BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap produktivitas usaha kecil mikro Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Usaha Kecil dan mikro (UKM) memiliki peranan yang sangat besar terhadap perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusi usaha kecil mikro terhadap PDB nasional sebesar 56,6% dan jumlah usaha kecil mikro yang sangat besar mencapai 99,9% dari seluruh unit usaha yang ada. Selain itu usaha kecil mikro juga memiliki daya tahan yang luar biasa sewaktu terjadinya krisis ekonomi tahun1997-1998 yang melanda negara kita. Dari data yang ada selama masa krisis ekonomi 1997-1998 hanya sekitar 4% saja Usaha kecil mikro yang gulung tikar, sisanya malah semakin berkembang usahanya selama masa krisis ini membuktikan betapa usaha kecil mikro memiliki daya tahan yang luar biasa (Sutrisno, 2004).

  Peranan usaha kecil dan mikro sangat penting kontribusinya terhadap tenaga kerja dan Produk Domestik Bruto dapat melebihi kontribusi usaha besar. Oleh sebab itu pemberdayaan usaha kecil dan menengah diharapkan dapat menurunkan pengangguran dan kemisikinan secara nasional. Inpres nomor 6 tahun 2007 merupakan wujud bahwa perhatian terhadap usaha kecil dan menengah dalam perekonomian nasional sangat penting. Pada umumnya, kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap perekonomian nasional dapat ditinjau dari dua aspek penting, yaitu aspek pembentukan produksi agregat dan penyerapan tenaga kerja lebih

  Usaha kecil mikro mengahadapi kenyataan bahwa pendapatan tenaga kerja industri pengolahan mikro dan kecil lebih rendah dari industri pengolahan sedang dan besar. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa industri pengolahan mikro dan kecil merupakan produktivitas yang rendah. Keberhasilan pemberdayaan industri pengolahan mikro dan kecil secara otomatis akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan jika pertumbuhan nilai output dan pendapatan tenaga kerja lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nilai output dan pendapatan tenaga kerja industri pengolahan sedang dan besar.

  Pada periode 2009-2010 penduduk Kota Medan masing-masing sebanyak 2121053 jiwa dan 2097610 jiwa jumlah angkatan kerja masing-masing sebanyak 961410 jiwa dan 1020626 jiwa (Sumatera Utara Dalam Angka, 2011). Dari jumlah penduduk dan angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk miskin masing- masing sebanyak 200400 jiwa atau 9.58 persen dan 212300 jiwa atau sebesar 10.05 persen. Angkatan kerja yang bekerja di Kota Medan masing-masing sebanyak 824250 jiwa dan 886815 jiwa dengan pengangguran terbuka masing- masing sebanyak 137160 jiwa atau 14.27 persen dan 133811 jiwa atau 13.11 persen.

  Pada periode 2009-2010, PDRB Kota Medan atas berlaku masing-masing sebesar Rp 72666.89 Milyar dan Rp 84765.93 milyar dengan PDRB industri masing-masing Rp 16925.29 milyar dan 19460.01 milyar. Pada periode yang sama, PDRB sektor Usaha sedang dan besar masing-masing Rp 9983.86 milyar dan 1031.62 milyar (Sumatera Utara Dalam Angka, 2011). Dengan demikian PDRB sektor usaha kecil mikro masing-masing Rp 6941.43 milyar dan 9143.39 milyar pada periode 2009-2010. Peningkatan PDRB sektor indutri ini bersumber dari peningkatan PDRB industri sedang dan besar sebesar 3.33 persen dan peningkatan industri kecil mikro sebesar 31.72 persen. Dari angka statistik ini diketahui bahwa kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kota Medan turun dari 23.29 persen menjadi 22.96 persen pada periode 2009-2010.

  Penurunan kontribusi tersebut terutama disebabkan penurunan industri pengolahan sedang dan besar dari 13.74 persen menjadi 12.17 persen, sedangkan kontribusi industri pengolahan mikro dan kecil naik dari 9.55 persen menjadi 10.79 persen.

  Pada periode 2009-2010, jumlah usaha sedang dan besar di Kota Medan masing-masing sebanyak 166 unit dan 148 unit dengan jumlah tenaga kerja masing-masing sebanyak 36012 jiwa dan 35939 jiwa (Sumatera Utara Dalam Angka, 2011). Pada periode yang sama, jumlah usaha kecil mikro (UKM) 222.000 unit dengan jumlah tenaga kerja masing-masing sebanyak 37419 jiwa dan 29951 jiwa. Hal ini berarti kontribusi usaha kecil mikro terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Medan naik dari 7.99 persen menjadi 8.27 persen. Peningkatan kontribusi daya serap tenaga kerja ini bersumber dari kontribusi usaha kecil mikro naik dari 3.63 persen menjadi 4.22 persen. Sebaliknya kontribusi usaha menengah dan besar turun dari 4.36 persen menjadi 4.05 persen.

  Pada periode 2009-2010, produktivitas dari usaha kecil mikro naik dari Rp 0.1835 Milyar menjadi 0.3035 milyar per tahun. Dan produktivitas tenaga kerja usaha menengah dan besar naik dari Rp 0.4700 milyar menjadi 0.5415 milyar per tenaga kerja per tahun. Sedangkan produktivitas industri kecil dan mikro naik dari Rp 12.69 milyar menjadi Rp 18.32 milyar per unit pertahun. Demikian juga produktivitas usaha sedang dan besar naik dari 101.96 milyar menjadi 131.49 milyar per unit per tahun (Sumatera Utara Dalam Angka, 2011).

  Kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara sekaligus sebagai pusat perdagangan, industri maupun jasa yang semakin berkembang. Keberadaan usaha kecil mikro barang dari tekstil permadani dan perajutan di Kota Medan tergolong kecil jika dibandingkan dengan usaha-usaha lain. Walaupun ada peningkatan tetapi belum seperti yang diharapkan, karena perputarann produksinya kecil. Hal ini disebabkan perlakuan terhadap usaha kecil mikro barang dari tekstil permadani dan perajutan di Kota Medan belum maksimal. Namun perkembangan usaha kecil mikro barang dari tekstil permadani dan perajutan di Kota Medan dengan semakin terbelakang di karenakan kurangnya modal, dan pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan pemberian kredit untuk membantu meningkatkan produksinya dan meningkatkan jumlah permintaan kosumen yang semakin banyak. daftar usaha kecil mikro barang dari tekstil permadani dan perajutan di Kota Medan :

Tabel 1.1. Daftar Nama Usaha, Dan Alamat Usaha Kecil Mikro Barang Tekstil Permadani Dan Perajutan Di Kota Medan. NO Nama Usaha KKI Alamat

  34 Sepatu Sandal Sinan Simanjuntak

171-173

Rawa Cangkok II Medan Denai

  26 Sepatu Kaslan

171-173

Sepakat Medan Denai

  27 Sepatu Melati Indah Kencana

171-173

Pancasila Medan Sunggal

  28 Sepatu Nasri

171-173

Lr. Karya Medan Denai

  29 Sepatu Pansirman

171-173

Amaliun Medan Area

  30 Sepatu Pria dan Wanita Konprinka

171-173

Bromo Medan Denai

  31 Sepatu Pria Raman

171-173

Sei Kera Hulu Medan Perjuangan

  32 Sepatu Ramli

171-173

Utama Gg. Melati Medan Area

  33 Sepatu Riadi

171-173

Pertiwi Medan Denai

  35 Sepatu Selop Pria Diah Kusuma

171-173

Berlian Sari Medan Johor

  24 Sepatu Idris

171-173

Pertiwi Medan Denai

  36 Sepatu Sugianto

171-173

Tuamang Gg. Irama Medan Tembung

  37 Sepatu Suhardi

171-173

Bromo Gg. Setia Kawan Medan Denai

  38 Sepatu Sumarno

171-173

Pasar V Medan Deli

  39 Sepatu Syahrul Tanjung

171-173

A.R. Medan Area

  40 Sepatu Wawan/Rahman

171-173

Aman Medan Denai

  41 Sepatu YM

171-173

Melur Medan Maimun

  42 Sepatu Yuli Shoes Zailani Nst

171-173

Trikora Medan Denai

  43 Sepatu Zul

171-173

M A Selatan Medan Area

  44 Taufik UD

171-173

Tengah Medan Denai

  25 Sepatu Indra

171-173

Bromo Lk. 12 Medan Denai

  23 Sepatu Dasman

171-173

Amaliun Medan Area

  1 Bebas Sari, PT 171-173 Yos Sudarso Medan Deli

  11 Sandal Giran 171-173 Pertiwi Medan Denai

  2 Fantasi Kulit Hastomotanadi 171-173 Rahayu Medan Tembung

  3 Dompet Imbran 171-173 Pancasila Medan Sunggal

  4 Tas Cewek Risnaldi 171-173 Denai Medan Area

  5 Tas Indra 171-173 Tentram Medan Denai

  6 Kotak Speaker Mandiri Amin 171-173 Marelan Medan Marelan

  7 Konfeksi Sandal Tria Anwar 171-173 karib Medan Denai

  8 Sandal Bharuddin 171-173 Rahamad Menteng Medan Denai

  9 Sandal Darmaji 171-173 Sepakat Medan Denai

  10 Sandal Evrison Hidayat 171-173 Bromo Medan Denai

  12 Sandal Hakiki 171-173 Sepakat Medan Denai

  22 Sepatu dan Sandal Kadiruddin 171-173 Cemara Medan Area

  13 Sandal Manaf 171-173 Pertiwi Medan Denai

  14 Sandal Muin 171-173 Pertiwi Medan Denai

  15 Sandal Ponari 171-173 Ikhlas Pinggir Medan Denai

  16 Sandal Ridwan 171-173 Rahmadsyah Medan Area

  17 Sandal Risman 171-173 Sepakat Medan Denai

  18 Sandal Sacai Tau 171-173 Pertempuran Medan Barat

  19 Sandal Wanto 171-173 Pertiwi Medan Denai

  20 Sepatu Asrul 171-173 Purwosari Medan Timur

  21 Sepatu Awung Koto 171-173 Ikhlas Medan Denai

  Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara, 2008

  Dalam memenuhi kebutuhan bagi sektor kecil mikro barang dari tekstil permadani dan perajutan di Kota Medan, perbankan jelas memiliki peran yang sangat penting, dimana badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak (UU No 10 tahun 1998).bank dan kaitannya dalam hal ini berperan dalam membantu permasalahan yang di hadapi usaha kecil mikro, makas usaha kecil mikro dapat meringankan masalah permodalan dan dapat menigkatkan usahanya dengan kualitas yang baik dan bermutu sehingga usaha kecil mikro dapat membantu pertumbuhan ekonomi.

  Kota Medan sebagai kota besar dengan lalu lintas perekonomian yang begitu ramai jelas memiliki potensial yang begitu besar bagi pengambangan Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Pemerintah Kota Medan dalam Program Kerja Pembangunan Bidang ekonominya memasukkan usaha kecil mikro sebagai salah satu perioritas. pencapaian kinerja pembinaan usaha kecil mikro di kota medan yang lalu mencapai 95% dengan 220.000 usaha.

  Dengan adanya kredit pada umumnya pengusaha yang menerima kredit tersebut telah dapat meningkatkan usahanya. Tapi kita harus mengakui bahwa kredit tidak selamanya membawa hasil yang positif terhadap perkembangan usaha yang telah mendapatkan kredit tersebut. Bahkan kredit tersebut dapat menjadi beban bagi pengusaha yang menerima kredit apabila pengusaha debitur tidak menggunakan kredit untuk pengembangan usahanya, tapi digunakan untuk keperluan lainnya yang sifatnya konsumtif. Hal ini terbukti dengan banyaknya harta benda nasabah yang di lelang oleh pihak bank melalui prosedur hukum, karena si nasabah tidak dapat memanfaatkan kredit yang telah di terimanya dengan baik. Jadi jelaslah kredit dapat membawa arah positif terhadap si penerima apabila kredit tersebut diolah sesuai dengan tujuan untuk meningkatkan usaha. Karenan pentingnya perbankan untuk membantu pengusaha melalui penyaluran kredit maka penulis menetapkan judul

  “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap

  Omset Usaha Kecil Mikro Kota Medan”. 1. 2 Perumusan Masalah

  Pemberian kredit bagi sektor usaha kecil mikro diharapkan dapat merangsang pertumbuhan sektor usaha kecil mikro. Dengan pemberian kredit diharapkan dapat meningkatkan modal usaha kecil mikro, omset usaha kecil mikro, pemberian kredit usaha kecil mikro, tingkat pendidikan usaha kecil mikro, serta keuntungan usaha usaha kecil mikro Kota Medan. Dengan meningkatnya modal usaha kecil mikro, Pengalaman kerja, tingkat pendidikan usaha kecil mikro, pemberian kredit usaha kecil mikro akan dapat meningkatkan kontribusi pada produktivitas usaha kecil mikro.

  Perumusan masalahnya adalah 1)

  Apakah modal awal berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro? 2)

  Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro? 3)

  Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro? 4)

  Apakah pemberian kredit berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro?

  1. 3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan kondisi di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah modal awal berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro.

  2. Untuk menganalisis apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro.

  3. Untuk menganalisis apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro.

  4. Untuk menganalisis apakah pemberian kredit berpengaruh terhadap omset usaha kecil mikro.

1.4 Manfaat Penelitian

  Berdasarkan pada pokok permasalahan yang diangkat, maka penelitian ini berguna sebagai berikut:

  1. Bagi usaha kecil dan menegah Bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah dalam rangka pengambilan keputusan untuk menjalankan kegiatan usahanya.

  2. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam bidang yang di teliti baik secara teoritis maupun aplikasi, terutama perkembangan sektor usaha kecil dan menegah di kota medan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

3. Bagi penelitian selanjutnya

  Sebagai bahan pertimbangan dan refrensi/rujukan untuk melakukan penelitian dengan objek atau permasalahan yang serupa pada waktu yang akan datang maupun utnuk penelitian selanjutnya.