BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI 6 BLITAR TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode
tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1 Proses dalam pendidikan memiliki
arti yang luas yaitu proses belajar, memahami, mengerti, serta proses memperbaiki
diri. Proses ini dapat ditempuh dengan pengalaman di lingkungan sosial maupun
dengan belajar di lingkungan sekolah. Pendidikan yang diterapkan disekolah
menggunakan berbagai macam metode yang pada intinya tujuannya adalah agar
peserta didik lebih mudah memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan yang di maksud di sini
adalah kebutuhan manusia untuk menjadi sumber daya yang lebih baik dan berguna
bagi nusa, bangsa dan agama. Sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
ialah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta


1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 10

1

2

bertanggung jawab. Pada dasarnya manusia sejak kecil perlu adanya pendidikan,
karena manusia dilahirkan sudah dibekali iman oleh Allah SWT. Salah satu manfaat
pendidikan yang ditempuh manusia ini adalah untuk mengembangkan iman yang
dibawanya sejak lahir. Hendaknya manusia mencari ilmu dengan menempuh
pendidikan, baik ilmu agama, ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu hisab serta ilmuilmu Allah yang lain. Sesuai dengan janji Allah bagi orang yang menuntut ilmu
akan diangkat derajatnya beberapa derajat.
Kewajiban mencari ilmu telah di sebutkan dalam Al-Qur`an, pada surat
Al-Mujadalah ayat 112:

ِ
ِ

ِ ِ‫ين اآمنُوا إِ اذا قِيل لا ُك ْم تا اف َّس ُحوا ِِف الْ ام اجال‬
َّ ‫انشُزوا يا ْرفا ِع‬
َّ ‫س فاافْ اس ُحوا يا ْف اس ِح‬
ُ ‫انشُزوا فا‬
ُ ‫اَّللُ لا ُك ْم اوإِ اذا قي ال‬
ُ‫اَّلل‬
‫اَي أايُّ اها الَّذ ا‬
‫ا‬
ٍ ‫الَّ ِذين آمنُوا ِمن ُكم والَّ ِذين أُوتُوا الْعِلْم درج‬
-١١- ‫اَّللُ ِِباا تا ْع املُو ان اخبِ ٌري‬
َّ ‫ات او‬
‫ا اا ا‬
‫ا ا‬
‫ْا ا‬
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha

teliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (Al-Mujadalah : 11)
Berdasarkan ayat tersebut sudah jelas bahwa mencari ilmu sangat
dianjurkan oleh Allah. Banyak ilmu yang diajarkan di sekolah yang dirangkum
dalam berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

2

Al – Qur`an dan Terjemahannya, Mushaf Khadijah, ( jakarta: Alfatih, 2012) hal.543

3

pada jenjang SD, SMP, SMA dan sederajat ialah mata pelajaran matematika.
Bahkan ketika jenjang TK peserta didik juga sudah diajarkan cara berhitung. Hal
ini membuktikan bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Walaupun sudah diajarkan sejak SD masih banyak yang mengatakan bahwa
matematika itu adalah pelajaran yang sulit, membosankan, dan penuh dengan
rumus. Menanggapi persepsi tentang matematika yang kurang baik dikalangan
pelajar maupun orang tua murid, guru mulai mencari cara untuk merubah persepsi
tersebut. Seiring dengan berkembangnya pendidikan telah dirumuskan oleh para
ahli banyak model-model pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu
materi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam model mecakup strategi,
pendekatan, metode maupun teknik.3 Secara sederhana metode mengajar sudah
terangkum dalam model pembelajaran. Metode pembelajaran yang umum
diterapkan disekolah adalah metode ceramah dan diskusi. Namun seiring kebutuhan
di dunia pendidikan telah banyak dikembangkan berbagai macam metode
pembelajaran. Diantara metode pembelajaran yang telah berkembang ialah metode
pemecahan masalah (problem based learning), metode Discovery Leaning, metode
inquiry, mind mapping, role playing/bermain peran, cooperative script dan masih
banyak lagi. Pada dasarnya metode pembelajaran ini dikembangkan untuk
membuat pembelajaran semakin efektif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Sehingga peserta didik tidak bosan dan lebih mudah menerima materi pelajaran.

3

Lefudin, Belajar dan Pembelajaran dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan metode Pembelajaran, (Yogyakarta : Deepublish.
2017), Hal. 170

4


Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang proses, model
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran inkuiri (inquiry Based Learning), model pembelajaran penemuan
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Projek Based
Learning), dan model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning ).
Salah satu model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan implementasi
Kurikulum 2013 adalam model pembelajaran Discovery Learning. Discovery
Leaning disini apat juga diartikan sebagai metode pembelajaran dalam makna yang
lebih sederhana. Karena metode pembelajaran sudah tercakup kedalam model
pembelajaran. Metode Discovery Learning atau penemuan adalah suatu metode
dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya
menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau
diceramahkan saja.4 Metode Discovery Learning ini mendorong peserta didik untuk
menemukan dan mengorganisir materi pelajaran sendiri tanpa menunggu
penjelasan dari guru. Guru hanya memotivasi peserta didik untuk mengembangkan
sikap ingin tahunya terhadap materi yang akan dipelajari.
Materi aritmatika sosial merupakan salah satu materi yang diajarkan pada
pelajaran matematika di kelas VII semester 2. Pemilihan materi aritmatika sosial
ini dengan alasan aritmatika sosial ini sering kita temukan di dunia nyata. Pada

materi aritmatika siswa akan belajar memahami konsep laba, rugi, rabat, bunga
tunggal dan menggunakan konsep aritmatika sosial dalam menyelesaikan masalah
nyata. Khusunya dalam masalah ekonomi. Di dalam materi aritmatika sosial

4

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: RINEKA CIPTA), Hal. 192

5

diperlukan pembelajaran yang mampu mengeksplore kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah terutama pada operasi penjumlahan dan pengurangan. Selain
itu dibutuhkan pula pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas dan rasa
keingin tahuan siswa sehingga siswa dapat menemukan konsep sendiri tentang materi
aritmatika sosial.

Berdasarkan hasil pengamatan pada waktu praktik pengalaman lapangan
(PPL) di MTsN 6 Blitar siswa sering mengeluh jika dihadapkan pada mata pelajaran
matematika karena bagi mereka merupakan mata pelajaran yang menakutkan
karena berhubungan dengan angka dan rumus. Hal ini berarti bahwa matematika

kurang diminati oleh siswa sehingga berdampak terhadap rendahnya hasil belajar
matematika. Selain itu hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar
siswa serta metode pembelajaran yang diterapkan guru yang cenderung monoton.
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Munawarah
dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Model
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi
Perbandingan di MTsN Bandung Tahun Ajaran 2016/2017, dapat disimpulkan
bahwa pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Discovery Learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.5
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak, baik dari dalam diri
maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi – kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada

5
Munawarah, Siti, Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Model Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Perbandingan di MTsN Bandung Tahun
Ajaran 2016/2017. Dalam http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5605/ diakses pada 19 November 2017
pukul 23:03

6


kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.6 Motivasi
ini juga sebagai penggerak bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Jika seseorang termotivasi dalam melakukan sesuatu maka dia akan seperti
mempunyai energi tersendiri yang mengalir ditubuhnya. Energi tersebut sepertinya
datang tanpa kita tahu dari mana asalnya dan berapa lama akan habis jika
digunakan. Jika motivasi yang tinggi dimiliki oleh peserta didik dalam belajar maka
akan menyebabkan suatu perubahan yang luar biasa. Peserta didik seakan – akan
memiliki

cadangan

energi

tertentu

yang


mendorongnya

untuk

tetap

mengembangkan rasa ingin tahunya. Meskipun mungkin ada perasaan tidak suka
dengan

pelajaran

yang

diikuti,

motivasi

yang

tinggi


akan

mampu

mengesampingkan hal itu. Peserta didik akan terus terpacu untuk belajar dan pada
akhirnya akan memperoleh hasil yang maksimal.7
Motivasi memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar Matematika
siswa, hal ini disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh Nururohmah dalam
skripsi yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Motivasi untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMPN 01
Sumbergempol Tahun Ajaran 2016/2017.8

6

Widiasworo, Erwin, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik,
(Jogjakarta : Ar – Ruzz Media, 2015), hal. 16
7
Ibid, hal 15
8

Nurrohmah, Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Motivasi untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX SMPN 01 Sumbergempol Tahun Ajaran 2016/2017.
Dalam http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5389/ diakses pada 19 November 2017 pukul 22:38

7

Berdasarkan uraian di atas, Peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Metode Discovery Learning dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa di Kelas VII MTs Negeri 6 Blitar Tahun Ajaran
2017/2018”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1.

Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2.

Motivasi belajar siswa yang bervariasi.

3.

Kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam
penyampaian materi.
Untuk menghindari meluasnya masalah yang dikaji dalam penelitian ini,

maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 6
Blitar.

2.

Lokasi dalam penelitian ini adalah MTs Negeri 6 Blitar.

3.

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah aritmatika sosial.

4.

Variabel bebas atau variabel independent dalam penelitian ini adalah metode
pembelajaran dan motivasi.

5.

Variabel terikat atau variabel dependent dalam penelitian ini adalah hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar.

8

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1.

Apakah ada pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran 2017/2018?

2.

Apakah ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran 2017/2018?

3.

Apakah ada pengaruh metode Discovery Learning dan motivasi terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran
2017/2018?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode Discovery Learning terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran
2017/2018.

2.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran 2017/2018.

3.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode Discovery Learning dan
motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar
tahun ajaran 2017/2018.

9

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis

diartikan

sebagai

suatu

jawaban

sementara

terhadap

permasalahan penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling
tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis hanya sekedar jawaban sementara terhadap
hasil penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1.

Ada pengaruh metode Discovery Learning terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun pelajaran 2017/2018.

2.

Ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Negeri 6 Blitar tahun pelajaran 2017/2018.

3.

Ada pengaruh metode Discovery Learning dan motivasi terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun pelajaran 2017/2018.

F. Kegunaan Penelitian
Adanya penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu telaah yang
komprehensif sehingga dapat diambil manfaat, diantaranya:
1.

Secara Teoritis
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini secara teoritis yaitu agar

penelitian ini dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam pembelajaran
matematika di sekolah menengah pertama khususnya tentang metode Discovery
Learning.
2.

Secara Praktis
Selain manfaat teoritis dala penelitian ini terdapat juga manfaat praktis,

yaitu sebagai berikut:

10

a.

Bagi Peneliti

1) Mengembangkan wawasan mengenai penggunaan metode pembelajaran yang
tepat dalam proses pembelajaran.
2) Diharapkan peneliti dapat mengetahui pentingnya motivasi belajar siswa.
3) Diharapkan peneliti dapat mengetahui penerapan metode discovery learning.
b.

Bagi siswa

1) Penerapan metode discovery learning ini diharapkan dapat membantu siswa
untuk lebih mudah memahami matematika, sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
2) Dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa.
3) Dapat meningkatkan pemahaman siswa.
4) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
5) Penerapan metode Discovery learning dapat melatih kemandirian siswa.
c.

Bagi Guru

1) Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan
memahamkan peserta didik, khusunya dibidang matematika.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan guru mata pelajaran
matematika dalam meilih model pembelajaran yang cocok diterapkan untuk
peserta didiknya.
3) Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi pedoman guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.

11

4) Hasil penelitian ini dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah-masalah
yang timbul di kelas, seperti peserta didik yang cenderung pasif dan rendahnya
prestasi belajar.
d.

Bagi sekolah
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah untuk

waktu jangka pendek, waktu jangka menengah ataupun waktu jangka panjang.
e.

Bagi IAIN/Almamater
Sebagai acuan untuk menentukan perkembangan proes pembelajaran

dosen dan mahasiswa.
f.

Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pembaca guna

mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan
langkah - langkanh penulisan kerangka ilmiah dan unsur-unsurnya.

G. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi salah tafsir dalam penelitian ini, maka perlu adanya
penegasan istilah sebagai berikut:
1.

Secara konseptual

a.

Metode discovery learning
Metode Penemuan atau Discovery Learning adalah teori belajar yang

didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.
Sebagaimana pendapat burner, bahwa “Discovery learning can be defined as the

12

learning that takes place when the student is not presented with subject matter in
the final form, but rather is required to organize it him self.” Sedangkan menurut
Budiningsih discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk sampai akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.9
b.

Motivasi
Motivasi merupakan merupakan keseluruhan daya penggerak, baik dari

dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu
dapat tercapai.10
c.

Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran sebagai bukti

apakah siswa sudah menguasai materi yang disampaikan atau belum. Jadi hasil
belajar matematika merupakan hasil dari proses pembelajaran mata pelajaran
matematika.
2.

Secara Operasional

a.

Metode Discovery Learning
Metode Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk bereksplorasi sendiri dalam menemukan
konsep-konsep. Metode pembelajaran ini bersifat student centered sehingga guru
hanya sebagai motivator dan fasilitator. Dalam penelitian ini digunakan dua model

9
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Deepublish), hal. 107
10
Widiasworo, Erwin, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik,
(Jogjakarta : Ar – Ruzz Media, 2015), hal. 16

13

pembelajaran. Kelas pertama menggunakan metode Discovery Learning dan kelas
kedua dengan metode pembelajaran ceramah, kemudian dibandingkan.
b.

Motivasi
Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan

oleh seorang individu. Sedangkan motivasi belajar matematika siswa adalah alasan
yang mendasari seorang individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Indicator dalam motivasi yaitu: adanya hasrat dan keinginan untuk
berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, ulet menghadapi kesulitan,
menunjukkan minat terhadap berbagai masalah, lebih senang bekerja sendiri, dapat
mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan soal-soal, senang
mengikuti pelajaran, tekun dalam belajar dan menghadap tugas. Untuk mengukur
motivasi belajar siswa peneliti menggunakan agket motivasi.
c.

Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan

pembelajaran. Prestasi belajar meliputi tiga ranah yaitu kognitif, psikomotor, dan
afektif yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan. Dalam penelitian ini hanya mengambil prestasi belajar kognitif saja.
Dan untuk penilaian prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari nilai ulangan
harian. Materi yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah materi aritmatika
sosial.

14

H. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam membaca hasil penelitian maka dalam
penelitian ini maka dalam proposal penelitian ini disajikan sistematikanya yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1.

Bagian awal
Bagian awal ini terdiri dari sampul depan, halaman judul, halaman

persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, motto, halaman
persembahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan
abstrak.
2. Bagian inti
Bagian ini merupakan inti dalam penelitian yang terdiri dari tiga bagian
yaitu:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang: a) latar belakang masalah, b) identifikasi
dan pembatasan masalah, c) rumusan masalah, d) tujuan penelitian, e) kegunaan
penelitian, f) hipotesis penelitian, g) penegasan istilah, h) sistematika pembahasan
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi teori, b) penelitian terdahulu,
c) kerangka berpikir penelitian.
Bab III Metode penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang: a) rancangan penelitian, b) variabel
penelitian, c) populasi dan sampel penelitian, d) kisi – kisi instrumen, e) instrumen
penelitian, f) data dan sumber data, g) teknik pengumpulan data, h) analisis data.

15

Bab IV Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data, b) pengujian hipotesis
Bab V Pembahasan
Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh metode Discovery Learning
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran
2017/2018, b) pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII
MTs Negeri 6 Blitar tahun ajaran 2017/2018, dan c) pengaruh metode Discovery
Learning dan motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Negeri 6 Blitar tahun ajaran 2017/2018.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan tentang: a) Kesimpulan, b) saran
3.

Bagian akhir
Pada bab ini akan diuraikan daftar rujukan, daftar riwayat hidup penulis

dan lampiran-lampiran.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25