Menganalisa Problematika Medis Dalam Per

Menganalisa Problematika
Medis Dalam Perspektif Fiqih
Dan Hukum Positif.
Tentang Operasi Kembar Siam
&
Tranfusi Darah

Dosen Pembimbing : Ustadz Mustofa,M.HI

Oleh Kelompok 6

ΩAldila Ayu Rizki
ΩAriska Dian
Humairoh
ΩIndah Afiah
ΩMegawati Syarifah
ΩSiti Nur Maila
Husna

Pengertian Kembar Siam
• Kembar siam adalah keadaan anak yang lahir secara

bersamaan atau disebut juga anak kembar yang mana
pada bagian tubuh mereka bersatu.
• Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh
keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi
kembar identik gagal terpisah secara sempurna.
Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu
dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%)
berjenis kelamin perempuan.

Ada Berbagai Banyak Faktor Yang
Diduga Sebagai Penyebab Terjadinya
Kembar Siam

1.fakto
r
genetik
2.fakt
or
extern

al

• Dari faktor genetik diduga
penyebab terjadinya
kembar siam ini karena
zigot dari bayi kembar
identik gagal terpisah
sempurna
• Sedangkan dari faktor external
diperkirakan karena penggunaan
obat-obatan seperti obat
penyubur dengan tujuan agar sel
telur matang secara sempurna.

Proses
• Secara garis besar, kembar dibagi menjadi
dua. Monozigot, kembar yang berasal dari
satu telur dan dizigot kembar yang berasal
dari dua telur.
• Kembar dizigot berarti dua telur matang

dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh
sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu
mengalami pembuahan dalam waktu
bersamaan. Sedangkan kembar monozigot
berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu
membelah dua. Masa pembelahan inilah
yang akan berpengaruh pada kondisi bayi
kelak.

  Pembagian Jenis Kembar Siam
Ada beberapa jenis kembar siam:
a.     Thoracopagus: kedua tubuh bersatu
di bagian dada (thorax). Jantung selalu
terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung
hanya satu, harapan hidup baik
dengan atau tanpa operasi adalah
rendah. (35-40% dari seluruh kasus).
b.     Omphalopagus: kedua tubuh
bersatu di bagian bawah dada.
Umumnya masing-masing tubuh

memiliki jantung masing-masing,
tetapi biasanya kembar siam jenis ini
hanya memiliki satu hati, sistem
pencernaan, diafragma dan organorgan lain. (34% dari seluruh kasus).
c.     Pygopagus (iliopagus): bersatu di
bagian belakang. (19% dari seluruh

Next...
d.      Cephalopagus: bersatu di kepala
dengan tubuh yang terpisah. Kembar
siam jenis ini umumnya tidak bisa
bertahan hidup karena kelainan
serius di otak. Dikenal juga dengan
istilah janiceps (untuk dewa Janus
yang bermuka dua) atau
syncephalus.
e.       Cephalothoracopagus: Tubuh
bersatu di kepala dan thorax. Jenis
kembar siam ini umumnya tidak bisa
bertahan hidup. (juga dikenal dengan

epholothoracopagus atau
craniothoracopagus).
f.     Craniopagus: tulang tengkorak
bersatu dengan tubuh yang terpisah.
(2% dari seluruh kasus)
g.     Craniopagus parasiticus - bagian
kepala yang kedua yang tidak
memiliki tubuh

Next
h.       Dicephalus: dua kepala, satu tubuh
dengan dua kaki dan dua atau tiga atau
empat lengan (dibrachius, tribrachius atau
tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel,
adalah contoh kembar siam dari Amerika
Serikat jenis dicephalus tribrachius.
i.       Ischiopagus: kembar siam anterior yang
bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari
seluruh kasus)
j.     Ischio-omphalopagus : Kembar siam yang

bersatu dengan tulang belakang
membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat
lengan dan biasanya dua atau tiga kaki.
Jenis ini biasanya memiliki satu sistem
reproduksi dan sistem pembuangan.
k.       Parapagus: Kembar siam yang bersatu
pada bagian bawah tubuh dengan jantung
yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh
kasus)
l.  Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah
pada arah berlawanan

Hukum Operasi Kembar
Siam Dalam Fiqh
• Di rumah sakit anak North Texas, USA, ada
rencana operasi pemisahan bayi kembar siam
dari Mesir yang bernama Ahmad Ibrahim dan
Muhammad Ibrahim. Operasi tersebut didanai
LSM setempat dan telah disetujui kedua orang
tua, serta izin dari pemerintah Mesir. Karena

yang menyatu adalah bagian tubuh yang amat
fital, maka menurut perkiraan Dokter hampir
dapat dipastikan salah satunya akan mati. Dan
jika dibiarkan, besar kemungkinan keduanya
akan tetap hidup, meski harus menjalani
kehidupan yang tidak wajar.

Pertanyaan
 Bagaimana tinjauan Fiqh mengenai kasus
bayi diatas, dioperasi dengan resiko
kematian salah satu, ataukah dibiarkan
dengan kondisi kehidupnya yang tidak wajar
itu?
 Karena pasien berkewarga negaraan Mesir,
dipandang perlukah pemerintah Mesir
mengeluarkan rekomendasi persetujuan atas
dilaksanakannya operasi tersebut dan
bagaimana pula hukumnya?
 Jika dari upaya operasi pemisahan
tersebut, ada salah satu bayi yang

meninggal, siapakah yang bertanggung
jawab, dan tergolong pembunuhan yang
bagaimana?
 Dan jika dibenarkan, siapakah yang paling
diprioritaskan keselamatannya, apabila salah
satu bayi dipastikan ada yang meninggal?

Rumusan Jawaban
Mengenai kasus bayi diatas, Fiqh
menyikapi tidak boleh karena
akan terjadi pembunuhan yang
tujuaannya hanya untuk sekedar
penyembuhan, kecuali bila kedua
bayi tersebut satu nyawa atau
kemungkinan mati sangat kecil.

Pengambilan ‘ibarot
Bila operasi yang dilakukan sesuai
dengan prosedur syariat maka
pemerintah perlu memberikan

rekomendasi bahkan hukunya
wajib, sedang bila operasi yang
dilakukan tidak sesuai dengan
prosedur syara’ maka hukum
mengeluarkan rekomendasi adalah
haram.

Pengambilan ‘ibarot
Bila dokter / wali yakin akan
menimbulkan dloror atau
kematian maka menjadi
tanggung jawab keduanya
yang berupa dosa bagi weali
dan qishos bagi dokter.

B.  Transfusi Darah

• Pengertian Transfusi Darah
• Dalam kamus umum bahasa Indonesia kata transfusi
diartikan sebagai pemindahan darah (pemasukan

darah kepada orang yang kekurangan darah).
Perkataan transfusi darah adalah terjemahan dari
bahasa Inggris “blood transfusion”, lalu DR. Ahmad
Sofian mengartikan transfusi darah sebagai istilah
“pindah-tuang darah”.  
• Sedangkan Asy-Syekh Husnain Muhammad Makhluuf
merumuskan definisinya sebagai berikut: “transfusi
darah adalah memanfaatkan darah manusia dengan
cara memindahkannya dari (tubuh) orang yang
sehat kepada orang yang membutuhkannya, untuk
mempertahankan hidupnya”.  

• Dalam hal ini agama Islam sangat menyambut
baik perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya
di bidang kedokteran yang menyangkut pada
permasalahan transfusi darah manusia,  dalam
rangka penyelamatan jiwa manusia.Sesuai dengan
firman Allah surat Al-Maidah ayat 32: 
Artinya: “Dan barang siapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia

telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi”

Pandangan Agama Islam
• Pada dasarnya, darah yang dikeluarkan dari
tubuh manusia, termasuk najis
mutawasithah menurut hukum Islam. Maka
agama melarang mempergunakannya baik
secara langsung maupun tidak. Dan
keterangan tentang haramnya
mempergunakan darah terdapat pada surat
Al-Maidah ayat 3
• Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah…”

Next…
• Masalah donor darah adalah masalah yang baru, dalam
arti kata tidak ditemukannya hukum pada masa
pembentukan hukum Islam. Ataupun dalam al-Quran dan
hadits. Agama Islam tidak melarang seorang Muslim atau
Muslimah menyumbangkan darahnya untuk tujuan
kemanusiaan dan bukan komersial. Darah itu dapat
disumbangkan secara langsung kepada yang
memerlukannya, seperti untuk keluarga sendiri atau
diserahkan kepada palang merah atau bank darah untuk
disimpan dan sewaktu-waktu digunakan untuk menolong
orang apakah seagama atau tidak. Sebagai dasar hukum
yang membolehkan donor darah ini, dapat dilihat dalam
kaidah hukum Islam “bahwa ada prinsipnya segala
sesuatu itu boleh kecuali ada dalil yang
mengharamkannya”. Berdasarkan kaidah tersebut, maka
hukum donor darah itu dibolehkan karena tidak ada dalil

HUKUM TRANSFUSI DARAH DALAM ISLAM




LANDASAN HUKUM
Al-Qur’an
Artinya:”Sesungguhnya Allah Hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”(Q.S Al-Baqarah 173

Al-Hadits
‫مرر‬
‫ح ب‬
‫حد دث ررنا ر‬
‫• ر‬
‫ن عع ر‬
‫ف ع‬
‫ص بب ع‬
‫حد دث ررنا ع‬
‫ن‬
‫شعبب ر ع‬
‫مرريي ر‬
‫الن د ر‬
‫ة عر ب‬
‫ع‬
‫ة‬
‫م‬
‫سا‬
‫نأ ر ر ر‬
‫عرلقر ر‬
‫ن ر‬
‫زررياد ر ب ب‬
‫ة عر ب‬
‫ر‬
‫ل أر‬
‫ك رقا ر‬
‫ن ر‬
‫ي‬
‫ب‬
‫ن‬
‫ال‬
‫ت‬
‫ي‬
‫ت‬
‫د‬
‫ر‬
‫ب‬
‫ري ك‬
‫ع‬
‫ر د‬
‫ش ر‬
‫بب ر‬
‫م‬
‫ه ع رل ري بهر ور ر‬
‫سل د ر‬
‫صدلى الل د ع‬
‫ر‬
‫وأ رصحابه ك رأ ر‬
‫ما ع ررلى‬
‫ن‬
‫ر ب ر ر ع د ر‬
‫ت‬
‫عرعءو ر‬
‫م الط دي بعر فر ر‬
‫م ع‬
‫سل د ب‬
‫سه ر ب‬
‫ر‬
‫ب‬
‫را‬
‫ع‬
‫ب‬
‫جارء ابل ر ع‬
‫ت فر ر‬
‫م قرعرد ب ع‬
‫ثع د‬
‫قاعلوا ريا‬
‫ها هعرنا فر ر‬
‫ها هعرنا ور ر‬
‫ن ر‬
‫ر‬
‫م ب‬
‫ل الل ده أ ر‬
‫قا ر‬
‫سو ر‬
‫ل‬
‫داروى فر ر‬
‫ت‬
‫ن‬
‫ر رر ر‬
‫رر ع‬
‫ج د‬
‫م‬
‫ه ع ردز ور ر‬
‫داوربوا فرإ ر د‬
‫تر ر‬
‫ل لر ب‬
‫ن الل د ر‬
‫ه د ررواءء‬
‫داءء إ ردل ور ر‬
‫ضع ب ر‬
‫ير ر‬
‫ضعر ل ر ع‬
‫ب‬
‫ر‬

Artinya:” Telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Umar An
Namari telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Ziyad
bin 'Ilaqah dari Usamah bin Syarik
ia berkata, "Aku pernah
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan para sahabatnya,
dan seolah-olah di atas kepala
mereka terdapat burung. Aku
kemudian mengucapkan salam
dan duduk, lalu ada seorang Arab
badui datang dari arah ini dan ini,
mereka lalu berkata, "Wahai
Rasulullah, apakah boleh kami
berobat?" Beliau menjawab:
"Berobatlah, sesungguhnya Allah
'azza wajalla tidak menciptakan
penyakit melainkan menciptakan
juga obatnya, kecuali satu

  Pandangan Ulama’
Berdasarkan kaidah hukum Fiqh
Islam yang berbunyi:
‫دليل على‬
‫ى يدل ال د‬
‫• لمل فى لشياء الباحة حت د‬
‫تحريمها‬
Artinya: Bahwasanya pada
prinsipnya segala sesuatu boleh
hukumnya kecuali kalau ada dali
yang mengaramkannya.

Persyaratan dibolehkannya tranfusi darah itu
berkaitan dengan masalah medis, bukan
masalah agama. Persyaratan medis ini harus
dipenuhi karena adanya kaidah-kaidah
hukum Islam sebagai berikut:
1.      ‫االا‬
‫ االاضرريز‬Artinya bahaya itu harus dihilangkan

1.      ‫االا‬
‫ االاضرريز‬Artinya bahaya itu harus dihilangkan
(dicegah). Misalnya bahaya kebutaan harus dihindari
dengan berobat dan sebagainya.
2.      ‫ااا ضرر‬
‫اال‬
‫االا ب‬
‫اااز‬
‫االاضرر اايل‬Artinya bahaya itu tidak boleh
dihilangkan dengan bahaya lain [lebih besar
bahayanya] .misalnya seorang yang memerlukan
tranfusi darah karena kecelakaan lalu lintas, atau
operasi, tidak boleh me-nerima darah orang yang
menderita AIDS, sebab bisa mendatang-kan bahaya
yang lebih besar/berakibat fatal.
3.      ‫ااراااار‬
‫ضااارر ول ض‬
‫ اال‬Artinya tidak boleh membuat
mudarat kepada dirinya sendiri dan tidak pula
membuat mudarat kepada orang lain, misalnya
seorang pria yang impotent atau terkena AIDS tidak

Hukum donor darah
Apabila terdapat padanya maslahat dan tidak menimbulkan
kemudharatan yang dapat membahayakan dirinya, maka
donor darah tidak terlarang. Bahkan padanya terdapat
pahala dan keutamaan, sebagaimana yang termaktub
dalam kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. QS 99:78,
“Barangsiapa yang beramal dengan sebiji debu kebaikan
maka dia akan melihatnya, dan barangsiapa yang beramal
dengan sebiji debu kejelekan maka dia akan melihatnya”.
Karena menyumbangkan darah dengan ikhlas adalah
termasuk amal kemanusiaan yang sangat dihargai dan
dianjurkan (mandub) oleh islam, sebab dapat
menyelamatkan jiwa manusia, sesuai dengan firman Allah :
Artinya:“Dan barang siapa yang memelihara kehidupan  
seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara
, kehidupan manusia semuanya” (Q.S. Al-Maidah : 32)

kesimpulan
Jadi boleh saja mentransfusikan
darah seorang muslim untuk orang
kafir begitupun sebaliknya, demi
menolong dan saling menghargai
harkat sesama umat manusia.
Sebab, Allah sebagai Khaliq alam
semesta termasuk manusia berkenan
memuliakan
manusia.

Sekian dari kelompok kami

Wassalamu’alaikum Wr.Wb……