5 Jenis Motivasi Kerja Karyawan yang Har

5 Jenis Motivasi Kerja Karyawan yang
Harus Anda Ketahui
Oleh Herman Yudiono

Ada puluhan juta karyawan di Indonesia. Mereka bekerja dengan beragam
motivasi. Apa saja itu? Dari pengalaman saya bekerja sebagai karyawan selama
10 tahun di sebuah perguruan tinggi negeri dan perusahaan swasta asing,
setidaknya ada lima jenis motivasi kerja karyawan.

1. Mendapatkan gaji bulanan
Motivasi pertama adalah mendapatkan gaji bulanan. Tak peduli Anda sebagai
pegawai negeri sipil, karyawan tetap, atau karyawan kontrak, penghasilan
bulanan adalah satu hal yang Anda cari. Mengapa? Karena dengan gaji bulanan
Anda dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup Anda dan keluarga.
Kebutuhan hidup antara lain:
 Biaya hidup sehari-hari
 Membayar uang pendidikan anak
 Membayar cicilan rumah

Sementara keinginan hidup antara lain:
 Membeli mobil atau rumah baru

 Jalan-jalan ke tempat wisata ternama di dalam dan atau luar negeri
Sisi buruk motivasi jenis ini adalah Anda hanya mengejar gaji bulanan sehingga
mungkin saja Anda berangkat bekerja dan menyelesaikan semua pekerjaan
Anda. Dengan demikian, Anda pergi pagi pulang sore dan akhir bulan mendapat
gaji.

2. Mencapai sasaran karier
Motivasi kedua adalah mencapai sasaran karier. Mereka yang memiliki motivasi
macam ini akan bekerja secara baik dan bahkan melebihi deskripsi kerjanya
karena ada posisi lebih tinggi yang diincarnya. Selain itu, mereka akan
memperhatikan dan meningkatkan kemampuan yang mendukung kariernya,
seperti keterampilan berkomunikasi, mengelola waktu, mengelola anggaran, dan
memimpin orang.
Tentunya motivasi kerja ini sangat bagus dimiliki. Mengapa? Karena Anda
“dipaksa” atau dengan kesadaran sendiri bersaing dengan teman kerja demi
mencapai sasaran karier Anda. Selain itu, keterampilan dan perilaku kerja Anda
akan meningkatkan produktivitas Anda atau berguna dalam mencari pekerjaan di
perusahaan lain (jika Anda memutuskan pindah kerja).

3. Berkarya

Selain mendapatkan gaji dan mencapai sasaran karier, motivasi kerja karyawan
yang lain adalah berkarya. Mereka yang memiliki motivasi ini adalah mereka
yang menghayati makna karyawan, yaitu orang yang berkarya, bukan buruh atau
pekerja. Dengan demikian, mereka akan memberikan yang terbaik sehingga
karyanya berkontribusi besar kepada kemajuan perusahaan.

4. Mencari pengalaman

Mencari pengalaman merupakan motivasi kerja yang dimiliki oleh mereka yang
baru lulus (fresh graduate) atau bekerja sebagai karyawan kontraktor, karyawan
honorer, atau karyawan magang. Dengan pengalaman yang dimiliki, mereka
memiliki nilai tambah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Saya sendiri memiliki motivasi kerja ini saat bekerja sebagai karyawan honorer di
sebuah laboratorium almamater saya pada 2003-2005. Memang gaji yang saya
terima waktu itu hanya cukup untuk biaya hidup bulanan saya (antara Rp 600
ribu sampai dengan Rp 1 juta sebulan), namun saya bertekad mencari
pengalaman sebanyak-banyaknya agar saya mampu bekerja di tempat yang
lebih baik.

5. Beribadah

Motivasi terakhir yang dimiliki karyawan untuk bekerja adalah beribadah.
Motivasi ini dimiliki oleh mereka yang tingkat spiritualitasnya tinggi. Bagi mereka,
bekerja adalah ibadah karena menafkahi keluarga dan memberikan manfaat bagi
orang lain. Selain itu, mereka sangat memperhatikan keberkahan uang yang
mereka terima sehingga tidak mau memakan gaji buta atau uang yang tidak
halal.
Bagaimana dengan karier? Mereka memperhatikan hal tersebut, namun tidak
terlalu ngotot mencapainya sehingga mereka tidak mau sikut-sikutan atau tidak
iri pada rekan kerjanya. Mereka hanya bekerja dengan sebaik-baiknya dan
memercayai bahwa hal baik akan mendapatkan hal baik pula.
Simpulannya, karyawan memiliki motivasi kerja yang beragam. Keberagaman ini
tidak perlu diperdebatkan karena pada hakikatnya setiap orang berbeda-beda.
Yang penting adalah mereka bekerja secara baik demi kemajuan perusahaan.
(Sumber gambar:JaeHun LEE)
Sumber: http://www.duniakaryawan.com/5-jenis-motivasi-kerja-karyawan-yangharus-anda-ketahui/

MOTIVASI KERJA

ARTIKEL MOTIVASI KERJA
Motivasi Kerja adalah sangat penting bagi Anda baik yang ingin bertahan di karir tertentu, untuk

mengembangkan karir, bahkan untuk pancapai jenjang karir tertinggi. Tanpa motivasi kerja adalah
tidak mungkin Anda mendapatkan prestasi kerja yang tinggi yang akan berimbas pada kemajuan
karir Anda.
Orang-orang yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki motivasi kerja. Jika seseorang
yang memiliki keterampilan begitu memukau, artinya dia memiliki motivasi tinggi untuk menguasai
keterampilan itu. Jika seseorang yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat,
artinya dia memiliki motivasi kerja yang tinggi. Termasuk mereka yang selalu disiplin bekerja, karena
motivasi kerjanya yang luar biasa.
Persaingan kerja bukanlah hal yang mudah. Setiap tahun, akan muncul ribuan tenaga kerja baru
yang siap menggantikan posisi Anda. Belum rekan kerja, para pelamar yang datang dari luar negeri,
bahkan keryawan di perusahaan pesaing pun bisa mengancam karir Anda jika Anda tidak mampu
mempertahankan kinerja yang baik. Jadilah yang terbaik, pertahankan motivasi kerja Anda.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA
Tentu saja ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan di sebuah
perusahaan.
 Faktor kebijakan perusahaan. Melipui gaji, tunjangan, dan pensiun. Dampaknya terhadap
motivasi kerja biasanya hanya sekedar untuk bertahan. Tidak memberikan dampak yang
begitu besar dalam peningkatakn kinerja. Jadi, perusahaan tidak cukup hanya


mengandalkan masalah gaji, pensiun, dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk
mendapatkan kinerja terbaik. Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit,
jauh diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh. Saya katakan, mungkin.
 Faktor imbalan atau reward. Jika dikelola dengan baik, sistem imbalan atau reward
terhadap karyawan yang berprestasi akan memberikan dampak yang besar untuk
peningkatan motivasi.
 Faktor kultur perusahaan. Nah, yang ini, jangan dianggap sepele. Meski terlihat
sederhana, tetapi masalah kultur perusahaan bisa memberikan dampak yang besar dalam
peningkatan motivasi kerja. Kultur-kultur yang mengedepankan rasa hormat, kebersamaan,
kejujuran, dan keakraban akan meningkatkan motivasi kerja cukup signifikan.
 Faktor kondisi mental karyawan itu sendiri. Ini yang terpenting. Jika seorang karyawan
yang memiliki mental yang kuat, dia akan tetap memiliki motivasi kerja meski ketiga faktor
diatas kurang mendukung. Mereka memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak
sempit hanya saat ini saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan kontribusi
sebaik mungkin. Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh karyawannya sendiri
maupun oleh perusahaan.
Nah, bagi Anda seorang karyawan, apakah Anda sibuk menuntut 3 faktor pertama tadi atau sibuk
mengembangkan diri menjadi seorang karyawan dengan motivasi kerja tinggi? Anda bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jika kualitas diri Anda lebih baik. Namun, itu tidak akan
tercapai jika Anda hanya sibuk menuntut. Fokuslah pada diri Anda untuk menjadi lebih baik dan

Anda akan mendapatkan yang lebih baik.BERIKUT ADALAH KOLEKSI ARTIKEL

MOTIVASI KERJA DARI MOTIVASI ISLAMI
 7 Langkah Cara Membangkitkan Semangat Kerja Yang Ampuh
 Tiga Cara Memotivasi Diri Sendiri Dalam Bekerja Yang Paling Dahsyat
 Agar Cepat Mendapat Promosi Jabatan
 Pengembangan Karir Lebih Cepat
 Meningkatkan Motivasi Kerja Untuk Karir Yang Lebih baik
 Cara Meyakinkan Orang Lain Agar Percaya Kepada Anda
 Cara Melejitkan Karir Agar Tidak Mandeg Lagi
 Motivasi Kerja Karyawan dan Mental Juara
 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi
 Pengembangan Karir Pribadi
 Motivasi Karyawan Yang Ingin Sukses Dalam Karir
 Motivasi Kerja Dalam Islam
 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
 Haruskah Mempertahankan Motivasi Kerja?
 Kuis Motivasi Bekerja
 Lowongan Kerja Bayaran Tertinggi
Sumber: http://www.motivasi-islami.com/motivasi-kerja/


Pentingnya Motivasi Kerja Karyawan
Karyawan adalah bagian penting dalam perjalanan usaha kita. Tanpa andil dari karyawan mustahil
perjalanan sukses kita bisa berjalan dengan lancar. Mereka membantu kita dalam banyak hal, baik
dalam bidang produksi, keuangan hingga marketing. Dalam bahasan kali ini kita tidak hanya
menyampaikan mengenai pentingnya karyawan untuk perusahaan yang sedang dijalankan, namun
juga akan membahas pentingnya motivasi kerja karyawan.
Apa itu motivasi kerja karyawan ? Motivasi kerja karyawan adalah sebuah bentuk dorongan positif
yang ditujukan kepada karyawan agar mereka terdorong dan memiliki semangat lagi dalam
menjalankan pekerjaannya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan dan hasil
pekerjaan mereka. Bila mereka memiliki motivasi yang cukup kuat untuk terus melakukan pekerjaan
di perusahaan dengan baik, maka hasil yang diperoleh juga akan baik. Pasti hal ini juga berdampak
pada keberhasilan usaha yang sedang Anda jalankan. Inilah poin terakhir yang diharapkan mampu
membuat Anda, karyawan dan lingkungan perusahaan menjadi lebih baik.
Apa yang harus dilakukan agar mereka termotivasi ? Sebagai pemimpin perusahaan, Anda bisa
melakukan banyak hal, mulai mengundang para motivator untuk membuat hidup karyawan Anda
semakin bersemangat dan mereka sadar bahwa mereka juga berharga untuk usaha. Selain itu Anda
juga bisa mengadakan rapat bulanan khusus untuk memberikan motivasi kerja karyawan sehingga
mereka merasa dihargai.


Dengan begitu mereka merasa diharga dan keberadaan mereka sangat penting. Oleh karena itu
sebagai pemimpin usaha yang bijak sudah sepantasnya kita mengharga kinerja karyawan kita.
Jangan hanya bisa menyalahkan mereka ketika mereka tidak bisa melakukan pekerjaan dengan
baik, bisa jadi hal ini dikarenakan mereka kurag memahami petunjuk yang diarahkan. Jadi sekarang
ini yang harus Anda lakukan adalah, berusaha untuk memotivasi karyawan sebaik mungkin,
kemudian Anda evaluasi kerja Anda bersama karyawan, buat mereka senang bekerja dengan Anda
dan yang terakhir adalah beri penghargaan kepada mereka yang memang memiliki prestasi dalam
bekerja.
Jika anda menginginkan untuk bisa memiliki motivasi kerja karyawan yang tinggi dan selalu
terjaga dan tertata, maka anda dapat mengikuti program kami, Program yang kami berikan ini dapat
membuat motivasi kerja anda selalu terjaga dalam kondisi yang optimal dan akan dapat menatanya
sehingga anda akan bisa berdamai dengan diri anda sendiri. Selalu dalam kondisi yang RIleks dan
Tenang, maka Kedamaian akan datang kepada anda. Berikut adalah link programnya :

Manfaat Pelatihan Kepribadian Karyawan
Karyawan juga manusia yang memiliki perasaan bosan, malas, dan ingin mendapatkan hal yan
baru. Hal ini wajar dan tidak heran bila banyak karyawan suka melakukan beberapa hal untuk
menghilangkan kebosanan mereka. Salah satu cara agar karyawan bisa memiliki motivasi yang
selalu tinggi adalah dengan pelatihan kepribadian karyawan
Memiliki karyawan yang memiliki sikap, karakter dan kepribadian yang baik adalah impian dari

setiap menejer dan pimpinan perusahaan. Bila saja karyawannya baik, maka baik pula nama dan
kinerja dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini karyawan membutuhkan dukungan dan motivasi
agar mereka bisa memiliki kesempatan untuk semangat dalam bekerja.
Karena kebosanan bisa membuat mereka malas dalam bekerja dan tidak maksimal dalam mencapai
target. Untuk itulah dibutuhkan pelatihan kepribadian karyawan yang sedikit banyak memberikan
efek untuk mereka.

Berikut ini ada beberapa manfaat pelatihan kepribadian karyawan yang bisa menjadi pertimbangan
Anda dalam memberikan stimulus bagi para karyawan.
1. Kepribadian memberikan efek pada pekerjaan

Manfaat yang pertama dari pelatihan kepribadian karyawan adalah memberikan efek pada
pekerjaan, pastinya setelah diberi pelatihan mengenai kepribadian mereka para karyawan akan
lebih bersemangat dalam bekerja dan bersungguh-sungguh untuk memberikan yang terbaik untuk
perusahaan.
2. Kepribadian berdampak pada kinerja karyawan
Yang kedua adalah memberikan dampak baik pada kinerja karyawan itu sendiri. Mereka akan
memiliki rasa tanggung jawab lebih untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan perintah yang
Anda berikan.
3. Kepribadian karyawan berdampak pada kesuksesan suatu perusahaan

Selain itu pelatihan bagi karyawan bisa memberikan dampak kesuksesan bagi suatu perusahaan.
Bila Anda memiliki karyawan yang peduli dengan Anda otomatis mereka akan senang dan merasa
memiliki usaha tersebut. Sehingga mereka akan melakukan setiap pekerjaan dengan senang hati
dan hasilnya adalah keberhasilan bagi perusahaan itu sendiri.
Demikian adalah manfaat pelatihan kepribadian karyawan yang bisa menjadi pertimbangan untuk
Anda semua bagaimana caranya bisa membangkitkan semangat untuk para karyawan yang selama
ini bekerja membantu usaha Anda.
Bila Anda tertarik, Anda bisa mulai membuat konsep dan mengajak para karyawan untuk ikut
berpartisipasi dalam pelatihan ini. Dijamin mereka akan senang dan antusias dalam menyelesaikan
setiap sesi dalam pelatihan kepribadian karyawan.

Keuntungan Dari Pelatihan Motivasi Karyawan
Setiap manusia membutuhkan motivasi, khususnya mereka yang bekerja dalam jumlah waktu yang
cukup banyak, misalnya para pengusaha, karyawan hingga para staff dan anggota perusahaan.
Mengapa motivasi menjadi penting ? Hal ini dikarenakan motivasi bisa membuat mereka lebih
bersemangat dan memiliki kualitas dalam diri yang lebih baik.
Sehingga mereka bekerja bukan hanya karena kebutuhan melainkan karena panggilan jiwa. Hal ini
bisa membuat mereka lebih bersemangat dan tidak mudah merasa bosan. Untuk itu kami
menghimbau bagi semua perusahaan, baik dari skala kecil hingga besar untuk bisa memberikan


motivasi atau dalam bentuk pelatihan motivasi karyawan agar mereka bisa lebih baik lagi dalam
bekerja.

Lalu adakah keuntungan dari pelatihan motivasi karyawan ? Perntanyaan yang bagus, setiap hal
baik yang dilakukan pasti mendatangkan manfaat yang baik pula. Nah berikut ini kami sampaikan
beberapa keuntungan yang didapat dari pelatihan motivasi yang mungkin bisa membuat Anda
berubah pikiran dan segera mengadakan acara positif ini.
1. Keuntungan bagi karyawan
Keuntungan yang pertama jelas diterima oleh mereka para karyawan sendiri, karena mereka akan
mendapat semangat, stimulus, dorongan, dukungan yang membuat para diri mereka semakin lebih
baik dan bahkan membuat mereka bangkit dari keterpurukan. Kita tidak pernah tahu apa yang
terjadi dalam hidup para karyawan, oleh karena itu kita harus bisa membuat mereka tetap semangat
dan menyelesaikan masalah yang ada.
2. Keuntungan bagi perusahaan
Yang kedua adalah manfaat untuk perusahaan itu sendiri, meskipun harus mengeluarkan sejumlah
uang, namun dengan menggunakan motivasi sebagai salah satu jalan yang bisa membuat para
karyawan lebih baik lagi justru bisa meningkatkan omset atau keuntungan bagi perusahaan.
3. Keuntungan bagi lingkungan
Dan yang terakhir adalah keuntungan bagi lingkungan, maka akan tercipta suasana lingkungan
yang kondusif dan menyenangkan dimana semua karyawan bersemangat dalam mencapai hal-hal
positif dan hal baik dalam lingkungan pekerjaan. Jadi ada banyak manfaat yang bisa Anda peroleh
hanya dengan memberikan pelatihan motivasi karyawan.

Jika anda menginginkan program pelatihan motivasi karyawan maka anda bisa mengikuti workshop
kami, yang diadakan secara rutin, berikut adalah informasinya, anda bisa menghubungi kami kapan
saja untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Pelatihan Kepribadian Karyawan untuk
Meningkatkan Kinerja
Pelatihan Kepribadian Karyawan adalah sebuah cara untuk meningkatkan kinerja setiap
karyawan yang ada, sehingga bila setiap karyawan meningkat kinerjanya maka kinerja group, team,
atau perusahaan secara keseluruhan akan juga meningkat.
Karyawan adalah bagian dari pekerjaan yang tidak bisa dipisahkan dengan kesuksesan
perusahaan. Suksesnya sebuah usaha juga dikarenakan suksesnya para karyawan yang dimiliki
oleh perusahaan itu. Dengan begitu, kesejahteraan dan kebahagian karyawan ikut mempengaruhi
baik dan tidaknya sebuah perusahaan.

Pemimpin yang baik pasti bisa memperhatikan dan memberikan yang terbaik untuk para karyawan,
bukan malah melakukan hal yang sebaliknya. Jangan sampai kita merendahkan atau
mengunderestimate karyawan kita yang membuat kinerja mereka semakin turun dan tidak
maksimal.
Terkadang kita menuntut mereka untuk bisa bekerja dengan maksimal, kenyataannya sikap kita
justru menunjukkan yang sebaliknya. Banyak hal yang kita lakukan tanpa kita sadari membuat
mereka justru enggan dan malah tidak mau melakukan apa yang kita perintahkan.
Sebagai pemimpin yang baik, kita harus peduli dengan mereka. Salah satu sikap kepedulian yang
bisa kita tunjukkan adalah dengan memberikan pelatihan kepribadian karyawan. Pelatihan ini
penting mengingat ada banyak hal yang bisa membuat mereka semakin bersemangat dalam
bekerja.
Lalu apa saja manfaat pelatihan kepribadian karyawan ? Berikut ini kami sampaikan beberapa
kelebihan pelatihan kepribadian karyawan untuk perusahaan Anda.
1. Meningkatkan semangat dalam bekerja
Manfaat dari pelatihan kepribadian karyawan adalah untuk meningkatkan semangat karyawan
dalam bekerja. Manusia seperti halnya ponsel yang harus sering di charge agar mereka bisa
kembali bersemangat. Oleh karena itu memberikan pelatiahn sangat baik untuk mengembalikan
semangat mereka dalam bekerja.
2. Membuat mereka semakin termotivasi untuk bekerja dan bekerja sesuai target
Yang kedua adalah mereka akan lebih termotivasi dalam bekerja dan mampu bekerja sesuai
dengan target. Setiap usaha memiliki taget dan pencapaian yag berbeda. Dengan memberikan
pelatihan kepribadian, mereka bisa lebih optimal dalam bekerja dan sukses dalam meraih target.
3. Membuat mereka sadar bahwa pekerjaan adalah bagian penting dalam hidup mereka
Kepribadian yang baik akan membangun sikap yang baik, hal ini pula yang membuat pekerjaan bisa
mudah selesai. Dengan begitu mereka sadar bahwa pekerjaan mereka sangat penting dalam hidup
mereka. Setelah itu mereka akan semakin bekerja keras dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam
bekerja. Anda bisa membaca referensi program yang berhubungan dengan kepribadian karyawan
ini : Pentingnya pelatihan motivasi karyawan

Kami mempunyai sebuah program yang akan meningkatkan kinerja persuahaan anda secara
keseluruhan, pelatihan kepribadian karyawan yang difokuskan kepada peningkatan kesadaran,
Jika ditingkatkan kesadarannya maka setiap karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati, tidak
dikendalikan lagi oleh egonya secara pribadi, amarahnya karena berbagai kondisi yang ada atau
bahkan keinginannya yang terlalu besar.

Cara Membangun Loyalitas Karyawan Dengan
Memberinya Motivasi Rutin
Cara membangun loyalitas karyawan adalah sebuah cara yang dapat menjawab tantangan
perusahaan untuk bisa bertahan dan meningkatkan kinerjanya. Ada banyak karyawan yang dididik
sejak masih dalam kondisi yang nol, belum jadi apapa, kemudian masuk ke dalam persuahaan dan
mendapatkan peningkatan kualitas yang lebih dibandingkan sebelumnya. Karyawan yang seperti
inilah yang perlu ditingkatkan loyalitasnya.

Dalam bekerja, sebuah loyalitas memang penting dan selalu dipertanyakan. Karena bila kita tidak
loyal dalam bekerja, lalu mengapa selama ini Anda bekerja ? Jika sebuah loyalitas sudah dipegang,
maka Anda pun layak mendapatkan pekerjaan yang baik.
Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka berusaha untuk mendapatkan posisi yang diinginkan
baru kemudian mereka akan loyal dalam bekerja. Padahal loyalitas bisa dibangun sejak sekarang,
sejak Anda belum menjabat posisi yang strategis dalam sebuah perusahaan. Sayangnya tidak
semua karyawan sadar bahwa loyalitas itu penting. Itu mengapa cara membangun loyalitas
karyawan menjadi poin utama pembicaraan kita kali ini.

Ada beberapa tujuan yang ingin kita capai dalam mengupas materi loyalitas untuk para karyawan
dan berikut ini adalah beberapa tujuan utamanya.
1. Membuat para karyawan sadar pentingnya sebuah loyalitas
Tidak mudah memang memberikan materi dan menerapkan sikap loyal pada karyawan, karena
selama ini yang mereka tahu adalah mereka bekerja hanya untuk uang, bukan untuk perusahaan.
Padahal jika mereka loyal terhadap pekerjaan yang selama ini mereka tekuni, pastilah akan
mendapatkan dampak yang baik. Karena seorang karyawan yang loyal dan mengerti pentingnya
loyalitas bagi dirinya, pasti mereka akan melakukannya dengan senang hati, karena bukan hanya
dari segi materi yang bisa mereka dapatkan namun juga dari segi kepuasan dan sikap yang baik.
Karena loyalitas adalah karakter baik yang perlu dimiliki oleh semua orang.
2. Mengajarkan mereka untuk bisa loyal terhadap perusahaan
Dan tujuan dari pembentukan sikap loyal dari para karyawan adalah agar mereka bisa loyal
terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga mereka bekerja bukan hanya karena takut
pada atasan atau takut jika dipotong gajinya, melainkan takut karena tidak mematuhi peraturan,
karena menjadi loyal sama halnya dengan Anda melakukan hal baik dari hati dan ikhlas.
3. Membentuk karakter karyawan menjadi lebih baik lagi
Tujuan terakhir dari cara membangun loyalitas karyawan adalah untuk membuat sikap dan perilaku
mereka lebih baik lagi. Dengan memiliki karakter loyal ini bisa dipastikan kinerja mereka jauh lebih
baik lagi dan membuat mereka memiliki pikiran yang maju sehingga mereka merasa bertanggung
jawab penuh atas apa yang terjadi dalam perusahaan.
Itulah beberapa tujuan dari cara membangun loyalitas karyawan dan dampaknya untuk perusahaan.
Selain berdampak pada kinerja mereka juga berdampak pada karakter atau kepribadian mereka
yang baik.
Kami menawarkan sebuah program yang akan membantu Anda untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan dan mengetahui bagaimana cara membangun loyalitas karyawan.

Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan Dengan
Memberikan Reward&Punishment
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Diperlukan
sebuah cara meningkatkan kinerja karyawan yang tepat, biasanya para pimpinan yang akan
memikirkan hal ini, karena lama-lama si karyawan pasti akan mengalami titik jenuh dimana mereka
merasa ingin hengkang dari pekerjaan yang selama ini mereka jalani, atau bisa jadi mereka tidak
produktif dan tidak semangat dalam bekerja.

Padahal bila dibiarkan terus menerus pasti akan berdampak pad produktivitas kerja yang tidak baik.
Oleh karena itu kami menyarankan Anda untuk memberikan sesuatu yang berbeda khusus untuk
para karyawan Anda. Dan informasi tersebut telah dirangkum dalam cara meningkatkan kinerja
karyawan.
Salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memberikan reward bagi yang telah
memberikan dampak positif dan memiliki kinerja yang baik, berprestasi dan memiliki karakter diri
yang baik. Sedangkan untuk mereka yang tidak memberikan dampak positif justru dampak negatif
dan tidak memberikan apapun dalam perusahaan bahkan membuat sebuah kesalahan besar
dengan sengaja, maka Anda harus memberinya punishment.
Antara reward dan punishment ini bisa menjadi cara terbaik dalam mengatur karyawan yang baik
dan yag buruk, sehingga Anda bisa adil dimana mereka yang berprestasi pasti akan mendapatkan
hadiah dan yang buruk pasti akan mendapatkan hukuman. Sehingga si para karyawan akan merasa
bahwa kerja merekda dihargai apalagi dalam bentuk uang atau bahkan jabatan yang lebih tinggi.

Dan mereka pun akan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan dan semangat dalam bekerja.
Sedangkan mereka yang malas pun juga akan turut rajin karena ingin mendapatkan reward dari
pemimpin perusahaan.
Anda bisa menggunakan cara ini untuk membuat karyawan Anda lebih semangat dan meminimalisir
kegagalan dalam produksi, karena semua karyawan ingin melakukan hal yang terbaik bagi
perusahaan mereka.
Cara meningkatkan kinerja karyawan ini akan lebih efektif dilakukan oleh orang orang yang memiliki
visi dan misi sama, ini yang harus dimiliki oleh para pimpinan. Setelah mempunyai visi dan misi
sama maka para pimpinan akan membuat strategi yang sesuai. Salah satu strategi tersebut adalah
pemberian reward dan punishment.
Itu mengapa sistem pemberian hadiah dan hukuman masih diberlakukan, intinya karyawan yang
baik mendapat penghargaan dari perusahaan dan yang buruk mendapat hukuman, dengan begitu
mereka akan berpikir bahwa perusahaan Anda adalah perusahaan sehat yang mau menghargai
kerja

para

karyawan.

Hal

inilah

yang

menjadi

tujuan

dari cara

meningkatkan

kinerja

karyawan dengan menerapkan sistem reward and punishment.
Kami menawarkan program yang dapat Anda gunakan sebagai salah satu sarana untuk mengetahui
bagaimana cara meningkatkan kinerja karyawan yang baik dan optimal sehingga perusahaan
bisa berkembang dan sukses.

Rahasia Memimpin Karyawan Dengan Menjadi
Pemimpin Yang Bijak
Rahasia memimpin karyawan sebenarnya sudah diajarkan sejak anak-anak masuk sekolah, baik
dari sekolah dasar hingga tingkatan yang lebih tinggi di universitas. Ada anak yang memang dari
kecil sudah bisa memimpin dan masih banyak anak yang sampai mereka besar belum bisa
membawa orang lain dan memimpin sebuah kelompok. Mungkin banyak yang bertanya apa sih
pentingnya memiliki ilmu memimpin ?

Apakah berdampak pada pekerjaan atau masa depan kita ? Tentu saja iya, tanpa kita bisa
memimpin, mustahil kita akan menjadi kepala atau pimpinan sebua instansi masyarakat. Padahal
bila kita mampu menjadi seorang pemimpin, kita tidak hanya akan mendapat keuntungan dari segi
materi namun juga relasi dan masih banyak lainnya. Nah terutama untuk Anda yang memiliki
sebuah usaha, penting bagi Anda memiliki pengetahuan mengenai kepemimpinan. Dan berikut ini
kami telah merangkum materi menarik dari rahasia memimpin karyawan dengan menjadi seorang
yang bijaksana.
Memang diakui tidak mudah untuk memimpin orang lain, apalagi kita menginginkan mereka untuk
bekerja atas kehendak kita. Dibutuhkan beberapa hal dan pembelajaran agar kita bisa jadi seorang
pemimpin yang baik dan disegani oleh karyawan kita. Dan berikut ini adalah rahasia memimpin
karyawan sehungga anda bisa menjadi seorang pemimpin perusahaan yang sukses dan bijaksana.
1. Mengenali diri Anda sendiri
2. Milikilah kepribadian dan hati yang baik
3. Mau melayani dan mengerti kemauan karyawan.
Dengan melakukan 3 hal yang disampaikan diatas Anda bisa merebut hati para karyawan yang
kemudian bisa berdampak baik bagi kondisi perusahaan Anda. Karena menjadi seorang pemimpin
yang sukses tak lepas dari sikap bijaksana. Itu mengapa salah satu dari rahasia memimpin
karyawan adalah menjadi seorang yang bijaksana. Jika kita mampu menjadi pemimpin yang bijak,
karyawan kita pun akan merasa senang dan merasa bahwa sebagai pimpinan kita peduli dengan
mereka.
Menjadi seorang yang bijak memang tidak ada sekolah khusus, yang ada adalah Anda belajar dari
pengalaman, belajar bagaimana Anda bisa menjadi seorang yang memang memiliki pemikiran

dewasa dan bisa menyelesaikan setiap masalah dengan baik. Jadi sebenarnya hampir tidak ada
rahasia memimpin karyawan yang ada hanyalah bagaimana Anda belajar untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik.
Kami menawarkan sebuah program yang akan membantu Anda untuk mengetahui apa saja yang
menjadi rahasia memimpin karyawan. Dengan mengetahuinya maka Anda akan mampu
memimpin karyawan Anda dengan baik dan bijaksana, sehingga para karyawan akan selalu
termotivasi, selalu semangat dalam semua tugas pekerjaannya dan loyal kepada perusahaan.

Sumber: http://solusisupersukses.com/rahasia-memimpin-karyawan-denganmenjadi-pemimpin-yang-bijak/

Motivasi
A. Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental
untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang
dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan,
2003).
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang
mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku.
Motivasi kerja sebagai pendorong timbulnya semangat atau dorongan kerja. Kuat
dan lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya
prestasi yang diraih.
Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individu. Senada
dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001), mengemukakan bahwa motivasi
adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.
Bila kebutuhan telah terpenuhi maka akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok
kebutuhan yang belum terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu
dilakukan serangkaian kegiatan untuk mencari pencapaian tujuan khusus yang
dapat memuaskan sekelompok kebutuhan tadi, agar ketegangan menjadi

berkurang. Pinder, (1998) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan
seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai dengan
format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa
motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang
berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
B.

Pentingnya Motivasi Kerja
Motivasi kerja bisa naik turun bahkan tak jarang hilang sama sekali.
Kehilanganmotivasi kerja bisa disebabkan karena kita kekurangan alasan mengapa
harus bekerja misalnya karena kita tidak ada lagi motivasi untuk hidup. Hidup tentu
mampunyai arti yang luas, bukan sekedar bernafas saja. Hidup menjadi lebih hidup
ketika seseorang hidup seleranya, cita-citanya, semangatnya, tenaganya, visinya,
bisnisnya, amalannya, kontribusinya pada sesama dan banyak lagi.
Kehilangan motivasi kerja dalam arti luas berarti seperti kehilangan motivasi
hidup dalam arti luas pula, jika kehilangan motivasi kerja dalam waktu yang lama
maka resikonya dalam jangka panjang adalah mati. Kalau sekali waktu kehilangan
motivasi hidup dalam waktu pendek misalnya sejam dua jam atau sehari dua hari
itu normal saja, namun kehilangan motivasi kerja tersebut tetaplah penyakit yang
perlu disembuhkan.

C.

Teori-Teori Motivasi

1.

Teori Tata Tingkat Kebutuhan
Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengajar
yang bersinambung. Jika satu kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut
diganti oleh kebutuhan lain. Maslow mengajukan bahwa ada lima kelompok
kebutuhan, yaitu kebutuhan faali (fisiologikal), rasa aman, sosial, harga diri, dan
aktualisasi diri. Adapun uraian dari kelima kebutuhan itu adalah sebagai berikut.

a.

Kebutuhan fisik (physical needs)
Yang meliputi kebutuhan sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian, bertempat
tinggal, berrumahtangga dan sejenisnya.

b.

Kebutuhan keamanan (safety needs)
Yang meliputi kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau
perlindungan dari ancaman-ancaman yang membahayakan kelangsungan
hidupnya.

c.

Kebutuhan Sosial (social need)
Kebutuhan untuk disukai dan
bermasyarakat dan sejenisnya.

d.

menyukai,

dicintai

dan

mencintai,

bergaul,

Kebutuhan pengakuan/haraga diri (the needs of esteems)
Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan
dan pengakuan.

e.

Kebutuhan mengaktualisasikan diri .(the needs for self actualization)
Kebutuhan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untk menjadi kreatif, kebutuhan
untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh.

2.

Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
Teori motivasi ini yang dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan
dari Existence, Relatedness, dan Growth need, dikembangkan oleh Alderfer, dan
merupakan salah satu modifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan
dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

a.

Kebutuhan eksistensi (existence need), merupakan kebutuhan akan substansi
material seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air, perumahan, uang,
mebel, dan mobil. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisiologikal dan kebutuhan
rasa aman dari Maslow.

b.

Kebutuhan hubungan (relatedness need), merupakan kebutuhan untuk membagi
pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal-hal
yang sama dengan kita. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial dan bagian
eksternal dari kebutuhan esteem (penghargaan dari Maslow.

c.

Kebutuhan pertumbuhan (growth needs), merupakan kebutuhan-kebutuhan yang
dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh. Selain
kebutuhan aktualisasi diri, juga mencakup bagian intrinsik dari kebutuhan harga diri
dari Maslow.

3.

Teori Dua Faktor
Teori dua faktor disebut juga teori hygiene-motivasi dikembangkan oleh Herzberg.
Dengan menggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203
akuntan dan sarjana teknik. Ia tanyakan kepada mereka untuk mengingat kembali
saat-saat mereka merasakan sangat senang atau sangat tidak senang dengan
pekerjaan mereka, apa saja yang menentukan rasa demikian dan dampaknya
terhadap unjuk kerjanya dan rasa secara menyeluruh dan kesehatan.

Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yang ia namakan faktor motivator,
mencakup faktor-faktor yang berkaitan dengan isi dari pekerjaan, yang merupakan
faktor intrinsik dari pekerjaan, yaitu:
a.

Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab yang dirasakan
diberikan kepada seorang tenaga kerja.

b.

Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju
dalam pekerjaannya.

c.

Pekerjaan itu sendiri, besar kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari
pekerjaannya.

d.

Capaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai
prestasi kerja yang tinggi.

e.

Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga
kerja atas unjuk kerjanya.
Kelompok faktor lain yang menimbulkan ketidakpuasan berkaitan dengan
konteks dari pekerjaan, dengan faktor-faktor ekstrinsik dari pekerjaan dan meliputi
faktor-faktor:

1. Administrasi dan kebijakan perusahaan.
2. Penyeliaan, derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan diterima oleh tenaga
kerja.
3. Gaji
4. Hubungan antar pribadi.
5. Kondisi kerja

4.

Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas, sebaliknya orang akan
bermotivasi kerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas. Orang yang
tugasnya jelas tujuannya dan lebih “menantang” akan menunjukkan motivasi kerja
yang lebih besar daripada orang yang tujuan tugasnya kabur atau terlalu mudah
untuk mencapainya. Pendapat tersebut di atas dikemukakan oleh Locke.
Memberi tujuan yang jelas akan lebih memorivasi daripada hanya sekedar
mengatakan “kerjakan dengan sebaik-baiknya” padahal tujuan yang harus dicapai
tidak jelas. Penentuan tujuan yang jelas merupakan kepemimpinan tersendiri. Oleh

karena itu, rumuskan tujuan setiap pekerjaan dengan jelas agar orang-orang yang
akan mengerjakan mengetahui dengan baik.

Teori Kesamaan atau Keseimbangan (Equity Theory)

5.

Orang cenderung akan membandingkan insentif atau reward yang diperolehnya
dengan insentif yang diterima oleh orang lain yang mempunyai beban kerja serupa.
Bila besarnya insentif antara dua orang itu sama, maka akan muncul motivasi kerja.
Bila lebih kecil maka akan timbul rasa kecewa yang kemudian mengurangi
motivasinya untuk bekerja dengan baik. Bila salah seorang menerima lebih banyak,
maka dia akan termotivasi lebih kuat. Teori keseimbangan ini menyatakan orang
cenderung untuk selalu melihat rasio antara beban kerja (effort) dengan
penghargaan yang diterimanya

D. Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
I.

Memotivasi Lewat Sentuhan-Sentuhan Kecil

Beberapa bentuk sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan termotivir,
antara lain:
1.

Mengucapkan salam lebih dahulu;

2.

Mengembangkan jabat tangan yang hangat dengan menatap matanya;

3.

Memberikan pujian yang tulus dan memergoki orang mengerjakan yang benar;

4.

Berikan senyuman pada saat bertemu dan berpisah;

5.

Tanyakan kesehatan dan kondisi keluarganya dan tunjukkan rasa empati.

II.
Mengobarkan Semangat Bawahan dengan Cara Membuat Mereka
Merasa Penting
Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa penting, antara
lain:
1.
2.

Dengarkanlah mereka secara baik-baik dengan penuh perhatian;
Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang Anda, Anda
mendengarkan sambil menulis, menandatangani surat, atau mengangkat telepon;

3.

Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik yang positif;

4.

Memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan training.

III.

Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai
berikut.

1.

Jika ada sesuatu yang tidak beres, usahakan mencara siapa yang bersalah atas hal
itu secara tepat;

2.

Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik dan berilah
kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui secara jelas
kesalahannya;

3.

Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik seseorang;

4.

Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi;

5.

Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik;

6.

Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan bawahan;

7.

Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang melakukannya.

8.

Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan harga
dirinya;

9.

Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan.

IV.

Taktik Mengatasi Bawahan yang Tidak Loyal
Beberapa taktik mengatasi bawahan yang tidak loyal antara lain:

1.

Beri keteladanan pada mereka, sikap dan perilaku kita harus pantas menjadi
contoh, jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas di hadapan mereka;

2.

Bertindaklah adil jika kita terpaksa memperlakukan istimewa terhadap satu atau
beberapa orang, berikan penjelasan mengapa ia berbuat begitu agar ia memahami;

3.

Menjaga perkataan kita terutama pada saat marah, kata-kata yang menusuk hati
tidak akan membuat orang sadar tapi sebaliknya justru akan antipati pada kita.
.
Sumber: http://piopkadm.blogspot.co.id/2013/03/motivasi.html

Makalah Motivasi Kerja (Psikologi Industri)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

LATAR BELAKANG
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinstik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan
lainnya.
Kajian motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidikan,
manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja
(prestasi) seseorang.

KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ridhanya kepada saya, sehinggah saya bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
psikologi industri.
Makalah yang ditunjukkan untuk memenuhi tugas psikologi industri ini berisi mengenai tentang
pengertian motivasi kerja, dasar-dasar motivasi kerja, teori-teori motivasi kerja dan masih

banyak lagi yang akan dibahas lebih mendalam dan satu persatu beserta terapannya dan
dampaknya bagi kehidupan kerja saat ini.
Saya berharap makalah ini tidak hanya berguna untuk memenuhi tugas makalah psikologi
industri saja, tetapi juga dapat memberikan informasi bagi para pembaca untuk mengetahui
lebih banyak mengenai apa itu motivasi kerja dan apa saja dasar-dasar dari motivasi kerja serta
masih banyak lagi pengetahuan yang bisa diperoleh dari makala ini.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan
perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan dorongan kepada
orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis
sebagai berikut:
• George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.

• Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan
proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
• Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang
mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri
seseorang
• G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang
dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
• M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal
ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk
menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.

B. Dasar-dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan., sumber motivasi ada tiga faktor, yakni (1).
Kemungkinan untuk berkembang,(2). Jenis pekerjaan ,dan (3). Apakah mereka dapat merasa
bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Di samping itu terdapat
beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam
bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan,
penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan
karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan
rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang
diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu
kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan
ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus
mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai
contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan
kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat
mewujudkan hasil kerja atau target kerja.

C. Teori-teori Motivasi Kerja
1. Teori A. H. Maslow

Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.

Aktualisasi diri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu

Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain

Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi
dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai

Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan
lingkungan hidup

Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan
terendah.
Di atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti alur
yang dijelaskan oleh teori Maslow. Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin sedikit
jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, contohnya kebutuhan
kategori self actualization atau kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita atau
harapan individu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Jika dilihat dari struktur dan
keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat
kebutuhan fisiologis.
2. Teori David Mc Uelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis
tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi
mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
• Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk
mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan
karyawan untuk menuju keberhasilan.

• Kebutuhan dalam kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang
berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
• Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik
dekat rekan kerja dalam organisasi.
3. Toeri Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative
dengan tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan tentang perjanjian
seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia
dalam organisasi sebagai berikut:
Teori X (negative) merumuskan asumsi seperti:
• Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau
bermalas-malasan dalam bekerja.
• Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan di kontrol bahkan
mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
• Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin.
• Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor lainnya yang berhubungan
erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi.
Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
• manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah
• Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri sendiri jika mereka melakukan
komitmen yang sangat objektif.
• Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara
meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top manajement/dewan direksi jadi teori
MC. Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y dari perilaku sumber daya manusia di
dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara partisipasi manusia dalam kepuasan kerjanya.
4. Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai, yakni
yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
• Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari
bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat
berusaha mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para

pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus
menyatakan keberhasilan itu.
• Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi surat penghargaan
- Memberi hadiah berupa uang tunai
- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi kenaikan gaji dan promosi

• The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan
pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam
pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam pekerjaannya.
• Responsibilities (tanggung jawab)
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus menghindari
supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu
memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
• Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya
dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Selanjutnya
pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk mengembangkan, untuk
menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan.
D. Motivasi Bersifat Positif
Setiap pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi
yang tepat dan cocok.
• Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya
dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup. Terutama apabila pekerjaan baik dihargai tanpa,
komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran. Bagaimana penghargaan
terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan menyenangkan hati itu.

• Komunikasi dan informasi
Pemberian informa

Dokumen yang terkait

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

38 158 129