Penetapan Kadar Timbal (Pb) pada Air Laut di Pesisir Pantai Tapak Tuan secara Spektrofotometri Serapan Atom
Lampiran 1. Hasil Analisis Kualitatif Timbal
Gambar
Kualitatif
Dithizon 0,005% b/v
Hasil Analisa
dengan Larutan
42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-2000
Lampiran 3. Gambar hot plate
43
Universitas Sumatera Utara
lampiran 4. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel
Sampel (air laut)
Dipipet 25 ml
Dimasukkan kedalam erlenmeyer 100
Ditambahkan 10 ml HNO3 65%
Diuapkan pada hot plate ± 30 menit sampai
volume menjadi ½ dari volume awal
Diangkat, dimasukkan dalam labu tentukur 25
ml
Diencerkan dengan aquabidest sampai garis
tanda
Disaring dengan kertas whatman, ± 2
ml filtrat pertama dibuang
Filtrat selanjutnya ditampung ke dalam
botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan analisis kuantitatif dengan
Spektrofotometer Serapan atom pada λ
283,3 nm untuk kadar timbal
Hasil
Lampiran 5. Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No.
1.
Konsentrasi (mcg/l)
(X)
0.0000
Absorbansi
(Y)
-0.0020
44
Universitas Sumatera Utara
2.
3.
4.
5.
6.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a =
20.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
X
0.0000
20.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
300.0000
X=
50.0000
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
Y
-0.0020
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
0.1142
Y = 0.0190
X2
0.0000
400.0000
1600.0000
3600.0000
6400.0000
10000.0000
22000.0000
XY
0.0000
0.1520
0.6200
1.4220
2.4000
3.9400
8.5340
Y2.10-4
0.0400
0.5776
2.4025
5.6169
9.0000
15.5236
33.1606
XY X Y / n
X X / n
8.5340 300.0000(0.1142) / 6
2
2
22000.0000 300.0000 / 6
= 4.0343 x10-4
=
2
Y=a X+b
b = Y aX
= 0.0190 – (4.0343 x10-3)(50.0000)
= -1.1381 x10-3
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 4.0343.10-4X – 1.1381x10-3
r
=
=
( X 2
XY X Y / n
X ) / n)( Y ( Y)
2
2
2
/n
8.5340 300.00000.1142 / 6
22000.0000 300.0000 / 633.1606 10
2
-4
0.1140 / 6
2
2.8240
2.8279
= 0.9986
Lampiran 6. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
45
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Logam Timbal
Y = 4.0343x10-4X – 1.1381x10-3
Slope = 4.0343x10-4
Konsentrasi
No
(mcg/l)
X
1
0.0000
2
20.0000
3
40.0000
4
60.0000
5
80.0000
6
100.0000
∑
300.0000
SB =
Absorbansi
Y
Yi.10-3
Y-Yi.10-4
(Y-Yi)2.10-8
-0.0020
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
-1.1381
6.9305
14.9990
23.0676
31.1362
39.2048
-8.6190
6.6952
5.0095
6.3238
-11.3619
1.9524
74.2880
44.8262
25.0953
39.9906
129.0929
3.8118
317.1048
Y Yi
n2
2
317.1048 10 -8
=
4
= 8.9037 x10-4
3 x SB
Batas deteksi =
slope
3 x 8.9037
=
4.0343 10 4
= 6.6210 ppb
Batas kuantitasi =
10 x SB
slope
10 x 8.9037 10 4
=
4.0343 10 4
= 22.0701 ppb
Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Timbal dalam Sampel
1. Hasil Analisis Kadar Timbal
46
Universitas Sumatera Utara
Sampel
Jarak 10 m
Kedalaman 5 m
Jarak 500 m
Jarak 2 m sebelah
kanan dari jarak
10 m
Jarak 2 m sebelah
kiri dari jarak 10
m
Jarak 10 m
No
Berat
Sampel
(ml)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(ng/ml)
Kadar
(mg/l)
1
25.0000
0.0122
33.0617
0.8265
2
25.0000
0.0131
35.2926
0.8823
3
25.0000
0.0137
36.7798
0.9194
4
25.0000
0.0137
36.7798
0.9194
5
25.0000
0.0122
33.0617
0.8265
6
25.0000
0.0151
40.2501
1.0062
1
25.0000
0.0110
30.5334
0.7633
2
25.0000
0.0098
27.1127
0.7782
3
25.0000
0.0105
28.8500
0.7212
4
25.0000
0.0097
26.8648
0.6716
5
25.0000
0.0094
26.1212
0.6530
6
25.0000
0.0098
33.8053
0.6889
1
25.0000
0.0148
39.5106
0.9878
2
25.0000
0.0118
32.0702
0.8017
3
25.0000
0.0133
35.7883
0.8947
4
25.0000
0.0121
31.8138
0.8203
5
25.0000
0.0182
47.9342
1.1983
6
25.0000
0.0125
33.8053
0.8451
1
25.0000
0.0149
39.7543
0.9938
2
25.0000
0.0133
35.7883
0.8947
3
25.0000
0.0127
34.3011
0.8575
4
25.0000
0.0145
38.7628
0.9691
5
25.0000
0.0113
30.8308
0.7708
6
25.0000
0.0136
36.5319
0.9132
1
25.0000
0.0151
40.2501
1.0062
2
25.0000
0.0118
32.0702
0.8017
3
25.0000
0.0111
30.3351
0.7584
4
25.0000
0.0124
33.5574
0.8389
5
25.0000
0.0114
31.0787
0.6769
6
25.0000
0.0117
31.8223
0.7955
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dalam Sampel
1. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dalam Air Laut Jarak 10 m Kedalaman 5 m
Berat sampel yang ditimbang = 25,0000 ml
47
Universitas Sumatera Utara
Absorbansi (Y) = 0,0122
Persamaan Regresi:Y = 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3
X=
0,0122 1,1381 x10 -3
= 33.0617 ng/ml
4,0343 x10 -4
Konsentrasi kadar timbal = 33.0617 ng/ml
Kadar Logam (ng/ml)
Konsentrasi (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat Sampel (ml)
33.0617 ng / mlx25mlx(25)
25,0000ml
= 826.5 ng/ml
=
= 0.8265 mg/l
Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar timbal dengan cara yang sama terhadap
semua sampel.
Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Sampel
1. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 20 m kedalaman 5 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.8265
0.8823
0.9194
0.9194
0.8265
1.0062
5.3803
0.8967
�� − �̅
-0.0702
-0.0144
0.0227
0.0227
-0.0702
0.1095
�� − �̅ 2 .10-3
4.9280
0.2073
0.5152
0.5152
4.9280
11.990
23.084
Dari data yang diperoleh, data ke 6 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.0062-0.9194
Q=
= 0.4830
1.0062-0.8265
48
Universitas Sumatera Utara
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
n -1
23.084 10 -3
=
6 1
= 0.0679
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8967 ± (2.5706 x 0.0679/√6 )
= (0.8967 ± 0.0713) mg/l
2. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 500 m
3.
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.7633
0.7782
0.7212
0.6716
0.6530
0.6889
4.2762
0.7127
�� − �̅
0.0506
0.0655
0.0085
-0.0411
-0.0597
-0.0238
�� − �̅ 2x 10-4
25.60
42.90
0.722
16.89
35.64
5.664
127.43
Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
0.7782 - 0.7633
Q=
= 0.1190
0.7782 - 0.6530
Xi - X
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
2
SD =
n -1
49
Universitas Sumatera Utara
127.43 10 -4
=
6 1
= 0.0504
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.7127 ± (2.5706 x 0.0504/√6 )
= (0.7127 ± 0.0529) mg/l
4.
Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 2 m sebelah kanan dari
jarak 10 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.9878
0.8017
0.8947
0.8203
1.1983
0.8451
5.5479
0.9247
�� − �̅
0.0631
-0.123
-0.03
-0.1044
0.2736
-0.0796
�� − �̅ 2 x 10-4
39.82
151.29
9.00
108.99
748.5
63.36
1121
Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.1983-0.9878
Q=
= 0.5307
1.1983-0.8017
Xi - X
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
2
SD =
n -1
50
Universitas Sumatera Utara
1121 10 -4
=
6 1
= 0.1498
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, n =6, dk = 5 dari table
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.9247 ± (2.5706 x 0.1498/√6 )
= (0.9247 ± 0.1572) mg/l
5. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 2 m sebelah kiri dari
jarak 10 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.9938
0.8947
0.8575
0.9691
0.7708
0.9132
5.3991
0.8999
�� − �̅
0.0939
-0.0052
-0.0424
0.0692
-0.1291
0.0133
�� − �̅ 2 x 10-4
88.17
0.27
17.9
47.88
166.6
1.77
322
Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
0.7708 – 0.8575
Q=
= 0.3888
0.9938 – 0.7708
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
n -1
322 10 -4
=
6 1
= 0.0803
51
Universitas Sumatera Utara
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n = 6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8999 ± (2.5706 x 0.0803/√6 )
= (0.8999 ± 0.0842) mg/l
6. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 10 m
Kadar
(mg/kg)
1.0062
0.8017
0.7584
0.8389
0.6769
0.7955
4.8776
0.8129
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
�� − �̅
0.1933
-0.0112
-0.0545
0.026
-0.136
-0.0174
�� − �̅ 2 x 10-4
373.6
1.25
29.7
6.7
184.9
3.02
599.3
Dari data yang diperoleh, data ke 3 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.0062-0.8389
Q=
= 0.5080
1.0062-0.6769
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
=
n -1
599.3 10 -4
6 1
= 0.1095
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706,
Kadar Timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8129 ± (2.5706 x 0.1095/√6 )
52
Universitas Sumatera Utara
= (0.8129 ± 0.1149) mg/l
Lampiran 10. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal pada Sampel
No
Sampel
x
S
1
S1
0.8967
0.0679
2
S2
0.7127
0.0504
3
S3
0.9247
0.1498
4
S4
0.8999
0.0803
5
S5
0.8129
0.1095
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi
kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau bebeda (σ1 ≠ σ2 ),
Ho : σ1 = σ2
H1 : σ 1 ≠ σ 2
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0.05/2 (5,5)) adalah = 7.15
Daerah kritis penerimaan: -7.15≤ F0 ≤ 7.15
Daerah kritis penolakan: jika Fo < -7.15 dan Fo > 7.15
Fo =
S2
1
S
22
0.0679
Fo =
0.0504
2
2
Fo = 1.815
53
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga
disimpulkan bahwa σ 1 = σ2 ,simpangan bakunya adalah:
Sp =
=
(n1 1 )S 2 + (n 2 1 )S
n1 + n 2 2
1
22
( 6 1 )0.0679 2 + ( 6 1 )0.0504 2
6+ 6 2
= 0.0597
Ho : µ 1 = µ 2
H 1 : µ 1 ≠ µ2
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.5% →
t0.05/2 = 2.2281 untuk df = 6+6-2 = 10
Daerah kritis penerimaan : -2.2281 ≤ to ≤ 2.2281
Daerah kritis penolakan
to =
=
x 1 - x 2
: to < -2.2281 dan to > 2.2281
Sp 1 / n1 1 / n 2
0.8967 - 0.7127
0.0597
1 1
6 6
= 5.333
54
Universitas Sumatera Utara
Karena to = 5.333< 2,2281 maka hipotesis ditolak, berarti terdapat perbedaan yang
signifikan rata-rata kadar timbal dalam ai laut jarak 20 m kedalaman 5 m dengan
air laut jarak 500 m.
Selanjutnya dilakukan pengerjaan yang sama terhadap sampel yang lain, sehingga
didapat nilai masing-masing seperti tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel hasil pengujian beda nilai rata-rata kadar timbal dalam sampel
No
Sampel
Fo
Sp
to
Kesimpulan
Hipotesa
1
S1 terhadap S2
1.815
0.0597
5.333
Ditolak
2
S1 terhadap S3
0.2055
0.1163
-0.417
Diterima
3
S1 terhadap S4
0.6332
0.074
-0.075
Diterima
4
S1 terhadap S5
0.3845
0.0911
0.217
Diterima
5
S2 terhadap S3
0.113
0.1117
-3.313
Ditolak
6
S2 terhadap S4
0.394
0.067
-4.837
Ditolak
7
S2 terhadap S5
0.2112
0.085
2.045
Diterima
8
S3 terhadap S4
3.480
0.120
0.061
Diterima
9
S3 terhadap S5
1.8715
0.131
1.478
Diterima
10
S4 terhadap S5
0.538
0.096
1.582
Diterima
Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Timbal Setelah Penambahan Masing-masing
Larutan Standar pada Sampel
Hasil analisis kadar timbal setelah ditambahkan larutan standar timbal
Sampel No Berat
Fp
Absorbansi Konst
Kadar
%
(A)
(ng/ml) Cf
Perolehan
Sampel
(ml)
(mg/l)
Kembali
2 m ka
1
25.0000
0.0247
64.046 1.6011 112.73
2
25.0000
0.0238
61.815 1.5453 103.43
25
3
25.0000
0.0222
57.85
1.4462 86.92
4
25.0000
0.0225
58.593 1.4648 90.02
5
25.0000
0.0209
58.593 1.4648 90.02
6
25.0000
0.0218
56.858 1.4215 88.2
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dalam
Sampel
Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar timbal dalam air laut jarak 2 m
sebelah kanan dari jarak 10 m
Persamaan regresi Y = 4.0343 x10-4 X - 1.1381 x10-3
X
0.0247 1.1381 x10 -3
64.046 ng / ml
4.0343 x10 -4
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 64.046 ng / ml
CF
=
Konsentrasi(ng / ml )
volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat sampel
64.046 ng / ml
25ml x 25
25 000 g
= 1.6011 mg/l
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 1.6011 mg/l
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0.9247 mg/l
Berat sampel rata-rata uji recovery = 25.0000 ml
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C* A)
C* A =
=
Konsentrasi logam yang ditambahka n
volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat sampel rata - rata
24 ng ml
x 25 ml x 25
25.0000 ml
= 600 ng/ml
= 0.600 mg/ml
Maka % Perolehan Kembali Timbal = CF -CA x 100%
C* A
=
(1.6011 0.9247)mg / ml
x 100%
0.600 mg/ml
= 112.73 %
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dalam
Air Laut Jarak 2 m Sebelah Kanan dari Jarak 10 m
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal
No % Perolehan Kembali
(Xi- X )
(Xi- X )2
(Xi)
1,
112.73
17.51
306.6
2,
103.43
8.21
67.40
3,
86.92
-8.3
68.89
4,
90.02
-5.2
27.04
5,
90.02
-5.2
27.04
6,
88.2
-7.02
49.28
∑
571.32
X
95.22
546.25
Xi - X
2
SD =
=
RSD
n -1
546.25
6 1
= 10.45
=
SD
_
x 100%
X
10.45
x100%
=
95.22
= 10.97%
57
Universitas Sumatera Utara
Gambar
Kualitatif
Dithizon 0,005% b/v
Hasil Analisa
dengan Larutan
42
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Atomic Absorption Spectrophotometer hitachi Z-2000
Lampiran 3. Gambar hot plate
43
Universitas Sumatera Utara
lampiran 4. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel
Sampel (air laut)
Dipipet 25 ml
Dimasukkan kedalam erlenmeyer 100
Ditambahkan 10 ml HNO3 65%
Diuapkan pada hot plate ± 30 menit sampai
volume menjadi ½ dari volume awal
Diangkat, dimasukkan dalam labu tentukur 25
ml
Diencerkan dengan aquabidest sampai garis
tanda
Disaring dengan kertas whatman, ± 2
ml filtrat pertama dibuang
Filtrat selanjutnya ditampung ke dalam
botol
Larutan sampel
Dilakukan analisis kualitatif
Dilakukan analisis kuantitatif dengan
Spektrofotometer Serapan atom pada λ
283,3 nm untuk kadar timbal
Hasil
Lampiran 5. Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom,
Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No.
1.
Konsentrasi (mcg/l)
(X)
0.0000
Absorbansi
(Y)
-0.0020
44
Universitas Sumatera Utara
2.
3.
4.
5.
6.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a =
20.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
X
0.0000
20.0000
40.0000
60.0000
80.0000
100.0000
300.0000
X=
50.0000
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
Y
-0.0020
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
0.1142
Y = 0.0190
X2
0.0000
400.0000
1600.0000
3600.0000
6400.0000
10000.0000
22000.0000
XY
0.0000
0.1520
0.6200
1.4220
2.4000
3.9400
8.5340
Y2.10-4
0.0400
0.5776
2.4025
5.6169
9.0000
15.5236
33.1606
XY X Y / n
X X / n
8.5340 300.0000(0.1142) / 6
2
2
22000.0000 300.0000 / 6
= 4.0343 x10-4
=
2
Y=a X+b
b = Y aX
= 0.0190 – (4.0343 x10-3)(50.0000)
= -1.1381 x10-3
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 4.0343.10-4X – 1.1381x10-3
r
=
=
( X 2
XY X Y / n
X ) / n)( Y ( Y)
2
2
2
/n
8.5340 300.00000.1142 / 6
22000.0000 300.0000 / 633.1606 10
2
-4
0.1140 / 6
2
2.8240
2.8279
= 0.9986
Lampiran 6. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
45
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Logam Timbal
Y = 4.0343x10-4X – 1.1381x10-3
Slope = 4.0343x10-4
Konsentrasi
No
(mcg/l)
X
1
0.0000
2
20.0000
3
40.0000
4
60.0000
5
80.0000
6
100.0000
∑
300.0000
SB =
Absorbansi
Y
Yi.10-3
Y-Yi.10-4
(Y-Yi)2.10-8
-0.0020
0.0076
0.0155
0.0237
0.0300
0.0394
-1.1381
6.9305
14.9990
23.0676
31.1362
39.2048
-8.6190
6.6952
5.0095
6.3238
-11.3619
1.9524
74.2880
44.8262
25.0953
39.9906
129.0929
3.8118
317.1048
Y Yi
n2
2
317.1048 10 -8
=
4
= 8.9037 x10-4
3 x SB
Batas deteksi =
slope
3 x 8.9037
=
4.0343 10 4
= 6.6210 ppb
Batas kuantitasi =
10 x SB
slope
10 x 8.9037 10 4
=
4.0343 10 4
= 22.0701 ppb
Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Timbal dalam Sampel
1. Hasil Analisis Kadar Timbal
46
Universitas Sumatera Utara
Sampel
Jarak 10 m
Kedalaman 5 m
Jarak 500 m
Jarak 2 m sebelah
kanan dari jarak
10 m
Jarak 2 m sebelah
kiri dari jarak 10
m
Jarak 10 m
No
Berat
Sampel
(ml)
Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(ng/ml)
Kadar
(mg/l)
1
25.0000
0.0122
33.0617
0.8265
2
25.0000
0.0131
35.2926
0.8823
3
25.0000
0.0137
36.7798
0.9194
4
25.0000
0.0137
36.7798
0.9194
5
25.0000
0.0122
33.0617
0.8265
6
25.0000
0.0151
40.2501
1.0062
1
25.0000
0.0110
30.5334
0.7633
2
25.0000
0.0098
27.1127
0.7782
3
25.0000
0.0105
28.8500
0.7212
4
25.0000
0.0097
26.8648
0.6716
5
25.0000
0.0094
26.1212
0.6530
6
25.0000
0.0098
33.8053
0.6889
1
25.0000
0.0148
39.5106
0.9878
2
25.0000
0.0118
32.0702
0.8017
3
25.0000
0.0133
35.7883
0.8947
4
25.0000
0.0121
31.8138
0.8203
5
25.0000
0.0182
47.9342
1.1983
6
25.0000
0.0125
33.8053
0.8451
1
25.0000
0.0149
39.7543
0.9938
2
25.0000
0.0133
35.7883
0.8947
3
25.0000
0.0127
34.3011
0.8575
4
25.0000
0.0145
38.7628
0.9691
5
25.0000
0.0113
30.8308
0.7708
6
25.0000
0.0136
36.5319
0.9132
1
25.0000
0.0151
40.2501
1.0062
2
25.0000
0.0118
32.0702
0.8017
3
25.0000
0.0111
30.3351
0.7584
4
25.0000
0.0124
33.5574
0.8389
5
25.0000
0.0114
31.0787
0.6769
6
25.0000
0.0117
31.8223
0.7955
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dalam Sampel
1. Contoh Perhitungan Kadar Timbal dalam Air Laut Jarak 10 m Kedalaman 5 m
Berat sampel yang ditimbang = 25,0000 ml
47
Universitas Sumatera Utara
Absorbansi (Y) = 0,0122
Persamaan Regresi:Y = 4,0343 x10-4 X - 1,1381 x10-3
X=
0,0122 1,1381 x10 -3
= 33.0617 ng/ml
4,0343 x10 -4
Konsentrasi kadar timbal = 33.0617 ng/ml
Kadar Logam (ng/ml)
Konsentrasi (ng/ml) x Volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat Sampel (ml)
33.0617 ng / mlx25mlx(25)
25,0000ml
= 826.5 ng/ml
=
= 0.8265 mg/l
Selanjutnya dilakukan perhitungan kadar timbal dengan cara yang sama terhadap
semua sampel.
Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Timbal dalam Sampel
1. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 20 m kedalaman 5 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.8265
0.8823
0.9194
0.9194
0.8265
1.0062
5.3803
0.8967
�� − �̅
-0.0702
-0.0144
0.0227
0.0227
-0.0702
0.1095
�� − �̅ 2 .10-3
4.9280
0.2073
0.5152
0.5152
4.9280
11.990
23.084
Dari data yang diperoleh, data ke 6 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.0062-0.9194
Q=
= 0.4830
1.0062-0.8265
48
Universitas Sumatera Utara
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
n -1
23.084 10 -3
=
6 1
= 0.0679
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8967 ± (2.5706 x 0.0679/√6 )
= (0.8967 ± 0.0713) mg/l
2. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 500 m
3.
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.7633
0.7782
0.7212
0.6716
0.6530
0.6889
4.2762
0.7127
�� − �̅
0.0506
0.0655
0.0085
-0.0411
-0.0597
-0.0238
�� − �̅ 2x 10-4
25.60
42.90
0.722
16.89
35.64
5.664
127.43
Dari data yang diperoleh, data ke 2 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
0.7782 - 0.7633
Q=
= 0.1190
0.7782 - 0.6530
Xi - X
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
2
SD =
n -1
49
Universitas Sumatera Utara
127.43 10 -4
=
6 1
= 0.0504
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.7127 ± (2.5706 x 0.0504/√6 )
= (0.7127 ± 0.0529) mg/l
4.
Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 2 m sebelah kanan dari
jarak 10 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.9878
0.8017
0.8947
0.8203
1.1983
0.8451
5.5479
0.9247
�� − �̅
0.0631
-0.123
-0.03
-0.1044
0.2736
-0.0796
�� − �̅ 2 x 10-4
39.82
151.29
9.00
108.99
748.5
63.36
1121
Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.1983-0.9878
Q=
= 0.5307
1.1983-0.8017
Xi - X
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
2
SD =
n -1
50
Universitas Sumatera Utara
1121 10 -4
=
6 1
= 0.1498
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, n =6, dk = 5 dari table
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.9247 ± (2.5706 x 0.1498/√6 )
= (0.9247 ± 0.1572) mg/l
5. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 2 m sebelah kiri dari
jarak 10 m
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
Kadar
(mg/l)
0.9938
0.8947
0.8575
0.9691
0.7708
0.9132
5.3991
0.8999
�� − �̅
0.0939
-0.0052
-0.0424
0.0692
-0.1291
0.0133
�� − �̅ 2 x 10-4
88.17
0.27
17.9
47.88
166.6
1.77
322
Dari data yang diperoleh, data ke 5 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
0.7708 – 0.8575
Q=
= 0.3888
0.9938 – 0.7708
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
n -1
322 10 -4
=
6 1
= 0.0803
51
Universitas Sumatera Utara
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n = 6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706
Kadar timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8999 ± (2.5706 x 0.0803/√6 )
= (0.8999 ± 0.0842) mg/l
6. Perhitungan statistik kadar timbal dalam air laut jarak 10 m
Kadar
(mg/kg)
1.0062
0.8017
0.7584
0.8389
0.6769
0.7955
4.8776
0.8129
No
1
2
3
4
5
6
Σ
�̅
�� − �̅
0.1933
-0.0112
-0.0545
0.026
-0.136
-0.0174
�� − �̅ 2 x 10-4
373.6
1.25
29.7
6.7
184.9
3.02
599.3
Dari data yang diperoleh, data ke 3 adalah yang paling menyimpang sehingga
diuji dengan uji Q,
1.0062-0.8389
Q=
= 0.5080
1.0062-0.6769
Nilai Q yang diperoleh tidak melebihi nilai Q 0.95 yaitu 0.6210 sehingga semua data
diterima,
Xi - X
2
SD =
=
n -1
599.3 10 -4
6 1
= 0.1095
Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.05, n =6, dk = 5 dari tabel
distribusi t diperoleh nilat t tabel = 2.5706,
Kadar Timbal dalam air laut:
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD/√n )
= 0.8129 ± (2.5706 x 0.1095/√6 )
52
Universitas Sumatera Utara
= (0.8129 ± 0.1149) mg/l
Lampiran 10. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal pada Sampel
No
Sampel
x
S
1
S1
0.8967
0.0679
2
S2
0.7127
0.0504
3
S3
0.9247
0.1498
4
S4
0.8999
0.0803
5
S5
0.8129
0.1095
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah variasi
kedua populasi sama (σ1 = σ2 ) atau bebeda (σ1 ≠ σ2 ),
Ho : σ1 = σ2
H1 : σ 1 ≠ σ 2
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F0.05/2 (5,5)) adalah = 7.15
Daerah kritis penerimaan: -7.15≤ F0 ≤ 7.15
Daerah kritis penolakan: jika Fo < -7.15 dan Fo > 7.15
Fo =
S2
1
S
22
0.0679
Fo =
0.0504
2
2
Fo = 1.815
53
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga
disimpulkan bahwa σ 1 = σ2 ,simpangan bakunya adalah:
Sp =
=
(n1 1 )S 2 + (n 2 1 )S
n1 + n 2 2
1
22
( 6 1 )0.0679 2 + ( 6 1 )0.0504 2
6+ 6 2
= 0.0597
Ho : µ 1 = µ 2
H 1 : µ 1 ≠ µ2
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai α = 0.5% →
t0.05/2 = 2.2281 untuk df = 6+6-2 = 10
Daerah kritis penerimaan : -2.2281 ≤ to ≤ 2.2281
Daerah kritis penolakan
to =
=
x 1 - x 2
: to < -2.2281 dan to > 2.2281
Sp 1 / n1 1 / n 2
0.8967 - 0.7127
0.0597
1 1
6 6
= 5.333
54
Universitas Sumatera Utara
Karena to = 5.333< 2,2281 maka hipotesis ditolak, berarti terdapat perbedaan yang
signifikan rata-rata kadar timbal dalam ai laut jarak 20 m kedalaman 5 m dengan
air laut jarak 500 m.
Selanjutnya dilakukan pengerjaan yang sama terhadap sampel yang lain, sehingga
didapat nilai masing-masing seperti tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel hasil pengujian beda nilai rata-rata kadar timbal dalam sampel
No
Sampel
Fo
Sp
to
Kesimpulan
Hipotesa
1
S1 terhadap S2
1.815
0.0597
5.333
Ditolak
2
S1 terhadap S3
0.2055
0.1163
-0.417
Diterima
3
S1 terhadap S4
0.6332
0.074
-0.075
Diterima
4
S1 terhadap S5
0.3845
0.0911
0.217
Diterima
5
S2 terhadap S3
0.113
0.1117
-3.313
Ditolak
6
S2 terhadap S4
0.394
0.067
-4.837
Ditolak
7
S2 terhadap S5
0.2112
0.085
2.045
Diterima
8
S3 terhadap S4
3.480
0.120
0.061
Diterima
9
S3 terhadap S5
1.8715
0.131
1.478
Diterima
10
S4 terhadap S5
0.538
0.096
1.582
Diterima
Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Timbal Setelah Penambahan Masing-masing
Larutan Standar pada Sampel
Hasil analisis kadar timbal setelah ditambahkan larutan standar timbal
Sampel No Berat
Fp
Absorbansi Konst
Kadar
%
(A)
(ng/ml) Cf
Perolehan
Sampel
(ml)
(mg/l)
Kembali
2 m ka
1
25.0000
0.0247
64.046 1.6011 112.73
2
25.0000
0.0238
61.815 1.5453 103.43
25
3
25.0000
0.0222
57.85
1.4462 86.92
4
25.0000
0.0225
58.593 1.4648 90.02
5
25.0000
0.0209
58.593 1.4648 90.02
6
25.0000
0.0218
56.858 1.4215 88.2
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Timbal dalam
Sampel
Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar timbal dalam air laut jarak 2 m
sebelah kanan dari jarak 10 m
Persamaan regresi Y = 4.0343 x10-4 X - 1.1381 x10-3
X
0.0247 1.1381 x10 -3
64.046 ng / ml
4.0343 x10 -4
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 64.046 ng / ml
CF
=
Konsentrasi(ng / ml )
volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat sampel
64.046 ng / ml
25ml x 25
25 000 g
= 1.6011 mg/l
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 1.6011 mg/l
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0.9247 mg/l
Berat sampel rata-rata uji recovery = 25.0000 ml
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C* A)
C* A =
=
Konsentrasi logam yang ditambahka n
volume (ml) x Faktor pengencera n
Berat sampel rata - rata
24 ng ml
x 25 ml x 25
25.0000 ml
= 600 ng/ml
= 0.600 mg/ml
Maka % Perolehan Kembali Timbal = CF -CA x 100%
C* A
=
(1.6011 0.9247)mg / ml
x 100%
0.600 mg/ml
= 112.73 %
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal dalam
Air Laut Jarak 2 m Sebelah Kanan dari Jarak 10 m
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Timbal
No % Perolehan Kembali
(Xi- X )
(Xi- X )2
(Xi)
1,
112.73
17.51
306.6
2,
103.43
8.21
67.40
3,
86.92
-8.3
68.89
4,
90.02
-5.2
27.04
5,
90.02
-5.2
27.04
6,
88.2
-7.02
49.28
∑
571.32
X
95.22
546.25
Xi - X
2
SD =
=
RSD
n -1
546.25
6 1
= 10.45
=
SD
_
x 100%
X
10.45
x100%
=
95.22
= 10.97%
57
Universitas Sumatera Utara