Sistem Pakar Pendeteksian Kerusakan Hard

Sistem Pakar Pendeteksian Kerusakan Hardware pada Komputer
Menggunakan FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making)
di Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana

Proposal Penelitian

Peneliti:
Sterry Fleanry Mulaki
672014188

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2016

1.

Judul Penelitian
Sistem


Pakar

Pendeteksian

Kerusakan

Hardware

pada

Komputer

menggunakan FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making) di Fakutas
Teknologi dan Informasi.

2.

Latar Belakang Masalah
Kerusakan Hardware (Perangkat Keras) pada komputer sangat sering terjadi


karena berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Dan kerusakkan Hardware
menjadi suatu masalah ketika seorang user (Pengguna) ingin menggunakan
komputer untuk keperluan tertentu. Contoh faktor-faktor yang mempengaruhi suatu
Hardware rusak adalah penggunaan Hardware dan usia Hardware itu sendiri.
Disaat user menggunakan Hardware dengan tidak hati-hati, maka kemungkinan
kerusakkan Hardware akan meningkat. Begitu juga dengan usia Hardware, jika
Hardware sudah lama digunakan dan tidak pernah diganti maka kemungkinan
Hardware tersebut rusak akan meningkat karena jangka waktu penggunaan yang
sudah lama.
Hardware memiliki ketentuan khusus dalam penggunaannya, yakni sampai
berapa tahun Hardware tersebut dapat digunakan, dan penggunaan Hardware yang
semestinya agar tidak mudah rusak. Semakin banyak pengguna, maka akan sulit
untuk mendeteksi apakah Hardware tersebut dipakai dengan benar atau tidak.
Contohnya yang terjadi di salah satu fakultas di universitas satya wacana yakni
fakultas teknologi informasi. Karena semua mahasiswa di fakultas tersebut
menggunakan komputer yang disediakan oleh fakultas, maka kemungkinan untuk
mendeteksi kerusakan Hardware yang diakibatkan oleh user semakin sulit. Padahal
salah satu cara agar mengetahui kerusakkan Hardware adalah dengan cara
bagaimana user menggunakan Hardware yang ada.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dibuat suatu sistem pakar yang
bertujuan untuk mendeteksi kerusakkan Hardware pada komputer di Fakultas
Teknologi Informasi menggunakan FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision
Making) sehingga bisa mendapatkan keputusan apakah Hardware tersebut

terdeteksi rusak atau tidak sehingga bisa langsung ditanggulangi dan User tidak lagi
mempunyai masalah tentang kerusakan Hardware di Fakultas Teknologi Informasi.

3.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian adalah bagaimana menerapkan sistem pakar menggunakan
FMADM untuk pendeteksian kerusakkan Hardware pada komputer (Studi Kasus:
Fakultas Teknologi Informasi Universita Kristen Satya Wacana).

4.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menerapkan sistem pakar

menngunakan FMADM untuk pendeteksian kerusakkan Hardware pada komputer.
(Studi Kasus: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana).
Manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1.

Memberikan kemudahan kepada fakultas untuk mendeteksi Hardware rusak
sehingga ada penanggulangan yang cepat. Dengan begitu memberikan
kenyaman kepada User sehingga yang digunakan bukan Hardware rusak dan
tidak menghambat proses belajar-mengajar.

2.

Tidak ada keluhan Hardware rusak saat proses belajar-mengajar berlangsung.

5.

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:


1.

Proses penentuana kerusakan hardware menggunakan metode perhitungan
Fuzzy Simple Additive Weight Method (SAW).

2.

Aplikasi hanya dibuat untuk yang bertugas sebagai penanggung jawab saranaprasarana fakultas.

6.

Tinjauan Pustaka

6.1. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Penerima
Beasiswa Kalbis Institute Menggunakan FMADM membahas tentang membangun

aplikasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk menentukan penerima
beasiswa Institute Teknologi dan Bisnis Kalbis dengan menggunakan Fuzzy

Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Addittive
Weighting (SAW). Sehingga penentuan penerima beasiswa tidak dilakukan manual
lagi melainkan menggunakan sistem yang sudah terprogram untuk menentukkan
penerima beasiswa berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan pada
masing-masing jalur beasiswa (Putri, dkk., 2015).
Pada penelitian yang berjudul Diagnosa Penyakit Kanker Payudara dengan
menggunakan Sistem Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decision Masking)
membahas tentang perancangan sistem pengambilan keputusan untuk menentukan
penyakit kanker payudara sehingga tidak menggunkan cara manual oleh dokter
yang merupakan permasalahan yang dihadapi saat itu. Dengan menggunakan
FMADM dengan metode Simple Addittive Weighting (SAW) dapat memberikan
keputusan seperti seorang pakar yang dimana dalam perancangan ini diberi
pembatasan penilaian yang diberikan terhadap kriteria yang dijadikan acuan,
sehingga hasil yang diperoleh dapat mendapatkan dan menggambarkan jenis
stadium yang dialami oleh penderita kanker payudara (Zulkarnaini, 2013).
Pada peneletian yang berjudul Penentuan Kualitas Telur Ayam Ras pada
Peternakan Mulawarman Gadingrejo dengan menggunakan Metode SAW
membahas tentang solusi yang akan menentukan alternatif yang terbaik dengan
menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) dalam penentuan
alternatif kualitas telur ayam ras terbaik, dengan cara pemilihan bobot nilai suatu

telur berdasarkan berat, ukuran, warna dan bentuk dapat dengan mudah ditentukan
untuk mendapatkan bobot nilai kualitas tertinggi melalui komputer (Septiana,
2012).
Pada penelitian yang berjudul Implementasi Metode Weighted Product (WP)
dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Menyeleksi Penerima Beras
Masyartakat Miskin (RASKIN) membahas tentang menciptakan sebuah sistem
pendukung keputusan untuk menentukan penerima Raskin di Tambak Aji Ngaliyan
Semarang. Dimana subjek penelitian ini adalah penentuan penerimaan beras miskin
dengan menerapkan metode Weigted Product (WP). Hasil dari penelitian ini adalah

penerapan metode WP untuk penentuan orang yang menerima Raskin yang telah
disahkan dengan menggunakan pengujian Black Box (Manik, dkk., 2015).
Pada penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Peilihan Produksi
Sepatu dan Sandal dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite
(ELECTRE) membahas tentang membuat sistem pendukung keputusan yang
interaktif, menggunakan Metode ELECTRE merupakan salah satu metode yang
dapat diterapkan pada sistem pendukung keputusan ini. Pengguna akan
memberikan nilai rating kecocokkan untuk setiap alternatif model sepatu terhadap
ketiga kriteria yaitu harga penjualan, penjualan sebelumnya dan minat pelanggan
(Akshareari, dkk. 2013).

Berdasarkan Penelitian yang pernah dilakukan tentang menggunakan FMADM
dengan metode SAW, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang
perancangan Sistem Pakar pendeteksian kerusakkan Hardware pada komputer di
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Sehingga fakultas
dapat mendeteksi secara cepat, praktis dan akurat terhadap kerusakan Hardware
pada komputer yang ada.
6.2. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program komputer yang menggunakan pengetahuan pakar
untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi pada area yang sempit (Waterman,
1986). Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003). Pakar yang
dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Sebagai contoh,
dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita
pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan suatu penyakit. Contoh yang lain,
montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam
menyelesaikan kerusakan mesin motor/mobil; psikolog adalah orang yang ahli
dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain (Keytimu, 2016).


6.3. FMADM
FMADM (Fuzzy Multiple Attribute Decision Making) menurut Keytimu
(2016) adalah Suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari
sejumlah alternatif dengan kriteria. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai
bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Dalam FMADM terdapat beberapa
komponen umum yang digunakan yaitu : (Kusumadewi, dkk., 2006)
1.

Alternatif yaitu objek-objek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih oleh pengambil keputusan.

2.

Atribut yang sering disebut sebagai karakteristik, komponen atau kriteria
keputusan. Meskipun pada kebanyakan kriteria bersifat satu level, namun tidak
menutup kemungkinan adanya sub-kriteria yang berhubungan dengan kriteria
yang telah diberikan.

3.


Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya memiliki konflik antara satu
dengan yang lainnya.

4.

Bobot keputusan (W), bobot keputusan ini menunjukkan kepentingan relatif
dari setiap kriteria.

5.

Matriks keputusan, suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi
elemen xij, yang merepresentasikan rating dari alternatif Ai ( i=1,2,…,m) m
adalah banyaknya jumlah alternatif, terhadap kriteria Cj (j=1,2,…,n) n adalah
jumlah kriteria.
Menurut Rudholpi (2000), Proses dari FMADM ini dilakukan melalui 3

tahapan yaitu:
1.


Pada tahapan penyusunan komponen situasi, akan dibentuk tabel taksiran yang
berisi indentifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan, kriteria dan atribut.

2.

Pada tahapan analisis dilakukan melalui 2 langkah yaitu:
-

Mendatangkan taksiran dari besaran potensial, kemungkinan, dan
ketidakpastian yang berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin
pada setiap alternatif.

-

Melakukan pemilihan dari preferensi pengambilan keputusan untuk setiap
nilai dan ketidakpedulian pada setiap resiko yang timbul.

3.

Dan kemudian dilakukan tahap sintesis informasi.

6.4. SAW
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (MacCrimmon,
1968).
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan
dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM
itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif
optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.
Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi
setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh
hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap
atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses
normalisasi matriks sebelumnya (Putra, 2014).
Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut : (Putra, 2014)
1.

Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu Ci.

2.

Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3.

Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.

4.

Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi.

7. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam merancang Sistem Pakar
Pendeteksi kerusakkan Hardware pada komputer di Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana. Ditunjukkan pada Gambar 1.

Study
Literature

Perencanaan

Analisis

Perancangan

Gambar 1. Tahapan Penelitian (Hasimbuan, 2007)

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dijelaskan sebagai berikut:
1.

Perencangan Sistem (System Planning)
Tahap perencanaan sistem merupakkan langkah pertama dalam proses

pengembangan sistem, yang terdiri dari identifikasi dan perencanaan sistem.
a.

Mengidentifikasi kebutuhan
Menyeleksi kebutuhan yang akan diperlukkan untuk sistem yang akan
dirancang

b.

Merencanakan kebutuhan sistem
- Kebutuhan User (Laboran)
- Sistem
- Kebutuhan data

2.

Studi Literatur (Study Literature)
Pada tahap ini dilakukan studi literatur guna mengumpulkan informasi dan
mempelajari data terkait.

3.

Analisis Sistem (System Analysis)
Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem untuk usulan

sistem informasi. Perancangan suatu sistem dibutuhkan sebelum penyelesian tahap
perancangan sistem. Analisis yang harus dilakukan:
a.

Analisis Sistem yang ada

Sebelum memulai merancang sistem yang baru, harus dipelajari terlebih
dahulu bagaimana mengembangkan sistem yang lama.
b.

Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebuthan sistem sangat diperlukan karena nantinya disistem yang
akan dirancangkan akan menyediakan hal yang belum disediakan secara
manual. Menentukan kebutuhan proses informasi untuk aktivitas sistem
(masukkan, proses, keluaran, penyimpanan, dan kendali).

4.

Perancangan Sistem (System Design)
Perancangan sistem menjelaskan sistem apa yang harus dipenuhi dan
informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna, teridiri dari rancangan logika
dan fisik. Desain yang akan dihasilkan antara lain:

8.

-

Desain Form.

-

Desain proses (struktur proses)
Rencana Kerja Penelitian
Rencana kerja penelitian yang dilakukan terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Rencana Kerja Penelitian

Kegiatan

Minggu Ke1-2

Penelitian

V

Study Literature

V

Analisa dan Pengembangan
Perancangan Sistem

9.

3-4

5-6

7-8

V
V

V
V

V

Daftar Pustaka

Akhareari, S. R. M., (2013). Sistem Pendukung Keputusan Peilihan Produksi Sepatu dan
Sandal dengan menggunakan metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite
(ELECTRE) (Studi kasus pada Produsan Sepatu dan Sandal "Obara Shoes" Cibaduyut
Bandung).

Keytimu, M. (2016). Definisi Sistem Pakar. Academia. Diakses Tanggal 31 Oktober 2016
Hasimbuan, Z. A., (2007). Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi

Manik, A. R. S. Nurhadiyono, B., Rahayu, Y., (2015). Implementasi Metode Weighted
Product (WP) dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Menyeleksi Penerima Beras
Masyarakat Miskin (RASKIN). Techno.COM.
Putra, A. A. (2014). Metode Simple Additive Weighting (SAW). Aeroyid.wordpress.com.
Diakses Tanggal 31 Oktober 2016
Putri, L. D., Samosir, R. S., Hanadi, B., (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penerima
Beasiswa Kalbis Institute Menggunakan FMADM. Kalbis Scientia Jurnal Sains dan
Teknologi.
Septiana. (2012). Penentuan Kualitas Telur Ayam Ras pada Peternakan Mulawarman
Gadingrejo dengan Menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting).
Tumundo, J. A. (2015, Februari). Perancangan dan Implementasi Sistem Order Export dan
Import barang Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus: PT. Sarijaya
Transutama, Jakarta). Proposal Penelitian.
Zulkarnaini, I. (2013). Diagnosa Penyakit Kanker Payudara dengan menggunakan Sistem
Fuzzy MADM (Multi Attribute Decision Making).