Mall Ekspresionisme Deli Serdang Chapter III VI
BAB III
METODOLOGI
3.1.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan “Mall Ekspresionis
Deli Serdang” adalah penelitian deskritif, yaitu penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu fenomena/ peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa
adanya. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif
ini adalah peneliti sendiri. Metoda penelitian ini digunakan sebagai metoda untuk
menggambarkan apa adanya berkaitan dengan variabel-variabel atau kondisikondisi dalam sebuah situasi (Dantes, 2012:51). Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dimana data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara,
hasil pemotretan, analisi dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformsikan
dalam bentuk angka). Hasil analisi berupa pemaparan mengenai situasi yang
diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. (Gunawan, 2013:87)
3.2. Posisi Penelitian dalam Metoda Perancangan
Penelitian ini digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yaitu untuk
memahami karakteristik perilaku pengunjung perbelanjaan di Kab. Deli Serdang
dan penumpang pesawat di Bandar Udara Kualanamu. Kesimpulan penelitian ini
akan digunakan dalam proses perancangan “Mall Ekspresionis Deli Serdang”
untuk mendapatkan bangunan dengan karakteristik yang khas dan sesuai dengan
perilaku target pengunjung perancangan yaitu penduduk Kab. Deli Serdang dan
penumpang pesawat/turis.
46
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
3.3. Tahapan Analisa Data
Tahapan analisa data merupakan suatu alat yang digunakan dalam
pembahasan dan penyelesaian rumusan masalah yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu kesimpulan yang menjadi dasar bagi penyelesaian suatu
keputusan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1995).
Tahapan analisa data yang akan dilakukan untuk menyelesaikan rancangan
penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan data
Pada tahap ini, dilakukan penetapan latar penelitian dan penentuan
strategi dan teknik pengumpulan data.
2. Pengolahan dan pemaknaan data
Pada tahap ini, dilakukan pengolahan data dengan analisis data kualitatif
yang dilakukan sampai tidak diperoleh informasi baru.
3. Pemunculan konsep
Tahap ini menggunakan hasil analisis tahap sebelumnya dan hasil
tersebut akan memunculkan teori/landasan yang dapat menyelesaikan
permasalahan perancangan dan menyediakan keterangan terhadap
fenomena yang ditemui.
4. Pelaporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan kelengkapan proses penelitian yang
harus dipenuhi oleh para peneliti dalam kegiatan penelitian.
3.4.Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metoda Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan, beberapa
metoda pengumpulan data digunakan, yaitu :
a. Survey lapangan (observasi visual)
Dilakukan
dengan
mengumpulkan
data-data
tapak
lokasi
perancangan berupa foto-foto eksisting keadaan tapak yang
bertujuan
untuk
mendapatkan
data
otentik
pada
lokasi
47
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
perancangan dimana lokasi perancangan berada di Jl. Bandara
Udara Kualanamu, Kab. Deli Serdang.
b. Observasi
Dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap
kegiatan yang berlangsung dalam sebuah pusat perbelanjaan dan
perilaku pengguna, yaitu pengunjung lokal pusat perbelanjaan dan
turis untuk suatu periode dan mencatatkan hal-hal yang diamati,
sehingga diperoleh data yang akurat. Kegiatan observasi ini
dilakukan pada dua lokasi yaitu Bandara Udara Kualanamu untuk
mengobservasi perilaku dan kegiatan turis dan penduduk lokal
yang berkunjung; dan Suzuya Plaza yang berada di Tanjung
Morawa untuk mengobservasi kegiatan dan perilaku penduduk
yang berkunjung ke pusat perbelanjaan.
c. Studi literatur
Dilakukan dengan cara mencari informasi dan data aktual dalam
bentuk buku, arsip, dokumen atau jurnal mengenai kawasan
perancangan, bangunan mall serta tema (ekspresionisme).
d. Studi kasus
Dilakukan dengan cara meneliti atau menyelidiki kasus yang
sama, dalam konteks ini adalah kasus bangunan mall dan kasus
tema ekspresionisme,
secara mendalam sehingga diperoleh
informasi lengkap mengenai kasus guna memecahkan persoalan
yang dihadapi dalam perancangan.
3.5. Lokasi dan Objek Penelitian Observasi
Lokasi survey lapangan (observasi visual) dilakukan pada tiga lokasi
alternatif yang berada di Jl. Bandar Kualanamu dengan objek penelitian adalah
kondisi ketiga tapak tersebut dan lingkungan sekitarnya.
Lokasi penelitian observasi pengguna dilakukan pada dua lokasi dengan
objek penelitian yang berbeda yaitu :
a. Bandar Udara Kualanamu
Objek penelitian pada lokasi ini adalah para pengunjung dan
penumpang pesawat Bandar Udara Kualanamu dimana terdapat turis
48
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
dan penduduk. Yang diamati pada lokasi ini adalah perilaku dan
kegiatan yang dilakukan oleh para pengunjung dan penumpang.
b. Suzuya Plaza
Objek penelitian pada lokasi ini adalah para pengunjung Suzuya
Plaza yang merupakan penduduk sekitar. Yang diamati pada lokasi
ini adalah perilaku dan kegiatan yang dilakukan oleh para
pengunjung.
3.6. Hasil Observasi
3.6.1. Hasil observasi Lokasi Bandar Kualanamu
Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa kelompok pengunjung,
yaitu :
a. Penumpang pesawat, terdiri dari penumpang yang akan
berangkat dan yang datang
b. Penduduk yang datang berkunjung
c. Penduduk yang menjemput
Gambar 3.1 Pengunjung bandara
Berdasarkan observasi yang dilakukan, beberapa perilaku pengunjung
yang dapat dilihat adalah:
-
Penumpang pesawat pada hari kerja (bukan hari libur)
kebanyakan berpergian sendiri atau berkelompok kecil (2-3
orang), ada sebagian kecil yang berpegian dalam kelompok
besar (keluarga, teman);
-
Setelah check-in pesawat, untuk menghabiskan waktu sebelum
broading, ada penumpang yang memilih untuk duduk di tempat
duduk yang disediakan di beberapa area dan berbincang dengan
teman/keluarganya atau memakai gadget, ada yang berjalanjalan melihat retail dan makan di restoran/cafe, dan ada yang
memilih untuk langsung masuk ke ruang tunggu;
49
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Aktivitas pengunjung bandara
-
Penduduk yang datang ke bandara ini umumnya datang
bersama keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Anak-anak ini berumur 5-13tahun. Kelompok ini datang untuk
berjalan-jalan, melihat fasilitas yang disediakan bandara atau
untuk memperlihatkan Bandar Udara Kualanamu kepada anakanak ;
-
Terdapat beberapa penduduk yang datang untuk menjemput
penumpang kenalannya di bandara. Penduduk ini ada yang
datang secara berkelompok (2-3 orang), ada yang datang
sendiri. Penduduk ini biasanya langsung menunggu di pintu
kedatangan. Saat menunggu, ada yang duduk sambil memakai
gadget, ada yang mengajak orang lain yang menunggu
berbicara sambil berdiri;
Gambar 3.3 Aktivitas penduduk yang menjemput
-
Pengunjung baik penduduk maupun penumpang memiliki
perilaku/kebiasaan untuk berfoto jika terdapat spot atau area
foto yang bagus;
50
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Aktivitas berfoto
-
Pengunjung bandara ini umumnya datang dengan mobil, ada
juga yang datang dengan kereta api.
3.6.2. Hasil observasi Lokasi Suzuya Plaza
Pada Suzuya plaza, pengunjung dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu :
a. Kelompok remaja
b. Kelompok ibu rumah tangga
c. Kelompok karyawan kantor
Berdasarkan observasi yang dilakukan, beberapa perilaku pengunjung
yang dapat dilihat adalah:
-
Kelompok remaja berjalan-jalan secara berkelompok 3-6 orang
dan datang dengan kendaraan umum atau dengan sepeda motor.
Kelompok ini umumnya adalah siswa SMP dan mayoritasnya
adalah siswa SMA;
-
Beberapa aktivitas kelompok remaja adalah berjalan-jalan,
melihat barang jualan, berbelanja, makan dan duduk
berbincang. Dimana urutan aktivitas mereka bervariasi, ada
yang datang berjalan-jalan dulu, setelahnya makan dan
berbincang di restoran, dan ada yang sebaliknya;
-
Kelompok remaja ini biasanya berjalan bersamping-sampingan
jika tidak orang lain di koridor / area jalan. Mereka masih
membawa tas sekolah sehingga bisa diasumsi mereka datang
ke Suzuya Plaza setelah selesai sekolah atau ekstrakulikuler;
51
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
-
Kelompok ibu rumah tangga ada yang datang datang sendiri
hanya untuk membeli keperluan sehari-hari, ada yang datang
bersama
anak-anak
untuk
makan,
berjalan-jalan
dan
berbelanja;
-
Kelompok ibu rumah tangga memiliki beberapa aktivitas yang
dapat dilakukan di plaza ini yaitu, aktivitas berbelanja di
supermarket dan toko pakaian, dan mengajak anaknya untuk
bermain di game center di lantai atas atau mengajak makan di
restoran. Kelompok ini datang dengan kendaraan umum atau
sepeda motor;
-
Anak-anak yang datang bersama ibunya umumnya berumur 512 tahun. Saat anak-anak bermain dengan game, sang ibu
menunggu dan duduk di dekat anak-anak;
-
Kelompok karyawan kantor biasanya datang bersama teman
sekantornya untuk makan siang di restoran/ tempat makan
dimana mereka makan sambil berbincang-bincang dan
berjumlah 3-5 orang. Ada yang datang untuk membeli
beberapa
kebutuhan
di
supermarket.
Kendaraan
yang
digunakan adalah sepeda motor atau mobil;
-
Terdapat beberapa pengunjung yang datang ke Suzuya Plaza
untuk menggunakan fasilitas bank cabang untuk melakukan
transaksi;
-
Terdapat juga kelompok karyawan wanita yang datang
berkelompok untuk membeli beberapa keperluan , ada juga
yang datang dengan anaknya ;
-
Barang belanjaan para pengunjung Suzuya Plaza ini umumnya
tidak banyak;
-
Pihak Suzuya Plaza juga membuat beberapa acara untuk
menarik pelanggan seperti festival lagu dangdut yang
diselenggarakan 10 Maret 2016 lalu.
52
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
3.7.
Kesimpulan
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan “Mall Ekspresionis
Deli Serdang” adalah penelitian deskritif, dimana alat pengumpul data adalah
peneliti sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami karakteristik
perilaku pengunjung perbelanjaan di Kab. Deli Serdang dan penumpang pesawat
di Bandar Udara Kualanamu. Terdapat beberapa lokasi dan objek penelitian,
yaitu :
-
Tiga lokasi alternatif tapak di Jl. Bandar Kualanamu, dimana objek
penelitian adalah kondisi ketiga tapak tersebut dan lingkungan sekitarnya,
-
Bandar Udara Kualanamu, dimana objek penelitian adalah para
pengunjung dan penumpang Bandar Udara Kualanamu,
-
Suzuya Plaza, dimana objek penelitian adalah para pengunjung Suzuya
Plaza.
Tahapan analisa data yang akan dilakukan untuk menyelesaikan rancangan
penelitian ini adalah pengumpulan data, pengolahan dan pemaknaan data,
pemunculan konsep, dan pelaporan hasil penelitian. Metoda pengumpulan data
yang digunakan adalah survey lapangan
(observasi visual), observasi, studi
literatur, dan studi kasus.
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil observasi,
yaitu :
-
Pengunjung bandara terdiri dari penduduk yang berkunjung, menjemput
dan penumpang pesawat;
-
Pengunjung datang secara berkelompok (2-5 orang) dan kebanyakan
datang dengan mobil;
-
Aktivitas pengunjung di bandara adalah menghabiskan waktu dengan
duduk berbincang atau menggunakan gadget, berjalan-jalan melihat retail,
makan di restoran/cafe, dan berfoto;
-
Pengunjung Suzuya Plaza terdiri dari kelompok remaja, kelompok ibu
rumah tangga, dan kelompok karyawan kantor;
53
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
-
Kelompok remaja datang secara berkelompok 3-6 orang dengan kendaraan
umum atau sepeda motor. Aktivitas yang dilakukan adalah melihat barang
jualan, berbelanja, makan dan duduk berbincang;
-
Kelompok ibu rumah tangga datang sendiri atau bersama anak-anaknya
(5-12 tahun). Aktivitas yang dilakukan adalah berbelanja di supermarket
dan toko pakaian, dan mengajak anaknya untuk bermain di game center
atau mengajak makan di restoran;
-
Kelompok karyawan kantor ada yang datang secara berkelompok (3-5
orang), ada yang datang sendiri dengan kendaraan sepeda motor atau
mobil. Aktivitas yang dilakukan adalah makan sambil berbincang-bincang,
membeli beberapa kebutuhan di supermarket, dan menggunakan fasilitas
bank cabang untuk melakukan transaksi.
Dari hasil kesimpulan observasi diatas, terdapat beberapa perilaku
pengunjung yang perlu diperhatikan dan dapat diaplikasikan dalam proses
perancangan, yaitu
-
Perilaku pengunjung untuk berfoto untuk mendapat atau menyimpan
kenangan tempat-tempat yang telah dikunjungi. Perilaku ini dapat
diaplikasikan untuk merancang sebuah area atraktif atau iconic.
-
Perilaku pengunjung untuk makan dan berbincang. Dengan adanya
perilaku ini, area kuliner dapat diperbanyak.
-
Perilaku pengunjung untuk duduk dan beristirahat. Perilaku ini dapat
diaplikasikan ke dalam rancangan menjadi sebuah taman untuk beristirahat.
54
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1.
Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan
4.1.1. Analisa Lokasi
Gambar 4.1. Lokasi tapak
Lokasi site
: Jl. Bandara Kualanamu, Kec. Batang Kuis
Eksisting site
: Lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar
Luas Lahan
: ±30.000 m2
Luas bangunan
: ±15.000 m2
Lebar jalan
: -
GSB
: -
KDB maks.
Jl. Bandara Kualanamu = 24m
Jl. Batang Kuis
= 11m
Jl. Bandara Kualanamu = 13 m
Jl. Batang Kuis = 6.5 m
: 70%
Ketinggian bangunan : 145m
KDH
: 100 % - (KDB + 20% KDB)= 100% - (70% +
20% x 70%) = 16% luas lahan
Kontur
: Relatif datar
55
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Ukuran tapak
Keterangan:
Batas site = ___________
Garis GSB = ___________
Menurut RTRW Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Batang Kuis
merupakan kawasan yang diperuntukkan sebagai perdagangan dan jasa lokal,
pengolahan pertanian dan perkebunan, TOD (Transit Orisented Development),
serta perumahan dan permukiman. Dengan peruntukan kawasan adalah
sebagai kawasan perdagangan dan jasa juga sebagai TOD, maka fungsi pusat
perbelanjaan sangatlah cocok untuk mendukung fasilitas kawasan.
Adapun potensi utama tapak perancangan adalah :
-
Letak tapak sangat strategis, berada di hook jalan
-
Memiliki fasilitas transportasi yang memadai
-
Berjarak cukup dekat dengan bandara udara dan pemukiman warga
56
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Batas Tapak
Gambar 4.3. Batasan tapak
Batas utara
: perkebunan
Batas selatan
: Perkebunan, rumah penduduk, warung, dan Jl.
Bandara Kuala Namu
Batas timur
: Perkebunan , Jl. bandara kualanamu
Batas barat
: Rumah penduduk, warung , Jl. Batang Kuis
4.1.3. Analisa Iklim
Gambar 4.4. Pergerakan matahari pada tapak
57
Universitas Sumatera Utara
Jatuhan bayangan pagi
Jatuhan bayangan sore
Gambar 4.5. Jatuhan bayangan pada tapak
Menurut data Laporan Katalog BPS : 1102001.1212270 Batang Kuis
dalam angka 2015, Tertera mengenai kondisi geografis Kec. Batang Kuis :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Letak : 3˚35-3 ˚41 LU; 41˚-46 ˚ BT
Iklim rata-rata max. : 32 ˚ C
Iklim rata-rata min. : 22,4 ˚C
Kontur : relatif datar
Curah hujan kec. Batang kuis : 1.821 mm/tahun
Kec. Angin : 1,33mm/dt
Arah angin pagi dan siang berasal dari arah timur laut
Arah angin sore dan malam berasal dari arah barat daya
Tabel 4.1. Tabel analisa iklim
Permasalahan
Solusi
Pada pagi hari, bangunan dalam tapak
Pendesainan bangunan yang tidak
akan membayangi rumah penduduk di
terlalu tinggi/ tidak berorientasi
belakang tapak
menutupi rumah penduduk
Permukaan fasad bangunan gampang
Pembuatan orientasi yang tidak /
terekspos panas matahari
minim mengarah ke timur dan ke
barat
58
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Tata Guna Lahan
Gambar 4.6.Tata guna lahan sekitar tapak
Keterangan
:
POTENSI
:
Area sekitar site didominasi permukiman penduduk dan fungsi
perdagangan, sehingga keberadaan bangunan tidak menjadi alien diantara
bangunan sekitarnya melainkan fungsi bangunan didukung penuh dengan
adanya permukiman dan area perdagangan disekitar site.
59
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.1.7. Pencapaian
Untuk sarana pencapaian, bisa menggunakan kendaraan umum seperti
bus ALS, taxi, dan kendaraan pribadi seperti mobil/motor.
Pencapaian dari Medan ke Site, bisa melalui 3 jalur yaitu:
Gambar 4.9. Pencapaian dari Kota Medan menuju tapak
Jalan tercepat adalah Tol Belmera dan Batang Kuis sepanjang ± 28.2km
yang dapat ditempuh dalam 44 menit (non traffic);
Jalan dari Letda Sujono lalu ke Gg. Pendidikan sepanjang ±17km yang
dapat ditempuh dalam 43 menit (non traffic);
Dari area denai ke jalan Gg. Pendidikan sepanjang ±20km yang dapat
ditempuh dalam 51 menit (non traffic).
Pencapaian dari Bandara Kuala Namu ke site, bisa melalui 2 jalur
yaitu:
Gambar 4.10. Pencapaian dari Bandar Udara Kualanamu menuju
tapak
61
Universitas Sumatera Utara
Jalan tercepat adalah: Jl. Bandara Kuala Namu ke Jl. Batang Kuis
sepanjang ± 17.3 km (harus melalui ‘U turn’ di jalan batang kuis) yang
dapat ditempuh dalam 19 menit (non traffic)
Lubuk Pakam sepanjang ±14.3km yang dapat ditempuh dalam 24 menit
(non traffic)
Pencapaian dari site ke Bandara Kualanamu, bisa melalui Jl.
Bandara Kuala Namu sepanjang ± 10 km yang dapat ditempuh dalam 10
menit (non traffic).
Gambar 4.11. Pencapaian dari tapak menuju Bandar Udara
Kualanamu
4.1.8. Analisa Pemandangan
View ke dalam
Gambar 4.12. Analisa view ke dalam
62
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Analisa view ke dalam
no
1
view
View dari simpang tiga menuju Jl. Batang
Kuis dan Kualanamu
2
analisa
(+) Menimbulkan suasana yang
modern, lapang, dan megah,
seperti berada di luar kota
(perbatasan)
(+) Cocok sebagai magnet pemberi
kesan landmark bangunan
(+) Memberikan jarak pandang ke
dalam site yang pas sehingga
menambah daya jual
(+) Masih rindang dan hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Sayang tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu menuju
Kualanamu
3
(+) Rindang dan Hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu
meninggalkan Kualanamu
4
(+) Rindang dan hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu
meninggalkan Kualanamu
63
Universitas Sumatera Utara
5
(+) Cukup baik untuk diolah karena
dekat dengan jalan perantara
sehingga magnet lebih kuat
(+) Suasana modern
View dari Jl. Batang Kuis dengan
perbatasan site
6
(+) Perlu pengolahan lagi karena
adanya keberadaan pemukiman
(-) Jalan yang kecil membuat jarak
pandang kurang menarik
View dari Jl. Batang kuis, letak tapak
berada di balik perumahan ini
View ke luar
Gambar 4.13. Analisa view ke luar
no
1
view
Tabel 4.3. Analisa view ke luar
analisa
(+) Perlu pengolahan view
(+) Keberadaan pedangang kayu
dan bambu memberikan
nuansa Deli Serdang dan
nuansa daerah
Terdapat sebuah toko panglong/kayu
64
Universitas Sumatera Utara
2
View menuju simpang tiga
3
(+) Magnet yang kuat dan view
yang paling baik
(+) Bisa menjadi landmark dan
ciri khas serta poin dari dalam
site.
(+) Menimbulkan suasana yang
modern, lapang, dan megah,
seperti berada di luar kota
(perbatasan)
(+) Rindang Hijau dan cukup
bagus
View di depan tapak berupa lahan perkebunan
4
(+) Nuansa fokus dan cepat
(+) Rindang dan Hijau
(+) Kesan yang lapang (tidak
terkekang karena bangunan
sekitar masih memiliki
ketinggian rendah)
View menuju jalan dan perkebunan seberang
4.1.9. Analisa Lalu Lintas dan Sirkulasi
Gambar 4.14. Jalur sirkulasi di sekitar tapak
65
Universitas Sumatera Utara
Jalan Batang Kuis :
Lebar jalan : 35 m lalu mengecil ke arah desa menjadi 11 m
Sirkulasi
: Jalan 2 Arah (ke desa dan ke Tanjung Morawa), untuk ke
Kualanamu tersedia jalan peralihan (warna ungu)
Parkir
: Tidak tersedia lahan parkir.
Pedestrian : Tersedia pedestrian pada satu sisi di Jl. Batang kuis
GSB
: 6.5 m
Jumlah kendaraan: 24 kendaraan/menit
Jalan Bandara Kualanamu :
Lebar jalan : 24 m
Sirkulasi
: Jalan 2 Arah (ke Bandara Kuala Namu dan ke Batang KuisTajung Morawa)
Parkir
: Tidak tersedia lahan parkir, off street parking di tempat
umum yang dirasakan perlu (tidak terdapat rambu dilarang
parkir).
Pedestrian : Tidak tersedia pedestrian.
GSB
: 13m
Jumlah Kendaraan : 68 kendaraan/ menit.
Solusi untuk Sirkulasi, Jalan, Parkir, dan entrance :
Gambar 4.15. Analisa sirkulasi site
Analisa Entrance masuk lebih berpotensi dari arah jalan Bandara
Kuala Namu, karena merupakan jalan utama dan dengan adanya jalan
66
Universitas Sumatera Utara
perantara yang menghubungkan Jl. Batang Kuis ke Jl. Bandara Kuala Namu
(jalan bundar) dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengunjung drop off
berputar. Dan jalan keluar lebih berpotensi pada Jl. Batang Kuis, karena dapat
langusng ke Tanjung Morawa dan ke Kuala Namu.
Untuk parkir, solusinya adalah dengan membuat lahan parkir atau
gedung parkir sendiri di dalam site, agar tidak menimbulkan kemacetan.
4.1.10. Analisa Kebisingan dan Polusi
Tingkat kebisingan di Jl. Bandara
Kuala Namu tinggi, sekitar 69-94
dB. Dikarenakan lalu lintas yang
kencang
dan
banyak,
tingkat
polusi pun tinggi.
Tingkat kebisingan di Jl. Batang
Kuis sedang, sekitar 73-92 dB.
Dikarenakan lalu lintas yang tidak
terlalu
banyak,
tingkat
polusi
sedang.
Gambar 4.16. Sumber kebisingan pada tapak
Tingkat kebisingan perkebunan sekitar rendah. Sekitar 10-30 dB.
Tingkat polusi rendah karena hanya
ada perkebunan di sekitarnya.
Solusi :
Adanya filter kebisingan seperti
penanaman
vegetasi
untuk
menyaring
kebisingan
yang
ditimbulkan
dari
membangun
bangunan
dengan
peraturan
jalan,
GSB
dan
sesuai
untuk
memberi jarak agar frekuensi suara
bisa lebih tersaring.
Gambar 4.17. Analisa kebisingan
67
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Masalah
: Tanaman yang ada di sekitar site berupa tanaman yang biasa
ditanam di sekitar jalan. Jumlah tanaman tergolong sedikit
karena di sekitar site masih berfungsi sebagai perkebunan.
Apabila ada bangunan di sekitar site ini kemungkinan besar
akan terjadi genangan air.
Solusi
: Memperbanyak jumlah tanaman sehingga penyerapan air
meningkat walaupun site ini memiliki bangunan, air tidak akan
tergenang dalam waktu yang lama.
Potensi
: Tanaman dengan jumlah daun yang banyak dapat mengurangi
intensitas cahaya dan panas yang akan mengenai bangunan.
Tanaman yang memiliki bunga dapat digunakan dalam
merancang landscape bangunan.
4.2. Analisa Fungsional
4.2.1. Analisa Jumlah Pengunjung
Asumsi pengunjung yang berasal dari Kec. Batang Kuis dan sekitar,
dan juga berasal dari turis yang berkunjung ke Medan.
Berikut merupakan jumlah penduduk sekitar dari data BPS 2014:
Jumlah penduduk Kec. Batang Kuis
= 62348 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Beringin
= 55276 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Tanjung Morawa
= 89873 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Lubuk Pakam
= 213372 jiwa
Total penduduk sekitar
= 420869 jiwa
Asumsi pengunjung dari Kab. Deli Serdang yang datang dari luar
adalah 10.000 orang.
Jumlah turis Januari – November 2015 = 2,94 juta penumpang/tahun
dari data BPS = 8054 penumpang /hari
71
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Tabel penumpang pesawat
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Internasional
Datang Berangkat
287.693 294.657
421.979 418.157
432.637 456.817
399.366 402.224
444.905 404.274
472.959 460.977
Transit
-
Domestik
Datang
1.506.888
1.636.250
1.680.437
1.607.733
1.905.364
1.776.224
Berangkat
1.065.908
1.634.574
1.748.330
1.698.617
2.057.534
1.954.697
Transit
31.186
37.589
100.491
108.841
107.523
152.002
Sumber : Data PT Angkasa Pura II
Jumlah penumpang domestik rata-rata = 3.378.760 penumpang/tahun
Jumlah penumpang domestik transit rata-rata = 89605 penumpang/tahun
%penumpang transit= (89605/3.378.760)*100% = 2.65%
Perkiraan transit pada Bandara kualanamu : 3-4%
Jumlah penumpang transit/hari = 3-4%*8054 penumpang /hari = 241.62
– 322.16 penumpang/hari
Asumsi jumlah pengunjung pusat perbelanjaan :
o %pengunjung dari penduduk
= 1-2% dari jumlah penduduk
=1-2% *430.869 jiwa
= 4308 – 8617 jiwa
o %pengunjung dari turis transit
= 20% dari turis transit
= 20% * 322.16 jiwa
= 64 jiwa
o %pengunjung dari turis
= 3-5% dari jumlah turis
= 3-5% * 8054 jiwa
= 242-403jiwa
Total asumsi pengunjung dalam satu hari yang berkunjung ke pusat
perbelanjaan adalah 4614-9084 jiwa
4.2.2. Analisa Perhitungan Parkir
Perhitungan kebutuhan tempat parkir didasarkan dari jumlah
pengunjung, dengan asumsi waktu kunjungan tiap orang ke mall tiga jam
dan waktu operasi pusat perbelanjaan adalah 9 pagi-11 malam (15 jam).
72
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 5 shift waktu dalam sehari = 9084/5
= 1816.8 orang ≈1818orang
Asumsi %persentase kendaraan = 45% mobil, 55% motor
Parkir mobil = 45% *1818 = 818 orang:4 orang/mobil =204.5 mobil
Parkir motor = 55% *1818 = 1000orang : 2 orang/motor = 500 motor
Asumsi penambahan parkir mobil 30%, parkir motor 10%, maka,
Total parkir mobil = 264mobil (pembulatan ke atas)
Total parkir motor = 550 motor (pembulatan ke atas)
4.2.3. Analisa Ruang
Fasilitas Mall
Tabel 4.5. Program ruang fasilitas umum Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
R.informasi
Hall
R.informasi
Hall
Area duduk
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(Unit)
(Orang)
(m2)
2m2 / org
2
4
16 NAD
1.1m²/orang
1
1000
1100 NAD
0.5m2/orang
2
30
30 AS
total
1130
jlh unit
1 total unit
1130
R. Atm
Bilik KM
Urinoir
Wastafel
1m2/unit
1,3m2/unit
0,36m2/unit
0,3m2/unit
R.mesin
ATM
Toilet pria
Toilet
wanita
Reservasi
taksi
Money
changer
Standar
Bilik KM
Wastafel
jlh unit
1,3m2/unit
0,6m2/unit
Kasir
R. Administrasi
R.tunggu
jlh unit
2m2/org
10m2/orang
0.4m2/orang
Money changer
15m2
10
4
7
3
1
1
1
1
total
sirkulasi 30%
8 total unit
4
1
3
1
total
sirkulasi 30%
8 total unit
2
2
1
2
1
5
total
1
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
1
10
5.2
2.52
0.9
8.62
2.586
89.648
5.2
1.8
7
2.1
72.8
4
20
2
26
SB
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
15 AS
1333.45
266.69
1600.14
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Program ruang fasilitas pengelola Mall
Jenis
Jenis ruang
Fungsi
Keamanan Pos jaga
R. Satpam
Utilitas
Lift penumpang
Lift servis
Eskalator
Shaft lift
R. Panel
R. Mesin lift
Tangga
kebakaran
Jumlah
(unit)
Standar
5m2/unit
2m2/orang
1
2
10m2/unit
10m2/unit
30m2/unit
10m2/unit
2.8 m²/unit
-
2
2
6
24
7
8
16m2/unit
16
Kapasita Luas
Sumber
s (orang) (m2)
1
5 AS
6
24 TSS
total
29
12
20 SBT
12
20 SBT
180 SBT
240 SBT
19.6 SBT
144 SBT
256 SBT
879.6
908.6
181.72
1090.32
total
total fasilitas pengelola
sirkulasi 20%
total
Tabel 4.7. Program ruang fasilitas rekreasi Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
Game corner Area permainan
Kasir
Hall
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
Standar
180m2/unit
2m2/org
0.6m²/orang
2,4m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
Jumlah Kapasitas Luas
(Unit) (Orang)
(M2)
1
3
1
1
1
1
30
1
30
2
6
3
total
Tempat pijat Area pijat
refleksi
Gudang
Kasir
Area tunggu
R. Pengelola
Toilet
3m2/orang
1.8m2/unit
2m2/org
0.6m2/orang
2,4m2/org
3m2/orang
1
1
1
1
1
1
16
2
1
10
8
1
Sirkulasi
30%
total
Total fasilitas rekreasi
sirkulasi 20%
total
Sumber
180
6
18
4.8
14.4
10
233.2
48
1.8
2
6
19.2
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Metric
Metric
Metric
Metric
Metric
3 Metric
24
104
337.2
67.44
404.64
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Program ruang fasilitas perbelanjaan Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
Anchor tenant
Display area
Kasir
Kamar pas
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
Supermarket
Display area
Kasir
R. Penitipan
R. Pengelola
Gudang
Pertokoan/
retail A
Entrance
Display area
Kasir
Pertokoan/
retail B
Entrance
Display area
Kasir
Gudang
Minimarket
Entrance
Kasir
Display area
Gudang
Toko buku
mini
Display area
Gudang
Kasir
R. Pengelola
R. Karyawan
Toko buku
mini anchor
Display area
Gudang
Kasir
R. Pengelola
R. Karyawan
Apotek
Entrance
Kasir
Display area
Gudang
Kapasitas
(Orang)
1,5m2/org
1
300
2m2/org
4
1
2.7m2/unit
20
1
2,4m2/org
1
5
2,4m2/org
1
40
25m2/unit
3
4
jlh unit
2 total unit
1.5 m2/org
1
600
2m2/org
6
1
0.6m2/org
1
30
2.4m2/orang
1
12
50m2/unit
2
1
total
0,9m2/org
1
3
1,9m2/org
1
20
2m2/org
1
1
total
jlh unit
25 total unit
0,9m2/org
1
3
1,9m2/org
1
40
2m2/org
2
2
4m2/unit
1
2
jlh unit
20 total unit
0,9m2/org
1
3
2m2/org
1
1
1,9m2/org
1
40
10m2/unit
1
2
total
1,5m2/org
1
50
10m2/unit
1
2
2m2/org
1
2
2,4m2/org
1
2
2,4m2/org
1
5
total
1,5m2/org
1
95
10m2/unit
1
2
2m2/org
1
2
2,4m2/org
1
2
2,4m2/org
1
5
total
0,9m2/org
1
3
2m2/org
1
1
1,9m2/org
1
30
10m2/unit
1
2
total
Total fasilitas perbelanjaan
sirkulasi 25%
total
Standar
Jumlah
(Unit)
Luas
(m2)
450
8
54
12
96
75
1390
900
12
18
28.8
100
1058.8
2.7
38
2
42.7
1067.5
2.7
76
4
4
1734
2.7
2
76
10
90.7
75
10
4
4.8
12
105.8
142.5
10
4
4.8
12
173.3
2.7
2
57
10
71.7
6750.6
1687.65
8438.25
Sumber
NAD
NAD
TSS
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
AS
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Program ruang fasilitas kuliner Mall
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Standar
Fast
food/bakery
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
2,4m2/org
2m2/org
1.4m2/orang
10m2/unit
3.7 m2/meja
Cafe
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Bar
Area makan
Foodcourt
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
Wastafel
Restoran
R. Pengelola
R.karyawan
R. Tunggu
Kasir
Dapur
Gudang
Bar
Area makan
Jumlah
(unit)
Kapasitas Luas
(orang)
(m2)
1
1
1
1
1
5
1
4
2
5
total
jlh unit
6 total unit
2,4m2/org
1
3
2,4m2/org
1
7
2m2/org
1
1
1.4m2/orang
1
5
10m2/unit
1
1
0.5m2/orang
1
5
3.7 m2/meja
1
12
total
jlh unit
10 total unit
2,4m2/org
1
4
2,4m2/org
1
5
2m2/org
7
1
1.4m2/orang
10
6
10m2/unit
1
2
3.7 m2/meja
1
60
0.3m2/unit
3
1
total
2,4m2/org
1
3
2,4m2/org
1
10
1.2m2/orang
1
10
2m2/org
1
1
1.4m2/orang
1
6
10m2/unit
1
2
0.5m2/orang
1
7
3.7 m2/meja
1
20
total
jlh unit
5 total unit
Total fasilitas rekreasi
sirkulasi 25%
Sumber
12
2
5.6
10
18.5
48.1
288.6
7.2
16.8
2
7
10
2.5
44.4
89.9
899
9.6
12
14
84
10
222
0.9
352.5
7.2
24
12
2
8.4
10
3.5
111
178.1
890.5
2430.6
607.65
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
76
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Galeri
Tabel 4.10. Program ruang fasilitas umum Galeri
Jenis Fungsi
Hall
Jenis
Ruang
Hall
Toilet pria
Bilik km
Urinoir
Wastafel
Toilet
wanita
Bilik km
Wastafel
Jumlah Kapasitas
(Unit)
(Orang)
1.1m²/orang
1
200
total
1,3m2/unit
6
1
0,36m2/unit
8
1
0,3m2/unit
3
1
Sirkulasi30%
total
1,3m2/unit
6
1
0,6m2/unit
3
1
sirkulasi 30%
total
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
Standar
Luas
(m2)
220
220
7.8
2.88
0.9
3.474
15.054
7.8
1.8
2.88
12.48
247.534
49.5068
297.041
Sumber
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Tabel 4.11. Program ruang fasilitas berbelanja Galeri
Jenis Fungsi Jenis ruang
Standar
Pusat oleholeh
0,9m2/org
2m2/org
1,9m2/org
2,4m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
Entrance
Kasir
Display area
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
jlh unit
Jumlah Kapasitas Luas
Sum(unit)
(orang)
(m2)
ber
1
4
3.6 NAD
3
1
6 NAD
1
50
95 NAD
1
2
4.8 NAD
1
8
19.2 NAD
1
1
10 NAD
total
138.6
7 total unit
939.4
Tabel 4.12. Program ruang fasilitas pengelola Galeri
Jenis Fungsi
Galeri
kerajinan
tangan
R. Servis
R. Panel
Jenis ruang
Standar
Area galeri
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Workshop
Gudang
1.5m2/orang
2,4m2/org
2,4m2/org
2m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
10m2/unit
2.8m2/unit
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
1
100
150 AS
1
2
4.8 NAD
1
8
19.2 NAD
2
1
4 NAD
2
8
38.4 AS
1
2
10 NAD
total
226.4
10 AS
3
8.4 SBT
77
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Arcade
Tabel 4.13. Program ruang fasilitas berbelanja Arcade
Jenis Fungsi
Pertokoan/
retail A
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
Jenis ruang
Standar
Entrance
Display area
Kasir
0,9m2/org
1,9m2/org
2m2/org
1
1
1
jlh unit
total
3 total unit
3
20
1
Luas
(m2)
Sumber
2.7 NAD
38 NAD
2 NAD
42.7
128,1
Tabel 4.14. Program ruang fasilitas kuliner Arcade
Jenis Fungsi
Fast food
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
Jenis ruang
Standar
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
2,4m2/org
2m2/org
1.4m2/orang
10m2/unit
3.7 m2/meja
1
1
1
1
1
jlh unit
total
3 total unit
5
1
4
2
5
Luas
(m2)
Sumber
12
2
5.6
10
18.5
48.1
144.3
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Basement
Tabel 4.15. Program ruang fasilitas umum basement
Jumlah
(unit)
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Lobby
Lobby
1.1m²/orang
Pengambila
n karcis
15m2/unit
Area karcis
Tangga ke
entrance
Toilet pria
Toilet
wanita
Standar
Tangga
Bilik km
Urinoir
Wastafel
16m2/unit
1,3m2/unit
0,24m2/unit
0,3m2/unit
Bilik km
Wastafel
jumlah unit
1,3m2/unit
0,6m2/unit
jumlah unit
Kapasitas
(orang)
1
100
2
Luas
(m2)
Sumber
110 NAD
30 AS
2
4
6
3
sirkulasi 30%
2 total
4
3
sirkulasi 30%
2 total
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
1
1
1
1
1
32
5.2
1.44
0.9
2.262
19.604
5.2
1.8
2.1
18.2
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
209.804
41.9608
251.765
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16. Program ruang fasilitas pengelola basement
Jenis
Fungsi
Kantor
pengelola
Keamanan
Utilitas
Jenis ruang
Standar
R.pimpinan
R.wakil
R. Manager
R. Sekretaris
R. Bendahara
R. Karyawan
R. Bag. ME
R.rapat
Pantry
Toilet
Gudang arsip
15m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
8m2/orang
8m2/orang
2m2/orang
25m²/unit
1,5m2/unit
5m2/unit
Pos jaga
R. Satpam
5m2/unit
2m2/orang
R. Pompa +
tangki air
R. Panel
PABX
R. Sistem
kebakaran
Lift penumpang
Lift servis
Shaft lift
Tangga
kebakaran
Jumlah Kapasitas
Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
1
1
15 NAD
1
1
10 NAD
3
1
30 NAD
1
1
10 NAD
1
1
10 NAD
2
10
160 NAD
1
5
40 NAD
1
10
20 NAD
2
6
50 NAD
7
1
10.5 NAD
1
2
10 AS
sirkulasi15% 54.825
total
420.325
2
1
10 AS
1
6
12 TSS
total
22
100m2/unit
2.8 m²/unit
20m2/unit
2
12
1
25 m²/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
1
2
2
2
16m2/unit
2
200 AS
33.6 SBT
20 ASS
25
20
20
20
12
12
total
total fasilitas pengelola
sirkulasi 25%
total
AS
SBT
SBT
SBT
32 SBT
370.6
812.925
203.231
1016.16
Tabel 4.17. Program ruang fasilitas parkir basement
Jenis Fungsi Jenis ruang
Parkir
Parkir mobil
Parkir motor
Standar
11,5m2/unit
2.25m2/unit
Jumlah
(unit)
Kapasitas Luas
(orang)
(m2)
231
1
470
1
sirkulasi (+ramp)
total
Sumber
2656.5 NAD
1057.5 NAD
5942.4
9656.4
79
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Musholla
Tabel 4.18. Program ruang fasilitas musholla
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Standar
Musholla
Area sholat
Toilet
Wudhu
1.2m2 / org
1,5m2 / org
1,2m2/ org
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
1
10
2
Luas
(m2)
200
1
15
total
Sumber
240 NAD
15 NAD
36 NAD
291
Fasilitas Tapak
Tabel 4.19. Program ruang fasilitas taman
Taman publik
3025 m2
Taman entrance
Taman arcade
1070m2
450m2
Tabel 4.20. Program ruang fasilitas parkir servis
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Parkir
Parkir mobil
Parkir motor
Loading dock
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
11,5m2/unit
18
1
207 NAD
2.25m2/unit
44
1
99 NAD
48m2/unit
3
3
144 NAD
sirkulasi
405
total
855
Standar
Tabel 4.21. Rekapitulasi luas bangunan
Bangunan
Mall
Galeri Kerajinan
Arcade
Musholla
Total luas
Luas total
14571.60
1487.41
400.5
291
16750.50
4.2.4. Analisa Suasana Ruang
Menurut Nimpoeno (1983) suasana ruang yang terbentuk akan
mempengaruhi persepsi, kognisi dan proses motivasi yang menyatu dalam
sistem kepribadian individu, kemudian membentuk respons-respons terhadap
suasana ruang tersebut yang diwujudkan oleh perilaku atau kegiatan.
80
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Analisa suasana ruang
Fungsi
Fasilitas
perbelanjaan
Ruang
Mini anchor
Tenant
Retail
Minimarket
Toko buku
Pusat oleholeh
Apotek
Fasilitas
rekreasi
dan
kuliner
Cafe ;
Foodcourt ;
Restoran
Suasana ruang
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, nyaman
untuk berjalan-jalan, tidak terlalu sempit, plafon tidak
terlalu rendah. Area depan sebaiknya transparan dan
sebagai display area untuk menarik pengunjung, pintu
masuk lebar agar nyaman untuk keluar masuk, area
sirkulasi tidak membingungkan, terdapat area kosong
untuk mempermudah pergantian dekor untuk seasonal
sales.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, tinggi bersih
3.3-3.8m, area depan toko transparan sehingga para
pengunjung dapat melihat-lihat barang, interior toko
memiliki area sirkulasi yang nyaman dan tidak terlalu
dekat dengan rak.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, interior toko
memiliki area sirkulasi yang nyaman dan tidak terlalu
dekat dengan rak. Lighting yang digunakan sebaiknya
putih agar lebih mudah melihat produk-produk. Plafon
tinggi atau rakyang digunakan tidak melewati 2m agar
tidak terasa terkekang.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, penyusunan
buku teratur dan area jalan cukup luas untuk satu orang
berdiri dan berjalan, plafon tidak terlalu rendah agar
tidak merasa sempit. Warna lampu penerangan
sebaiknya putih agar terlihat bersih dan terang.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, area kasir
tidak sempit aagar lebih nyaman dalam mengantri.
Area depan toko bisa terbuka agar tidak terasa sempit
dan lebih mengudang pengunjung untuk melihat-lihat.
Rak-rak ada yang tersusun menghadap ke koridor agar
dapat diperhatikan oleh pengunjung.
Area depan toko sederhana, dan tembus pandang
dengan jendela display yang rendah. Interior harus
terorganisir dan dikelompokkan. Pencahayaan terang.
Lux standar 250 lux , area jalan cukup nyaman dan
tidak mengganggu aktivitas makan konsumen. Area
makan tidak terlalu dekat dengan dapur utama, tidak
ribut, desain interior sebaiknya tidak gelap agar lebih
nyaman saat makan dan tidak terlalu dingin. Plafon
tidak rendah. Terdapat area tunggu yang nyaman dan
tidak terlalu bising.
81
Universitas Sumatera Utara
Galeri
kerajinan
tangan
Tempat pijat
refleksi
Fasilitas
umum
R. info;
Reservasi
taksi
Lobby
R. atm;
Money
changer
Toilet
Musholla
Parkir
Fasilitas
pengelola
Kantor
pengelola
Keamanan
Utilitas
Lux standar 200 lux, penempatan kerajinan yang sesuai
dengan jarak pandang. Area jalan cukup luas untuk
pengunjung dapat melihat sambil berjalan berkeliling.
Pencahayaan terang/ambien, untuk area pameran,
warna dinding/ lantai/ perabot warna netral untuk
menghindari konflik warna. Terdapat setting seperti
taman/ panjangan sebagai titik pandang utama.
Memberi pencerahan bagi karyawan dan pengunjung
Nyaman, tenang, tidak terganggu keributan dari luar/
lingkungan sekitar, penerangan dapat menggunakan
warna yang hangat, warna dinding, lantai dan plafon
menggunakan warna hangat. Area masuk sebisa
mungkin tidak tertutup tapi tidak terlalu terbuka agar
tidak terasa asing.
Mudah diakses dan terlihat dari pintu masuk, terang/
ambien, sebisa mungkin menyatu dengan area lobby,
plafon tinggi, dapat saja terbuka ke lobby.
Luas, lux standar 100-200 lux , pencahayaan
terintegrasi dengan r. Informasi, terdapat cahaya alami
yang masuk, tembus pandang ke lingkungan luar,
selaras dengan area sekitar, suhu dingin.
terbuka ke sirkulasi utama sehingga mudah diakses
tapi tidak terlalu jauh dari keramaian, plafon tidak
tinggi agar tidak terkesan kosong, penerangan
terang/ambien, cukup luas, warna interior terang agar
terlihat bersih dan natural.
Terang/ambien, tidak terlalu sempit, warna yang
digunakan hangat dan terang, lantai toiletmudah kering
agar tidak terkesan kotor, sistem utilitas tidak terlihat.
Nyaman dan tenang, jauh tapi mudah diakses dari area
perbelanjaan
Mudah dicapai dari area perbelanjaan dan pintu masuk,
pencahayaan sedang, bersifat terbuka
Mudah dicapai tapi tidak terlalu terlihat, tidak ribut
minimal 50dB, warna ruangan cerah/ terang, lammpu
terang, dan terdapat lapu meja, ruanagan memberi citra
profesionalisme, rapi, dan khusus
Mudah dicapai dan dapat mengawasi pintu masuk dan
area perbelanjaan, pos satpam terbuka ke area sirkulasi
utama
Warna ruangan terang, pencahayaan sedang, ruang
genset memerlukan peredam agar tidak mengganggu,
interior ruangan bersifat formal dan rapi.
82
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. Analisa Bentuk
Bentukan massa dipengaruhi oleh orientasi lahan terhadap matahari
dan bentuk site dan bentukan dasar yang diambil. Analisa bentuk dasar
bangunan dapat melalui bentuk dasar, yaitu :
Tabel 4.23. Analisa bentuk
Kriteria
Bentuk dasar bangunan
Kesesuaian bentuk site
Orientasi bangunan
baik
Baik, orientasi
jelas
efisien
Lebih mudah
baik
Baik, orientasi
ke segala arah
Kurang efisien
Cukup sulit
Kurang
Tidak jelas
Lebih hemat
Baik
Hemat
Baik
Kurang baik
Baik
Efisiensi ruang
Efisiensi Struktur dan
konstruksi Bangunan
Ekonomi Bangunan
Kesan yang ingin
dicapai
Tidak efisien
Mudah
Bentukan yang akan diambil untuk desain adalah bentukan persegi
yang memiliki efisiensi yang bagus dipadukan dengan bentuk segitiga untuk
menambah kesan. Dengan bentukan dasar ini, maka bentukan massa
bangunan yang akan digunakan seperti pada gambar 4.24. (bentuk warna
kuning) dimana bentuk yang diambil sesuai dengan penerapan tema.
Gambar 4.24. Bentukan massa
83
Universitas Sumatera Utara
4.3.Analisa Teknologi
4.3.1. Analisa Struktur
Dalam analisa struktur, terdapat beberapa desain struktural yang
harus diperhatikan, yaitu letak inti bangunan.
Tabel 4.24. Analisa inti bangunan
Pemilihan letak inti bangunan pada perencanaan pusat perbelanjaan
ini adalah beberapa kriteria yaitu, pemanfaatan luas lantai yang efisien,
fleksibilitas ruang, kejelasan pola sirkulasi, dan kekakuan struktur. Dari
tabel diatas, terdapat beberapa letak inti bangunan yang dapat dipilih, yaitu
inti bangunan di ujung, di tengah, dan di sudut. Dapat disimpulkan bahwa
inti bangunan di ujung memiliki keunggulan dalam fleksibiltas ruang dan
cocok dalam desain bentuk rancangan yang memanjang.
4.3.2. Analisa Konstruksi
Analisa konstruksi bangunan berkaitan dengan material yang akan
digunakan, yaitu :
Tabel 4.25. Analisa konstruksi
Material
Beton
Keuntungan
Memiliki kekuatan yang
tinggi yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
Tahan terhadap temperatur
tinggi
Dapat dibentuk
Kelemahan
Termasuk bahan bangunan yang
berat
Memiliki kuat tarik yang kecil
Menuntut
ketelitian
dalam
pelaksanaan dan termasuk lama
dalam pengerjaan
84
Universitas Sumatera Utara
Baja
Memiliki kekuatan yang Tidak tahan api
tinggi
Perlu perawatan untuk mencegah
Mudah dan cepat dalam korosi
pemasangan
Tidak dapat mencegah pergeseran
horizontal
Dapat mereduksi berat profil Jika beton mengalami rangkak,
baja yang digunakan
akan terjadi defleksi yang cukup
Meningkatkan kekakuan plat besar dalam struktur
lantai
Cepat dalam pemasangan
strutkur utama
Baja
komposit
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa material yang cocok sebagai
material bangunan perancangan ini adalah material baja komposit karena
beban mati dari bangunan akan berkurang tapi masih memiliki kekakuan
struktur yang bagus, juga termasuk cepat dalam pemasangan struktur utama.
4.3.3. Analisa Utilitas
Terdapat beberapa analisa utilitas yang harus dilakukan, yaitu
pemilihan :
a. Sistem utilitas listrik
Terdapat beberapa sistem utilitas listrik yang dapat digunakan
berdasarkan sumber energi yaitu sumber energi PLN, sumber
energi Genset, dan sumber energi panel solar
Tabel 4.26. Analisa utilitas listrik
Sumber energi
PLN
Keuntungan
Biaya operasional murah,
dan tidak diperlukan
supply bahan bakar
Genset
Daya yang dikeluarkan
dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
Panel solar
Daya yang digunakan
bersifat ramah lingkungan
sehingga tidak bergantung
terhadap bahan bakar
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sumber
Kelemahan
Memiliki batasan daya
Membutuhkan ruang
operasional, dan biaya
bahan bakar
Memiliki biaya
operasional dan
maintenance yang tidak
sedikit
energi utama listrik
untuk perancangan adalah sumber energi PLN dan dapt didukung
dengan sistem genset jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan
tenaga daya PLN.
85
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem utilitas air
Untuk pemasokan air bersih, terdapat beberapa sistem yang dapat
digunakan yaitu :
-
Up feed system; pengaliran air dengan tekanan pompa dari
bawah
kekurangan : membutuhkan mesin bertekanan pompa yang
cukup besar
-
Down feed system; mengalirkan air ke penampung air di
atap dan disalurkan ke bawah menggunakan gaya gravitasi.
Kekurangan : memerlukan penampung air di atap yang
menyebabkan
penambahan
beban
bangunan
yang
berdampak pada biaya struktur bangunan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem utilitas air bersih yang
digunakan adalah sistem down feed dengan alasan untuk
mempermudah penyalurakan air dengan pemanfaatan gaya
gravitasi.
c. Sistem tata udara
Terdapat beberapa jenis sistem tata udara, yaitu :
-
Sistem tata udara langsung
Pada sistem ini, udara diturunkan suhunya oleh refrigeran
dan disalurkan ke dalam ruangan tanpa saluran udara
(ducting) dan menggunakan freon sebagai pendingin
-
Sistem tata udara tidak langsung
Sistem ini dikenal sebagai sistem tata udara terpusat dimana
udara disalurkan ke dalam ruangan melalui saluran udara
(ducting) dari sebuah mesin AHU yang didukung oleh
perangkat lainnya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem tata
udara yang efisien untuk perancangan ini adalah sistem tata
udara tidak langsung dimana penyaluran udara bersifat terpusat
dan tidak perlu menyediakan mesin AC untuk tiap retail.
86
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem transportasi vertikal
Terdapat beberapa jenis transportasi vertikal yang dapat
digunakan yaitu:
Tabel 4.27. Analisa transportasi vertikal
Transportasi
Lift
Eskalator
Tangga
Keuntungan
Membutuhkan ruang
sedikit dan dapat
menampung 10
orang atau lebih
Dapat langsung
menghubungkan
antar lantai
Tidak membutuhkan
sumber energi dan
biaya maintenance
yang kecil
Kelemahan
Memiliki waktu tunggu
dalam penggunaannya
Membutuhkan sumber energi
untuk menjalankannya
Membutuhkan ruang yang
banyak untuk
menghubungkan antar lantai
Tidak cocok sebagai akses
utama untuk naik ke lantai
selanjutnya jika total lantai
bangunan banyak.
Pada perancangan ini, sistem transportasi lift, eskalator dan
tangga akan digunakan dalam desain dengan alasan memberikan
pilihan pada pengunjung bagaimana mengakses tiap lantai,
apakah perlu langsung naik ke lantai atas atau mau berjalan-jalan
di tiap lantai tanpa menunggu lift.
e. Sistem utilitas kebakaran
Dalam utilitas kebakaran, terdapat tiga macam automatic
sprinkler system yaitu :
-
Wet pipe sprinkler system
Pipa utama dan pipa distribusi sampai outlet selalu terisi penuh
air dengan tekanan tertentu, yang siap sewaktu-waktu
menyembur bila nozzle kena reaksi panas
Keuntungan : cepat bereaksi
Kelemahan : sering terjadi kebocoran pada pipa-pipa
distribusi horisontal
-
Dry pipe sprinkler system
Pipa-pipa horisontal dalam keadaan berisi udara, apabila ada
kenaikan suhu pada nozzle, maka switch/klep pada pipa utama
87
Universitas Sumatera Utara
akan membuka sehingga pipa horisontal penuh air dan
menyembur keluar melalui nozzle.
Keuntungan: kemungkinan bocor sangat kecil
Kelemahan : kemungkinan reaksi penyemburan air terhadap
suhu panas kurang cepat.
-
Special sprinkler system
Merupakan sistem sprinkler yang menggunakan kabut air atau
bahan kimia unutk memadamkan api
Dari tiga macam sprinkler ini, sistem sprinkler yang akan
digunakan dalam desain adalah sistem dry sprinkler dimana
sistem tidak membutuhkan maintenance yang terlalu sering.
f. Letak shaft dalam bangunan
Letak shaft dalam bangunan berpengaruh terhadap letak inti
bangunan. Telah disebut sebelumnya, letak inti bangunan yang
digunakan adalah letak inti bangunan di tengah, maka letak shaft
juga berada ditengah bangunan untuk menghemat area sistem
utilitas. Dikarenakan fungsi bangunan adalah pusat perbelanjaan,
maka sistem distribusi horizontal pada seluruh permukaan
dibawah lantai memiliki efisiensi yang bagus
88
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28. Analisa distribusi shaft horizontal
4.3.4. Analisa Tata Lingkungan
Gambar 4.25. Analisa tata lingkungan
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa, orientasi tapak terhadap
matahari adalah orientasi selatan- barat. Hal ini akan menimbulkan masalah
terhadap ekspos fasad terhadap matahari. Solusi yang dapat diambil adalah
dengan penggunaan secondary skin.
89
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisa dan Penerapan Tema
Dalam perancangan pusat perbelanjaan ini, terdapat beberapa pilihan dalam
penggunaan tema, dan tema yang diangkat pada perancangan ini adalah Tema
Ekspresionisme.
4.4.1. Penerapan Tema dalam Perancangan Bangunan
Penerapan tema dalam perancangan
terdapat pada struktural
bangunan dan program ruang yang lahir dari keinginan mengekspresikan diri.
a. Struktural bangunan
Ekspresi yang digunakan dalam penerapan tema kedalam bentukan
bangunan adalah penggunaan makna yang tersirat dalam lambang Kab.
Deli Serdang.
Gambar 4.26. Lambang Kab Deli Serdang
Makna yang tersirat dalam lambang ini terletak pada lambang
matahari terbit yang sedang naik yang melambangkan masa depan
yang gemilang cita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang
penuh semangat dan keyakinan. Dan ditambah dengan salah satu
makna dari motto daerah yaitu PERKASA : Menggambarkan /
mengartikan bahwa Kabupaten Deli Serdang masyarakatnya yang
beraneka ragam tapi mempunyai semangat perjuangan dan kesatuan
telah menjadi daerah kuat dan kokoh baik dimasa perjuangan
kemerdekaan
maupun
dalam
mengisi
kemerdekaan
dengan
pembangunan.
Persepsi struktural dari ekspresi tersebut berupa perasaan ketika
melihat matahari terbit yang muncul dari balik gunung.
90
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.27. Persepsi struktural bangunan
b. Program ruang
Tema mengekspresikan daerah ini dapat diterapkan ke dalam program
ruang yaitu dengan menyediakan area pameran dimana pada kasus ini
pameran dipusatkan pada kerajinan tangan untuk meningkatkan
perekonomian daerah dengan investor yang tertarik terhadap kerajinan
tangan daerah ini. Untuk menarik pengunjung agar datang ke pameran
ini juga dapat disediakan workshop untuk menunjang aktivitas
pembuatan kerajinan tangan dan memperlihatkan proses tersebut
kepada masyarakat atau pengunjung.
4.5. Kesimpulan
Lokasi perancangan berada di Jl. Bandara Kualanamu, Kec. Batang Kuis,
Kab. Deli Serdang dengan luas lahan 3 Ha, luas bangunan 1.5 Ha, KDB
maksimum 70%, ketinggian maksimum 145m, dan memiliki potensi letak yang
strategis baik secara pemadangan maupun terhadap lingkungan sekitar
METODOLOGI
3.1.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan “Mall Ekspresionis
Deli Serdang” adalah penelitian deskritif, yaitu penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu fenomena/ peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa
adanya. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif
ini adalah peneliti sendiri. Metoda penelitian ini digunakan sebagai metoda untuk
menggambarkan apa adanya berkaitan dengan variabel-variabel atau kondisikondisi dalam sebuah situasi (Dantes, 2012:51). Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dimana data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara,
hasil pemotretan, analisi dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformsikan
dalam bentuk angka). Hasil analisi berupa pemaparan mengenai situasi yang
diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. (Gunawan, 2013:87)
3.2. Posisi Penelitian dalam Metoda Perancangan
Penelitian ini digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yaitu untuk
memahami karakteristik perilaku pengunjung perbelanjaan di Kab. Deli Serdang
dan penumpang pesawat di Bandar Udara Kualanamu. Kesimpulan penelitian ini
akan digunakan dalam proses perancangan “Mall Ekspresionis Deli Serdang”
untuk mendapatkan bangunan dengan karakteristik yang khas dan sesuai dengan
perilaku target pengunjung perancangan yaitu penduduk Kab. Deli Serdang dan
penumpang pesawat/turis.
46
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
3.3. Tahapan Analisa Data
Tahapan analisa data merupakan suatu alat yang digunakan dalam
pembahasan dan penyelesaian rumusan masalah yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu kesimpulan yang menjadi dasar bagi penyelesaian suatu
keputusan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1995).
Tahapan analisa data yang akan dilakukan untuk menyelesaikan rancangan
penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan data
Pada tahap ini, dilakukan penetapan latar penelitian dan penentuan
strategi dan teknik pengumpulan data.
2. Pengolahan dan pemaknaan data
Pada tahap ini, dilakukan pengolahan data dengan analisis data kualitatif
yang dilakukan sampai tidak diperoleh informasi baru.
3. Pemunculan konsep
Tahap ini menggunakan hasil analisis tahap sebelumnya dan hasil
tersebut akan memunculkan teori/landasan yang dapat menyelesaikan
permasalahan perancangan dan menyediakan keterangan terhadap
fenomena yang ditemui.
4. Pelaporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan kelengkapan proses penelitian yang
harus dipenuhi oleh para peneliti dalam kegiatan penelitian.
3.4.Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metoda Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan, beberapa
metoda pengumpulan data digunakan, yaitu :
a. Survey lapangan (observasi visual)
Dilakukan
dengan
mengumpulkan
data-data
tapak
lokasi
perancangan berupa foto-foto eksisting keadaan tapak yang
bertujuan
untuk
mendapatkan
data
otentik
pada
lokasi
47
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
perancangan dimana lokasi perancangan berada di Jl. Bandara
Udara Kualanamu, Kab. Deli Serdang.
b. Observasi
Dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap
kegiatan yang berlangsung dalam sebuah pusat perbelanjaan dan
perilaku pengguna, yaitu pengunjung lokal pusat perbelanjaan dan
turis untuk suatu periode dan mencatatkan hal-hal yang diamati,
sehingga diperoleh data yang akurat. Kegiatan observasi ini
dilakukan pada dua lokasi yaitu Bandara Udara Kualanamu untuk
mengobservasi perilaku dan kegiatan turis dan penduduk lokal
yang berkunjung; dan Suzuya Plaza yang berada di Tanjung
Morawa untuk mengobservasi kegiatan dan perilaku penduduk
yang berkunjung ke pusat perbelanjaan.
c. Studi literatur
Dilakukan dengan cara mencari informasi dan data aktual dalam
bentuk buku, arsip, dokumen atau jurnal mengenai kawasan
perancangan, bangunan mall serta tema (ekspresionisme).
d. Studi kasus
Dilakukan dengan cara meneliti atau menyelidiki kasus yang
sama, dalam konteks ini adalah kasus bangunan mall dan kasus
tema ekspresionisme,
secara mendalam sehingga diperoleh
informasi lengkap mengenai kasus guna memecahkan persoalan
yang dihadapi dalam perancangan.
3.5. Lokasi dan Objek Penelitian Observasi
Lokasi survey lapangan (observasi visual) dilakukan pada tiga lokasi
alternatif yang berada di Jl. Bandar Kualanamu dengan objek penelitian adalah
kondisi ketiga tapak tersebut dan lingkungan sekitarnya.
Lokasi penelitian observasi pengguna dilakukan pada dua lokasi dengan
objek penelitian yang berbeda yaitu :
a. Bandar Udara Kualanamu
Objek penelitian pada lokasi ini adalah para pengunjung dan
penumpang pesawat Bandar Udara Kualanamu dimana terdapat turis
48
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
dan penduduk. Yang diamati pada lokasi ini adalah perilaku dan
kegiatan yang dilakukan oleh para pengunjung dan penumpang.
b. Suzuya Plaza
Objek penelitian pada lokasi ini adalah para pengunjung Suzuya
Plaza yang merupakan penduduk sekitar. Yang diamati pada lokasi
ini adalah perilaku dan kegiatan yang dilakukan oleh para
pengunjung.
3.6. Hasil Observasi
3.6.1. Hasil observasi Lokasi Bandar Kualanamu
Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa kelompok pengunjung,
yaitu :
a. Penumpang pesawat, terdiri dari penumpang yang akan
berangkat dan yang datang
b. Penduduk yang datang berkunjung
c. Penduduk yang menjemput
Gambar 3.1 Pengunjung bandara
Berdasarkan observasi yang dilakukan, beberapa perilaku pengunjung
yang dapat dilihat adalah:
-
Penumpang pesawat pada hari kerja (bukan hari libur)
kebanyakan berpergian sendiri atau berkelompok kecil (2-3
orang), ada sebagian kecil yang berpegian dalam kelompok
besar (keluarga, teman);
-
Setelah check-in pesawat, untuk menghabiskan waktu sebelum
broading, ada penumpang yang memilih untuk duduk di tempat
duduk yang disediakan di beberapa area dan berbincang dengan
teman/keluarganya atau memakai gadget, ada yang berjalanjalan melihat retail dan makan di restoran/cafe, dan ada yang
memilih untuk langsung masuk ke ruang tunggu;
49
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Aktivitas pengunjung bandara
-
Penduduk yang datang ke bandara ini umumnya datang
bersama keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Anak-anak ini berumur 5-13tahun. Kelompok ini datang untuk
berjalan-jalan, melihat fasilitas yang disediakan bandara atau
untuk memperlihatkan Bandar Udara Kualanamu kepada anakanak ;
-
Terdapat beberapa penduduk yang datang untuk menjemput
penumpang kenalannya di bandara. Penduduk ini ada yang
datang secara berkelompok (2-3 orang), ada yang datang
sendiri. Penduduk ini biasanya langsung menunggu di pintu
kedatangan. Saat menunggu, ada yang duduk sambil memakai
gadget, ada yang mengajak orang lain yang menunggu
berbicara sambil berdiri;
Gambar 3.3 Aktivitas penduduk yang menjemput
-
Pengunjung baik penduduk maupun penumpang memiliki
perilaku/kebiasaan untuk berfoto jika terdapat spot atau area
foto yang bagus;
50
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Aktivitas berfoto
-
Pengunjung bandara ini umumnya datang dengan mobil, ada
juga yang datang dengan kereta api.
3.6.2. Hasil observasi Lokasi Suzuya Plaza
Pada Suzuya plaza, pengunjung dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu :
a. Kelompok remaja
b. Kelompok ibu rumah tangga
c. Kelompok karyawan kantor
Berdasarkan observasi yang dilakukan, beberapa perilaku pengunjung
yang dapat dilihat adalah:
-
Kelompok remaja berjalan-jalan secara berkelompok 3-6 orang
dan datang dengan kendaraan umum atau dengan sepeda motor.
Kelompok ini umumnya adalah siswa SMP dan mayoritasnya
adalah siswa SMA;
-
Beberapa aktivitas kelompok remaja adalah berjalan-jalan,
melihat barang jualan, berbelanja, makan dan duduk
berbincang. Dimana urutan aktivitas mereka bervariasi, ada
yang datang berjalan-jalan dulu, setelahnya makan dan
berbincang di restoran, dan ada yang sebaliknya;
-
Kelompok remaja ini biasanya berjalan bersamping-sampingan
jika tidak orang lain di koridor / area jalan. Mereka masih
membawa tas sekolah sehingga bisa diasumsi mereka datang
ke Suzuya Plaza setelah selesai sekolah atau ekstrakulikuler;
51
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
-
Kelompok ibu rumah tangga ada yang datang datang sendiri
hanya untuk membeli keperluan sehari-hari, ada yang datang
bersama
anak-anak
untuk
makan,
berjalan-jalan
dan
berbelanja;
-
Kelompok ibu rumah tangga memiliki beberapa aktivitas yang
dapat dilakukan di plaza ini yaitu, aktivitas berbelanja di
supermarket dan toko pakaian, dan mengajak anaknya untuk
bermain di game center di lantai atas atau mengajak makan di
restoran. Kelompok ini datang dengan kendaraan umum atau
sepeda motor;
-
Anak-anak yang datang bersama ibunya umumnya berumur 512 tahun. Saat anak-anak bermain dengan game, sang ibu
menunggu dan duduk di dekat anak-anak;
-
Kelompok karyawan kantor biasanya datang bersama teman
sekantornya untuk makan siang di restoran/ tempat makan
dimana mereka makan sambil berbincang-bincang dan
berjumlah 3-5 orang. Ada yang datang untuk membeli
beberapa
kebutuhan
di
supermarket.
Kendaraan
yang
digunakan adalah sepeda motor atau mobil;
-
Terdapat beberapa pengunjung yang datang ke Suzuya Plaza
untuk menggunakan fasilitas bank cabang untuk melakukan
transaksi;
-
Terdapat juga kelompok karyawan wanita yang datang
berkelompok untuk membeli beberapa keperluan , ada juga
yang datang dengan anaknya ;
-
Barang belanjaan para pengunjung Suzuya Plaza ini umumnya
tidak banyak;
-
Pihak Suzuya Plaza juga membuat beberapa acara untuk
menarik pelanggan seperti festival lagu dangdut yang
diselenggarakan 10 Maret 2016 lalu.
52
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
3.7.
Kesimpulan
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan “Mall Ekspresionis
Deli Serdang” adalah penelitian deskritif, dimana alat pengumpul data adalah
peneliti sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami karakteristik
perilaku pengunjung perbelanjaan di Kab. Deli Serdang dan penumpang pesawat
di Bandar Udara Kualanamu. Terdapat beberapa lokasi dan objek penelitian,
yaitu :
-
Tiga lokasi alternatif tapak di Jl. Bandar Kualanamu, dimana objek
penelitian adalah kondisi ketiga tapak tersebut dan lingkungan sekitarnya,
-
Bandar Udara Kualanamu, dimana objek penelitian adalah para
pengunjung dan penumpang Bandar Udara Kualanamu,
-
Suzuya Plaza, dimana objek penelitian adalah para pengunjung Suzuya
Plaza.
Tahapan analisa data yang akan dilakukan untuk menyelesaikan rancangan
penelitian ini adalah pengumpulan data, pengolahan dan pemaknaan data,
pemunculan konsep, dan pelaporan hasil penelitian. Metoda pengumpulan data
yang digunakan adalah survey lapangan
(observasi visual), observasi, studi
literatur, dan studi kasus.
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil observasi,
yaitu :
-
Pengunjung bandara terdiri dari penduduk yang berkunjung, menjemput
dan penumpang pesawat;
-
Pengunjung datang secara berkelompok (2-5 orang) dan kebanyakan
datang dengan mobil;
-
Aktivitas pengunjung di bandara adalah menghabiskan waktu dengan
duduk berbincang atau menggunakan gadget, berjalan-jalan melihat retail,
makan di restoran/cafe, dan berfoto;
-
Pengunjung Suzuya Plaza terdiri dari kelompok remaja, kelompok ibu
rumah tangga, dan kelompok karyawan kantor;
53
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
-
Kelompok remaja datang secara berkelompok 3-6 orang dengan kendaraan
umum atau sepeda motor. Aktivitas yang dilakukan adalah melihat barang
jualan, berbelanja, makan dan duduk berbincang;
-
Kelompok ibu rumah tangga datang sendiri atau bersama anak-anaknya
(5-12 tahun). Aktivitas yang dilakukan adalah berbelanja di supermarket
dan toko pakaian, dan mengajak anaknya untuk bermain di game center
atau mengajak makan di restoran;
-
Kelompok karyawan kantor ada yang datang secara berkelompok (3-5
orang), ada yang datang sendiri dengan kendaraan sepeda motor atau
mobil. Aktivitas yang dilakukan adalah makan sambil berbincang-bincang,
membeli beberapa kebutuhan di supermarket, dan menggunakan fasilitas
bank cabang untuk melakukan transaksi.
Dari hasil kesimpulan observasi diatas, terdapat beberapa perilaku
pengunjung yang perlu diperhatikan dan dapat diaplikasikan dalam proses
perancangan, yaitu
-
Perilaku pengunjung untuk berfoto untuk mendapat atau menyimpan
kenangan tempat-tempat yang telah dikunjungi. Perilaku ini dapat
diaplikasikan untuk merancang sebuah area atraktif atau iconic.
-
Perilaku pengunjung untuk makan dan berbincang. Dengan adanya
perilaku ini, area kuliner dapat diperbanyak.
-
Perilaku pengunjung untuk duduk dan beristirahat. Perilaku ini dapat
diaplikasikan ke dalam rancangan menjadi sebuah taman untuk beristirahat.
54
Audrey 120406041
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1.
Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan
4.1.1. Analisa Lokasi
Gambar 4.1. Lokasi tapak
Lokasi site
: Jl. Bandara Kualanamu, Kec. Batang Kuis
Eksisting site
: Lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar
Luas Lahan
: ±30.000 m2
Luas bangunan
: ±15.000 m2
Lebar jalan
: -
GSB
: -
KDB maks.
Jl. Bandara Kualanamu = 24m
Jl. Batang Kuis
= 11m
Jl. Bandara Kualanamu = 13 m
Jl. Batang Kuis = 6.5 m
: 70%
Ketinggian bangunan : 145m
KDH
: 100 % - (KDB + 20% KDB)= 100% - (70% +
20% x 70%) = 16% luas lahan
Kontur
: Relatif datar
55
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Ukuran tapak
Keterangan:
Batas site = ___________
Garis GSB = ___________
Menurut RTRW Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Batang Kuis
merupakan kawasan yang diperuntukkan sebagai perdagangan dan jasa lokal,
pengolahan pertanian dan perkebunan, TOD (Transit Orisented Development),
serta perumahan dan permukiman. Dengan peruntukan kawasan adalah
sebagai kawasan perdagangan dan jasa juga sebagai TOD, maka fungsi pusat
perbelanjaan sangatlah cocok untuk mendukung fasilitas kawasan.
Adapun potensi utama tapak perancangan adalah :
-
Letak tapak sangat strategis, berada di hook jalan
-
Memiliki fasilitas transportasi yang memadai
-
Berjarak cukup dekat dengan bandara udara dan pemukiman warga
56
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Batas Tapak
Gambar 4.3. Batasan tapak
Batas utara
: perkebunan
Batas selatan
: Perkebunan, rumah penduduk, warung, dan Jl.
Bandara Kuala Namu
Batas timur
: Perkebunan , Jl. bandara kualanamu
Batas barat
: Rumah penduduk, warung , Jl. Batang Kuis
4.1.3. Analisa Iklim
Gambar 4.4. Pergerakan matahari pada tapak
57
Universitas Sumatera Utara
Jatuhan bayangan pagi
Jatuhan bayangan sore
Gambar 4.5. Jatuhan bayangan pada tapak
Menurut data Laporan Katalog BPS : 1102001.1212270 Batang Kuis
dalam angka 2015, Tertera mengenai kondisi geografis Kec. Batang Kuis :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Letak : 3˚35-3 ˚41 LU; 41˚-46 ˚ BT
Iklim rata-rata max. : 32 ˚ C
Iklim rata-rata min. : 22,4 ˚C
Kontur : relatif datar
Curah hujan kec. Batang kuis : 1.821 mm/tahun
Kec. Angin : 1,33mm/dt
Arah angin pagi dan siang berasal dari arah timur laut
Arah angin sore dan malam berasal dari arah barat daya
Tabel 4.1. Tabel analisa iklim
Permasalahan
Solusi
Pada pagi hari, bangunan dalam tapak
Pendesainan bangunan yang tidak
akan membayangi rumah penduduk di
terlalu tinggi/ tidak berorientasi
belakang tapak
menutupi rumah penduduk
Permukaan fasad bangunan gampang
Pembuatan orientasi yang tidak /
terekspos panas matahari
minim mengarah ke timur dan ke
barat
58
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Tata Guna Lahan
Gambar 4.6.Tata guna lahan sekitar tapak
Keterangan
:
POTENSI
:
Area sekitar site didominasi permukiman penduduk dan fungsi
perdagangan, sehingga keberadaan bangunan tidak menjadi alien diantara
bangunan sekitarnya melainkan fungsi bangunan didukung penuh dengan
adanya permukiman dan area perdagangan disekitar site.
59
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.1.7. Pencapaian
Untuk sarana pencapaian, bisa menggunakan kendaraan umum seperti
bus ALS, taxi, dan kendaraan pribadi seperti mobil/motor.
Pencapaian dari Medan ke Site, bisa melalui 3 jalur yaitu:
Gambar 4.9. Pencapaian dari Kota Medan menuju tapak
Jalan tercepat adalah Tol Belmera dan Batang Kuis sepanjang ± 28.2km
yang dapat ditempuh dalam 44 menit (non traffic);
Jalan dari Letda Sujono lalu ke Gg. Pendidikan sepanjang ±17km yang
dapat ditempuh dalam 43 menit (non traffic);
Dari area denai ke jalan Gg. Pendidikan sepanjang ±20km yang dapat
ditempuh dalam 51 menit (non traffic).
Pencapaian dari Bandara Kuala Namu ke site, bisa melalui 2 jalur
yaitu:
Gambar 4.10. Pencapaian dari Bandar Udara Kualanamu menuju
tapak
61
Universitas Sumatera Utara
Jalan tercepat adalah: Jl. Bandara Kuala Namu ke Jl. Batang Kuis
sepanjang ± 17.3 km (harus melalui ‘U turn’ di jalan batang kuis) yang
dapat ditempuh dalam 19 menit (non traffic)
Lubuk Pakam sepanjang ±14.3km yang dapat ditempuh dalam 24 menit
(non traffic)
Pencapaian dari site ke Bandara Kualanamu, bisa melalui Jl.
Bandara Kuala Namu sepanjang ± 10 km yang dapat ditempuh dalam 10
menit (non traffic).
Gambar 4.11. Pencapaian dari tapak menuju Bandar Udara
Kualanamu
4.1.8. Analisa Pemandangan
View ke dalam
Gambar 4.12. Analisa view ke dalam
62
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Analisa view ke dalam
no
1
view
View dari simpang tiga menuju Jl. Batang
Kuis dan Kualanamu
2
analisa
(+) Menimbulkan suasana yang
modern, lapang, dan megah,
seperti berada di luar kota
(perbatasan)
(+) Cocok sebagai magnet pemberi
kesan landmark bangunan
(+) Memberikan jarak pandang ke
dalam site yang pas sehingga
menambah daya jual
(+) Masih rindang dan hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Sayang tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu menuju
Kualanamu
3
(+) Rindang dan Hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu
meninggalkan Kualanamu
4
(+) Rindang dan hijau
(+) Kesan fokus dan cepat
(-) Tidak terlalu terawat
View dari Jl. Bandara Kualanamu
meninggalkan Kualanamu
63
Universitas Sumatera Utara
5
(+) Cukup baik untuk diolah karena
dekat dengan jalan perantara
sehingga magnet lebih kuat
(+) Suasana modern
View dari Jl. Batang Kuis dengan
perbatasan site
6
(+) Perlu pengolahan lagi karena
adanya keberadaan pemukiman
(-) Jalan yang kecil membuat jarak
pandang kurang menarik
View dari Jl. Batang kuis, letak tapak
berada di balik perumahan ini
View ke luar
Gambar 4.13. Analisa view ke luar
no
1
view
Tabel 4.3. Analisa view ke luar
analisa
(+) Perlu pengolahan view
(+) Keberadaan pedangang kayu
dan bambu memberikan
nuansa Deli Serdang dan
nuansa daerah
Terdapat sebuah toko panglong/kayu
64
Universitas Sumatera Utara
2
View menuju simpang tiga
3
(+) Magnet yang kuat dan view
yang paling baik
(+) Bisa menjadi landmark dan
ciri khas serta poin dari dalam
site.
(+) Menimbulkan suasana yang
modern, lapang, dan megah,
seperti berada di luar kota
(perbatasan)
(+) Rindang Hijau dan cukup
bagus
View di depan tapak berupa lahan perkebunan
4
(+) Nuansa fokus dan cepat
(+) Rindang dan Hijau
(+) Kesan yang lapang (tidak
terkekang karena bangunan
sekitar masih memiliki
ketinggian rendah)
View menuju jalan dan perkebunan seberang
4.1.9. Analisa Lalu Lintas dan Sirkulasi
Gambar 4.14. Jalur sirkulasi di sekitar tapak
65
Universitas Sumatera Utara
Jalan Batang Kuis :
Lebar jalan : 35 m lalu mengecil ke arah desa menjadi 11 m
Sirkulasi
: Jalan 2 Arah (ke desa dan ke Tanjung Morawa), untuk ke
Kualanamu tersedia jalan peralihan (warna ungu)
Parkir
: Tidak tersedia lahan parkir.
Pedestrian : Tersedia pedestrian pada satu sisi di Jl. Batang kuis
GSB
: 6.5 m
Jumlah kendaraan: 24 kendaraan/menit
Jalan Bandara Kualanamu :
Lebar jalan : 24 m
Sirkulasi
: Jalan 2 Arah (ke Bandara Kuala Namu dan ke Batang KuisTajung Morawa)
Parkir
: Tidak tersedia lahan parkir, off street parking di tempat
umum yang dirasakan perlu (tidak terdapat rambu dilarang
parkir).
Pedestrian : Tidak tersedia pedestrian.
GSB
: 13m
Jumlah Kendaraan : 68 kendaraan/ menit.
Solusi untuk Sirkulasi, Jalan, Parkir, dan entrance :
Gambar 4.15. Analisa sirkulasi site
Analisa Entrance masuk lebih berpotensi dari arah jalan Bandara
Kuala Namu, karena merupakan jalan utama dan dengan adanya jalan
66
Universitas Sumatera Utara
perantara yang menghubungkan Jl. Batang Kuis ke Jl. Bandara Kuala Namu
(jalan bundar) dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengunjung drop off
berputar. Dan jalan keluar lebih berpotensi pada Jl. Batang Kuis, karena dapat
langusng ke Tanjung Morawa dan ke Kuala Namu.
Untuk parkir, solusinya adalah dengan membuat lahan parkir atau
gedung parkir sendiri di dalam site, agar tidak menimbulkan kemacetan.
4.1.10. Analisa Kebisingan dan Polusi
Tingkat kebisingan di Jl. Bandara
Kuala Namu tinggi, sekitar 69-94
dB. Dikarenakan lalu lintas yang
kencang
dan
banyak,
tingkat
polusi pun tinggi.
Tingkat kebisingan di Jl. Batang
Kuis sedang, sekitar 73-92 dB.
Dikarenakan lalu lintas yang tidak
terlalu
banyak,
tingkat
polusi
sedang.
Gambar 4.16. Sumber kebisingan pada tapak
Tingkat kebisingan perkebunan sekitar rendah. Sekitar 10-30 dB.
Tingkat polusi rendah karena hanya
ada perkebunan di sekitarnya.
Solusi :
Adanya filter kebisingan seperti
penanaman
vegetasi
untuk
menyaring
kebisingan
yang
ditimbulkan
dari
membangun
bangunan
dengan
peraturan
jalan,
GSB
dan
sesuai
untuk
memberi jarak agar frekuensi suara
bisa lebih tersaring.
Gambar 4.17. Analisa kebisingan
67
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Masalah
: Tanaman yang ada di sekitar site berupa tanaman yang biasa
ditanam di sekitar jalan. Jumlah tanaman tergolong sedikit
karena di sekitar site masih berfungsi sebagai perkebunan.
Apabila ada bangunan di sekitar site ini kemungkinan besar
akan terjadi genangan air.
Solusi
: Memperbanyak jumlah tanaman sehingga penyerapan air
meningkat walaupun site ini memiliki bangunan, air tidak akan
tergenang dalam waktu yang lama.
Potensi
: Tanaman dengan jumlah daun yang banyak dapat mengurangi
intensitas cahaya dan panas yang akan mengenai bangunan.
Tanaman yang memiliki bunga dapat digunakan dalam
merancang landscape bangunan.
4.2. Analisa Fungsional
4.2.1. Analisa Jumlah Pengunjung
Asumsi pengunjung yang berasal dari Kec. Batang Kuis dan sekitar,
dan juga berasal dari turis yang berkunjung ke Medan.
Berikut merupakan jumlah penduduk sekitar dari data BPS 2014:
Jumlah penduduk Kec. Batang Kuis
= 62348 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Beringin
= 55276 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Tanjung Morawa
= 89873 jiwa
Jumlah penduduk Kec. Lubuk Pakam
= 213372 jiwa
Total penduduk sekitar
= 420869 jiwa
Asumsi pengunjung dari Kab. Deli Serdang yang datang dari luar
adalah 10.000 orang.
Jumlah turis Januari – November 2015 = 2,94 juta penumpang/tahun
dari data BPS = 8054 penumpang /hari
71
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Tabel penumpang pesawat
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Internasional
Datang Berangkat
287.693 294.657
421.979 418.157
432.637 456.817
399.366 402.224
444.905 404.274
472.959 460.977
Transit
-
Domestik
Datang
1.506.888
1.636.250
1.680.437
1.607.733
1.905.364
1.776.224
Berangkat
1.065.908
1.634.574
1.748.330
1.698.617
2.057.534
1.954.697
Transit
31.186
37.589
100.491
108.841
107.523
152.002
Sumber : Data PT Angkasa Pura II
Jumlah penumpang domestik rata-rata = 3.378.760 penumpang/tahun
Jumlah penumpang domestik transit rata-rata = 89605 penumpang/tahun
%penumpang transit= (89605/3.378.760)*100% = 2.65%
Perkiraan transit pada Bandara kualanamu : 3-4%
Jumlah penumpang transit/hari = 3-4%*8054 penumpang /hari = 241.62
– 322.16 penumpang/hari
Asumsi jumlah pengunjung pusat perbelanjaan :
o %pengunjung dari penduduk
= 1-2% dari jumlah penduduk
=1-2% *430.869 jiwa
= 4308 – 8617 jiwa
o %pengunjung dari turis transit
= 20% dari turis transit
= 20% * 322.16 jiwa
= 64 jiwa
o %pengunjung dari turis
= 3-5% dari jumlah turis
= 3-5% * 8054 jiwa
= 242-403jiwa
Total asumsi pengunjung dalam satu hari yang berkunjung ke pusat
perbelanjaan adalah 4614-9084 jiwa
4.2.2. Analisa Perhitungan Parkir
Perhitungan kebutuhan tempat parkir didasarkan dari jumlah
pengunjung, dengan asumsi waktu kunjungan tiap orang ke mall tiga jam
dan waktu operasi pusat perbelanjaan adalah 9 pagi-11 malam (15 jam).
72
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 5 shift waktu dalam sehari = 9084/5
= 1816.8 orang ≈1818orang
Asumsi %persentase kendaraan = 45% mobil, 55% motor
Parkir mobil = 45% *1818 = 818 orang:4 orang/mobil =204.5 mobil
Parkir motor = 55% *1818 = 1000orang : 2 orang/motor = 500 motor
Asumsi penambahan parkir mobil 30%, parkir motor 10%, maka,
Total parkir mobil = 264mobil (pembulatan ke atas)
Total parkir motor = 550 motor (pembulatan ke atas)
4.2.3. Analisa Ruang
Fasilitas Mall
Tabel 4.5. Program ruang fasilitas umum Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
R.informasi
Hall
R.informasi
Hall
Area duduk
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(Unit)
(Orang)
(m2)
2m2 / org
2
4
16 NAD
1.1m²/orang
1
1000
1100 NAD
0.5m2/orang
2
30
30 AS
total
1130
jlh unit
1 total unit
1130
R. Atm
Bilik KM
Urinoir
Wastafel
1m2/unit
1,3m2/unit
0,36m2/unit
0,3m2/unit
R.mesin
ATM
Toilet pria
Toilet
wanita
Reservasi
taksi
Money
changer
Standar
Bilik KM
Wastafel
jlh unit
1,3m2/unit
0,6m2/unit
Kasir
R. Administrasi
R.tunggu
jlh unit
2m2/org
10m2/orang
0.4m2/orang
Money changer
15m2
10
4
7
3
1
1
1
1
total
sirkulasi 30%
8 total unit
4
1
3
1
total
sirkulasi 30%
8 total unit
2
2
1
2
1
5
total
1
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
1
10
5.2
2.52
0.9
8.62
2.586
89.648
5.2
1.8
7
2.1
72.8
4
20
2
26
SB
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
15 AS
1333.45
266.69
1600.14
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Program ruang fasilitas pengelola Mall
Jenis
Jenis ruang
Fungsi
Keamanan Pos jaga
R. Satpam
Utilitas
Lift penumpang
Lift servis
Eskalator
Shaft lift
R. Panel
R. Mesin lift
Tangga
kebakaran
Jumlah
(unit)
Standar
5m2/unit
2m2/orang
1
2
10m2/unit
10m2/unit
30m2/unit
10m2/unit
2.8 m²/unit
-
2
2
6
24
7
8
16m2/unit
16
Kapasita Luas
Sumber
s (orang) (m2)
1
5 AS
6
24 TSS
total
29
12
20 SBT
12
20 SBT
180 SBT
240 SBT
19.6 SBT
144 SBT
256 SBT
879.6
908.6
181.72
1090.32
total
total fasilitas pengelola
sirkulasi 20%
total
Tabel 4.7. Program ruang fasilitas rekreasi Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
Game corner Area permainan
Kasir
Hall
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
Standar
180m2/unit
2m2/org
0.6m²/orang
2,4m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
Jumlah Kapasitas Luas
(Unit) (Orang)
(M2)
1
3
1
1
1
1
30
1
30
2
6
3
total
Tempat pijat Area pijat
refleksi
Gudang
Kasir
Area tunggu
R. Pengelola
Toilet
3m2/orang
1.8m2/unit
2m2/org
0.6m2/orang
2,4m2/org
3m2/orang
1
1
1
1
1
1
16
2
1
10
8
1
Sirkulasi
30%
total
Total fasilitas rekreasi
sirkulasi 20%
total
Sumber
180
6
18
4.8
14.4
10
233.2
48
1.8
2
6
19.2
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Metric
Metric
Metric
Metric
Metric
3 Metric
24
104
337.2
67.44
404.64
74
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Program ruang fasilitas perbelanjaan Mall
Jenis Fungsi
Jenis Ruang
Anchor tenant
Display area
Kasir
Kamar pas
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
Supermarket
Display area
Kasir
R. Penitipan
R. Pengelola
Gudang
Pertokoan/
retail A
Entrance
Display area
Kasir
Pertokoan/
retail B
Entrance
Display area
Kasir
Gudang
Minimarket
Entrance
Kasir
Display area
Gudang
Toko buku
mini
Display area
Gudang
Kasir
R. Pengelola
R. Karyawan
Toko buku
mini anchor
Display area
Gudang
Kasir
R. Pengelola
R. Karyawan
Apotek
Entrance
Kasir
Display area
Gudang
Kapasitas
(Orang)
1,5m2/org
1
300
2m2/org
4
1
2.7m2/unit
20
1
2,4m2/org
1
5
2,4m2/org
1
40
25m2/unit
3
4
jlh unit
2 total unit
1.5 m2/org
1
600
2m2/org
6
1
0.6m2/org
1
30
2.4m2/orang
1
12
50m2/unit
2
1
total
0,9m2/org
1
3
1,9m2/org
1
20
2m2/org
1
1
total
jlh unit
25 total unit
0,9m2/org
1
3
1,9m2/org
1
40
2m2/org
2
2
4m2/unit
1
2
jlh unit
20 total unit
0,9m2/org
1
3
2m2/org
1
1
1,9m2/org
1
40
10m2/unit
1
2
total
1,5m2/org
1
50
10m2/unit
1
2
2m2/org
1
2
2,4m2/org
1
2
2,4m2/org
1
5
total
1,5m2/org
1
95
10m2/unit
1
2
2m2/org
1
2
2,4m2/org
1
2
2,4m2/org
1
5
total
0,9m2/org
1
3
2m2/org
1
1
1,9m2/org
1
30
10m2/unit
1
2
total
Total fasilitas perbelanjaan
sirkulasi 25%
total
Standar
Jumlah
(Unit)
Luas
(m2)
450
8
54
12
96
75
1390
900
12
18
28.8
100
1058.8
2.7
38
2
42.7
1067.5
2.7
76
4
4
1734
2.7
2
76
10
90.7
75
10
4
4.8
12
105.8
142.5
10
4
4.8
12
173.3
2.7
2
57
10
71.7
6750.6
1687.65
8438.25
Sumber
NAD
NAD
TSS
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
AS
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Program ruang fasilitas kuliner Mall
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Standar
Fast
food/bakery
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
2,4m2/org
2m2/org
1.4m2/orang
10m2/unit
3.7 m2/meja
Cafe
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Bar
Area makan
Foodcourt
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
Wastafel
Restoran
R. Pengelola
R.karyawan
R. Tunggu
Kasir
Dapur
Gudang
Bar
Area makan
Jumlah
(unit)
Kapasitas Luas
(orang)
(m2)
1
1
1
1
1
5
1
4
2
5
total
jlh unit
6 total unit
2,4m2/org
1
3
2,4m2/org
1
7
2m2/org
1
1
1.4m2/orang
1
5
10m2/unit
1
1
0.5m2/orang
1
5
3.7 m2/meja
1
12
total
jlh unit
10 total unit
2,4m2/org
1
4
2,4m2/org
1
5
2m2/org
7
1
1.4m2/orang
10
6
10m2/unit
1
2
3.7 m2/meja
1
60
0.3m2/unit
3
1
total
2,4m2/org
1
3
2,4m2/org
1
10
1.2m2/orang
1
10
2m2/org
1
1
1.4m2/orang
1
6
10m2/unit
1
2
0.5m2/orang
1
7
3.7 m2/meja
1
20
total
jlh unit
5 total unit
Total fasilitas rekreasi
sirkulasi 25%
Sumber
12
2
5.6
10
18.5
48.1
288.6
7.2
16.8
2
7
10
2.5
44.4
89.9
899
9.6
12
14
84
10
222
0.9
352.5
7.2
24
12
2
8.4
10
3.5
111
178.1
890.5
2430.6
607.65
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
AS
NAD
76
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Galeri
Tabel 4.10. Program ruang fasilitas umum Galeri
Jenis Fungsi
Hall
Jenis
Ruang
Hall
Toilet pria
Bilik km
Urinoir
Wastafel
Toilet
wanita
Bilik km
Wastafel
Jumlah Kapasitas
(Unit)
(Orang)
1.1m²/orang
1
200
total
1,3m2/unit
6
1
0,36m2/unit
8
1
0,3m2/unit
3
1
Sirkulasi30%
total
1,3m2/unit
6
1
0,6m2/unit
3
1
sirkulasi 30%
total
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
Standar
Luas
(m2)
220
220
7.8
2.88
0.9
3.474
15.054
7.8
1.8
2.88
12.48
247.534
49.5068
297.041
Sumber
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Tabel 4.11. Program ruang fasilitas berbelanja Galeri
Jenis Fungsi Jenis ruang
Standar
Pusat oleholeh
0,9m2/org
2m2/org
1,9m2/org
2,4m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
Entrance
Kasir
Display area
R. Pengelola
R. Karyawan
Gudang
jlh unit
Jumlah Kapasitas Luas
Sum(unit)
(orang)
(m2)
ber
1
4
3.6 NAD
3
1
6 NAD
1
50
95 NAD
1
2
4.8 NAD
1
8
19.2 NAD
1
1
10 NAD
total
138.6
7 total unit
939.4
Tabel 4.12. Program ruang fasilitas pengelola Galeri
Jenis Fungsi
Galeri
kerajinan
tangan
R. Servis
R. Panel
Jenis ruang
Standar
Area galeri
R. Pengelola
R.karyawan
Kasir
Workshop
Gudang
1.5m2/orang
2,4m2/org
2,4m2/org
2m2/org
2,4m2/org
10m2/unit
10m2/unit
2.8m2/unit
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
1
100
150 AS
1
2
4.8 NAD
1
8
19.2 NAD
2
1
4 NAD
2
8
38.4 AS
1
2
10 NAD
total
226.4
10 AS
3
8.4 SBT
77
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Arcade
Tabel 4.13. Program ruang fasilitas berbelanja Arcade
Jenis Fungsi
Pertokoan/
retail A
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
Jenis ruang
Standar
Entrance
Display area
Kasir
0,9m2/org
1,9m2/org
2m2/org
1
1
1
jlh unit
total
3 total unit
3
20
1
Luas
(m2)
Sumber
2.7 NAD
38 NAD
2 NAD
42.7
128,1
Tabel 4.14. Program ruang fasilitas kuliner Arcade
Jenis Fungsi
Fast food
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
Jenis ruang
Standar
R.karyawan
Kasir
Dapur
Gudang
Area makan
2,4m2/org
2m2/org
1.4m2/orang
10m2/unit
3.7 m2/meja
1
1
1
1
1
jlh unit
total
3 total unit
5
1
4
2
5
Luas
(m2)
Sumber
12
2
5.6
10
18.5
48.1
144.3
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
Basement
Tabel 4.15. Program ruang fasilitas umum basement
Jumlah
(unit)
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Lobby
Lobby
1.1m²/orang
Pengambila
n karcis
15m2/unit
Area karcis
Tangga ke
entrance
Toilet pria
Toilet
wanita
Standar
Tangga
Bilik km
Urinoir
Wastafel
16m2/unit
1,3m2/unit
0,24m2/unit
0,3m2/unit
Bilik km
Wastafel
jumlah unit
1,3m2/unit
0,6m2/unit
jumlah unit
Kapasitas
(orang)
1
100
2
Luas
(m2)
Sumber
110 NAD
30 AS
2
4
6
3
sirkulasi 30%
2 total
4
3
sirkulasi 30%
2 total
Total fasilitas umum
sirkulasi 20%
total
1
1
1
1
1
32
5.2
1.44
0.9
2.262
19.604
5.2
1.8
2.1
18.2
AS
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
209.804
41.9608
251.765
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16. Program ruang fasilitas pengelola basement
Jenis
Fungsi
Kantor
pengelola
Keamanan
Utilitas
Jenis ruang
Standar
R.pimpinan
R.wakil
R. Manager
R. Sekretaris
R. Bendahara
R. Karyawan
R. Bag. ME
R.rapat
Pantry
Toilet
Gudang arsip
15m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
8m2/orang
8m2/orang
2m2/orang
25m²/unit
1,5m2/unit
5m2/unit
Pos jaga
R. Satpam
5m2/unit
2m2/orang
R. Pompa +
tangki air
R. Panel
PABX
R. Sistem
kebakaran
Lift penumpang
Lift servis
Shaft lift
Tangga
kebakaran
Jumlah Kapasitas
Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
1
1
15 NAD
1
1
10 NAD
3
1
30 NAD
1
1
10 NAD
1
1
10 NAD
2
10
160 NAD
1
5
40 NAD
1
10
20 NAD
2
6
50 NAD
7
1
10.5 NAD
1
2
10 AS
sirkulasi15% 54.825
total
420.325
2
1
10 AS
1
6
12 TSS
total
22
100m2/unit
2.8 m²/unit
20m2/unit
2
12
1
25 m²/unit
10m2/unit
10m2/unit
10m2/unit
1
2
2
2
16m2/unit
2
200 AS
33.6 SBT
20 ASS
25
20
20
20
12
12
total
total fasilitas pengelola
sirkulasi 25%
total
AS
SBT
SBT
SBT
32 SBT
370.6
812.925
203.231
1016.16
Tabel 4.17. Program ruang fasilitas parkir basement
Jenis Fungsi Jenis ruang
Parkir
Parkir mobil
Parkir motor
Standar
11,5m2/unit
2.25m2/unit
Jumlah
(unit)
Kapasitas Luas
(orang)
(m2)
231
1
470
1
sirkulasi (+ramp)
total
Sumber
2656.5 NAD
1057.5 NAD
5942.4
9656.4
79
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Musholla
Tabel 4.18. Program ruang fasilitas musholla
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Standar
Musholla
Area sholat
Toilet
Wudhu
1.2m2 / org
1,5m2 / org
1,2m2/ org
Jumlah
(unit)
Kapasitas
(orang)
1
10
2
Luas
(m2)
200
1
15
total
Sumber
240 NAD
15 NAD
36 NAD
291
Fasilitas Tapak
Tabel 4.19. Program ruang fasilitas taman
Taman publik
3025 m2
Taman entrance
Taman arcade
1070m2
450m2
Tabel 4.20. Program ruang fasilitas parkir servis
Jenis Fungsi
Jenis ruang
Parkir
Parkir mobil
Parkir motor
Loading dock
Jumlah Kapasitas Luas
Sumber
(unit)
(orang)
(m2)
11,5m2/unit
18
1
207 NAD
2.25m2/unit
44
1
99 NAD
48m2/unit
3
3
144 NAD
sirkulasi
405
total
855
Standar
Tabel 4.21. Rekapitulasi luas bangunan
Bangunan
Mall
Galeri Kerajinan
Arcade
Musholla
Total luas
Luas total
14571.60
1487.41
400.5
291
16750.50
4.2.4. Analisa Suasana Ruang
Menurut Nimpoeno (1983) suasana ruang yang terbentuk akan
mempengaruhi persepsi, kognisi dan proses motivasi yang menyatu dalam
sistem kepribadian individu, kemudian membentuk respons-respons terhadap
suasana ruang tersebut yang diwujudkan oleh perilaku atau kegiatan.
80
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Analisa suasana ruang
Fungsi
Fasilitas
perbelanjaan
Ruang
Mini anchor
Tenant
Retail
Minimarket
Toko buku
Pusat oleholeh
Apotek
Fasilitas
rekreasi
dan
kuliner
Cafe ;
Foodcourt ;
Restoran
Suasana ruang
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, nyaman
untuk berjalan-jalan, tidak terlalu sempit, plafon tidak
terlalu rendah. Area depan sebaiknya transparan dan
sebagai display area untuk menarik pengunjung, pintu
masuk lebar agar nyaman untuk keluar masuk, area
sirkulasi tidak membingungkan, terdapat area kosong
untuk mempermudah pergantian dekor untuk seasonal
sales.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, tinggi bersih
3.3-3.8m, area depan toko transparan sehingga para
pengunjung dapat melihat-lihat barang, interior toko
memiliki area sirkulasi yang nyaman dan tidak terlalu
dekat dengan rak.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, interior toko
memiliki area sirkulasi yang nyaman dan tidak terlalu
dekat dengan rak. Lighting yang digunakan sebaiknya
putih agar lebih mudah melihat produk-produk. Plafon
tinggi atau rakyang digunakan tidak melewati 2m agar
tidak terasa terkekang.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, penyusunan
buku teratur dan area jalan cukup luas untuk satu orang
berdiri dan berjalan, plafon tidak terlalu rendah agar
tidak merasa sempit. Warna lampu penerangan
sebaiknya putih agar terlihat bersih dan terang.
Lux standar 500 lux dan temperatur 18˚C, area kasir
tidak sempit aagar lebih nyaman dalam mengantri.
Area depan toko bisa terbuka agar tidak terasa sempit
dan lebih mengudang pengunjung untuk melihat-lihat.
Rak-rak ada yang tersusun menghadap ke koridor agar
dapat diperhatikan oleh pengunjung.
Area depan toko sederhana, dan tembus pandang
dengan jendela display yang rendah. Interior harus
terorganisir dan dikelompokkan. Pencahayaan terang.
Lux standar 250 lux , area jalan cukup nyaman dan
tidak mengganggu aktivitas makan konsumen. Area
makan tidak terlalu dekat dengan dapur utama, tidak
ribut, desain interior sebaiknya tidak gelap agar lebih
nyaman saat makan dan tidak terlalu dingin. Plafon
tidak rendah. Terdapat area tunggu yang nyaman dan
tidak terlalu bising.
81
Universitas Sumatera Utara
Galeri
kerajinan
tangan
Tempat pijat
refleksi
Fasilitas
umum
R. info;
Reservasi
taksi
Lobby
R. atm;
Money
changer
Toilet
Musholla
Parkir
Fasilitas
pengelola
Kantor
pengelola
Keamanan
Utilitas
Lux standar 200 lux, penempatan kerajinan yang sesuai
dengan jarak pandang. Area jalan cukup luas untuk
pengunjung dapat melihat sambil berjalan berkeliling.
Pencahayaan terang/ambien, untuk area pameran,
warna dinding/ lantai/ perabot warna netral untuk
menghindari konflik warna. Terdapat setting seperti
taman/ panjangan sebagai titik pandang utama.
Memberi pencerahan bagi karyawan dan pengunjung
Nyaman, tenang, tidak terganggu keributan dari luar/
lingkungan sekitar, penerangan dapat menggunakan
warna yang hangat, warna dinding, lantai dan plafon
menggunakan warna hangat. Area masuk sebisa
mungkin tidak tertutup tapi tidak terlalu terbuka agar
tidak terasa asing.
Mudah diakses dan terlihat dari pintu masuk, terang/
ambien, sebisa mungkin menyatu dengan area lobby,
plafon tinggi, dapat saja terbuka ke lobby.
Luas, lux standar 100-200 lux , pencahayaan
terintegrasi dengan r. Informasi, terdapat cahaya alami
yang masuk, tembus pandang ke lingkungan luar,
selaras dengan area sekitar, suhu dingin.
terbuka ke sirkulasi utama sehingga mudah diakses
tapi tidak terlalu jauh dari keramaian, plafon tidak
tinggi agar tidak terkesan kosong, penerangan
terang/ambien, cukup luas, warna interior terang agar
terlihat bersih dan natural.
Terang/ambien, tidak terlalu sempit, warna yang
digunakan hangat dan terang, lantai toiletmudah kering
agar tidak terkesan kotor, sistem utilitas tidak terlihat.
Nyaman dan tenang, jauh tapi mudah diakses dari area
perbelanjaan
Mudah dicapai dari area perbelanjaan dan pintu masuk,
pencahayaan sedang, bersifat terbuka
Mudah dicapai tapi tidak terlalu terlihat, tidak ribut
minimal 50dB, warna ruangan cerah/ terang, lammpu
terang, dan terdapat lapu meja, ruanagan memberi citra
profesionalisme, rapi, dan khusus
Mudah dicapai dan dapat mengawasi pintu masuk dan
area perbelanjaan, pos satpam terbuka ke area sirkulasi
utama
Warna ruangan terang, pencahayaan sedang, ruang
genset memerlukan peredam agar tidak mengganggu,
interior ruangan bersifat formal dan rapi.
82
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. Analisa Bentuk
Bentukan massa dipengaruhi oleh orientasi lahan terhadap matahari
dan bentuk site dan bentukan dasar yang diambil. Analisa bentuk dasar
bangunan dapat melalui bentuk dasar, yaitu :
Tabel 4.23. Analisa bentuk
Kriteria
Bentuk dasar bangunan
Kesesuaian bentuk site
Orientasi bangunan
baik
Baik, orientasi
jelas
efisien
Lebih mudah
baik
Baik, orientasi
ke segala arah
Kurang efisien
Cukup sulit
Kurang
Tidak jelas
Lebih hemat
Baik
Hemat
Baik
Kurang baik
Baik
Efisiensi ruang
Efisiensi Struktur dan
konstruksi Bangunan
Ekonomi Bangunan
Kesan yang ingin
dicapai
Tidak efisien
Mudah
Bentukan yang akan diambil untuk desain adalah bentukan persegi
yang memiliki efisiensi yang bagus dipadukan dengan bentuk segitiga untuk
menambah kesan. Dengan bentukan dasar ini, maka bentukan massa
bangunan yang akan digunakan seperti pada gambar 4.24. (bentuk warna
kuning) dimana bentuk yang diambil sesuai dengan penerapan tema.
Gambar 4.24. Bentukan massa
83
Universitas Sumatera Utara
4.3.Analisa Teknologi
4.3.1. Analisa Struktur
Dalam analisa struktur, terdapat beberapa desain struktural yang
harus diperhatikan, yaitu letak inti bangunan.
Tabel 4.24. Analisa inti bangunan
Pemilihan letak inti bangunan pada perencanaan pusat perbelanjaan
ini adalah beberapa kriteria yaitu, pemanfaatan luas lantai yang efisien,
fleksibilitas ruang, kejelasan pola sirkulasi, dan kekakuan struktur. Dari
tabel diatas, terdapat beberapa letak inti bangunan yang dapat dipilih, yaitu
inti bangunan di ujung, di tengah, dan di sudut. Dapat disimpulkan bahwa
inti bangunan di ujung memiliki keunggulan dalam fleksibiltas ruang dan
cocok dalam desain bentuk rancangan yang memanjang.
4.3.2. Analisa Konstruksi
Analisa konstruksi bangunan berkaitan dengan material yang akan
digunakan, yaitu :
Tabel 4.25. Analisa konstruksi
Material
Beton
Keuntungan
Memiliki kekuatan yang
tinggi yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
Tahan terhadap temperatur
tinggi
Dapat dibentuk
Kelemahan
Termasuk bahan bangunan yang
berat
Memiliki kuat tarik yang kecil
Menuntut
ketelitian
dalam
pelaksanaan dan termasuk lama
dalam pengerjaan
84
Universitas Sumatera Utara
Baja
Memiliki kekuatan yang Tidak tahan api
tinggi
Perlu perawatan untuk mencegah
Mudah dan cepat dalam korosi
pemasangan
Tidak dapat mencegah pergeseran
horizontal
Dapat mereduksi berat profil Jika beton mengalami rangkak,
baja yang digunakan
akan terjadi defleksi yang cukup
Meningkatkan kekakuan plat besar dalam struktur
lantai
Cepat dalam pemasangan
strutkur utama
Baja
komposit
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa material yang cocok sebagai
material bangunan perancangan ini adalah material baja komposit karena
beban mati dari bangunan akan berkurang tapi masih memiliki kekakuan
struktur yang bagus, juga termasuk cepat dalam pemasangan struktur utama.
4.3.3. Analisa Utilitas
Terdapat beberapa analisa utilitas yang harus dilakukan, yaitu
pemilihan :
a. Sistem utilitas listrik
Terdapat beberapa sistem utilitas listrik yang dapat digunakan
berdasarkan sumber energi yaitu sumber energi PLN, sumber
energi Genset, dan sumber energi panel solar
Tabel 4.26. Analisa utilitas listrik
Sumber energi
PLN
Keuntungan
Biaya operasional murah,
dan tidak diperlukan
supply bahan bakar
Genset
Daya yang dikeluarkan
dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
Panel solar
Daya yang digunakan
bersifat ramah lingkungan
sehingga tidak bergantung
terhadap bahan bakar
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan sumber
Kelemahan
Memiliki batasan daya
Membutuhkan ruang
operasional, dan biaya
bahan bakar
Memiliki biaya
operasional dan
maintenance yang tidak
sedikit
energi utama listrik
untuk perancangan adalah sumber energi PLN dan dapt didukung
dengan sistem genset jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan
tenaga daya PLN.
85
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem utilitas air
Untuk pemasokan air bersih, terdapat beberapa sistem yang dapat
digunakan yaitu :
-
Up feed system; pengaliran air dengan tekanan pompa dari
bawah
kekurangan : membutuhkan mesin bertekanan pompa yang
cukup besar
-
Down feed system; mengalirkan air ke penampung air di
atap dan disalurkan ke bawah menggunakan gaya gravitasi.
Kekurangan : memerlukan penampung air di atap yang
menyebabkan
penambahan
beban
bangunan
yang
berdampak pada biaya struktur bangunan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem utilitas air bersih yang
digunakan adalah sistem down feed dengan alasan untuk
mempermudah penyalurakan air dengan pemanfaatan gaya
gravitasi.
c. Sistem tata udara
Terdapat beberapa jenis sistem tata udara, yaitu :
-
Sistem tata udara langsung
Pada sistem ini, udara diturunkan suhunya oleh refrigeran
dan disalurkan ke dalam ruangan tanpa saluran udara
(ducting) dan menggunakan freon sebagai pendingin
-
Sistem tata udara tidak langsung
Sistem ini dikenal sebagai sistem tata udara terpusat dimana
udara disalurkan ke dalam ruangan melalui saluran udara
(ducting) dari sebuah mesin AHU yang didukung oleh
perangkat lainnya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem tata
udara yang efisien untuk perancangan ini adalah sistem tata
udara tidak langsung dimana penyaluran udara bersifat terpusat
dan tidak perlu menyediakan mesin AC untuk tiap retail.
86
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem transportasi vertikal
Terdapat beberapa jenis transportasi vertikal yang dapat
digunakan yaitu:
Tabel 4.27. Analisa transportasi vertikal
Transportasi
Lift
Eskalator
Tangga
Keuntungan
Membutuhkan ruang
sedikit dan dapat
menampung 10
orang atau lebih
Dapat langsung
menghubungkan
antar lantai
Tidak membutuhkan
sumber energi dan
biaya maintenance
yang kecil
Kelemahan
Memiliki waktu tunggu
dalam penggunaannya
Membutuhkan sumber energi
untuk menjalankannya
Membutuhkan ruang yang
banyak untuk
menghubungkan antar lantai
Tidak cocok sebagai akses
utama untuk naik ke lantai
selanjutnya jika total lantai
bangunan banyak.
Pada perancangan ini, sistem transportasi lift, eskalator dan
tangga akan digunakan dalam desain dengan alasan memberikan
pilihan pada pengunjung bagaimana mengakses tiap lantai,
apakah perlu langsung naik ke lantai atas atau mau berjalan-jalan
di tiap lantai tanpa menunggu lift.
e. Sistem utilitas kebakaran
Dalam utilitas kebakaran, terdapat tiga macam automatic
sprinkler system yaitu :
-
Wet pipe sprinkler system
Pipa utama dan pipa distribusi sampai outlet selalu terisi penuh
air dengan tekanan tertentu, yang siap sewaktu-waktu
menyembur bila nozzle kena reaksi panas
Keuntungan : cepat bereaksi
Kelemahan : sering terjadi kebocoran pada pipa-pipa
distribusi horisontal
-
Dry pipe sprinkler system
Pipa-pipa horisontal dalam keadaan berisi udara, apabila ada
kenaikan suhu pada nozzle, maka switch/klep pada pipa utama
87
Universitas Sumatera Utara
akan membuka sehingga pipa horisontal penuh air dan
menyembur keluar melalui nozzle.
Keuntungan: kemungkinan bocor sangat kecil
Kelemahan : kemungkinan reaksi penyemburan air terhadap
suhu panas kurang cepat.
-
Special sprinkler system
Merupakan sistem sprinkler yang menggunakan kabut air atau
bahan kimia unutk memadamkan api
Dari tiga macam sprinkler ini, sistem sprinkler yang akan
digunakan dalam desain adalah sistem dry sprinkler dimana
sistem tidak membutuhkan maintenance yang terlalu sering.
f. Letak shaft dalam bangunan
Letak shaft dalam bangunan berpengaruh terhadap letak inti
bangunan. Telah disebut sebelumnya, letak inti bangunan yang
digunakan adalah letak inti bangunan di tengah, maka letak shaft
juga berada ditengah bangunan untuk menghemat area sistem
utilitas. Dikarenakan fungsi bangunan adalah pusat perbelanjaan,
maka sistem distribusi horizontal pada seluruh permukaan
dibawah lantai memiliki efisiensi yang bagus
88
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28. Analisa distribusi shaft horizontal
4.3.4. Analisa Tata Lingkungan
Gambar 4.25. Analisa tata lingkungan
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa, orientasi tapak terhadap
matahari adalah orientasi selatan- barat. Hal ini akan menimbulkan masalah
terhadap ekspos fasad terhadap matahari. Solusi yang dapat diambil adalah
dengan penggunaan secondary skin.
89
Universitas Sumatera Utara
4.4. Analisa dan Penerapan Tema
Dalam perancangan pusat perbelanjaan ini, terdapat beberapa pilihan dalam
penggunaan tema, dan tema yang diangkat pada perancangan ini adalah Tema
Ekspresionisme.
4.4.1. Penerapan Tema dalam Perancangan Bangunan
Penerapan tema dalam perancangan
terdapat pada struktural
bangunan dan program ruang yang lahir dari keinginan mengekspresikan diri.
a. Struktural bangunan
Ekspresi yang digunakan dalam penerapan tema kedalam bentukan
bangunan adalah penggunaan makna yang tersirat dalam lambang Kab.
Deli Serdang.
Gambar 4.26. Lambang Kab Deli Serdang
Makna yang tersirat dalam lambang ini terletak pada lambang
matahari terbit yang sedang naik yang melambangkan masa depan
yang gemilang cita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang
penuh semangat dan keyakinan. Dan ditambah dengan salah satu
makna dari motto daerah yaitu PERKASA : Menggambarkan /
mengartikan bahwa Kabupaten Deli Serdang masyarakatnya yang
beraneka ragam tapi mempunyai semangat perjuangan dan kesatuan
telah menjadi daerah kuat dan kokoh baik dimasa perjuangan
kemerdekaan
maupun
dalam
mengisi
kemerdekaan
dengan
pembangunan.
Persepsi struktural dari ekspresi tersebut berupa perasaan ketika
melihat matahari terbit yang muncul dari balik gunung.
90
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.27. Persepsi struktural bangunan
b. Program ruang
Tema mengekspresikan daerah ini dapat diterapkan ke dalam program
ruang yaitu dengan menyediakan area pameran dimana pada kasus ini
pameran dipusatkan pada kerajinan tangan untuk meningkatkan
perekonomian daerah dengan investor yang tertarik terhadap kerajinan
tangan daerah ini. Untuk menarik pengunjung agar datang ke pameran
ini juga dapat disediakan workshop untuk menunjang aktivitas
pembuatan kerajinan tangan dan memperlihatkan proses tersebut
kepada masyarakat atau pengunjung.
4.5. Kesimpulan
Lokasi perancangan berada di Jl. Bandara Kualanamu, Kec. Batang Kuis,
Kab. Deli Serdang dengan luas lahan 3 Ha, luas bangunan 1.5 Ha, KDB
maksimum 70%, ketinggian maksimum 145m, dan memiliki potensi letak yang
strategis baik secara pemadangan maupun terhadap lingkungan sekitar