Studi kelayakan bisnis aspek keuangan
Studi kelayakan bisnis aspek keuangan
BAB 1
Pendahuluan
1. LATAR
2. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
studi kelayakan bisnis merupakan merupakan bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam studi kelayakan bisnis
terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan antara lain; aspek pasar, aspek produksi,
aspek manajemen dll, termasuk juga dalam hal ini adalah apek keuangan yang pemakalah
bahas dalam makalah ini.
Keuangan merupakan satu hal yang sangat penting dalam sebuah usaha/ proyek.
Berjalan maupun tidaknya sebuah usaha tergantung pada sejumlah uang modal yang dimiliki.
Keuangan juga merupakan sebuah motor penggerak dalam tersedlenggaranya suatu usaha
/proyek untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu dalam aspek
keuangan ini memerlukan perhatian khusus dan pengamatan yang lebih serius dibandingkan
aspek-aspek studi kelayakan bisnis lainnya.
2. Pokok masalah
Terjadinya paradigma kegagalan dalam dunia usaha yang sering terjadi sebagian besar
diakibatkan oleh kekacauan dalam masalah keuangan. Baik masalah sumber modal,
pengembalian investasi, pengembalian hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang,
dan lain sebagainya mendorong pemakalah untuk mnyelesaikan makalah studi kelayakan
bisnik pada aspek keuangan.
Adapun pokok permasalahan yang diambil pemakalah,antara lain:
1. Sumber-sumber dana yang dipakai dalam usaha/proyek
2. Biaya kebutuhan investasi
3. Estimasi pendapatan
4. Break even point
5. Rasio-rasio laporan keuangan serta rasio keuangan beserta penghitungannya
3. Tujuan
Pemakalah mengharapkan agar melalui makalh ini pemakalah serta pembaca
mendapatkan banyak manfaat serta lebih mendorong untuk dapat lebih mempelajari studi
kelayakan bisnis kususnya pada aspek keuangan.
BAB II
Pembahasan
I.
PENGERTIAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan dan merupakan aspek yang penting ntuk ditelitikelayakannya.
Hal ini berhubungan dengan modal dan investasi yang dignakan dalmam pembiayaan dalam
sebuah usaha/bisnis.
Penilaian kelayakan bisnis dalam aspek ini meliputi: penilaian terhadap sumber-sumber
dana yang diperoleh, biaya kebutuhan investasi, estimasi pendapatan yang akan diperoleh,
estimasi biaya operasi dan pemeliharaan, break even point (BEP),serta arus kas (cash flow).
A. SUMBER-SUMBER DANA
Unntuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang cukup
besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana, modal dibagi menjadi 2 modal
antara lain:
1. Modal asing (pinjaman)
Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh melalui pinjaman. Pinjaman ini mengakibatkan bertambahnya beban usaha yaitu
beban bunga pinjaman yang besarnya relative dalam jangka waktu tertentu.
Keuntungan dari adanya modal pinjaman ini adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas
(tersedia dalam jumlah yang banyak), selain itu menjadikan suatu motivasi untuk bekerja lebih
giat.
Sumber dana ini diperoleh dari:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan
Pinjaman dari perusahaan non-bank
Kerugian dari adanya modal pinjaman ini adalah perusahaan harus membayar bunga serta
konsekuens ilainnya jika perusahaan tidak dapat membayar pinjamannya.
2. Modal sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik terbuka maupun tertutup.
Keuntungannya adalah tidak adanya tambahan beban biaya bunga namun harus membayar
deviden kepada pemilik saham, serta tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang
digunakan.
Kerugiannya adalah semua kerugian akan ditanggung sendiri, serta perusahaan tidak dapat
dengan leluasa mengembangkan usaha sera menggunakan dana jika dana yang dimiliki
terbatas jumlahnya.
B. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atau persetujuan atas sejumlah dana atau sumber dana
lainnya yang dilakukan pada saat atau sebelum usaha dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi ini dilakukan dalam berbagai bentuk,
misalnya saja pembelian asset-aset yang dibutuhkan usaha /proyek tersebut.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi, antara lain:
1. Biaya prainvestasi
Adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka membuat usaha baru,
baik dalam hal aktiva tetap maupun biaya modal kerja., ANTARA LAIN:
Biaya pembuatan studi
Biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap, antara lain
1. Aktiva tetap berwujud
Tanah
Mesin
Peralatan, dll
2. Aktiva tetap tidak berwujud
Goodwill
Hak cipta, dll
3. Biaya operasional
Upah karyawan
Biaya listrik
Pajak, dll
C. ESTIMASI PENDAPATAN
Estimasi pendapatan adalah perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dengan cara
membagi perkiraan hasil penjualan dikurangi perkiraan biaya yang dikeluarkan. Mengenai
perkiraan pendapatan ini harus benar-benar dilakukan dengan benar, sehingga keputusan yang
diambil benar-benar tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
D. ESTIMASI BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC).
Perhitungan biaya ini harus dihitung sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya yang
terlewatkan. Hal ini diperlukan karena keadaan ini akan mempengaruhi perhitungan analisis
investasi yang digunakan sebagai indicator dalam menentukan kemungkinan rencana dapat
dikembangkan.
Biaya tetap terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengembalian pokok pinjaman,
penyusutan, asuransi, dll. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead, dll.
E. BREAK EVEN POINT (BEP) dan PAY BACK PERIOD
BEP
adalah
suatu tingkat
produksi dimana
total revenue sama dengan total
cost (TR=TC) atau biasa disebut dengan titik impas.
Tingkat BEP dapat dilihat dari 3 segi, antara lain:
1. Jumlah produksi
Bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi yang menghasilkan profit serta jumlah produksi
yang dapat menghasilkan maximum profit (MR=MC).
2. Waktu
Bertujuan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang direncanakan dapat menutupi
segala biaya yang dikeluarkan.
3. Jumlah biaya
Maksudnya jumlah biaya yang dikeluarkan berada dalam keadaan BEP.
Khusus bagi proyek yang bergerak dalam produksi perlu melakuan perhitungan pay
back period. Semakin cepat pengembaliannya maka semakin baik kegiatan usaha /proyek
tersebut. Dan sebaliknya.
F. ARUS KAS (CASH FLOW)
Cash low merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam satu
periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk dan uang yang keluar.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan baik jenis
maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan
dan pengeluaran dimasa yang akan dating.
Kas akhir penting bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
2. Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban yang jatuh tempo
3. Kas digunakan untuk melakukan investasi kembali
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,antara lain:
1. Initial cash flow (kas awal)
merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi (prainvestasi).
Contohnya pembelian tanah, gedung, dll.
2. Operasional cash flow
Merupakan kas yang diterima dan dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan
yang diterima dan dikeluarkan pada stu periode.
3. Terminal cash flow
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
II.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Criteria-kriteria yang biasa diigunakan untuk menilai investasi adalah sebagai berikut:
1. Pay back period
Pay back period adalah suatu jangka waktu untuk mengembalikan jumlah investasi yg
direncanakan.
Ada 2 macam model perhitungan:
a. Apabila kas bersih setiap tahun sama(PP)
PP =
investasi
x 12 bulan
Kas bersih/th
b. Apabila kas bersih tiap tahun berbeda
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi pay back, maka hasil
perhitungan sebagai berikut:
1. PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
2. Dengan membandingkan rata-rata industry unit usaha sejenis
3. Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini:
1. Mengabaikan time value of money
2. Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian
2. Average Rate of Return
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan
antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
ARR (%) =
Rata-rata EAT
Rata-rata investasi
Rata-rata EAT =
total EAT
Umur ekonomis
Rata-rata investasi = investasi
2
3. NPV (net present value) laba bersih sekarang
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.
NPV = KAS BERSIH 1 + KAS BERSIH + ………………… KAS BERSIH - INVESTASI
( 1+ r )
( 1 + r )n
(1 + r )
Setelah memperoleh hasil yang dengan :
NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak
4. Internal rate of return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern .
IRR = P1 – C1 xP2 – P2
C2 – c1
Keterangan
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
5. Provitability indeks (PI)
Merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
PI =∑ PV kas bersih x 100%
∑ PV investasi
Kesimpulan :
Jika PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil (
BAB 1
Pendahuluan
1. LATAR
2. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
studi kelayakan bisnis merupakan merupakan bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam studi kelayakan bisnis
terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan antara lain; aspek pasar, aspek produksi,
aspek manajemen dll, termasuk juga dalam hal ini adalah apek keuangan yang pemakalah
bahas dalam makalah ini.
Keuangan merupakan satu hal yang sangat penting dalam sebuah usaha/ proyek.
Berjalan maupun tidaknya sebuah usaha tergantung pada sejumlah uang modal yang dimiliki.
Keuangan juga merupakan sebuah motor penggerak dalam tersedlenggaranya suatu usaha
/proyek untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu dalam aspek
keuangan ini memerlukan perhatian khusus dan pengamatan yang lebih serius dibandingkan
aspek-aspek studi kelayakan bisnis lainnya.
2. Pokok masalah
Terjadinya paradigma kegagalan dalam dunia usaha yang sering terjadi sebagian besar
diakibatkan oleh kekacauan dalam masalah keuangan. Baik masalah sumber modal,
pengembalian investasi, pengembalian hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang,
dan lain sebagainya mendorong pemakalah untuk mnyelesaikan makalah studi kelayakan
bisnik pada aspek keuangan.
Adapun pokok permasalahan yang diambil pemakalah,antara lain:
1. Sumber-sumber dana yang dipakai dalam usaha/proyek
2. Biaya kebutuhan investasi
3. Estimasi pendapatan
4. Break even point
5. Rasio-rasio laporan keuangan serta rasio keuangan beserta penghitungannya
3. Tujuan
Pemakalah mengharapkan agar melalui makalh ini pemakalah serta pembaca
mendapatkan banyak manfaat serta lebih mendorong untuk dapat lebih mempelajari studi
kelayakan bisnis kususnya pada aspek keuangan.
BAB II
Pembahasan
I.
PENGERTIAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan dan merupakan aspek yang penting ntuk ditelitikelayakannya.
Hal ini berhubungan dengan modal dan investasi yang dignakan dalmam pembiayaan dalam
sebuah usaha/bisnis.
Penilaian kelayakan bisnis dalam aspek ini meliputi: penilaian terhadap sumber-sumber
dana yang diperoleh, biaya kebutuhan investasi, estimasi pendapatan yang akan diperoleh,
estimasi biaya operasi dan pemeliharaan, break even point (BEP),serta arus kas (cash flow).
A. SUMBER-SUMBER DANA
Unntuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang cukup
besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana, modal dibagi menjadi 2 modal
antara lain:
1. Modal asing (pinjaman)
Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh melalui pinjaman. Pinjaman ini mengakibatkan bertambahnya beban usaha yaitu
beban bunga pinjaman yang besarnya relative dalam jangka waktu tertentu.
Keuntungan dari adanya modal pinjaman ini adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas
(tersedia dalam jumlah yang banyak), selain itu menjadikan suatu motivasi untuk bekerja lebih
giat.
Sumber dana ini diperoleh dari:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan
Pinjaman dari perusahaan non-bank
Kerugian dari adanya modal pinjaman ini adalah perusahaan harus membayar bunga serta
konsekuens ilainnya jika perusahaan tidak dapat membayar pinjamannya.
2. Modal sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik terbuka maupun tertutup.
Keuntungannya adalah tidak adanya tambahan beban biaya bunga namun harus membayar
deviden kepada pemilik saham, serta tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang
digunakan.
Kerugiannya adalah semua kerugian akan ditanggung sendiri, serta perusahaan tidak dapat
dengan leluasa mengembangkan usaha sera menggunakan dana jika dana yang dimiliki
terbatas jumlahnya.
B. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atau persetujuan atas sejumlah dana atau sumber dana
lainnya yang dilakukan pada saat atau sebelum usaha dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi ini dilakukan dalam berbagai bentuk,
misalnya saja pembelian asset-aset yang dibutuhkan usaha /proyek tersebut.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi, antara lain:
1. Biaya prainvestasi
Adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka membuat usaha baru,
baik dalam hal aktiva tetap maupun biaya modal kerja., ANTARA LAIN:
Biaya pembuatan studi
Biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap, antara lain
1. Aktiva tetap berwujud
Tanah
Mesin
Peralatan, dll
2. Aktiva tetap tidak berwujud
Goodwill
Hak cipta, dll
3. Biaya operasional
Upah karyawan
Biaya listrik
Pajak, dll
C. ESTIMASI PENDAPATAN
Estimasi pendapatan adalah perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dengan cara
membagi perkiraan hasil penjualan dikurangi perkiraan biaya yang dikeluarkan. Mengenai
perkiraan pendapatan ini harus benar-benar dilakukan dengan benar, sehingga keputusan yang
diambil benar-benar tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
D. ESTIMASI BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC).
Perhitungan biaya ini harus dihitung sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya yang
terlewatkan. Hal ini diperlukan karena keadaan ini akan mempengaruhi perhitungan analisis
investasi yang digunakan sebagai indicator dalam menentukan kemungkinan rencana dapat
dikembangkan.
Biaya tetap terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengembalian pokok pinjaman,
penyusutan, asuransi, dll. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead, dll.
E. BREAK EVEN POINT (BEP) dan PAY BACK PERIOD
BEP
adalah
suatu tingkat
produksi dimana
total revenue sama dengan total
cost (TR=TC) atau biasa disebut dengan titik impas.
Tingkat BEP dapat dilihat dari 3 segi, antara lain:
1. Jumlah produksi
Bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi yang menghasilkan profit serta jumlah produksi
yang dapat menghasilkan maximum profit (MR=MC).
2. Waktu
Bertujuan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang direncanakan dapat menutupi
segala biaya yang dikeluarkan.
3. Jumlah biaya
Maksudnya jumlah biaya yang dikeluarkan berada dalam keadaan BEP.
Khusus bagi proyek yang bergerak dalam produksi perlu melakuan perhitungan pay
back period. Semakin cepat pengembaliannya maka semakin baik kegiatan usaha /proyek
tersebut. Dan sebaliknya.
F. ARUS KAS (CASH FLOW)
Cash low merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam satu
periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk dan uang yang keluar.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan baik jenis
maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan
dan pengeluaran dimasa yang akan dating.
Kas akhir penting bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima
perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
2. Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban yang jatuh tempo
3. Kas digunakan untuk melakukan investasi kembali
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,antara lain:
1. Initial cash flow (kas awal)
merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi (prainvestasi).
Contohnya pembelian tanah, gedung, dll.
2. Operasional cash flow
Merupakan kas yang diterima dan dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan
yang diterima dan dikeluarkan pada stu periode.
3. Terminal cash flow
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
II.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Criteria-kriteria yang biasa diigunakan untuk menilai investasi adalah sebagai berikut:
1. Pay back period
Pay back period adalah suatu jangka waktu untuk mengembalikan jumlah investasi yg
direncanakan.
Ada 2 macam model perhitungan:
a. Apabila kas bersih setiap tahun sama(PP)
PP =
investasi
x 12 bulan
Kas bersih/th
b. Apabila kas bersih tiap tahun berbeda
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi pay back, maka hasil
perhitungan sebagai berikut:
1. PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
2. Dengan membandingkan rata-rata industry unit usaha sejenis
3. Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini:
1. Mengabaikan time value of money
2. Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian
2. Average Rate of Return
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan
antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
ARR (%) =
Rata-rata EAT
Rata-rata investasi
Rata-rata EAT =
total EAT
Umur ekonomis
Rata-rata investasi = investasi
2
3. NPV (net present value) laba bersih sekarang
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.
NPV = KAS BERSIH 1 + KAS BERSIH + ………………… KAS BERSIH - INVESTASI
( 1+ r )
( 1 + r )n
(1 + r )
Setelah memperoleh hasil yang dengan :
NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak
4. Internal rate of return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern .
IRR = P1 – C1 xP2 – P2
C2 – c1
Keterangan
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
5. Provitability indeks (PI)
Merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
PI =∑ PV kas bersih x 100%
∑ PV investasi
Kesimpulan :
Jika PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil (