Makalah Sistem Coding 1 Pb

Di
S
U
S
U
N

Oleh

: Ibrahim

NIM

: 141460021

Dosen Pembimbing

: Wydyanto,

M.M.,M.Kom


TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT,
karena berkat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah yang berjudul “SISTEM
CODING” ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menghadapi berbagai
kesulitan dan rintangan karena keterbatasan yang dimiliki. Namun,
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan .Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN SISTEM CODING....................................................1

2.2

Code 8421. ...................................................................................2

2.3

Code 2421.....................................................................................3


2.4

Code ASCII...................................................................................4

2.5

Code Gray. ...................................................................................5

2.6

Code Hamming.............................................................................6

BAB III PENUTUP
3.1

Referensi..............................................................................................7

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang


Kita sehari-hari mungkin sudah banyak mendengarkan kata SISTEM CODING.
Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan pahami apa itu sistem coding itu
sendiri.
Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar
kita dapat mengetahui tentang sistem coding itu apa? sehingga dapat bermanfaat
bagi diri kita sendiri.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Coding

Dalam penyaluran data baik antar komputer yang sama pembuatannya
maupun yang berlainan jenis dan modelnya ataupun dengan peralatan lain seperti
terminal, printer dan sebagainy, data tersebut harus dimengerti baik oleh pihak
pengirim maupun penerima. Penerima dapat memeriksa apakah data tersebut
memenuhi syarat, yaitu tidak mengandung kesalahan. Untuk mencapai hal ini data
harus dibuat sedemikian rupa hingga memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
bersama. Data harus dibuat bentuknya kedalam bentuk khusus yaitu bentuk sandi
untuk komunikasi data.
Komputer umumnya mengirimkan atau menerima data dari dan ke memori

atau periferalnya secara paralel. Cara ini tidak dapat dilakukan pada komunikasi
data karena saluran komunikasi harganya mahal demikian pula pengoperasiannya.
Oleh karena itu data umumnya disalurkan secara serial. Untuk memungkinkan
adanya saling pengertian sistem sandi yang dipergunakan oleh pengirim haruslah
diketahui oleh penerima.
Sandi yang tergantung dari interface atau hubungan yang kita kehendaki. Pada
umumnya ASCII merupakan standar umum yang dipakai.
Pemilihan sandi tergantung pula dari kecepatan, keandalan yang dikehendaki dan
sebagainya.
Suatu karakter dalam komunikasi data didefinisikan sebagai semua huruf, angka
dan tanda-tanda khusus lainnya (misalnya: ”/”, ”;”, ”?”, dan lain – lain). Tiap-tiap
karakter dalam komputer digambarkan dalam sejumlah bit yang mempunyai pola
dengan aturan tertentu. Cara memberikan pola ini disebut coding. Satuan yang
digunakan pada

2.2. Kode BCD
Binary Code Desimal (BCD) adalah sistem sandi yang dipergunakan untuk
menyandi bilangan biner menjadi bilangan desimal. Sistem sandi Binary Code
Desimal (BCD) untuk menjadi bilangan desimal dari 0 sampai 9 mempergunakan
kode biner 4 bit, yang masing – masing bilangan desimal-nya diganti menjadi 4 bit

yang nilai dari setiap bit sudah dientukan berdasarkan kode yang dipakai.
Sandi BCD ada beberapa macam, dan uraiannya sebagai berikut.
Sandi BCD 8421
Pengertian sandi BCD 8421 adalah setiap kelompok 4 bit bilangan biner
yang menggantikan bilangan desimal yang mempunyai harga tempat 8,4,2,1 milai
dari MSB. Agar lebih jelas lihat tabel berikut Kode BCD ini ada yang terdiri dari 4
(empat) bit, 5 bit, dan yang lebih dari 5 bit, yang artinya masing-masing angka
desimal mewakili 4 bit (binary digit), 5 bit, atau lebih dari 5 bit.
Desimal

8

4

2

1

0


0

0

0

0

1

0

0

0

1

2


0

0

1

0

3

0

0

1

1

4


0

1

0

0

5

0

1

0

1

6


0

1

1

0

7

0

1

1

1

8


1

0

0

0

9

1

0

0

1

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat beberapa contoh di bawah ini:
Contoh :
1. Berapa BCD 8421 dari 684 bilangan desimal?
Jawab :
6 = 0110
8 = 1000
4 = 0100
Jadi 684 = 0110 1000 0100 BCD 8421
2. Berapa BCD 8421 dari (7289)10?
Jawab :
7 = 0111
2 = 0010
8 = 1000
9 = 1001
Jadi BCD 8421 dari 7289 = 0111 0010 1000 1001

2.3. Code BCD 2421
2421 adalah versi lain dari bilangan BCD atau 8421. Dimana setiap bit dalam
2421 mewakli nilai 2, 4, 2, dan 1. Untuk pengkonversian angka desimal yang lebih
dari 2 digit menggunakan metode yang sama dengan BCD. Sandi BCD 2421 hampir
sama dengan sandi 8421. pada sandi 2421, bilangan 2421 menunjukan urutan
harga tempat dari digit bilangan biner. Pada tebel berikut terlihat bahwa bilangan
desimal dari 1 sampai 4 akan sama dengan sandi BCD 8421, hanya pada bilangan 5
sampai 9 terdapat perbedaan.

Desimal

2

4

2

1

0

0

0

0

0

1

0

0

0

1

2

0

0

1

0

3

0

1

0

1

4

0

1

0

0

5

1

0

1

1

6

1

1

0

0

7

1

1

0

1

8

1

0

1

0

9

1

0

1

1

Contoh Soal :
1. Berapa desimal dari 1011 1110 0100 1100 BCD 2421?
Jawab :
1011 = 2 + 0 + 2 + 1 = 5
1110 = 2 + 4 + 2 + 0 = 8
0100 = 0 + 4 + 0 + 0 = 4
1100 = 2 + 4 + 0 + 0 = 6
Jadi 1011 1110 0100 1100 = 5846 desimal

2.4. Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Komputer hanya mengerti angka-angka yang disebut bilangan biner.
Sehingga untuk memudahkan manusia “memerintah” mesin digunakan beberapa
standard-standar simbol yang disepakati bersama. Salah satu standard yang paling
banyak digunakan adalah ASCII.
ASCII merupakan representasi simbol-simbol yang kita ketahui seperti ‘@’
atau ‘a’ dsb ke dalam angka-angka yang dimengerti komputer. Karena standard,
maka ASCII simbol-simbol dalam ASCII merupakan simbol yang well-known atau
merupakan simbol yang disepakati bersama.
Karakter dalam kode ASCII berjumlah sekitar 256 dengan penomoran dimulai dari 0.
Kenapa 0? Karena sistem bilangan kita menggunakan 0 sebagai digit terkecil untuk
bilangan. Maksudnya? Jika kita punya sebuah angka yaitu 15 maka ada dua digit
dalam bilangan itu yaitu 1 dan 5. 1 merupakan sebuah puluhan dan 5 merupakan
sebuah satuan. Berapa angka yang paling kecil untuk setiap digit? Jawabnya adalah
o, bukan 1. Coba bandingkan antara 0 dan 1 mana yang lebih kecil? pasti nol kan?
Lalu bilangan terbesar dalam sistem bilangan desimal yang kita pakai sehari-hari
adalah 9. kenapa 9? Bukannya desimal itu 10 ya? Coba lihat, jika kita
menambahkan 9 dengan 1 maka kita akan mendapatkan bilangan dengan 2 digit
yaitu 1 dan 0. Jadi disimpulkan bahwa bilangan tertinggi untuk setiap digit adalah 9.

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard
Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam
kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal,
contohnya 124 adalah untuk karakter “|”. Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat
komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki
komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111.
Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255
dalam sistem bilangan Desimal.

2.5. Kode Gray
Pada sub bab ini yang akan kita bahas adalah konversi bilangan biner ke
kode Gray atau sebaliknya. Adapun cara konversi biner ke Gray tersebut adalah
sebagai berikut: Kodeiniterdiridari4 bit biner, dengan2 4�16 kombinasiuntuk
total putaran360o. Masing-masing kode digunakan untuk perbedaan sudut 22,5 o
(= 360o/16)
Digit pertama (MSD = Most Significant Digit) kode Gray sama dengan MSD
Biner. Kemudian digit MSD bilangan biner ditambahkan ke digit berikutnya untuk
menentukan digit Gray berikutnya sampai penambahan terakhir dengan digit akhir
(LSD = Least Significant Digit) dari bilangan biner yang hasilnya merupakan LSD
dari kode Gray.
Lebih jelasnya dapat kita lihat dari beberapa contoh di bawah ini.
Contoh:
1. Berapakah kode Gray dari 1010 bilangan biner?
Jawab :
1010 biner, dimana MSD = 1 dan LSD = 0
Jadi 1 = MSD Gray atau digit pertama Gray;
Selanjutnya 1 + 0 = 1 adalah digit kedua Gray;
Digit ketiga Gray adalah 0 + 1 = 1;
Digit keempat Gray adalah merupakan LSD Gray sendiri yaitu = 1 + 0 = 1
Berarti 1 0 1 0 biner = 1 1 1 1 kode Gray.
2. Berapakah kode Gray dari 11001 biner?
Jawab :
MSD biner = MSD Gray = 1
Digit kedua Gray = 1 + 1 = 0
Digit ketiga Gray = 1 + 0 = 1
Digit keempat Gray = 0 + 0 = 0
Digit kelima Gray yang merupakan LSD adalah 0 + 1 = 1
Berarti 11001 biner = 10101 Gray.

2.6. Hamming Code
Kode ini dikenalkan oleh Richard Hamming (1950) sebagai kode tunggal
pengoreksi kesalahan(single error-correcting code). Bit penge-cek ditambahkan
kedalam bit-bit informasi, jika suatu saat ada perubahan bit-bit data ketika proses
transmisi, maka bit-bit informasi asli masih bisa diselamatkan. Kode ini dikenal pula
sebagai parity code Bit penge-cek tambahan diberikan pada bit-bit informasi
sebelum ditransmisikan, sedangkan pada sisi penerima dilakukan penge-cekan
dengan algoritma yang sama dengan
pembangkitan bit penge-cek tambahan
Cara pengisian bit tambahan pada bit-bit informasi
x x 1 x 0 1 1a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7Bit data / informasiBit pengisi
Untuk bit data 4-bit, bit-bit data terletak pada posisi 3, 5, 6 dan 7
Bit pengisi terletak pada posisi 1, 2, 4 (2K) menuju K = jumlah bit data - 1
ΣBit pengisi/cek

Σ bit informasi

2

1

3

4

4

11

5

26

Referensi
http://sutarianto.blogspot.com/2010/01/sandi-digital.html
http://cahyakpop.blogspot.com/2011/10/materi-kode-bilangan-sistem-sandi.html