Jilid-06 Depernas 24-Bab-80

BAB 80. PERGURUAN TINGGI
§ 948. Perguruan Tinggi di Indonesia
Dengan Perguruan Tinggi dimaksudkan sebuah perguruan jang menjelenggarakan pendidikan sampai tertjapainja gelar sardjana dan/atau
gelar bakaloriat. Mahasiswa untuk Perguruan Tinggi ini diambil dari
lulusan S.M.A, dan/atau dari lulusan Sekolah Landjutan Atas sederadjat
dengan S.M.A., dan mungkin djuga dengan melalui colloqium doctum.
Perguruan Tinggi di Indonesia meliputi :
a. PERGURUAN TINGGI NEGERI, DISELENGGARAKAN OLEH
DEPARTEMEN 2 P. P. & K.
b. PERGURUAN TINGGI, DISELENGGARAKAN OLEH DEPARTEMEN-DEPARTEMEN LAIN DARI PADA DEPARTEMEN P.P.
DAN K.
c.

PERGURUAN TINGI SWASTA.

§ 949. Perguruan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh Departemen P.
P. & K.
Pada dewasa ini terdapat 8 buah Universitas Negeri, jaitu :
a.

Universitas Gadjah Mada, Djogjakarta, dengan :

(1) Fakultas Hukum, dengan djurusan 2:
Hukum Pidana
Ilmu Tata Negara
Hukum Perdata
Notariat
Ekonomi
(2) Fakultas Sosial/Politik, dengan djurusan 2:
Pemerintahan
Sosiologi
Sosiastri
Publisistik
Usaha Negara
Hubungan Internasional
(3) Fakultas Sastra, dengan djurusan 2 :
Sastra Timur
Sastra Barat
Sedjarah
Ilmu Bumi
(4) Fakultas Ekonomi, dengan djurusan 2:
Umum

Ketataniagaan
Kenegaraan
Sosial
Agraria

1302

(5) Fakultas Pedagogik, dengan djurusan 2:
Pendidikan Umum
Pendidikan Sosial
Pendidikan Djasmani
Keachlian Umum
Psychologi
(6) Fakultas Teknik, dengan djurusan 2:
Sipil
Mesin
Geodesi
(7) Fakultas Ilmu Pasti/Alam, dengan djurusan 2:
Fisika
Kimia Teknik

(8) Fakultas Biologi, dengan djurusan 2:
Botani
Zoologi
(9) Fakultas Farmasi
(10) Fakultas Pertanian/Kehutanan, dengan djurusan2:
Pertanian
Kehutanan
(11) Fakultas Kedokteran Hewan/Peternakan
(12) Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi, dengan djurusan 2:
Kedokteran Umum
Kedokteran Gigi
b. Universitas Indonesia, Djakarta, dengan:
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat, dengan bagian 2:
Hukum Umum
Sosial/Politik, djurusan Publisitik
(2) Fakultas Sastra, dengan djurusan 2:
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggeris
Bahasa dan Sastra Tionghoa
Bahasa dan Sastra Perantjis

Purbakala
Antropologi Budaja
Sedjarah
(3) Fakultas Ekonomi, dengan djurusan 2:
Umum
Ketataniagaan
Akuntansi
1303

(4) Fakultas (Djurusan) Phsychologi
(5) Akademi Pendidikan Djasmani
(6) Fakultas Pertanian/Kehutanan, dengan djurusan2:
Pertanian
Kehutanan
(7) Fakultas Kedokteran Hewan/Peternakan
(8) Fakultas Kedokteran
Oleh Fakultas Kedokteran diselenggarakan djuga :
Pendidikan Ahli Preklinik
Pendidikan Ahli Laboratorium (tingkat bakaloreat)
Pendidikan Ahli Elektronika (tingkat bakaloreat)

c. Universitas Airlangga, Surabaja, dengan:
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat
(2) Fakultas Sastra
(3) Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan, dengan djurusan 2:
Pendidikan
Ekonomi
Hukum
Sedjarah Budaja
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Ilmu Pasti/Alam
Biologi
(4) Fakultas Kedokteran
(5) Fakultas Kedokteran Gigi
d. Universitas Hasanuddin, Makasar, dengan :
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat
(2) Fakultas Ekonomi, dengan djurusan 2:
Umum
Ketataniagaan
(3) Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan, dengan djurusan2:

Pendidikan
Pendidikan Djasmani
Ilmu Djiwa
Ekonomi
Hukum
Sedjarah Budaja
Antropologi Budaja
Ilmu Bumi
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa dan Sastra Perantjis
Bahasa dan Sastra Djerman
Ilmu Pasti/Alam
Biologi
(4) Fakultas Kedokteran
1304

e. Universitas Sumatra Utara, Medan, dengan:
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat
(2) Fakultas Ekonomi

(3) Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan, dengan djurusan 2 :
Ekonomi
Hukum
Sedjarah Budaja
Bahasa dan Sastra Indonesia
Ilmu Pasti/Alam
Kimia
Biologi
(4) Fakultas Teknik, dengan djurusan:
Sipil
(5) Fakultas Pertanian/Kehutanan
(6) Fakultas Kedokteran
f. Universitas Andalas, Padang, dengan :
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat
(2) Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan, dengan djurusan 2 :
Ekonomi
Hukum
Sedjarah Budaja
Bahasa dan Sastra Indonesia
Ilmu Pasti/Alam

Kimia
Biologi
(3) Fakultas Pertanian/Kehutanan
(4) Fakultas Kedokteran
g. Universitas Padjadjaran, Bandung, dengan:
(1) Fakultas Hukum/Pengetahuan Masjarakat
(2) Fakultas Ekonomi
(3) Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan, dengan djurusan 2 :
Pendidikan
Pendidikan Djasmani
Ekonomi
Hukum
Sedjarah Budaja
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggeris
Ilmu Pasti/Alam
Kimia
Biologi
(4) Fakultas Ilmu Pasti/Alam, dengan djurusan 2:
Kimia

Geologi
1305

Farmasi
Biologi
Fisika
Matematika
Geografi
(5) Fakultas Pertanian/Kehutanan
(6) Fakultas Kedokteran
(7) Fakultas Kedokteran Gigi
h. Institut Teknologi Bandung, dengan :
1. Departemen Teknik, dengan djurusan 2 :
Sipil
Mesin
Elektroteknik
Tambang
Arsitektur
Geodesi
Seni Rupa

Geologi
Planologi
2. Departemen Kimia/Biologi, dengan djurusan 2 .
Kimia
Kimia Teknik
Farmasi
Biologi
3. Departemen Pasti/Alam, dengan djurusan 2 :
Fisika
Fisika Teknik
Matematika
Astronomi/Meteorologi
Universitas Negeri masing 2 didirikan antara achir tahun 1949
(Universitas Gadjahmada) dan permulaan tahun 1959 (Institut
Teknologi Bandung sebagai gabungan daripada Fakultas Teknik dan
Fakultas I1mu Pasti/Alam Universitas Indonesia).
§ 950. Fakultas A. dan B./djurusan; djumlah mahasiswa
a. Delapan Universitas Negeri terdiri atas 50 Fakultas (Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, jang sebenarnja tergabung dalam Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi disebut tersendiri), diperintji:
24 fakultas A., dengan 51 djurusan

7 Fakultas Hukum/P. Masjarakat
1 Fakultas Sosial/Politik
3 Fakultas Sastra
5 Fakultas Ekonomi
1306

1 Fakultas Paedagogik
1 Fakultas Psychologi
5 F.K.I.P.
1 Akademi Pendidikan Djasmani
26 Fakultas B., dengan 25 djurusan
3 Fakultas/Departemen Teknik
1 Fakultas/Departemen Kimia/Biologi *)
3 Fakultas/Departemen Ilmu Pasti/Alam *)
1 Fakultas Biologi *)
1 Fakultas Farmasi *)
5 Fakultas Pertanian/Kehutanan
2 Fakultas Kedokteran Hewan/Peternakan
7 Fakultas Kedokteran
3 Fakultas Kedokteran Gigi
b. Mahasiswa terdaftar pada Universitas negeri 37.768, masing-masing
diperintji (1959/1960) :
Fakultas A.
7 Fakultas Hukum/P. Masjarakat
9140 mahasiswa
1 Fakultas Sosial/Politik
1522
,,
3 Fakultas Sastra
1386
,,
5 Fakultas Ekonomi
4760
,,
1 Fakultas Pedagogi
742
,,
1 Fakultas Psychologi
71
,,
5 Fakultas F.K.I.P.
4562
,,
1 Akademi Pendidikan Djasmani
201
,,
22654 mahasiswa
(=±60%)
Fakultas B.
3 Fakultas/Departemen Teknik
1 Fakultas/Departemen Kimia/Biologi
3 Fakultas Departemen Pasti/Alam
1 Fakultas Biologi
1 Fakultas Farmasi
5 Fakultas Pertanian/Kehutanan
2 Fakultas Kedokt. Hewan/Peternakan
7 Fakultas Kedokteran
3 Fakultas Kedokteran Gigi

4262 mahasiswa
1482
,,
795

80
,,
435
,,
1727
,,
623
,,
4977

733
,,
15114 mahasiswa
(± 40 %)

50 Fakultas A. dan B., dengan 76 djurusan
*) Keterangan: Fakultas Biologi dan Farmasi Universitas
Gadjahmada disebut tersendiri; pada Fakultas/
Departemen Kimia/Biologi dan Ilmu Pasti/Alam
terdapat djuga djurusan 2 Biologi dan Farmasi.
1307

c. Djumlah mahasiswa ikatan dinas adalah sbb. (termasuk djuga Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri dan Perguruan Tinggi Sancta
Dharma Djogjakarta :
Fakultas2 Hukum
541 mahasiswa
Fakultas Sosial/Politik
224
,,
2
Fakultas Sastra
209
,,
Fakultas2 Ekonomi
494
,,
Fakultas Pedagogik
128
,,
Fakultas2 F.K.I.P.
1313
,,
Akademi Pendidikan Djasmani
80
,,
Fakultas Agama Islam
161
,,
2
Fakultas A.
3150 mahasiswa

2

Fakultas Teknik
Fakultas2 Kimia/Biologi
Fakultas2 Pasti/Alam
Fakultas Farmasi
Fakultas Biologi
Fakultas2 Pertanian/Kehutanan
Fakultas2 Kedokteran Hewan
Fakultas2 Kedokteran
Fakultas2 Kedokteran Gigi
Fakultas2 B.
Djumlah besar

(± 50 %)
808 mahasiswa
218
,,
8
,,
74
,,
14
,,
576
,,
463
,,
905
,,
35
,,
3101 mahasiswa
(+ 50 %)
6251 mahasiswa

d. Universitas 2 Negeri sebenarnja kebanjakan memperhatikan pendidikan dalam Ilmu Pengetahuan Sosial/Budaja (lihat djumlah
Fakultas A.) dibandingkan dengan pendidikan dalam Ilmu Penge tahuan Pasti/Alam (lihat djumlah Fakultas B).
Mahasiswa lebih tjondong kepada Ilmu Pengetahuan Sosial/Budaja
dibandingkan dengan Ilmu Pengetahuan Pasti/Alam, mungkin
djuga oleh pindahnja mahasiswa ke Fakultas 2 A., jang gagal pada
Fakultas 2 B.
Tenaga Pengadjar biasa tetap, jaitu asisten ahli (= sesudah memiliki tempat sardjana) sampai/dengan gurubesar, adalah sbb.:

(Lihat lampiran Universitas, halaman 1300 dan 1310).

1308

Asing

nesiaIndo-

mahasiswaDjumlah

Universitas
Fakultas/Departemen

Guru
besar

Lektor
Kepala

Lektor

Lektor
Muda

I

A

I

A

I

A

Pengadj.
Pegawai
Tinggi

Asisten
Ahli

I

I

A

A

Gadjah Mada
Hukum
Sos./Pol.
Sastra
Ekonomi
Pedagogik
Pasti/Alam
Tehnik
Biologi
Farmasi
Pert./Kehut.
Ked. Hewan
Kedokteran/
Ked. Gigi

2201
1522
791
1759
742
376
1172
80
435
636
217

7
1
2
1

2
4


2
1



2
6










1

1

2



2





9







2
2
1
3
1
3
2
2

5
3


1
2
1



1


1

1

4
1

2
5
1
1
2


















1
8
1



1



1
1
1







6
5
5
6
15
4
6
1
12
15
13













1332

7



3



2



5



1



42



DJUMLAH

11263

27

8

9

9

26

6

22



12

3

130



Hukum
Sastra
Ekonomi
Psychologi
A.P.D.
Pert./Kehut.
Ked. Hewan
Kedokteran

1706
532
1798
71
201
764
406
1077

2
5



4
4
18


2
9


9
4
6


2
3

1


19










4
7
17

3
7
8
25


4


1




14
2
11
2
2
3
10
60





1









1

7










9
9
22
4
11
16
33
173


1







DJUMLAH

6555

33

30

25



71

5

104

1

8



277

1

Hukum
Sastra
F.K.I.P.
Kedokteran
Kedokteran Gigi

2070
63
637
1338
523

1

1
9





2
1



1
2









1
8
8





1
1



2
12
4







1







10



2
1
1
71
17







DJUMLAH

4631

11

3

3



17

2

18



1

10

92



Indonesia

Airlangga

1309

Asing

nesiaIndo-

mahasiswaDjumlah

Universitas
Fakultas/Departemen

Guru
besar

Lektor
Kepala

Lektor

I

A

I

Lektor
Muda
A

I

A

Pengadj.
Pegawai
Tinggi

Asisten
Ahli

I

I

A

A

Hasanuddin
Hukum
Ekonomi
F.K.I.P.
Kedokteran

504
243
824
307

3
1

1




1

2

2
1







3
3
1


2

1


5
1

















2

3
4






DJUMLAH

1878

5

1

5



7

3

6







9



Sumatera Utara
Hukum
F.K.I.P.
Pert./Kehut.
Kedokteran
Ekonomi
Teknik

1110
609
144
558
164
119

2

1
4





3
6













1






3
1
1


3





2
1


























1


1










DJUMLAH

2704

7

9



1

5

3

3







2



Andalas
Hukum
F.K.I.P.
Pert./Kehut.
Kedokteran

534
580
133
262

1


1






1
1









1









1















1


3
1








DJUMLAH

1509

2



2



1



1





1

4



Hukum
Ekonomi
F.K.I.P.
Pasti/Alam
Pert./Kehut.
Kedokteran
Ked. Gigi

1285
796
1912
182
50
288
25

1

2







5
1

2




2


1










2
2
16


1




1
2




1

7
1






2









1
1










4
2
8


2










DJUMLAH

4538

3

8

3



21

3

9

2

2



16



Teknologi
Teknik
Kimia/Biologi
Pasti/Alam

2971
1482
237


11



28



2







13



4



21







1



2



81



1


DJUMLAH

4690

11

28

2



13

4

21



1

2

81

1

DJUMLAH
BESAR

37768

99 87 49 10
= 1261 pengadjar biasa :

161

26

184
3
24 16 611
1126 pengadjar Indonesia.
135 pengadjar asing.

2

Padjadjaran

1310

§ 951. K e s u l i t a n 2
a. Kurang lebih semua fakultas jang tergabung dalam universitas
negeri masing 2, ketjuali a.l. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menderita kekurangan tenaga pengadjar biasa (tetap).
Beberapa fakultas mempunjai hanja beberapa gelintir tenaga pengadjar biasa, bahkan ada djuga jang tidak mempunjai tenaga pengadjar biasa sama sekali.
Peladjaran diselenggarakan pada umumnja dengan bantuan tenaga
pengadjar luar biasa (tidak tetap), jang diambil dari fakultas 2 lain
jang tergabung dalam "suatu universitas, atau diambil dari univer sitas-universitas lain atau dari kalangan 2 diluar universitas. Pengadjar-pengadjar terbang sampai ke Padang, Makassar, dsb., dan
dirangkapnja beberapa fakultas dan beberapa mata peladjaran oleh
seorang tenaga pengadjar merupakan satu kelaziman. Banjak
pengadjar universitas negeri memberikan peladjaran djuga pada
perguruan 2 tinggi diselenggarakan oleh Departemen 2 lain daripada
Departemen P.P. dan K. dan pada perguruan 2 tinggi swasta.
Meskipun fakultas masing 2 mendapat bantuan dengan tenaga luar
biasa, namun djumlah tenaga pengadjar biasa dan luar biasa masih
kurang djuga. Pendidikan tjalon pengadjar diusahakan dengan
mengambil tjalon 2 dari lulusan fakultas jang bersangkutan. Hal
jang demikian itu sukar pula didjalankannja, selama djumlah lulusan masih sedikit dan selama universitas masing 2 tidak dapat
memberikan fasilitet 2 kepada tjalon 2 itu, seperti perumahan, gadji,
dan tundjangan 2 jang selajaknja.
b. Semua universitas Negeri tidak mempunjai tjukup gedung 2 untuk
ruang 2 kuliah, laboratoria, rumah sakit, perpustakaan, dsb. Semua
Fakultas Kedokteran, ketjuali Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada, belum mempunjai rumah sakit universitas sendiri
dan tetap mendjadi tamu pada Rumah Sakit Umum Pusat Depar temen Kesehatan dengan konsekwensi bantuan banjak pekerdjaan
routine jang diselenggarakan disamping pendidikan dan penjelidikan. Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada tidak sempurna ,djuga,
karena bagian 2nja terpentjar dikota Djogjakarta dan tidak tjukupnja fasilitet 2 mengenai djumlah tempat tidur dengan alat 2.
c. Alat 2 laboratoria/rumah sakit dan chemicalia untuk Fakultas 2 adalah sangat kurang djuga. Buku 2 peladjaran untuk mahasiswa dan
„reference books ” sudah lama tidak diimpor. Impor buku 2 itu akan
dimulai lagi pada tahun 1960.
d. Madjalah 2 ilmiah sudah lama tidak dipesan lagi. Alokasi mata
uang asing dari Departemen P.P.K. sudah lama dihentikan, ke mudian diberikan lagi untuk tahun 1959. Untuk tahun 1960 dan
selandjutnja (madjalah 2 ilmiah perlu dipesan satu tahun lebih
dahulu) tidak diketahui, apakah untuk itu akan diberikan alokasi
lagi. Banjak madjalah 2 ilmiah, bahkan semua, menderita „missing
numbers”.
Fakultas Negeri masing 2 tergantung madjalah itu dalam hal 2 buku 2
peladjaran untuk mahasiswa, „reference books ”, madjalah 2 ilmiah,
alat 2 laboratoria/rumah sakit, chemicalia dari afiliasi jang diadakan
1311

e.

dengan universitas asing dan/atau dari sumbangan 2 pemerintah 2,
universitas 2, „agencies ” asing.
Anggaran belandja pegawai/barang/bangunan jang disediakan oleh
Departemen P.P. & K. untuk Universitas Negeri masing 2 selalu
tidak tjukup dan tidak pernah memungkinkan perkembangan uni versitas setjepat-tjepatnja, terutama pada tahun 2 terachir dengan
meningkatnja harga barang dan bahan. Didalam anggaran belandja
sudah lama tidak disediakan mata uang asing untuk pembelian
barang 2 import sehingga barang 2 itu harus dibeli pada pasar dalam
negeri, jang sudah kosong. Apabila keadaan sedemikian berlarut larut, maka Fakultas 2 B. akan terpaksa menghentikan prakteknja
sebab tidak ada/amat kurang adanja alat 2 laboratoria dan chemicalia.
Anggaran belandja Departemen P.P. dan K. seluruhnja sangat terbatas, dan berdjumlah untuk tahun 1960 hanja 4.93% dari seluruh
anggaran belandja Negara.
Universitas 2 Negeri tidak mempunjai sumber keuangan lain ketjuali Anggaran Belandja jang disediakan oleh Departemen P.P. dan
K.
Beberapa Fakultas negeri mempunjai afiliasi dengan universitas
asing.

§ 952. Anggaran Belandja Departemen P.P. dan K./Anggaran Belandja Negara
Tahun

Kem. P.P. dan K.

1950
1951
1952
1953
1954
1955
1956
1957
1958
1959
1960

255.745.400
740.295.820
921.488.700
752.032.100
750.199.000
899.470.000
1.295.716.700
1.319.808.000
1.641.982.500
1.692.000.000
2.265.193.500

Negara

%

8.726.303.600
13.362.655.000
17.562.894.980
17.175.620.800
17.220.165.153
17.262.294.605
21.030.273.451
20.776.694.670
25.412.010.300
28.569.000.000
45.961.389.700

2,93
5,54
5,20
4,38
4,36
5,21
6,16
6,35
6,40
5,92
4,93

Anggaran Belandja Departemen P.P. dan K. 1960
I. Departemen Pusat
1. Pengeluaran umum
Rp. 580.542.000,2. Biro Unesco dan HLN
„ 13.761.800,3. Kursus mahasiswa
keluar negeri
„ 2.390.000,dipindahkan
1312

Rp. 596.693.800,-

perpindahan
4. Biro Undang 2
5. Madjelis Ilmu Pengetahunan Indonesia
6. Perwakilan 2 diluar
negeri
7. Biro Pemuda
8. Perpustakaan Negara
9. Biro Koordinasi Perguruan Tinggi

Rp. 596.693.800,,,
1.031.800,„

1.913.200,-





10.684.700,2.598.100,7.499.400,-

,,

80.066.600,-

Rp. 700.487.600,—
II. Djawatan Pendidikan Umum
1. Kantor Pusat
Rp. 124.068.000,2. Kursus tertulis
,,
4.700.200,3. Bahasa Inggeris untuk Mahasiswa

612.400,4. B I — B II
,,
7.793.100,5. S.G.B. — S.G.A.

1.170.000,6. P.G.S.L.P.

1.351.600,7. S.G.A.
,, 28.012.300,8. S.G.P.L.B.
,,
560.800,9. S.G.T.K.

4.478.000,10. S.G.B.
„ 107.482.800,11. S.M.A.

59.643.000,12. S.M.P.
„ 145.998.200,13. S.R. Latihan
,,
14.674.200,14. S.R. Luar Biasa/
Latihan

1.280.600,15. S.R. Pertjobaan

2.013.000,16. T.K. Latihan
,,
1.378.300,17. Asrama S.G.

2.981.400,18. Asrama Kursus 2
,,
2.500.000,Rp. 510.697.900,—
III.

Djawatan Pendidikan Kedjuruan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kantor Pusat
Kursus Tertulis
Kursus Guru S.L.
Kursus Guru S.T.
Kursus Perekonomian
Kursus Kewanitaan
Kursus Pegawai
administrasi
8. S.G.K.P.
9. S.G. Pengadjar Teknik
dipindahkan

Rp.
,,
,,
,,
,,
,,
,,
,,
,,

78.254.000,—
1.175.000,—
9.127.800,—
5.334.200,—
5.402.600,—
372.500,—
14.096.000,—
6.716.000,—
8.166.500,— Rp. 128. 644.600,—
Rp. 1.339.830.100,—
1313

perpindahan
Rp. 1.339.830.100, —
10. S.G. Pendidikan Kemasjarakatan
Rp.
240.000,—
11. S.T.M.
„ 15.755.900,—
12. S.T.
„ 86.358.100,—
13. S. Keradjinan Negeri
„ 48.812.300,—
14. S.M.E.A.
„ 17.754.700,—
15. S.M.E.P.
„ 36.356.500,—
16. S.K.P. 4 th.
„ 28.185.800,—
17. S.K.P. 2 th.

7.836.100,—
18. S.P.K.

1.293.700,—
19. S.M.K.A. (Kehakiman) „
1.227.900,—
20. S. Kedjuruan Perhotelan

652.900,—
21. Asrama S.G. dll.

560.000,—
22. Asrama S.G. dll.

250.000,—
Rp. 245.283.900,—IV.
Djawatan Pendidikan Masjarakat
1. Kantor Pusat
Rp. 18.411.600,—
2. K.P.P.M. (Pemeriksa)

874.800,—
3. K.P.P.M. (Pembimbing) „
706.000,—
4. K.P.P.M. (Djuru)

583.700,—
5. K.P.P.M. (Pemilik)

172.000,—
6. Kursus Tertulis
183.700,—
7. Kursus Perpustakaan
Rakjat

312.000,—
8. P.L.P.M.

890.300,—
9. P.B.H.
„ 20.650.000,—
10. Perpustakaan Rakjat

2.401.000,—
11. Kursus Kader Masj.

2.757.400,—
12. Kursus Kedjuruan

853.000,—
2
13. Asrama K.P.M.

940.000,—
Rp. 49.735.500,—
V. Djawatan Kebudajaan
1. Kantor Pusat
Rp. 22.007.500,—
2. A.S.R.I.
,, 1.878.100,—
3. Konservatorium Kerawitan Indonesia
„ 1.288.300,—
4. Sekolah Musik Indonesia „ 2.100.600,—
5. Konservatorium Kerawitan Sunda

602.000,—
6. Konservatorium Kerawitan Bali
,,
499.500,—
Dipindahkan

1314

Rp. 28.376.000,—
Rp. 1.663.225.500,—

perpindahan
VI. Biro Pendidikan Djasmani
1. Kantor Pusat
Rp.
2. S.G.P.D.

3. B I - B II Pendidikan

Djasmani
4. Kursus Aplikasi Pen„
didikan Djasmani
VII. Biro Pendidikan Asing
1. Kantor Pusat + lain2
VIII. Dinas/Lembaga
1. Lembaga Sedjarah
dan Antropologi
2. Lembaga Bahasa dan
Budaja
3. Dinas Purbakala dll.
4. Arsip Nasional
5. Panitya Sensor Film
6. Balai Pustaka

Rp.

Rp. 1.663.225.500,—
13.706.100—
5.795.700,—
1.858.400,—
1.176.000,—
Rp.

22.536.200,—

2.262.300,—
Rp.

2.262.300,—

Rp.

2.737.500,—







3.344.000,—
7.094.700,—
1.060.900,—
3.969.200,—
15.839.500—
, Rp.

34.036.800,—

2

IX. Perwakilan P.P. dan K. di-daerah
1. Bagian Tata Usaha
Rp.
16.703.600, —
2. Bag. Pendidikan Umum „
84.910.800, —
3. Bag. Pend. Kedjuruan

10.514.200, —
4. Bag. Pend. Masj.

42.287.600, —
5. Bag. Kebudajaan

3.458.000, —
Rp. 157.874.200,—
2
X. Universitas
Rp. 390.463.600,—
XI. Pengeluaran tak terduga
Djumlah Anggaran Belandja seluruhnja

Rp.

300.000,—

Rp. 2.270.698.600,—

Anggaran Belandja Perguruan Tinggi Negeri 1959 (tetap)
(lihat lampiran 1)
Anggaran Belandja Perguruan Tinggi Negeri 1960 (sementara)
(lihat lampiran 2)
Anggaran Belandja Perguruan Tinggi Negeri 1960 („wensch
begrooting")
Anggaran Belandja Perguruan Tinggi Negeri untuk bangunan
1960 -1966 (lihat lampiran 3)

1315

Untuk kesedjahteraan mahasiswa (asrama, pemeliharaan kesehatan, olah-raga, dsb.) disediakan Rp. 7.150.000,— pada tahun
1960 dan Rp. 10.183.600,— pada tahun 1959 untuk seluruh uni versitas negeri. Keuangan ini tidak termasuk anggaran belandja
Biro Koordinasi Perguruan Tinggi Departemen P.P. dan K.
§ 953. Afiliasi
a. Terdorong oleh kekurangan 2 dalam universitas negeri, maka beberapa fakultas negeri mengadakan afiliasi dengan sebuah universitas asing.
Afiliasi 2 jang sekarang ada adalah sbb.:
1. Universitas Gadjah Mada :
(a). Fakultas Ekonomi dengan Universitas Wiscounsin, dibiajai
oleh Ford Foundation.
(b). Fakultas Teknik/Ilmu Pasti — Alam dengan Universitas
California, Los Angelos, dibiajai oleh I.C.A. .
2. Universitas Indonesia :
(a). Fakultas Kedokteran dengan Universitas California (se lesai pada bulan Djuni 1960), dibiajai oleh I.C.A.
(b). Fakultas Ekonomi dengan Universitas California, dibiajai
oleh Ford Foundation.
(c). Fakultas Pertanian/Kehutanan dengan Universitas Kentucky, dibiajai oleh I.C.A.
(d). Fakultas Kedokteran Hewan dengan Universitas Kentucky, dibiajai oleh I.C.A.
3. Universitas Airlangga :
(a). Fakultas Kedokteran dengan Universitas California (dimulai pada tahun 1960), dibiajai oleh I.C.A.
(b). dengan State University of New York, Albany,
dibiajai oleh Ford Foundation.
4. Institut Teknologi :
(a). Departemen Teknik
(b). Departemen Kimia/Biologi
(c). Departemen Pasti/Alam
dengan Universitas Kentucky, dibiajai oleh I.C.A.
5. Universitas Sumatera Utara :
F.K.I.P. dengan State University of New York, Albany,
dibiajai oleh Ford Foundation.
6. Universitas Padjadjaran :
F.K.I.P. dengan State University of New York, Albany,
dibiajai oleh Ford Foundation.

1316

Afiliasi ini memungkinkan Fakultas 2 bersangkutan untuk :
mendatangkan pengadjar 2 tamu (,,visiting teachers")
pembelian alat 2 laboratoria/rumah sakit, terutama jang diperlukan untuk pendidikan.
3. pembelian chemicalia, terutama jang diperlukan untuk pendi dikan.
4. pembelian sekedar alat 2 laboratoria/rumah sakit dan chemica-lia,
jang diperlukan untuk „research ”.
5. pembelian buku 2 peladjaran untuk para mahasiswa dan pembelian „reference books ”.
6. bantuan dalam hal 2 teknis educatif.
7. pengiriman tenaga Indonesia keluar negeri untuk pendidikan
landjutan (,,participants program ").
8. mendapat sebagian daripada anggaran belandja bangunan dari
„counterpart funds ”, apabila afiliasi dibiajai oleh I.C.A.
Atas dasar kontrak antara Pemerintah R.I. dan Pemerintah Sovjet
Uni akan didirikan Fakultas Teknik (Oceanografi dan Perkapalan) di
Ambon dengan bantuan Pemerintah Sovjet Uni. Kontrak itu
telah ditanda-tangani.
Terlepas dari sesuatu afiliasi, beberapa universitas/fakultas negeri
menerima bantuan/sumbangan dari W.H.O., Unesco, Unicef, F.A.O.,
I.C.A., Ford Foundation, Rockefeller Foundation, Council Economic
Cultural Affairs, Population Council, China Medical Board of New
York Inc., British Council, Canada Council, Colomboplan, Pemerintah-Pemerintah Asing dengan melalui kedutaan 2nja, Universitas 2
Asing, berupa pengadjar 2, buku 2, madjalah 2 ilmiah, alat 2 dan
„fellowships"/,,visitor grants ”.

b. 1.
2.
S.

§ 954. P e n d i d i k a n
a. Universitas 2 Negeri menjelenggarakan pada umumnja. satu pendidikan sampai tertjapainja gelar sardjana/gelar dokter, dokter hewan, farmaceut (gelar dokter, dokter hewan, farmaceut disebut
tersendiri, oleh karena gelar 2 itu baru ditjapai masing 2 sesudah
dua, satu, satu tahun setelah gelar sardjana kedokteran, kedokteran
hewan, farmasi).
b. Lama pendidikan :
1. 4—5 tahun untuk sardjana hukum, sosial/politik, pedagogik,
teknik, pasti/alam, kimia/biologi ;
2. 5 tahun untuk sardjana sastra, ekonomi, F.K.I.P., pendidikan
djasmani, dokter hewan, ir. pertanian, dokter gigi;
3. 6—7 tahun untuk dokter.
c. Pembagian Pendidikan :
Pendidikan dibagi menurut tingkat masing 2. Tingkat 2 itu adalah pada
umumnja sbb.:

1317

1.

Tingkat Persiapan, lama pendidikan 1 tahun, diachiri dengan
Udjian Persiapan. Tingkat Persiapan merupakan pada banjak
Fakultas B. seperti Fakultas Kedokteran Hewan, Pertanian,
Kedokteran satu djembatan antara S.M.A. dengan tingkat II
Fakultas bersangkutan dengan diberikannja mata peladjaran 2
Ilmu Kimia, Fisika dan Biologi.
2. Tingkat Sardjana Muda, lama pendidikan 1— 2 tahun, diachiri
dengan Udjian Sardjana Muda, atau apabila pendidikan itu
memerlukan 2 tahun mungkin djuga, bahwa tahun ke-I diachiri
dengan Udjian Sardjana Muda I dan tahun ke-II dengan Udjian
Sardjana Muda.
3. Tingkat Sardjana, lama Pendidikan 2 tahun, diachiri dengan
Udjian Sardjana, atau mungkin djuga bahwa tahun ke-I diachiri
dengan Udjian Sardjana I dan tahun ke-II dengan Udjian
Sardjana.
4. Untuk mentjapai gelar dokter masih diperlukan tingkat Dokter
I, lama pendidikan 1 tahun, diachiri dengan Udjian Dokter I
dan tingkat Dokter II, lama pendidikan 1 tahun, diachiri de ngan Udjian Dokter II.
5. Begitu pula untuk apoteker dan dokter hewan jang memerlukan 1 tahun lagi setelah Udjian Sardjana Farmasi/Sardjana
Kedokteran hewan.
Idjazah Sardjana Muda mempunjai „civiel effect ” golong E2/I, II,
III P.G.P.N. 1955 dan „academishe effect ” untuk mentjapai gelar
dokter dalam Ilmu Pengetahuan bersangkutan (lihat selandjutnja
dibawah).
Menurut peraturan/kebiasaan sekarang, pemilik idjazah sardjana
berhak:
(a). memakai gelar Drs (Doctorandus), jang berarti bahwa mereka
berhak untuk mentjapai gelar Doctor dalam Ilmu Pengetahuan
bersangkutan ;
(b). memakai gelar Mr (Meester in de Rechten) untuk sardjana
hukum ;
(c). memakai gelar Ir (Ingenieur) untuk sardjana teknologi dan
sardjana pertanian.
Setelah selesai dengan udjian Dokter Hewan I, lulusan berhak
memakai gelar Dokter Hewan dan setelah udjian Dokter II, gelar
Dokter.
§ 955. Pendidikan „Postgraduate”
a. Dengan pendidikan „postgraduate” dimaksudkan suatu tingkatan
setelah mentjapai gelar sardjana.
1. Pemilik idjazah sardjana dapat mentjapai gelar Dokter (Dr.)
dalam ilmu bersangkutan dengan mempertahankan satu diser-tasi
pada satu rapat Senat Fakultas/Universitas. Disertasi itu dikarang
oleh tjalon itu berdasarkan penjelidikan- orisinil jang dilakukan
dibawah pimpinan seorang gurubesar.
1318

2. Pada Fakultas 2 Kedokteran diselenggarakan djuga satu pendidikan untuk mentjapai keahlian dalam salah satu mata-peladjaran kedokteran, misalnja ahli bedah, ahli ilmu penjakit
dalam, dsb.
Pendidikan sedemikian diselenggarakan djuga dalam tiap rumah sakit asal kepala 2 bagian telah diakui sebagai ahli dan rumah sakit itu diakui djuga sebagai tempat pendidikan keahlian.
Peraturan 2 mengenai lama dan tjara pendidikan keahlian.
masing 2, sjarat 2 untuk mengakui sebuah rumah sakit sebagai
tempat pendidikan keahlian, sjarat 2 untuk diakui sebagai ahli
ditentukan oleh Panitia Pendaftaran Ahli Sardjana Ilmu Kedokteran, Ikatan Dokter Indonesia.
3. Pada tiap fakultas, dimana mungkin, diselenggarakan pendi dikan tjalon pengadjar dengan mengambil tjalon 2 dari lulusan
fakultas jang bersangkutan. Peraturan 2 pendidikan ini tidak
ada. Membuat disertasi untuk mentjapai gelar Doctor dan
pendidikan keahlian kedokteran mempunjai peranan penting.
Berdasarkan pengalaman, ketjakapan, dan penjelidikan 2nja
seorang tjalon dapat diangkat berturut-turut sebagai asisten
ahli, lektor muda, lektor, lektor kepala, gurubesar.
Rantjangan pendidikan pengadjar pada Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia adalah lebih tertentu. Dengan meluluskan tiap tahun k.l. 140 — 150 dokter (sedjak 1958) dan dengan
persetudjuan Kementerian Kesehatan, maka k.l. 30% dari lulusan dapat dipekerdjakan pada Fakultas Kedokteran untuk
dididik selandjutnja sebagai ahli/pengadjar dalam mata-peladjaran-mata-peladjaran klinik dan beberapa mata-peladjaran
preklinik.
Tjalon 2 untuk pendidikan pengadjar preklinik, seperti ilmu
urai, ilmu djaringan tubuh, ilmu faal, ilnu kimia hajat, ilmu
parasit, mikrobiologi, ilmu chasiat obat, ilmu laboratorium
klinik diambil dari mahasiswa jang telah lulus udjian Sardjana
Muda atau Sardjana, jang kemudian ditempatkan pada bagian
preklinik jang bersangkutan. Pada bagian 2 preklinik itu mereka dididik selandjutnja untuk mentjapai keahlian dalam ilmu
kedokteran jang bersangkutan dengan mengikuti kursus 2 tertentu, membantu dalam pekerdjaan sehari-hari mengenai pendidikan mahasiswa, penjelidikan 2, dsb.
Kemudian mereka dididik lebih landjut sebagai pengadjar.
Mereka ini tidak akan menjelesaikan pendidikannja sebagai
dokter. Dengan demikian ditjoba untuk mendidik ahli/pengadjar dalam beberapa mata-peladjaran preklinik bukan dokter
dalam semua pendidikan „postgraduate ”.
Sudah barang tentu bahwa pendidikan sedemikian belum dapat
diselenggarakan pada semua fakultas, oleh karena banjak
fakultas2 jang masih muda. Tjalon 2 belum ada, oleh karena
fakultas2 itu belum sampai ketingkat meluluskan academici.
Fasilitet2 pada fakultas masing 2 pada umumnja belum ada/
atau belum lengkap. Para lulusan fakultas pada umumnja tidak mempunjai perhatian besar untuk diangkat sebagai asisten
pada fakultas masing 2, oleh karena tidak mempunjai minat un1319

tuk pendidikan dan djuga oleh karena gadji tidak menarik dan
oleh karena kesukaran perumahan. Gadji jang tidak tjukup
mendjadi sebab utama djuga, bahwa sekian banjak asisten dan
pengadjar merangkap beberapa mata-peladjaran dan memberikan peladjaran pada beberapa fakultas negeri/swasta, jang
dengan sendirinja tidak menguntungkan fakultas 2 jang bersangkutan.
Kesukaran 2 jang demikian itu tidak begitu dirasakan pada
Fakultas 2 Kedokteran. Bagian 2 Klinik masih tjukup menarik,
oleh karena para lulusan dokter masih ingin mentjapai sedikit 2nja keahlian kedokteran. Kemungkinan untuk mendjalankan praktek partikelir disamping pendidikan landjutan dan
kemudian disamping tugasnja sebagai pengadjar masih tjukup
luas.
Peraturan 2 wadjib-kerdja selama paling sedikit tiga tahun untuk para lulusan Fakultas 2 Kedokteran memudahkan menarik
asisten 2 djuga. Sebaliknja, bagian 2 preklinik tidak menarik,
oleh karena sifatnja tidak sesuai dengan praktek dokter. Mata peladjaran 2 preklinik adalah sama pentingnja seperti matapeladjaran 2 klinik.
b. Fakultas Keguruan/Ilmu Pendidikan dan Akademi Pendidikan
Djasmani memberikan pendidikan djuga sampai tertjapainja bakaloreat. Universitas Gadjah Mada mempunjai sistim pendidikan
bakaloreat dan sardjana lebih luas jaitu pada Fakultas 2 Hukum,
Sosial/Politik, Sastra, Ekonomi, Pedagogik, Pasti/Alam, Biologi,
Kedokteran Hewan, Pertanian.
Pembagian pendidikan dalam sistim ini adalah pada umumnja sbb. :
1. Tingkat Persiapan, lama pendidikan 1 tahun, diachiri dengan
udjian Persiapan.
2. Tingkat Bakaloreat, lama pendidikan 2 tahun, diachiri dengan
udjian Bakaloreat. Tingkat ini dibagi pada umumnja menurut
tingkat Bakaloreat I (lama pendidikan 1 tahun) dan tingkat
Bakaloreat II (lama pendidikan 1 tahun).
Bakaloreat adalah kurang lebih sama dengan Sardjana Muda
dengan „civiel effect ” dan „academische effect”, sama. Pendidik-an
Bakaloreat dibulatkan sedemikian, sehingga sesudah selesai
para mahasiswa dapat bekerdja dalam masjarakat, sedangkan
pendidikan Sardjana Muda lebih merupakan suatu pembulatan
daripada sebagian dari seluruh pendidikan Sardjana. Para
bakaloreat dapat bekerdja dahulu dalam masjarakat, kemudian
kembali lagi pada fakultasnja pada tingkat sardjana muda atau
mereka dapat beladjar langsung sampai tertjapainja gelar sar djana.
§ 956. Mahasiswa (Seleksi Mahasiswa); Hubungan S.M.A. — Universitas
a. Jang dapat diterima sebagai mahasiswa baru ditingkat I adalah:
1. lulusan S.M.A., jaitu :
S.MA.-A. untuk Fakultas 2 A.
S.M.A.-B. untuk Fakultas 2 A dan B.
S.M.A.-C. untuk Fakultas 2 A.
1320

2.

mereka jang tidak memiliki idjazah S.M.A. dan berumur 30
tahun atau lebih dapat diterima sebagai mahasiswa dengan
melalui colloqium doctum (dengan karyanja sebagai bukti 2
dan dengan satu „interview").
Berlainan dengan beberapa tahun jang lalu, ketika tiap lulusan
S.M.A. diterima sebagai mahasiswa tingkat I di-fakultas 2, asal
djurusan S.M.A.nja sesuai dengan pendidikan jang hendak diikuti, sekarang fakultas masing 2 menerima mahasiswa 2 baru.
itu dengan melalui satu seleksi.
b. Seleksi mahasiswa 2 baru itu dianggap perlu, oleh karena :
1. tidak mungkin, bahwa tiap lulusan S.M.A. memiliki bakat
(hasrat adalah tjukup besar, bahkan berlebih-lebihan) untuk
pendidikan universiter ;
2. djumlah mahasiswa perlu dibatasi sesuai dengan kapasitet fakultas masing 2 ;
3. pengalaman tahun 2 jang lalu dengan menerima tiap lulusan
S.M.A. sebagai mahasiswa sangat mengetjewakan dengan terdapatnja banjak kegagalan, banjak udjian ditunda, banjak
mahasiswa meninggalkan fakultas, banjak mahasiswa tidak
menjelesaikan pendidikannja dalam waktu jang telah ditentukan (lihat selandjutnja sistim pendidikan).
c. Seleksi dilakukan sbb.:
1. keseragainan sjarat 2 seleksi tidak ada dan diserahkan kepada
kebidjaksanaan universitas/fakultas masing 2 ; garis 2 besar ditetapkan dalam surat edaran rahasia Menteri P.P. dan K. ter tanggal 12 Agustus 1959 No. 279/X/S. dan dalam surat rapat
antara wakil 2 universitas dan wakil 2 S.M.A. pada bulan Nopember 1958 di Djokjakarta;
2 beberapa fakultas mengadakan seleksi itu atas dasar angka 2
udjian S.M.A., dengan atau tidak dengan memperhitungkan
djumlah kemadjuan 2 tjalon selama mendjadi murid S.M.A.;
3. fakultas 2 lain menentukan lebih dahulu angka 2 minimum
udjian S.M.A. untuk beberapa mata peladjaran jang tertentu
disertai dengan pukul-rata minimum daripada seluruh angka
udjian S.M.A.; tjalon 2 jang memenuhi sjarat 2 itu diperbolehkan menempuh udjian seleksi.;
4. beberapa fakultas lebih menitikberatkan pada udjian seleksi;
dengan tidak menentukan angka 2 minimum udjian S.M.A., tiap
tjalon dapat menempuh udjian seleksi;
5. untuk beberapa fakultas sjarat kesehatan badan diikutsertakan
djuga ;
6. „psychotest” jang diselenggarakan djuga oleh a.l. Fakultas
Kedokteran Djakarta dihapuskan, oleh karena apabila „psychotest ” dipakai sebagai sjarat mutlak, hanja 70—100 tjalon dapat
diterima sebagai mahasiswa ; „psychotest” ini diganti dengan
pertanjaan 2 dalam udjian seleksi untuk mendekati kepribadian
tjalon ;

1321

7.

udjian seleksi ditempuh dalam beberapa mata peladjaran jang
ditetapkan oleh Fakultas jang bersangkutan dan meliputi hanja
bahan 2 peladjaran S.M.A.;
8. tiap fakultas menentukan djumlah mahasiswa baru jang dapat
diterima ditingkat I ; djumlah ini diambil melalui pilihan dari
tjalon 2 jang memenuhi sjarat 2 tersebut diatas ;
Seleksi mahasiswa baru itu sebenarnja lebih tepat, apabila di dasarkan atas hanja angka 2 udjian S.M.A. dengan diperhitungkandjuga kemadjuan tjalon itu selama mendjadi murid S.M.A.
Beberapa fakultas memang mempergunakan dasar itu, sedangkan banjak fakultas masih memandang perlu diadakannja
djuga udjian seleksi, oleh karena:
— udjian S.M.A. hingga kini masih merupakan satu „moment
opname” belaka ; lulus/gagal didasarkan atas satu udjian
sadja dan kemadjuan selama mendjadi murid S.M.A. tidak
turut diperhitungkan. Oleh sebab itu faktor untung/sial
masih mempunjai peranan penting, sedangkan bakat dan
ketjakapan sering 2 mempunjai peranan sekunder.
— banjak fakultas belum pertjaja, bahwa penilaian udjian oleh
Komisi udjian S.M.A. masing 2 adalah sama, jaitu apakah
angka2 udjian jang diperoleh disalah satu kota akan dinilai
sedemikian djuga dikota lain. Dalam hal ini memang terdapat satu perubahan, dengan diperiksanja udjian S.M.A.
di Djakarta oleh komisi udjian . S.M.A. di Surabaja, dan
sebagainja.
Para lulusan S.M.A. belum disiapkan sebaik-baiknja untuk
pendidikan universiter. Tingkat I (tahun I) pada Fakultas 2 B.
pada umumnja merupakan ulangan mata-peladjaran 2 Ilmu
Kimia, Fisika, Biologi, jang sebenarnja sudah diadjarkan pada
S.M.A. dengan tambahan 2 jang diperlukan sebagai dasar pendidikan selandjutnja. Oleh sebab itu, pendidikan chusus pada
Fakultas 2 Kedokteran, Kedokteran Hewan, Pertanian baru
dapat dimulai pada tingkat II (tahun II).
Tingkat I dengan matapeladjaran 2 Ilmu Kimia, Fisika, Biologi
sangat memberatkan fakultas 2 itu. Meskipun matapeladjaran 2
itu tidak merupakan matapeladjaran 2 pokok, namun perlu diadakan peladjaran itu lengkap dengan pengadjar 2 dan laboratorianja. Pengadjar 2 itu tidak dapat dididik dalam fakultas
sendiri dan selalu perlu diambil dari Fakultas Teknik/F.I.P.I.A.
Laboratoria untuk matapeladjaran 2 itu pada umumnja tidak
ada pada A.M.A.B. Teori diberikan, akan tetapi tidak tjukup
dan praktika sama sekali tidak ada atau kadang 2 diberikan
sekedar sadja.
Kekurangan atau tidak adanja latihan praktis ini pada S.M.A.B.
dirasakan.sangat dan menghambat djuga peladjaran ditingkat
I Fakultas 2 B.
Mahasiswa2 Fakultas2 A. berasal dari S.M.A.-A., B dan C.
Hasil2 terbaik ditjapai oleh golongan mahasiswa lulusan
S.M.A.-B. dan djauh kurang oleh golongan mahasiswa lulusan
S.M.A. C.

1322

§ 957. Sistim Pendidikan
a. Sistim lama.
Sistim pendidikan lama jang dioper dari fihak Belanda dinamakan
pendidikan universitas bebas, dengan segi 2 antara lain :
1.

2.

3.

4.

tiap lulusan S.M.A. berhak diterima pada universitas, asal
djurusan S.M.A.nja sesuai dengan fakultas jang dipilih; oleh
karena itu tingkat I dibandjiri dengan sedjumlah mahasiswa
jang djauh melebihi kapasitet tingkat I (tidak seimbang dengan
djumlah pengadjar dan dengan djumlah ruang 2 kuliah dan
laboratoria).
mahasiswa bebas untuk mengikuti/tidak mengikuti kuliah 2 dan
praktika ; tentamina/udjian ditempuh pada waktu 2 jang ditentukan oleh mahasiswa sendiri, oleh karena itu banjak tentamina/udjian ditunda ; kemudian diadakan . pembatasan sedemikian, bahwa mahasiswa perlu menjelesaikan sedjumlah
minimum praktika, kesempatan untuk menempuh tentamina/
udjian dibatasi sampai beberapa kali setahun dan mahasiswa
dapat dikeluarkan dari fakultas setelah sekian kali gagal ber turut-turut dalam tentamen/udjian.
mahasiswa lama mendaftarkan diri kembali pada permulaan
tahun peladjaran dengan tidak teratur; banjak mahasiswa,
terutama dari tingkat I meninggalkan Fakultas begitu sadja
dengan pindah/tidak pindah ke-fakultas 2 lain, biasanja setelah
gagal dalam udjian pertama beberapa kali berturut-turut atau
setelah berada ditingkat I selama beberapa tahun dengan tidak
pernah menempuh tentamen/udjian apapun djuga.
kuliah 2 diberikan setjara klasik dengan pada umumnja tidak
memungkinkan satu diskusi antara pengadjar dan mahasiswa;
lebih banjak teori diberikan dibandingkan dengan praktika;
hubungan erat antara pengadjar dan mahasiswa tidak ada.
Meskipun pendidikan bermutu dan mengandung beberapa segi .
baik, namun sistim pendidikan itu merupakan satu kemewahan
untuk Indonesia jang sangat menderita kekurangan tenaga
akademis pada segala lapangan.
Djumlah mahasiswa jang menjelesaikan pendidikannja dalam
batas waktu jang telah ditetapkan adalah ketjil. Djumlah,
mahasiswa jang lulus dalam udjian terachir adalah ketjil djuga
dan sama sekali tidak seimbang dengan djumlah besar mahasiswa baru jang diterima tiap tahun. Tidak mungkin djuga
untuk memperhitungkan djumlah academici jang akan diluluskan tiap tahun. Percentage kegagalan dalam udjian masing 2
adalah besar; dari mereka jang lulus dalam salah satu udjian
belum diperhitungkan berapa kali mereka gagal dalam udjian
itu dan berapa tahun mereka perlukan untuk menjelesaikan
tingkat/udjian itu. Kehilangan waktu dan uang belum diperhitungkan djuga dengan mahasiswa 2 jang meninggalkan fakultas begitu sadja.
1323

Terdapatnja banjak mahasiswa ditingkat I, sedangkan djumlah
mahasiswa ditingkat-tingkat lebih tinggi makin lama makin
ketjil, adalah sangat menjolok mata.
b. Sistim Pendidikan Baru.
Sistim pendidikan baru, baru untuk Indonesia akan tetapi sudah
lazim dibanjak negara lain, dinamakan di Indonesia sistim pendi dikan terpimpin.
Para mahasiswa dibimbing lebih baik dalam peladjarannja; dengan
demikian diharapkan dihasilkannja academici sebanjak mungkin
dalam batas kapasitet fakultas masing 2 , dalam batas waktu jang
telah ditetapkan dan dengan tidak mengurangi nilai pendidikan.
Hasil 2 udjian diperbesar.
Kurikulum diubah sampai waktu sesingkat-singkatnja dan dise suaikan dengan keadaan dan kebutuhan di Indonesia. Peladjaran
diberikan se-efisien mungkin. Mutu pendidikan dipelihara.
Sjarat 2 untuk melaksanakan pendidikan terpimpin adalah dalam
garis besar sbb.:
1. Pembatasan djumlah mahasiswa ditingkat masing 2 Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia sebagai fakultas pertama
jang mulai dengan pendidikan terpimpin ini pada tahun 1955
dan dengan memperpendek lama pendidikan dokter dari 7
tahun sampai 6 tahun, membatasi djumlah mahasiswa sbb.:
tingkat I — 200 mahasiswa
tingkat II — 150 mahasiswa
tingkat III — 150 mahasiswa
tingkat IV — 150 mahasiswa
tingkat V — 150 mahasiswa
tingkat VI — 150 mahasiswa
(didalam djumlah tsb. termasuk mahasiswa baru dan
mahasiswa ulangan).
Djumlah mahasiswa tersebut merupakan kapasitet maksimum
tingkat masing 2, dan didalam batas kapasitet maksimum itu
masih mungkin pendidikan bermutu baik dan efisien dengan
hasil sebesar-besarnja. Djumlah lulusan dokter diperhitungkan 140 — 150 setahun.
Untuk tingkat I ditetapkan kapasitet maksimum sebanjak ±
200 mahasiswa, berdasarkan perhitungan, bahwa meskipun
diadakan udjian seleksi untuk diterima ditingkat I, namun
pendidikan persiapan pada S.M.A.-B. adalah sedemikian, sehingga djumlah lulusan udjian persiapan (pada achir tingkat I
tidak akan melebihi 70—80%.
Djumlah pengadjar dan fasilitet masing 2 harus disediakan untuk djumlah mahasiswa itu agar memungkinkan pendidikan
efisien dan jang bermutu baik.
2. Menerima mahasiswa baru jang berbakat (lihat bab mahasiswa)
dengan melalui satu udjian seleksi.
1324

}

3. Tenaga pengadjar (ditekankan pada tenaga pengadjar biasa)
harus disediakan dalam djumlah tjukup untuk memberikan
pendidikan terpimpin kepada sekian banjak mahasiswa.
4. Fasilitet 2 seperti ruang 2 kuliah, laboratoria, rumah sakit, buku 2
peladjaran, „reference books ”, madjalah 2 ilmiah, alat 2 laboratoria/rumah sakit, chemicalia, harus disediakan dalam djumlah
tjukup.
5. Tahun peladjaran, jang tiap kali dimulai pada pertengahan bulan
September, dapat dibagi sbb.:
(a) 34 minggu — dibagi dalam 2 semester, masing 2 lamanja 17
minggu disediakan untuk peladjaran; dengan demikian
dapat disediakan 34 X ± 38 djam = 1.300 djam peladjaran
setahun jang dapat dipergunakan untuk kuliah 2, praktika,
batjaan, kuliah 2 kerdja, seminar, darmawisata, „fieldwork ”,
responsi dan tentamina.
(b) ± 12 minggu disediakan untuk liburan, ialah 2 minggu
liburan bulan Desember/Djanuari dan liburan besar ± 10
minggu (pada achir puasa dapat diadakan liburan Lebaran
selama 1 minggu, akan tetapi liburan besar dikurangi
dengan 1 minggu)..
(c) ± 6 minggu disediakan untuk udjian, ialah 1—2 minggu
diantara kedua semester, 2 minggu pada achir tahun pe ladjaran dan 2—3 minggu sebelum tahun peladjaran dimulai (untuk udjian seleksi dan untuk memberikan
kesempatan kepada mereka jang tidak dapat menempuh
udjian sebelum liburan besar dan untuk udjian ulangan).
Apabila untuk tingkat 2 jang lebih tinggi diperlukan lebih
banjak djam peladjaran, liburan besar dikurangi sampai minimum 6 minggu dan/atau mahasiswa masuk pada waktu sore
seperti misalnja pada Fakultas Kedokteran.
6. Kurikulum seluruhnja ditentukan dan diselenggarakan djuga
setepat-tepatnja; dari tiap matapeladjaran ditentukan apa jang
perlu diberikan kepada mahasiswa dan djuga djumlah djam
jang diperlukan untuk itu.
7. Kuliah 2 setjara klasik dibatasi sebanjak mungkin dan diubah
sehingga lebih merupakan satu diskusi antara pengadjar dan
mahasiswa, jang akan mendorong mahasiswa untuk membatja
buku 2nja.
8. Peladjaran praktek (laboratorium/rumah sakit) perlu lebih
diadakan dan dipentingkan, dibandingkan dengan peladjaran
teori; antara teori dan praktek perlu ada hubungan erat, djadi
djangan sedemikian, bahwa teori diberikan berturut-turut selama beberapa bulan dan kemudian baru diberikan praktika;
pada Fakultas 2 A. dapat diadakan diskusi, kuliah kerdja, batjaan ,,reading asignments "), seminar dsb. ; mahasiswa Fakultas
Hukum tingkat 2 tertinggi mengikuti rapat 2 Pengadilan Negeri
dengan mempeladjari ,,proces verbaal ' ; mahasiswa Fakultas
1325

Teknik bekerdja pada pabrik 2, dsb., semuanja untuk memperoleh
lebih banjak praktek jang tidak dapat diperoleh didalam
lingkungan fakultas sendiri.
9. Peladjaran akan mendjadi lebih efisien, apabila diskusi, kuliah
kerdja, seminar, praktika diberikan kepada rombongan 2 mahasiswa ketjil; berhubung dengan itu diperlukan lebih banjak
tenaga pengadjar dan stafnja.
10. Para mahasiswa diharuskan mengikuti kuliah 2 dan praktika.
11. Para mahasiswa diharuskan menempuh responsi, tentamen,
udjian pada waktu 2 jang telah ditetapkan.
12. Hendaknja kemadjuan para mahasiswa dinilai tidak berdasarkan udjian sadja, akan tetapi djuga atas kemadjuan selama
tahun peladjaran dengan djalan responsi, tentamen, praktika
dsb.
13. Hendaknja lamanja tiap tingkat ditentukan satu tahun dan
diachiri dengan suatu udjian.
14. Mahasiswa tidak berbakat dikeluarkan dari fakultas, setelah
dipertimbangkan sedalam-dalamnja oleh Panitia Nasib Mahasiswa.
15. Untuk para mahasiswa disediakan lebih banjak beasiswa, tjukup banjak asrama dan rekreasi (olah-raga, kesehatan).
Kurikulum tiap fakultas disesuaikan dengan keadaan dan kebu tuhan di Indonesia, misalnja matapeladjaran 2 Ilmu Kesehatan Masjarakat, Ilmu Kesehatan Pentjegahan dan Ilmu Gigi merupakan
matapeladjaran 2 penting dalam pendidikan dokter, oleh karena
pengetahuan ilmu 2 itu diperlukan (terutama di Indonesia) sebagai
dasar pemeliharaan kesehatan rakjat. Tudjuan pendidikan dokter
adalah menghasilkan dokter 2 jang dapat bekerdja sebagai dokter
Kabupaten, jang pekerdjaan sehari-harinja adalah kuratif dan
preventif. Oleh sebab itu tiap Fakultas Kedokteran memerlukan
laboratoria, rumah sakit dan djuga satu daerah pertjontohan dimana
peladjaran praktek dapat diberikan kepada tiara mahasiswa sesuai
dengan pekerdjaannja kemudian sebagai dokter.
Pada Fakultas Kedokteran Hewan/Peternakan telah diadakan djuga
perubahan sedemikian bahwa pendidikan dititik-beratkan pada
klinik, ilmu kesehatan dan peternakan.
Pada Fakultas Sastra perlu lebih diperhatikan djurusan 2 seperti
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Daerah, Sedjarah,
Ilmu Purbakala, Anthropologi Budaja dengan djalan antara lain
mengalirkan lebih banjak mahasiswa ke-djurusan 2 itu dengan menjediakan lebih banjak beasiswa dan dengan menentukan djumlah
mahasiswa jang dapat diterima untuk djurusan masing 2 pada permulaan tahun peladjaran.
Sifat peladjaran pada Fakultas Hukum/Ilmu Pengetahuan Masjarakat
perlu menudju ke-hukum nasional berdasarkan penjelidikan 2 dalam
seluruh lapangan hukum pidana, hukum perdata, ketata-negaraan
dsb. dan ke-ilmu pengetahuan masjarakat sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia.
1326

Begitu pula pada Fakultas Ekonomi dalam lapangan Ekonomi.
Pada F.K.I.P. perlu lebih diperhatikan mendidik guru 2 untuk
sekolah 2 menengah kedjuruan dalam matapeladjaran 2 „natural
sciences” dibandingkan dengan social sciences"; oleh karena jang
pertama itulah diperlukan sangat pada sekolah 2 menengah kedjuruan.
Perubahan kurikulum fakultas masing 2 untuk menjesuaikannja
dengan keadaan dan kebutuhan di Indonesia perlu dirundingkan
bersama-sama antara fakultas-fakultas jang selaras.
Pendidikan universiter merupakan satu „long life study ”. Tidak
seorangpun akan puas dengan pendidikan universiter pada waktu
jang dihadapi dan oleh karena itu pendidikan universiter akan
selalu mengalami perubahan kearah perbaikan dan perkembangan.
Studium generale dengan maksud memberikan dasar 2 kembali keundang2 dasar 1945, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin dan
kepribadian Indonesia kepada segenap mahasiswa sudah mulai didjalankan pada tiap universitas.
Studium Generale seperti diselenggarakan pada Universitas Gadjah
Mada oleh Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat untuk
memberikan pengadjaran dan pendidikan jang bersifat dasar dan
pengetahuan umum kepada semua mahasiswa diselenggarakan
djuga pada Universitas 2 lain dalam kuliah sehari-hari.
§ 958. Perguruan Tinggi jang tidak diselenggarakan oleh Dep. P.P.
dan K.
a.

Perguruan Tinggi diselenggarakan oleh Departemen2 lain daripada
Departemen P.P. dan K.
Perguruan Tinggi ini pada umumnja merupakan suatu „in service
training” daripada departemen jang bersangkutan untuk mengatasi
kekurangan tenaga ahli pada departemen itu.
Perguruan Tinggi/Akademi jang demikian itu berdjumlah 45 buah,
ialah : 16 buah dilapangan Ilmu Pengetahuan Sosial/Budaja
29 ,,

,,
,,
Pasti/Alam

Para lulusan mendapat „civiel effect sama dengan bakaloreat, ketjuali para lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian jang bertingkat sardjana djuga. Kurikulum adalah k.l. sama dengan
fakultas 2 negeri dengan lebih disesuaikan dengan praktek se-hari 2.

b.

Perguruan Tinggi Swasta
Pada dewasa ini terdapat 80 Perguruan Tinggi Akademi Swasta, jaitu
:
71 dilapangan Ilmu Pengetahuan Sosial/Budaja
9
,,
,