Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013) Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional

(potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian cross-sectional
adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali untuk mencari
hubungan antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen
(efek). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Variabel independennya adalah
karakteristik balita (usia, jenis kelamin, berat badan lahir, panjang lahir, imunisasi
dasar, riwayat infeksi, dan riwayat diare), karakteristik rumah tangga (usia ibu, tinggi
ibu, jumlah anggota keluarga, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah,
pekerjaan ibu, wilayah tempat tinggal, dan kebiasaan merokok, sumber air minum,
dan fasilitas sanitasi).

3.2


Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian

dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini

dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI melakukan penelitiannya sejak bulan Mei sampai Juni 2013.

41
Universitas Sumatera Utara

42

3.3

Populasi dan Sampel Riskesdas
Populasi dalam Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah tangga biasa yang

mewakili 33 provinsi. Sampel rumah tangga dalam Riskesdas 2013 dipilih
berdasarkan listing Sensus Penduduk (SP) 2010. BPS memilih Blok Sensus (BS)

untuk Riskesdas 2013 berdasarkan sampling frame SP 2010. Daftar 12.000 BS
berikut dengan 300.000 daftar Bangunan Sensus (bangsen) yang telah dilengkapi
dengan nama-nama kepala rumah tangga saat SP 2010 dilakukan.
a.

Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu kerangka sampel

untuk penarikan sampel tahap pertama dan kerangka sampel untuk penarikan sampel
tahap kedua.
1.

Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar primary sampling
unit (PSU) dalam master sampel. Jumlah PSU dalam master sampel adalah
30.000 yang dipilih secara probability proportional to size (PPS) dengan
jumlah rumah tangga hasil sensus penduduk (SP) 2010. PSU adalah gabungan
dari beberapa blok sensus (BS) yang merupakan wilayah kerja tim
pencacahan SP2010. PSU juga dilengkapi informasi jumlah dan daftar nama
kepala rumah tangga, alamat, tingkat pendidikan kepala rumah tangga
berdasarkan klasifikasi wilayah urban/rural.


2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah seluruh bangunan sensus
yang didalamnya terdapat rumah tangga biasa tidak termasuk institutional
household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dan sebagainya) hasil

Universitas Sumatera Utara

43

pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1). Bangunan sensus terpilih dan
rumah tangga di dalam bangunan sensus terpilih terlebih dahulu dilakukan
pemutakhiran. Pemutakhiran dilakukan oleh enumerator Riskesdas 2013
sebelum mulai melakukan wawancara.
b.

Desain Sampel
Metode sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel dua tahap berstrata

dan merupakan sub sampel dari estimasi kabupaten/kota. Tahapan dari metode ini
diuraikan sebagai berikut:

-

Tahap pertama, memilih sejumlah BS secara sistematik dari BS terpilih estimasi
kabupaten/kota sesuai alokasi domain kabupaten/kota.

-

Tahap kedua, dari setiap BS terpilih dipilih sejumlah bangunan sensus (m=25)
secara sistematik berdasarkan data bangunan sensus hasil SP2010-C1.

-

Tahap ketiga, dari setiap bangunan sensus terpilih terlebih dahulu dilakukan
pengecekan keberadaan di lapangan. Selanjutnya memilih 1 (satu) rumah tangga
sebagai sampel secara acak. Rumah tangga di dalam bangunan sensus terlebih
dahulu dimutakhirkan.
Untuk kepentingan menjaga mutu sampel yang dikumpulkan Riskesdas,

dilakukan validasi oleh tiga perguruan tinggi: Universitas Indonesia, Universitas
Hasanuddin, dan Universitas Airlangga. Penarikan sampel dilakukan dari sub sampel

nasional sejumlah 150 BS yang tersebar di 33 provinsi.

Universitas Sumatera Utara

44

3.4

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian yaitu seluruh anak di wilayah Blok Provinsi Sumatera

Utara. Sampel penelitian ini adalah seluruh sampel anak usia 24-59 bulan yang
digunakan dalam Riskesdas Provinsi Sumatera Utara tahun 2013, serta mempunyai
data lengkap sesuai dengan variabel penelitian. Berikut ini uraian singkat dalam
penarikan sampel pada penelian ini.
1)

Sampel pada BS
Blok Sampel diambil dari rumah tangga/anggota rumah tangga di Sumatera


Utara Pemilihan BS dilakukan oleh BPS dengan cara PPS (Probability Proportional
to Size).
2)

Sampel pada RT
Sampel pada rumah tangga dari 25 dari setiap blok sensus yang telah terpilih

diambil secara acak sederhana. Pada Provinsi Sumatera Utara jumlah sampel yang
dipilih untuk kesehatan masyarakat sebesar 11.675 RT. Namun yang berhasil
dikunjungi hanya 11.617 RT dengan presentase keberhasilan 99,5 persen.
3)

Sampel pada ART
Anggotaa rumah tangga yang terdata di Provinsi Sumatera Utara adalah

sebesar 75.547 ART responden. Namun ART yang berhasil diwawancarai sebesar
72.935 ART responden dengan presentase keberhasilan 96,5 persen.

Universitas Sumatera Utara


45

Gambaran sampel dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Indonesia

Provinsi Sumatera Utara

Blok Sensus (BS)
-

Dikunjungi : 756BS

-

Respon rate : 100%

RumahTangga (RT)
-

Sampel : 11.675 RT


-

RT yang dikunjungi :11.617 RT (99,5%)

AnggotaRumahTangga (ART)
-

Sampel : 75.547 ART

-

ART yang didata: 72.935 ART (96,5%)

Gambar 3.1 Alur Penarikan Sampel Penelitian
3.5

Metode Pengumpulan Data
Data sekunder diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Kementrian Kesehatan RI melalui pengajuan proposal penelitian. Data tersebut
berbentuk data mentah hasil survei Riskesdas 2013 untuk wilayah provinsi Sumatera
Utara, meliputi data pengenalan tempat, keterangan rumah tangga, keterangan

Universitas Sumatera Utara

46

anggota rumah tangga. Selanjutnya, agar dapat dianalisis, data mentah yang diperoleh
diolah dengan program komputer melaui tahapan-tahapan berikut :
1. Editing
Yaitu memastikan bahwa seluruh pertanyaan di dalam kuisioner dijawab oleh
responden. Hal ini dilakukan agar semua data yang dibutuhkan oleh peniliti dapat
diperoleh dengan lengkap.
2. Coding
Setiap jawaban diberi kode berbentuk huruf/alphabet kemudian diterjemahkan ke
dalam bentuk angka untuk mempermudah proses pengolahan data.
3. Cleaning
Data yang telah dimasukkan selanjutnya diperiksa untuk memastikan apakah ada
data yang salah ataupun tidak. Setelah itu, data yang salah tersebut kemudian

dibersihkan.
4. Processing
Adalah pemasukan data hasil kuisioner ke dalam komputer menggunakan
software komputer untuk selanjutnya diproses.
3.6

Variabel dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel
1. Variabel terikat (dependent variabel) yaitu stunting (pendek) pada anak
usia 24-59 bulan.
2. Variabel bebas (independent variable) yaitu dependen meliputi usia balita,

Universitas Sumatera Utara

47

berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat imunisasi dasar, riwayat
terkena diare, riwayat ISPA, tinggi badan ibu, usia ibu, jumlah anggota
keluarga, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, wilayah tempat

tinggal, kebiasaan merokok, sumber air minum dan fasilitas sanitasi.
3.6.2
1.

Definisi Operasional
Stunting (Pendek) pada anak usia 24-59 bulan adalah suatu indikator keadaan
gizi anak umur 24-59 bulan yang ditentukan secara antropometri berdasarkan
indeks TB/U atau PB/U (untuk anak usia 12-23 bulan) dengan menggunakan
klasifikasi WHO-NCHS.

2.

Usia balita adalah usia atau lama waktu hidup responden dihitung dalam bulan
sejak lahir sampai ulang bulan terakhir.

3.

Jenis Kelamin adalah identitas yang dibedakan secara fisik berdasarkan organ
genitalis eksternal.

4.

Berat badan lahir (BBL) adalah bobot badan bayi pada saat dilahirkan dalam
gram yang tercatat dalam KMS.

5.

Panjang lahir adalah panjang badan bayi pada saat dilahirkan dalam
sentimeter yang tercatat dalam KMS.

6.

Riwayat imunisasi adalah lengkap tidaknya anak mendapatkan imunisasi yang
dijadwalkan sesuai dengan usianya.

7.

Riwayat Diare adalah adanya riwayat terkena diare dalam dua minggu
terakhir.

8.

Riwayat ISPA adalah adanya riwayat penyakit infeksi saluran pernafasan atas

Universitas Sumatera Utara

48

(batuk, pilek, dan demam) dalam dua minggu terakhir.
9.

Tinggi badan Ibu adalah jarak vertikal dari lantai sampai bagian atas kepala,
diukur saat Ibu dalam posisi berdiri tegak lurus ke depan.

10.

Usia ibu adalah usia atau lama waktu hidup ibu / responden dihitung dalam
bulan sejak lahir sampai ulang bulan terakhir.

11.

Pendidikan ibu adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai
ibu balita.

12.

Pekerjaan ayah adalah jenis aktifitas (profesi) yang ditekuni oleh ayah
responden dan bersifat menetap yang memperoleh hasil baik berupa
pendapatan maupun non-materi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

13.

Pekerjaan ibu adalah jenis aktifitas (profesi) yang ditekuni oleh ibu balita
responden dan bersifat menetap yang memperoleh hasil baik berupa
pendapatan maupun non-materi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

14.

Wilayah tempat tinggal adalah klasifikasi tempat tinggal responden tinggal di
perkotaan atau pedesaan.

15.

Sumber air minum adalah sumber air minum dengan mempertimbangkan
sumbernya dan jarak sumber pencemaran sertamemperhitungkan sumber air
minum kemasan atau dari depot.

16.

Fasilitas sanitasi adalah fasilitas sanitasi meliputi penggunaan fasilitas buang
air besar (BAB), jenis tempat BAB, dan tempat pembuangan akhir tinja.

17.

Kebiasaan merokok adalah perilaku merokok yang dilakukan oleh anggota
rumah tangga.

Universitas Sumatera Utara

49

3.7

Metode Pengukuran Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini berdasarkan data yang dikumpulkan

pada kuesioner Riskesdas 2013. Metode pengukuran data dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Metode pengukuran data
Variabel

Cara Ukur

Stunting
(Pendek)
pada anak
usia 24-59
bulan

Kuesioner :
RKD 13.IND
Blok X
kolom K02

Dihitung
dengan
software
WHO
Anthro 2005

Usia Balita

Kuesioner :
RKD 13.RT
Blok IV
kolom 7
Kuesioner :
RKD 13 RT
Blok IV
kolom 7
Kuesioner :
RKD 13 IND
Blok XI
kolom Ja02

Observasi
0 = 24-36 bulan
data riskesdas 1 = 27-59 bulan
2013

Ordinal

Observasi
data
Riskesdas
2013
Berdasarkan
data pada
kuesioner,
Data
diperoleh
dengan cara
wawancara
dan melihat
KMS
Observasi
data
Riskesdas
2013

0 = perempuan
1 = laki – laki

Nominal

0 = BBL >3000 gr
1 = BBL

Dokumen yang terkait

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

19 95 155

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Balita Usia 12-59 Bulan di Indonesia (Analisis data Riskesdas 2013)

0 30 139

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 16

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 2

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 6

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 34

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 2 10

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 52

FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12 SAMPAI 60 BULAN

0 0 8

DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN RANGAS KECAMATAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE TAHUN 2017

1 0 168