PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INT (7)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN MELAKSANAKAN
SERVCE SEPEDA MOTOR
The Development Of Multimedia Interactive Learning Competency Skills Carry
Motorcycle Servicing
Muhammad Nurtanto
Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

M. Burhan R. W.
burhan.rubai@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

Masugino
Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

ABSTAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah multimedia pembelajaran yang telah
dibuat dan dikembangkan sudah efektif sesuai dengan karakteristik media pembelajaran dan bagaimana
tanggapan dan sikap siswa terhadap multimedia pembelajaran. Populasi dan sampel penelitian ini adalah
siswa – siswi SMK dengan kelompok siswa – siswi kelas X SMK N 1 Tonjong. Teknik pengumpulan
data berupa interview, dokumentasi, dan angket. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi tenaga ahli bernilai 73,54%, tenaga

ahli materi bernilai 85,91%, dan guru pengampu bernilai 90,01%. Dari 38 siswa yang menjadi responden
dalam penelitian ini memiliki tanggapan bernilai 85,57% serta sikap bernilai 83,33% dengan rata – rata
84,45%. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interatif sudah
memenuhi media pembelajaran dengan pernyataan bahwa materi cepat dipahami dan cukup lengkap
namun ada beberapa gambar yang kurang jelas, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut dan diuji
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci: Interaktif; Multimedia; Pembelajaran; dan Service Sepeda Motor
ABSTRACT
This aim of this study is to know What is multimedia learning has been created and
developed in accordance with the characteristics of effective learning media and how the responses and
attitudes of students towards multimedia learning. Population and sample of the study was students of
Vocational School with a group of Tenth grade student of SMK N 1 Tonjong. Data collection techniques
such as interviews, documentation and questionnaires. The analysis in this study used a descriptive
analysis of the percentage. The results showed that validation expertise worth 73,54%,experts 85,91%
worth of material, and the advisors worth 90,01%. Of the 38 students who were respondents in this study
had a response and attitude is worth 85,57% with a mean value 83,33% - 84,45% average. The results of
the study can be concluded that interactif learning is sufficience as the learning multimedia with the
statement that the material rapidly enough to understand and complete, but there are some images that are
less obvious, so it needs to be further developed and tested to determine the result of the study of

students.

Keywords: Interactive; Multimedia; Learning; and Service Motorcycles
PENDAHULUAN
Peningkatan
mutu
pendidikan
merupakan upaya pengembangan kualitas
pendidikan, sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar (KBM) merupakan proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar dan
bahan ajar, sehingga dapat diasumsikan bahwa
pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila

ada hubungan antara siswa, guru, dan
pembelajarannya. Multimedia mempunyai
peran sangatlah penting dalam proses
pembelajaran, dengan adanya multimedia
situasi pembelajaran akan lebih menyenangkan,

interaktif, kreatif, dan tidak membosankan,
sehingga dapat meningkatkan minat dan
kemauan peserta didik dalam belajar. Menurut
Dale dalam Arsyad (2011:10), pembelajaran

yang efektif adalah dengan melakukan
m
atau
mengerjakan
secara
langsung
gsung.
Peran
multimedia membawa pengal
galaman secara
langsung yang dikemas dalam
m benda tiruan
dengan melibatkan indra pengama
matan.
Pembelajaran di SMK

MK N 1 Tonjong,
Kab. Brebes dalam pembelajarann service sepeda
motor, peserta didik kesulitan dalam
dal memahami
materi yang disampaikan oleh gur
guru, hal tersebut
disebabkan karena keterbatasan
san materi dan
media ajar yang masih sanga
sangat sederhana
sehingga peserta didik kuran
ang termotivasi
dalam belajar. Berawal dari
ri hal tersebut
muncullah pemikiran untuk mengembangkan
me
multimedia interaktif, diharapkan
pkan peserta didik
lebih mudah dalam memahami ma
materi.

Pengembangan multime
imedia interaktif
membutuhkan
langkah-lang
ngkah
yang
dikemukakan oleh tenaga ahli
hli media untuk
validasi media yang sesuai dig
igunakan dalam
pembelajaran, tenaga ahli materi
eri untuk validasi
subtansi yang disesuaikan denga
ngan kurikulum,
dan
pengguna
sebagai
sub
subyek
yang

bersinggungan secara langsung
sung dalam dunia
pengajaran. Oleh sebab itulah
ulah multimedia
pembelajaran interaktif servicee sepeda motor
dikembangkan dan diuji keefektif
ktifannnya.
Permasalahan dalam penelitian ini
adalah efektifkah multimedia
dia pembelajaran
interaktif sebagai media pembe
mbelajaran dan
seperti apakah tanggapan serta
rta sikap siswa
terhadap multimedia interakt
raktif tersebut.
Sehingga
prosedur
pembua
mbuatan

dan
pengembangan
multimedia
pembelajaran
interaktif menghaslkan media
dia yang sesuai.
Tujuan penelitian yang hendak
k dicapai adalah
mengetahui keefektifan multi
ultimedia sesuai
dengan penilaian media pembel
belajaran. Dalam
hal ini multimedia pembel
belajaran dapat
dijadikan media ajar yang sesuai.
ai.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggun
nggunakan metode
research and development (R&D

&D), yaitu suatu
metode penelitian yang digunakan
digun
untuk
menghasilkan produk tertentu,
u, dan menguji
keefektifan produk tersebut,, hanya sampai
tahap pengujian produk, menur
enurut Sugiyono
(2009:297).
Populasi dalam peneliti
litian ini adalah
siswa kelas X SMK N 1 Tonj
onjong program
keahlian teknik sepeda motor. Dalam
Da
penelitian

ini menggunakan sampel
pel Sampling Purposive

adalah teknik penentua
ntuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sam
Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adala
dalah tenaga ahli media
sebanyak 3 orang dann tenaga ahli materi
sebanyak 5 orang dan sum
sumber data untuk uji
media pembelajaran yai
yaitu guru pengampu
sebanyak 5 orang dan sisw
siswa sebanyak 38 orang
kompetensi keahlian m
melaksanakan servce
sepeda motor SMK N 1 Tonj
Tonjong, Kab. Brebes.
Pengembangan
multimedia
pembelajaran interaktif ini menggunakan desain

pembelajaran yang sifatny
tnya lebih generik yaitu
model
ADDIE (Anal
nalysis-Design-DevelopImplement-Evaluate), yang
ang dikembangkan oleh
Reiser dan Mollenda da
dalam Prawiradilaga
(2007:21). Dengan instrum
umennya dikembangkan
berdasarkan penilaian medi
edia mebelajaran yaitu
kriteria pendidikan, tam
ampilan program, dan
kualitas teknis, menurut
nurut pendapat Squires
(1994:120).
Analisis pengemba
mbangan dan penelitian
media yang digunakan da

dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:: (1) Tahap Analisis
(Analisys), peneliti melakuka
akukan observasi untuk
diidentifikasai masalahh melalui interview
terhadap siswa dan guru.
u. B
Bersamaan guru studi
peneliti mengembangkan
an media pembelajaran
interaktif.
(2) Tahap desain/ per
perancangan (Design),
langkah – langkah prose
prosedur pengembangan
interaktif sebagai berikut:

Gambar 1. Analisis De
Desain/ Perencanaan
Sesuai bagan di
diatas pengembangan
media tersebut berdasar
sarkan kurikulum yang

sesuai diajarkan SMK, setandar kompetensi
sepeda motor terdiri dari beberapa kompetensi
dasar yaitu system mesin, system kelistrikan,
system rangka, dan servce sepeda motor.
Penelit mengembangkan kompetensi keahlian
service sepeda motor dengan langkah membuat
GBIPM yang berisi tentang pokok – pokok
materi, media, dan sumber. Pembuatan
flowchart yaitu alur dari pengembangan media.
Pembuatan storyboard yaitu perancangan
design dan cerita media yang akan dibuat,
kemudian pengumpulan gambar, animasi, tabel
yang dilanjut dalam pembuatan multimedia
pembelajaran interaktif, yang diakhiri dengan
uji coba media dan perbaikan jika diperlukan.
(3)
Tahap
Pengembangan/
Produksi
(Development),
Multimedia
pembelajaran
interaktif yang telah jadi kemudian diuji
cobakan kepada tenaga ahli media dan tenaga
ahli materi setelah divalidasi serta dianalisis
kemudian dilakukan revisi sesuai dengan
masukan/ kebutuhan dan selanjutnya dilakukan
impelmentasi.
(4) Tahap Implementasi, Langkah nyata dari
pembuatan media, untuk diujikan kepada
pengguna dan diperoleh tanggapan serta sikap
dengan tujuan media yang telah dibuat sesuai
dengan keinginan peserta didik.
(5) Tahap Evaluasi (Evaluation), Tahap ini
merupakan kegiatan penilaian untuk mengukur
validasi produk.
Instrument pengembangan sesuai
dengan penilaian media yaitu: (a) Kriteria
pendidikan,
meliputi:
Pembelajaran
(Instructional), Isi Meteri (Content of matter),
Interaksi, Balikan (Feed back), dan Penanganan
Kesalahan (Treatment of error). (b) penilaian
tampilan program, meliputi: Pewarnaan
(Color),Pemakaian Kata dan Bahasa (Text
layout), Tampilan pada Layar (Screen layout),
Grafis (Graphics), Animasi atau Video, Suara ,
Perintah/ Menu dan, dan Desain (Interface).
(c) penilaian kualitas teknis, meliputi:
Pengoprasian Program (Program operation),
Reaksi Pemakai (User reaktion), Keamanan
Program (Program safety), Fasilitas Pendukung
atau Tambahan (Supplementary materials).
Metode pengumpulan data adalah
dengan menggunakan metode interview,
dokumentasi, dan kuestioner/ angket. Metode
analisis yang digunakan yaitu deskriptif
persentase yaitu dengan menkuantitatifkan hasil

penelitian dari persentase yang dihasilkan,
dengan rumus :

% = ‫ ݔ‬100%

Keterangan:
%
= Persentase sub variabel
n
= Jumlah skor tiap variabel
N
= Jumlah skor maksimum
Ali (1998:184)
Langkah – langkah dalam penelitian
ini adalah (1) menguantitatifkan data hasil
cheking sesuai dengan indicator yang telah
ditetapkan dengan memberikan skor sesuai
dengan
bobot
yang
telah
ditentukan
sebelumnya. (2) membuat tabulasi data.
(3) menghitung persentase dengan cara
membagi suatu sekor dengan totalnya dan
mengalikan 100 %. (4) dari persentase yang
telah diperoleh kemudian dianalis yang sifatnya
kualitatif. Dengan menentukan beberapa
variable seperti skor maksimal, skor minimal,
jumlah interval, interval serta range maka
didapatkan tabel distribusi kriteria kualitatif:
Tabel 1. Range Presentase dan Kriteria
Kualitatif
No

Interval

Kriteria

1
2
3

81,25% < skor ≤ 100,00%
62,50% < skor ≤ 81,24%
43,75% < skor ≤ 62,49%

4

25,00% < skor ≤ 43,74%

Sangat Baik
Baik
Tidak baik
Sangat Tidak
baik

Dalam penelitian ini interval yang
ditentukan adalah sangat baik, baik, tidak baik,
dan sangat tidak baik. Penelitian ini dikatakan
berhasil apabila dari angket diperoleh hasil
yang berada pada rentang 62,50% < skor ≤
81,24% dan 81,25% < skor ≤ 100% atau pada
kriteria “Baik” dan “Sangat Baik”.
HASIL PENELITIAN
Media yang telah dibuat selanjutnya
dilakukan pengujian untuk didapatkan validasi
sesuai dengan karakteristik media yang berupa
beberapa pertanyaan dan pernyataan yang
meliputi aspek: kriteria pendidikan, tampilan
program, dan kualitas teknis. Validasi ini
peneliti bagi menjadi dua bagian, yaitu validasi
ahli dan validasi pengguna.
Pengujian dan proses validasi media
ini peneliti mengajukan angket yang berisi
pernyataan yang bersifat tertutup dan

pertanyaan terbuka. Adapun hasil
hasi dan analisis
dari uji validasi media pembelaj
lajaran interaktif
ini adalah sebagai berikut:

dapat dilihat dalam bent
ntuk diagram, sebagai
berikut:

nalisis Komponen
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Anali
Penilaian Multimedi
edia
No

1.

2.

3.

4.

Nama
Respond
en
Tenaga
Ahli
Media
Tenaga
Ahli
Materi
Guru
Pengam
pu

Siswa

Komponen Penilaia
laian
Ku
Kuali
Pendi Tampi lan
tas
di kan
Program
T
Teknis

Rerata

-

72,08%

75
75,00
% 73,54%

85,42%

83,80%

84
84,72
% 84,65%

89,06%

92,08%

88
88,89
% 90,01%

Tangg
apan
85,57%

Sikap

-

-

83,33%

-

84,45%

Penelitihan yang telah
ah dilaksanakan
dan selanjutnya dilakukan anali
nalisis data maka
dapat diambil kesimpulan, ba
bahwa: analisis
terhadap tenaga ahli media deng
dengan penilaian
tampilan program dan kualitass te
teknis memiliki
rerata “baik”, karena dalam pembuatan
pem
media
peneliti bukan bidangnya, na
namun secara
tampilan program dan kualitas
tas teknis sudah
baik.
Setelah terdapat beberap
apa masukan dan
dilakukan revisi, maka untuk ana
analisis isi materi
dengan kriteria pendidikan, tampi
mpilan program,
dan kualitas teknis sesuai dengann kebutuhan uji
pada bidang materi hasil rerata ya
yang didapatkan
“Sangat Baik” dapat disimpulka
pulkan konjungsi/
subtansi dari media sudah se
sesuai dengan
kebutuhan.
Hasil uji yang dilakuka
kukan revisi untuk
perbaikan media maka selanjut
njutnya diujikan
kepada pengguna dan diperoleh
oleh hasil analisis
rerata “Sangat Baik” diliha
ihat dari segi
pendidikan, tampilan program,
m, dan kualitas
teknisnya. Pernyataan tersebut
sebut diperkuat
dengan sikap dan tanggapan siswa
sisw yang dapat
disimpulkan bahwa media ini
ni memiliki
m
rerata
“Sangat Baik” hal tersebut menunj
nunjukkan bahwa
siswa sangat tertarik dengan
ngan media yang
bersifat baru dan menyenangka
kan, serta dapat
memotivasi belajar siswa. Hasil
H
analisis
pernyataan tertutup yang diujikan
diuj
kepada
tenaga ahli dan pengguna secar
cara keseluruhan

Gambar 2. Diagram Persent
sentase Hasil Penelitian
Secara Kesel
seluruhan.
Dari uraian di atas akan diperjelas
secara terperinci sesua
suai dengan analiss
penelitian tenaga ahli medi
edia, tenaga ahli materi,
pengguna, dan sikap ser
serta tanggapan siswa
terhadap media pembelajar
jaran.
Diagram Validasi Tenaga
aga Ahli Media
Tabel 3. Data dan Analis
nalisis Persentase Hasil
Validasi Tenaga
ga Ahli Media
No

Komponen
Penilaian

Tampilan
program
Kualitas
2
teknis
Jumlah Rerata
1

Jumlah
skor

JJumlah
Skor
maks

Persen
tase
(%)

Kate
gori

173

240

72,08%

Baik

81

108

75,00%

Baik

254

348

73,5%

Baik

Hasil rekap uji validasi tenaga ahli
media di atas, maka dipe
diperoleh hasil rerata
indikator tiap kriteria sela
selanjutnya direrata dan
diperoleh dengan hasil
sil baik maka dapat
disimpulkan bahwa medi
edia pembelajaran ini
sudah efektif.

Gambar 3. Diagram Persent
sentase Rerata Hasil Uji
Validasi Tenaga
ga Ahli Media

Diagram Validasi Tenaga Ahli
li M
Materi
Tabel 4. Data dan Analisis Persent
sentase Hasil Uji
Validasi Tenaga Ahlii Ma
Materi
No
1
2
3

Komponen
Penilaian
Kriteria
pendidikan
Tampilan
program
Kualitas
teknis

Jumlah Rerata

Jum Jumlah
Perse
ersenta Katego
lah
Skor
ri
se (%)
(
skor
maks
Sangat
228
264 85,4
5,42%
Baik
Sangat
270
312 83,8
3,80%
Baik
Sangat
121
144 84,7
4,72%
Baik
Sangat
619
720 84,6
4,65%
Baik

Hasil rekap uji validasi
dasi tenaga ahli
materi di atas, maka diperoleh
oleh hasil rerata
indikator tiap penilaian selanjutny
utnya direrata dan
diperoleh dengan hasil “Sangat
gat Baik” maka
dapat disimpulkan bahwa media
dia pembelajaran
ini sudah efektif, meskipun pe
perlu dilakukan
revisi
dari
berbagai
maasukan
guna
penyempurnaan media yang lebi
lebih baik. Hasil
tersebut dinyatakan dalam gam
gambar diagram
berikut.

2
3

Tampilan
program
Kualitas
teknis

Jumlah Rerata

221

24
240

92,08%

96

10
108

88,89%

488

54
540

90,01%

Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik

Hasil rekap uji va
validasi guru pengampu
di atas, maka diperoleh ha
hasil rerata indikator
tiap penilaian selanjutnyaa di
direrata dan diperoleh
dengan hasil “Sangatt Baik” maka dapat
disimpulkan bahwa medi
edia pembelajaran ini
sudah efektif, dan masuka
sukan yang membangun
dapat dijadikan penyempur
mpurnaan media yang
lebih baik. Hasil tersebut
sebut dinyatakan dalam
gambar diagram berikut.

sentase Rerata Hasil Uji
Gambar 5. Diagram Persent
Validasi Penggunaa G
Guru Pengampu.
Hasil rekap uji va
validasi tanggapan dan
sikap sesuai dengan analisi
nalisis angket pernyataan
tertutup, maka diperole
oleh hasil tiap item
selanjutnya direrata dan
an dinyatakan dalam
gambar diagram berikut.
Gambar 4. Diagram Persentase
se Rerata Hasil
Uji Validasi Tenaga Ahli
hli Materi
Validasi yang telah dilak
lakukan terhadap
tenaga ahli media dan tenaga ahl
ahli materi yang
telah dilakukan revisi dari berba
rbagai masukan,
selanjutnya di ujikan terhadap pengguna
p
yaitu
guru pengampu dan siswa untuk di peroleh
sikap dan tanggapan siswa.

Tabel 6. Data dan Analisis
isis Persentase Hasil Uji
Validasi Penggun
ngguna Siswa .
No
1
2

Indikator
Tanggapan
Siswa
Sikap
Siswa

Jumlah Rerata

Diagram Validasi Pengguna
Guru Pengampu
Tabel 5. Data dan Analisis Persent
sentase Hasil Uji
Validasi Guru Pengam
ampu
No

Komponen
Penilaian

Jumlah
skor

1

Kriteria
pendidikan

171

Jumlah Persen
P
Skor
tase
maks
(%)
192

89
89,06%

Katego
ri
Sangat
Baik

Jumlah
skor
1951
1900

Jum
Jumlah
Persenta Katego
S
Skor
se (%)
ri
m
maks
Sangat
22
2280 85,57 %
Baik
Sangat
22
2280 83,33 %
Baik
Sangat
84,45%
Baik

Hasil rekap uji validasi sikap dan
tanggapan siswa, maka di
diperoleh hasil rerata
indikator tiap penilaian sel
selanjutnya direrata dan
diperoleh dengan hasill ““Sangat Baik” maka
dapat disimpulkan bahwa
hwa media pembelajaran
ini sudah efektif, dann validasi ini untuk
memperkuat hasil peneliti
litian validasi terhadap

pengguna. Hasil tersebut diny
dinyatakan dalam
gambar diagram berikut.

Gambar 6. Diagram Persentase R
Rerata Hasil Uji
Validasi Pengguna Tangga
ggapan dan
Sikap Siswa.
PEMBAHASAN
Validasi Tenaga Ahli Media
Hasil analisis uji validasi
va
media
pembelajaran terhadap kompone
ponen penilaian
tampilan program dan kualitas
tas teknis, dapat
disimpulkan bahwa mediaa pembelajaran
interaktif kompetensi keahliann melaksanakan
service sepeda motor cukup efekt
fektif dan sudah
memenuhi aspek penilaian penila
nilaian media dan
dinyatakan efektif untuk diguna
unakan sebagai
media pembelajaran yang interakt
aktif.
Persentase keseluruhan
uhan dapat dilihat
dari angket pernyataan tertutup
utup yang telah
diujikan yaitu bernilai 73,54% dikategorikan
“baik”, dapat dilihat pada tabe
abel 3. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut
kut:
Tampilan program ber
ernilai 72,08%
(baik). Hal tersebut ditunjukkan
ukkan sesuai uraian
sebagai berikut: pewarnaan yang
ang sudah cukup
sesuai sehingga membantu dalam
lam pemahaman
konsep, tata bahasa yang cukup baik dan
seragam akan memudahkan dalam
dala pembacaan
oleh pengguna, tombol int
interaktif yang
digunakan untuk memasuki ma
materi sehingga
cukup mudah dikenali, gambar/
ar/ grafis dengan
tampilan teks dan animasi menj
enjadikan lebih
mudah dalam memahami materi,
eri, animasi yang
tidak terlalu cepat dan terliha
ihat jelas dapat
membantu mengingat materi,
i, suara sebagai
pengiring yang dapat diseting vol
volumenya dan
dilengkapi dengan narasi yang
ng cukup jelas
sehingga dapat menghilangkan
kan rasa jenuh,
tombol yang cukup mudah diopr
dioprasikan dan
memudahkan untuk keluar darii program
pr
sangat
mudah dikenali, dan desain interface
int
dengan

transisi layar dan me
menggunakan resolusi
sehingga dapat berjalan ke semua jenis monitor.
Kualitas teknis be
bernilai 75,00% (baik),
dengan rincian sebagaii be
berikut: pengoprasian
program yang dapat diinst
instal dengan komputer
tanpa menggunakan CD
D dan dapat berjalan
dengan lancar sehinggaa cukup memudahkan
pengguna, keamanan dann ke
kenyamanan program
yang tidak dapat di-edit,
dit, dihapus dan dapat
berjalan di semua kompute
puter sehingga pengguna
cukup mudah dalam pe
pengoprasiannya, dan
penanganan kesalahan da
dan fasilitas program
dengan dilengkapi dengan
an bantuan dan program
yang terdiri dari satu file
ile sehingga bebas dari
kesalahan.
Hal di atas sesua
sesuai dengan pendapat
Squires (1994:120),
bahwa multimedia
pembelajaran interaktiff memiliki komponen
penilaian tampilan progr
ogram yang baik dan
komponen penilaian kualit
litas teknis yang baik.
Hasil angket pernyataan terbuka
diperoleh analisis meng
ngenai kelebihan dan
kekurangan program m
media pembelajaran
service sepeda motor. Ada
dapun kelebihan media
pembelajaran adalah sebaga
bagai berikut: secara isi
materi sudah baik, gam
gambar animasi materi
sudah
mendukung,
dan
grafis
dan
pewarnaannya sudah bagus. Sedangkan
kekurangan dari media pem
pembelajaran ini adalah:
opening kurang jelas, bac
background warna soft
saja, jenis huruf standart
rt ((Times New Roman),
animasi pada background
ound mengacaukan fokus,
dan gambar sketsa yangg kur
kurang jelas beberapa
foto profil.
Validasi Ahli Materi
Hasil analisis uji validasi media
pembelajaran terhadap komponen penilaian
kriteria pendidikan, tam
ampilan program dan
kualitas teknis di atas maka
aka dapat disimpulkan
bahwa
media
pembe
mbelajaran
interaktif
kompetensi keahlian m
melaksanakan service
sepeda motor ini efektif
if da
dan sudah memenuhi
aspek penilaian media da
dan dinyatakan efektif
untuk digunakan sebagai
gai media pembelajaran
yang interaktif.
Persentase keselur
seluruhan dapat dilihat
dari angket pernyataann tertutup yang telah
diujikan yaitu bernilai 84,65% dikategorikan
“Sangat Baik”, dapat di
dilihat pada table 4.
Adapun rinciannya adalah
ah sebagai berikut:
Kriteria pendidika
dikan bernilai 86,54%
(Sangat Baik), hal tersebut
sebut ditunjukkan dalam

uraian bahwa: isi materi mempunyai konsep
yang benar dan tepat disertai adanya soal tes
yang dilengkapi dengan kunci jawaban dan
animasi akan memperjelas pemahaman materi,
interaksi dengan pengguna disesuaikan dengan
kehendak siswa sehingga meningkatkan dalam
pembelajaran, dan umpan balik digunakan
untuk mengecek jawaban dari latihan soal
sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti
guru.
Tampilan program bernilai 87,11%
(Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai
uraian sebagai berikut: pewarnaan yang sudah
sesuai sehingga membantu dalam pemahaman
konsep, tata bahasa yang baik dan seragam akan
memudahkan dalam pembacaan oleh pengguna,
tombol interaktif yang digunakan untuk
memasuki materi sehingga cukup mudah
dikenali, gambar/ grafis dengan tampilan teks
dan animasi menjadikan lebih mudah dalam
memahami materi, animasi yang tidak terlalu
cepat dan terlihat jelas dapat membantu
mengingat materi, suara sebagai pengiring yang
dapat di-stel volumenya dan dilengkapi dengan
narasi yang cukup jelas sehingga dapat
menghilangkan rasa jenuh, tombol yang cukup
mudah dioprasikan dan memudahkan untuk
keluar dari program sangat mudah dikenali, dan
desain interface dengan transisi layar dan
menggunakan resolusi sehingga dapat berjalan
ke semua jenis monitor.
Kualitas teknis bernilai 85,00%
(Sangat Baik), dengan rincian sebagai berikut:
pengoprasian program yang dapat diinstal
dengan komputer tanpa menggunakan CD dan
dapat berjalan dengan lancar sehingga
memudahkan pengguna, keamanan dan
kenyamanan program yang tidak dapat di-edit,
dihapus dan dapat berjalan di semua komputer
sehingga
pengguna
mudah
dalam
pengoprasiannya, dan penanganan kesalahan
dan fasilitas program dengan dilengkapi dengan
bantuan dan program yang terdiri dari satu file
sehingga bebas dari kesalahan.
Hal di atas sesuai dengan pendapat
Squires (1994:120), bahwa multimedia
pembelajaran interaktif memiliki kriteria
pendidikan yang baik, penilaian tampilan
program yang baik dan penilaian kualitas teknis
yang baik.
Hasil angket pernyataan terbuka
diperoleh analisis mengenai kelebihan dan

kekurangan program media pembelajaran
service sepeda motor. Adapun kelebihan media
pembelajaran adalah sebagai berikut: praktis
dan
mudah
mengoprasikannya,
dapat
membantu siswa mempelajari poin-poin service
sepeda motor, dan dapat digunakan untuk
belajar siswa, tanpa bantuan guru. Sedangkan
kekurangan dari media pembelajaran ini adalah:
jenis huruf yang digunakan sebagian kurang
jelas, beberapa kata Ejaan Yang Dibenarkan
(EYD) perlu dilakukan perbaikan, gambargambar diperjelas, materi didetailkan, dan menu
yang terlalu banyak disederhanakan agar lebih
mudah
dalam
menggunakan
media
pembelajaran interaktif (MPI).
Berdasarkan validasi ahli media dan
ahli materi maka media dilakukan perbaikan
berupa: Opening yang kurang jelas dilakukan
perubahan dengan gambar biasa, background
dengan tampilan warna yang menjenuhkan
diganti warna yang lebih soft, perubahan pada
jenis huruf standar (Times New Roman), kata
ejaan yang kurang sesuai sudah dibenarkan
sesuai EYD, Gambar sudah diperjelas meskipun
animasi masih sangat sederhana dan perlu
dikembangkan lebih luas, materi sudah
dilakukan
perubahan
sesuai
kebutuhan
meskipun media masih banyak teks, dan menu
pada materi sudah disederhanakan. Namun
dalam perbaikannnya belum sepenuhnya
dilakukan perbaikan diantaranya: animasi yang
masih sangat sederhana, gambar sketsa yang
masih pecah, teks yang terlalu banyak, sehingga
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
media ini untuk menjadi lebih baik.
Validasi Guru Pengampu
Hasil analisis uji validasi media
pembelajaran terhadap komponen penilaian
kriteria pendidikan, tampilan program dan
kualitas teknis di atas maka dapat disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran
interaktif
kompetensi keahlian melaksanakan service
sepeda motor ini efektif dan sudah memenuhi
aspek penilaian media dan dinyatakan efektif
untuk digunakan sebagai media pembelajaran
yang interaktif.
Persentase keseluruhan dapat dilihat
dari angket pernyataan tertutup yang telah
diujikan yaitu bernilai 90,01% dikategorikan
“Sangat Baik”, dapat dilihat pada table 5.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Kriteria pendidikan bernilai 89,06%
(Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai
uraian sebagai berikut: pembelajaran didalam
kelas dengan menggunakan perangkat komputer
dan materi yang sesuai dan jelas yang
disesuaikan
dengan
kondisi
siswa
menggunakan program multimedia akan lebih
memudahkan dalam proses pembelajaran,
kurikulum yang berlaku dengan standar
kompetansi dan kompetensi keahlian, isi materi
mempunyai konsepan yang benar dan tepat
dilengkapi dengan adanya soal tes disertai
dengan kunci jawaban dan animasi sehingga
akan memperjelas dalam pemahaman materi,
interaksi dengan pengguna yang disesuaikan
dengan kehendak siswa sehingga meningkatkan
hasil belajar, umpan balik digunakan untuk
mengecek jawaban dengan latihan soal
sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti
guru.
Tampilan program bernilai 92,08%
(Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai
uraian sebagai berikut: pewarnaan yang sesuai
sehingga membantu dalam pemahaman konsep,
tata bahasa yang baik dan seragam akan
memudahkan dalam pembacaan oleh pengguna,
tombol interaktif yang digunakan untuk
memasuki materi sehingga mudah dikenali,
gambar/ grafis dengan tampilan teks dan
animasi menjadikan lebih mudah dalam
memahami materi, animasi yang tidak terlalu
cepat dan terlihat jelas dapat membantu
mengingat materi, suara sebagai pengiring yang
dapat diseting volumenya dan dilengkapi
dengan narasi yang cukup jelas sehingga dapat
menghilangkan rasa jenuh, tombol yang mudah
dioprasikan dan memudahkan untuk keluar dari
program sangat mudah dikenali, dan desain
interface
dengan
transisi
layar
dan
menggunakan resolusi sehingga dapat berjalan
ke semua jenis monitor.
Kualitas teknis bernilai 88,89%
(Sangat Baik), dengan rincian sebagai berikut:
pengoprasian program yang dapat diinstal
dengan komputer tanpa menggunakan CD dan
dapat berjalan dengan lancar akan memudahkan
pengguna, keamanan dan kenyamanan program
yang tidak dapat di-edit, dihapus dan dapat
berjalan di semua komputer sehingga pengguna
mudah
dalam
pengoprasiannya,
dan
penanganan kesalahan dan fasilitas program
dengan dilengkapi dengan bantuan dan program

yang terdiri dari satu file sehingga bebas dari
kesalahan.
Hal di atas sesuai dengan pendapat
Squires (1994:120), bahwa multimedia
pembelajaran interaktif kriteria pendidikan yang
baik, penilaian tampilan program yang baik dan
penilaian kualitas teknis yang baik.
Hasil angket pernyataan terbuka
diperoleh analisis mengenai kelebihan dan
kekurangan program media pembelajaran
service sepeda motor. Adapun kelebihan media
pembelajaran
adalah
sebagai
berikut:
pengoprasian mudah, peserta didik lebih mudah
dalam memahami materi dari tampilan media
animasi dari program flash, praktis sistematis,
ketertarikan anak didik untuk memperhatikan
lebih mudah karena didukung dengan animasi
dan sound musik yang lebih baik. Sedangkan
kekurangan dari media pembelajaran ini adalah:
belum ada video, diberi daftar pustaka/ sumber,
variasi kurang, dan kelengkapan dalam
pembelajaran perlu ditambah.
Validasi Tanggapan dan Sikap Siswa
Hasil analisis uji validasi media
pembelajaran terhadap tanggapan dan sikap
siswa di atas maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran interaktif kompetensi
keahlian melaksanakan service sepeda motor
ini efektif dan sudah memenuhi aspek penilaian
media dan dinyatakan efektif untuk digunakan
sebagai media pembelajaran yang interaktif.
Persentase keseluruhan dapat dilihat
dari angket pernyataan tertutup yang telah
diujikan yaitu bernilai 84,45% dikategorikan
“Sangat Baik”, dapat dilihat pada table 6.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
untuk tanggapan siswa bernilai 85,57% (Sangat
Baik). untuk sikap siswa bernilai 83,33%
(Sangat Baik).
Hasil angket pernyataan terbuka
diperoleh analisis mengenai kelebihan dan
kekurangan program media pembelajaran
service sepeda motor. Adapun kelebihan media
pembelajaran
adalah
sebagai
berikut:
didalamnya lengkap, beserta gambar gerak, bisa
mengulang
materi,
mudah
dalam
pengoprasiannya, tidak membuat bosan, dan
ada musiknya, dapat diinstal kekomputer tanpa
menggunakan CD, presentasi materinya lebih
menarik, lebih santai dalam pemebelajaran,
tidak berisik suara guru, mendapat informasi
tetntang service sepeda motor, materi cepat

untuk dipahami dan cukup lengkap, adanya
pendukung membuat siswa senang dalam
pembelajaran, ada musiknya yang dapat dirubah
sesuai keinginan. terdapat fasilitas bantuan
dalam penggunaan media pembelajaran.
Kekurangan dari media pembelajaran
ini adalah: menggunakan warna yang tidak
sesuai dengan pembelajaran, animasi kurang
baik, animasi kurang sempurna, ikon-ikon yang
ditampilkan kurang ada kejelasan, beberapa
gambar kurang jelas.
Berdasarkan validasi pengguna yaitu
guru pengampu dan siswa maka media ini
dilakukan perbaikan diantaranya: pemberian
daftar pustaka sebagai rujukan/ referensi
pengguna, kelengkapan animasi sebagian sudah
dikembangkan,
desai
layar
sudah
disederhanakan. Namun hal yang belum
dilakukan perbaikan dalam media ini agar lebih
sempurna yaitu: animasi perlu dikembangkan
lebih baik lagi sehingga lebih jelas siswa dalam
merespon, video untuk menggambarkan kondisi
sebenarnya. Sehingga peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan media ini dengan kekurangankekurangan yang belum dapat dilakukan
perbaikan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka disimpulkan sebagai
berikut:
Media
pembelajaran
interkatif
dikatakan efektif paling tidak mempunyai
beberapa syarat, yaitu: memenuhi kriteria
pendidikan, penilaian tampilan program, dan
penilaian kualitas teknis dengan indikator
“Baik” dan “Sangat Baik”. Berdasarkan Hasil
uji
validasi
keefektifan
multimedia
pembelajaran interaktif kompetensi keahlian
melaksanakan service sepeda motor yang
dilakukan
tenaga ahli media, tenaga ahli
materi, dan pengguna sebagai berikut: (a) Hasil
uji validasi tenaga ahli media, bernilai 73,54%
yang termasuk dalam katagori Baik. (b) Hasil
uji validasi tenaga ahli materi, bernilai 85,91%
yang termasuk dalam katagori Sangat Baik.
(c) Hasil uji validasi pengguna Guru bidang
studi bernilai 90,01% yang termasuk dalam
katagori Sangat Baik .
Hasil uji analisis pendapat dan sikap
siswa terhadap media pembelajaran interaktif
kompetensi keahlian melaksanakan service

sepeda motor secara keseluruhan bernilai
84,45% dikategorikan “Sangat Baik”. Adapun
rinciannya sebagai berikut: (a) Uji validasi
tanggapan siswa bernilai 85,57% (Sangat Baik).
(b) Uji validasi sikap siswa bernilai 83,33%
(Sangat Baik).
Dari hasil analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran
interaktif melaksanakan service sepeda motor
efektif dan memenuhi aspek penilaian media
pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan
pernyataan siswa bahwa dengan adanya
multimedia pembelajaran interaktif materi cepat
dipahami dan cukup lengkap namun ada
beberapa gambar yang kurang jelas.
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian
diatas, maka penulis dapat memberi saran
sebagai berikut:
1. Program multimedia pembelajaran interaktif
dapat dikembangkan lebih lanjut disesuaikan
dengan
komponen
penilaian
media
pembelajaran.
2. Progam multimedia pembelajaran interaktif
ini sebaiknya digunakan sebagai media
pembelajaran tambahan.
3. Pengembangan penelitian terhadap media
pembelajaran interaktif kompetensi keahlian
melaksanakan service sepeda motor untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan multimedia interaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan:
Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers.
Squires D. 1994:120.The Process of Evaluating
Softwere and Its Effect on Learning.
Tersedia pada :
http://hagar.up.ac.za/catts/learner/eel/conc
/ conceot.html, diakses 05 Mei 2012.
Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.