PAI 3 SPI kelompok 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehadiran Islam menjadi cahaya yang terang bagi segenap penjuru alam di
muka bumi, menjadikan Islam sebagai Ideologi yang terkalahkan oleh agama
yang lain dikarnakan perintah Allah bagi para Rasul untuk menyampaikan
Risalahnya di tengah-tengah mereka. Pada tahun 689 Masehi, Raja Recaredo
menjadikan agama katolik sebagai agama resmi di Spanyol. Namun seiring
berjalannya waktu yang panjang, pada sekitar abad ke 8 Masehi maka Islam
mulai mendatangi dataran Eropa sebagai sasarana dakwah Islam yang
merupakan bagian dari ekspansi dari perjuangan bani umayyah yang mulai
saat itu juga (711) M, Spanyol mulai menjadi wilayah kekuasaan Islam.
Setelah menjadi wilayah kekuasaan Islam Spanyol maka disana mulai
diangkat para Wali dan Gubernur yang diangkat langsung oleh para penguasa
Khilafah Bani Umayah I yang berpusat di Damaskus saat itu. Dengan
berkembangnya Islam di wilayah Spanyol maka spanyol mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, baik politik,
ekonomi, teknologi dan lain sebagainya. dari keberhasilan yang pesat ini
sehingga sampai-sampai orang-orang Eropa mengakui kehebatan Islam dan
banyak mempelajari ilmu pengetahuan yang berasal dari Islam.

Eropa semenjak kejayaannya melalui Islam maka Spanyol menjadi
peradaban yang sangat penting bahkan di periode klasik, Spanyol menjadi
salah satu pusat peradaban Islam yang sangat penting sehingga posisi Eropa
yang sangat gersang dengan Ilmu menjadi sebuah peradaban yang
berkembang dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tentu hal ini di bawah
pengawasan kekuasaan Islam pada saat itu.

1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuknya islam ke spanyol?
2. Bagaimana perkembangan islam di spanyol?
3. Bagaimana kontribusi dunia intelektual muslim ke barat?
4. Bagaimana hubungan antara spanyol islam dengan dinasti Abbasiyyah?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses masuknya islam ke spanyol.
2. Mengetahui perkembangan islam di spanyol.
3. Mengetahui kontribusi dunia intelektual muslim ke barat.
4. Mengetahui hubungan antara spanyol islam dengan dinasti Abbasiyyah.
D. Sistematika Penulisan

-

BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika
penulisan

-

BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan dari rumusan masalah

-

BAB III PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam ke Spanyol
Seiring semakin maju dan berkembangnya wilayah Islam di berbagai
wilayah kekuasaannya nampaknya Islam tidak menyia-nyiakan kondisi ideal ini.
Kematangan berfikir dan keyakinan terhadap agamanya justru semakin menancap
dalam benak kaum muslimin untuk semakin mengembangkan cita-cita agamanya
yakni menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.
Sebelum taklunya Spanyol oleh kekuasaan Islam, umat Islam terlebih
dahulu telah menguasai wilayah Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah
satu provinsi dari Khilafah Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika
Utara terjadi semenjak zaman Khalifah Abdul Malik. Yang dipipmpin oleh
seorang Gubernur yakni Husna’ Ibnu Nu’man kemudian digantikan oleh Musa
Bin Nusyair. Dari kondisi ini nampaknya umat Islam mulai berfikir untuk
melakukan ekspedisi yang jauh lebih besar lagi yakni untuk dapat menaklukan
Spanyol1 Sehingga dapat kita pahami bahwa kekuasaan Islam di Afrika Utara
sesungguhnya menjadi batu loncatan bagi berjalannya ekspedisi Islam ke Spanyol.
Dalam penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dikatakan
paling berjasa memimpin satuan pasukan ke wilayah tersebut. Mereka adalah
Thariq Bin Malik, Thariq Bin Ziyad, dan Musa Bin Nusair2
Thariq Bin Ziyad lebih dikenal sebagai penakluk spanyol, karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata, pasukan yang sangat besar dari

Thariq Bin ziyad yang berasal dari suku Barbar yang didukung oleh musa ibn
Nushair sedang sebagiannya lagi adalah berasal dari orang-orang Arab yang
dikirim oleh khalifah Al-Walid, pasukan yang dipimpin oleh Thariq Bin Ziyad ini

1

Supriyadi M.Ag., Sejarah Peraban Islam. Bandung : pustaka setia, 2008, h.
117
2
Drs. Samsul Munir, M.A., Sejarah Peraban Islam. Jakarta : Amzah, 2009, h.
166

3

kemudian menyebrangi selat di bawah pimpinannya 3 Selat iru adalah selat yang
berada diantara Maroko dan benua Eropa.
Sejarah mencatat bahwa panglima Thariq setelah seluruh pasukan
mendarat di wilayah tersebut, membakar seluruh alat penyeberangan atau kapal
mereka. Kemudian Ia mengucapkan pidato singkat yang sangat terkenal dalam
sejarahnya:”’aduwwu amamakum wal bahru wara’akum fakhtar ayyuma syi’tum”

(musuh di depan kamu, lautan dibelakang kamu, silahkan mana yang kamu
kehendaki).4
Jumlah pasukan yang dipimpin oleh Thariq Bin Ziyad mencapai 12.000
orang pasukan. Dalam perlawanannya King Roderick maju dengan pasukan yang
jauh berbeda dengan pasukan kaum muslimin yakni berjumlah 100.000 orang,
pada akhirnya King Roderick tewas ditempat peperangan sedangkan pasukan
kaum muslimin mengalami kemenangan. Setelah kaum muslimin mengalami
kemenangan atas perlawanan Raja Roderick maka Thariq dan pasukannya terus
menaklukan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibu kota
kerajaan Gotick saat itu).
Kedatangan Islam membawa kultur baru yang memperkaya spanyol pada
umumnya. Oleh karena itu spanyol menjadi salah satu peradaban dunia,
mengimbangi kejayaan Khilafah Bani Umayyah di Damsyik (Damaskus) dan
Khilafah Abasiyah di Bagdad. Tak salah apabila dikatakan Andalusia turut
berperan merintis jalan menuju zaman Renesains di Eropa. Semanjak jatuhnya
Spanyol ke tangan Islam maka mulai saat itu politik Spanyol berada di bawah
kekuasaan Khalifah Bani Umayyah.5
Ada dua faktor yang memudahkan Islam masuk ke Spanyol saat itu yakni faktor
internal dan faktor eksternal.
Faktor eksternal yakni faktor yang terjadi pada wilayah Spanyol itu

sendiri. Pada saat kaum muslimin melakukan penyerangan ke wilayah Spanyol
kondisi wilayah itu dalam kondisi yang sangat lemah dan menyedihkan. Pasalnya
3

Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Rajawali Pers, 2011,
h. 89
4
Drs. Samsul Munir, M.A, Op.Cit., h. 162
5
supriyadi, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2008, h.
118

4

wilayah ini dalam kondisi yang carut marut dalam kenegaraannya, baik dari aspek
sosial, politik, dan ekonomi, benar-benar dalam kondisi yang sangat
memperihatinkan. Secara politik spanyol terkoyak-koyak dan terbagi dalam
beberapa negeri kecil. Selain itu pula penguasa Gotick yang berkuasa saat itu di
Spanyol sangat tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu
yang dianut oleh para penguasa yaitu aliran monofisit. Terlebih parah lagi adalah

kepada agama Yahudi yang saat itu adalah Agama terbesar di wilayah Spanyol.6
Adapun faktor internalnya adalah kondisi para penakluk dari kubu kaum
muslimin baik dari para penguasa, para tentara dan para prajurit Islam yang luar
biasa dalam melakukan futuhat terhadap Negeri-Negeri yang menjadi sasaran
utamanya, selain itu pasukan kaum muslimin adalah pasukan yang cerdas dan
berani dalam menaklukan negeri lain, yang tak kalah penting adalah ajaran Islam
yang agung yang mereka tunjukkan baik dari sikap toleransi, persaudaraan dan
tolong menolong sehingga memudahkan Islam diterima oleh masyarakat spanyol.7
B. Perkembangan Islam di Spanyol
Sejak pertama kali di tanah sponyol hingga jatuhnya kerajaan islam di
sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih
dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui umat islam di spanyol itu
dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:
1.

Periode pertama (711-755M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang terpusat di Damaskus. Pada
periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara
sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi, baik dari dalam maupun

dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara
elite penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di
samping itu, terdapat perbedaan pandangan antara Khalifah di Damaskus
dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Masing-masing
mengaku bahwa merekalah yang paling berhak menguasai daerah

6
7

Ibid., h. 162
Ibid.,h. 168

5

Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan
pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal
ini ada hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama antara Barbar asal
Afrika Utara dan Arab. Di dalam etnis Arab sendiri terdapat dua
golongan yang terus-menerus bersaing yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan

Arab Yamani (Arab Selatan). Perbedaan etnis ini sering kali
menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figure.8
2.

Periode kedua (755-912M)
Pada masa ini Spanyol berada di bawah pemerintahan Khalifah
Abbasiyah di Baghdad. Amir pertamanya adalah Abdurrahman yang
memasuki Spanyol pada tahun 138 H/755 M dan diberi gelar
Abdurrahman Ad-Dakhil, beliau adalah keturunan dari Bani Umayyah.
Selanjutnya Abdurrahman berhasil mendirikan Khilafah Bani Umayyah.
Pada periode ini kemajuan yang pesat diperolehnya baik dalam bidang
politik maupun peradabannya, kemudian beliau mendirikan Masjid
Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.

3.

Periode ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa yang diberi
gelar Khalifah, pemerintahan ini diperintah oleh tiga Khalifah besar yakni
: Abd Al-Rahman Al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M), dan

Hisyam II (976-1009 M). Pada masa ini spanyol juga mencapai kejayaan
yang menyaingi kejayaan Daulah Abbasiyah di Bagdad. Misalnya Abd
Al-Rahman Al-Nasir mendirikan Universitas Cordova. Pada tahun 1013
M, dewan menteri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan
Khalifah, ketika itu Spanyol sudah terpecah kedalam beberapa Negeri
kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.9

4. Periode Keempat (1013-1086M)
8

http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/sejarah/allsub/159/perkembanganislam-di-spanyol.html
9
Badri Yatim, Op, Cit., h. 97

6

Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara
kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-mulukuthThawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Sevile, Cordov

a,


Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar adalah Abbadiyah di seville. Pada
abad ini umat islam di spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern.
Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada diantara pihak-pihak yang
bertingkai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat
kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik islam itu, untuk
pertama kalinya, orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil
inisiatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak stabil namun,
kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana- istana
mendorong para sarjana dan sastawan untuk mendapatkan perlindungan
dari istana ke istana lainnya.
5. Periode kelima (1086-1248M)
Pada periode ini, Spanyol islam meskipun masih terpecah dalam
beberapa Negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu
kekuasaan dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahidiun
(1146-1235 M). dinasti Murobithun pada mulanya adalah sebuah gerakan
agama yang didikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun
1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di
Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas “undangan” penguasa-penguasa
islam di sana yang tengah memikul beban berat perjuangan
mempertahankan

negeri-negerinya.

Dari

serangan-serangan

orang

Kristen. Pada tahun 1143 M kekuasaan dinasti ini berakhir baik di Afrika
Utara maupun di Spanyol dan digantikan oleh dinasti Muwahhidun. Pada
masa Muwahhidun yang didirikan oleh Muhammad ibn Tumart. Dinasti
ini datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd Al-Mun”im. Antara tahun
1114 M dan 1154 M, kota-kota muslim penting, Cordova, Almeria, dan
Granada, jatuh ke bawah kekuasaannya. Untuk jangka beberapa dekade,
dinasti ini mengalami banyak kemajuan. Kekuatan-kekuatan Kristen
dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak lama setelah itu, Muwahhidun

7

mengalami keambrukan. Pada tahun1212m, tentara Kristen memperoleh
kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahn-kekalahan yang
dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih meninggalkan
Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. Dalm kondisi
demikian, umat islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan
Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan
penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. Seluruh Spanyol
kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.10
6. Periode keenam (1248-1492 M)
Periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah pimpinan Bani
Ahmar. Pada pemerintahannya peradaban Islam mengalami kemajuan
kembali. Namun pemerintahannya secara politik hanya menguasai
wilayah yang kecil. Kekuatan ini pun berakhir karena adanya perselisihan
orang istana dalam merebut kekuasaan.11
C. Kontribusi Dunia Intelektual Muslim ke Barat
1. Kemajuan Intelektual
a) Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang
sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai
jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan YunaniArab ke Eropa pada abad ke-12. minat terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn
Abd al-Rahman (832-886 M).
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol
adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal
dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang kedua adalah Abu Bakr ibn

10
11

Ahmad Syalabi,op.cit.hlm 76.
http://www.slideshare.net/3ka/sejarah-perkembangan-islam-di-spanyol

8

Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah dusun kecil di sebelah
timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang
pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam
Islam, yaitu Rusyd dari Cordova.12
Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu
Sina

(Avicenne)

mengenai

kedokteran.

Diahir

abad

ke-13

diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih luas dan
lebih tebal dari Al-Qanun.13
b) Sains
Abbas ibn Fama termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi.
Ia orang yang pertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu.
Ibrahim ibn Yahya al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia
dapat

menentukan

waktu

terjadinya

gerhana

matahari

dan

menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong
modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintangbintang. Ahad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obatobatan. Umi al-Hasan bint Abi Ja’far dan saudara perempuan alHafidzh adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat
melahirkan banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (11451228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan
Sicilia dan Ibn Bathuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai
Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun (1317-1374 M) menyusun
riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dart Tum adalah perumus
filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di
Spanyol yang kemudian pindah ke Afrika.
c) Musik dan kesenian
12

Dr.Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003,
hlm 101
13
Dr. Mustafa As-Siba’i,Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok.Gema Insani
Press, Jakarta : 1993, hlm 49.

9

Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki
Zaryab. Setiap kali diadakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu
tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai
pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anakanaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
d) Bahasa dan sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam
pemerintahan Islam di Spanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam
bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa yaitu
Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah, Ibn Huruf, Ibn Al-Hajj,
Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan alGharnathi.14
e) Ilmu agama
Tidak hanya bidang Tafsir namun juga Fiqhi, umat Islam di
Spanyol dikenal sebagai penganut madzhab Maliki, madzhab ini
kemudian dikembangkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahman yang
selanjutnya dikembangkan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qodhi pada
masa Hisyam Ibn Abd Rahman. Adapun kitab Fiqhi yang sangat
monumental yang masih menjadi salah satu rujukan dalam lapangan
hukum Islam sampai saat ini bahkan wilayah Indonesia yakni kitab
Bid’ayatul Mujtahid kitab tersebut adalah karya Ibnu Rusyd.15
2. Kemegahan pembangunan fisik
Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan
irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat
untuk

konservasi.

Pengaturan

hydrolik

itu

dibangun

dengan

memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol
Noria). Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah
14

Dr.Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003,
hlm 103
15
Supriady, M.Ag., Op.Cit, h. 122

10

pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana,
masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang megah
adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa,
tembok Toledo, istana al-Makmun, mesjid Seville dan istana al-Hamra
di Granada.
3. Faktor-faktor pendukung kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya
penguasa-penguasa

yang

kuat

dan

berwibawa,

yang

mampu

mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd al-Rahman
al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith dan Abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh
kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatankegiatan ilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.
D. Hubungan Antara Spanyol Islam Dengan Dinasti Abbasiyyah
Dinasti Abbasiyah mewarisi imperium dari Dinasti Umayyah. Hasil
besar yang telah dicapai oleh dinasti Abbasiyah dimaungkinkan karena
landasanya

telah

dipersiapkan

oleh

Umayyah

dan

Abbasiyah

memanfatkannya.
Pada

tahun

750

M,

Kekhalifahan

Umayyah

digantikan

oleh

Kekhalifahan Abbasiyah, yang membunuh semua anggota dinasti Umayyah,
kecuali satu orang. Abbasiyah kurang tertarik pada pesisir Laut Tengah
dibandingkan Umayyah, dan mereka lebih berfokus pada dataran Irak dan
Iran, dan tidak terlalu memperhatikan daerah pesisir seperti Israel, Suriah,
Lebanon, dan Mesir. . Pada tahun 762 M, Abbasiyah memindahkan ibukota
dari Damaskus di Suriah ke Baghdad di Irak.
Anggota dinasti Umayyah yang selamat melarikan diri dari Damaskus
dan menyeberangi Laut Tengah menuju Spanyol. Di sana dia mendirikan

11

Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Dia dan keturunannya memerintah Spanyol
untuk waktu yang lama.16
Pada masa Dinasti Abbasiyah, Islam juga pernah berjaya di Eropa.
Namun, menurut Finer, S E (1999-01-01) dalam The History of Government
from the Earliest Times:Volume II, pada akhir abad kedelapan Dinasti
Abbasiyah terasing dan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan atas AlAndalus (Spanyol) dan Maghreb (Maroko). Kekuatan politik para khalifah
sebagian besar berakhir dengan munculnya Buwaihi dan Turki Saljuk.17

16

https://id.wikibooks.org/wiki/Islam_Abad_Pertengahan/Sejarah/Abbasiyah.
http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/16/02/14/
o2jc911-jatuh-bangun-kekuasaan-islam-di-eropa,
17

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M. melalui jalur
Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang disebut dengan Spanyol di ujung
selatan benua Eropa, masuk kedalam kekuasaan dinasti bani Umayyah semenjak
Tariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nushair gubernur Qairuwan, mengalahkan
pasukan Spanyol pimpinan Roderik Raja bangsa Gothia (92 H/ 711 M). Spanyol
diduduki umat Islam pada zaman kholifah Al-Walid (705-715), salah seorang
khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Periodisasi perkembangan Islam di Andalusia terbagi enam periode yaitu
masa perintisan (711-755 M), masa pembangunan peradaban (755-912 M), masa
keemasan (912-1013 M), masa dinasti kecil (1013-1086 M), masa kekuasaan
Islam dari Afrika Utara, dengan rentang waktu 1086-1248 M, dan masa dinasti
bani Ahmar atau Nasar, dalam rentang waktu 1248-1492 M.
Kemajuan peradaban itu dipengaruhi oleh kemajuan intelektual yang di
dalamnya terdapat ilmu filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, begitu juga
dengan bahasa dan sastra, dan kemegahan pembangunan fisik
B. Saran
Penyusun menyarankan kepada para pembaca dari berbagai kalangan
khususnya Mahasiswa dan generasi penerus Ummat bahwa belajar dari masa lalu
merupakan sesuatu yang perlu dilakukan. Dari uraian di atas dapat mengambil
pelajaran bahwa Muslim yang sejati harus berusaha dengan maksimal agar bisa
membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Maka ummat Islam harus siap
menghadapi tantangan zaman dengan bekal pemahaman Tsaqofah-Tsaqofah Islam
yang luas dan kuat, senantiasa aktif dalam da’wah memperjuangkan Islam serta
siap menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan individu, masyarakat dan
negara.

13

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi M.Ag. 2008. Sejarah Peraban Islam. pustaka Setia. Bandung.
Drs. Munir, Samsul M.A. 2009. Sejarah Peraban Islam. Amzah. Jakarta.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT: Gravindo Persada : 2003
As-Siba’i Mustafa, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok. Gema Insani Press,
Jakarta : 1993
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/sejarah/allsub/159/perkembanganislam-di-spanyol.html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.21
http://www.slideshare.net/3ka/sejarah-perkembangan-islam-di-spanyol, Diakses
pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.10
https://id.wikibooks.org/wiki/Islam_Abad_Pertengahan/Sejarah/Abbasiyah,
Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.24
http://www.republika.co.id/berita/koran/islam-digest-koran/16/02/14/o2jc911jatuh-bangun-kekuasaan-islam-di-eropa, Diakses pada tanggal 21 Mei 2017 pukul
21.35

14