Perbandingan Ekspresi Kiss 1 Pada Tumor Ganas Ovarium Tipe Epitel Dengan Tumor Jinak Ovarium Tipe Epitel

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Tumor Ganas Ovarium Tipe Epitel
Tumor ganas ovarium tipe epitel adalah kanker ginekologi yang

paling fatal. Selain itu, tumor ganas ovarium tipe epitel dikenal sebagai
“silent killer” karena biasanya tidak ditemukan gejala apapun sampai
diketahui telah menyebar ke bagian tubuh lain. Secara klasik, tumor ganas
ovarium tipe epitel akan menyebar di regio lokoregional via diseminasi
peritoneal dan metastasis.9
Angka kejadian tumor ganas ovarium tipe epitel ini kira-kira 20%
dari semua keganasan alat reproduksi wanita. Insiden rata-rata dari
semua jenis diperkirakan 15 kasus baru per 100.000 populasi wanita
setahunnya. Menurut data statistik American Cancer Society insiden
tumor ganas ovarium tipe epitel sekitar 4 % dari seluruh keganasan pada
wanita dan menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat
kanker, diperkirakan pada tahun 2003 akan ditemukan 25.400 kasus baru
dan menyebabkan kematian sebesar 14.300. Hampir 70 % tumor ganas

ovarium tipe epitel tidak terdiagnosis sampai keadaan stadium lanjut,
menyebar dalam rongga abdomen atas (stadium III) atau lebih luas
(stadium IV) dengan harapan hidup selama 5 tahun hanya sekitar 15–
20%, sedangkan harapan hidup stadium I dan II diperkirakan dapat
mencapai 90% dan 70%.9

7

Penyebab pasti tumor ganas ovarium tipe epitel belum diketahui
namun multifaktorial. Teori terkait yaitu:9,10
1.

Hipotesis incessant ovulation, teori ini menyatakan bahwa terjadi
kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk penyembuhan luka
pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel yang
terganggu dapat menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel
tumor.

2.


Hipotesis androgen, Androgen mempunyai peran penting dalam
terbentuknya tumor ganas ovarium tipe epitel. Hal ini didasarkan
pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor
androgen. Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi
pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel tumor ganas ovarium
tipe epitel.

8

Stadium tumor ganas ovarium tipe epitel disusun menurut keadaan
yang ditemukan pada operasi eksplorasi. Stadium tersebut menurut
International Federation of Gynecologist and Oncologist (FIGO) sebagai
berikut:9
Tabel 2.1

Stadium Tumor Ganas Ovarium Berdasarkan Kriteria FIGO

Stadium Karakteristik
IA


Tumor terbatas pada 1 ovarium, kapsul intak, tidak terdapat
tumor pada permukaan, tidak ada cairan asites

IB

Tumor melibatkan kedua ovarium, lainnya seperti stadium IA

IC

Tumor terbatas pada 1 atau 2 ovarium

IC1

Surgical spill

IC2

Kapsul ruptur sebelum operasi atau tumor pada permukaan
ovarium


IC3

Dijumpai sel malignan pada hapusan cairan peritoneal

IIA

Penyebaran pada uterus dan/atau pada tuba falopii

IIB

Penyebaran pada jaringan intraperitoneal pelvis

IIIA

Terdapat keterlibatan kelenjar getah bening retroperitoneal
dan atau terdapat metastasis secara mikroskopis diluar
rongga pelvis

IIIA1


Terdapat metastasis hanya sampai kelenjar getah bening
retroperitoneal

IIIA1 (i)

Metastasis ≤ 10 mm

IIIA1(ii)

Metastasis > 10 mm

IIIA2

Terdapat

keterlibatan

mikroskopis,

extrapelvis


(diatas

9

pinggiran pelvis) dengan hasil positif kelenjar getah bening
retroperitoneal
IIIB

Terdapat keterlibatan makroskopis ≤ 2cm dengan hasil positif
kelenjar getah bening retroperitoneal dan menyebar ke
kapsul hati atau limpa

IIIC

Terdapat keterlibatan makroskopis > 2cm dengan hasil positif
kelenjar getah bening retroperitoneal dan menyebar ke
kapsul hati atau limpa

IVA


Efusi pleura dengan sitologi positif

IVB

Metastasis ke dan parenkimal hati dan limfa, metastase ke
organ – organ ekstraabdominal (termasuk kelenjar getah
bening inguinal dan kelanjar getah bening di luar rongga
abdomen)

Diagnosis tumor ganas ovarium tipe epitel:8,9
1.

Anamnesis
Mayoritas

penderita

tumor


ganas

ovarium

tipe

epitel

tidak

menunjukkan gejala sampai periode waktu tertentu. Pada stadium
awal Tumor ganas ovarium tipe epitel ini muncul dengan gejalagejala tidak khas. Bila penderita dalam usia perimenopause, keluhan
adalah haid yang tidak teratur. Bila massa tumor telah menekan
kandung kemih atau rektum, keluhan sering berkemih dan konstipasi
akan muncul. Kadang-kadang gejala seperti distensi perut sebelah
bawah, rasa tertekan, dan nyeri dapat pula ditemukan.Pada stadium

10

lanjut gejala-gejala yang ditemukan umumnya berkaitan dengan

adanya asites, metastasis ke omentum, atau metastasis ke usus.
2.

Pemeriksaan fisik
Tanda paling penting adanya tumor ganas ovarium tipe epitel adalah
ditemukannya massa tumor di pelvis. Bila tumor tersebut padat,
bentuknya irregular dan terfiksir ke dinding panggul, keganasan perlu
dicurigai. Bila di bagian atas abdomen ditemukan juga massa dan
disertai asites, keganasan hampir dapat dipastikan. Cairan asites ini
diyakini hasil dari peningkatan produksi cairan karcinomatous atau
penurunan clearance oleh obstrusi saluran limfatik. Pada stadium
lanjut, pemeriksaan abdomen bagian atas biasanya menunjukkan
massa menandakan penggumpalan di omentum.10

3.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin lengkap dan metabolik menunjukkan
beberapa fitur khas. Sebagai contoh, 20 - 25 % pasien hadir dengan
trombositosis (jumlah trombosit >400x109/L. Pemeriksaan serum CA125 adalah biomaker untuk tumor ganas ovarium tipe epitel dengan

kadar >35U/mL adalah abnormal. Hampir 50% pada Tumor ganas
ovarium tipe epitel stadium awal dan >85% pada stadium lanjut
ditemukan peningkatan kadar CA-125 11,14,18

4.

Pemeriksaan radiologis
Untuk membedakan tumor jinak dan tumor ganas ovarium tipe epitel
tahap awal, sonografi transvaginal adalah pemeriksaan yang paling
bermanfaat. tumor ganas adalah bilateral, multiloculated, padat atau

11

echogenik, besar (>5 cm), dan memiliki septa tebal dengan daerah
nodularitas. CT scan diperlukan untuk panduan operasi dan
menentukan metastasis. Namun, keakuratan CT scan sangat minim
dalam membedakan massa ovarium jinak dan ganas. Dalam hal ini,
transvaginal sonografi lebih bermanfaat.14,15
Tumor ganas ovarium tipe epitel epitelial berasal dari sel-sel
mesothelial ovarium dan termasuk beberapa tipe sel: serosa, mucinous,

endometrioid, clear cell, transisional sel, dan tidak berdiferensiasi. Tipe
epitelial mencakup lebih dari 60% tumor jinak ovarium tipe epitel dan lebih
dari 90% dari karsinoma ovarium. Sebanyak 35-40% adalah serosa, 610% musinosa, 15-25% endometrioid, 5% clear cell, dan