Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 pages, 5 tables, 2 graphichs, 1 map, 23 books,

  

ANALISIS RELASI KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DESA

Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Pangulu dengan Maujana Nagori

di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten

Simalungun

  Sopian Ependi Manalu

100906028

Dosen Pembimbing : Drs. P.Anthonius Sitepu, M.Si

  

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK SOPIAN EPENDI MANALU (100906028)

  ANALISIS RELASI KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DESA : Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Pangulu dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

  Rincian isi Skripsi, 104 halaman, 5 tabel, 2 gambar, 1 peta, 23 buku, 1 jurnal, 3 situs internet.

  

ABSTRAK

  Penelitian ini menguraikan tentang relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa yakni relasi kekuasaan Pangulu dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik. Dominasi kekuasaan oleh Pangulu dalam menyelenggarakan pemerintahan desa cenderung menuju sebuah pola yang melahirkan konsentrasi kekuasaan politik. Ketimpangan kekuasaan antara Pangulu dan Maujana Nagori memungkinkan badan eksekutif desa berjalan sendiri sehingga memungkinkan penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

  Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut adalah teori kekuasaan politik dari Max Weber, Ramlan Surbakti, Robert Dahl, Charles F Andrain, Teori Hegemoni oleh Antonio Gramsci, dan Teori pembagian kekuasaan dari John Locke, Montesquieu serta Pola hubungan ekekutif dan legislatif oleh Ichlasul Amal. Teori kekuasaan politik digunakan untuk melihat bahwa kekuasaan diperoleh karenan adanya sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki seseorang yang dijadikan alat atau sarana untuk mempengaruhi orang lain khususnya dalam proses pembuatan kebijakan maupun peraturan desa.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam (indepth-interview), dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan dalam penelitian ini adalah Pangulu, sekretaris nagori, Maujana Nagori dan perangkat-perangkat desa serta masyarakat Nagori Simattin.

  Relasi kekuasaan dalam pemerintahan nagori yaitu antara Pangulu dan Maujana Nagori menunjukkan hanya sebatas penetapan peraturan nagori sementara itu pemerintahan nagori menjadi otoritas Pangulu. Hubungan eksekutif dan legislatif desa tidak menunjukkan sinyal positif disebabkan keegoisan dari masing-masing lembaga karena mereka merasa memiliki legitimasi yang kuat karena sama-sama dipilih oleh rakyat. Hubungan Pangulu dengan Maujana Nagori tidak hanya didasarkan pada prinsip check balances tapi juga dilatarbelakangi oleh aspek kemitraan dimana terjadi saling ketergantungan dan saling bekerjasama, saling mengisi kekurangan atas dasar niat membangun desa menuju arah lebih baik. Pola relasi yang terbangun dalam relasi kekuasaan Pangulu dan Maujana Nagori, Pangulu memainkan peran dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan nagori yang pada gilirannya cenderung menuju sebuah pola yang melahirkan konsentrasi kekuasaan politik.

   

                                     

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE SOPIAN EPENDI MANALU (100906028)

  ANALISIS RELASI KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DESA : Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

  Content, 104 pages, 5 tables, 2 graphichs, 1 map, 23 books, 1 journals, 3 websites.

  ABSTRACT

  This study describes the relationship of power in the Government of the village that Pangulu with power relations Maujana Nagori in Nagori, district Simattin Pamatang Sidamanik. The domination of power by Pangulu administration in villages tend to a pattern that gave birth to the concentration of political power. Imbalances of power between Maujana Nagori and Pangulu allows the Executive Board runs its own village which allows use of the sources of power for personal gain.

  The theory used to explain these problems is a theory of political power and Division of power theory of Max Weber, Ramlan Surbakti, Robert Dahl, Charles f. Andrain, John Locke, Montesquieu. By Antonio Gramsci's theory of Hegemony, executive relations and legislative Patterns by Ichlasul Amal. The theory of political power is used to see that the power obtained because the existence of sources of power that belongs to someone who made the tools or means to influence others, especially in the process of policy making and regulation of the village. The methods used in this research was qualitative research with descriptive analytical method. Engineering data collection done by the method of in-depth interviews (indepth-interview), and the study of librarianship. As for the unit of analysis and informants in this study is Pangulu, Secretary of the nagori, Maujana Nagori and devices villages.

  Relations of power within the Nagori Government between Pangulu and Maujana Nagori shows only as the assignment regulations governing nagori nagori Meanwhile became the authority Pangulu. Relationship of Executive and legislative branches village showed no positive signals due to selfishness of each institution because they feel a strong legitimacy because it has equally chosen by the people. Relationship with Maujana Pangulu Nagori based not only on the principle of check balances but also distributed by the partnership in which occurs the interdependence and mutually cooperate, co-exist on the basis of lack of intention to build the village towards better direction. The pattern of relationships established in relation to power Maujana Nagori and Pangulu plays a role in implementing the nagori Government's dominant which in turn tends towards a pattern that gave birth to the concentration of political power. Imbalances of power between Maujana Nagori and Pangulu allows the Executive Board runs its own village which allows use of the sources of power for personal gain.

  Karya ini dipersembahkan untuk Ayahanda dan Ibunda Tercinta                  

KATA PENGANTAR

   

  Skripsi ini berjudul “Analisis Relasi Kekuasaan Dalam Pemerintahan Desa Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Pangulu Dengan Maujana Nagori Di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun”.

  Skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1) Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

  Alhamdulillah, atas syukur kepada Allah SWT, penulis diberikan rahmat berupa kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan studi ini berupa penulisan Skripsi. Sholawat dan salam penulis juga disampaikan kepada Nabi Muhammad AW beserta para sahabatnya, semoga para pengikutnya mendapatkan syafaat di akhir zaman.

  Skripsi ini menjelaskan tentang adanya dominasi kekuasaan eksekutif desa yaitu Pangulu terhadap Maujana Nagori. Kedua lembaga yakni eksekutif dan legislatif desa sejatinya merupakan mitra kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Namun dalam pelaksanaannya terjadi ketimpangan kekuasaan dimana kekuasaan eksekutif yakni Pangulu mendominasi terhadap jalannya pemerintahan desa. Penulis berharap saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini sehingga lebih bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Karena penulis menyadari dengan keterbatasan waktu dan dana, maka penelitian ini jauh dari rasa memuaskan.

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga tercinta, Ayahanda tercinta Thomson Manalu dan Ibunda Tercinta Munthia, adik-adik tersayang Nelly Shandi Manalu dan Bagus Wadinata Manalu serta Fathia Harsyah yang telah banyak membantu, merawat dan memberikan perhatian yang besar kepada penulis semoga Allah membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda.

  Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

  Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; 2. Dra. T. Irmayani, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Politik Fakultas

  Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara; 3. Drs. P.Anthonius Sitepu, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan berupa masukan dan kritik yang membangun selama penulisan skripsi ini; 4. Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Universitas Sumatera Utara; 5. Staf Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

  Sumatera Utara; 6. Bapak-bapak informan di Pemerintahan Nagori Simattin yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi yang sangat diperlukan;

  7. Teman-teman seperjuangan Departemen Ilmu Politik stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya penulis mendapatkan banyak pengalaman selama menjalani perkuliahan; 8. Teman-teman Beswan Djarum 28 Indonesia khususnya Beswan 28

  Medan yang telah menjadikan komunitas ini menjadi tempat berbagi dan penulis mendapatkan banyak inspirasi dari orang-orang hebat disana; 9. Sahabat Compact yang telah banyak membantu dan memberikan arti apa itu persahabatan dan teman-teman Kamboja 27.

  Medan, 11 Februari 2014 Sopian Ependi Manalu 100906028

  DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .................................................................................................... i Abstrak ................................................................................................................. ii Abstract ................................................................................................................ iv Lembar Persembahan ......................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Daftar Isi .............................................................................................................. ix Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................. xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 D. Signifikansi Penelitian .............................................................................. 8 E. Kerangka Teori.......................................................................................... 8

  1. Teori Kekuasaan Politik ....................................................................... 8

  2. Teori dan Konsep Pembagian Kekuasaan ............................................. 17

  F. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 23

  G. Metodologi Penelitian ............................................................................... 24

  1. Metode Penelitian .................................................................................. 24

  2. Lokasi Penelitian ................................................................................... 24

  3. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25

  4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 26

  5. Teknik Analisa Data .............................................................................. 26

  H. Sistematika Penulisan................................................................................ 27

  BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN

  A.

  Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................................... 29 1.

  Kabupaten Simalungun ....................................................................... 29 2. Kecamatan Pamatang Sidamanik ........................................................ 31 B. Desa dan Pemerintahan Desa .................................................................... 32 C. Peraturan Desa .......................................................................................... 39 D.

  Nagori Simattin ......................................................................................... 40 E. Struktur Organisasi Pemerintahan NagorI Simattin .................................. 45 F. Badan Permusyawaratan Desa (Maujana Nagori) .................................... 46 G.

  Konfigurasi Politik Nagori Simattin ......................................................... 47

  BAB III RELASI KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DESA A. Fase Historis Pengaturan Hubungan antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa ............................................................................. 50 B. Permasalahan antara Pangulu dengan Maujana Nagori dalam Pengelolaan Pemerintahan Nagori di Nagori Simattin .................................................. 70 C. Eksekutif Desa dalam Pemerintahan Nagori ............................................. 79 D. Legislatif Desa dalam Pemerintahan Nagori ............................................. 80 E. Relasi Kekuasaan Pangulu dan Maujana Nagori dalam Pengelolaan Pemerintahan Nagori ................................................................................. 89 F. Pola relasi kekuasaan antara Pangulu dengan Maujana Nagori ................ 95 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103 Daftar Lampiran: Lampiran 1. Pedoman Wawancara Lampiran 2. Transkip Wawancara dengan Pangulu Lampiran 3. Transkip Wawancara dengan Maujana Nagori Lampiran 4. Transkip dengan Masyarakat

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Dusun Menurut Nagori (Desa) di Kecamatan

  Pamatang Sidamanik ............................................................................ 31

Tabel 2.2 Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 42

  Tabel 2.3Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan .............................................. 43

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................. 44

  Tabel 2.5Jumlah Perolehan Suara Calon Kepala Desa pada Pemilihan Kepala Desa Nagori Simattin 2008 ................................................................................... 49

  DAFTAR GAMBAR

Dokumen yang terkait

Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 79 139

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Pelaksanaan Fungsi Maujana Nagori Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Pada Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

6 172 108

Pelaksanaan Fungsi Maujana Nagori Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Pada Nagori Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

1 40 157

Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 24

BAB I PENDAHULUAN I. 1 L.atar Belakang - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 0 44

BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN A. Kabupaten Simalungun - Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

1 3 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

0 0 28

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis relasi kekuasaan dalam pemerintahan desa :Suatu Studi Terhadap Relasi Kekuasaan Kepala Desa dengan Maujana Nagori di Nagori Simattin, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Content, 104 p

0 0 28