Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN REPUBLIK SINGAPURA
TENTANG
KERJA SAMA Dl BIDANG PENDIDIKAN TINGGI

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan
Kementerian Pendidikan Republik Singapura (yang selanjutnya secara individual
disebut sebagai "Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para
Pihak");
BERKEINGINAN untuk memperkuat hubungan persahabatan yang telah terjalin
antara Para Pihak;
MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama untuk mempromosikan dan
mendorong kerja sama di bidang pendidikan tinggi berdasarkan prinsip
resiprositas dan saling menguntungkan;
MEYAKINI bahwa kerja sama di bidang pendidikan tinggi yang efektif akan

memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional Para Pihak dan menjadi
sarana untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan antara masyarakat kedua
negara;
SESUAI dengan hukum serta prosedur dan kebijakan mengenai kerja sama
pendidikan yang berlaku di masing-masing negara;

Telah mencapai saling pemahaman sebagai berikut:

PASAL1
TUJUAN

Para Pihak, berdasarkan persyaratan pada Memorandum Saling Pengertian
("MSP") ini serta perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan nasional yang
berlaku dari waktu ke waktu di negara masing-masing, akan bekerja sama untuk
menyediakan kerangka kerja yang di dalamnya terdapat proposal-proposal untuk
mempromosikan kerja sama antara institusi-institusi dan entitas-entitas di bidang
pendidikan tinggi yang berada di bawah lingkup kerja masing-masing Pihak

("Entitas yang Relevan") yang akan dipertimbangkan secara bersama-sama
berdasarkan asas resiprositas dan saling menguntungkan.


PASAL 2
AREA KERJA SAMA

Para Pihak akan berupaya untuk mendorong dan mempromosikan kerja sama
antara Entitas yang Relevan dalam bidang-bidang sebagai berikut:
(i) Kolaborasi di bidang kerja sama yang menjadi kepentingan bersama, yang
dapat meliputi program pertukaran dosen, staf atau mahasiswa, program
riset, dan program pelatihan;
(ii) Pertukaran informasi, praktik-praktik dan pengalaman terbaik di bidang
pendidikan tinggi, yang dapat meliputi pertukaran pandangan mengenai hal
terkait kurikulum, apabila sesuai;
(iii) Program pengembangan kapasitas, yang dapat meliputi program-program
pelatihan untuk pendidikan tinggi vokasi; dan
(iv) Bidang kerja sama lainnya di bidang pendidikan tinggi yang ditetapkan
bersama oleh Para Pihak.

PASAL 3
PARTISIPASI PIHAK KETIGA


Para Pihak mengakui bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan di bawah
ruang lingkup atau terkait MSP ini dapat melibatkan partisipasi dari pihak
yang bukan merupakan Entitas yang Relevan ("Pihak Ketiga"). Tingkat
partisipasi Pihak Ketiga tersebut dapat diatur sebagai bagian dari setiap
pengaturan terpisah yang dibuat oleh Entitas yang Relevan yang
melaksanakan kegiatan tersebut.

PASAL4
PELAKSANAAN

1.

MSP ini akan dilaksanakan oleh Para Pihak sesuai dengan
perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan nasional yang berlaku
dari waktu ke waktu di negara masing-masing dan sesuai dengan
kewajiban-kewajiban internasional masing-masing Pihak.

2.

Setiap kerja sama antara Entitas yang Relevan berdasarkan MSP ini

akan dilakukan melalui pengaturan terpisah yang dibuat secara
langsung antara entitas yang terlibat dalam kerja sama tersebut.

3.

Pelaksanaan setiap kegiatan di bawah MSP ini akan didasarkan pada
ketersediaan pendanaan, sumber daya dan personil.

PASALS
PENGATURAN KEUANGAN
Para Pihak mengakui bahwa setiap kegiatan di bawah ruang lingkup atau terkait
MSP ini dapat dibiayai oleh Entitas yang Relevan atau Pihak Ketiga berdasarkan
pengaturan-pengaturan yang dapat dibuat antara Entitas yang Relevan yang
melaksanakan kegiatan tersebut dan Pihak Ketiga apabila dimungkinkan .

PASAL 6
KEKAYAANINTELEKTUAL
1.

Jika salah satu Pihak memberikan hak kekayaan intelektual kepada Pihak

lainnya dalam rangka pelaksanaan MSP ini, maka kekayaan intelektual
tersebut wajib dihormati dan dilindungi sesuai dengan hukum nasional dan
hukum internasional yang berlaku, dan sejalan dengan kewajiban hukum
internasional di bawah instrumen- instrumen yang dimana pemerintah dari
Para Pihak merupakan pihak.

2.

Dalam hal setiap kegiatan yang dilakukan di bawah ruang lingkup atau
terkait dengan MSP ini menghasilkan kekayaan intelektual, Para Pihak
sepakat bahwa Entitas yang Relevan yang melakukan kegiatan tersebut
dapat menyusun pengaturan tersendiri terkait dengan perlakuan terhadap
kekayaan intelektual tersebut.

3.

Ketentuan-ketentuan pada Pasal 6 ini akan tetap berlaku meskipun MSP
ini diakhiri atau berakhir.

PASAL7

KERAHASIAAN

1. Masing-masing

Pihak tidak diperkenankan mempublikasikan
atau
memberikan kepada Pihak Ketiga, dokumen, informasi atau data lainnya
yang diperoleh atau dihasilkan oleh Pihak tersebut dalam kerangka kerja
MSP ini tanpa ada persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya.

2.

Para Pihak sepakat bahwa Entitas yang Relevan dapat membuat
pengaturan-pengaturan terpisah terkait dengan kerahasiaan dari dokumendokumen, atau informasi atau data lain yang diberitahukan, diterima atau
dibuat oleh mereka terkait dengan kegiatan yang dilakukan berdasarkan MSP
ini.

3. Ketentuan-ketentuan pada Pasal 7 ini akan tetap berlaku meskipun MSP ini
diakhiri atau berakhir.


PASALB
ETIKA PERSONIL

Masing-masing Pihak akan berupaya untuk memastikan bahwa Entitas yang
Re levan dari negaranya, dan setiap orang yang dilibatkan oleh Pihak atau Entitas
yang Relevan di dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan MSP ini,
akan menghormati dan tidak mencampuri kebebasan berpolitik dan kedaulatan
dari negara Pihak lainnya dan menghindari kegiatan apapun yang tidak sesuai
dengan MSP ini.

PASAL 9
PERU BAHAN

MSP ini dapat diubah setiap saat, dengan kesepakatan bersama secara tertulis
oleh Para Pihak. Perubahan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal yang
ditetapkan oleh para Pihak dan akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari MSP
ini.

PASAL10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN


1.

Kecua li Pasal 6 dan 7, ketentuan-ketentuan dari MSP ini merupakan
ungkapan niat Para Pihak untuk saling bekerja sama di bidang pendidikan
tinggi dan tidak menciptakan hak dan kewajiban hukum di antara Para Pihak.

2.

Setiap perselisikan yang timbul dari penafsiran dan/atau pelaksanaan MSP
ini akan diselesaikan secara damai dengan negosiasi atau ko nsultasi melalui
saluran diplomatik.

PASAL11
MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN

1. MSP ini akan mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan dan akan
berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun . Selanjutnya keabsahan periode
MSP ini akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu lima (5)
tahun berikutnya.

2. Tanpa mengecualikan paragraf 1 dari Pasal ini, masing-masing Pihak dapat
mengakhiri MSP ini setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan
tertulis melalui saluran diplomatik kepada Pihak lainnya paling tidak tiga (3)
bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan .
3. Pengakhiran MSP ini tidak mempengaruhi keabsahan dan berlakunya
kegiatan-kegiatan, program -program atau pengaturan-pengaturan yang
dilakukan di bawah ruang lingkup atau terkait dengan MSP ini .

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, yang diberi kuasa oleh
Pemerintah negaranya masing-masing, telah menandatangani Memorandum
Saling Pengertian ini.

Ditandatangani dalam rangkap dua di Singapura pada tanggal Tujuh bulan
September tahun Dua Ribu Tujuh Belas dalam Bahasa Indonesia dan lnggris,
semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama . Dalam hal terdapat
perselisihan atau perbedaan penafsiran terhadap MSP ini , maka naskah dalam
Bahasa lnggris wajib berlaku.

UNTUK KEMENTERIAN RISET,
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UNTUK KEMENTERIAN
PENDIDIKAN
REPUBLIK SINGAPURA

Mohamad Nasir
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia

Ong Ye Kung
Menteri Pendidikan (Pendidikan
Tinggi dan Kemahiran) Republik
Singapura

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY AND HIGHER EDUCATION

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF EDUCATION OF THE REPUBLIC OF SINGAPORE
ON
COOPERATION IN THE FIELD OF HIGHER EDUCATION

The Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of
Indonesia and the Ministry of Education of the Republic of Singapore (hereinafter
referred to individually as the "Party" and collectively as the "Parties");
DESIRING to strengthen the friendly relations existing between the Parties;
CONSIDERING their common interest to promote and encourage cooperation in
the field of higher education on the basis of reciprocity and mutual benefit;
RECOGNISING that effective higher education cooperation will contribute to the
Parties' national development and serve as a means to further cultivate ties
between their peoples;
PURSUANT to the prevailing laws, as well as the procedures and policies
concerning educational cooperation in their respective countries;

Have reached the following mutual understanding:

ARTICLE 1
OBJECTIVE

The Parties, subject to the terms of this Memorandum of Understanding ("MOU")
and the laws and national policies from time to time in force in their respective
countries, will cooperate to provide the framework within which detailed proposals
to promote cooperation between the institutions and entities in the field of higher
education that come under the purview of either Party ("the Relevant Entities")
are to be jointly considered on the basis of reciprocity and mutual benefit.

ARTICLE 2
AREAS OF COOPERATION

The Parties will endeavour to encourage and promote cooperation between the
Relevant Entities in the following areas:
(i)

Collaborations in areas of mutual interest, which may include faculty, staff or
student exchange programmes, research programmes, and training
programmes;

(ii)

Exchange of information, best practices and experience in the fie ld of higher
education, which may include exchange of views on curriculum matters,
where relevant;

(iii)

Capacity building programmes, which may include training programmes for
vocational higher education; and

(iv)

Any other areas of cooperation in the field of higher education as may be
mutually determined by the Parties.

ARTICLE 3
PARTICIPATION OF THIRD PARTY

The Parties acknowledge that any activity carried out under or in relation to this
MOU may involve the participation of a party who is not a Relevant Entity ("the
Third Party"). The extent of participation of such a Third Party may be addressed
as part of any separate arrangement established by the Relevant Entities
undertaking that activity.

ARTICLE 4
IMPLEMENTATION

1.

This MOU will be implemented by the Parties in accordance with the laws
and national policies from time to time in force in their respective countries
and in accordance with their respective international obligations.

2.

Any cooperation between the Relevant Entities pursuant to this MOU will be
carried out through separate arrangements established directly between the
entities involved in that cooperation.

3.

The implementation of any activity under or in relation to this MOU will be
subject to the availability of funds, resources and personnel.

ARTICLE 5
FINANCIAL ARRANGEMENTS
The Parties acknowledge that any activity under or in relation to this MOU may be
funded by any Relevant Entity or Third Party in accordance with such
arrangements as may be established between the Relevant Entities undertaking
that activity and where applicable, any Third Party.

ARTICLE 6
INTELLECTUAL PROPERTY
1.

Where a Party provides proprietary intellectual property to the other Party in
the course of the implementation of this MOU, such intellectual property
shall be respected and protected in accordance with the applicable national
and international laws, and consistent with international legal obligations
under instruments to which both the respective governments of the Parties
are parties.

2.

In the event that any activity carried out under or in relation to this MOU
results in the creation of intellectual property, the Parties agree that the
Relevant Entities undertaking that activity may establish separate
arrangements regarding the treatment of such intellectual property.

3.

The provisions of this Article 6 shall survive the termination or expiration of
this MOU.

ARTICLE 7
CONFIDENTIALITY
1.

Each Party shall not publish or transfer to a third party any documents,
information, or other data received or created by that Party within the
framework of this MOU without the prior written consent of the other Party.

2.

The Parties agree that the Relevant Entities may establish separate
arrangements in respect of the confidentiality of any documents, or
information or other data disclosed, received or created by them in relation
to any activity carried out pursuant to this MOU.

3.

The provisions of this Article 7 shall survive the termination or expiration of
this MOU.

ARTICLE 8
CONDUCTOFPERSONNEL
Each Party will endeavour to ensure that the Relevant Entities from its country,
and any person that Party or any Relevant Entity involves in any activity carried

out pursuant to this MOU, will respect and not interfere with the political
independence and sovereignty of the other Party's country and will avoid any
activity which is inconsistent with this MOU .

ARTICLE 9
AMENDMENT

This MOU may be amended at any time by mutual written consent of the Parties.
Such amendment will come into effect on such date as determined by the Parties
and will form an integral part of this MOU.

ARTICLE 10
RESOLUTION OF DISPUTES

1.

Save for Articles 6 and 7, the provisions of this MOU are an expression of
the Parties' intentions to mutually cooperate in the field of higher education
and do not create any legal rights or obligations between the Parties.

2.

Any dispute arising out of the interpretation or implementation of this MOU
will be settled amicably through negotiation or consultation through
diplomatic channels.

ARTICLE 11
DURATION AND TERMINATION

1.

This MOU will come into force on the date of its signing and will remain in
effect for a period of five (5) years. Thereafter, the validity period of this
MOU will be automatically extended for a further period of five (5) years.

2.

Notwithstanding paragraph 1 of this Article, either Party may terminate this
MOU at any time by giving through diplomatic channels written notification to
the other Party at least three (3) months prior to the intended date of
termination .

3.

The termination of this MOU will not affect the validity and duration of any
activities, programmes or arrangements carried out under or in relation to
this MOU .

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly ยท authorised by their
respective governments, have signed this Memorandum of Understanding.

Done in duplicate in Singapore on the Seventh day of September in the year Two
Thousand and Seventeen in Bahasa Indonesia and in English, all texts being
equally authentic. In the event of any dispute or divergence in the interpretation of
this MOU, the English text shall prevail.

FOR THE MINISTRY OF RESEARCH,
TECHNOLOGY AND HIGHER
EDUCATION OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA

FOR THE MINISTRY OF EDUCATION
OF THE REPUBLIC OF SINGAPORE

Mohamad Nasir
Minister for Research, Technology and
Higher Education of the Republic of
Indonesia

Ong Ye Kung
Minister for Education (Higher
Education and Skills) of the Republic of
Singapore