TEKNOLOGI YANG MENGUBAH BUDAYA MANUSIA P

TEKNOLOGI YANG MENGUBAH BUDAYA MANUSIA
DI BIDANG PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Sosioteknologi Informasi Tahun 2014/2015

Disusun oleh :
127006036

Faizal Rifky Suandi

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS SILIWANGI
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kode Pos 46115
Telp. (0265) 330634 Fax. (0265) 325812
2014

TEKNOLOGI YANG MENGUBAH BUDAYA MANUSIA
DI BIDANG PENDIDIKAN

Kehidupan hakekatnya akan selalu berkembang. Dalam konteks sosial tidak ada

masyarakat dan aspek kehidupan yang bersifat statis namun cenderung berubah.
Perubahan tersebut dapat berkembang dengan cepat atau lambat, berkembang ke arah
yang lebih baik (progressive) atau justru berkembang ke arah kemunduran (regressive).
Dalam dunia teknologi perubahan sangat mutlak terjadi bahkan perkembangan
dapat berjalan dengan sangat cepat. Istilah teknologi awalnya digunakan untuk
mendefinisikan sebuah alat yang dapat membantu tugas manusia. Namun seiiring
perkembangan waktu dan pergeseran makna dari suatu bahasa, masyarakat sekarang lebih
mendefinisikan teknologi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan dunia komputer.
Dari perkembangan-perkembangan teknologi itu maka muncullah istilah
teknologi informasi. Teknologi informasi mulai populer pada dekade 70-an. Ada yang
menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem
informasi, pemakai, dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999).
Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau
didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter, teknologi informasi hanyalah
bagian dari sistem informasi.
Teknologi informasi adalah teknologi yang memfokuskan diri pada pengolahan
data menjadi informasi yang berguna bagi pemiliknya.
Rendahnya kualitas produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas
proses penyelenggaraan sistem pendidikan dimana terkait banyak unsur, namun proses
belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikam yang harus diperhitungkan karena

pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai serta materi
pendidikan diintegrasikan.
Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat kompetitip tapi
juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi dan informasi maka kualitas
sistem pembelajaran yang dikembangkan harus mampu secara cepat memperbaiki
berbagai kelemahan yang ada. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah

2

mengubah sistem pembelajaran konvensional dengan sistem pembelajaran yang lebih
efektif dan efesien dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran
dengan memanfaatkan sarana teknologi imformasi melalui jaringan internet merupakan
salah satu alternatif yang tepat dan dapat mengatasi berbagai persoalan pembelajaran,
walaupun sistem pendidikan di Indonesia keberadaannya sangat hetrogen karena
terbentur masalah letak geografis yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan
teknologi informasi.
Peran teknologi informasi pada saat sangat besar untuk menunjang aktifitasaktifitas manusia. Teknologi informasi digunakan sebagai fasilitator utama untuk
kegiatan-kegiatan manusia, salah satunya didunia pendidikan. Secara garis besar dalam
dunia pendidikan, teknologi dimanfaatkan dalam kategori :
1. Knowledge Management Tool

2. Learning Tool
3. Business Management Tool
4. Analysis/Calculation Tool

1. Knowledge Management Tool
Dengan teknologi informasi, kita dapat menyimpan pengetahuan manusia ke
dalam bentuk lain yang lebih kompleks efisien dan mudah dimanfaatkan. Yang masuk
dalam kategori ini diantaranya dokument elektronik dan buku elektronik (e-Book).
Dalam tahap awal materi pelajaran dipindahkan dari bentuk konvensional ke
bentuk elektronik menjadi sebuah digital library, yang tersusun dari berbagai
dokumen elektronik. Dokumen elektronik ini dapat berupa berbagai fomat seperti .pdf
atau dalam tulisan microsoft word (.doc). namun kebanyakan menggunakan format
.pdf karena tidak terpengaruh dari mesin yang membukannya.
Selanjutnya digital library dikembangkan menjadi lebih interaktif, kompleks
dan terstruktur melalui interacttive e-Book.
Secara sederhana e-Book dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku
digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri dari
kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar. e-Book sendiri menjadikan teks dan
gambar tersebut dalam informasi digital baik dalam format teks polos, *pdf, *jpeg,
*lit dan *html.


3

Gambar 1
e-Book sebagai media baca yang dapat di akses dimana saja

e-Book merupakan salah satu teknologi informasi yang perlu media komputer
untuk membukannya. Sehingga dapat menampilkan informasi dalam bentuk
multimedia

dalam

bentuk

lebih

ringkas

dan


dinamis.

e-Book

mampu

mengintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga
informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.
Setidaknya kelebihan inilah yang menjadikan e-Book mulai digemari.
Masuknya e-Book di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital
yang ditampilkan melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari
informasi yang tersedia. Kehadiran eBook pun mulai digemari karena content dan
tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan
baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain
harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi
pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.
Masuknya e-Book di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital
yang ditampilkan melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari


4

informasi yang tersedia. Kehadiran e-Book pun mulai digemari karena content dan
tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan
baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain
harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi
pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya. Selain itu
dengan adanya e-book maka seseorang dapat mencari buku yang mereka perlukan
tanpa harus mengunjungi perpustakaan atau toko buku.
Dalam dunia pendidikan nasional saat ini sudah banyak sekali ditemukan
sumber-sumber yang menyediakan e-book secara legal. Bahkan untuk materi
pendidikan nasional Kementerian Pendidikan Nasional merilis Buku Sekolah
Elektronik (BSE). Buku Sekolah Elektronik ini juga berlisensi karena seluruh hak
cipta dari buku-buku tersebut telah dibeli oleh Kemendiknas. BSE menyediakan
buku-buku pelajaran mulai dari tingkat SD hingga jenjang SMA dan sederajatnya.
Sehingga baik guru maupun murid tidak perlu khawatir akan keterbatasan materi atau
bahan pembelajaran.
Selain melalui BSE ini masih banyak sumber-sumber lain yang menyediakan
e-book sebagai sarana pendidikan. Bahkan perpustakaan nasional republik indonesia

melalui http://www.pnri.go.id/ menyediakan berbagai literatur online yang dapat
didownload.
e-Book memiliki

keunggulan tersendiri

dibandingkan dengan buku

konvensional. Diantaranya :
a. Gratis, untuk mendapatkan e-book kita hanya perlu mengakses internet dan
mencarinya di google atau sumber-sumber lain seperti dari BSE. Sehingga
menghasilkan keuntungan lain yaitu mudah dan cepat didapat. Jika kita
bandingkan dengan buku konvensional maka harus ada biaya yang dikeluarkan
untuk memperolehnya. Misalnya saja untuk memfoto copy, untuk beli ke toko
buku maka harus ada biaya yang dikelurkan.
b. Hemat tempat, ratusan bahkan ribuan e-book dengan tebal ratusan halaman dapat
ditambung hanya dengan sebuah microSD. Bandingkan saja dengan buku
konvensional apabila kita memiliki puluhan buku maka diperlukan sebuah lemari
besar yang tentu akan memakan tempat kita.


5

c. Ramah Lingkungan, e-Book dikatakan ramah lingkungan karena dengan
menggunakan e-Book maka kita menerapkan konsep green technology karena
penerapan papper less. Kita tahu bahwa buku dicetak dengan kertas dan kertas
diambil dari pohon. Maka dengan e-Book kita dapat mengurangi pemakaian
kertas.
d. Dapat didistribusikan dengan cepat, keunggulan ini dikarenakan e-Book dapat
disharing atau dibagikan dengan sangat cepat baik melalui media internet, flash
drive atau bluethoot.
e. Tidak akan kehabisan, jika kita mencari buku ke toko buku maka akan ada
kalanya buku yang kita cari kehabisan stock. Dan hal itu tidak akan berlaku
dengan e-Book karena file akan tetap ada meskipun telah dibagikan kepada
ratusan pembaca.
f. Semakin mobile , seiring kemajuan teknologi gadget khususnya smartphone.
Maka akses untuk membaca buku dalam bentuk e-book akan lebih mudah
dilakukan kaanpun dan dimanapun.

2. Learning Tool
Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer

memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain sebelum
zaman komputer. Keistimewaan komputer, di antaranya menurut Gagne dan Briggs
(Munir, 2001) di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Hubungan interaktif: komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara
rangsangan dengan jawaban, dan dapat menumbuhkan inspirasi dan
meningkatkan minat.
b. Pengulangan: komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang
apabila diperlukan. Juga untuk memperkuat proses belajar dan memperbaiki
ingatan. Dalam pengulangan amat diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para
peserta didik.
c. Umpan balik dan peneguhan: media komputer membantu peserta didik
memperoleh umpan balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu
motivasi belajar dengan peneguhan positif yang diberi apabila peserta didik
memberi jawaban.

6

Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut
Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai
berikut :

a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran, karena
komputer itu, ”sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna”. Komputer
sesuai sekali untuk latihan dan remedial teaching, mengingat tak ada guru yang
dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer.
b. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat
dimanfaatkan segera seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik,
gambar dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin
dikuasai oleh manusia mana pun.
c. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat
diatur menurut keinginan perancang pengajaran atau penyusun kurikulum.
d. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling
melengkapi. Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik,
dengan sendirinya guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat
memberi jawaban yang tak dapat dengan segera dijawab oleh guru.
e. Selain itu komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan
segera.
Dengan adanya keistimewaan komputer, sistem-sistem komputer dapat
menyampaikan pengajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini
sebagaimana telah dikemukakan di atas yaitu yang dikenal dengan pembelajaran

berbantuan komputer.
Dalam penggunaannya menurut Sudjana dan Rivai (1989) terdapat beberapa
model pembelajaran berbantuan komputer, yaitu :
a. model latihan dan praktek (drill and practice), digunakan untuk melatih konsep
dan keahlian yang telah diajarkan melalui metode biasa.
b. model tutorial (tutorials), digunakan untuk menjelaskan konsep melalui ilustrasi
dan deskripsi. Berperan sebagai sumber belajar bagi siswa.
c. model penemuan (problem solving), digunakan untuk melatih siswa dalam
pengambilan keputusan. Dapat diwujudkan dalam bentuk game.

7

d. model simulasi (simulations), digunakan untuk mewakili situasi yang sulit,
berbahaya atau terlalu mahal bila dilakukan dalam dunia nyata.
e. model permainan (games), digunakan untuk menstimulasi logika otak dalam
mengasah kemampuan berfikir.
Produk dari teknologi yang dimanfaatkan dalam fasilitas pembelajaran
diantaranya :
a. Media Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran interaktif dapat digunakan untuk kepentikan
pembelajaran mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA bahkan perguruan
tinggi. Media pembelajaran ini dapat mencangkup model-model pembelajaran
menurut Sudjana dan Rivai.

Gambar 2
Contoh Media Pembelajaran Interaktif

Software media pembelajaran interaktif ini biasanya di buat dalam
format

.swf

atau menggunakan

aplikasi

flash

yang dibuat

dengan

menggabungkan semua elemen multimedia. Contoh nya pada gambar diatas
adalah media pembelajaran untuk mata pelajaran biologi di SMP. Dimana dalam
media pembelajaran tersebut terdapat materi mengenai fotosintesis. Media
pembelajaran ini akan efektif digunakan untuk menjelaskan proses fotosintesis.
Dimana penggambaran dari cahaya matahari yang diserap oleh tumbuhan akan
lebih mudah dipahami dibandingkan dengan digambarkan dalam papan tulis
biasa. Selain materi (tutorial) dan simulasi mengenai fotosintesis dalam media

8

pembelajaran diatas juga terdapat evaluasi yang termasuk dalam model practice
and dril. Sehingga siswa yang akan mengerjakan evaluasi tersebut akan lebih
menyenangkan dan lebih mudah dimengerti karena biasanya dilengkapi dengan
gambar/video dari soal yang terkait.
Media pembelajaran interaktif ini akan sangat efektif apabila diterapkan
untuk sebuah materi dari mata pelajaran yang cukup sulit seperti fisika atau
kimia. Percobaan-percobaan fisika dan kimia yang sulit dilakukan karena
keterbatasan alat di sekolah juga karena adanya kesulitan untuk mengamati
percobaan tersebut, dapat diatasi dengan media pembelajaran interaktif. Misalnya
pada mata pelajaran kimia, yaitu proses-proses pencampuran senyawa-senyawa
kimia. Dengan media pembelajaran ikatan-ikatan setiap unsur kimia akan lebih
mudah di lihat dan difahami dengan ilustrasi atau simulasi.
Media pembelajaran interaktif akan sangat tergantung dengan tingkat
pendidikannya. Dimana software untuk SD tentu akan lebih memiliki tampilan
yang sederhana dibandingkan dengan software untuk anak SMA atau SMK yang
lebih kompleks, begitupula dengan tingkat taman kanak-kanak. Sehingga siswa
yang menerima materi akan lebih menyukainya karena lebih sesuai dengan
karakter mereka.
Namun dengan media pembelajaran interaktif seperti maka dibutuhkan
teknologi atau alat lain yang digunakan untuk menunjang kebutuhan proses
mengajar. Diantaranya projector, komputer/laptop dan speaker. Sehingga proses
pembelajaran dapat diterima secara merata kepada semua siswa.

b. Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh atau dapat disebut dengan e-learning adalah
penggunaan teknologi komputer dan jaringan komputer yang disertai oleh
penerapan model pembelajaran inovatif dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang akan memberikan akses luas kepada peserta didik terhadap
ilmu pengetahuan agar mereka bisa memperoleh keterampilan baru.Konsep
pembelajaran jarak jauh ini sudah diterapkan dibeberapa institusi pendidikan di
Indonesia baik tingkat SMA/SMK ataupun tingkat perguruan tinggi. Konsep
pembelajaran jarak jauh ini intinya adalah proses pembelajaran yang dilakukan

9

terpisah antara guru/instruktur/dosen dengan siswanya. Proses pembelajaran ini
dapat bagi siswa/mahasiswa reguler biasa ataupun yang memang khusus siswa
informal yang tidak terpaku dengan bangunan sekolah dan kelas.

Gambar 3
Proses pembelajaran jarak jauh (video confrence)

Metode pembelajaran jarak jauh ini memanfaatkan fasilitas video
confrence. Dimana siswa dapat melakukan akses atau menonton sang guru yang
sedang mengajar melalui fasilitas internet. Video confrence yang dilakukan tidak
hanya akan menghasilkan komunikasi satu arah namun dapat terjadi secara dua
arah baik dari guru maupun dari siswa itu sendiri. Apabila siswa reguler yang
berkumpul dalam satu kelas di waktu yang sama maka video confrence yang
terjadi akan langsung dapat berinteraksi kembali menggunakan video dengan
camera dan microphone yang mengarah ke arah seluruh siswa. Namun apabila
video confrence yang terjadi pada siswa non-reguler maka video confrence yang
terjadi akan berlangsung satu arah. Namun untuk komunikasi dua arahnya dapat
dilakukan dengan fasilitas chat room. Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan
instruktur dan peserta tersebut terpisah tidak hanya secara geografis namun juga
waktu.
Bahan-bahan dan instruksi-instruksi detail yang bersifat khusus
dikirimkan atau disediakan untuk para peserta yang selanjutnya melaksanakan
tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh instruktur.
Pengembangan sebuah aplikasi e-learning hendaknya juga diarahkan
agar mampu memenuhi empat filosofi e-learning seperti yang dikemukakan
Cisco dalam Rusman (2009: 198) sebagai berikut:

10

1) e-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan
pelatihan secara online;
2) e-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai
belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap
buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat
menjawab tantangan perkembangan globalisasi;
3) e-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam
kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content
dan pengembangan teknologi pendidikan;
4) Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada
gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan e-learning adalah
sebagai berikut
1) Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih
banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger
atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku
tamu.
2) Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu,
tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi
lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
3) Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah
diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih
luas

daripada

pendistribusian

sumber

belajar

pada

pembelajaran

konvensional.
4) Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah
dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan
perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.

11

c. Pengisian Presensi/Daftar Hadir

Dibeberapa sekolah atau perguruan tinggi, pengisian presensi dilakukan
dengan cara fingerprint atau dengan menggunakan kartu magnetik. Hal ini dapat
dilakukan untuk lebih memperketat disiplin dari para siswa dan guru sendiri.
Dengan pengisian presensi seperti itu maka mesin tidak dapat mencatat
kebohongan akan telatnya kehadiran.
Namun dalam proses pembelajaran sendiri konsep pengisian presensi
seperti ini cenderung mengurangi nilai dari proses tatap muka pembelajaran.
Misalnya, secara konvensional guru/dosen akan memanggil nama siswanya
kemudian siswa tersebut akan mengangkat tangan atau berkata hadir. Maka
dengan hal itu guru/dosen akan lebih mudah mengenali muridnya. Sehingga nilai
tatap muka dan silaturahmi akan lebih efektif.

3. Business Management Tool
Proses dan tugas keseharian di sebuah lembaga pendidikan dapat menjadi lebih
ringan dengan bantuan TI. Diantaranya :



Pengelolaan data siswa, guru, alumni dan staf



Pengelolaan aktifitas pengajaran



Pengelolaan dan data akademik



Pengelolaan asset dan keuangan
Pengelolaan dokumen pendidikan

Dari berbabagai pengelolaan diatas dapat dikategorikan kedalam tiga jenis, yaitu
:
1) EIS, DSS : mencangkup sistem dukungan keputusan akademik
2) MIS : mencangkup sistem informasi akademik
3) Dan Transactional System : mencangkup administrasi siswa, guru, alumni,
nilai akademik, keuangan, asset sekolah karyawan, penjadwalan akademik,
bimbingan dan konseling, manajemen arsip/dokumen, administrasi
perpustakaan, pendaftaran siswa baru dan layanan orang tua atau
masyarakat.

12

Semua proses business management tool didunia pendidikan ini
menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga dalam proses pencatatan
tidak perlu dilakukan secara manual.

4. Analysis / Calculation Tool
Pemanfaatan di bidang ini telah ada sejak awal lahirnya komputer.
Diantaranya : kalkulasi matematis, statistika, dll. Dalam dunia pendidikan analysis
tool ini dapat digunakan sebagai media perhitungan tingkat kepuasan siswa dan guru
di sekolah tersebut. Analisis yang dilakukan dapat berupa quisioner atau angket.
Sehingga dapat dilakukan secara cepat dan lebih bersifat objektif. Dibandingkan
dengan apabila pimpinan yang bertanya langsung kepada siswa atau guru yang
beersangkutan, maka hasilnya akan lebih bersifat subjektif.

13

KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi informasi baik sebagai sumber belajar maupun media
pembelajaran merupakan salah satu cara yang diharapkan efektif menanggulangi
kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Dengan
menggunakan teknologi informasi diharapkan terjadi interaksi pembelajaran anatara
siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar lebih komunikatif. Melalui berbagai
model pembelajaran yang ditawarkan diharapkan terbentuk interaksi belajar siswa yang
tidak hanya menekankan pada proses pemanfaatan namun pencarian, penelitian atau
penggalian berbagai sumber belajar sehingga terbentuk cara berfikir yang lebih
konprehensif dan terintegrasi. Melalui interaksi tersebut diharapkan ada peningkatan
dalam keterampilan berfikir, keterampilan berinteraksi serta keterampilan keterampilan
ideal lainnya. Hal ini dapat dilakukan manakala dukungan yang berasal dari lembaga,
guru, siswa, masyarakat dan teknologi berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan
pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Teknologi yang merubah budaya pendidikan ini pada dasarnya merupakan
penerapan penggunaan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran konvensional.
Sehingga tidak 100% dikatakan merubah kebudayaan.

14

DAFTAR PUSTAKA
Putera, Prakoso Bhairawa. (2012). Ebook dan Pasar Perbukuan Kini. [Online]. Tersedia
:

http://www.buku-e.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1321295564&&1.

[25

September 2014, Jam 09.59 WIB].
Kumala. (2013) E-book Transformasi di Era Digital. [Online]. Tersedia : http://kumalathekumalas.blogspot.com/2013/01/e-book-transformasi-buku-di-eradigital.html [25 September 2014. Jam 09.57 WIB]
[Online]. Tersedia : http://www.asikbelajar.com/2012/10/penggunaan-komputer-dalamproses.html [25 September 2014, Jam 10.09 WIB]
Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan elearning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Fajar GM. Konsep e-Learning - Pengertian, Teori-Teori yang Melandasi, Karakteristik,
Keunggulan, Fungsi, dan Model-Modelnya. [Online]. Tersedia :
http://www.fajargm.net [06 Juni 2014, Jam 16.20 WIB ]
Aradea dan Pebi Pebriadi. (2011). Pengantar Teknologi Informasi “Pendahuluan”.
Modul Pembelajaran PTI.
Hartono, Budi. Peran Teknologi Informasi dalam dunia Pendidikan. [Online].
http://www.solusipintar.com/download/Peran_IT.pdf [25 September 2014, Jam
05.20 WIB]

15