HASIL DAN BAHASAN Performa Pertumbuhan

  Jurnal Riset Akuakult ur, 12 (1), 2017, 41-48

Tersedia online di: ht t p://ej ournal-balit bang.kkp.go.id/index.php/j ra

  

PRODUKTIVITAS PASCALARVA IKAN SEM AH Tor douronensis (Valenciennes, 1842)

PADA LINGKUNGAN DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

EX SITU

  

Jojo Subagja dan Deni Radona

Balai Riset Perikanan Bu didaya Air Tawar dan Penyu luhan Pe rikanan

  

(Naskah dit erima: 16 Februar i 2017; Revisi final: 8 M aret 2017; Diset ujui publikasi: 9 M aret 2017)

ABSTRAK

Ikan semah Tor douronensis (Valenciennes, 1842) m erupakan ikan asli perairan Indonesia yang mem iliki

p ot en si u nt u k dibu didayakan seb agai ikan ko nsum si m au p un ikan hias. Tujuan p en elit ian ini adalah

mengevaluasi produktivitas (pertumbuhan, sintasan, dan biomassa) pascalarva ikan semah berd asarkan

padat tebar berbeda (10, 15, dan 20 ekor/L) sebagai kegiatan awal domestikasi. Penelitian dilakukan di

Instalasi Penelitian Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor dan dilaksanakan secara eksperimental

me nggu nakan ran can gan acak le ngkap d en gan t iga p erlaku an dan tiga kali ulan gan. Pascalarva yang

digunakan berukuran panjang 1,02 ± 0,06 cm dan bobot 0,69 ± 0,08 mg; merupakan hasil pemijahan

se cara ind uksi h ormo n dari ind uk h asil t an gkap an alam yan g diad ap tasi selam a du a tahu n di kolam

percobaan. Pemeliharaan dilakukan dalam akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan volume air

  

15 L. Selama 40 hari pemeliharaan pascalarva diberi pakan alami berupa Art emia secara at -sat iat ion dengan

frekuensi tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore). Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa pertumbuhan

bobot, laju pertumbuhan harian, dan sintasan tertinggi (P< 0,05) didapatkan pada perlakuan padat tebar

10 eko r/L de ngan nilai berturut-turu t 34,31 ± 5,29 mg; 9,80 ± 0,37 %/hari; dan 95,55 ± 1,68%. Hasil

penelitian ini merupakan informasi awal produktivitas ikan semah dalam proses domestikasi dan budidaya

yang berke lanjutan.

  KATA KUNCI: ikan semah; padat tebar; pertumbuhan; sintasan; pascalarva

ABSTRACT: Productivity post-larvae of mahseer Tor douronensis (Valenciennes, 1842) on ex situ environment

with different densities. By: Jojo Subagja and Deni Radona

M ahseer Tor douronensis is a nat ive freshwat er fish species of Indonesia t hat has t he pot ent ial t o be cult ured for human

consumpt ion as well as for ornament al fish. This st udy aimed t o determine t he productivit y (growt h, survival rate and

biomass) of mahseer post -larvae based on different st ocking densit ies (10, 15, and 20 individual/L) for domest icat ion.

This st udy was conducted in Germplasm Research St at ion, Bogor and employing complet ely randomized design (CRD)

wit h three t reatment s and t hree replicat ions for each t reat ment. The post -larvae used in t he experiment were sized 1.02

± 0.06 cm in lengt h and 0.69 ± 0.08 mg in weight produced from induced breeding spawning, of t he broodst ock

natural cat ches was adapt ed for two years in pond concrete. The post -larvae were reared in aquaria (dimension 40 cm

x 30 cm x 30 cm) wit h a volume of 15 lit ers wat er. During rearing period (40 days), post -larvae were fed wit h Artemia

nauplii at -sat iat ion wit h frequency of t hree t imes per day. The result s showed significant ly higher absolut e weight ,

specific growt h rat e of weight , and t he highest survival rat e (P< 0.05) on t he t reat ment of st ocking densit y 10

individual/L wit h value of 34.31 ± 5.29 mg, 9.80 ± 0.37 %, and 95.55 ± 1.68% respect ively. This result is

preliminary informat ion on product ivit y of mahseer for domest icat ion, and sust ainable aquacult ure.

  KEYW ORDS: mahseer; stocking densities; growth; survival rate; post-larvae #

  Ko re sp o n d e n si: Balai Rise t Per ikan an Bu d id aya Air Tawar d an Pe n yu lu h an Pe r ikan an . Jl. Se m p u r No . 1 , Bo g o r 1 6 1 5 4 , In d o n e sia. Te l. + (0 2 5 1 ) 8 3 1 3 2 0 0 deni r adona_kkp@ yahoo.com

  E-m ail: Co p yright @ 201 7, Jurn al Rise t Akuakult ur, e-ISSN 25 02-6534

  41 Co p yright @ 2 017 , Jurnal Riset Akuakultu r, e-ISSN 250 2-65 34 Produktivit as pascalar va ikan semah Tor douronensis ..... (Jojo Subagj a) PENDAHULUAN

  Ikan semah

  et al

  Cherax quadricarinat us

  (Budiardi

  et al ., 2008).

  Sejauh ini penelit ian t erkait pendederan ikan ge- nus To r sudah dilakukan pada lar va ikan To r so ro . Asih

  et al

  . (2011) melapo rkan pendederan dilakukan pada akuarium ukuran 100 cm x 60 cm x 40 cm dengan kepadat an 1.000 eko r. Pada ikan semah diperlukan pe ngat uran pad at t ebar karena dat a dan info rmasi tentang padat penebarannya masih belum ada dan akan m e n jad i p e n t in g d ala m m e n u n ja n g k e b e rh as ilan d o m e s t ik a s i d a n u p a ya p e n in g k a t a n p r o d u k s i.

  Pe n e lit ia n in i b e r t u ju a n u n t u k m e n g e va lu a s i pro dukt ivit as (pert umbuhan, sint asan, dan bio massa) pascalar va ikan semah yang dipelihara pada akuarium dengan padat t ebar yang berbeda.

  BAHAN DAN M ETODE

  Penelit ian dilakukan di Inst alasi Penelit ian Plasma Nut fah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bo go r. Penelit ian d ila k u k a n s e ca r a e k s p e r im e n t a l m e n g g u n a k a n rancangan acak lengkap dengan t iga perlakuan padat t ebar ikan per lit er air, yait u: (A) 10 eko r/L (150 eko r per akuarium), (B) 15 eko r/L (225 eko r per akuarium), dan (C) 20 eko r/L (300 eko r per akuarium), masing- masing dengan t iga ulangan.

  Ikan semah yang digunakan berumur empat hari at au pascalar va (kandungan kuning t elur habis) yang berukuran panjang 1,02 ± 0,06 cm dan bo bo t 0,69 ± 0,08 mg; merupakan hasil pemijahan secara induksi ho rmo n (Asih

  ., 2004) dari induk hasil t angkapan alam yan g d iad ap t asi se lama d u a t ah u n d i ko lam perco baan. Pemeliharaan pascalar va dilakukan pada sembilan akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan vo lume air sebanyak 15 L. Set iap akuarium d ib eri sist em ae rasi d en gan int en sit as yan g sama. Selama 40 hari pemeliharaan pascalar va diberi pakan alami berupa nauplii

  et al

  Art emia

  secara

  at-sat iat ion

  dengan fre ku e n si t iga kali se h ari (p agi, sian g, d an so re ). Ko n disi kualit as air dalam akuarium dijaga den gan pen yifo nan dan penggant ian air seban yak 30%-50% set iap t iga hari.

  Pert umbuhan panjang, bo bo t , laju pert umbuhan harian, dan sint asan diamat i set iap 10 hari. Sampling pertumbuhan dilakukan dengan mengukur panjang dan bo bo t individu sebanyak 15% dari t o t al po pulasi per akuarium. Pengamat an bio massa dilakukan pada akhir p e n e lit ia n . Pa r a m a t e r ya n g d ia m a t i d ih it u n g berdasarkan rumus menurut Effendie (2002).

  Pert umbuhan panjang mut lak

  d i mana: P = p ert umbuhan p anjang (cm) Pt = p anjang akh ir ikan hari ke-t (cm) Po = p anjang awal ikan (cm)

  Pert umbuhan bo bo t mut lak

  d i mana: W = p ertu mbuh an bo bo t (m g) W t = b o bo t akhir ikan h ari ke-t (m g) Wo = b o bo t awal ikan (m g)

  Po Pt P   Wo Wt W

  ., 2012), dan jenis krust asea sepert i lo bst er

  (Rad o n a et al ., 2 0 1 1 ), ikan le le Clar i as gar iepinus (Hermawan

  Tor douronensis

  et al

  (Valencien nes, 1 842) at au serin g d ise b u t m ahse e r m e rup akan ikan asli perairan Indo nesia yang t ersebar di Sumat era, Jawa, dan Kalimant an. Ikan ini t ergo lo ng ke dalam famili

  Cyprinidae

  yang bernilai eko no mis t inggi sebagai ikan ko nsum si dan ko m o d it as hias. Unt uk pasar d alam negeri, Inst alasi Penelit ian Plasma Nut fah Perikanan Air Tawar, Balai Penelit ian dan Pengembangan Budidaya Air Ta wa r, Bo go r m e n ju al ikan in i d e n g an h arga Rp 5 0 0 .0 0 0 ,0 0 -Rp 1 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 /kg. Har yo n o et al. (2009) melaporkan bahwa harga ikan semah di Malay- s ia m e n c a p a i 8 0 RM/k g , b a h k a n Kia t (2 0 0 4 ) menyat akan harga ikan “

  kelah”

  nama lain dari semah di Malaysia sudah mencapai 400 RM/kg yang set ara dengan Rp1.2 00.000,00/kg. Lebih lanjut Yo hanes & Ded e (20 16 ) m elap o rkan harga ikan sem ah un t u k ukuran 2-3 kg sebesar Rp2.500.000,00.

  Da la m m a n a je m e n k e g ia t a n b u d id a ya d a n k e b e r h a s ila n p r o s e s d o m e s t ik a s i, s a la h s a t u kegiatannya adalah pendederan. Pendederan dilakukan pada lingkungan di luar habit at nya ( ex sit u ). Pendederan merupakan kegiat an lanjut an set elah pemijahan dan lar va ikan akan dipisahkan dengan induknya. Menurut Pawart ining

   et al

  . (2003), pendederan perlu dilakukan unt uk mendapat kan benih yang berkualit as sebelum dit ebar di ko lam pembesaran. Pada tahap pendederan diperlukan penent uan padat t ebar agar sint asan dan pert umbuhan ikan t et ap o pt imal. Peningkat an padat t ebar sampai batas t ertent u dapat mengganggu pro ses fisio lo gis, menurunkan pert umbu han, dan sint asan (Wed em eyer, 2 00 1). Pe ngat u ran padat t eb ar d ap at m en ingkat kan nilai pro du ksi b erb agai ko m o dit as. Pe n e lit ia n p a d a t t e b a r p a d a ika n -ik an air t a wa r po t ensial dan lo kal pro spekt if yang sudah dilakukan a n t a ra la in , ik an la law a k

  Bar bonymus ball er oi des

  (Kusmini et al ., 2017), ikan uceng Nemacheilus fasciat us (Pr ako s o

  ., 2 0 1 6 ), ikan t a m b a kan

  Ost eochilus vit t at us

  Helost oma t emminckii

  (Jo ko

  et al

  ., 2 0 1 3 ), ikan m as rajad an u

  Cyprinus carpio

  (Rado na

  et al

  ., 2012), ikan nila BEST

  Oreochr omis nilot icus

  , dan nile m

    Co p yright @ 201 7, Jurn al Rise t Akuakult ur, e-ISSN 25 02-6534

  43 Jurnal Riset Akuakult ur, 12 (1), 2017, 41-48 Laju pert umbuhan harian

  et al ., 2016; Bart o n, 2002).

  et al

  ., 2013; Li

  et al

  ., 2012; dan Herrera

  et al

  ., 2 0 0 9 ). Ke g ia t a n b u d id a ya m e m b u t u h k a n o pt imalisasi padat t ebar sepanjang siklus hidup dari spesies yang dipelihara unt uk menghin dari akt ivasi sist em st res dan ko nsekuensi kerugian eko no mi (Jia

  Sint asan

  al

  Sin t a s an ik an se m a h yan g d ip e lih ar a d e n ga n perlakuan padat t ebar berbeda disajikan pada Gambar

  3. Nilai sintasan setiap perlakuan relatif t inggi (> 90%). Hasil penelit ian menunjukkan pada perlakuan padat t ebar 1 0 eko r/L mem iliki sint asan t ert inggi dengan nilai 95,55 ± 1,68% (P< 0,05).

  Nilai sint asan t ert inggi pada perlakuan padat tebar 1 0 e k o r/L (9 5 ,5 5 %) in i sa m a h aln ya d e n gan n ilai

  100 x t LnW LnW LPH t

    100 x N

  N SR t

   BMo BMd BMt

  ., 2016; Jo ko

  ., 2007), dan silver perch (Ro wland et al ., 2006). Nilai laju pert umbuhan bo bot harian yang diperoleh berbanding lurus dengan nilai pertumbuhan bobot yang didapat kan, semakin t inggi nilai pert umbuhan maka se makin b esar nilai laju pert u mb uhan harian yang d ih asilkan. Pada pe n elit ian in i d ip e ro le h n ilai laju pe rt umb uh an bo bo t t erb aik p ad a p erlakuan p ad at t ebar 10 eko r/L sebesar 9,80 ± 0,37%. Secara st at ist ik nilai in i berbeda nyat a (P< 0,05) dengan p erlakuan padat t ebar 15 eko r/L. Padat t ebar merupakan fakt o r pent ing yang harus dipert imbangkan dalam budidaya ikan. Be berapa st udi t e lah m engevaluasi pen garuh padat t ebar t erhadap pert umbuhan dan met abo lisme pada spesies ikan budidaya, t erut ama ikan-ikan lo kal (Kusmini et al ., 2017; Rahman et al ., 2016; Prako so et

  d i mana: LPH= laju p ertumbu han h arian (%/hari) W t = b o bo t rat a-rata ikan p ad a saat akh ir (g) W = bo bo t rata-rata ikan p ad a saat awal (g) t = lama p emelih araan (hari)

  EC 9 00 . Alkalinit as (m g/L), nit rat (mg/L), n it rit (m g/L), ke sad a h an (m g/L CaCO 3 ), d an TOM (

  Sintasan

  d i mana: SR = sin tasan (%) Nt = jumlah b enih awal p em elih araan (eko r) N = jumlah b enih akhir p em eliharaan (eko r)

  Bio m assa

  d i mana: BM = bio massa (g) BMt = bio m assa ikan p ad a akh ir p ene litian (g) BMd = b io m assa ikan mati se lam a p e nelitian (g) Bmo = bio m assa ikan p ad a awal p ene litian (g)

  Sebagai dat a pendukung dilakukan pengamat an ko ndisi air di akuarium pada hari kedua pemeliharaan (sehari sebelum penyifo nan) dengan selang t iga jam selama 24 jam. Paramet er suhu (°C), pH, dan o ksigen t e rlaru t (m g/L) d iu ku r lan gsu n g saat p e n gam at an menggunakan

  M ult i Paramet er Wat er Qualit y M et er

  Tot al organic mat t er ) (m g /L) d ia m at i d i la b o r at o r iu m Uji Ba la i

  et al

  Pen elit ian d an Pe ngem ban gan Bu d id aya Air Tawar, Bo go r yang sudah t erakredit asi ISO 17025:2008 (LP- 711 IDN).

  Dat a yan g d ip e ro le h ke m u d ia n d it ab u la si d an pro dukt ivit as (pert umbuhan, sint asan, dan bio massa) pada akhir penelit ian dianalisa dengan analisis varian (ANOVA) pad a selang kep ercayaan 95%. Perb edaan ant ar p erlaku an d ianalisis lan ju t de ngan u ji lan ju t Duncan menggunakan bant uan program SPSS versi 18. Unt uk dat a paramet er air dianalisis secara kuant it at if.

  HASIL DAN BAHASAN Performa Pertumbuhan

  Hasil penelitian selama 40 hari menunjukkan bahwa ikan semah pascalar va dengan kepadat an 10 eko r/L m em iliki p erfo rm a p ert u mb uh an bo bo t leb ih b aik (P< 0,05) dibandingkan dengan kepadat an 15 dan 20 eko r/L (Tabel 1). Nilai pert umbuhan panjang, bo bo t , dan laju pert umbuhan harian ikan semah pascalar va s e la m a p e n e lit ia n d is a jika n p a d a Ta b e l 1 d a n p e rt u m b u h a n p a n ja n g d an b o b o t se t iap 1 0 h a ri pemeliharaan dit ampilkan pada Gambar 1 dan 2.

  Perlakuan padat tebar memiliki pengaruh yang kuat pada pert umbuhan ikan, karena ruang dan makanan m e n ja d i s a la h s a t u fa k t o r ya n g m e m e n g a r u h i p e r t u m b u h an . Da ri n ilai p e r t u m b u h an ika n ya n g d ip e ro le h p ad a p e rlak u an p ad a t t e b ar 1 0 e ko r /L memiliki bo b o t badan lebih b esar 19,43% daripada perlakuan padat t ebar 15 eko r/L dan 11,97% daripada p e r la k u a n p a d a t t e b a r 2 0 e k o r /L. Be r d a s a r k a n p e n g a m a t a n s e la m a p e n e lit ia n , o p t im a ln ya pertumbuhan bo bo t pascalarva ikan semah pada padat t ebar 10 eko r/L diduga karena mampu memanfaat kan ru an g d a n m ak an a n d e n g an le b ih b a ik se h in g ga berdampak posit if pada pert umbuhan ikan, sedangkan rendahnya nilai pert umbuhan bo bo t yang dipero leh pada padat t ebar 15 dan 20 eko r/L diduga karena ruang me njad i se mpit se hingga me nghamb at ikan u nt uk t u m b u h o p t im a l. Pe n e lit ia n in i s e r u p a d e n g a n penelit ian yang dilakukan pada ikan uceng (Prakoso

  et al

  ., 2016), African cat fish (Co ulibaly

  BM   Co p yright @ 2 017 , Jurnal Riset Akuakultu r, e-ISSN 250 2-65 34 Produktivit as pascalar va ikan semah Tor douronensis ..... (Jojo Subagj a)

  Tabel 1. Pert umbuhan panjang, bo bo t , dan laju pert umbuhan harian ikan semah pascalar va selama 40 hari pemeliharaan

  0.1

  9 .2 9 ± 0.1 0 b

  9 .54 ± 0 .0 5 ab

  Padat t ebar ( Stocking densities ) Param et er pert um buhan Gr owth par am eter s

  10 ekor/L ( individul/L ) 15 ekor/L ( individul/L

  ) 20 ekor/L ( individul/L )

  0.15

  0.12

  0.1

  0.05

  0.15

  LPH b o b ot (%/har i) Specif ic growth rate of weight (%/day)

  0.2

  1

  10

  20

  30

  40 P

  a n ja n g ( L en g th ) (c m )

  Hari (

  Days

  9 .80 ± 0 .3 7 a

  0 .2 3 ± 0.0 4 a

  Table 1. Growt h of lengt h, weight and specific growt h rat e of mahseer post -larvae for 40 days of rearing

  1.1 7 ± 0 .04 1 .1 4 ± 0 .0 2 1 .1 2 ± 0 .0 2 Bo b o t akh ir Final body weight (mg )

  Gambar 1. Pert umbuhan panjang ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat t ebar berbeda

  Figure 1. Growt h of lengt h of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies Ke terang an ( Remarks ): An gka yan g d iiku ti huruf sup e rskrip yan g sama p ad a b aris yang sama men unjukkan tid ak ad anya p erbed aan nyata me nurut Uji

  Du ncan (P> 0,05 ) ( Numbers foll owed by t he same superscri pt let t er in t he same line i ndi cat es no signi ficant ly difference (P> 0.05 )

  ) 10 ekor/L

  1 0 individual/L 15 ekor/L

  15 individual/L 20 ekor/L

  2 0 individual/L Pan jang awal Initial lengt h

  (cm) 1.0 2 ± 0 .06 1 .0 2 ± 0 .0 6 1 .0 2 ± 0 .0 6 Bo b o t awal Initial body weight (mg )

  0.6 9 ± 0 .08 0 .6 9 ± 0 .0 8 0 .6 9 ± 0 .0 8 Pan jang akh ir Final length (cm)

  3 5 .0 0 ± 5 .2 9 2 8.3 3 ± 1 .1 5 31 .33 ± 0 .5 8 Pan jang mu tlak Absolut e length (cm)

  0 .2 7 ± 0 .0 5 a

  0 .15 ± 0 .0 4 a

  0 .1 2 ± 0 .0 2 a

  0 .1 0 ± 0.0 2 a

  Bo b o t mutlak Absolut e weight (mg )

  3 4 .3 1 ± 5 .29 a

  2 7 .6 4 ± 1 .1 6 b

  3 0 .6 4 ± 0 .5 8 ab

  LPH p anjan g (%/h ar i) Specif ic growth rate of length (%/day)

  0 .33 ± 0 .0 9 a

  ) Co p yright @ 201 7, Jurn al Rise t Akuakult ur, e-ISSN 25 02-6534

  45 Jurnal Riset Akuakult ur, 12 (1), 2017, 41-48 sint asan yang dipero leh pada penelit ian sebelumnya. Rado na

  20

  in ta sa n ( S u rv iv a l ra te ) (% )

  Hari (

  Days

  ) 10 ekor/L (individual/L) 15 ekor/L (individual/L) 20 ekor/L (individual/L)

  34.31

  27.64

  30.64

  5

  10

  15

  25

  30

  30

  35

  40

  1

  10

  20

  30

  40 B

  o b o t ( W ei g h t ) (m g )

  Hari ( Days )

  40 S

  20

  et al

  Figure 3. Survival rat e of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies

  . (2015) melapo rkan nilai sint asan pada pendederan ikan semah di akuarium ukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan kepadat an 80 eko r mencapai 96%. Rendahnya sint asan pada perlakuan padat t ebar 15 dan 20 ekor/L diduga jumlah kepadatan di atas bat as t o le ran si. Ke pad at an yan g t in ggi ce n d e ru n g akan membuat ikan mudah menjadi st res (Jia

  et al

  ., 2016; Rezeki

  et al

  ., 2013). Padat t ebar yang lebih banyak dapat mengakibat kan t erjadinya ko mpet isi baik dalam hal pakan dan pemanfaat an o ksigen t erlarut . Selain it u, menurut Kho lifah

  et al

  . (2008), padat t ebar yang t inggi akan menyebabkan t ingkat persaingan ruang g e r a k ya n g d a p a t m e n u r u n k a n s in t a s a n s u a t u o rganisme. Ikan-ikan yang memiliki fisik yang lebih kuat akan do minan dalam bersaing sehingga memiliki peluang yang lebih besar dalam mempero leh pakan yan g diberikan. Nilai sin t asan yan g dipero leh p ada

  Gambar 2. Pertumbuhan bo bo t ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat t ebar berbeda

  

Figure 2. Growt h of weigt h of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies

  Gambar 3. Sint asan ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat t ebar berbeda

  a b b

  10

  82

  84

  86

  88

  90

  92

  94

  96

  98 100

  1

  10 ekor/L ( individul/L ) 15 ekor/L ( individul/L ) 20 ekor/L ( individul/L ) Co p yright @ 2 017 , Jurnal Riset Akuakultu r, e-ISSN 250 2-65 34 Produktivit as pascalar va ikan semah Tor douronensis ..... (Jojo Subagj a)

  perlakuan padat t ebar t inggi (20 eko r/L) menunjukkan jarak kisaran yang lebih t inggi dibandingkan dengan perlakuan padat t ebar 10 dan 15 eko r/L.

  pemeliharaan dalam satu populasi memang sudah lebih b an yak diband in gkan d en gan pe rlakuan lain . Nilai b io m a ss a sa n ga t d ip e n g a ru h i o le h s in t a sa n d a n efisiensi dalam memanfaat kan pakan (Mulyadi et al ., 2010). Berdasarkan pengamat an yang dilakukan bahwa pemanfaatan energi pakan pada ikan semah pascalarva dengan kepadat an 10 eko r/L lebih efekt if dengan nilai pertumbuhan yang t ert inggi. Bio massa pada umumnya berbanding lurus dengan sint asan benih ikan uji.

  2 0 eko r/L ( 2 0 individual/L

  

1 5 eko r/L ( 1 5 individual/L ) 4 ,6 1 1 .6 7 ± 48 6 .4 7

a

  Biomass (m g)

1 0 eko r/L ( 1 0 individual/L ) 4 ,4 1 9 .1 2 ± 84 5 .0 2

a

  Stocking densities Bi om assa

  Table 3. The value of wat er qualit y during t he experiment Padat t ebar

  m e n in g k a t k a n a k t ivit a s m a k a n ik a n s e h in g g a Tabel 3. Nilai kualit as air selama penelit ian

  et al ., 2012; Mallya, 2007). Suhu air yang o pt imal akan

  Hasil p engu kuran ku alit as air se lama pen elit ian disajikan pada Tabel 3. Pengukuran ko ndisi air pada a k u a r iu m d ila ku k a n u n t u k m e n u n ja n g k e g iat a n p e m e lih a r a a n k a r e n a lin g k u n g a n m e m e n g a r u h i k e b e r h a s ila n d a lam p r o s e s b u d i d a ya t e r u t a m a pert umbuhan. Pert umbuhan sangat dipengaruhi o leh suhu, pH, o ksigen t erlarut , dan alkalinit as (Oliveira

  Kualitas Air

  Table 2. Post larvae biomass of mahseer for 40 days of rearing

  Bi om assa

  Tabel 2. Bio massa p ascalar va ikan se m ah set iap p erlakuan se lam a 40 h ari pemeliharaan

  3 ) 9 3 .0 -93 .5

TOM ( Total organic matt er ) (mg /L) 5 .1 0 -9.20

  ) (°C) 2 2 -26 p H 6 -7

Oksig en terlar u t ( Dissolved oxygen ) (mg /L) 5.3 1-6 .8

Alkalinitas (A lkalinit y ) (mg /L) 8 8 .4 -91 .1

Nitr it (N itrite ) (mg /L) 0 .01 4 -0.01 8

Nitr at (N itrat e ) (mg /L) 0 .7 6 -1.47

Kesad ahan (H ardness ) (mg /L CaCO

  Su h u ( Temperat ure

  Kisaran Range

  Vari abel (kual it as ai r) Variable (water quality)

  Ke terang an ( Remarks ): An gka yan g d iiku ti huru f sup e rskrip yang sama p ad a laju r yang sama menunjukkan tid ak ad anya p erb ed aan nyata m enurut Uji Du ncan (P> 0,05) ( Number s follow ed by t he same super scr ipt let t er in t he same line i ndicat es no si gni fi cant l y di fference (P> 0 .05 ) )

  Biomassa merupakan bo bo t semua ikan yang masih hidup selama akhir pemeliharaan. Parameter biomassa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 10 eko r/L (4.419,12 ± 845,02 mg) dan padat t ebar 15 eko r/L (4.611,67 ± 486,47 mg) menunjukkan hasil yang sama (P> 0,05) dan berbeda dengan perlakuan padat t ebar 20 eko r/L (6.995,78 ± 186,74 mg). Tin gginya n ilai bio massa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 20 eko r/L dikarenakan jumlah individu pada saat awal

  Bio massa ikan semah pascalar va yan g dipero leh selama 40 hari penelit ian disajikan pada Tabel 2. Nilai bio massa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 10 dan 15 eko r/L, secara st at ist ik menunjukkan nilai yang t idak berbeda nyata (P> 0,05) dan berbeda dengan perlakuan padat t ebar 20 eko r/L (P< 0,05).

  ) 6 ,9 9 5.7 8 ± 1 8 6 .7 4 b Co p yright @ 201 7, Jurn al Rise t Akuakult ur, e-ISSN 25 02-6534

  47 Jurnal Riset Akuakult ur, 12 (1), 2017, 41-48 mempercepat pert umbuhan . Secara umum nilai pa- ram et e r ku alit as air yan g t eru ku r (Tab e l 3 ) d ap at mendukung sint asan dan pro ses pert umbuhan ikan semah pascalar va yang dipelihara (Radona et al ., 2015; Su b ag ja

  Nept unus , 14(2), 152-158.

  under d ifferent st o cking densit ies.

  Fish and Shellfish Immunology

  , 55, 131-139. Jo ko , Muslim, & Taqwa, F. (2013). Pendederan lar va ikan t ambakan

  Helost oma t emmincki

  dengan padat t ebar berbeda.

  Jurnal Perikanan dan Kelaut an

  , 18(2), 59-67. Kho lifah, U., Trisyani, N., & Yuniar, I. (2008). Pengaruh padat t ebar yang berbeda t erhadap kelangsungan hid up dan pe rt umb uhan pada po likult u r ud ang windu

  Penaeus monodon

  dan ikan bandeng

  Chanos chanos

  pada hapa di t ambak Brebes-Jawa Tengah.

  Kiat , Ng Chi. (2004). The kings o f t he rivers Mahseer in Malayan an d t h e re gio n . In t e r se a Fish e r y, Selango r, Malaysia, 170 pp. Ku s m in i, I.I., Pu t r i, F. P. , & Ra d o n a , D. (2 0 1 7 ).

  Jia, R., Liu, B.L., Feng, W.R., Han, C., Huang, B., & Lei, J.L. (2016). St ress and immune respo nses in skin o f t urbo t

  Pert umbuhan dan sint asan pascalar va ikan lalawak

  Bar bonymus balleroides

  Vale n cie n n e s , 1 8 4 2 d i akuarium dengan kepadatan berbeda.

  Jurnal Iktiologi Indonesia , 17(1), Februari 2017. Siap t erbit .

  Li, D., Liu , Z., & Xie , C. (2 01 2). Effect o f st o cking densit y o n gro wt h and serumco ncent rat io nes o f t hyro id ho rmo nes and co rt iso l in Amur st urgeo n,

  Acipenser schrenckii .

  Fish Physiology Biochemist r y

  , 38, 511-520. Mallya, Y.J. (2007). The e ffect s o f disso lved oxygen o n fish gro wt h in aq u acu lt u re . UNU-Fish e rie s

  Training Pro gramme, 30 pp. Mulyadi, Usman, M.T., & Sur yani. (2010). Pengaruh frekuensi pemberian pakan yang berbeda terhadap p e rt u m bu h an d an ke lu lu sh id u p an b e n ih silais

  Ompok hypopht halmus .

  Terubuk , 38(2), 21-40.

  Scopht halmus maximus

  Aquacult ure Research , 40, 790-797.

  et al

  Pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster capit m e ra h Cher ax quadr icar inat us d ip e lih ara p a d a sist e m resirkulasi d e n gan ke p ad at an b e rb ed a.

  ., 2 0 1 3 ). Tid a k ad a p e rb e d aan yan g signifikan ant ara nilai kualitas air pada setiap perlakuan padat t ebar, hal ini dikarenakan penelit ian dilakukan secara t erko nt ro l di hat cheri.

  Ikan semah st adia pascalar va dengan padat t ebar 1 0 e k o r /L d ap a t m e m b e r ik a n p e rt u m b u h a n d a n sint asan yang o pt imal pada pemeliharaan selama 40 hari di akuarium.

  UCAPAN TERIM A KASIH

  Ucap a n t e rim a kas ih d ib e r ika n k e p a d a Bap ak Sudarmaji, Heppy Aprilistant o , dan mahasiswa praktek kerja lap an gan (PKL) Faku lt as Pe rikan an d an Ilm u Kelaut an Universit as Riau (Ro zi Ramadhani Put ra dan Mei Dinar Haloho ) at as bant uan t eknis yang diberikan.

  DAFTAR ACUAN

  Asih, S., Subagja, J., Krist ant o , A.H., Nugro ho , E., & Gust iano , R. (2011). Permo ho nan pelepasan ikan

  Tor soro

  hasil do mest ikasi. Naskah Akademik, Balai Penelit ian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar. Bo go r, 26 hlm. Asih, S., Subagja, J., Winarlin, & Widiyat i, A. (2004).

  Penguasaan t eknik pembenihan dan pembesaran ikan b at ak: p en ingkat an kualit as t elu r m elalu i perlakuan ho rmo nal pada penyunt ikan awal dalam berbagai do sis dan selang wakt u berbeda. Lapo ran Hasil Penelit ian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bo go r, hlm. 314-323. Bart o n, B.A. (20 02 ). St ress in fish es: a diversit y o f respo nse s wit h part icular re feren ce t o chan ges in circulat ing co rt ico st ero ids

  . Int egrat ed Compara- t ive Biology

  , 42, 517-525. Budiardi, T., Irawan, D., & Wahjuningrum, D. (2008).

  Jurnal Akuakult ur Indonesia , 7(2), 109-114.

  Mo reau t o high st o ck- ing densit y.

  Co ulibaly, A., Ouat t ara, I.N., Ko n e, T., N’Do uba, V., Sno eks, J., Bi, G.G., & Ko uamelan, E.P. (2007). First result s o f flo at ing cage cult ure o f t he African cat - fish Het erobranchus longifilis Valencien nes, 1840: Effect o f st o cking densit y o n sur vival and gro wt h rat es.

  Aquacult ure , 263, 61-67.

  Effe n d ie , M.I. (2 0 0 2 ). Bio lo gi p e r ikan an . Yaya san Pust aka Nusat ama. Yo gyakart a, 163 hlm.

  Har yo no , A., Tjakrawaidjaja, & Wahyudewant o ro , G.

  (2009). Pro ses do mest ikasi dan repro duksi ikan t amb ra yan g t elah langka men uju bu didayanya. Pusat Penelit ian Bio lo gi, LIPI Press. Jakart a, hlm. 2-15. He r m a w an , A.T., Is ka n d a r, & Su b h a n , U. (2 0 1 2 ).

  Pengaruh padat tebar terhadap kelangsungan hidup pert umbuhan lele dumbo

  Clarias gariepinus

  Burch di ko lam Kali Menir Indramayu.

  Jurnal Perikanan Kelaut an , 3(3), 85-93.

  He rrera, M., Vargas-Ch aco ff, L., Hach e ro , I., Ru iz- Jarabo , I., Ro diles, A., Navas, J.I., & Mancera, J.M.

  (2009). Physio lo gycal respo nses o f juvenile wedge so le

  Dicologoglossa cuneat a

  Olive ira, E.G., Pin he iro , A.B., Oliveira, V.Q., Ju nio r, A.R., Mo raes, M.G., Ro ch a, I.R., So usa, R.R., & Co p yright @ 2 017 , Jurnal Riset Akuakultu r, e-ISSN 250 2-65 34 Produktivit as pascalar va ikan semah Tor douronensis ..... (Jojo Subagj a)

  Co st a, F.H. (2012). Effect o f st o cking densit y o n t h e perfo rmance o f ju ven ile p iraru cu

  Effect o f st o cking densit y o n t he perfo rmance o f t h e Aust ralian fresh wat er silver perch

  Ost eochilus vit t at us di ko lam air t enang.

  Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelit ian Per ikanan dan Kelaut an. Seko lah Tinggi Pe rikanan , Jakart a, In- do nesia, hlm. 107-113.

  Rahman, M.M., Cho wdhur y, P., & Islam, M.S. (2016).

  Effect s o f st o cking densit y o n gro wt h an d pro - d u ct io n p e rfo rman ce o f mo n o se x male t ilap ia

  Oreochromis niloticus in eart hen po nds. Int ernational Journal of Fisheries and Aquat ic St udies

  , 4(3), 267- 271. Rezeki, S., Hast ut i, S., & Elfit asari, T. (2013). Uji co ba bu didaya n ila Larasat i di keramb a jaring apu ng d e n g a n p a d a t t e b a r b e r b e d a .

  Jur nal Sai n t ek Perikanan , 9(1), 29-39.

  Ro wland, S.J., Mifsud, C., Nixo n, M., & Bo yd, P. (2006).

  Bidyanus bidyanus

  Or eochr omis nilot icus

  .

  Aquacult ure , 253, 301-308.

  Subagja, J., Radona, D., Cahyant i, W., & Asih, S. (2013).

  Pembenihan Ikan semah

  Tor douronensis . Val. 1842.

  Lapo ran t eknis p ene lit ian APBN BPPBAT Bo go r.

  Unpublished .

  Wede meyer, G. (2001). Fish hat cher y managem ent .

  yan g dipe lihara secara po likult ur d en gan ikan n ilem

  Padat t e bar ikan n ila

  Arapaima gigas

  ex sit u .

  in cages.

  Aquacult ure , 370, 96-101.

  Pawart ining, Y., Kadarini, T., Rusmaedi, & Subandiyah, S. (20 03 ). Pe ngaruh padat p en eb aran t e rh ad ap pert umbuhan dan sint asan dederan ikan nila Gift

  Oreochromis nilot icus di ko lam. Jurnal Ikt iologi Indo- nesia

  , 3(2), 63-66. Pr a k o s o , V.A. , At h -t h a r, M. H. F. , Su b a g ja , J., &

  Krist ant o , A.H. (2016). Pert umbuhan ikan uceng

  Nemacheilus fasciat us

  dengan padat t ebar berbeda dalam lingkungan

  J. Ris. Akuakult ur

  st rain rajadanu pada pendederan di ko lam air t enang. Berit a Biologi , 11(2), 161-166. Rado na, D., Prako so , V.A., & At h-t har, M.F.H. (2011).

  , 11(4), 355-362. Rado na, D., Subagja, J., & Arifin, O.Z. (2015). Perfo rma repro duksi induk dan pert umbuhan benih ikan To r hasil persilangan

  Tor soro

  dan

  Tor douronensis

  secara resipro kal.

  J. Ris. Akuakult ur , 10(3), 335-343.

  Ra d o n a , D., As ih , S., & Hu w o yo n , G.H. (2 0 1 2 ).

  Opt imalisasi kepadat an benih ikan mas

  Cyprinus carpio

  Seco nd edit io n. American Fisheries So ciet y. New Yo rk, 751 pp. Yo h ane s, & De de . (2 0 1 6 ). Ikan rin gau d an se m ah m e m ilik i p o t e n s i e k s p o r. www.t h e t a n ju n gp u rat im e s.co m . Dia kse s p ad a t anggal 21 Februari 2017 pukul. 08.13 WIB.