Asuhan keperawatan keluarga dg ispa 2 co
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA
DI DESA DUKUHWALUH RT 01 RW 02 PURWOKERTO
KABUPATEN BANYUMAS
PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama
:
Kelompok 6
Hari
Tanggal
Waktu
Metode
:
:
:
:
Rabu
4 Januari 2012
17.00 WIB
Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
I.
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
A. Kepala Keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama KK
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Tn. N
Laki-laki
56 Tahun
Islam
SD tidak tamat (kls 2)
Buruh
Dukuwaluh RT 01 RW 02
Purwokerto, Banyumas
B. Komposisi Keluarga
N
Hubungan dg
Pendidika
KK
n
o
1.
Nama
Umur
Sex
Pekerjaan
W
40 Th
P
Istri
SD
IRT
2.
F
11 Th
P
Anak
SLTP
Pelajar
3.
A
4 Th
L
Anak
-
4.
R
12 Th
P
Ponakan
SLTP
Blm
sekolah
Pelajar
Status
imunisasi
Status
Imunisasi tak
Kesehatan
Sehat
Sehat
lengkap
Imuisasi tak
Tidak sehat
lengkap
Imunisasi tak
Sehat
lengkap
C. Genogram
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari
keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.
E. Struktur peran
o Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.
o Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.
o An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang merupakan anak pertama
berperan sebagai anak sekolah.
o An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan sebagai anak pra sekolah.
o An. R berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. W yang saat ini diasuh oleh keluarga
Tn. N sejak kecil diasuh oleh Tn. N karena ayah dari An. R meninggal dunia karena menderita
TBC sejak An. R masih kanak-kanak dan ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia (terkadang
ibunya pulang dan tinggal dikeluarga Tn. N, biasanya pulang 6 bln-1 tahun sekali).
F. Suku Bangsa
Keluarga Tn. N termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.
G. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
H. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak sekolah
dimana anak I Tn N berumur 11 thn dan sekolah SD. Tn. N bekerja sebagai buruh yang berangkat
pagi dan pulang sore hari.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. N adalah memenuhi kebutuhan
dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
(makan seadanya, mainan anak Cuma 3, pakaian kurang, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar
mandi dan WC, bila anak sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak
sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
o Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan sudah minum
obat beli di apotik.
o Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya dibelikan obat warung apabila tidak sembuh
kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluargaTn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah diidap oleh adik dan
kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R. Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia
karena menderita penyakit TBC.
II.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Kebutuhan Nutrisi
o
Kebiasaan makan
:
Makan 3x1 piring, dengan komposisi seadanya
o
Kebiasaan minum
:
terkadang 2 x 1 sehari.
Minum 6-8 gelas dengan minum air teh dan putih.
Untuk An.A kadang minum susu formula 2-3 x / hari.
B. Kebutuhan Eliminasi
o
o
Pola BAB
Pola BAK
:
:
1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif
5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia
:
:
Siang ½ jam dan malam 6 – 7 jam
bangun umumnya/seringnya jam 04.30 WIB
:
:
2 kali sehari
2 kali sehari
C. Istirahat Tidur
o
o
Waktu Tidur
Waktu Bangun
D. Kebersihan Diri
o
o
Mandi
Gosok gigi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
o
Keramas
Potong kuku
:
:
1 minggu 2 kali
1 minggu 1 kali
E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).
III.
FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
Di antara anggota keluarga terdapat perasaan saling menyayangi dan menghargai satu sama lainnya.
B. Fungsi Sosial
Hubungan sosial terjalin dengan baik Ny. W selalu mengikuti perkumpulan PKK setiap tanggal 7
setiap bulan di RTnya dan perkumpulan Dasa Wisma setiap 2 minggu sekali.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanggulangannya
Bila ada anggota keluarga yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik bila tidak
sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas).
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. N dikaruniai 2 orang anak.
IV.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
A. Pekerjaan Tn. N
o
Pekerjaan Tn. N adalah buruh.
o
Ny. W adalah ibu rumah tangga yang selalu menyiapkan dan melayani keluarga, mengelola
keuangan dari penghasilan yang didapat Tn. N.
B. Penghasilan dan Pengeluaran
Keluarga Tn. N mengatakan penghasilan yang ia peroleh cukup untuk makan sehari-hari dan
membiayai keluarganya. Penghasilan setiap hari sekitar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai
dengan Rp. 20.000,- per hari. Biaya hidup rata-rata per hari Rp. 15.000,00 (limabelas ribu rupiah).
C. Simpanan/uang keluarga
Sampai sekarang keluarga belum mempunyai simpanan/tabungan, Tn. N berkeinginan untuk
mempunyai jamban sendiri tetapi tidak mempunyai dana.
D. Penentu keuangan keluarga
Sebagai penentu keuangan keluarga adalah Tn.N selaku kepala keluarga (kepala rumah tangga).
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
E. Sistem Nilai
Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah norma/budaya Jawa, semua anggota
keluarga beragama Islam dan menjalankan ajaran agama, misalnya sholat 5 waktu, mengaji dan
sebagainya.
F. Hubungan dengan Masyarakat
o Ny. W mengatakan selalu mengikuti acara PKK yang diadakan di RT setiap bulan sekali serta
Dawis 2 minggu sekali.
o Tn. N mengikuti setiap bulan sekali setiap tanggal 10 mengikuti acara pertemuan RT dan
mengikuti ronda malam seminggu sekali.
o Dalam melaksanakan interaksi dengan keluarga tidak mengalami hambatan.
G. Mobilitas geografis keluarga
Tn. N menetap di rumah/tinggal di rumah yang telah dimilikinya kini, dari warisan orang tua.
V.
FAKTOR LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
1. Karakteristik Rumah
o Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi
dapur masih berlantai tanah.
o Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat.
o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak
gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).
o Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.
o Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.
2. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air untuk minum dimasak
terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi bila BAB disungai dengan jarak 12 meter
dari rumah.
3. Pembuangan sampah
Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.
4. Pembuanganair limbah
Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan
meresap ke dalam tanah.
5. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan meja kursi tampak
banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kamar dan ruang makan (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak
gelap. Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny W
memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran keluar lewat pintu.
6. Jamban keluarga
Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak jauh
dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.
B. Denah Rumah
8m
Dapur dan
Sumur
gudang
R. Tamu dan R.Keluarga
R.makan
2m
12m
6,5m
kamar tidur
kamar tidur
kamar tidur
gudang
S
T
B
U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang.
Hubungan dengan
anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti arisan yang diadakan
oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.
Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.
VI.
PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
a.
Jangka Pendek
Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
b.
Jangka Panjang
Keluarga Tn. N. memikirkan masalah biaya untuk hidup dan keinginan untuk menyekolahkan
anak-anaknya setinggi-tingginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan dari Tuhan.
3. Stressor koping yang digunakan.
Bila ada masalah Tn.N dengan Ny. W selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan
keluar.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang
parah.
B. Konsep Diri
o
Body Image
:
Tn. N melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.W, An.
A, An F dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn. terhadap bentuk
tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn N merasa
o
Personal Identity
:
lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.
Tn. N seorang kepala keluarga dengan 2 orang anak dan
o
Peran
:
mempunyai istri Ny.W, juga keponakan An.R
Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. W dan
anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah
keluarga
Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. N yang selalu
menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai
pengelola keuangan keluarga.
An. F sebagai anak sulung dan sedang memasuki tahap
sekolah,sedang anak A memasuki tahap pra sekolah
o
Ideal Diri
:
An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap sekolah.
Tn. N mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan
ketabahan
ujian/masalah
o
Harga Diri
:
dan
dan
kesabaran
dikabulkan
dalam
cita-citanya
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
Tn. N menerima setiap ujian/masalah
menghadapi
untuk
yang
dapat
dihadapi
keluarganya dengan ikhlas.
C. Pola Komunikasi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Keluarga selalu menggunakan bahasa Jawa dalam melaksanakan komunikasi dan setiap ada masalah
selalu dibicarakan satu sama lain.
VII.
DERAJAT KESEHATAN
A. Kejadiaan Kesehatan
Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. N lagi sehat, hanya anak A sdh 5 hari menderita batuk dan flu
tetapi tidak disertai dengan demam, saat pengkajian masih batuk Sampai sekarang tidak ada anggota
keluarga Tn. N yang rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.
B. Kejadiaan Cacat
Tidak ada yang mengalami kecacatan
C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit
Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum
sembuh maka dibawa ke Puskesmas.
VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA
Dilakukan pada tanggal/jam: 5 januari 2011, jam 17.00
Pemeriksaan
KK (Tn.N)
Ny.w
An A
An F
An R
Fisik
Pemeriksaan
tanda2 vital
o
Tekanan
140/90 mmHg
110/80 mmHg
-
110/70 mmHg
110/80mmHg
o
Darah
HR
80 kali/menit
84 kali/menit
96 kali/menit
86x/mnt
82x/mnt
o
Respirasi
22 kali/menit
24 kali/menit
30 kali/menit
20x/mnt
20x/mnt
o
Suhu Badan
36,5 ºC
36,7 ºC
36,5 ºC
36,4 C
36,4C
o
BB
64 kg
45 kg
14 kg
29kg
35
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
TB
168 cm
150 cm
97 cm
143 cm
144 cm
Kepala
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Rambut
Hitam, lurus
Hitam, lurus
Hitam, lurus
Hitam,lurus
Hitam,lurus
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Tidak
Tidak anemia
Tidak anemia
Tdk anemis
Tdk anemis
anemia
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Isokor
Isokor
Isokor
Isokor
Isokor
Bentuk
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Perdarah
Tidak
Tidak
Tidak mengalami
Tak ada
Tak ada
mengalami
mengalami
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
tampak
Pemeriksaan
Fisik Head to
Toe
o
o
Kepala
Mata
a
o
Hidung
an /secret
mengeluarkan
ingus dari hidung
o
Telinga
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Keadaan
lembab
Lembab
Lembab
Lembab
Lembab
Bibir
Keadaan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
Gusi
perdarahan
perdarahan gusi
perdarahan gusi
perdarahan gusi
perdarahan
gusi dan gigi
Tidak ada
dan gigi
Tidak ada tanda
dan gigi
Tidak ada tanda
dan gigi
Tdk ada tanda
gusi dan gigi
Tdk ada tanda
tanda
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
Telinga
o
Mulut
Keadaan
Lidah
perdarahan
o
Leher
Tyroid
Tidak ada
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar
pembesaran
pembesaran
kelenjar tyroid
kelenjar tyroid
tyroid
o
Integumen
Klien
Klien tampak
Klien tampak
Klien tampak
Klien tampak
tampak
bersih
bersih
bersih
bersih
bersih
Turgor kulit
Turgor kulit
Turgor kulit baik
Turgor kulit baik
Turgor kulit
baik
Baik
baik
Baik
Baik
Baik
baik
Baik
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Irama teratur dan
tidak ada suara
tambahan
Irama teratur,
ronchi basah (+)
Irama teratur dan
tak ada suara
tambahan
Irama teratur
dan tak ada
suara tambahan
Getaran
suara
terdengar
dengan
teratur
Getaran suara
terdengar dg
teratur
Getaran suara
terdengar dg
teratur
Getaran suara
terdengar teratur
Getaran suara
terdengar
teratur
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
teratur
teratur
teratur
teratur
teratur
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada benjolan
Tdk ada
benjolan
benjolan
benjolan
Tidak ada
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tdk ada nyeri
Tdk ada nyeri
nyeri tekan
tekan
tekan
tekan
tekan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
n Klien
n
o
Pemeriksaan
Thorax
Inspeks
i
Bentuk
Thorax
Pernafasan Irama teratur
dan tidak ada
suara
tambahan
o
Pemeriksaan
Paru
Perkusi
i
o
Abdomen
Abdomen
benjolan
nyeri
tekan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o Muskuloskeletal
/Ekstremitas
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
simetris
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
n
Otot
IX.
HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
Keluarga Tn. N mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal
mungkin.
X.
ANALISA DATA
N
O
1.
DATA FOKUS
Data Subyektif:
o
PROBLEM
ETIOLOGI
Ketidakefektifan
Ketidakmampuan
Ny. w mengatakan bahwa An. A sekarang
bersihan jalan nafas
keluarga mengambil
ini sedang batuk dan pilek sudah 5 hari.
An. A pada keluarga
keputusan yang tepat
Sudah dibelikan obat diapotik dan diminum Tn N
untuk mengatasi
kan tetapi belum sembuh
ISPA
Data Obyektif:
o
An. A batuk dan pilek
o
Badan tak panas, suhu badan 36,5 ºC
o
Tampak mengeluarkan ingus dari hidung
o
Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A
terdengar ronchi basah (+)
2.
o
RR 28 kali/menit
o
Nadi 96 kali/menit
o
BB 14 kg
o
TB 97 cm
Data Subyektif:
o
Tn. N mengatakan ayah dan ibunya An.R
Resiko terjadinya
Ketidakmampuan
penyakit TBC
keluarga
menderita TBC bahkan ayahnya meninggal
memodifikasi
karena menderita TBC.
lingkungan yang
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Tn N mengatakan tetangganya belakang
mendukung
rumah (Ny.R) menderita TBC.
kesehatan
Data Obyektif
o
Memasak dengan kayu bakar dan asapnya
masuk ke rumah
o
Tiap kamar mempunyai jendela tetapi tidak
dibuka sehingga siang hari ruangan tampak
gelap.
o
Imunisasi anak-anak Tn.N tidak lengkap
o
BB An.A 14 kg (kurang ideal untuk umur 4
tahun)
o
Komposisi makanan keluarga Tn.N
seadanya, makan 3 kali/hari,kadang
2x/hari.
XI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
XII.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan.
PRIORITAS MASALAH (SKORING)
1. Diagnosa I
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
N
O
KRITERIA
PERHITUNGA
SKO
N
R
PEMBENARAN
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
1.
Sifat masalah aktual
(tidak sehat)
3/3 x 1
1
An. A sudah 5 hari sakit batuk dan
pilek atau tidak sehat dan
memerlukan tindakan mencegah
komplikasi
2.
Kemungkinan masalah dapat
diubah
(mudah)
2/2 x 2
2
Pengetahuan sumber daya dan
fasilitas kesehatan tersedia dan
dapat dijangkau/dimanfaatkan
3.
Potensi masalah dapat dicegah
(tinggi)
3/3 x 1
1
ISPA adalah penyakit yang dapat
dicegah dan diobati bila keluarga
mengetahui
4.
Menonjolnya masalah
(tidak dirasakan)
0/2
0
5.
Total Skore
4
2. Diagnosa II
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
N
KRITERIA
O
1.
Sifat masalah aktual
PERHITUNGA
SKO
N
R
2/3 x 1
2/3
(ancaman kesehatan)
PEMBENARAN
Merupakan ancaman kesehatan
karena bila tidak ditangani dapat
menyebabkan terjadinya penyakit
2.
3.
Kemungkinan masalah dapat
1/2 x 2
1
Dapat dicegah dengan pengetahuan
diubah
yang cukup dan pola hidup yang
(hanya sebagian)
sehat.
Kemungkinan masalah dapat
2/3 x 1
2/3
Dapat dicegah dengan pengetahuan
dicegah
yang cukup dan pola hidup yang
(cukup)
sehat.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
4.
Menonjolnya masalah
0/2
0
(masalah tidak dirasakan)
5.
Total Skore
3 1/3
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
1.
2.
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
XIV. PERENCANAAN
1. Diagnosa Keperawatan I
Tujuan Jangka
Panjang
Setelah
Tujuan Jangka Pendek
1. Setelah dilaksanakan
EVALUASI
Standar
Kriteria
Respon verbal
ISPA adalah penyakit saluran pernafasan
o
Gali pengetahuan tentang ISPA
o
Beri motivasi keluarga untuk
dilaksanakan 2 kali
tindakan keperawatan
akut dengan batuk dan pilek.
kunjungan ISPA
selama 2 x 15 mnt Tn.
Penyebab ISPA :
yang diderita An. A
N dapat mengenal
o
Kurang gizi
sembuh dan jalan
masalah kesehatan
o
Imunisasi tidak lengkap
nafas kembali
dengan menjelaskan
o
Lingkungan yang tidak sehat
lancar.
masalah kesehatan.
Tanda dan gejala ISPA
2. Setelah penyuluhan 1
Respon verbal
Intervensi
mengemukakan pendapatnya
tentang ISPA.
o
Diskusikan bersama keluarga
mengenai pengertian penyebab dan
gejala ISPA.
o
Bimbing keluarga untuk
o
Batuk
o
Pilek
menjelaskan ulang pengertian
o
Demam
penyebab tanda dan gejala ISPA.
o
Nafas cepat
o
Suara Parau
o
Nyeri tenggorokan
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
Keputusan keluarga
x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang cepat.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
3. Setelah tindakan 1 x
15 mnt keluarga Tn. N
Respon verbal
Perawatan ISPA :
Psikomotor
o
Jika panas dikompres
o
Jika pilek bersihkan hidung dengan
dapat merawat
Anggota keluarga
Psikomotor
o
Beri minum yang banyak (ASI).
o
Awasi kondisi bila bertambah parah.
Cara membuat obat tradisional batuk dan
keluarga yang sakit
pilek (Jeruk-Kecap):
ISPA
o
Siapkan baki dan pengalas
o
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o
Berikan kesempatan yang kurang
dimengerti.
saputangan yang bersih
yang sakit ISPA.
Merawat anggota
o
o
Tanyakan kembali tentang apa yang
dijelaskan.
o
Demonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional.
o
Beri kesempatan keluarga untuk re
demonstrasi.
diperas dan ainya disaring.
o
Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
o
Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis,
kemudian tuangkan kedalam gelas
berisi kecap.
o
Aduk hingga merata
o
Berikan pada anak untuk diminum
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
4. Keluarga mampu
Verbal
untuk memodifikasi
Pencegahan ISPA :
o
lingkungan yang dapat
Psikomotor
5. Keluarga mampu
Menjauhkan rokok dari penderita
batuk.
mendukung kesehatan.
Respon verbal
o
o
Jaga kebersihan lingkungan.
o
Imunisasi lengkap
o
Berikan makanan yang bergizi.
Kebersihan lingkungan:
o
Rumah dibersihkan
o
Pakaian dibereskan jangan digantung.
o
Jendela dibuka.
o
Debu dibersihkan.
Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:
Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o
Berikan kesempatan klien tentang
pencegahan ISPAbertanya.
o
Tanyakan kembali hal-hal yang
dijelaskan.
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan keluarga.
o
Praktekkan dan laksanakan
kebersihan lingkungan.
o
Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas
o
Puskesmas
fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan.
o
Rumah sakit
digunakan.
o
Bidan
o
Dokter
o
Motivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
o
Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o
Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Beri re inforcement positif terhadap
jawaban dari pertanyaan yang
diberikan petugas.
2. Diagnosa Keperawatan II
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan Jangka Pendek
EVALUASI
Standar
Kriteria
Respon verbal
Tanda-tanda TBC
Intervensi
o
Gali pengetahuan tentang TBC
o
Beri motivasi keluarga untuk
Resiko/komplikasi
Setelah penyuluhan 1 x
dari TBC tidak
15 menit :
o
Batuk disertai darah.
mengemukakan pendapatnya
terjadi.
1. Keluarga mengenal
o
Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
tentang TBC
tanda-tanda TBC
o
Sesak nafas
o
Berkeringat pada malam hari
mengenai pengertian penyebab dan
o
BB turun
gejala TBC
o
Nafsu makan menurun
o
Nyeri dada
o
o
Diskusikan bersama keluarga
Bimbing keluarga untuk
menjelaskan ulang pengertian
penyebab tanda dan gejala TBC
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
.
o
Cara penularan TBC :
2. Cara penularan TBC
dan pencegahan TBC
Respon verbal
Secara langsung :
Diskusikan bersama keluarga
mengenai cara penularan dan cara
pencegahan TBC.
Melalui percikan ludah dan melalui udara
o
Bimbing keluarga untuk
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Secara tidak
menjelaskan ulang cara penularan
langsung :
dan cara pencegahan TBC.
Hidup satu rumah dengan penderita TBC o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
Cara pencegahan TBC :
.
Menjemur kasur,
sprei di bawah sinar matahari
Ventilasi rumah
yang cukup
Menutup mulut saat
bersin dan batuk dengan menggunakan
tissue
3.
Setelah
pertemuan 1 x 15
menit keluarga dapat
mengambil keputusan
Tidak meludah di
sembarang tempat
Imunisasi
Makanan bergizi
yang tepat terhadap
penyakit TBC
4.
Setelah
pertemuan 1 x 15
menit keluarga mampu
Segera bawa ke pelayanan kesehatan :
o
Puskesmas
o
Rumah sakit
Respon verbal Pengobatan :
o
Berobat secara rutin selama 6 bulan,
tidak boleh berhenti
Diskusikan dan beri re inforcement
positif atas keputusan yang dipilih.
o
Diskusikan dengan keluarga tentang
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
merawat anggota
Istirahat yang cukup.
keluarga yang
perawatan TBC di rumah.
o
menderita TBC
tentang hal-hal yang tak dimengerti.
Perawatan TBC :
o
Tetap berikan makanan bergizi.
o
Imunisasi.
o
Beri air banyak (minum).
o
Awasi tanda-tanda penyakit bertambah
Beri kesempatan kepada keluarga
o
Tanyakan kembali tentang yang
telah didiskuasikan.
o
Beri pujian atas jawaban yang
diberikan.
parah.
o
Bawa anak yang sakit ke pelayanan
kesehatan yang lengket bila kondisi
memburuk.
5.
Setelah 1 x 15
Respon verbal
Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o
Diskusikan tentang hal yang
menit pertemuan
o
Sarana sanitasi yang memadai
mendukung perawatan dan
dapat memodifikasi
o
Udara lingkungan rumah yang bersih
penyembuhan.
lingkungan.
dari asap.
o
Beri kesempatan untuk bertanya
o
Pengobatan dan perawatan yang baik.
tentang hal-hal yang belum
o
Ventilasi memadai dengan membuka
diketahui.
jendela tiap hari.
o
Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
6. Setelah 1 x 15
menit pertemuan
Respon verbal
Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat
o
menanganiTBC :Puskesmas, RS.
tentang tempat pelayanan kesehatan
keluarga mampu
memenfaatkan
Diskusikan terhadap keluarga
untuk penanganan
o
Beri kesempatan kepada keluarga
fasilitas kesehatan
untuk bertanya tentang hal-hal yang
dengan :
telah didiskusikan.
o Mampu
menyebutkan
o
Beri re inforcement atas jawaban
yang benar.
fasilitas
kesehatan :
Puskesmas, RS.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
XV.
NO
DX
I
IMPLEMENTASI
WAKTU
TUK
Rabu, 11
I
IMPLEMENTASI
1.
Januari
Mengkaji pengetahuan
keluarga tentang ISPA.
2012
2.
Pukul
mengungkapkan pendapat tentang
17.00
ISPA.
tentang pengertian, sebab, tanda dan
gejala ISPA:batuk, pilek, demam,
nafas cepat, nyeri tenggorokan.
Menjelaskan akibat lanjut bila
ISPAtidak diobati : panas, dehidrasi
berat, Pnemonia
5.
Menjelaskan kepada keluarga
Beri kompres bila demam.
7.
Berikan jeruk-kecap.
8.
Beri minum yang banyak.
- Berobat ke puskesmas./RS
klien/anggota keluarga Tn.T
dengan benar.
O : - Klien terlihat antusias dalam
penyuluhan dari petugas.
- Klien aktif mengulang dan
bertanya.
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
6.
- Imunisasi lengkap.
III
- Kien mengatakan akan
A : - Tujuan tercapai/jangka
tentang perawatan ISPA.
II
gejala dari ISPA.
segera merawat
Menjelaskan pada keluarga
4.
S : - Keluarga Tn. N mengatakan
telah mengetahui tanda dan
Memotivasi keluarga untuk
3.
EVALUASI
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang arti
perawatan ISPA
- Persiapkan demonstrasi
pembuatan obat tradisional
untuk ISPA yaitu :
Siapkan baki dan
pengalas
Potong jeruk nipis,
kemudian jeruk diperas
dan ainya disaring.
Ambil kecap sebanyak
1 sendok makan,
kemudian dituang
kedalam gelas.
Ambil 1 sendok makan
air jeruk nipis,
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kemudian tuangkan
kedalam gelas berisi
kecap.
Aduk hingga merata
Berikan pada anak
untuk diminum
I
Rabu, 11
I
- Mengulang apa yang sudah dijelaskan S : - Keluarga Tn. N mengerti
Januari
sebelumnya :
dan paham tentang kaitan
2012
Tanda dan gejala
rumah sehat dengan resiko
Pukul
ISPA
penularan penyakit.
17.00
Obat Tradisional
- Keluarga Tn. N mengatakan
- Mendiskusikan dengan keluarga
tentang penyakit ISPA di rumah.
- Memotivasi klien untuk mengambil
modifikasi lngkungan yang
Nafas cepat
dapat mendukung
Wajah pucat
kesehatan, sejauh yang bisa
Panas/demam
dan dapat dilaksankan saat
Mendemonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional untuk ISPA.
Sendok makan
-
Jeruk nipis
-
Kecap
-
Gelass
ini, missal :
- Membuka jendela yang
jarang dibuka
Alat dan bahan :
-
sakit ke fasilitas kesehatan
- Tn. N akan melaksanakan
Batuk
Baki dan Pengalas
membawa keluarga yang
yang ada.
keputusan yang tepat bila :
-
telah mengetahui dan akan
- Merapikan baju yang
digantung.
O : - Keluarga dapat menyebutkan
manfaat rumah sehat dan
lingkungan yang dapat
mendukung kesehatan.
Cara pembuatan obat tradisional untuk
batuk ( Jeruk-Kecap):
-
Siapkan baki dan pengalas
-
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
- Keluarga dapat
menyebutkan fasilitas
kesehatan yang dapat
dimanfaatkan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
diperas dan ainya disaring.
-
-
- Keluarga dapat
Ambil kecap sebanyak 1 sendok
menyebutkan manfaat dari
makan, kemudian dituang kedalam
MCK yang sehat (syarat-
gelas.
syarat).
Ambil 1 sendok makan air jeruk
A : - Tupen modifikasi
nipis, kemudian tuangkan kedalam
lingkungan yang dapat
gelas berisi kecap.
mendukung kesehatan dan
-
Aduk hingga merata
mencegah penyebaran
-
Berikan pada anak untuk diminum
penyakit tercapai dengan
Membuka jendela yang
I, II
I,II
Memberikan penjelasan tentang :
jarang dibuka, merapikan
Rumah Sehat
pakaian yang digantung.
Rabu, 11
Adalah rumah yang dapat menjamin
P : - Tupen memanfaatkan
Januari
kesehatan bagi penghuninya.
fasilitas kesehatan tercapai
2012
Syarat rumah sehat :
secara kognitif.
Pukul
- Tersedia air bersih
17.00
- Tersedia lubang sampah.
membawa keluarga / An. A.
- Ventilasi cukup
ke fasilitas kesehatan.
- Motivasi keluarga untuk
- Jendela yang selalu terbuka.
- Memotivasi keluarga untuk
- Kelembaban udara cukup
tetap berusaha menciptakan
- Bersih tidak semrawut.
lingkungan yang dapat
- Sirkulasi udara baik.
mendukung bagi anggota
- Tidak padat huni.
keluarga.
Manfaat rumah sehat :
- Anjurkan keluarga untuk
- Menghindari penyebaran dan
penularan penyakit.
dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan bila ada
- Kesehatan penghuni terjamin.
- Menghindari kecelakaan.
keluarga yang sakit.
- Terminasi ujian akhir
- Nyaman dan aman.
komprehensif.
- Bersih, baik dan sopan
- Keputusan tidak terencana
untuk evaluasi lebih lanjut
Dampak rumah tidak sehat :
kepada kader dan petugas
Tempat berkembang penyakit dan
puskesmas sebagai bahan
laporan.
penyebaran penyakit.
Kesehatan kurang terjamin.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Dapat menimbulkan kecelakaan.
Keindahan kurang baik.
Kotor, tidak bersih.
III
Rabu, 11
Mengkaji pengetahuan keluarga
Januari
tentang TBC keluarga untuk
telah mengetahui tanda dan
2012
mengungkapkan pendapat tentang
gejala dariTBC.
Pukul
17.00
S : - Keluarga Tn. N mengatakan
-. keluarga Tn.N mengatakan
TBC.
Menjelaskan pada keluarga tentang
telah mengetahui tentang cara
pengertian, sebab, tanda dan gejala
perawatan/ pengobatan,
TBC.
penularan dan pencegahan
Menjelaskan kepada keluarga tentang
TBC
cara perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan TBC
O : - Klien terlihat antusias dalam
Beri kompres bila demam.
penyuluhan dari petugas.
Beri minum yang banyak.
- Klien aktif mengulang dan
bertanya.
Imunisasi lengkap.
Berobat ke puskesmas./RS
A : - Tujuan tercapai/jangka
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang tanda
dan gejala dariTBC.
-. Beri motivsi untuk
memahami tentang cara
perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan
TBC
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran
Tema
Hari, Tanggal
Waktu
Kunjungan Ke
A. Latar Belakang
:
:
:
:
:
Keluarga Tn. N
Penanganan ISPA
Rabu, 11 Januari 2012
17.00 WIB-17.30 WIB
II
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 4 Januari 2012 pada keluarga Tn. N di desa Dukuhwaluh Rt
01 Rw 02, ternyata diketahui bahwa An. A menderita ISPA, dan Ny. W tidak mengetahui
bagaimana mengatasi ISPA pada An. A, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.
N mengenai bagimana penanganan ISPA pada Anak dan pembuatan obat tradisional untuk batuk
(Jeruk-Kecap).
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan ISPA pada An.
A cara pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian ISPA, tanda dan gejala, serta demonstrasi cara pembuatan obat
tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).
D. Tahap Kegiatan
Tahap dan Waktu
Pendahuluan
Kegiatan Perawat
1.
(10 menit)
Kegiatan Keluarga
Mengucapk
1. Menjawab salam
an salam perkenalan kepada keluarga Tn.
N
2.
Mengingatk
3.
an kontrak yang telah disepakati
Menanyaka
n kesiapan keluarga untuk kontrak saat
2. Memberikan Respons
3. Menjawab tentang
kesepian
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
ini
4.
Menginform 4. Memperhatikan
asikan tujuan yang hendak dicapai dalam
kunjungan saat ini
Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang lingkungan rumah
(20 menit)
1. Memperhatikan
yang sehat dan memenuhi syarat
kesehatan
2. Memberi penguatan terhadap respons
2. Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
3. Menjelaskan tentang pengertian ISPA
4. Memberi kesempatan keluarga bertanya
3. Memperhatikan
4. Bertanya
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
perawat
5. Memberi penguatan terhadap respons
Penutup
1.
(10 menit)
yang telah dilakukan keluarga
Memberi kesimpulan dengan keluarga
5. Memperhatikan
1.
materi pendidikan kesehatan yang telah
2.
didiskusikan
Memberkan informasi cara dan tempat
Membuat
kesimpulan bersama
2.
keluarga
Memperhatikan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
3.
kesehatan
Membuat kontak yang akan datang
untuk kunjungan ke- 3
3.
Mengungkapkan
tentang kontrak akan
datang dan
menyatakan
kesanggupan
E. Materi
o
Pengertian ISPA
o
Penyebab ISPA
o
Tanda dan Gejala
o
Penatalaksanaan ISPA
o
Cara Pembuatan obat tradisional untuk ISPA (Jeruk-Kecap)
F. Media
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Tanya jawab
o
Diskusi
o
Booklet
o
Leaflet
Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang
disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi
seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan
saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama
terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya
pemakaian antibiotik
Tanda-tanda bahaya
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejalagejala yang ringan.Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila
semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.Bila sudah
dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian
mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda
bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda klinis
Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak,
napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung,
kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Penatalaksanaan ISPA
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup
pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest
indrawing).
Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan
dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
Pengobatan
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi
kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat
dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk
dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun
panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan
didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,
dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik
(penisilin) selama 10 hari.
Perawatan dirumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah.Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan
dan menghindari komplikasi yang lebih parah.Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat
yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.Untuk penderita
yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,
usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
Pencegahan dan Pemberantasan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Immunisasi.
Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
Pemberantasan yang dilakukan adalah :
Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.
Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
Immunisasi.
Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab
kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada
pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan
kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter,
para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka
kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.
Prosedur Pembuatan obat tradisional untuk batuk
(Jeruk-Kecap)
1. Fase Persiapan
Mencuci Tangan
2. Fase Kerja/Persiapan Alat
o
Siapkan baki dan pengalas
o
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
o
Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
o
Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
o
Aduk hingga merata
o
Berikan pada anak untuk diminum
3. Berikan pada anak untuk diminumFase Terminasi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Merapikan alat yang sudah digunakan
o
Mencuci tangan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran
Tema
Hari, Tanggal
Waktu
Kunjungan Ke
A. Latar Belakang
:
:
:
:
:
Keluarga Tn. N
Penanganan Demam pada Anak
Selasa, 13 Mei 2008
17.00 WIB-17.30 WIB
V
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 6 mei 2008 pada keluarga Tn. N di desa kedondong Rt 04 Rw
01, ternyata diketahui bahwa An. K menderita ISPA yang disertai demam, dan Ny. Nh tidak
mengetahui bagaimana mengatasi demam pada An. K, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada
keluarga Tn. N mengenai bagimana penanganan pada anak demam dan cara mengukur suhu badan
dengan menggunakan alat Termometer.
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan demam pada
An. K cara menggunakan alat untuk mengukur suhu badan yaitu termometer.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian demam, penyebab serta gejalanya dan cara mengukur termometer.
C. Tahap Kegiatan
Tahap dan Waktu
Kegiatan Perawat
Kegiatan Keluarga
Pendahuluan
Mengucapkan salam perkenalan kepada
Menjawab salam
(10 menit)
keluarga Tn. N
Mengingatkan kontrak yang telah
Memberikan Respons
disepakati
Menanyakan kesiapan keluarga untuk
Menjawab tentang
kontrak saat ini
Menginformasikan tujuan yang hendak
kesepian
Memperhatikan
dicapai dalam kunjungan saat ini
Menjelaskan tentang lingkungan rumah
Memperhatikan
Pelaksanaan
(20 menit)
yang sehat dan memenuhi syarat
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kesehatan
Memberi penguatan terhadap respons
Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Menjelaskan tentang pengertian Demam
Memberi kesempatan keluarga bertanya
Memperhatikan
Bertanya
perawat
Memberi penguatan terhadap respons
Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Memberi kesimpulan dengan keluarga
Membuat kesimpulan
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
Penutup
(10 menit)
bersama keluarga
materi pendidikan kesehatan yang telah
didiskusikan
Memberkan informasi cara dan tempat
Memperhatikan
Mengungkapkan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
kesehatan
Membuat kontak yang akan datang untuk
kunjungan ke 6
tentang kontrak akan
datang dan menyatakan
kesanggupan
D. Materi
o
Pengertian Demam
o
Penyebab Demam
o
Patofisiologi Demam
o
Tanda dan Gejala
o
Pendekatan Diagnostik
o
Penatalaksanaan Demam
o
Kesimpulan
E. Media
o
Tanya jawab
o
Diskusi
o
Booklet
o
Leaflet
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Pengertian Demam
Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38oC atau lebih. Ada juga
yang mengambil batasan lebih 37,8oC sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi
(hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.Sejak dahulu demam merupakan
suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada anak sebanyak 10-15 % demam merupakan
alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter. Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya
demam dengan beratnya penyakit.Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu
diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam. Demam
umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.
Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian antipiretik. Pengobatan
yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab
demam serta pengetahuan tentang cara pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang
ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas
utama.
Penyebab Demam
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam.
Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%, sedangkan 11-20 %
berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 % dengan penyakit metabolik dan
11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi
saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah
endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.
Patofisiologi Demam
Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37o C . Pengaturan suhu tubuh ada di susunan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang.
Sebaliknya di tempat panas, pengeluaran panas akan ditingkatkan .
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu
tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada
penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi menimbulkan demam karena endotoksin bakteri
merangsang sel lekosit (PMN) membuat pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk
prostaglandin yang akan meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus,
penyakit darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi sumber PE
bukan sel PMN.
Tanda dan Gejala
Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
o peningkatan denyut jantung, curah jantung
o malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
o pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat banyak
o kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1oC. Jaringan yang paling
mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang
otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi
dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.
Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena kemampuan
meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu tubuh sampai lebih dari
40oC. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering menunjukkan demam minimal atau tidak demam
sama sekali pada saat menderita infeksi.
Pendekatan Diagnostik
Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang menangis
pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang menutup mulutnya eraterat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar mulutnya.Pengamatan yang cermat menempati
peranan penting dalam
PADA Tn. N DENGAN ANGGOTA KELUARGA An. A MENDERITA ISPA
DI DESA DUKUHWALUH RT 01 RW 02 PURWOKERTO
KABUPATEN BANYUMAS
PENGKAJIAN DILAKUKAN
Nama
:
Kelompok 6
Hari
Tanggal
Waktu
Metode
:
:
:
:
Rabu
4 Januari 2012
17.00 WIB
Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
I.
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
A. Kepala Keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama KK
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Tn. N
Laki-laki
56 Tahun
Islam
SD tidak tamat (kls 2)
Buruh
Dukuwaluh RT 01 RW 02
Purwokerto, Banyumas
B. Komposisi Keluarga
N
Hubungan dg
Pendidika
KK
n
o
1.
Nama
Umur
Sex
Pekerjaan
W
40 Th
P
Istri
SD
IRT
2.
F
11 Th
P
Anak
SLTP
Pelajar
3.
A
4 Th
L
Anak
-
4.
R
12 Th
P
Ponakan
SLTP
Blm
sekolah
Pelajar
Status
imunisasi
Status
Imunisasi tak
Kesehatan
Sehat
Sehat
lengkap
Imuisasi tak
Tidak sehat
lengkap
Imunisasi tak
Sehat
lengkap
C. Genogram
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.N merupakan keluarga dengan tipe keluarga Extended Family dimana terdiri dari
keluarga inti bapak, ibu dan anak ditambah keponakan dan adik dari ibu.
E. Struktur peran
o Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh.
o Ny. W berperan sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anak-anaknya.
o An. F berperan sebagai anak dari pasangan Tn. N dan Ny. W yang merupakan anak pertama
berperan sebagai anak sekolah.
o An A merupakan anak kedua dari pasangan Tn. N dan Ny. W berperan sebagai anak pra sekolah.
o An. R berperan sebagai keponakan atau anak dari adik Ny. W yang saat ini diasuh oleh keluarga
Tn. N sejak kecil diasuh oleh Tn. N karena ayah dari An. R meninggal dunia karena menderita
TBC sejak An. R masih kanak-kanak dan ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia (terkadang
ibunya pulang dan tinggal dikeluarga Tn. N, biasanya pulang 6 bln-1 tahun sekali).
F. Suku Bangsa
Keluarga Tn. N termasuk dalam suku Jawa dan kewarganegaraan Indonesia.
G. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
H. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahapan perkembangan dengan anak sekolah
dimana anak I Tn N berumur 11 thn dan sekolah SD. Tn. N bekerja sebagai buruh yang berangkat
pagi dan pulang sore hari.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi keluarga Tn. N adalah memenuhi kebutuhan
dasar keluarga yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
(makan seadanya, mainan anak Cuma 3, pakaian kurang, alat sekolah, tidak ada fasilitas kamar
mandi dan WC, bila anak sakit terkadang hanya dibelikan obat apotik tanpa resep dokter,bila tak
sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
o Ny. W menyatakan An. A mengidap batuk, pilek sudah 5 hari yang lalu dan sudah minum
obat beli di apotik.
o Ny. W mengatakan bila anak sakit, anak hanya dibelikan obat warung apabila tidak sembuh
kemudian baru diperiksakan ke Puskesmas terdekat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluargaTn. N ditemukan adanya penyakit menular TBC yang pernah diidap oleh adik dan
kakak dari Ny. W, serta adik ipar atau ibu dari An. R. Bahkan ayahnya An.R meninggal dunia
karena menderita penyakit TBC.
II.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Kebutuhan Nutrisi
o
Kebiasaan makan
:
Makan 3x1 piring, dengan komposisi seadanya
o
Kebiasaan minum
:
terkadang 2 x 1 sehari.
Minum 6-8 gelas dengan minum air teh dan putih.
Untuk An.A kadang minum susu formula 2-3 x / hari.
B. Kebutuhan Eliminasi
o
o
Pola BAB
Pola BAK
:
:
1 kali sehari dan tidak ada penggunaan laksatif
5 – 6 kali per hari dan tidak terjadi inkotinensia
:
:
Siang ½ jam dan malam 6 – 7 jam
bangun umumnya/seringnya jam 04.30 WIB
:
:
2 kali sehari
2 kali sehari
C. Istirahat Tidur
o
o
Waktu Tidur
Waktu Bangun
D. Kebersihan Diri
o
o
Mandi
Gosok gigi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
o
Keramas
Potong kuku
:
:
1 minggu 2 kali
1 minggu 1 kali
E. Rekreasi/waktu senggang
Keluarga mempunyai kegiatan (aktifitas) rekreasi (melihat TV untuk hiburan keluarga).
III.
FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
Di antara anggota keluarga terdapat perasaan saling menyayangi dan menghargai satu sama lainnya.
B. Fungsi Sosial
Hubungan sosial terjalin dengan baik Ny. W selalu mengikuti perkumpulan PKK setiap tanggal 7
setiap bulan di RTnya dan perkumpulan Dasa Wisma setiap 2 minggu sekali.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanggulangannya
Bila ada anggota keluarga yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik bila tidak
sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas).
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. N dikaruniai 2 orang anak.
IV.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
A. Pekerjaan Tn. N
o
Pekerjaan Tn. N adalah buruh.
o
Ny. W adalah ibu rumah tangga yang selalu menyiapkan dan melayani keluarga, mengelola
keuangan dari penghasilan yang didapat Tn. N.
B. Penghasilan dan Pengeluaran
Keluarga Tn. N mengatakan penghasilan yang ia peroleh cukup untuk makan sehari-hari dan
membiayai keluarganya. Penghasilan setiap hari sekitar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai
dengan Rp. 20.000,- per hari. Biaya hidup rata-rata per hari Rp. 15.000,00 (limabelas ribu rupiah).
C. Simpanan/uang keluarga
Sampai sekarang keluarga belum mempunyai simpanan/tabungan, Tn. N berkeinginan untuk
mempunyai jamban sendiri tetapi tidak mempunyai dana.
D. Penentu keuangan keluarga
Sebagai penentu keuangan keluarga adalah Tn.N selaku kepala keluarga (kepala rumah tangga).
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
E. Sistem Nilai
Nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah norma/budaya Jawa, semua anggota
keluarga beragama Islam dan menjalankan ajaran agama, misalnya sholat 5 waktu, mengaji dan
sebagainya.
F. Hubungan dengan Masyarakat
o Ny. W mengatakan selalu mengikuti acara PKK yang diadakan di RT setiap bulan sekali serta
Dawis 2 minggu sekali.
o Tn. N mengikuti setiap bulan sekali setiap tanggal 10 mengikuti acara pertemuan RT dan
mengikuti ronda malam seminggu sekali.
o Dalam melaksanakan interaksi dengan keluarga tidak mengalami hambatan.
G. Mobilitas geografis keluarga
Tn. N menetap di rumah/tinggal di rumah yang telah dimilikinya kini, dari warisan orang tua.
V.
FAKTOR LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
1. Karakteristik Rumah
o Rumah bentuk permanen dengan atap dari genteng, dan seng, lantai sudah diplester, tetapi
dapur masih berlantai tanah.
o Ukuran rumah 6,5 x 8 m2 menghadap ke barat.
o Tiap kamar mempunyai jendela, namun sebagian tidak dibuka sehingga siang hari tampak
gelap ruangan yang lain tidak ada ventilasi (jendela).
o Penerangan sudah menggunakan listrik tetapi kurang terang.
o Barang yang tak terpakai,sepeda dll disimpan di gudang.
2. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih untuk minum dan memasak diambil dari sumur. Air untuk minum dimasak
terlebih dahulu, mandi, mencuci selalu di sumur tetapi bila BAB disungai dengan jarak 12 meter
dari rumah.
3. Pembuangan sampah
Sampah yang terkumpul dibuang ke sungai.
4. Pembuanganair limbah
Keluarga Tn.N membuang di belakang rumah, air limbah yang dihasilkannya dan dibiarkan
meresap ke dalam tanah.
5. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela dan meja kursi tampak
banyak debu. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kamar dan ruang makan (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak
gelap. Tn. N mengatakan mereka nyaman dengan kondisi rumah yang sekarang. Kebiasaan Ny W
memasak dengan kayu bakar di dalam rumah dan asap pembakaran keluar lewat pintu.
6. Jamban keluarga
Keluarga Tn. N tidak memiliki jamban, sehingga bila BAB selalu di sungai (kali) yang tidak jauh
dari rumah sekitar 12 meter dari rumah.
B. Denah Rumah
8m
Dapur dan
Sumur
gudang
R. Tamu dan R.Keluarga
R.makan
2m
12m
6,5m
kamar tidur
kamar tidur
kamar tidur
gudang
S
T
B
U
C. Karakteristik tetangga dan Komunitas
Sebagian tetangga bekerja sebagai buruh, ibu rumah tangga dan pedagang.
Hubungan dengan
anggota masyarakat tidak ada masalah. Setiap bulan keluarga Tn. N mengikuti arisan yang diadakan
oleh RT dan setiap bulan sekali mengikuti rapat RT dan ronda malam seminggu sekali.
Ny.R yaitu tetangga (belakang rumah) Tn.N menderita penyakit TBC.
VI.
PSIKOLOGIS
A. Status Emosi
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
a.
Jangka Pendek
Sementara tidak mempunyai masalah berat.hanya an.A sedang batuk.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
b.
Jangka Panjang
Keluarga Tn. N. memikirkan masalah biaya untuk hidup dan keinginan untuk menyekolahkan
anak-anaknya setinggi-tingginya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian/cobaan dari Tuhan.
3. Stressor koping yang digunakan.
Bila ada masalah Tn.N dengan Ny. W selalu membicarakan satu sama lain untuk mencari jalan
keluar.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang
parah.
B. Konsep Diri
o
Body Image
:
Tn. N melihat dirinya sebagai kepala keluarga bagi Ny.W, An.
A, An F dan An. R. Persepsi dan perasaan Tn. terhadap bentuk
tubuh, postur tubuh, fungsi dan penampilan diri, Tn N merasa
o
Personal Identity
:
lebih dari cukup terhadap gambaran dirinya.
Tn. N seorang kepala keluarga dengan 2 orang anak dan
o
Peran
:
mempunyai istri Ny.W, juga keponakan An.R
Tn. N berperan sebagai kepala rumah tangga dari Ny. W dan
anaknya serta sebagai penanggungjawab dalam mencari nafkah
keluarga
Ny.W sebagai ibu rumah tangga dan istri dari Tn. N yang selalu
menyiapkan dan memenuhi kebutuhan keluarga, juga sebagai
pengelola keuangan keluarga.
An. F sebagai anak sulung dan sedang memasuki tahap
sekolah,sedang anak A memasuki tahap pra sekolah
o
Ideal Diri
:
An.R sebagai keponakan Tn.N sedang mengikuti tahap sekolah.
Tn. N mengharapkan dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
diberikan
ketabahan
ujian/masalah
o
Harga Diri
:
dan
dan
kesabaran
dikabulkan
dalam
cita-citanya
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.
Tn. N menerima setiap ujian/masalah
menghadapi
untuk
yang
dapat
dihadapi
keluarganya dengan ikhlas.
C. Pola Komunikasi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Keluarga selalu menggunakan bahasa Jawa dalam melaksanakan komunikasi dan setiap ada masalah
selalu dibicarakan satu sama lain.
VII.
DERAJAT KESEHATAN
A. Kejadiaan Kesehatan
Dalam bulan-bulan ini keluarga Tn. N lagi sehat, hanya anak A sdh 5 hari menderita batuk dan flu
tetapi tidak disertai dengan demam, saat pengkajian masih batuk Sampai sekarang tidak ada anggota
keluarga Tn. N yang rawat inap/opname atau harus menjalankan operasi.
B. Kejadiaan Cacat
Tidak ada yang mengalami kecacatan
C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun terakhir
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dan menimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit
Apabila keluarga ada yang menderita sakit biasanya dibelikan obat diapotik dan bila masih belum
sembuh maka dibawa ke Puskesmas.
VIII. PENGKAJIAN FISIK KELUARGA
Dilakukan pada tanggal/jam: 5 januari 2011, jam 17.00
Pemeriksaan
KK (Tn.N)
Ny.w
An A
An F
An R
Fisik
Pemeriksaan
tanda2 vital
o
Tekanan
140/90 mmHg
110/80 mmHg
-
110/70 mmHg
110/80mmHg
o
Darah
HR
80 kali/menit
84 kali/menit
96 kali/menit
86x/mnt
82x/mnt
o
Respirasi
22 kali/menit
24 kali/menit
30 kali/menit
20x/mnt
20x/mnt
o
Suhu Badan
36,5 ºC
36,7 ºC
36,5 ºC
36,4 C
36,4C
o
BB
64 kg
45 kg
14 kg
29kg
35
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
TB
168 cm
150 cm
97 cm
143 cm
144 cm
Kepala
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Rambut
Hitam, lurus
Hitam, lurus
Hitam, lurus
Hitam,lurus
Hitam,lurus
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Tidak
Tidak anemia
Tidak anemia
Tdk anemis
Tdk anemis
anemia
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Tidak ikterus
Isokor
Isokor
Isokor
Isokor
Isokor
Bentuk
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Perdarah
Tidak
Tidak
Tidak mengalami
Tak ada
Tak ada
mengalami
mengalami
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
tampak
Pemeriksaan
Fisik Head to
Toe
o
o
Kepala
Mata
a
o
Hidung
an /secret
mengeluarkan
ingus dari hidung
o
Telinga
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Keadaan
lembab
Lembab
Lembab
Lembab
Lembab
Bibir
Keadaan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
Gusi
perdarahan
perdarahan gusi
perdarahan gusi
perdarahan gusi
perdarahan
gusi dan gigi
Tidak ada
dan gigi
Tidak ada tanda
dan gigi
Tidak ada tanda
dan gigi
Tdk ada tanda
gusi dan gigi
Tdk ada tanda
tanda
perdarahan
perdarahan
perdarahan
perdarahan
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
Telinga
o
Mulut
Keadaan
Lidah
perdarahan
o
Leher
Tyroid
Tidak ada
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar
pembesaran
pembesaran
kelenjar tyroid
kelenjar tyroid
tyroid
o
Integumen
Klien
Klien tampak
Klien tampak
Klien tampak
Klien tampak
tampak
bersih
bersih
bersih
bersih
bersih
Turgor kulit
Turgor kulit
Turgor kulit baik
Turgor kulit baik
Turgor kulit
baik
Baik
baik
Baik
Baik
Baik
baik
Baik
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Irama teratur dan
tidak ada suara
tambahan
Irama teratur,
ronchi basah (+)
Irama teratur dan
tak ada suara
tambahan
Irama teratur
dan tak ada
suara tambahan
Getaran
suara
terdengar
dengan
teratur
Getaran suara
terdengar dg
teratur
Getaran suara
terdengar dg
teratur
Getaran suara
terdengar teratur
Getaran suara
terdengar
teratur
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Bunyi resonan
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
Suara nafas
teratur
teratur
teratur
teratur
teratur
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada benjolan
Tdk ada
benjolan
benjolan
benjolan
Tidak ada
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tdk ada nyeri
Tdk ada nyeri
nyeri tekan
tekan
tekan
tekan
tekan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tdk ada
Tdk ada
n Klien
n
o
Pemeriksaan
Thorax
Inspeks
i
Bentuk
Thorax
Pernafasan Irama teratur
dan tidak ada
suara
tambahan
o
Pemeriksaan
Paru
Perkusi
i
o
Abdomen
Abdomen
benjolan
nyeri
tekan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o Muskuloskeletal
/Ekstremitas
Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
simetris
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
n
Otot
IX.
HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
Keluarga Tn. N mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap mereka dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal
mungkin.
X.
ANALISA DATA
N
O
1.
DATA FOKUS
Data Subyektif:
o
PROBLEM
ETIOLOGI
Ketidakefektifan
Ketidakmampuan
Ny. w mengatakan bahwa An. A sekarang
bersihan jalan nafas
keluarga mengambil
ini sedang batuk dan pilek sudah 5 hari.
An. A pada keluarga
keputusan yang tepat
Sudah dibelikan obat diapotik dan diminum Tn N
untuk mengatasi
kan tetapi belum sembuh
ISPA
Data Obyektif:
o
An. A batuk dan pilek
o
Badan tak panas, suhu badan 36,5 ºC
o
Tampak mengeluarkan ingus dari hidung
o
Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A
terdengar ronchi basah (+)
2.
o
RR 28 kali/menit
o
Nadi 96 kali/menit
o
BB 14 kg
o
TB 97 cm
Data Subyektif:
o
Tn. N mengatakan ayah dan ibunya An.R
Resiko terjadinya
Ketidakmampuan
penyakit TBC
keluarga
menderita TBC bahkan ayahnya meninggal
memodifikasi
karena menderita TBC.
lingkungan yang
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Tn N mengatakan tetangganya belakang
mendukung
rumah (Ny.R) menderita TBC.
kesehatan
Data Obyektif
o
Memasak dengan kayu bakar dan asapnya
masuk ke rumah
o
Tiap kamar mempunyai jendela tetapi tidak
dibuka sehingga siang hari ruangan tampak
gelap.
o
Imunisasi anak-anak Tn.N tidak lengkap
o
BB An.A 14 kg (kurang ideal untuk umur 4
tahun)
o
Komposisi makanan keluarga Tn.N
seadanya, makan 3 kali/hari,kadang
2x/hari.
XI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
XII.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas An.A pada keluarga Tn N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan.
PRIORITAS MASALAH (SKORING)
1. Diagnosa I
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
N
O
KRITERIA
PERHITUNGA
SKO
N
R
PEMBENARAN
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
1.
Sifat masalah aktual
(tidak sehat)
3/3 x 1
1
An. A sudah 5 hari sakit batuk dan
pilek atau tidak sehat dan
memerlukan tindakan mencegah
komplikasi
2.
Kemungkinan masalah dapat
diubah
(mudah)
2/2 x 2
2
Pengetahuan sumber daya dan
fasilitas kesehatan tersedia dan
dapat dijangkau/dimanfaatkan
3.
Potensi masalah dapat dicegah
(tinggi)
3/3 x 1
1
ISPA adalah penyakit yang dapat
dicegah dan diobati bila keluarga
mengetahui
4.
Menonjolnya masalah
(tidak dirasakan)
0/2
0
5.
Total Skore
4
2. Diagnosa II
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
N
KRITERIA
O
1.
Sifat masalah aktual
PERHITUNGA
SKO
N
R
2/3 x 1
2/3
(ancaman kesehatan)
PEMBENARAN
Merupakan ancaman kesehatan
karena bila tidak ditangani dapat
menyebabkan terjadinya penyakit
2.
3.
Kemungkinan masalah dapat
1/2 x 2
1
Dapat dicegah dengan pengetahuan
diubah
yang cukup dan pola hidup yang
(hanya sebagian)
sehat.
Kemungkinan masalah dapat
2/3 x 1
2/3
Dapat dicegah dengan pengetahuan
dicegah
yang cukup dan pola hidup yang
(cukup)
sehat.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
4.
Menonjolnya masalah
0/2
0
(masalah tidak dirasakan)
5.
Total Skore
3 1/3
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
1.
2.
Ketidakefektifan jalan nafas An. A pada keluarga Tn N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi ISPA
Resiko terjadinya penyakit TBC berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang mendukung kesehatan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
XIV. PERENCANAAN
1. Diagnosa Keperawatan I
Tujuan Jangka
Panjang
Setelah
Tujuan Jangka Pendek
1. Setelah dilaksanakan
EVALUASI
Standar
Kriteria
Respon verbal
ISPA adalah penyakit saluran pernafasan
o
Gali pengetahuan tentang ISPA
o
Beri motivasi keluarga untuk
dilaksanakan 2 kali
tindakan keperawatan
akut dengan batuk dan pilek.
kunjungan ISPA
selama 2 x 15 mnt Tn.
Penyebab ISPA :
yang diderita An. A
N dapat mengenal
o
Kurang gizi
sembuh dan jalan
masalah kesehatan
o
Imunisasi tidak lengkap
nafas kembali
dengan menjelaskan
o
Lingkungan yang tidak sehat
lancar.
masalah kesehatan.
Tanda dan gejala ISPA
2. Setelah penyuluhan 1
Respon verbal
Intervensi
mengemukakan pendapatnya
tentang ISPA.
o
Diskusikan bersama keluarga
mengenai pengertian penyebab dan
gejala ISPA.
o
Bimbing keluarga untuk
o
Batuk
o
Pilek
menjelaskan ulang pengertian
o
Demam
penyebab tanda dan gejala ISPA.
o
Nafas cepat
o
Suara Parau
o
Nyeri tenggorokan
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
Keputusan keluarga
x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang cepat.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
3. Setelah tindakan 1 x
15 mnt keluarga Tn. N
Respon verbal
Perawatan ISPA :
Psikomotor
o
Jika panas dikompres
o
Jika pilek bersihkan hidung dengan
dapat merawat
Anggota keluarga
Psikomotor
o
Beri minum yang banyak (ASI).
o
Awasi kondisi bila bertambah parah.
Cara membuat obat tradisional batuk dan
keluarga yang sakit
pilek (Jeruk-Kecap):
ISPA
o
Siapkan baki dan pengalas
o
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o
Berikan kesempatan yang kurang
dimengerti.
saputangan yang bersih
yang sakit ISPA.
Merawat anggota
o
o
Tanyakan kembali tentang apa yang
dijelaskan.
o
Demonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional.
o
Beri kesempatan keluarga untuk re
demonstrasi.
diperas dan ainya disaring.
o
Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
o
Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis,
kemudian tuangkan kedalam gelas
berisi kecap.
o
Aduk hingga merata
o
Berikan pada anak untuk diminum
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
4. Keluarga mampu
Verbal
untuk memodifikasi
Pencegahan ISPA :
o
lingkungan yang dapat
Psikomotor
5. Keluarga mampu
Menjauhkan rokok dari penderita
batuk.
mendukung kesehatan.
Respon verbal
o
o
Jaga kebersihan lingkungan.
o
Imunisasi lengkap
o
Berikan makanan yang bergizi.
Kebersihan lingkungan:
o
Rumah dibersihkan
o
Pakaian dibereskan jangan digantung.
o
Jendela dibuka.
o
Debu dibersihkan.
Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:
Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o
Berikan kesempatan klien tentang
pencegahan ISPAbertanya.
o
Tanyakan kembali hal-hal yang
dijelaskan.
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan keluarga.
o
Praktekkan dan laksanakan
kebersihan lingkungan.
o
Jelaskan pada keluarga tentang
memanfaatkan fasilitas
o
Puskesmas
fasilitas kesehatan yang biasa
kesehatan.
o
Rumah sakit
digunakan.
o
Bidan
o
Dokter
o
Motivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
o
Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o
Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Beri re inforcement positif terhadap
jawaban dari pertanyaan yang
diberikan petugas.
2. Diagnosa Keperawatan II
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan Jangka Pendek
EVALUASI
Standar
Kriteria
Respon verbal
Tanda-tanda TBC
Intervensi
o
Gali pengetahuan tentang TBC
o
Beri motivasi keluarga untuk
Resiko/komplikasi
Setelah penyuluhan 1 x
dari TBC tidak
15 menit :
o
Batuk disertai darah.
mengemukakan pendapatnya
terjadi.
1. Keluarga mengenal
o
Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
tentang TBC
tanda-tanda TBC
o
Sesak nafas
o
Berkeringat pada malam hari
mengenai pengertian penyebab dan
o
BB turun
gejala TBC
o
Nafsu makan menurun
o
Nyeri dada
o
o
Diskusikan bersama keluarga
Bimbing keluarga untuk
menjelaskan ulang pengertian
penyebab tanda dan gejala TBC
o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
.
o
Cara penularan TBC :
2. Cara penularan TBC
dan pencegahan TBC
Respon verbal
Secara langsung :
Diskusikan bersama keluarga
mengenai cara penularan dan cara
pencegahan TBC.
Melalui percikan ludah dan melalui udara
o
Bimbing keluarga untuk
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Secara tidak
menjelaskan ulang cara penularan
langsung :
dan cara pencegahan TBC.
Hidup satu rumah dengan penderita TBC o
Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
Cara pencegahan TBC :
.
Menjemur kasur,
sprei di bawah sinar matahari
Ventilasi rumah
yang cukup
Menutup mulut saat
bersin dan batuk dengan menggunakan
tissue
3.
Setelah
pertemuan 1 x 15
menit keluarga dapat
mengambil keputusan
Tidak meludah di
sembarang tempat
Imunisasi
Makanan bergizi
yang tepat terhadap
penyakit TBC
4.
Setelah
pertemuan 1 x 15
menit keluarga mampu
Segera bawa ke pelayanan kesehatan :
o
Puskesmas
o
Rumah sakit
Respon verbal Pengobatan :
o
Berobat secara rutin selama 6 bulan,
tidak boleh berhenti
Diskusikan dan beri re inforcement
positif atas keputusan yang dipilih.
o
Diskusikan dengan keluarga tentang
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
merawat anggota
Istirahat yang cukup.
keluarga yang
perawatan TBC di rumah.
o
menderita TBC
tentang hal-hal yang tak dimengerti.
Perawatan TBC :
o
Tetap berikan makanan bergizi.
o
Imunisasi.
o
Beri air banyak (minum).
o
Awasi tanda-tanda penyakit bertambah
Beri kesempatan kepada keluarga
o
Tanyakan kembali tentang yang
telah didiskuasikan.
o
Beri pujian atas jawaban yang
diberikan.
parah.
o
Bawa anak yang sakit ke pelayanan
kesehatan yang lengket bila kondisi
memburuk.
5.
Setelah 1 x 15
Respon verbal
Lingkungan yang mendukung kesembuhan : o
Diskusikan tentang hal yang
menit pertemuan
o
Sarana sanitasi yang memadai
mendukung perawatan dan
dapat memodifikasi
o
Udara lingkungan rumah yang bersih
penyembuhan.
lingkungan.
dari asap.
o
Beri kesempatan untuk bertanya
o
Pengobatan dan perawatan yang baik.
tentang hal-hal yang belum
o
Ventilasi memadai dengan membuka
diketahui.
jendela tiap hari.
o
Tanyakan kembali hal-hal yang
telah disampaikan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
6. Setelah 1 x 15
menit pertemuan
Respon verbal
Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat
o
menanganiTBC :Puskesmas, RS.
tentang tempat pelayanan kesehatan
keluarga mampu
memenfaatkan
Diskusikan terhadap keluarga
untuk penanganan
o
Beri kesempatan kepada keluarga
fasilitas kesehatan
untuk bertanya tentang hal-hal yang
dengan :
telah didiskusikan.
o Mampu
menyebutkan
o
Beri re inforcement atas jawaban
yang benar.
fasilitas
kesehatan :
Puskesmas, RS.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
XV.
NO
DX
I
IMPLEMENTASI
WAKTU
TUK
Rabu, 11
I
IMPLEMENTASI
1.
Januari
Mengkaji pengetahuan
keluarga tentang ISPA.
2012
2.
Pukul
mengungkapkan pendapat tentang
17.00
ISPA.
tentang pengertian, sebab, tanda dan
gejala ISPA:batuk, pilek, demam,
nafas cepat, nyeri tenggorokan.
Menjelaskan akibat lanjut bila
ISPAtidak diobati : panas, dehidrasi
berat, Pnemonia
5.
Menjelaskan kepada keluarga
Beri kompres bila demam.
7.
Berikan jeruk-kecap.
8.
Beri minum yang banyak.
- Berobat ke puskesmas./RS
klien/anggota keluarga Tn.T
dengan benar.
O : - Klien terlihat antusias dalam
penyuluhan dari petugas.
- Klien aktif mengulang dan
bertanya.
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
6.
- Imunisasi lengkap.
III
- Kien mengatakan akan
A : - Tujuan tercapai/jangka
tentang perawatan ISPA.
II
gejala dari ISPA.
segera merawat
Menjelaskan pada keluarga
4.
S : - Keluarga Tn. N mengatakan
telah mengetahui tanda dan
Memotivasi keluarga untuk
3.
EVALUASI
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang arti
perawatan ISPA
- Persiapkan demonstrasi
pembuatan obat tradisional
untuk ISPA yaitu :
Siapkan baki dan
pengalas
Potong jeruk nipis,
kemudian jeruk diperas
dan ainya disaring.
Ambil kecap sebanyak
1 sendok makan,
kemudian dituang
kedalam gelas.
Ambil 1 sendok makan
air jeruk nipis,
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kemudian tuangkan
kedalam gelas berisi
kecap.
Aduk hingga merata
Berikan pada anak
untuk diminum
I
Rabu, 11
I
- Mengulang apa yang sudah dijelaskan S : - Keluarga Tn. N mengerti
Januari
sebelumnya :
dan paham tentang kaitan
2012
Tanda dan gejala
rumah sehat dengan resiko
Pukul
ISPA
penularan penyakit.
17.00
Obat Tradisional
- Keluarga Tn. N mengatakan
- Mendiskusikan dengan keluarga
tentang penyakit ISPA di rumah.
- Memotivasi klien untuk mengambil
modifikasi lngkungan yang
Nafas cepat
dapat mendukung
Wajah pucat
kesehatan, sejauh yang bisa
Panas/demam
dan dapat dilaksankan saat
Mendemonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional untuk ISPA.
Sendok makan
-
Jeruk nipis
-
Kecap
-
Gelass
ini, missal :
- Membuka jendela yang
jarang dibuka
Alat dan bahan :
-
sakit ke fasilitas kesehatan
- Tn. N akan melaksanakan
Batuk
Baki dan Pengalas
membawa keluarga yang
yang ada.
keputusan yang tepat bila :
-
telah mengetahui dan akan
- Merapikan baju yang
digantung.
O : - Keluarga dapat menyebutkan
manfaat rumah sehat dan
lingkungan yang dapat
mendukung kesehatan.
Cara pembuatan obat tradisional untuk
batuk ( Jeruk-Kecap):
-
Siapkan baki dan pengalas
-
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
- Keluarga dapat
menyebutkan fasilitas
kesehatan yang dapat
dimanfaatkan.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
diperas dan ainya disaring.
-
-
- Keluarga dapat
Ambil kecap sebanyak 1 sendok
menyebutkan manfaat dari
makan, kemudian dituang kedalam
MCK yang sehat (syarat-
gelas.
syarat).
Ambil 1 sendok makan air jeruk
A : - Tupen modifikasi
nipis, kemudian tuangkan kedalam
lingkungan yang dapat
gelas berisi kecap.
mendukung kesehatan dan
-
Aduk hingga merata
mencegah penyebaran
-
Berikan pada anak untuk diminum
penyakit tercapai dengan
Membuka jendela yang
I, II
I,II
Memberikan penjelasan tentang :
jarang dibuka, merapikan
Rumah Sehat
pakaian yang digantung.
Rabu, 11
Adalah rumah yang dapat menjamin
P : - Tupen memanfaatkan
Januari
kesehatan bagi penghuninya.
fasilitas kesehatan tercapai
2012
Syarat rumah sehat :
secara kognitif.
Pukul
- Tersedia air bersih
17.00
- Tersedia lubang sampah.
membawa keluarga / An. A.
- Ventilasi cukup
ke fasilitas kesehatan.
- Motivasi keluarga untuk
- Jendela yang selalu terbuka.
- Memotivasi keluarga untuk
- Kelembaban udara cukup
tetap berusaha menciptakan
- Bersih tidak semrawut.
lingkungan yang dapat
- Sirkulasi udara baik.
mendukung bagi anggota
- Tidak padat huni.
keluarga.
Manfaat rumah sehat :
- Anjurkan keluarga untuk
- Menghindari penyebaran dan
penularan penyakit.
dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan bila ada
- Kesehatan penghuni terjamin.
- Menghindari kecelakaan.
keluarga yang sakit.
- Terminasi ujian akhir
- Nyaman dan aman.
komprehensif.
- Bersih, baik dan sopan
- Keputusan tidak terencana
untuk evaluasi lebih lanjut
Dampak rumah tidak sehat :
kepada kader dan petugas
Tempat berkembang penyakit dan
puskesmas sebagai bahan
laporan.
penyebaran penyakit.
Kesehatan kurang terjamin.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Dapat menimbulkan kecelakaan.
Keindahan kurang baik.
Kotor, tidak bersih.
III
Rabu, 11
Mengkaji pengetahuan keluarga
Januari
tentang TBC keluarga untuk
telah mengetahui tanda dan
2012
mengungkapkan pendapat tentang
gejala dariTBC.
Pukul
17.00
S : - Keluarga Tn. N mengatakan
-. keluarga Tn.N mengatakan
TBC.
Menjelaskan pada keluarga tentang
telah mengetahui tentang cara
pengertian, sebab, tanda dan gejala
perawatan/ pengobatan,
TBC.
penularan dan pencegahan
Menjelaskan kepada keluarga tentang
TBC
cara perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan TBC
O : - Klien terlihat antusias dalam
Beri kompres bila demam.
penyuluhan dari petugas.
Beri minum yang banyak.
- Klien aktif mengulang dan
bertanya.
Imunisasi lengkap.
Berobat ke puskesmas./RS
A : - Tujuan tercapai/jangka
pendek (TUK I) sebagian.
P : - Pertahankan tujuan yang
sudah tercapai.
- Beri motivsi untuk
memahami tentang tanda
dan gejala dariTBC.
-. Beri motivsi untuk
memahami tentang cara
perawatan/ pengobatan,
penularan dan pencegahan
TBC
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran
Tema
Hari, Tanggal
Waktu
Kunjungan Ke
A. Latar Belakang
:
:
:
:
:
Keluarga Tn. N
Penanganan ISPA
Rabu, 11 Januari 2012
17.00 WIB-17.30 WIB
II
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 4 Januari 2012 pada keluarga Tn. N di desa Dukuhwaluh Rt
01 Rw 02, ternyata diketahui bahwa An. A menderita ISPA, dan Ny. W tidak mengetahui
bagaimana mengatasi ISPA pada An. A, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.
N mengenai bagimana penanganan ISPA pada Anak dan pembuatan obat tradisional untuk batuk
(Jeruk-Kecap).
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan ISPA pada An.
A cara pembuatan obat tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian ISPA, tanda dan gejala, serta demonstrasi cara pembuatan obat
tradisional untuk batuk (Jeruk-Kecap).
D. Tahap Kegiatan
Tahap dan Waktu
Pendahuluan
Kegiatan Perawat
1.
(10 menit)
Kegiatan Keluarga
Mengucapk
1. Menjawab salam
an salam perkenalan kepada keluarga Tn.
N
2.
Mengingatk
3.
an kontrak yang telah disepakati
Menanyaka
n kesiapan keluarga untuk kontrak saat
2. Memberikan Respons
3. Menjawab tentang
kesepian
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
ini
4.
Menginform 4. Memperhatikan
asikan tujuan yang hendak dicapai dalam
kunjungan saat ini
Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang lingkungan rumah
(20 menit)
1. Memperhatikan
yang sehat dan memenuhi syarat
kesehatan
2. Memberi penguatan terhadap respons
2. Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
3. Menjelaskan tentang pengertian ISPA
4. Memberi kesempatan keluarga bertanya
3. Memperhatikan
4. Bertanya
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
perawat
5. Memberi penguatan terhadap respons
Penutup
1.
(10 menit)
yang telah dilakukan keluarga
Memberi kesimpulan dengan keluarga
5. Memperhatikan
1.
materi pendidikan kesehatan yang telah
2.
didiskusikan
Memberkan informasi cara dan tempat
Membuat
kesimpulan bersama
2.
keluarga
Memperhatikan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
3.
kesehatan
Membuat kontak yang akan datang
untuk kunjungan ke- 3
3.
Mengungkapkan
tentang kontrak akan
datang dan
menyatakan
kesanggupan
E. Materi
o
Pengertian ISPA
o
Penyebab ISPA
o
Tanda dan Gejala
o
Penatalaksanaan ISPA
o
Cara Pembuatan obat tradisional untuk ISPA (Jeruk-Kecap)
F. Media
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Tanya jawab
o
Diskusi
o
Booklet
o
Leaflet
Latar belakang
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % -60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang
disebabkan oleh ISPA, namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi
seperti yang telah dilaporkan berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas.
Definisi ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan
singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan
saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ
disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi
paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama
terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya
pemakaian antibiotik
Tanda-tanda bahaya
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejalagejala yang ringan.Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila
semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.Bila sudah
dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian
mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang
sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.Tanda-tanda
bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
Tanda-tanda klinis
Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak,
napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung,
kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Penatalaksanaan ISPA
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup
pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest
indrawing).
Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan
dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
Pengobatan
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi
kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat
dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk
dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun
panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan
didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,
dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik
(penisilin) selama 10 hari.
Perawatan dirumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah.Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan
dan menghindari komplikasi yang lebih parah.Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat
yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan.Untuk penderita
yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,
usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
Pencegahan dan Pemberantasan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Immunisasi.
Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
Pemberantasan yang dilakukan adalah :
Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.
Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
Immunisasi.
Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak, penyebab
kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada
pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan
kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter,
para medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan angka
kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.
Prosedur Pembuatan obat tradisional untuk batuk
(Jeruk-Kecap)
1. Fase Persiapan
Mencuci Tangan
2. Fase Kerja/Persiapan Alat
o
Siapkan baki dan pengalas
o
Potong jeruk nipis, kemudian jeruk diperas dan ainya disaring.
o
Ambil kecap sebanyak 1 sendok makan, kemudian dituang kedalam gelas.
o
Ambil 1 sendok makan air jeruk nipis, kemudian tuangkan kedalam gelas berisi kecap.
o
Aduk hingga merata
o
Berikan pada anak untuk diminum
3. Berikan pada anak untuk diminumFase Terminasi
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
o
Merapikan alat yang sudah digunakan
o
Mencuci tangan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Sasaran
Tema
Hari, Tanggal
Waktu
Kunjungan Ke
A. Latar Belakang
:
:
:
:
:
Keluarga Tn. N
Penanganan Demam pada Anak
Selasa, 13 Mei 2008
17.00 WIB-17.30 WIB
V
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 6 mei 2008 pada keluarga Tn. N di desa kedondong Rt 04 Rw
01, ternyata diketahui bahwa An. K menderita ISPA yang disertai demam, dan Ny. Nh tidak
mengetahui bagaimana mengatasi demam pada An. K, oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada
keluarga Tn. N mengenai bagimana penanganan pada anak demam dan cara mengukur suhu badan
dengan menggunakan alat Termometer.
B. Tujuan Utama
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. N dapat melakukan perawatan demam pada
An. K cara menggunakan alat untuk mengukur suhu badan yaitu termometer.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit keluarga Tn. N dapat menjelaskan
kembali tentang: pengertian demam, penyebab serta gejalanya dan cara mengukur termometer.
C. Tahap Kegiatan
Tahap dan Waktu
Kegiatan Perawat
Kegiatan Keluarga
Pendahuluan
Mengucapkan salam perkenalan kepada
Menjawab salam
(10 menit)
keluarga Tn. N
Mengingatkan kontrak yang telah
Memberikan Respons
disepakati
Menanyakan kesiapan keluarga untuk
Menjawab tentang
kontrak saat ini
Menginformasikan tujuan yang hendak
kesepian
Memperhatikan
dicapai dalam kunjungan saat ini
Menjelaskan tentang lingkungan rumah
Memperhatikan
Pelaksanaan
(20 menit)
yang sehat dan memenuhi syarat
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
kesehatan
Memberi penguatan terhadap respons
Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Menjelaskan tentang pengertian Demam
Memberi kesempatan keluarga bertanya
Memperhatikan
Bertanya
perawat
Memberi penguatan terhadap respons
Memperhatikan
yang telah dilakukan keluarga
Memberi kesimpulan dengan keluarga
Membuat kesimpulan
terhadap penjelasan yang telah dilakukan
Penutup
(10 menit)
bersama keluarga
materi pendidikan kesehatan yang telah
didiskusikan
Memberkan informasi cara dan tempat
Memperhatikan
Mengungkapkan
memperoleh informasi lanjutan yang
berhubungan dengan materi pendidikan
kesehatan
Membuat kontak yang akan datang untuk
kunjungan ke 6
tentang kontrak akan
datang dan menyatakan
kesanggupan
D. Materi
o
Pengertian Demam
o
Penyebab Demam
o
Patofisiologi Demam
o
Tanda dan Gejala
o
Pendekatan Diagnostik
o
Penatalaksanaan Demam
o
Kesimpulan
E. Media
o
Tanya jawab
o
Diskusi
o
Booklet
o
Leaflet
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
Pengertian Demam
Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38oC atau lebih. Ada juga
yang mengambil batasan lebih 37,8oC sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi
(hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.Sejak dahulu demam merupakan
suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada anak sebanyak 10-15 % demam merupakan
alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter. Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya
demam dengan beratnya penyakit.Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu
diagnosis. Sebagai suatu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam. Demam
umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.
Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian antipiretik. Pengobatan
yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab
demam serta pengetahuan tentang cara pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang
ditujukan terhadap penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas
utama.
Penyebab Demam
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat menimbulkan demam.
Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%, sedangkan 11-20 %
berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 % dengan penyakit metabolik dan
11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi
saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah
endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.
Patofisiologi Demam
Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37o C . Pengaturan suhu tubuh ada di susunan
Asuhan Keperawatan Keluarga di desa Dukuhwaluh
saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang.
Sebaliknya di tempat panas, pengeluaran panas akan ditingkatkan .
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu
tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada
penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi menimbulkan demam karena endotoksin bakteri
merangsang sel lekosit (PMN) membuat pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk
prostaglandin yang akan meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus,
penyakit darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi sumber PE
bukan sel PMN.
Tanda dan Gejala
Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
o peningkatan denyut jantung, curah jantung
o malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
o pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat banyak
o kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1oC. Jaringan yang paling
mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang
otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi
dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.
Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena kemampuan
meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu tubuh sampai lebih dari
40oC. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering menunjukkan demam minimal atau tidak demam
sama sekali pada saat menderita infeksi.
Pendekatan Diagnostik
Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang menangis
pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang menutup mulutnya eraterat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar mulutnya.Pengamatan yang cermat menempati
peranan penting dalam