisi dan memiliki pengaruh terhadap perolehan suara
dalam Pemilu, namun tindakan tersebut akan lebih signifikan hasilnya bila
komunikasi politik ditempuh melalui pendidikan politik dan pemasran partai politik.
Sebaliknya

kesadaran

masyarakat

sebagai


pemilik

suara

(voter)

dalam

menyumbangkan suaranya dalam Pemilu mencerminkan tingkat partisipasi politiknya
yang aktif. Menjatuhkan pilihan pada partai politik tertentu, merupakan keputusan
yang dilandasi faktor motivasi yang dapat bersumber dari dalam interpretasi diri
sendiri, dan dapat pula dipengaruhi oleh aktivitas komunikasi politik yang telah
dilakukan oleh partai politik. Pengalaman warga dalam mengakses layanan publik
dapat mempengaruhi pola ekspresi pemilih terhadap identifikasi parpol pilihan atau
berafiliasinya dalam partai politik.
Pemilu legislatif tahun 2004 yang lalu, yang terselenggara tanggal 5 April
2004 dengan sistem proporsional terbuka yang berpedoman pada UU Nomor 12
tahun 2003 merupakan Pemilu yang diselenggarakan untuk menghasilkan DPR,
DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI.
Penilaian pemilih terhadap pola akomodasi kepentingan rakyat terhadap legislatif

hasil Pemilu tahun 1999 dapat mempengaruhi preferensi dan pandangan masyarakat

Universitas Sumatera Utara

terhadap kecenderungan pilihannya atas parpol peserta Pemilu tahun 2004. Karena
itu, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perilaku pemilih (dan calon pemilih)
serta preferensinya terhadap partai politik yang dipilih pada pemilu 2004 lalu.
Masyarakat Kabupaten Tanah Karo yang terdaftar sebagai pemilih melalui
Sistem P4B (Pendaftaran Pemilih dan Penduduk Berkelanjutan) dipandang memiliki
persepsi yang berbeda dalam mengapresiasi Pemilu 2004. Komunikasi politik yang
dilakukan partai politik dan kandidat legislatif (Caleg) dalam berbagai bentuk dan
saluran, serta media komunikasi mempengaruhi tingkat pemahaman pemilih yang
berada di dua Kabupaten Karto atas makna Pemilu dan persepsinya terhadap partai
politik. Pola komunikasi politik yang dikembangkan oleh partai politik yang berada
di

Kabupaten

Karo


dapat

pula

mempengaruhi

pandangan

pemilih

dan

kepercayaannya untuk keterwakilan kedaulatannya yang direfeksikan dari partai
politik yang dipilihnya, yang selanjutnya memiliki dampak ikutan terhadap
konfigurasi partai politik yang mendudukkan wakil-wakilnya di DPRD Kabupaten
Karo berdasarkan hasil Pemilu 2004 lalu.

1. 2. Perumusan Masalah
Dari paparan diatas, yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimakah bentuk, metode, dan saluran komunikasi politik yang

dilaksanakan oleh partai politik dalam mempengaruhi konstituen politiknya
yang tersebar di Kabupaten Karo dalam Pemilu legislatif tahun 2004?

Universitas Sumatera Utara

2. Apakah ragam komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik pada
konstituennya mempengaruhi preferensi partai politik yang dipilih masyarakat
Kabupaten Karo dalam Pemilu tahun 2004 lalu?
3. Apakah basis konfigurasi partai politik dalam struktur legislatif Kabupaten
Karo merupakan cerminan dari pola komunikasi politik yang efektif?

1. 3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan teoritik penelitian ini terkait dengan:
1. Untuk menggambarkan bentuk, metode, dan saluran komunikasi partai politik
yang dilaksanakan dalam Pemilu tahun 2004 yang lalu.
2. Untuk menguji pengaruh ragam komunikasi politik terhadap preferensi dan
prilaku pemilih dalam Pemilu tahun 2004 di Kabupaten.
3. Untuk menggambarkan perbedaan elemen basis yang membangun struktur
DPRD Kabupaten Karo periode tahun 2004 - 2009.


1. 4. Manfaat Penelitian
Adapun signifikansi penelitian ini, sebagai:
1. Referensi mengenai fungsi komunikasi politik berbasis evaluasi proses
Pemilu tahun 2004 di tingkat DPRD Kabupaten/Kota, khususnya dokumen
yang menggambarkan kondisi kecenderungan partisipasi politik konstituen di
Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

2. Data utama mengenai gambaran pandangan dan harapan pemilih serta agenda
lokal dan isu-isu strategis berbasis pemilih dan parpol peserta pemilu dalam
rangka mengartikulasikan kepentingan konstituen untuk diakomodir oleh
DPRD Kabupaten Karo dalam berbagai program dan rencana kebijakan
pemerintah Kabupaten Karo dalam menyongsong Pemilu 2009 nanti.
3. Karya akademik dalam bentuk Tesis penelitian untuk memperoleh gelar
Magister Studi Pembangunan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.

Universitas Sumatera Utara