T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Standar Perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga T2 BAB III
Bab III Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
menggunakan
metode penelitian Research and Development. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian
pengembangan model standar perpustakaan. Penelitian
dilaksanakan di SD Kristen 04 Eben Haezer yang berlokasi
di jalan Jenderal Sudirman 109 Salatiga.
3.2 Subyek Penelitian dan Sumber Data
Subyek dalam peneitian ini adalah perpustakaan SD
Kristen 04 Eben Haezer.Sumber data diperoleh dari kepala
sekolah, guru dan petugas perpustakaan melalui pengisian
angket dan Focus Group Discussion.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai
berikut:
3.2.1 Pengisian angket untuk mengetahui pengembangan
model awal perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer oleh
pihak sekolah.
3.2.2 Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan
dewan guru dan petugas perpustakaan. FGD dilakukan
untuk menggali informasi dalam rangka melaksanakan
analisa
SWOT
serta
menetapkan
strategi
yang
akan
digunakan dalam pengembangan perpustakaan. FGD juga
dilaksanakan untuk memvalidasi dan mengklarifikasi datadata yang diperoleh.
1
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket
yang disusun berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan
untuk
Sekolah
Dasar/MI
dan
berdasarkan
teori
Anthony Giddens. Angket disusun berdasarkan kisi-kisi di
bawah ini:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Perpustakaan
SD Kristen 04 Eben Haezer
Variabel
Pengembang
an koleksi
Layanan
yang
mendukung
kurikulum
Indikator
Jumlah
Butir
1. Jenis koleksi
2. Bahan
perpustakaan
referensi
3. Jumlah
koleksi
4. Pengorganisas
ian
bahan
perpustakaan
5. Cacah ulang
dan
penyiangan
1
1
Nomor Butir
Pada
Instrumen
1,1 -1,4
2.1
3
1
3.1-3.3
4,1
1
5.1
1. Tenaga
perpustakaan
sekolah
2. Jam buka
3. Jenis layanan
4. Program
perpustakaan
5. Promosi
perpustakaan
6. Laporan
kegiatan
layanan
(statistik)
7. Kerjasama
perpustakaan
8. Integrasi
dengan
kurikulum
9. Layanan
1
1.1
1
2.1
3
3.1-3.3
3
4.1-4.3
1
5.1
1
6.1
1
1
1
7.1
8.1
9.1
2
referensi
Layanan
berbasis IT
1. Pemanfaatan
teknologi
informasi
untuk
sirkulasi
2. Program
komputer
3. Sarana
prasarana
pendukung
1. Perencanaan
dalam RAPBS
2. Pengalokasian
anggaran
Penggunaan
anggaran
minimal 5%
3
1.1-1.3
2
2.1-2.2
3
3.1-3.3
1
1.1
5
2.1-2.5
3.3 Model Pengembangan dan Langkah-Langkah
Penelitian
Model
penelitian
pengembangan
ini
mengadopsi
yang
model
digunakan
alam
pengembangan
dari
Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel dan Melvyn I.
Semmel
yang dikenal dengan nama model 4 D (Four D
model). Disebut Model 4 D karena terdiri dari 4 tahap
pengembangan, yaitu tahap Define (pendefinisian), design
(perancangan), develop(pengembangan), dan Disseminate
(penyebaran). Model ini dipilih karena di dalam langkahnya
dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain
itu pengembangan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
sepanjang
masih
dalam
tahap
yang
rasional
(Khayati,2012).Khusus untuk penelitian ini model yang
dikembangkan adalah 3 D yaitu define,design,dan develop.
3
Model
pengembangan
3
D
dalam
penelitian
ini
dilaksanakan dengan tahap-tahap seperti yang diuraikan
dalam Semmel dan Semmel (1974) sebagai berikut:
a. Define (Pendefinisian)
Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan
menjabarkan kebutuhan pengembangan.Pada tahap ini
peneliti
memunculkan
dan
merumuskan
kebutuhan-
kebutuhan pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04
Eben Haezer. Terdapat 5 tahap pada tahap ini, yaitu 1) frontend analysis, yaitu
tahap meneliti masalah utama yang
dihadapi guru dan pihak sekolah dalam mengembangan
perpustakaan; 2) learner analysis, peneliti meneliti sasaran
pengembangan perpustakaan dalam hal ini warga sekolah
sebagai pemustaka; 3) task analysis, peneliti menganalisis
ketrampilan/kompetensi
sumber
daya
manusia
yang
dibutuhkan dalam pengembangan perpustakaan; 4) Concept
analysis, yaitu
menganilisis konsep-konsep. Tahap ini
dilaksanakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam mengembangkan perpustakaan; dan 5)
Specifying instuctional objectives, tahap berikutnya adalah
merubah hasil analisis tugas dan konsep ke dalam tujuan
pengembangan yang akan dilaksanakan.
b. Design (Perancangan )
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang model
pengembangan sehingga diperoleh model pengembangan
yang tepat untuk perpustakaan di SD Kristen 04 Eben
Haezer. Tahap-tahap
dalam design, yaitu 1) Constructing
criterion-referenced tests, pada tahap ini kegiatan yang
dilaksanakan adalah menyusun
garis besar bahan-bahan
yang digunakan untuk mengembangkan perpustakaan; 2)
4
Media selection, tahap ini dilaksanakan untuk memilih
bahan-bahan yang terbaik dengan cara menyesuaikan
kegiatan dan analisis konsep, target pengembangan, sumber
daya dan rencana penggunaan berbagai alat dan sarana
prasarana dan mengidentifikasi bahan terbaik yang akan
digunakan; 3) Format selection,tahap ini terkait dengan
media
yang
perpustakaan;
menyajikan
telah
dan
dipilih
4)
intisari
Initial
dari
untuk
pengembangan
design,
pada
pengembangan
tahap
ini
perpustakaan
melalui bahan yang telah terpilih,termasuk di dalamnya
merancang kegiatan yang akan dilakukan.
c. Develop (Pengembangan)
Tujuan tahap ini adalah untuk memodifikasi model
pengembangan perpustakaan yang tepat untuk SD Kristen
04 Eben Haezer. Pada tahap ini umpan balik diberikan
melalui penilaian pakar (expert appraisal). Tujuannya adalah
untuk
memberikan
memberikan penilaian
sugesti.
Beberapa
pakar
diminta
mengenai materi pengembangan
perpustakaan. Dasar dari pemberian penilaian para ahli
adalah supaya model pengembangan yang dilakukan lebih
bagus, efektif, berguna dan berkualitas.
Kegiatan selanjutnya,yaitu uji coba pengembangan
(developmental
melakukan
testing).Siklus
ujicoba
yang
dilakukan
yaitu
pengembangan,merevisi
dan
mengujicoba kembali sampai pengembangan berlangsung
secara konsisten dan efektif.Untuk kepentingan penelitian
ini karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga,maka uji
coba pengembangan tidak dilaksanakan.
Tahap-tahap pengembangan model 3 D yang
dilaksanakan penelitian ini digambarkan dalam skema
sebagai berikut:
5
Gambar 3.1 Skema Pengembangan Model 3 D Thiagarajan
Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini
dilakukan dengan mengacu pada pendapat Sugiono, (2013)
yang digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Gambar 3.2 Langkah-langkah metode Research and Development
6
Khusus
untuk
penelitian
ini
langkah-langkah
penelitian hanya sampai pada perbaikan desain Langkahlangkah penelitian diuraikan sebagai berikut:
a. Potensi dan masalah
Penelitian ini didasari pada potensi dan masalah yang
ada di SD Kristen 04 Eben Haezer. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah (Sugiyono, 2013, hal. 298). Sedangkan masalah
menurut Sugiyono (2013) adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi.
Potensi dan masalah yang terdapat di SD Kristen 04
Eben Haezer diperoleh dengan cara melalui pengisian
evaluasi diri oleh pihak sekolah yang mengacu pada pasal
23 UU Perpustakaan nomor 43 tahun2007. Melalui evaluasi
diri diharapkan dapat diperoleh data kondisi perpustakaan
sekolah
secara
perpustakaan
riil
sesuai
dibandingkan
dengan
dengan
peraturan
standar
perundang-
undangan.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari evaluasi diri
kemudian disusun analisis SWOT yang bertujuan untuk
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang dihadapi oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer.
b. Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi dari
kepala sekolah, guru dan petugas perpustakaan mengenai:
1) Kekuatan,
kelemahan,
peluang
dan
tantangan
dalam pengembangan perpustakaan
2) Strategi
dan
langkah
yang
ditempuh
untuk
mengembangkan perpustakaan
3)
7
c. Desain produk
Pada
tahap
ini
peneliti
menyusun
rancangan
pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer.
Rancangan disusun dengan memperhatikan evaluasi diri
sekolah, analisis SWOT dan
rencana strategi yang akan
dijalankan.
d. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk
menilai apakah rancangan produk dalam hal ini sistem
kerja yang baru lebih efektif daripada yang lama atau tidak
(Sugiyono, 2013). Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
adalah
meminta
pendapat
pakar
tentang
rencana
pengembangan yang disusun, yakni berupa kelemahan dan
keunggulannya.
e. Perbaikan desain
Setelah diketahui kelemahan rencana pengembangan
perpustakaan
melalui
pendapat
para
pakar,
langkah
selanjutnya adalah peneliti memperbaiki kelemahan rencana
pengembangan tersebut.
8
Gambar 3.3 Rancangan Alur Pengembangan Model Standar berdasarkan
model 3 D
Tahap pengembangan
Kegiatan
Hasil
Define (Pendefinisian)
Penelitian awal: analisis
kebutuhan masalah dengan eds
Rumusan masalah
pengembangan
Design (perancangan)
Eds dan FGD model awal
Develop (pengembangan)
FGD untuk analisis SWOT
Skema
pengembangan yang
dijalankan (model
awal)
Strategi
pengembangan
Analisis dan sintesis
teori-teori standar
perpustakaan
A.
Appraisal expert
(penilaian pakar )
B. Klarifikasi dan validasi
Analisis dan sintesis teori-teori
standar perpustakaan
Model akhir
pengembangan
perpustakaan
3.4 Analisis Data
Analisis
data
dilakukan
dengan
analisis
SWOT.
Langkah-langkah analisis SWOT yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, yaitu:
3.4.1 melaksanakan
Focus
Group
Discussion
dengan
petugas perpustakaan dan para guru untuk menggali
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi
perpustakaan
sekolah
saat
ini.
Data
yang
diperoleh
kemudian dimasukkan ke dalam matriks SWOT Kearns.
9
3.4.2 Memasukkan kekuatan, kelemahan, tantangan dan
peluang
ke
dalam
analisis
Internal
Factors
Analysis
Summary (IFAS) dan analisis External Factors Analysis
Summary (EFAS). Hasil audit terhadap lingkungan internal
yang
berupa
kekuatan
dan
kelemahan
perpustakaan
sekolah dimasukkan ke dalam matrik IFAS, sedangkan hasil
audit lingkungan eksternal yang berupa peluang dan
ancaman terhadap perpustakaan sekolah dimasukkan ke
dalam matriks EFAS (Lihat tabel 3.2 dan 3.3).
3.4.3 Menentukan bobot dan rating terhadap hasil analisis
IFAS dan EFAS dalam FGD. Penetapan besarnya bobot
didasarkan pada besarnya daya dukung masing-masing
faktor terhadap posisi strategis perpustakaan sekolah,
dengan skala 1,0 (sangat mendukung), sampai dengan 0,0
(sangat
tidak
mendukung).
Sedangkan
untuk
rating
menggunakan skala Likert dengan rentang antara 1-5
dengan ketentuan 5 (sangat baik), 4 (Baik ), 3 (Cukup),
2 (kurang ), 1 (sangat kurang). Semakin besar peluang dan
kekuatan
yang
dimiliki
ratingnya.
Sebaliknya,
maka
semakin
semakin
besar
besar
angka
kelemahan
dan
tantangan yang dihadapi perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer, maka semakin kecil angka ratingnya.
Tabel 3.2 .Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor
strategis internal
Kekuatan
Kelemahan
Bobot
Skor
Total :
Bobot xskore
Tabel 3.2 .Matrik EFAS (External Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor
strategis internal
Peluang
Tantangan
Bobot
Rating
Total :
Bobot xskore
10
3.4.4 Setelah diberi bobot dan skor kemudian dihitung total
skor faktor internal dan faktor eksternal. Setelah itu
hasilnya
dimasukkan
ke
dalam
matriks
SWOT.
Cara
menghitung total skor akhir faktor internal dan eksternal,
yaitu bobot setiap faktor dikalikan dengan rating yang
diperoleh.
Selajutnya
skor
setiap
faktor
dijumlahkan
seluruhnya sesuai dengan kategori yang ada. Dengan
demikian didapatkan total skor untuk kekuatan, total skor
kelemahan, total skor peluang, dan total skor ancaman.
Untuk mendapatkan total skor akhir faktor internal adalah
total
skor
kekuatan
dikurangi
total
skor
kelemahan.
Sedangkan total skor akhir faktor eksternal adalah total
skor peluang dikurangi dengan total skor ancaman. Nilai
total skor akhir faktor internal digambarkan pada sumbu X
pada matriks SWOT, sedangkan nilai total skor akhir faktor
eksternal digambarkan pada sumbu Y. Titik koordinat
adalah hasil analisis SWOT. Titik (X,Y) adalah hasil analisi
SWOT yang memungkinkan empat kemungkinan posisi
strategis perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer yaitu
kwadran
S-O
(strategi-Opportunity)
dan
kwadran
S-T
(Strengths-Threats)
11
Gamber 3.4 Matrik SWOT
KWADRAN III
KWADRAN I
W-O
S-O
W-T
S-T
KWADRAN IV
WEAKNESS
KWADRAN II
STRENGHTS
Penjelasan :
a. Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan
perpustakaan merupakan organisasi yang kuat dan
berpeluang,
Rekomendasi
strategi
yang
diberikan
adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan
untuk
terus
melakukan
ekspansi,
memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif). Posisi ini menandakan
perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan
organisasi yang kuat, namun menghadapi tantangan
12
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Diversifikasi Strategi artinya organisasi dalam
kondisi
mantap
namun
menghadapi
sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila
hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
karenanya,
organisasi
disarankan
untuk
segera
emperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif). Posisi ini menandakan
sebuah
organisasi
berpeluang.
yang
Rekomendasi
lemah
strategi
namun
yang
sangat
diberikan
adalah Ubah Strategi , artinya organisasi disarankan
untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi
yang
lama
dikhawatirkan
sulit
untuk
dapat
menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki
kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif). Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh
karenanya organisasi disarankan untuk
menggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri
13
3.1 Jenis dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
menggunakan
metode penelitian Research and Development. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan.
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian
pengembangan model standar perpustakaan. Penelitian
dilaksanakan di SD Kristen 04 Eben Haezer yang berlokasi
di jalan Jenderal Sudirman 109 Salatiga.
3.2 Subyek Penelitian dan Sumber Data
Subyek dalam peneitian ini adalah perpustakaan SD
Kristen 04 Eben Haezer.Sumber data diperoleh dari kepala
sekolah, guru dan petugas perpustakaan melalui pengisian
angket dan Focus Group Discussion.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai
berikut:
3.2.1 Pengisian angket untuk mengetahui pengembangan
model awal perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer oleh
pihak sekolah.
3.2.2 Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan
dewan guru dan petugas perpustakaan. FGD dilakukan
untuk menggali informasi dalam rangka melaksanakan
analisa
SWOT
serta
menetapkan
strategi
yang
akan
digunakan dalam pengembangan perpustakaan. FGD juga
dilaksanakan untuk memvalidasi dan mengklarifikasi datadata yang diperoleh.
1
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket
yang disusun berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan
untuk
Sekolah
Dasar/MI
dan
berdasarkan
teori
Anthony Giddens. Angket disusun berdasarkan kisi-kisi di
bawah ini:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Perpustakaan
SD Kristen 04 Eben Haezer
Variabel
Pengembang
an koleksi
Layanan
yang
mendukung
kurikulum
Indikator
Jumlah
Butir
1. Jenis koleksi
2. Bahan
perpustakaan
referensi
3. Jumlah
koleksi
4. Pengorganisas
ian
bahan
perpustakaan
5. Cacah ulang
dan
penyiangan
1
1
Nomor Butir
Pada
Instrumen
1,1 -1,4
2.1
3
1
3.1-3.3
4,1
1
5.1
1. Tenaga
perpustakaan
sekolah
2. Jam buka
3. Jenis layanan
4. Program
perpustakaan
5. Promosi
perpustakaan
6. Laporan
kegiatan
layanan
(statistik)
7. Kerjasama
perpustakaan
8. Integrasi
dengan
kurikulum
9. Layanan
1
1.1
1
2.1
3
3.1-3.3
3
4.1-4.3
1
5.1
1
6.1
1
1
1
7.1
8.1
9.1
2
referensi
Layanan
berbasis IT
1. Pemanfaatan
teknologi
informasi
untuk
sirkulasi
2. Program
komputer
3. Sarana
prasarana
pendukung
1. Perencanaan
dalam RAPBS
2. Pengalokasian
anggaran
Penggunaan
anggaran
minimal 5%
3
1.1-1.3
2
2.1-2.2
3
3.1-3.3
1
1.1
5
2.1-2.5
3.3 Model Pengembangan dan Langkah-Langkah
Penelitian
Model
penelitian
pengembangan
ini
mengadopsi
yang
model
digunakan
alam
pengembangan
dari
Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S.Semmel dan Melvyn I.
Semmel
yang dikenal dengan nama model 4 D (Four D
model). Disebut Model 4 D karena terdiri dari 4 tahap
pengembangan, yaitu tahap Define (pendefinisian), design
(perancangan), develop(pengembangan), dan Disseminate
(penyebaran). Model ini dipilih karena di dalam langkahnya
dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain
itu pengembangan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
sepanjang
masih
dalam
tahap
yang
rasional
(Khayati,2012).Khusus untuk penelitian ini model yang
dikembangkan adalah 3 D yaitu define,design,dan develop.
3
Model
pengembangan
3
D
dalam
penelitian
ini
dilaksanakan dengan tahap-tahap seperti yang diuraikan
dalam Semmel dan Semmel (1974) sebagai berikut:
a. Define (Pendefinisian)
Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan
menjabarkan kebutuhan pengembangan.Pada tahap ini
peneliti
memunculkan
dan
merumuskan
kebutuhan-
kebutuhan pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04
Eben Haezer. Terdapat 5 tahap pada tahap ini, yaitu 1) frontend analysis, yaitu
tahap meneliti masalah utama yang
dihadapi guru dan pihak sekolah dalam mengembangan
perpustakaan; 2) learner analysis, peneliti meneliti sasaran
pengembangan perpustakaan dalam hal ini warga sekolah
sebagai pemustaka; 3) task analysis, peneliti menganalisis
ketrampilan/kompetensi
sumber
daya
manusia
yang
dibutuhkan dalam pengembangan perpustakaan; 4) Concept
analysis, yaitu
menganilisis konsep-konsep. Tahap ini
dilaksanakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam mengembangkan perpustakaan; dan 5)
Specifying instuctional objectives, tahap berikutnya adalah
merubah hasil analisis tugas dan konsep ke dalam tujuan
pengembangan yang akan dilaksanakan.
b. Design (Perancangan )
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang model
pengembangan sehingga diperoleh model pengembangan
yang tepat untuk perpustakaan di SD Kristen 04 Eben
Haezer. Tahap-tahap
dalam design, yaitu 1) Constructing
criterion-referenced tests, pada tahap ini kegiatan yang
dilaksanakan adalah menyusun
garis besar bahan-bahan
yang digunakan untuk mengembangkan perpustakaan; 2)
4
Media selection, tahap ini dilaksanakan untuk memilih
bahan-bahan yang terbaik dengan cara menyesuaikan
kegiatan dan analisis konsep, target pengembangan, sumber
daya dan rencana penggunaan berbagai alat dan sarana
prasarana dan mengidentifikasi bahan terbaik yang akan
digunakan; 3) Format selection,tahap ini terkait dengan
media
yang
perpustakaan;
menyajikan
telah
dan
dipilih
4)
intisari
Initial
dari
untuk
pengembangan
design,
pada
pengembangan
tahap
ini
perpustakaan
melalui bahan yang telah terpilih,termasuk di dalamnya
merancang kegiatan yang akan dilakukan.
c. Develop (Pengembangan)
Tujuan tahap ini adalah untuk memodifikasi model
pengembangan perpustakaan yang tepat untuk SD Kristen
04 Eben Haezer. Pada tahap ini umpan balik diberikan
melalui penilaian pakar (expert appraisal). Tujuannya adalah
untuk
memberikan
memberikan penilaian
sugesti.
Beberapa
pakar
diminta
mengenai materi pengembangan
perpustakaan. Dasar dari pemberian penilaian para ahli
adalah supaya model pengembangan yang dilakukan lebih
bagus, efektif, berguna dan berkualitas.
Kegiatan selanjutnya,yaitu uji coba pengembangan
(developmental
melakukan
testing).Siklus
ujicoba
yang
dilakukan
yaitu
pengembangan,merevisi
dan
mengujicoba kembali sampai pengembangan berlangsung
secara konsisten dan efektif.Untuk kepentingan penelitian
ini karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga,maka uji
coba pengembangan tidak dilaksanakan.
Tahap-tahap pengembangan model 3 D yang
dilaksanakan penelitian ini digambarkan dalam skema
sebagai berikut:
5
Gambar 3.1 Skema Pengembangan Model 3 D Thiagarajan
Langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini
dilakukan dengan mengacu pada pendapat Sugiono, (2013)
yang digambarkan dalam bagan di bawah ini:
Gambar 3.2 Langkah-langkah metode Research and Development
6
Khusus
untuk
penelitian
ini
langkah-langkah
penelitian hanya sampai pada perbaikan desain Langkahlangkah penelitian diuraikan sebagai berikut:
a. Potensi dan masalah
Penelitian ini didasari pada potensi dan masalah yang
ada di SD Kristen 04 Eben Haezer. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah (Sugiyono, 2013, hal. 298). Sedangkan masalah
menurut Sugiyono (2013) adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi.
Potensi dan masalah yang terdapat di SD Kristen 04
Eben Haezer diperoleh dengan cara melalui pengisian
evaluasi diri oleh pihak sekolah yang mengacu pada pasal
23 UU Perpustakaan nomor 43 tahun2007. Melalui evaluasi
diri diharapkan dapat diperoleh data kondisi perpustakaan
sekolah
secara
perpustakaan
riil
sesuai
dibandingkan
dengan
dengan
peraturan
standar
perundang-
undangan.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari evaluasi diri
kemudian disusun analisis SWOT yang bertujuan untuk
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang dihadapi oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer.
b. Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi dari
kepala sekolah, guru dan petugas perpustakaan mengenai:
1) Kekuatan,
kelemahan,
peluang
dan
tantangan
dalam pengembangan perpustakaan
2) Strategi
dan
langkah
yang
ditempuh
untuk
mengembangkan perpustakaan
3)
7
c. Desain produk
Pada
tahap
ini
peneliti
menyusun
rancangan
pengembangan perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer.
Rancangan disusun dengan memperhatikan evaluasi diri
sekolah, analisis SWOT dan
rencana strategi yang akan
dijalankan.
d. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk
menilai apakah rancangan produk dalam hal ini sistem
kerja yang baru lebih efektif daripada yang lama atau tidak
(Sugiyono, 2013). Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
adalah
meminta
pendapat
pakar
tentang
rencana
pengembangan yang disusun, yakni berupa kelemahan dan
keunggulannya.
e. Perbaikan desain
Setelah diketahui kelemahan rencana pengembangan
perpustakaan
melalui
pendapat
para
pakar,
langkah
selanjutnya adalah peneliti memperbaiki kelemahan rencana
pengembangan tersebut.
8
Gambar 3.3 Rancangan Alur Pengembangan Model Standar berdasarkan
model 3 D
Tahap pengembangan
Kegiatan
Hasil
Define (Pendefinisian)
Penelitian awal: analisis
kebutuhan masalah dengan eds
Rumusan masalah
pengembangan
Design (perancangan)
Eds dan FGD model awal
Develop (pengembangan)
FGD untuk analisis SWOT
Skema
pengembangan yang
dijalankan (model
awal)
Strategi
pengembangan
Analisis dan sintesis
teori-teori standar
perpustakaan
A.
Appraisal expert
(penilaian pakar )
B. Klarifikasi dan validasi
Analisis dan sintesis teori-teori
standar perpustakaan
Model akhir
pengembangan
perpustakaan
3.4 Analisis Data
Analisis
data
dilakukan
dengan
analisis
SWOT.
Langkah-langkah analisis SWOT yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, yaitu:
3.4.1 melaksanakan
Focus
Group
Discussion
dengan
petugas perpustakaan dan para guru untuk menggali
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi
perpustakaan
sekolah
saat
ini.
Data
yang
diperoleh
kemudian dimasukkan ke dalam matriks SWOT Kearns.
9
3.4.2 Memasukkan kekuatan, kelemahan, tantangan dan
peluang
ke
dalam
analisis
Internal
Factors
Analysis
Summary (IFAS) dan analisis External Factors Analysis
Summary (EFAS). Hasil audit terhadap lingkungan internal
yang
berupa
kekuatan
dan
kelemahan
perpustakaan
sekolah dimasukkan ke dalam matrik IFAS, sedangkan hasil
audit lingkungan eksternal yang berupa peluang dan
ancaman terhadap perpustakaan sekolah dimasukkan ke
dalam matriks EFAS (Lihat tabel 3.2 dan 3.3).
3.4.3 Menentukan bobot dan rating terhadap hasil analisis
IFAS dan EFAS dalam FGD. Penetapan besarnya bobot
didasarkan pada besarnya daya dukung masing-masing
faktor terhadap posisi strategis perpustakaan sekolah,
dengan skala 1,0 (sangat mendukung), sampai dengan 0,0
(sangat
tidak
mendukung).
Sedangkan
untuk
rating
menggunakan skala Likert dengan rentang antara 1-5
dengan ketentuan 5 (sangat baik), 4 (Baik ), 3 (Cukup),
2 (kurang ), 1 (sangat kurang). Semakin besar peluang dan
kekuatan
yang
dimiliki
ratingnya.
Sebaliknya,
maka
semakin
semakin
besar
besar
angka
kelemahan
dan
tantangan yang dihadapi perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer, maka semakin kecil angka ratingnya.
Tabel 3.2 .Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor
strategis internal
Kekuatan
Kelemahan
Bobot
Skor
Total :
Bobot xskore
Tabel 3.2 .Matrik EFAS (External Factors Analysis Summary)
Faktor-faktor
strategis internal
Peluang
Tantangan
Bobot
Rating
Total :
Bobot xskore
10
3.4.4 Setelah diberi bobot dan skor kemudian dihitung total
skor faktor internal dan faktor eksternal. Setelah itu
hasilnya
dimasukkan
ke
dalam
matriks
SWOT.
Cara
menghitung total skor akhir faktor internal dan eksternal,
yaitu bobot setiap faktor dikalikan dengan rating yang
diperoleh.
Selajutnya
skor
setiap
faktor
dijumlahkan
seluruhnya sesuai dengan kategori yang ada. Dengan
demikian didapatkan total skor untuk kekuatan, total skor
kelemahan, total skor peluang, dan total skor ancaman.
Untuk mendapatkan total skor akhir faktor internal adalah
total
skor
kekuatan
dikurangi
total
skor
kelemahan.
Sedangkan total skor akhir faktor eksternal adalah total
skor peluang dikurangi dengan total skor ancaman. Nilai
total skor akhir faktor internal digambarkan pada sumbu X
pada matriks SWOT, sedangkan nilai total skor akhir faktor
eksternal digambarkan pada sumbu Y. Titik koordinat
adalah hasil analisis SWOT. Titik (X,Y) adalah hasil analisi
SWOT yang memungkinkan empat kemungkinan posisi
strategis perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer yaitu
kwadran
S-O
(strategi-Opportunity)
dan
kwadran
S-T
(Strengths-Threats)
11
Gamber 3.4 Matrik SWOT
KWADRAN III
KWADRAN I
W-O
S-O
W-T
S-T
KWADRAN IV
WEAKNESS
KWADRAN II
STRENGHTS
Penjelasan :
a. Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan
perpustakaan merupakan organisasi yang kuat dan
berpeluang,
Rekomendasi
strategi
yang
diberikan
adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan
untuk
terus
melakukan
ekspansi,
memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif). Posisi ini menandakan
perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan
organisasi yang kuat, namun menghadapi tantangan
12
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Diversifikasi Strategi artinya organisasi dalam
kondisi
mantap
namun
menghadapi
sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila
hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh
karenanya,
organisasi
disarankan
untuk
segera
emperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif). Posisi ini menandakan
sebuah
organisasi
berpeluang.
yang
Rekomendasi
lemah
strategi
namun
yang
sangat
diberikan
adalah Ubah Strategi , artinya organisasi disarankan
untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi
yang
lama
dikhawatirkan
sulit
untuk
dapat
menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki
kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif). Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh
karenanya organisasi disarankan untuk
menggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri
13