BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf pada Anak Usia 5–6 Tahun dengan Metode Bermain Kartu Huru

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
Penelitian ini dilakukan di PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong
sekolah tersebut beralamat di Nglangak RT 01, Kelurahan Kwangen,
Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Letak
PAUD Terpadu Zaki’s Club berada dipinggir jalan raya, sehingga sangat
strategis tetapi juga harus berhati – hati dalam mengawasi anak.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pada kelompok B PAUD
Terpadu Zaki’s Club Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 13
anak, yaitu 7 anak laki – laki dan 6 anak perempuan.
Tabel 4.1 Jumlah Anak Didik Kelmpok B PAUD Terpadu Zaki’s
Club Berdasarkan Jenis Kelamin

p

Jenis Kelamin


F
6

%
46%

L
Jumlah

7
13

54%
100%

3. Sarana Prasarana
PAUD Terpadu Zaki’s Club memiliki gedung terdiri dari 2 lantai,
memiliki 5 ruang kelas, yang terdiri dari kelas apel (kelompok B), kelas
melon (kelompok A), kelas anggur, kelas mangga, kelas belimbing yang
ketiganya merupakan kelompok bermain (KB), 2 kamar mandi, dan halaman

sekolah. Sarana dan prasarana sudah memadai dan diatur sedemikian rupa
menyesuaikan kondisi halaman sekolah, khususnya outdoor seperti ayunan,

28

jungkat – jungkit, papan luncur, bola dunia, mangkuk putar, dan papan titian
yang dapat digunakan anak untuk bermain.

4.2 Deskripsi Pra Siklus
Kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum penelitian tindakan kelas
dilakukan. Berdasarkan hasil observasi di kelas yang telah dilakukan di
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong menunjukkan bahwa
kemampuan anak dalam mengenal huruf masih kurang dan belum optimal,
khususnya dalam aspek keaksaraan. Hal tersebut dapat dilihat ketika anak masih
merasa bingung untuk membedakan huruf dengan bentuk dan bunyi yang hampir
sama. Sebagai contoh ketika guru menunjukkan beberapa macam huruf (b, d, p, q,
m, w, v, f, n, x, y, s, z) kepada anak dan meminta anak untuk menyebutkan huruf
tersebut anak selalu terbalik menyebutkan huruf dan ragu – ragu menjawabnya.
Anak juga kesulitan saat diminta menyebutkan huruf depan dari nama benda
ataupun gambar. Misalnya ketika guru membawa benda atau gambar “ikan”

kemudian anak diminta untuk menyebutkan huruf depan dari gambar tersebut
anak masih kesulitan.
Berikut kondisi awal yang diperoleh melalui observasi Prasiklus dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Huruf Pra siklus
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong
kriteria
Baik ≥ 7
Cukup 5 - 6
Kurang 3 - 4
total

Jumlah anak
2
3
8
13

%
15,40%

23,07%
61,53%
100

29

Grafik 4.1 Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Huruf Pra Siklus
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong

Pra Siklus
61.53%

23.07%
15.40%

baik

cukup

kurang


Dari grafik 4.1 di atas dapat diketahui bahwa prosentase hasil belajar
menunjukkan kemampuan anak mengenal huruf kelompok B yang berkategori
kurang 61,53%, kategori cukup 23,07%, dan yang berkategori baik 15,40%. Hal
ini menunjukkan bahwa indikator yang diinginkan belum tercapai.

4.3 Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, yaitu pada hari
Senin tanggal 14 November 2016 dan hari Rabu tanggal 16 November 2016
dengan tema tanaman dan sub tema tanaman hias. Pada siklus I, peneliti
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema tersebut kemudian
dikaitkan dengan indikator yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengenal
huruf dengan media kartu huruf. Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama
proses pembelajaran pada siklus I adalah tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.

30

4.3.1


Tahap Perencanaan
Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Tahap
tindakan Siklus I yaitu:
a. Peneliti

melakukan

analisis

kurikulum

untuk

mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
c. Menyiapkan ruang kelas yang mendukung pembelajaran
d. Menyiapkan media yang akan digunakan, yaitu kartu huruf

e. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak dan
kegiatan pembelajaran
4.3.2

Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang
telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu oleh guru
kelompok B. Tahap pelaksanaan pada Siklus I yaitu terdiri 2 pertemuan.

4.3.3

Pelaksanaan Siklus 1
a. Proses Pembelajaran Pertemuan I
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 14
November 2016 dengan tema tanaman dan sub tema tanaman hias.
Pertemuan dilaksanakan pada pukul 07.30-11.00 WIB. Pertemuan diawali
dengan upacara yang rutin dilakukan setiap hari senin selama kurang lebih
15 menit, setelah upacara kemudian melakukan aktifitas fisik yaitu senam
bersama di halaman sekolah yang dilakukan kurang lebih 15 menit,

sebelum anak–anak masuk kelas guru mempersilahkan anak ke kamar
mandi untuk buang air kecil sebelum masuk kelas dan mulai kegiatan.
Setelah masuk kelas, anak diposisikan duduk melingkar untuk kegiatan
pembukaan yaitu salam, berdoa, membaca hadist (surat – surat pendek,
seperti surat Al-Adiyat, hadist malu, hadist berkata baik dan doa
31

bercermin), presensi dilakukan dengan memanggil anak satu persatu dan
meminta anak maju ke depan untuk menuliskan namanya di whiteboard.
Setelah itu apersepsi tentang sub tema tanaman hias dan menanyakan
keadaan anak, siapa temannya yang tidak masuk, dan menghitung jumlah
teman yang masuk kemudian dilanjutkan kegiatan mengenal huruf
menggunakan kartu huruf.
Guru menjelaskan kegiatan mengenal huruf melalui 3 kegiatan
yaitu menyebutkan simbol huruf, mengenal suara huruf awal dari nama
benda/gambar, dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
Selanjutnya guru mengajak anak untuk membuat kesepakatan bersama
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam hal ini anak-anak
antusias mengikuti kegiatan dalam pembelajaran. Guru membagi anak
menjadi 3 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara

memanggil nama anak. Pada kegiatan inti guru memberikan

dengan

mengenalkan huruf-huruf. Beberapa anak antusias menjawab pertanyaan
dari guru. Guru memberikan penjelasan bahwa kegiatan hari ini anak-anak
akan diajak bermain kartu huruf. Setelah anak – anak siap dan dapat
terkondisikan, guru mempersilahkan anak untuk mengerjakan tugasnya.
Karena masih tahap awal, anak masih membutuhkan banyak bimbingan
dalam menggunakan kartu huruf yang harus digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

Peneliti

dan

guru

kelompok


mendampingi

dan

membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan.
Kegiatan pertama (kelompok satu) adalah menyebutkan simbol
huruf yang dikenal: sebelum anak mulai mencari huruf, kartu huruf
dikocok/diacak terlebih dahulu, disebar dengan ditelungkupkan kemudian
guru meminta anak satu persatu mengambil 15 kartu huruf, setelah itu
anak membuka kartu huruf dan menyebutkan simbol huruf yang ditunjuk
guru. Saat kegiatan berlangsung anak masih asik bermain sendiri dengan
temannya, anak juga masih kesulitan menyebutkan huruf.
32

Kegiatan kedua (kelompok kedua) adalah mengenal suara huruf
awal dari nama benda/gambar. Kegiatan kedua ini berupa lembar kerja
yang harus dikerjakan anak. Kegiatannya yaitu dengan memberi tanda (X)
pada gambar tanaman hias (bunga) yang huruf awalnya sama. Sebelum
mengerjakan kegiatan ini, terlebih dahulu guru menjelaskan materi
misalnya gambar pertama adalah bunga “mawar”, guru bertanya bunga

mawar huruf depannya apa, lalu selain bunga mawar bunga apa lagi yang
mempunyai huruf depan sama. Anak masih kesulitan dengan kegiatan
yang diberikan, anak masih kebingungan sehingga masih membutuhkan
banyak bantuan untuk menyelesaikan kegitan tersebut.
Kegiatan ketiga (kelompok tiga) adalah memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk huruf. Kegiatannya adalah mencari huruf yang
hilang dari nama tanaman. Misalnya “lidah buaya” lalu huruf yang
dihilangkan adalah huruf “d dan b”, maka anak mencari huruf kemudian
ditempelkan pada kata yang hurufnya hilang. Pada kegiatan ini banyak
anak yang kesulitan dan kebingungan, karena ketika kegiatan dijelaskan
anak-anak asik berbincang dengan temannya dan bercanda.
Setelah semua anak selesai melaksanakan 3 kegiatan yang
disediakan kemudian guru mengkondisikan anak untuk duduk melingkar,
lalu guru meminta anak satu persatu secara bergantian untuk menyebutkan
simbol huruf, menyebutkan huruf awal dari nama benda/gambar. Dengan
demikian guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
Kemudian anak dipersilahkan cuci tangan, membaca doa sebelum makan,
makan bersama dan bermain bebas. Anak – anak istirahat selama 30
menit, setelah puas bermain anak masuk kelas, duduk melingkar membaca
doa setelah makan. Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi dengan
tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru menanyakan
bagaimana perasaan anak setelah belajar menggunakan kartu huruf dan

33

apakah anak mau mengulanginya pada hari berikutnya. Setelah selesai
anak diajak untuk bernyanyi kemudian diakhiri dengan doa dan salam.
Tabel 4.3 Analisis Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Pertama
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club
Kriteria
frekuensi
%
Baik ( B ) ≥ 7
3
23,07 %
Cukup ( C ) 5-6
2
15,40 %
Kurang ( K ) 3-4
8
61,53 %
Total
13
100%
Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus I pertemuan pertama
dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 3 anak (23,07%), kategori nilai cukup 2 (15,40%) dan kategori
nilai kurang 8 (61,53%).
Grafik 4.2 Analisis Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Pertama
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club

Siklus I Pertemuan I
61.53%

23.07%
15.40%

Baik

Cukup

Kurang

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus I pertemuan pertama
dapat dilihat pada grafik 4.2 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 3 anak (23,07%), kategori nilai cukup 2 (15,40%) dan kategori
nilai kurang 8 (61,53%).
b. Proses Pembelajaran Pertemuan kedua siklus 1
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 16 November 2016
dengan tema tanaman dan sub tema tanaman hias. Pertemuan

34

dilaksanakan pada pukul 07.00-11.00 WIB. Kegiatan awal dimulai dengan
aktivitas senam dengan menggunakan irama musik di halaman sekolah,
setelah senam selesai anak dipersilahkan ke kamar mandi bagi anak yang
ingin ke kamar mandi sebelum masuk kelas dan mulai kegiatan. Setelah
masuk kelas, anak diposisikan duduk melingkar untuk kegiatan
pembukaan yaitu salam, berdoa, membaca hadist (surat – surat pendek,
seperti surat Al-Adiyat, hadist malu, hadist berkata baik dan doa
bercermin), presensi seperti biasa anak dipanggil namanya kemudian
menuliskannya di whiteboard, menanyakan kabar anak, apakah anak
belajar dirumah, dan apakah anak sudah mengenal banyak huruf,
dilanjutkan apersepsi tanya jawab tentang tanaman hias. Kegiatan
selanjutnya guru mengajak anak untuk membuat kesepakatan selama
proses pembelajaran berlangsung. Beberapa anak mulai berani bertanya
tentang materi yang akan disampaikan. Walaupun masih ada anak yang
belum berani bertanya kepada guru. Guru memberikan rangsangan berupa
pertanyaan mengenai bentuk huruf, misalnya “huruf apa yang berbentuk
bulat seperti roda, huruf apa yang bentuknya seperti angka 9, huruf apa
yang bentuknya seperti silang”, dan lain-lain.
Guru menjelaskan kegiatan mengenal huruf melalui 3 kegiatan
yaitu menyebutkan simbol huruf, mengenal suara huruf awal dari nama
benda/gambar, dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
Selanjutnya guru mengajak anak untuk membuat kesepakatan bersama
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru membagi anak menjadi 3
kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara memanggil nama
anak. Pada kegiatan inti guru memberikan dengan mengenalkan hurufhuruf. Beberapa anak antusias menjawab pertanyaan dari guru. Guru
memberikan penjelasan bahwa kegiatan hari ini anak-anak akan diajak
bermain kartu huruf. Setelah anak – anak siap dan dapat terkondisikan,
guru mempersilahkan anak untuk mengerjakan tugasnya. Karena
35

pertemuan kedua, anak tidak begitu membutuhkan banyak bimbingan
dalam menggunakan kartu huruf yang harus digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

Peneliti

dan

guru

kelompok

mendampingi

dan

membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan.
Kegiatan pertama (kelompok satu) adalah menyebutkan simbol
huruf yang dikenal: sebelum anak mulai mencari huruf, kartu huruf
dikocok/diacak terlebih dahulu, disebar dengan ditelungkupkan kemudian
guru meminta anak satu persatu mengambil 15 kartu huruf. Setelah itu
anak membuka kartu huruf dan menyebutkan simbol huruf yang ditunjuk
guru. Pada kegiatan ini beberapa anak sudah mulai fokus hanya sebagian
anak saja yang masih asik bercerita.
Kegiatan kedua (kelompok kedua) adalah mengenal suara huruf
awal dari nama benda/gambar. Kegiatan kedua ini berupa lembar kerja
yang harus dikerjakan anak. Kegiatannya yaitu menggunting dan
menempel gambar bunga sesuai dengan huruf awal yang sama dari nama
bunga tersebut. Sebelum melaksanakan kegiatan ini guru bertanya gambar
pertama bunga apa dan huruf depannya apa. Misalnya gambar pertama
adalah bunga asoka, huruf depan dari bunga asoka adalah huruf “a”. Anak
tertarik dengan kegiatan yang diberikan, tetapi tidak sedikit pula anak
yang masih merasa kebingungan ketika menyebutkan huruf awal dari
nama gambar yang akan ditempelkan pada awal nama bunga. Biarpun
begitu anak tetap bersemangat untuk menyelesaikan kegiatannya.
Kegiatan ketiga (kelompok tiga) adalah memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk huruf. Kegiatannya adalah menghubungkan huruf
sehingga menjadi suatu gambar. Gambar yang dibuat dalam kegiatan ini
menyesuaikan dengan sub tema yaitu tanaman hias dan. Jika anak telah
selesai menghubungkan huruf maka huruf-huruf tersebut akan menjadi
gambar bunga dan anak diminta untuk memberi warna. Anak masih

36

kurang fokus, selain itu anak juga masih banyak membutuhkan bimbingan
karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru dilakukan oleh anak.
Setelah semua anak selesai melaksanakan 3 kegiatan yang
disediakan kemudian guru mengkondisikan anak untuk duduk melingkar,
lalu guru meminta anak satu persatu secara bergantian untuk menyebutkan
simbol huruf, menyebutkan huruf awal dari nama benda/gambar. Dengan
demikian guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
Kemudian anak dipersilahkan cuci tangan, membaca doa sebelum makan,
makan bersama dan bermain bebas. Anak – anak istirahat selama 30
menit, setelah puas bermain anak masuk kelas, duduk melingkar membaca
doa setelah makan.
Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru menanyakan bagaimana
perasaan anak setelah belajar menggunakan kartu huruf dan apakah anak
mau mengulanginya pada hari berikutnya. Setelah selesai anak diajak
untuk bernyanyi kemudian diakhiri dengan doa dan salam.
Tabel 4.4 Analisis Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Kedua
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club
Kriteria
Frekuensi
%
Baik ( B ) ≥ 7
3
23,08 %
Cukup ( C ) 5-6
4
30,77 %
Kurang ( K ) 3-4
6
46,15 %
Total
13
100 %
Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus I pertemuan kedua
dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 3 anak (23,07%), kategori nilai cukup 4 (30,77%) dan kategori
nilai kurang 6 (46,15%).

37

Grafik 4.3 Analisis Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Kedua
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club

Siklus I Pertemuan II
46.15%
30.77%
23.08%

Baik

Cukup

Kurang

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus I pertemuan pertama
dapat dilihat pada grafik 4.3 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 3 anak (23,07%), kategori nilai cukup 4 (30,77%) dan kategori
nilai kurang 6 (46,15%).

4.3.4

Hasil Observasi Siklus I
Observasi pada siklus I dilakukan secara kolaborasi dengan guru
kelompok. Aspek yang diamati adalah kemampuan mengenal huruf anak.
Hasil observasi pada siklus I disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I Kelompok B
PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong

Penilaian Kemampuan
Mengenal Huruf
Baik ( B )
Skore ≥ 7
Cukup ( C )
Skore 5-6
Kurang ( K )
Skore 3-4
Total

Siklus I
Pertemuan I
Frekuensi
%
3
23,08 %

Pertemuan II
Frekuensi
%
3
23,08 %

2

15, 39 %

4

30,77 %

8

61,53 %

6

46,15 %

13

100 %

13

100 %

38

Berdasarkan tabel 4.5 diatas pada siklus I pertemuan pertama diperoleh data
sebesar 23,08% kategori baik dengan jumlah 3 anak, kriteria cukup 15,39% dengan
jumlah 2 anak, dan 61,53% pada kriteria kurang dengan jumlah 8 anak. Pada siklus I
pertemuan kedua diperoleh data sebesar 23,08% kategori baik dengan jumlah anak
sebanyak 3 anak, kriteria nilai cukup 30,77% dengan jumlah 4 anak dan 46,15%
kategori kurang dengan jumlah 6 anak. Dilihat dari data tersebut, maka dapat
diketahui bahwa pelaksanaan siklus I menjadi acuan dalam pelaksanaan pada siklus
II. Hal – hal yang masih kurang pada siklus I maka akan diperbaiki pada siklus II.
Grafik 4.4 Kemampuan Mengenal Huruf Siklus I Kelompok B
PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong
9
8
7
6
5

pertemuan I

4

pertemuan II

3
2
1
0
Kurang

Cukup

Baik

Grafik 4.4 diatas menggambarkan hasil peningkatan kemampuan
mengenal huruf kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club melalui bermain
kartu huruf pada siklus I. Pertemuan pertama siklus I warna biru menunjukkan
kriteria baik dengan jumlah anak 3 (23,08%), kriteria nilai cukup dengan
jumlah 2 (15,40%), dan kriteria kurang 8 (61,53%). Sementara di pertemuan
kedua siklus I ditandai warna merah dengan kategori baik 3 anak (23,08%),
kategori cukup 4 anak (30,77%), dan kategori kurang 6 anak (46,15%). Jadi
kesimpulan dari siklus I dengan dua kali pertemuan belum mencapai indikator
keberhasilan.
39

4.3.5

Refleksi Siklus I
Dari kegiatan pembelajaran pada siklus I yang telah dilakukan selama 2
pertemuan, kemampuan mengenal huruf pada kelompok B PAUD Terpadu
Zaki’s Club Gemolong berkembang baik namun dalam dua kali pertemuan di
siklus 1 belum mencapai target indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu
80%. Target yang dicapai pada siklus pertama pertemuan kedua sebesar
23,08% untuk kategori baik, 30,77% untuk kategori cukup dan 46,15% untuk
kategori kurang.
Dari hasil siklus 1 maka perlu perbaikan yaitu dilanjutkan siklus II agar
target indikator keberhasilan tercapai sesuai target yang telah di tentukan yaitu
80%. Pada siklus I ada beberapa hambatan yang muncul ketika kegiatan
berlangsung, yaitu:
a. Anak kurang fokus dan kurang tertib dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
b. Anak sibuk bercerita dengan temannya
Melihat hambatan yang terjadi pada siklus I maka peneliti dan guru
kelompok berbincang untuk mencari solusi perbaikan pembelajaran siklus II
peneliti dan guru kelompok bersepakat untuk memberi anak reward stiker
smile untuk anak yang aktif pada siklus II yang bisa mengerjakan tugasnya
dengan baik. Tujuan tersebut dilakukan untuk memotivasi anak supaya
mereka bersemangat mengikuti kegiatan dikelas sehingga anak – anak dapat
mengerjakan dan fokus pada kegiatan.

4.4 Siklus II (Perbaikan)
Siklus II dilaksanakan dengan dua pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal
22 November 2016 dan hari Kamis tanggal 24 November 2016. Pelaksanaan
perbaikan digunakan peneliti dan guru kelompok B setelah melalui tahap refleksi,

40

perbaikan yang dilakukan adalah merevisi kesalahan dan kekurangan pada siklus
sebelumnya untuk dasar menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harian
yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan
dimulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada proses pembelajaran siklus II.
4.4.1

Tahap Perencanaan
Tindakan Sikus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Tahap perencanaan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Peneliti

melakukan

analisis

kurikulum

untuk

mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
c. Menyiapkan ruang kelas yang mendukung pembelajaran
d. Menyiapkan media yang akan digunakan
e. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak dan
kegiatan pembelajaran
4.4.2

Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah
dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu oleh guru kelompok.
Tahap pelaksanaan pada Siklus II terdiri dari 2 pertemuan.

4.4.3

Pelaksanaan Siklus 1I
a. Proses Pembelajaran Pertemuan Pertama
Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 22
November 2016 dengan tema tanaman dan sub tema buah-buahan.
Pertemuan dilaksanakan pada pukul 07.00-11.00 WIB. Kegiatan awal
dimulai dengan guru mengkondisikan anak

berbaris sesuai dengan

kelasnya lalu dilanjutkan dengan aktifitas fisik yaitu senam bersama,
setelah itu anak dipersilahkan kekamar mandi untuk buang air kecil
41

sebelum masuk kelas dan mulai kegiatan. Setelah masuk kelas, anak
diposisikan duduk melingkar untuk kegiatan pembukaan yaitu salam,
berdoa, membaca hadist (surat – surat pendek, seperti surat Al-Adiyat,
hadist malu, hadis berkata baik dan doa bercermin), presensi anak dengan
memanggil nama anak dan meminta anak menuliskan namanya di
whiteboard lalu menyebutkan hurufnya, menanyakan kabar anak, siapa
saja temannya yang tidak masuk dan menghitung jumlah temannya yang
hadir. Menanyakan tanggal, bulan dan tahun lalu meminta anak
menuliskannya didepan secara bergantian. Kemudian dilanjut apersepsi
tentang sub tema buah-buahan dan dilanjutkan kegiatan mengenal huruf
menggunakan kartu huruf.
Guru menjelaskan kegiatan mengenal huruf melalui 3 kegiatan
yaitu menyebutkan simbol huruf, mengenal suara huruf awal dari nama
benda/gambar, dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
Selanjutnya guru mengajak anak untuk membuat kesepakatan bersama
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam hal ini anak-anak
antusias mengikuti kegiatan dalam pembelajaran. Guru membagi anak
menjadi 3 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara
memanggil nama anak. Pada kegiatan inti guru memberikan

dengan

mengenalkan huruf-huruf. Beberapa anak antusias menjawab pertanyaan
dari guru. Guru memberikan penjelasan bahwa kegiatan hari ini anak-anak
akan diajak bermain kartu huruf. Setelah anak – anak siap dan dapat
terkondisikan, guru mempersilahkan anak untuk mengerjakan tugasnya.
Karena sudah tahap ketiga, anak tidak terlalu membutuhkan bimbingan
dalam menggunakan kartu huruf yang harus digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

Peneliti

dan

guru

kelompok

mendampingi

dan

membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan.
Kegiatan pertama (kelompok satu) adalah menyebutkan simbol
huruf yang dikenal: sebelum anak mulai mencari huruf, kartu huruf
42

dikocok/diacak terlebih dahulu, disebar dengan ditelungkupkan kemudian
guru meminta anak satu persatu mengambil 15 kartu huruf. setelah itu
anak membuka kartu huruf dan menyebutkan simbol huruf yang ditunjuk
guru. Anak mulai fokus mengikuti kegiatan, anak juga sudah tidak merasa
kebingungan lagi ketika menyebutkan simbol huruf.
Kegiatan kedua (kelompok kedua) adalah mengenal suara huruf
awal dari nama benda/gambar. Kegiatan kedua ini berupa lembar kerja
yang harus dikerjakan anak. Kegiatannya yaitu dengan memberi tanda (X)
pada gambar buah yang huruf awalnya sama. Sebelum mengerjakan
kegiatan ini, terlebih dahulu guru menjelaskan materi misalnya gambar
pertama adalah buah “manggis”, guru bertanya manggis huruf depannya
apa, lalu selain manggis buah apa lagi yang mempunyai huruf depan
sama. Banyak anak yang sudah mengerti dengan kegiatan tersebut, hanya
beberapa anak saja masih bingung karena asik bercanda dengan teman
sebelahnya. Tetapi sebagian besar anak sudah mengerti, dan mulai tertib.
Kegiatan ketiga (kelompok tiga) adalah memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk huruf. Kegiatannya adalah melengkapi huruf
yang hilang pada nama buah. Misalnya buah pepaya, huruf yang hilang
adalah “p dan a” maka anak menuliskan huruf tersebut pada kolom yang
kosong pada nama buah tersebut. Anak sudah mulai fokus dan menikmati
kegiatan yang sedang berlangsung, karena sebagian besar anak sudah
dapat mengerjakan sendiri tanpa bimbingan.
Setelah semua anak selesai melaksanakan 3 kegiatan yang
disediakan kemudian guru mengkondisikan anak untuk duduk melingkar,
lalu guru meminta anak satu persatu secara bergantian untuk menyebutkan
simbol huruf, menyebutkan huruf awal dari nama benda/gambar. Dengan
demikian guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
Kemudian anak dipersilahkan cuci tangan, membaca doa sebelum makan,
makan bersama dan bermain bebas. Anak – anak istirahat selama 30
43

menit, setelah puas bermain anak masuk kelas, duduk melingkar membaca
doa setelah makan. Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi dengan
tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru menanyakan
bagaimana perasaan anak setelah belajar menggunakan kartu huruf dan
apakah anak mau mengulanginya pada hari berikutnya. Bagi anak yang
aktif dan dapat mengerjakan kegiatan dengan baik maka anak akan
mendapatkan reward berupa stiker smile, dan bagi anak yang belum
mendapatkan stiker smile anak akan diberikan jika anak aktif dalam
kegiatan dan menyelesaikan kegiatannya dengan baik. Setelah selesai anak
diajak untuk bernyanyi kemudian diakhiri dengan doa dan salam.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Pertama Kelompok B
PAUD Terpadu Zaki’s Club
Kriteria

Frekuensi

%

Baik ( B ) ≥ 7

7

53,84 %

Cukup ( C ) 5-6

3

23,08 %

Kurang ( K ) 3-4

3

23,08 %

Total

13

100 %

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama
dapat dilihat pada tabel 4.6 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 7 anak (53,84%), kategori nilai cukup 3 (23,08%) dan kategori
nilai kurang 3 (23,08%).

44

Grafik 4.5 Hasil Observasi Siklus II Pertemun Pertama Kelompok B
PAUD Terpadu Zaki’s Club

Siklus II Pertemuan I
53.84%

Baik

23.08%

23.08%

Cukup

Kurang

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus II pertemuan kedua
dapat dilihat pada grafik 4.5 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 7 anak (53,84%), kategori nilai cukup 3 (23,08%) dan kategori
nilai kurang 3 (23,08%).
b. Proses Pembelajaran Pertemuan kedua siklus 1I
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 24 November
2016 dengan tema tanaman dan sub tema buah. Pertemuan dilaksanakan
pada pukul 07.30-11.00 WIB. Kegiatan awal dimulai dengan aktivitas
senam dengan menggunakan irama musik di halaman sekolah, setelah
senam selesai anak dipersilahkan ke kamar mandi bagi anak yang ingin ke
kamar mandi sebelum masuk kelas dan mulai kegiatan. Setelah masuk
kelas, anak diposisikan duduk melingkar untuk kegiatan pembukaan yaitu
salam, berdoa, membaca hadist (surat – surat pendek, seperti surat AlAdiyat, hadis malu, hadis berkata baik dan doa bercermin), presensi
seperti biasa anak dipanggil namanya kemudian menuliskannya di
whiteboard, menanyakan kabar anak, apakah anak belajar dirumah, dan
apakah anak sudah mengenal banyak huruf, kemudian dilanjutkan
apersepsi tanya jawab tentang buah. Kegiatan selanjutnya guru mengajak

45

anak

untuk

membuat

kesepakatan

selama

proses

pembelajaran

berlangsung. Beberapa anak mulai berani bertanya tentang materi yang
akan disampaikan. Anak dapat bekerjasama dengan temannya, aktif dalam
pembelajaran, dan anak menikmatai permainan kartu huruf.
. Pada kegiatan inti guru meminta anak menebak huruf yang dibawa
oleh guru Beberapa anak antusias menjawab pertanyaan dari guru. Anak –
anak siap dan dapat terkondisikan, guru mempersilahkan anak untuk
mengerjakan tugasnya. Dipertemuan keempat, anak tidak membutuhkan
bimbingan dalam menggunakan kartu huruf yang harus digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Peneliti dan guru kelompok mendampingi dan
membimbing anak dalam melaksanakan 3 kegiatan yang disediakan.
Kegiatan pertama (kelompok satu) adalah menyebutkan simbol
huruf yang dikenal: sebelum anak mulai mencari huruf, kartu huruf
dikocok/diacak terlebih dahulu, disebar dengan ditelungkupkan kemudian
guru meminta anak satu persatu mengambil 15 kartu huruf. Setelah itu
anak membuka kartu huruf dan menyebutkan simbol huruf yang ditunjuk
guru. Anak sudah fokus dengan kegiatan, sehingga anak dapat menikmati
dan anak tidak perlu bimbingan lagi.
Kegiatan kedua (kelompok kedua) adalah mengenal suara huruf
awal dari nama benda/gambar. Kegiatan kedua ini berupa lembar kerja
yang harus dikerjakan anak. Kegiatannya yaitu menggunting dan
menempel huruf awal dari nama buah. Misalnya gambar pertama buah
nanas, anak menggunting huruf awal dari nanas yaitu “n” kemudian
ditempel pada lembar kerja anak yang sudah disediakan peneliti. Sebelum
melaksanakan kegiatan ini guru bertanya gambar pertama bunga apa dan
huruf depannya apa. Anak sudah dapat mengerjakan kegiatan sendiri
dengan tertib.
Kegiatan ketiga (kelompok tiga) adalah memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk huruf. Kegiatannya adalah menghubungkan huruf
46

sehingga menjadi suatu gambar. Gambar yang dibuat dalam kegiatan ini
menyesuaikan dengan sub tema yaitu buah. Jika anak telah selesai
menghubungkan huruf maka huruf-huruf tersebut akan menjadi gambar
buah dan anak diminta untuk memberi warna. Anak sudah dapat
melakukan kegiatan tersebut tanpa bantuan dan anak asik mengerjakan.
Setelah semua anak selesai melaksanakan 3 kegiatan yang
disediakan kemudian guru mengkondisikan anak untuk duduk melingkar,
lalu guru meminta anak satu persatu secara bergantian untuk menyebutkan
simbol huruf, menyebutkan huruf awal dari nama benda/gambar. Dengan
demikian guru akan mengetahui sejauh mana kemampuan anak.
Kemudian anak dipersilahkan cuci tangan, membaca doa sebelum makan,
makan bersama dan bermain bebas. Anak – anak istirahat selama 30
menit, setelah puas bermain anak masuk kelas, duduk melingkar membaca
doa setelah makan.
Pada kegiatan akhir guru melakukan evaluasi dengan tanya jawab
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru menanyakan bagaimana
perasaan anak setelah belajar menggunakan kartu huruf dan apakah anak
mau mengulanginya pada hari berikutnya. Lalu guru memberikan reward
berupa stiker smile pada anak yang aktif dalam mengikuti kegiatan dan
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Setelah selesai anak diajak untuk
bernyanyi kemudian diakhiri dengan doa dan salam.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Kedua
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club
Kriteria

Frekuensi

%

Baik ( B ) ≥ 7

11

84,62 %

Cukup ( C ) 5-6

1

7,69 %

Kurang ( K ) 3-4

1

7,69 %

Total

13

100%

47

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama
dapat dilihat pada tabel 4.7 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 11 anak (84,62%), kategori nilai cukup 1 (7,69%) dan kategori
nilai kurang 1 (7,69%).
Grafik 4.6 Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Kedua
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club

Siklus II Pertemuan II
84.62%

Baik

7.69%

7.69%

Cukup

Kurang

Berdasarkan hasil prosentase yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama
dapat dilihat pada grafik 4.6 bahwa dari 13 anak yang menjadi subjek anak dengan
kategori nilai baik 11 anak (84,62%), kategori nilai cukup 1 (7,69%) dan kategori
nilai kurang 1 (7,69%).

48

4.4.4

Hasil Observasi Siklus II
Observasi pada siklus II dilakukan secara kolaborasi dengan guru
kelompok. Aspek yang diamati adalah kemampuan mengenal huruf anak.
Hasil observasi pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Huruf Siklus II
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club
Penilaian Kemampuan
Mengenal Huruf

Baik ( B )

Siklus II
Pertemuan I

Pertemuan II

Frekuensi

%

Frekuensi

%

7

53,84 %

11

84,62 %

3

23,08 %

1

7,69 %

3

23,08 %

1

7,69 %

13

100 %

13

100 %

Skore ≥ 7
Cukup ( C )
Skore 5-6
Kurang ( K )
Skore 3-4
Total

Berdasarkan tabel 4.8 pada siklus II pertemuan pertama diperoleh data sebesar
53,84% kategori baik dengan jumlah 7 anak, kriteria cukup 23,08% dengan jumlah 3
anak, dan 23,08% pada kriteria kurang dengan jumlah 3 anak. Pada siklus II
pertemuan kedua diperoleh data sebesar 84,62% kategori baik dengan jumlah anak
sebanyak 11 anak, kriteria nilai cukup 7,69% dengan jumlah 1 anak dan 7,69%
kategori kurang dengan jumlah 1 anak. Dilihat dari data tersebut, maka dapat
diketahui bahwa pelaksanaan siklus II kemampuan anak mengenal huruf sudah
tercapai sesuai dengan indikator pencapaian yang ditetapkan yaitu 80%.

49

Grafik 4.7 Kemampuan Mengenal Huruf Siklus II Kelompok B
PAUD Terpadu Zaki’s Club Gemolong
12
10
8
baik
6

cukup
kurang

4
2
0
pertemuan I

pertemuan II

Dari grafik 4.7 di atas dapat diketahui bahwa prosentase hasil belajar
menunjukkan kemampuan anak mengenal huruf kelompok B yang berkategori
kurang 61,53%, kategori cukup 23,07%, dan yang berkategori baik 15,40%. Hal
ini menunjukkan bahwa indikator yang diinginkan belum tercapai.
4.4.5

Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap anak-anak kelompok B,
kemampuan anak dalam mengenal huruf sudah mencapai target yaitu 84,62%
dari jumlah 13 anak hanya 1 (7,69%) anak yang masih belum berkembang
dalam kemampuan mengenal huruf dan 1 (7,69%) anak dengan kemampuan
cukup. Dengan menggunakan metode bermain kartu huruf dapat kita lihat
bahwa kemampuan mengenal huruf anak meningkat dan usaha guru
memberikan motivasi, penguatan serta reward kepada anak sangat
berpengaruh sehingga minat dan konsentrasi anak untuk mengikuti kegiatan

50

pembelajaran dengan baik juga tercapai. Dengan demikian penelitian tindakan
kelas ini dapat dikatakan berhasil.

4.5 Hasil Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa
melalui metode bermain kartu huruf ternyata dapat meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf pada kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club Tahun
Ajaran 2016/2017. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti terhadap aspek yang ingin ditingkatkan dan dari hasil belajar anak pada
siklus II 84,62% mengalami perubahan prosentase dari siklus I 15,38%. Melihat
pengamatan yang dilakukan pada kondisi awal menunjukkan bahwa anak dengan
kemampuan mengenal huruf dengan nilai baik hanya 2 anak (15,40%), anak
dengan nilai cukup 3 anak (23,07%) dan dengan nilai kurang 8 anak (61,53%).
Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan kedua yang ada di lembar
observasi menunjukkan bahwa hasil pembelajaran yang dicapai anak untuk
kemampuan mengenal huruf yang mendapatkan nilai baik 3 anak (23,08%), anak
yang berkemampuan cukup 4 anak (30,77) dan yang berkemampuan kurang 6
anak (46,15%). Proses pembelajaran pada siklus I, terlihat sudah mulai meningkat
dan anak-anak mulai fokus dengan media kartu huruf dari awal kegiatan hingga
akhir kegiatan walaupun masih ada anak yang sibuk bermain dan berbicara
sendiri dengan temannya, walaupun begitu belum mancapai target yang
diinginkan. Maka peneliti memberikan perbaikan pada tindakan siklus II dengan
cara menggunakan reward, anak akan mendapatkan reward berupa stiker smile
jika anak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tertib serta bagi anak
yang aktif dalam kegiatan.
Berdasarkan hasil pengamatan siklus II pertemuan kedua yang ada pada
lembar observasi setelah dilakukannya perbaikan dengan menggunakan reward
untuk anak yang tertib dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik serta aktif
dalam kegiatan, menunjukkan bahwa anak yang berkembang kemampuan
51

mengenal huruf meningkat dengan jumlah 11 anak (84,62%), anak yang
berkemampaun cukup 1 anak (7,69%), dan anak berkemampuan kurang 1 anak
(7,69%). Dimana dalam proses pembelajaran siklus II terlihat bahwa anak sangat
aktif dan fokus melalui media bermain kartu huruf. Jadi hasil penelitian tindakan
siklus II berhasil mencapai 84,62%.
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club
Kriteria
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Kemampuan
Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah
mengenal
anak
anak
anak
huruf
Baik
Skore ≥ 7
2
15,40 %
3
23,08 %
11
Cukup
Skore 5-6
3
23,07 %
4
30,77 %
1
Kurang
Skore 3-4
8
61,53 %
6
46,15 %
1
Berdasarkan tabel 4.9 diatas perbandingan antara kondisi awal,

persentase

84,62 %
7,69 %
7,69 %
siklus I dan

siklus II mempunyai perbandingan. Terlihat dalam kondisi awal dengan kemampuan
anak mengenal huruf kategori kurang 61,53%, cukup 23,07%, dan baik 15,40%. Pada
pertemuan kedua siklus I, kurang 53,85%, cukup 30,77%, dan baik 15,40% dalam
siklus I ada peningkatan dari kondisi awal siklus. Sedangkan siklus II kurang 7,69%,
cukup 7,69%, dan baik 84,62%, jadi dari grafik diatas antara kondisi awal, siklus I,
dan siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan anak.

52

Grafik 4.8 Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf
Kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club

kemampuan mengenal huruf
Kemampuan awal

Siklus I

Siklus II
84.62%

61.53%
53.85%
30.77%
23.07%
15.40% 15.40%
7.69%

kurang

7.69%

cukup

baik

Berdasarkan grafik 4.8 diatas perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan
siklus II mempunyai perbandingan dimana yang berwarna biru menunjukkan bahwa
kondisi awal siklus, warna merah menunjukkan siklus I dan warna hijau
menunjukkan siklus II. Terlihat dalam kondisi awal dengan kemampuan anak
mengenal huruf kategori kurang 61,53%, cukup 23,07%, dan baik 15,40%. Pada
pertemuan kedua siklus I, kurang 53,85%, cukup 30,77%, dan baik 15,40% dalam
siklus I ada peningkatan dari kondisi awal siklus. Sedangkan siklus II kurang 7,69%,
cukup 7,69%, dan baik 84,62%, jadi dari grafik diatas antara kondisi awal, siklus I,
dan siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan anak.
4.6 Pembahasan hasil penelitian
Kartu huruf dalam penelitian ini merupakan media kartu yang terdapat
simbol-simbol huruf. Bermain kartu huruf diawali dengan mengenalkan kartu
huruf terlebih dahulu pada anak dan cara menggunakannya. Melalui bermain
kartu huruf, anak dapat mengenal huruf, mengenal bunyi huruf dan bahkan dapat
membuat kata dengan menggunakan kartu huruf.
53

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus yang
terdiri dari 2 kali pertemuan setiap siklusnya, aspek kemampuan mengenal huruf
anak mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diadakan penelitian
tindakan kelas hingga penelitian tindakan kelas siklus II tahap akhir. Peningkatan
perkembangan kemampuan mengenal huruf anak kelompok B PAUD Terpadu
Zaki’s Club jika dipersentase rata-rata dari kondisi awal 15,40%, dan mencapai
84,62% setelah dilakukan tindakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat
ditingkatkan menggunakan media kartu huruf sebagai alat peraga. Hal ini sejalan
dengan pendapat Darjowidjojo (2013) bahwa kemampuan mengenal huruf adalah
tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan
bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan
memaknainya. Dengan bantuan metode kartu huruf, maka anak diharapkan dapat
mengenal huruf dengan cepat dengan cara yang menyenangkan. Kartu huruf
adalah penggunaan sejumlah kartu yang digunakan sebagai alat bantu untuuk
belajar membaca anak dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf (Hasan,
2009). Pendapat lain juga diungkapkan oleh Arsyad (2005) bahwa kartu huruf
adalah kartu yang berisi huruf dan tanda simbol yang dapat meningkatkan
kemampuan anak untuk mengenal huruf

yang berhubungan dengan simbol-

simbol tersebut. Meggunakan strategi pengenalan huruf sejak dini sangat
bermanfaat bagi perkembangan bahasa anak, karena dengan bermain kartu huruf
dapat mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan mudah.
Berdasarkan pendapat

diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kemampuan mengenal huruf dapat di tingkatkan melalui media kartu huruf.
Melalui media kartu huruf, anak dapat mengenal bentuk dan bunyi huruf. Selain
itu, kartu huruf lebih efektif jika dibandingkan dengan pengenalan huruf yang
dilakukan dengan menulis di whiteboard.
Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa melalui
metode bermain kartu ternyata dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
54

mengenal huruf pada kelompok B PAUD Terpadu Zaki’s Club Tahun Ajaran
2016/2017. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap aspek yang ingin ditingkatkan dan dari hasil belajar anak pada siklus I
sebesar 15,38% kemudian mengalami perubahan prosentasi pada siklus II sebesar
84,62% setelah dilakukan perbaikan.

55

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2