PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Akbar | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3806 8

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY
TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA
KELAS X 4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Muhammad Dafiq Akbar. K8410035
Prodi Pendidikan Sosiologi Antrologi FKIP UNS

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
X 4 SMA Negeri
Kebakkramat Karanganyar melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray (TSTS)
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa
kelas X 4 SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 36 siswa. Sumber data berasal dari guru, dan siswa. Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi dan tes sebagai teknik utama dan

didukung dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Validitas data
menggunakan triangulasi teknik. Analisis data dilakukan menggunakan teknik
analisis deskriptif komparatif denga membandingkan berubahan di setiap
siklusnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dari mulai pra siklus ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini
ditunjukka dengan persentase keaktifan siswa yang mengalami peningkatan yaitu
pada aspek bertanya, menjawab, dan berpendapat yang pada siklus I 77,77%
menjadi 80,55% pada siklus II, pada aspek interaksi siswa dalam kelompok dari
80,55% pada siklus I menjadi 83,33% di siklus II. Peningkatan perolehan nilai
ratain-rata siswa di tiap siklus juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus pra
tindakan nilai rata-rata 64 meningkat menjadi 74,58 pada siklus I dan kembali
meningkat menjadi 82,75 pada siklus II.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas X 4 SMA Negeri Kebakkramat.
Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif, Two Stay Two Stray (TSTS),,
pretasi belajar.


1

ABSTRACT
Muhammad Dafiq Akbar. K8410035. THE IMPLEMENTATION OF TWO
STAY TWO STRAY (TSTS) TECHNIQUE IN COOPERATIVE LEARNING
MODEL TO IMPROVE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT ON
SOCIOLOGY IN X 4 STUDENTS SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
SEMESTER 1 ACADEMIC YEAR 2013/2014. Thesis, Surakarta: Teacher
Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. April 2014.
This research aims to improve students of X 4 SMA Negeri Kebakkramat
Karanganyar learning achievement by the implementation of Two Stay Two Stray
(TSTS) technique in cooperative learning model. This research is a Class Action
Research (CAR) which is conducted in two cycles, with every cycle consists of
planning, acting, observing, and reflecting. The subject of this research is the
students of X 4 SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar academic year
2013/2014. The data was taken from the teacher and the students. The techniques
of collecting data are observation, test, interview, and documentation. The validity
of the data use content validity, triangulation technique and expert opinion. The
analysis of the data use descriptive analysis and critical technique.
The result of the research shows that the implementation of Two Tray

Two Stray (TSTS) technique in cooperative learning model can improve students’
learning achievement. The results showed that the application of cooperative
learning model Two Stay Two Stray (TSTS) can improve student achievement
start from pre-cycle to the first cycle, and from cycle I to cycle II. This is shown
by the increased percentage of student activity that is the aspect of asking,
answering, and argues that in the first cycle 77,77 % to 80,55 % in the second
cycle, the aspects of student interaction within the group of 80,55 % in the first
cycle and 83,33 % in the second cycle. The average value students in each cycle
also increased , the pre-cycle average value of 64 increased to 74,58 in the first
cycle and increased to 82,75 in the second cycle.
The conclusions of this research is the application of cooperative learning
model Two Stay Two Stray (TSTS) can improve student achievement class X 4
SMA Negeri Kebakkramat.
Keywords: Class Action Research, Two Tray Two Stray (TSTS), Learning
Achievement
penyelenggaraan
pendidikan
di
Pendahuluan
Sumber daya manusia yang

baik

terbentuk

melalui

berbagai

Indonesia. Hal ini menjadi kewajiban
bersama

untuk

meningkatkan

macam proses, salah satu cara yang

kualitas pendidikan di Indonesia,

paling dominan yaitu melalui proses


terlebih bagi guru yang profesinya

pendidikan.

ini

sebagai pendidik. Untuk itu guru

pendidikan yang berkualitas masih

harus senantiasa berinovasi dalam

menjadi

mengajar

Hingga

tujuan


saat

utama

dari

dan

mencari

model

2

pembelajaran yang paling sesuai

dengan

diterapkan pada siswanya dalam


Setelah kelompok terbentuk, guru

rangka mencapai prestasi belajar

memberikan

yang memuaskan.

permasalahan-permasalahan

Hasil

observasi

siklus

harus

pratindakan yang telah dilakukan di


dengan

kelas

X

kelompok.

tugas

mereka

berupa

diskusika,

sebagian

dari


yang
diikuti

kelompok

SMA

Negeri

menerangkan kelompok lain dan

diketahui

bahwa

sisnya bertamu untuk diterangkan

4


Kebakkramat,

pembagian

proses pembelajaran sosiologi masih

keopmpoklain.

berpusat

pada

2009).Tipe Two Stay Two Stray

centered),

sehingga

guru


(teacher

pembelajaran

(TSTS)

(Suprijono,

dalam

hanya terjadi satu arah. Model

diharapkan

pembelajaran ceramah dan mencatat

ketuntasan belajar kompetensi dasar

menyebabkan pembelajaran kurang

interaksi sosial dan dinamika sosial

bervariasi dan menjenuhkan siswa.

pada peserta didik kelas X 4 tahun

Saat

pelajaran 2013/2014.

proses

pembelajaran

berlangsung banyak peserta didik
yang

tidak

dapat

pembelajaran
meningkatkan

Metode Penelitian
Penelitian

memperhatikan

Tindakan

penjelasan dari guru dan interaksi

Menurut Kemmis dan Carr yaitu

aktif antara guru dengan peserta

adalah suatu bentuk penelitian yang

didik jarang terjadi.

sifatnya reflektif yang dilakaukan
pembelajaran

oleh pelaku dalam masyarakat sosial

kooperatif dikenal berbagai model

dan bertujuan untuk memperbaiki

pembelajaran salah satunya adalah

pekerjaannya, memahami pekerjaan

pembelajaran kooperatif tipe Two

ini, serta situasi dimana pekerjaan ini

Stay Two Stray (TSTS). Teknik Two

dilakukan

Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua

Pendapat tersebut memiliki maksud

Tamu) dikembangkan oleh Spencer

bahwa

Kagan

1992.

merupakan sebuah penelitian yang

Pembelajaran Two Stay Two Stray

difungsikan untuk mencapai suatu

atau Dua Tinggal Dua Tamu diawali

pekerjaan tertentu dan penelitian

Dalam

pada

tahun

(Basrowi,

penelitian

2008:26).

tindakan

3

tersebut bersifat reflektif. Penelitian

dengan orang lain dan siswa yang

tindakan memiliki beberapa proses

agresif (2009).

diantaranya perencanaan, tindakan,

Dengan mempertimbangkan

observasi, serta refleksi. Dengan

identifikasi masalah yang ditemukan,

demikian

penelitian

penelitian

tindakan

ini

ingin

menerpakan

menuntut peneliti untuk bersikap

model pembelajaran kooperatif tipe

kritis dan berlatih menggunakan

Two Stay Two Stray (TSTS). Model

insting

pembelajaran

serta

kepekaan

untuk

membaca suatu kondisi dan situasi.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan
tindakan

bahwa

kelas

penelitian

secara

tidak

langsung membuat siswa tidak sadar
bahwa

mereka

dipaksa

untuk

menyerap materi sebanyak mungkin

upaya

dan sejelas ungkin supaya mereka

meningkatkan

mampu menerangkan dan menjawab

kualitas serta kuantitas pembelajaran

ketika ditanya oleh teman ataupun

peserta didik yang dilakukan oleh

guru.

memperbaiki

adalah

ini

dan

calon guru dan guru profesional
untuk

dapat

mengatasi

permasalahan

dalam

Tempat

yang

digunakan

berbagai

untuk penelitian adalah SMA Negeri

proses

Kebakkramat kelas X 4 tahun ajaran

pembelajaran selama jangka waktu

2013/2014.

tertentu.

dilaksanakan pada bulan September
Isjoni

menyebutkan

Penelitian

ini

mulai

sampai bulan April 2014. Subjek

pembelajaran kooperatif adalah suatu

penelitian

model pembelajaran yang saat ini

difokuskan pada peserta didik kelas

banyak

untuk

kelas X 4 SMA Negeri Kebakkramat

belajar

tahun ajaran 2013/2014. Peserta

mengajar yang berpusat pada siswa

didik kelas X 4 berjumlah 36 siswa

(student oriented), terutama untuk

yang terdiri dari 26 peserta didik

mengatasi

perempuan dan

mewujudkan

digunakan
kegiatan

permasalahan

yang

tindakan

kelas

ini

10 peserta didik

ditemukan guru dalam mengaktifkan

laki-laki. Data dan sumber data yang

siswa yang tidak dapat bekerja sama

akan

dikumpulkan

oleh

peneliti

adalah seluruh hasil pengamatan

4

keadaan

pembelajaran

sebenarnya

dan

informasi

yang

penerapan

mengandung

terhadap

model

pebelajaran

koopeatif tipe Two Stay Two Stray

kegiatan

(TSTS)

penelitian.

untuk

meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas X 4.

Adapun teknik pengumpulan
data yang akan digunakan dalam

Siklus I
Perencanaan

penelitian ini antara lain dengan
menggunakan

observasi

dan

Pada tahap perencanaan

tes

tindakan

sebagai teknik utama dan didukung

bersama

dengan wawancara dan dokumentasi

mendiskusikan skenario rencana

sebagai teknik pendukung untuk

pelaksananaan

mengumpulkan data.

yaitu dengan mempelajari materi

Two

Pada tahap ini peneliti

Peneliti

hanya

dan

Pembelajaran

mengamati

analisis

dikonsultasikan

itu guru dan penelti sepakat untuk
memberikan

tindakan

berupa

dari

Pelaksanaan
(RPP)

Guru

dengan

dosen

pembimbing.

yang ditemukan dan berdiskusi

kelas X 4 belum maksimal. Untuk

bersumber

pembelajaran peneliti yang telah

masalah

mengapa prestasi belajar siswa

pelaksanaan

dan dari rencana pelaksanaan

hasil

dengan guru pengajar ditemukan

Skenario

Sosiologi Kabupaten Karanganyar

evaluasi siklus pra tindakan.
Dari

(TSTS).

Rencana

guru.

menganalisis

Stray

pembelajaran

yang

pembelajaran yang dilakukan oleh
guru

pembelajaran

rencana

belum ikut capur dengan proses

oleh

Sosiologi

model pembelajaran Two Stay

Siklus Pra Tindaka

diselenggarakan

guru

Sosial dan Dinamika Sosial serta

Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus.

mengajar

peneliti

bab 3 kelas X tentang Interaksi

Hasil Penelitian dan Pembahasan

belajar

pertama,

Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus
I

dilaksanakan

selama

3

kali

pertemuan, yaitu setiap hari Jumat
tanggal 1, 8, 15 November 2013 di
ruang kelas X 4 SMA Negeri

5

Kebakkramat.

Masing-masing

Tuntas

pertemuan dilaksanakan selama 2 x

Tidak

45 menit. Kegiatan pada pertemuan

Tuntas

pertama

dan

menjelaskan

kedua

adalah

materi

Total

secara

25

69,44%

11

30,55 %

36

100%

Berdasarkan

tabel

dan

keseluruhan dan penggunaan model

diagram di atas dapat dilihat bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Two

jumlah peserta didik yang mencapai

Stay Two Stray (TSTS). Sementara

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

itu pada pertemuan ketiga akan

berjumlah 25 (69,44%), sedangkan

diadakan

I.

peserta didik yang belum memenuhi

yang

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

tes

Kegiatan
dilaksanakan

evaluasi

siklus

pembelajaran
pada

siklus

I

ini

merupakan usaha memperbaiki dan

berjumlah 11 (30,55 %)..
Analisis dan Refleksi

meningkatkan kualitas pembelajaran

Berdasarkan

dari

hasil

sebelumnya dengan menggunakan

observasi dan interprestasi tindakan

model pembelajaran kooperatif tipe

pada siklus I peneliti menemukan

Two Stay Two Stray (TSTS).

beberapa

Observasi

penerapan

Dari data nilai

evaluasi

kelemahan
model

dalam

pembelajaran

kooperatif teknik Two Stay Two

siklus pertama yang telah diperoleh,

Stray

terlihat bahwa nilai rata-rata kelas

siklus I diantaranya sebagai berikut:

mengalami peningkatan dari 64 di

1) Segi Guru

(TSTS).

Kelemahan

pada

siklus pra tindakan menjadi 74,58

a) Guru kurang mengontrol pada

pada evaluasi sikus I, dan persentase

saat proses belajar mengajar

ketuntasan

sehingga siswa masih ada

peserta

didik

dapat

digambarkan sebagai berikut :
Prestasi Belajar Siklus I
Kriteria

didik

pembelajaran
bingung

Jumlah
peserta

yang ramai pada saat awal

Persentase

dan

dengan

pembelajaran

masih
model

kooperatif

teknik two stay to stray
(TSTS).

6

dalam

menjelaskan

Berdasarkan observasi dan

dan

memberikan

analisis di atas, maka tindakan

contoh terlalu cepat sehingga

refleksi yang dapat dilakukan adalah:

sulit untuk diikuti. Waktu

1) Guru meningkatkan kontrol

yang disediakan guru untuk

dan penguasaan kelas untuk

tanya

meningkatkan disiplin kelas.

b) Guru
materi

jawab

terbatas.

juga

sangat

Terkadang guru

2) Guru lebih meningkatkan lagi

juga kesulitan dalam mencari

pengelolaan

contoh yang relevan dengan

diskusi

materi yang dibahas.

3) Guru

2) Segi Siswa

lebih

waktu

saat

banyak

lagi

memberikan motivasi kepada

a) Dalam diskusi kelompok ada
beberapa

siswa

siswa sehingga siswa menjadi

yang

aktif

dan

antusias

cenderung masih pasif dan

terlibat

malu berpendapat, sehingga

pembelajaran.

seringkali

hanya

pendapat

dalam

untuk

kegiatan

ikut

4) Guru lebih mendorong dan

teman

member semangat siswa agar

sekelompoknya.

dapat

b) Masih banyak siswa yang

dalam

mengikuti

kegiatan

pembelajaran

di

dalam

kelompoknya

kurang serius dan kurang
antusias

aktif

ketika

berdiskusi.
Siklus 2
Perencanaan

kelas.

Kegiatan perencanaan siklus

c) Siswa hanya akan bertanya

II ini dilakukan pada hari Rabu 20

kepada guru apabila guru

November 2013 bertempat di ruang

melakukan pendekatan. Oleh

Tamu

karena itu, peran guru sebagai

Kebakkramat. Peneliti bersama guru

fasilitator

mendiskusikan

dibutuhkan.

sangatlah

Guru

SMA

hasil

yang

Negeri

telah

dicapai pada siklus I, dan mencari
kekurangan serta kelebihan yang
telah dilaksanakan pada siklus I.

7

Pada siklus I indikator prestasi

perencanaan. Kegiatan pembelajaran

belajar

target,

yang dilaksanakan pada siklus kedua

maka pada siklus II ini dilakukan

ini merupakan usaha memperbaiki

perbaikan-perbaikan,

dan

belum

memenuhi

sehingga

miningkatkan

kualitas

peneliti bersama guru merencanakan

pembelajaran sebelumnya

pelaksanaan

menggunakan model pembelajaran

siklus

II

dilaksanakan sebanyak

akan

tiga kali

kooperatif

pertemuan, yaitu pada taggal 22 dan

gemerincin.

29 November 2013 pelaksanaan

Observasi

pebelajaran

sdengan

teknik

dengan

kancing

Dari nilai hasil evaluasi

penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe

siklus

Two Stay Two Stray (TSTS) dan

diketahui bahwa nilai rata-rata yang

pertemuan

6

diperoleh kelas adalah 82,75. Ini

Desember 2013 pelaksanaan evaluasi

artinya jika dibandingkan dengan

siklus II.

siklus

Pelaksanaan Tindakan

meningkat sebnyak 8.17 dari rata-

ke

tiga

tanggal

Pelaksanaan
adalah

penerapan

II

I,

II,

dapat digambarkan sebagai berikut :
Prestasi Belajar Siklus II

dilaksanakan

Jumat, 22 November 2013, Jumat 29
dan

Kriteria

Jumat

Tuntas

SMA

Tuntas

pertama

peserta

Prosentase

33

91,66 %

3

8,33%

36

100%

6
Tidak

Pertemuan

Jumlah

didik

Desember 2013, di ruang kelas X 4
Negeri

telah

persentase ketuntasan peserta didik

telah direncanakan, yaitu pada hari

2013,

nilai

skenario

selama 3 kali pertemuan seperti yang

November

rata-rata

diperoleh,

rata nilai siklus I 74,58. Maka

Dalam penelitian ini pelaksanaan
siklus

telah

tindakan

pembelajaran yang telah dirumuskan.

tindakan

yang

Kebakkramat.
dilaksanakan

selama 2 x 45 menit, pertemuan
kedua 2 x 45 menit dan pertemuan
ketiga 1 x 45 menit sesuai dengan

Total

Berdasarkan

tabel

dan

diagram di atas dapat dilihat bahwa

8

jumlah peserta didik yang mencapai

perlu dilanjutkan lagi ke siklus

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

berikutnya.

berjumlah 33 (91,66%), sedangkan

Berdasarkan

dari

hasil

peserta didik yang belum memenuhi

observasi dan interprestasi tindakan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

pada siklus II, peneliti melakukan

berjumlah 3 (8,33%).

analisis sebagai berikut:

Analisis dan Refleksi

1) Guru sudah lebih menguasai

Hasil observasi yang telah
dilakukan

dapat

penerapan

dilihat

model

bahwa

pembelajaran

kooperatif teknik two stay two stay
(TSTS)
prestasi

mampu
belajar

ditunjukan

meningkatkan

kegiatan pembelajaran.
2) Pelaksanaan penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik
Two Stay Two Stray (TSTS)

meningkatnya

berjalan lebih baik dan lebih

Hal

nilai rata-rata kelas. Rata-rata kelas
pada evaluasi siklus I adalah 74,58
sedangkan

melakukan kontrol pada saat

ini

siswa.

dengan

kelas dan lebih baik dalam

rata-rata

kelas

pada

sesuai dengan yang diharapkan.
3) Keaktifan
mengikuti

siswa

dalam

kegiatan

belajar

evaluasi siklus II adalah 82,75. Hal

mengajar

ini menunjukkan bahwa nilai rata-

peningkatan.

rata

mengalami

bersemangat dalam mengikuti

91,66%

pelajaran, sehingga lebih mudah

karena

dikontrol. Lebih banyak siswa

kelas

peningkatan.
siswa

X

4

Sebanyak

dinyatakan

tuntas,

pencapaian hasil

belajar mereka

yang

sudah

KKM

menemui

mencapai

(Kriteria

Ketuntasan Minimal), yaitu 75. Dari
hasil refleksi tersebut dapat diketahui

mengalami
Siswa

bertanya

pada

kesulitan

lebih

saat
dalam

kegiatan diskusi.
4) Dari segi hasil belajar, siswa

model

yang mendapatkan nilai di atas

pembelajaran kooperatif teknik Two

KKM mengalami peningkatan

Stay Two Stray (TSTS) pada siklus

menjadi 91,66% atau sebanyak

II dinilai telah berhasil dan dianggap

33 siswa. Nilai ini menunjukkan

sudah memuaskan sehingga tidak

peningkatan dan sudah di atas

bahwa

penerapan

9

nilai standar, sehingga dianggap

aktif

pembelajaran sudah mencapai

pembelajaran

titik ketuntasan.
observasi

siklus

II

yang

dan
sudah

Perbandingan Hasil Tindakan
Antarsiklus

dipaparkan, maka tindakan refleksi
yang dapat dilakukan adalah:
1) Guru

lebih

proses

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan
analisis

selama

inovatif

menggunakan

Penerapan

model

pembelajaran kooperatif tipe Two
dalam

Stay Two Stray (TSTS) terbukti

model

berhasil

meningkatkan

prestasi

pembelajaran pada saat kegiatan

belajar siswa kelas X 4 SMA Negeri

belajar mengajar, sehingga siswa

Kebakkramat

tidak cepat merasa bosan dan

mata

akan lebih bersemangat dalam

Peningkatan prestasi tersebut dapat

mengikuti

dilihat dari hasil yang telah diperoleh

kegiatan

belajar

mengajar di kelas.

Karanganyar

pelajaran

pada

siklus

I

pada

sosiologi.

dan

Siklus

II.

2) Guru harus mampu menciptakan

Peningkatan prestasi belajar peserta

suasana belajar kondusif agar

didik kelas X 4 SMA Negeri

siswa merasa nyaman dan lebih

Kebakkramat

penerapan
Tahap

KK
M

model
Rata
-rata

Karanganyar

dalam

ketuntasan:

Ketuntasan

Dari tabel diatas dapat kita lihat laju

Jumah

peningkatan rata-rata siswa kelas X 4

%

25
64,0 9
Pra
75
8
69,44
74,5 25
I
75
8
91,66
82,7 33
II
75
5
pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray (TSTS) pada siklus I

dan Siklus II dapat kita lihat dari;
Perbandingan nilai rata-rata

dalam

bentuk

diagram

sebagai

berikut;
100
80
60

PerbandinganNilai RataRata

82,75

74,58
64,08

40
Nilai rata-…

20
0
Prasiklus

Siklus I

Siklus II

10

Untuk

memperlihatkan

kembali

mengalami

peningkatan

peningkatan persentase ketuntasan

nilai rata-ratanya menjadi 82,75.

siswa dapat dilihat dari diagram

Peningkatan

berikut ini;

didukung

ini

dengan

juga

peningkatan

persentase ketuntasan prestasi belajar

Persentase Ketuntasan
Siswa

35
30
25
20
15
10
5
0

prestasi

siswa. Persentase ketuntasan siswa
pada evaluasi pra siklus hanya 25%

33

meningkat menjadi 69,44% di siklus

25

I

9

dan kembali meningkat lagi

menjadi 91,66% pada siklus II.
Pra
Siklus I Siklus II
Tindakan

Dari analisis data diatas
terbukti bahwa penerapan model

Berdasarkan diagram di atas

pembelajaran kooperatif tipe Two

dapat dilihat bahwa rata-rata prestasi

Stay Two Stray (TSTS) mampu

belajar peserta didik kelas X 4

meningkatakan prestasi belajar mata

mengalami

peningkatan

setelah

pelajaran Sosiologi peserta didik

penerapan

model

pembelajaran

kelas X 4 SMA Negeri Kebakkramat

kooperatif tipe Two Stay Two Stray

tahun ajaran 2013/2014.

(TSTS). Seperti pada diagram di atas
dapat

diketahui

bahwa

sebelum

Berdasarkan analisis data
dan

pembahasan

yang

telah

dilakukan tindakan/prasiklus nilai

dilakukan pada bab sebelumnya,

rata-rata peserta didik kelas X 4

maka

adalah 64 setelah penerapan model

penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Two

kooperatif teknik Two Stay Two

Stay Two Stray (TSTS) pada siklus

Stray (TSTS) dapat meningkatkan

pertama meningkat menjadi 74,58.

prestasi belajar sosiologi siswa kelas

Sedangkan

X 4 SMA Negeri Kebakkramat.

pada

siklus

kedua

dapat

disimpulkan
model

bahwa

pembelajaran

11

Peningkatan prestasi belajar

3.

Siswa mampu memahami dan

tersebut dapat dilihat dari beberapa

menguasai materi dengan baik.

indikator berikut:

Hal tersebut dapat dilihat dari

1.

Siswa

semakin

aktif

mengajukan

dalam

pertanyaan,

peningkatan

rata-rata

kelas

sebanyak 8,17 yaitu dari 74,58 di

dan

siklus I, menjadi 82,75 di siklus

kegiatan

II, ketuntasan hasil belajar siswa

menjawab

pertanyaan

berpendapat

selama

belajar mengajar berlangsung.

juga

Hal tersebut ditunjukkan dengan

sebanyak

adanya

69,44% siswa pada siklus I,

siswa

peningkatan
dalam

keaktifan

mengajukan

pertanyaan,

menjawab

dan

berpendapat

selama

proses

pembelajaran

sebesar

2,78%,

mengalami

menjadi

22,22%,

91,66%

peningkatan
yaitu

siswa

dari

pada

siklusII.

yaitu dari 77,77% pada siklus I
menjadi 80,55% pada siklus II.
2. Teradi peningkatan interaksi antar
siswa pada saat diskusi. Hal
tersebut
adanya
siswa

ditunjukkan
peningkatan
saat

dengan
keaktifan

berinteraksi

saat

menerangkandalam kelompoknya
sebesar 2.78%, yaitu dari 80,55%
pada siklus I, menjadi 83,33%
pada siklus II.

12

Daftar Pustaka
Anwar, K & Harmi, H. (2011). Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum
Tngkat Satuan Pendidikan. Bandug: Alfabeta
Annurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Arikunto, S., Suhardjono, Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Aqib, Z., Jaiyaroh S, Diniati E., Khotimah K. (2010). Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV Yrama Widya.
Baharuddin & Wahyuni, E.N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran .
Jogjakarta: Arr-Ruz (Nawati, 2012)
Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nawati, S. (2012). Panduan Menyusun Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Yogyakarta: Familia.
Dimiyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Djamarah, S. B. & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: PT
Rineka Cipta
E. Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Hamalik, Omar. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta : Bumi Aksara
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka setia
Huda, M. (2012). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hopkins, d. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kun Maryati dan Juju Suryawati. (2010). Sosiologi SMA kelas X. Jakarta : ESIS
Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo
Maryati, K & Suryawati, J. (2007). Sosiologi unyuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Esis

13

Mulyasa. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyasa. (2010). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Purwati, Putri (2014) PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TWO STAYTWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA(PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA PEMBELAJARAN
SEJARAH DI KELAS XI IPS 2 SMA PGRI 1 BANDUNG). Other thesis,
Universitas Pendidikan Indonesia. (0n Line)
(http://repository.upi.edu/id/eprint/7010, diakses tanggal 20 April 2014)
Rohmad, Z (2010). Pengantar Metodologi Penelitia n. Surakarta: Uniba
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Slavin, R.E. (2005) Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik.Terj. N.
Yusron. Bandung: Nusa Media
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif. Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susilo, H., Chotimah, H., Sari, Y.D. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon guru . Malang:
Banyumedia Publishing
Suyadi. (2012). Panduan Penelitian tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press
Syah, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________.2003.(http://bimaskatolik.kemenag.go.id/file/dokumen/UUNo20th200
3SISDIKNAS.pdf , diakses tanggal 13 Januari 2014)

14

Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY ( TSTS) UNTUK HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PADA SISWA KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 18

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 4 SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 11291 23754 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Saputra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 928

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8432 17772 1 SM

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Hudi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5958

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Istiqomah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10123 21529 1 SM

0 0 19