Peran Public Relation PR dalam mengkomun

PROSIDING

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran

“Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang”

Tim Redaksi :

1. Editor : Prof. Dr. Muhyadi Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd

2. Perancang Sampul : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

3. Penata Letak : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd Chairul Huda Atma D, S.Pd

4. Pencetak dan Produksi : Wisnu Wibisono, S.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS SEBELAS MARET KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

PROSIDING

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran “Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang”

Tim Redaksi :

1. Editor : Prof. Dr. Muhyadi Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd

2. Perancang Sampul : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

3. Penata Letak : Arif Wahyu Wirawan, S.Pd Chairul Huda Atma D, S.Pd

4. Pencetak dan Produksi : Wisnu Wibisono, S.Pd

ISBN : 978-602-73280-0-6

Penerbit : Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP – UNS Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Surakarta 57126 Telp . : (0271) 648939 Ext 128 Fax . : (0271) 648939

Cetakan : Tunggal, September 2015

Hak cipta dilindungi dalam undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

KATA PENGANTAR

Perkembangan penggunaan istilah “administration” sekarang sudah umum pula diterapkan di berbagai kalangan sebagaimana pernyataan Stephen P Robbins (1980 ) “in business administration, public

administration, educational administration, and so on, it appears logical and consistent to use administration rather than management ” Robins lebih senang menggunakan istilah adminstrasi baik untuk kalangan perniagaan atau organisasi-organisasi yang mengejar keuntungan maupun untuk kalangan pemerintahan dan organisasi-organisasi sosial, yang tidak semata-mata atau sama sekali tidak, mengejar keuntungan.

administration,

health

Menggunakan pendekatan administrasi merupakan solusi sesungguhnya dalam pemecahan suatu masalah. Sehingga Sondang P. Siagian menegaskan bahwa tegak robohnya suatu negara dan bahkan maju-mundurnya peradaban manusia, serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa didunia tidak dikarenakan peperangan atau malapetaka lainnya, akan tetapi akan tergantung pada baik-buruknya administrasi yang dimiliki.

Memberikan gambaran secara eksplisit mengenai urgensi Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang yang dikemas dalam seminar nasional kali ini bisa dipahami sebagai usaha memahami bersama implementasi administrasi dalam bidang-bidang pengorganisasian, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, tata usaha, dan hubungan masyarakat mampu mejawab tantangan pengembangan sektor publik maupun privat, pendidikan maupun praktisi.

Menimbang adanya tantangan demi perkembangan lebih lanjut tersebut maka semakin menunjuk pada pentingnya forum ilmiah seminar nasional ini diselenggarakan dan didokumentasikan dalam bentuk Prosiding dengan mengakomodir tema : Pendidikan dan Administrasi Perkantoran, Sistem Informasi Administrasi Perkantoran, Komunikasi Perkantoran, Manajemen Perkantoran, Kehumasan dan Manajemen Pelayanan, serta Manajemen Administratif.

Surakarta, 19 September 2015

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

SAMBUTAN KETUA PANITIA SNPAP 2015 FKIP UNS

Yang sangat kami hormati Dekan FKIP UNS (diwakili oleh Wakil Dekan 1) Yang turut sangat kami hormati Para pembicara SNPAP Yang kami hormati dan sayangi Dewan Dosen Prodi PAP FKIP UNS Yang turut kami hormati dan banggakan Presenter Makalah SNPAP Yang turut kami banggakan dan sayangi peserta SNPAP 2015

Assalamu’alaikum wr.wb.

Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan untuk kita semuanya yang sungguh tidak bisa kita perhitungkan banyaknya. Termasuk pada hari ini kita mendapat anugerah terselenggarakannya Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran (SNPAP) 2015 FKIP UNS. Seminar ini dapat terselenggara berkat kerjasama segenap pihak terutama secara internal dewan dosen PAP FKIP UNS yang secara kompak mensuport keberhasilan penyelenggaraan seminar ini dan tentunya Panitia yang memotori teamwork bekerja dengan baik. Untuk itu terimakasih banyak kami ucapkan dengan setulus hati.

Sesungguhnya kegiatan SNPAP ini memiliki maksud tujuan untuk mendudukkan Administrasi khususnya Administrasi Perkantoran sebagaimana mestinya dan menggali potensi-potensinya dalam bidang keilmuan dan praktek kehidupan yang memberikan kesuksesan dan kejayaan untuk kita. Oleh karenanya tema yang diangkat adalah : Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang.

Mengingat pentingnya kegiatan ini bagi setiap orang maka panitia telah berusaha mengundang segenap lembaga pendidikan di level sekolah dan perguruan, praktisi dan juga pemerhati. Sosialisasi dilakukan melalui kontak langsung dan media komunikasi jaringan. Sekiranya belum mendapat sambutan gegap gempita, tapi kehadiran dari para peserta hari ini telah membuat kami berbesar hati. Kami ucapkan selamat dan sukses untuk segenap yang hadir di kegiatan SNPAP ini. Hal tersebut memotivasi kami untuk melanjutkan kegiatan ini di tahun-tahun mendatang dengan format yang lebih baik dan strategis lagi serta bertekad mengaplikasikan/merealisir blue print hasil SNPAP kali ini.

SNPAP 2015 kali ini menghadirkan para pembicara yang merupakan pakar dibidangnya antara lain :

1. Dr. Kusdi Raharjo, DEA (Ketua AIBI (Asosiasi Ilmu Adminsitrasi Bisnis Indonesia) juga Dosen di Universitas Negeri Malang.

2. Syswitika Rahayu, S.Pd., MM ( Manajer Sertifikasi LSP di ASPI)

3. Dr. Andre N. Rahmanto, M.Si. (Kaprodi PAP FKIP)

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Agar aspek keilmuan SNPAP 2015 ini dapat terdokumentasi dengan baik maka digelar presentasi pemakalah yang hingga batas pendaftaran terkumpul cukup banyak hingga terbagi dalam 3 group pararel. Masing-masing terkelompokkan dalam Group berikut ini :

1. Paralel Group A : Komunikasi Perkantoran,Kehumasan dan Manajemen Pelayanan, Manajemen SDM dan Kepemimpinan Akan dimoderatori : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si.

2. Pararel Group B : Pendidikan dan Administrasi Perkantoran, Akan dimoderatori : Dr. Joko Santosa Th, M.Pd

3. Pararel Group C : Sistem Informasi Administrasi Perkantoran, Manajemen Administratif, Manajemen Perkantoran Akan dimoderatori : Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

Peserta Pemakalah dapat melihat penempatan dirinya dalam group : yang mana ? dari booklet yang sudah diberikan oleh panitia. Pada akhirnya kami selaku ketua panitia mengucapkan banyak terimaksih untuk segenap pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan SNPAP ini sekaligus memohon maaf atas kelemahan, kekurangan dan kekhilafan kami sebagai panitia penyelenggara karena sungguh tidak ada gading yang tak retak. Semoga awal yang baik ini dapat berlanjut dengan proses, output dan outcame yang baik pula. Selamat dan sukses mengikuti kegiatan SNPAP 2015

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Seminar Nasional Pendidikan Administrasi Perkantoran

“Pengembangan Ilmu dan Profesi Administrasi Perkantoran : Tantangan dan Peluang”

Pembicara Utama :

1. Dr. Kusdi Raharjo, DEA (Ketua AIBI)

2. Siwystika Rahayu, S.Pd., MM. (Asesor kompetensi Bidang Administratif Profesional dan Sekretaris Indonesia)

3. Dr. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si (Ketua Prodi PAP FKIP UNS)

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

MATERI PEMBICARA UTAMA PENGEMBANGAN ILMU DAN PROFESI ADMINISTRASI PERKANTORAN: PERSPEKTIF ADMINISTRASI BISNIS Kusdi Raharjo PENDAHULUAN

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan elemen terpenting dalam pembangunan nasional. Peran SDM mengalami perubahan seiring jalannya waktu. Aspek ini pernah dikesampingkan pada awal era industri yang menempatkan manusia sebagai factor produksi seperti layaknya factor produksi yang lain seperti: mesin, material, gedung, dll. Namun perubahan telah menggeser pandangan tersebut dan sekarang para ahli sepakat bahwa manusia merupakan unsur utama keberhasilan di berbagai sektor pembangunan.

Manusia adalah makhluk ekonomi (homoeconomicus), karenanya pembangunan ekonomi menjadi perhatian utama dari setiap negara mengingat dampaknya sangat luas terhadap kehidupan masyarakat. Stabilitas politik, keamanan, dan sosial sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan ekonomi. Muara dari pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat. Walaupun belakangan ini telah banyak digugat, dimensi ekonomi masih ditempatkan sebagai indikator keberhasilan pembangunan suatu negara.

Ekonomi merupakan tolok ukur utama keberhasilan pembangunan nasional. Dampak aspek ekonomi terhadap kehidupan masyarakat sangat luas. Kondisi ekonomi yang tidak baik akan mendorong terjadinya kriminalitas dan menurunnya kualitas hidup. Para ahli sepakat bahwa aktifitas bisnis merupakan motor utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Untuk mendukung terciptanya daya saing bisnis yang berkelanjutan tentunya menuntut ketersediaan sumberdaya yang memadai, tak terkecuali SDM, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Perubahan masif telah terjadi pada berbagai sisi kehidupan sejak dasa warsa delapan puluhan. Berakhirnya perang dingin antara blok barat (Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Eropa) dengan blok timur (Uni Sovyet dan negara-negara komunis lainnya), mendorong terjadinya transformasi bukan hanya pada tatanan politik tetapi juga aspek yang lain, diantaranya adalah: ekonomi, bisnis, teknologi, dan sosial. Kondisi demikian tentu saja menuntut ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan lingkungan saat ini.

Beberapa dekade terakhir bisnis menjadi perbincangan berbagai pihak di tanah air baik itu politisi, akademisi, maupun praktisi bisnis itu sendiri. Hal ini terjadi mengingat aktifitas bisnis merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Pengertian bisnis itu sendiri mengacu “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta Beberapa dekade terakhir bisnis menjadi perbincangan berbagai pihak di tanah air baik itu politisi, akademisi, maupun praktisi bisnis itu sendiri. Hal ini terjadi mengingat aktifitas bisnis merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Pengertian bisnis itu sendiri mengacu “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

menjual untuk memperoleh laba.

Aktifitas bisnis dalam suatu negara sangat ditentukan oleh sistem ekonomi yang diadopsi oleh negara bersangkutan. Berbicara sistem ekonomi, kita mengenalnya ada tiga, yaitu kapitalis, sosialis, dan kombinasi antara keduanya. Setiap sistem memiliki pandangan yang berbeda terhadap peluang (bisnis). Pada sisem kapitalis setiap individu (rakyat) diberi kesempatan yang sama untuk mencari dan memanfaatkan peluang (equal in opportuny). Tanggung jawab pemerintah menciptakan peluang (bisnis) melalui regulasi dan mendorong rakyatnya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Kegiatan bisnis diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Pada sistem ini aktifitas bisnis dikendalikan oleh mekanisme pasar sehingga terjadi persaingan yang ketat. Campur tangan (intervensi) pemerintah pada pasar minim. Bila pasar berfungsi dengan baik (efisien), sistem ini akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya. Konsep ini sangat ideal bagi negara yang kapasitas individunya relatif seimbang, maksudnya kesenjangan kapasitas antar warga masyarakat relatif kecil. Bila pengetahuan dan ketrampilan rakyat masih belum merata, penggunaan pendekatan ini akan mempertinggi kesenjangan, yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.

Aliran kedua lebih menekankan pada distribusi hasil pembangunan, rakyat memiliki hak yang sama terhadap apa yang dicapai oleh negara dalam bidang ekonomi (equal in result). Pelaku bisnis adalah pemerintah melalui badan usaha milik negara. Hasilnya didistribusikan secara relatif adil kepada masyarakat melalui mekanime yang diatur oleh pemerintah. Dengan demikian peran negara (pemerintah) dalam pembangunan ekonomi sangat dominan karena bertindak sebagai aktor dan juga regulator. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan bisnis sangat rendah. Dominasi negara dalam aktifitas bisnis yang begitu besar pada sistem ini hanya menghasilkan pertumbuhan yang medioker karena sumberdaya (termasuk SDM) yang tersedia tidak dimanfaatkan secara optimal. Mengingat hasil yang rendah tersebut, konsep kesamaan akan hasil bermakna pula sebagai berbagi kemiskinan (shared poverty).

Model selanjutnya adalah kombinasi antara keduanya. Bila dua konsep terdahulu merupakan titik ekstrem dalam suatu kontinum, model ketiga berada di antara ke duanya. Dalam praktek, tidak ada negara yang menggunakan secara murni konsep kesamaan peluang maupun konsep kesamaan hasil. Yang lazim ada adalah kecenderungan ke kiri (kesamaan hasil) atau ke kanan (kesamaan peluang).

Mencermati tiga model di atas, sistem yang diadopsi Indonesia adalah yang ketiga dengan cenderung ke arah kapitalis (kesamaan peluang). Dengan sistem demikian maka untuk menunjang kesuksesan pembangunan ekonomi diperlukan sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi yang memadai di “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta Mencermati tiga model di atas, sistem yang diadopsi Indonesia adalah yang ketiga dengan cenderung ke arah kapitalis (kesamaan peluang). Dengan sistem demikian maka untuk menunjang kesuksesan pembangunan ekonomi diperlukan sumberdaya manusia dan sumberdaya organisasi yang memadai di “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Di era peradaban modern, kita (manusia) hidup, mulai sejak lahir sampai meninggal, dalam lingkungan organisasi. Fenomena ini menunjukan bahwa organisasi memiliki kontribusi sangat besar dalam kehidupan manusia. Bahkan kesejahteraan manusia sebagai tujuan pembangungan sangat ditentukan oleh aspek organisasi. Keberhasilan pembangunan suatu negara lebih ditentukan oleh bagaimana organisasi secara umum di negara tersebut beroperasi secara efektif dan efisien, bukan oleh melimpahnya sumberdaya alam. Hal ini terbukti negara-negara yang miskin akan sumberdaya alam memperoleh kesuksesan dalam pembangunan karena didukung oleh organisasi yang baik.

Administrasi diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Seiring meningkatnya peran organisasi semakin penting pula arti administrasi dalam kehidupan manusia. Bahkan administrasi sudah ada sejak zaman purba namun telah mengalami banyak perubahan mengikuti perjalanan waktu. Walaupun administrasi begitu penting bagi kita namun masih sering terjadi kesalahan (ketidak-tepatan) pemaknaan, maka perlu pelurusan konsep administrasi. Selama ini administrasi sering dirancukan dengan managemen. Pendapat Dunsire (1973) dan Hogdkinson (1978) menegaskan bahwa dalam bisnis, administrasi berbeda dari manajemen. Sedangkan Mc Cleskey (2011) menempatkan manajemen sebagai bagian dari administrasi dalam implementasi penata-kelolaan perusahaan. Berikut diuraikan pendapat dari tokoh-tokoh tersebut.

Administration is the function of industry concerned with the determination of corporate policy, co-ordination of production, finance and distribution, the settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the executive…

Management is the function of industry concerned with the carrying out of policy within the limits set up by administration and the employment of the organization for particular objects set before it (Dunsire, 1973, 43).

Untuk organisasi bisnis, administrasi diartikan adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Sementara, manajemen adalah fungsi industri yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumberdaya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, administrasi ditempatkan pada tugas-tugas organisasional yang bersifat penentuan setting “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta Untuk organisasi bisnis, administrasi diartikan adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Sementara, manajemen adalah fungsi industri yang bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan administrasi dan menggerakkan sumberdaya organisasi ke arah tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, administrasi ditempatkan pada tugas-tugas organisasional yang bersifat penentuan setting “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Hodgkinson merupakan pakar administrasi yang sangat cermat memperhatikan hal ini (perbedaaan administrasi vs manajemen). Dia melihat ada kerancuan, ketika adminitrasi dan manajemen tidak dibedakan secara tegas. Oleh karena itu dia mengusulkan pembedaan, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Domain Keilmuan Adminsitrasi

Art

-----------------

Science

AD -----------------

Policy Execution

MA MIN ISTR

-----------------

NA ATI

Values

-----------------

Facts

GE

-----------------

Upper Lower

ON

ME ----------------- Echelons Echelons -----------------

NT

Strategy

-------

Tactics

Qualitative

-----------------

Quantitative

-----------------

Human

Material

Reflective Active

Sumber: Hodgkinson, C (1978), Toward a Philosophy of Administration, Oxford: Basil Blackwell, hal. 4

Hodgkinson (1978: 5) mendefinisikan administrasi sebagai: ”those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations ”. Administrasi adalah aspek-aspek organisasi yang lebih berurusan dengan formulasi tujuan,

masalah-masalah yang menyangkut nilai, dan komponen manusia dalam organisasi. Sementara manajemen diartikan, “those aspects wich more routine, definitive, programmatic, and susceptible to quantitative methods .” Manajemen adalah aspek-aspek organisasi yang lebih rutin, definitif, terprogram, dan cenderung kepada metode kuantitatif.

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Pandangan Hodgkinson ini tampaknya relevan, mengingat lingkungan organisasi dewasa ini menuntut cara pandang yang lebih luas daripada sekedar masalah efektivitas dan efisiensi sebagaimana sangat ditekankan oleh manajemen. Organisasi tidak cukup hanya dipandang sebagai proses internal saja. Analisis stakeholders yang sekarang hampir merupakan suatu ‘kewajiban’ dalam pengelolaan organisasi, telah membuktikan hal itu. Organisasi yang hanya memperhatikan aspek internal seolah-olah ditakdirkan akan mati, atau setidak-tidanya mengalami suatu kemunduran (decline) dibandingkan posisinya terdahulu. Di sini Hodgkinson meyakini bahwa administrasi-lah yang terutama bertugas atau bertanggung-jawab terhadap aspek-aspek ekternal itu. Dia menekankan bahwa administrasi terutama bergerak pada upper level sebagai penentu arah dan kebijakan organisasi.

Mc Cleskey memiliki pandangan yang berbeda dibanding dua tokoh sebelumnya. Berdasarkan hasil petualangan akademiknya dia akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa unified pattern of administration memiliki dua komponen utama, yaitu governing (penata-kelolaan) dan administrative process (proses administratif. Yang pertama, berada ditangan pihak yang memiliki wewenang penata-kelolaan (governing authority). Mereka inilah yang

secara keseluruhan. Kewenangan ini dimiliki oleh pemilik, dewan direksi, panglima (TNI), dewan gubernur atau jabatan lain yang setara dengan itu baik untuk organisasi bisnis, pendidikan, publik, militer, rumah sakit, dll. Kewenangan pengelolaan ini memberikan pengawasan dan pengarahan organisasi (perusahaan) agar dalam mewujudkan sasaran dapat menggunakan sumberdaya yang menjadi kewenangannya secara efisien.

Komponen ke dua dari unified pattern of administration adalah proses administratif dengan prinsip menetapkan organisasi dan staff yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan penata-kelolaan. Proses ini dimulai dari investigasi (penelitian) terhadap fakta yang selajutnya digunakan untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dengan demikian menurut Mc Cleskey administrasi meliputi penata-kelolaan dan proses

administratif, yang tak lain adalah “manajemen”. Pendapat ini sejalan dengan dua pemikir terdahulu bahwa administrasi bergerak pada level atas organisasi. Perbedaannya adalah bahwa menurut yang terakhir eksekusi atas kebijakan yang dibuat oleh pemegang otoritas penata-kelolaan masih menjadi ranahnya administrasi (proses administratif). Dari sini nampak jelas bahwa tokoh pertama dan ke dua membedakan secara tegas antara administrasi dan

manajemen, sedangkan sumber ke tiga menegaskan bahwa administrasi merupakan

fungsi penata-kelolaan. Berdasarkan konsep administrasi seperti dipaparkan di atas, di mana posisi administrasi perkantoran?

manajemen ditambah

dengan

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

PERAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM ORGANISASI

Administrasi perkantoran merupakan proses pengawasan operasi harian (daY –to –day operations) sebuah kantor. Setiap organisasi, seberapapun ukurannya, pasti memiliki kantor, yaitu tempat di mana operasi organisasi berpusat. Mengacu pada pemikiran Mc Cleskey di atas maka pengetahuan dan ketrampilan administrasi perkantoran diperlukan oleh semua jenjang dalam organisasi. Tugas ini dipegang oleh administrator kantor dengan nomenklatur berbeda-beda.

Salah satu tugas utama administrasi kantor adalah menangani karyawan di kantor bersangkutan. Tugas ini meliputi: mensupervisi staff, menjamin ketersediaan sumberdaya yang diperlukan staff untuk melaksanakan tugasnya (resource allocation), menyelesaian masalah yang muncul secara tidak terduga di kantor bersangkutan, memberikan bantuan dan dukungan terhadap staff bila menghadapi masalah dalam penyelesaian pekerjaan, mengevaluasi kinerja staff, merekomendasikan pengembangan staff, mengusulkan promosi & kenaikan gaji staff, dll. Mencermati tugas administrasi perkantoran ini jelas bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja unit ini (administrasi perkantoran).

Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak lama lagi akan efektif berlaku, mulai Januari 2016. Negara-negara di kawasan ini mengharmonisasikan tarif masuk untuk produk dan jasanya sehingga hambatan mobilisasi komoditas antar negara menjadi semakin hilang. Dengan berlakunya MEA ini akan merubah business lanscape di kawasan ini. Persaingan di segala sektor bisnis akan menjadi semakin ketat karena pelakunya bukan hanya dari negara bersangkutan tetapi juga dari negara lain di regional ini . Pelaku bisnis harus bersaing dengan pelaku dari negara lain di kawasan ini untuk mempertahankan pasar yang sekarang sedang di kuasai. Organisasi (perusahaan) harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dengan kompetitor baru di sektor bersangkutan. Untuk mewujudkan kinerja organisasi yang baik memerlukan dukungan SDM yang memiliki kompetensi di bidang administrasi perkantoran.

Dalam merumuskan kompetensi yang diperlukan terlebih dahulu perlu ditetapkan peran apa yang akan diambil oleh seseorang dalam kehidupan profesionalnya. Mengingat administrasi perkantoran diperlukan mulai dari jenjang yang paling bawah sampai ke jenjang tertinggi dalam organisasi tentu saja tuntutan kompetensi setiap jenjang berbeda. Lembaga pendidikan untuk merumuskan kompetensi lulusan perlu terlebih dahulu menetapkan peran yang akan diambil lulusan dengan pengalaman 0 tahun. Penentuan (penetapan) peran dapat menggunakan bagan organisasi sebagai alat bantu mengingat administrasi perkantoran diimplementasikan dalam organisasi. Dari peran inilah selanjutnya dirumuskan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pekerjaan agar berhasil dengan baik. “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Demikian paper ini dibuat dimaksudkan untuk menjadi bahas diskusi bagi peserta seminar sehingga menghasilkan rumusan model pendidikan dan pelatihan bidang administrasi perkantoran yang sesuai dengan tuntutan sekarang.

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

R EKONSTRUKSI ILMU DAN PROFESI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Dr. Andre Rahmanto, Msi.

There are apps that can “replace” admins but still someone has to use them. Boss can use the app to do everything that I am doing himself but still does he have a time to waste it on that?

(Sasa Todorovic)

Administrasi perkantoran telah memiliki sejarah panjang sebagai sebuah bidang ilmu. Sedikit perbedaannya dengan bidang lain, administrasi perkantoran lebih banyak dipelajari sebagai jenis pendidikan vokasional yang mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Baik di dalam maupun di luar negeri program studi administrasi perkantoran (office administration) umumnya diselenggarakan pada jenjang yang kurang lebih setara dengan

pendidikan diploma di Indonesia 1 . Mungkin karena orientasi praktisnya, sehingga sulit menemukan publikasi ilmiah yang khusus mengenai administrasi perkantoran seperti buku-buku teks terbaru maupun jurnal internasional.

Di kalangan akademis hingga saat ini masih sering menjadi perdebatan apakah rumpun keilmuannya menginduk pada ilmu administrasi ataukah ilmu manajemen 2 . Siagian (1983:5) menyatakan manajemen merupakan inti administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisah- pisahkan namun kegiatannya dapat dibedakan. Administrasi memiliki tugas menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organizational goals) dan menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies). Sedangkan manajemen hakekatnya berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.

Pendapat lain dari Sheldon (2003) misalnya, membedakan tiga istilah yaitu administrasi, manajemen dan organisasi. Administrasi menurut Sheldon, fokus pada penentuan kebijakan perusahaan, pengkoordinasian, penentuan arah dan pengawasan dari pimpinan. Manajemen bertugas melaksanakan kebijakan dalam batas yang telah ditetapkan administrasi dan penggunaan organisasi bagi sasaran khusus yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan

1 Kecuali Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran sesuai pembagian Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi DIKTI, merupakan jenis program studi akademik. Lihat SE

Direktur Belmawa Dikti Nomor 0404/E3.2/2015.

2 Mengacu pada pembagian rumpun keilmuan diatas, Administrasi dan Manajemen keduanya termasuk pada ilmu terapan. Sedangkan Ekonomi termasuk dalam

kelompok ilmu Sains Sosial. “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta kelompok ilmu Sains Sosial. “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Dari sejumlah literatur, kemunculan awal administrasi perkantoran dapat ditelusuri misalnya dari Kallaus (1988) serta Gie (1990) bahwa William Leffingwell yang pertama mengembangkan administrasi perkantoran secara ilmiah dan sering disebut sebagai father of office administration, adalah pengikut jejak manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederiick W Taylor. Bukunya yang pertama berjudul Scientific Office Management (1917) berisi tentang lima prinsip yang diterapkan dalam pekerjaan kantor yaitu plan the work, schedule the work, execute the work, measure the work, reward the work. Leffingwell memberikan definisinya sebagai berikut:

Office management as a function, is the branch of the art and science of management which is concerned with the efficient performance of office work, whenever and wherever that work is to

be done (Leffingwell & Robinson, 1985).

Jika dilihat dari sejarah tersebut jelas bahwa administrasi perkantoran dikembangkan dari ilmu manajemen dan dari background dunia bisnis. Kedekatan administrasi perkantoran dengan administrasi/manajemen bisnis juga dapat dilihat pada pernyataan sebuah lembaga kredibel di Inggris, Institute of Administrative Management (IAM)yang memberikan definisi sebagai berikut:

Administration, also referred to as business administration, is the management of an office, business, or organisation. It involves the efficient organisation of people, information, and other resources to achieve organisational objectives.Information is key to business operations, and people are the resources who make use of information to add value to an organisation. This means that companies will struggle without some type of administrative management. Administrative management is the process of managing information through people. This usually involves performing the storage and distribution of information to those within an organisation.

Administrasi, yang juga mengacu pada administrasi bisnis, adalah manajemen kantor, bisnis, atau organisasi. Ini melibatkan organisasi yang efisien dari orang, informasi, dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi adalah kunci untuk operasi bisnis, dan orang-orang adalah sumber yang memanfaatkan informasi untuk menambah nilai suatu organisasi. Ini berarti bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan tanpa adanya manajemen

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

dan distribusi informasi dalam sebuah organisasi. 3

Pendapat IAM tersebut menguatkan akar manajemen darikajian perkantoran. Meskipun sebenarnya perdebatan mengenai induk administrasi atau manajemen tidak terlalu relevan bagi perkembangan studi perkantoran. Bidang kajian yang menjadi concern perkantoran dapat dipelajari dalam dua induk tersebut. Bahkan administrasi dan manajemen secara filsafat ilmu memiliki kesamaan objek formal yaitu proses pengendalian kerjasama manusia dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu (Nawawi,

1994: 13). 4 Sebagaimana Gie (1990) mengatakan, baik di Amerika Serikat maupun Inggris, istilah manajemen perkantoran dan administrasi perkantoran dapat dipakai silih berganti dengan arti yang sama. Justru lebih penting adalah memperjelas pengertian dan bidang garap administrasi perkantoran itu sendiri.

Dari Manajemen Kantor ke Manajemen Administratif

Dalam perkembangan kajian perkantoran, sejak tahun 1970-an sebenarnya terdapat perubahan pandangan atau perluasan fungsi manajemen perkantoran. Sugandha (1986:19) mengatakan, pengertian sempit mengenai manajemen perkantoran pada masa sebelumnya yang hanya berarti tata usaha telah berkembang menjadi konsep administrasi kantor yang melayani keperluan seluruh organisasi secara bulat (terintegrasi). Pandangan ini melihat kantor sebagai pemberi bantuan (auxiliary process) yang disiapkan untuk mendukung pucuk pimpinan. Paham baru yang dikenal dengan administrative service mempersatukan fungsi dalam kantor yang tadinya terpisah.

Peranan yang dilakukan kantor dalam organisasi modern berkaitan dengan produk kantor yaitu informasi, untuk melayani kebutuhan pimpinan dan seluruh bagain lain dari organisasi dalam pembuatan keputusan. Sebutan administrative (diterjemahkan dalam istilah Indonesia, lagi-lagi menjadi administrasi) digunakan untuk lebih memperjelas pelayanan yang diberikan kantor yang fungsinya telah meluas, tidak hanya urusan tata usaha saja, tetapi juga menciptakan sistem dan prosedur, terutama dengan adanya penemuan teknologi baru. Tugas manajer kantor yang sebelumnya hanya

3 http://www.instam.org/about/what-does-an-administrative-manager-do

4 Sejumlah literatur menggunakan istilah Administrative Office Management. Lihat Quible (2001), Odgers (2002), Kallaus & Kelling (1988), Terry (1975).

Atau Administrative Management sebagaimana digunakan oleh Institute of Administrative Management (IAM) yang berpusat di London. “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta Atau Administrative Management sebagaimana digunakan oleh Institute of Administrative Management (IAM) yang berpusat di London. “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

batang tubuh suatu organisasi, mulai dari atas sampai bawah, melalui penataan dan penyajian informasi.

Jadi jelaslah kerancuan istilah dalam bidang ilmu perkantoran ini salah satunya berasal dari penggunaan istilah administrasi itu sendiri yang beragam-ragam artinya sehingga menimbulkan persepsi yang beragam pula. Terlebih

makna administrasi sendiri yang cenderung mengalami penyempitan. Di Indonesia administrasi 6 sampai sekarang lebih banyak dimaknai sebagai administratie (dari bahasa Belanda) yang berarti clerical

works (Tata Usaha) 7 . Namun lebih baik kiranya apabila istilah yang digunakan di Indonesia untuk administrasi perkantoran dapat disamakan mengacu pada

perkembangan terbaru yang ada di belahan dunia lain. Selanjutnya bagaimana dengan

jenjang pendidikan bidang administrasi perkantoran? Pendidikan tertinggi di luar negeri untuk bidang perkantoran lazimnya adalah Diploma Manajemen Perkantoran (Office Management/ Administration). Meskipun hasil penelusuran penulis pada laman internet terdapat beberapa diselenggarakan pada level Sarjana (Bachelor). Di Inggris, pendidikan perkantoran umumnya dikaitkan dengan pendidikan bisnis dan pendidikan manajemen pada umumnya (Gie, 1990: 285). Sehingga pada level lanjutan (sarjana atau pascasarjana) lazimnya

administrative office management, administrative service management dan administrative system

5 Istilah aslinya administrative

management,

6 LIhat Ensiklopedi Administrasi (Westra, dkk, 1981: 9), aktivitas catat mencatat keterangan dalam bahasa Indonesia kini telah lazim dipakai istilah

tatusaha. Oleh karena itu istilah administratie hendaknya tidak diterjemahkan menjadi administrasi agar tidak dikacaukan dengan pengertian dan terjemahan istilah administration dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Belanda istilah administratie juga secara khusus dipakai dalam arti pemerintah atau pemerintahan (bestuur) dari suatu negara, termasuk badan- badan pemerintah lainnya dalam lingkungan negara itu. Dalam pengertian ini administratie dapat disamakan dengan istilah Inggris public administration dan dapat disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi negara.

7 Namun perkembangan terakhir, Jurusan Administrasi Negara UGM sejak tahun 2010 juga telah merubah namanya menjadi jurusan Manajemen dan

Kebijakan Publik. Salah satu alasannya, kata “administrasi‟ pada administrasi publik dianggap semakin kurang relevan, baik karena substansi yang terkandung di dalam m akna kata “administrasi‟ itu sendiri dan juga semakin terdegradasinya kata “administrasi‟ di masa kini. Lihat Widianingrum (2010), http://mkp.fisipol.ugm.ac.id/ “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta Kebijakan Publik. Salah satu alasannya, kata “administrasi‟ pada administrasi publik dianggap semakin kurang relevan, baik karena substansi yang terkandung di dalam m akna kata “administrasi‟ itu sendiri dan juga semakin terdegradasinya kata “administrasi‟ di masa kini. Lihat Widianingrum (2010), http://mkp.fisipol.ugm.ac.id/ “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Di Indonesia dengan adanya program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran sebenarnya memiliki tugas yang lebih, dibandingkan dengan prodi administrasi perkantoran pada jenjang diploma atau politeknik. Prodi PAP selama ini selain menghasilkan lulusan sebagai guru pada level SMK (sekolah menengah kejuruan) perlu memikirkan secara komprehensif pendidikan untuk sumber daya manusia bidang perkantoran di Indonesia. Mendesak kiranya membenahi pendidikan administrasi perkantoran di Indonesia mulai dari level SMK sampai pendidikan tinggi. Dengan keberadaan asosiasi profesi seperti ASPAPI maupun komunitas akademis lainnya kita patut berharap untuk dapat menghasilkan blueprint pendidikan bidang administrasi perkantoran yang mampu mengikuti perkembangan akademis

maupun dunia kerja global 8 .

Elaborasi pada berbagai bidang kajian yang ada perlu dilakukan, karena sifat kajian Perkantoran selama ini bersifat praktis, apakah kajian- kajian tersebut dapat ditarik pada level teoritik sehingga memungkinkan bidang kajian perkantoran dipelajari pada level S2-S3? Selain itu kajian perkantoran juga banyak berkait dengan bidang ilmu lainnya di luar ilmu manajemen, misalnya bidang korespondensi berkaitan dengan bidang komunikasi bisnis, kearsipan berkaitan dengan ilmu informasi, sistem informasi berkaitan dengan informatika/komputer, perbekalan & tata ruang kantor berkaitan dengan ilmu arsitek, desain interior, ergonomi dan psikologi, dan seterusnya. Dengan banyaknya interseksi tersebut kajian perkantoran harus menentukan ciri khas bahan kajian sehingga diperoleh capaian pembelajaran yang unik diantara bidang-bidang lain tersebut. Bukan tidak mungkin kajian perkantoran juga diperluas berdasarkan kenyataan perkembangan profesi di lapangan. Satu contoh dengan adanya

jabatan/profesi corporate secretary 9 misalnya, maka tugas dan fungsi profesi

8 Benchmarking dapat dilakukan dengan beberapa kampus penyelenggara seperti UITM Malaysia atau beberapa college di negara lain. Sedangkan

beberap asosiasi profesi perkantoran di luar negeri antara lain: Australian Institute of Office Professionals (AIOP), International Association of Administratve Professionals (IAAP), Indian Association of Secretaries and Administrative Professionals (IASAP), Association of Secretaries (AOS), Malaysian Associatio of Professional Secretaries and professonals (MAPSA), European Management Assistnats (EUMA), Association of Administrstive Assistants Canada (AAA), The Office Professional (OP), South African Secretaries and PA's Association (SASPA), dst.

9 Sekretaris Perusahaan (corporate secretary)merupakan pihak penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak eksternal, “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta 9 Sekretaris Perusahaan (corporate secretary)merupakan pihak penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak eksternal, “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Permasalahan lainnya yang juga penting adalah soal output lulusan administrasi perkantoran di Indonesia. Hasil penelitian Sudira (2009) mengungkapkan bahwa terdapat kegagalan efisiensi pendidikan SMK jurusan sekretaris. Di Jakarta saja terdapat 577 SMK dengan 23 Bidang/program keahlian. Program keahlian sekretaris memiliki jumlah siswa terbanyak 30.850 orang yang tersebar di 192 SMK. Setiap tahun SMK di Jakarta meluluskan sekitar 10.000 orang sekretaris/ tenaga administrasi perkantoran, sementara kebutuhan tenaga sekretaris/tenaga administrasi perkantoran di perusahaan- perusahaan hampir semua mensyaratkan pendidikan minimal lulusan D3

Sekretaris 10 . Akibatnya lulusan SMK program keahlian sekretaris tidak bisa menjadi sekretaris sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan D-3 sekretaris atau D-4 sekretaris dan harus telah memiliki pengalaman satu tahun. Selain itu persyaratan menjadi sekretaris juga terdapat non schooling factors seperti jenis kelamin, tinggi badan dan paras sebagai faktor yang sangat menentukan. Kenyataan tersebut mungkin sudah kita ketahui bersama, namun bagaimana kebijakan pendidikan merespon fakta tersebut menjadi tugas kita bersama yang bergelut dalam bidang pendidikan administrasi perkantoran.

Masa Depan Profesi Perkantoran

Disamping masalah tersebut, terdapat peluang dalam profesi bidang perkantoran karena faktanya pekerjaan administratif juga berkembang pada level manajerial. Munculnya jabatan seperti manajer administrasi, manajer kantor, corporate secretary atau di sektor publik ada sekretaris desa, sekretaris kecamatan, sekretaris daerah, sekretaris kabinet hingga sekretaris negara sesungguhnya menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan administrasi perkantoran menyediakan wadah pendidikan hingga level

terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi, sedangkan fungsinya mencakup tugas- tugas kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

10 Penelusuran singkat pada tiga website lowongan pekerjaan terbesar di Indonesia: jobstreet.com. jobsdb.com serta karir,com menemukan hasil yang

sama dengan hasil penelitian tersebut, sebagian besar lowongan kerja mempersyaratkan minimal lulusan D-3. Pada ketiga situs tersebut, dengan mengentry kata “sekretaris” total terdapat 145 lowongan kerja, sedangkan dengan keywords “administrasi” terdapat 1184 lowongan kerja. (Diakses pada tanggal 13/09/2015 Pukul 08.12). “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta sama dengan hasil penelitian tersebut, sebagian besar lowongan kerja mempersyaratkan minimal lulusan D-3. Pada ketiga situs tersebut, dengan mengentry kata “sekretaris” total terdapat 145 lowongan kerja, sedangkan dengan keywords “administrasi” terdapat 1184 lowongan kerja. (Diakses pada tanggal 13/09/2015 Pukul 08.12). “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Dalam dunia profesi luasnya rentang wewenang manajer administrasi

banyak istilah posisi pekerjaan/jabatan yang berbeda, walaupun tugas-tugasnya masih berada dalam area administrasi perkantoran, misalnya Manajer Administrasi Kantor, Manajer Administrasi, Manajer Kantor, Administrasi Kantor, Manajer Layanan Kantor, dan lain-lain. Bahkan berbagai lembaga pendidikan di luar negeri telah membuka spesialisasi pendidikan administrasi yang lebih spesifik seperti Legal Administrative serta Medical Administrative.

perkantoran

menciptakan

Secara umum menurut Odgers (2005) manajer administrasi bertanggung jawab mengelola informasi, sistem informasi, teknologi maupun sumber daya manusia yang ada untuk memaksimalkan produktivitas bagian administrasi yang dipimpinnya. Sedangkan Oliverio (2007) membagi kompetensi perkantoran menjadi empat kelompok yaitu: word processing (producing written docoments such as letters or reports by using software programs and computers); data processing (collecting, organizing, analyzing and summarizing data) information management (organizing, maintaining and accesing data) and transmission (sharing information both withn and outside the organization) serta general managing and communicating.

Sebuah survei yang dilakukan oleh IAAP tahun 2011 terhadap 3.376 responden administrative professionals bisa dijadikan perbandingan, bahwa di luar negeri (khususnya di Amerika) penamaan istilah profesi terkait profesi administrasi perkantoran juga sangat beragam, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Pada tabel diatas terlihat bahwa penyebutan executive asisstant (28,88%) dan administrative assistant(25,44%) adalah sebutan profesi yang paling banyak digunakan dalam bidang ini, selain istilah lain yang sangat variatif. Sedangkan jenis industri yang dimasuki oleh responden sebagain besar adalah sektor pendidikan 13,68%, pemerintahan 12, 56 % serta lembaga kesehatan sebesar 12, 29 %.

Satu hal yang perlu diyakini, meskipun semakin banyak tugas organisasi akan diambil alih oleh mesin atau teknologi baru, khususnya kegiatan yang bersifat rutin, namun peranan manusia dalam proses administrasi tidak akan berkurang. Hanya sifatnya yang mungkin akan berubah. Fungsi pengambilan keputusan dan banyak lainnya masih dan selamanya akan hanya dapat dijalankan oleh manusia. Manajer administrasi atau apapun namanya harus menyadari perannya yang sangat beragam (multitask) termasuk mengembangkan sistem perkantoran yang senantiasa berkembang, sehingga harus selalu beradaptasi dengan perubahan teknologi maupun pengetahuan baru menyangkut organisasinya.

“Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta “Berkarakter Kuat dan Cerdas” FKIP, UNS Surakarta

Mengingat keragaman

fungsinya,

ruang kantor 11 yang dapat membuat pegawai nyaman dan semakin produktif serta meminimalkan resistensi pegawai atas penerapan sistem baru.

Kemampuan beradaptasi serta memfasilitasi pegawai lainnya untuk mempelajari setiap inovasi maupun kebijakan selalu akan menjadi tantangan bagi manajer administrasi.

Profesi administrasi perkantoran telah berkembang baik secara vertikal, yang berarti menempatkan lulusan bidang ini tidak hanya berada pada posisi pada entry-mid level tetapi bisa sampai top level (posisi manajerial administrative manager, corporate secretary dsb.), maupun berkembang

adanya profesiadministrasi perkantoran untuk bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan/medis, hukum, pemerintahan, sosial dan sebagainya. Untuk itu diperlukan sinergi antar dunia pendidikan dan profesi sehingga kajian administrasi perkantoran bisa menunjukkan eksistensinya serta memberikan kontribusi pada persoalan-persoalan nyata dan dirasakan manfaatnya di sektor bisnis maupun publik.