PLANET DI TATA SURYA di batu
MAKALAH
Ilmu Alamiah Dasar
Planet-Planet Di Tata Surya
DOSEN PEMBIMBING :
Bapak Yose Rizal, SE. MM
Ditulis Oleh :
Nama : RIKI ZEKI
NPM : 1104283
SEKOLAH TINGGI TEKNIK POLIPROFESI MEDAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR
TA 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Saya menyusun makalah ini
dengan judul “Sistem Tubuh Manusia” untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Disini saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Warman Girsang , SE. MM (sebagai dosen pembimbing)
2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman guna untuk
memperbaiki pembuatan makalah berikutnya dan semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua . Amin.
Stabat, 12 Desember 2012
Penulis
( Riki Zeki )
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................
i
Daftar isi.....................................................................................
ii
BAB
1
I Pendahuluan..............................................................
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang ......................................................
Rumusan Masalah .................................................
Tujuan ...................................................................
Manfaat..................................................................
1
2
2
2
BAB II Pembahasan ..............................................................
3
A. Pengertian Planet ..................................................
B. Klasifikasi Planet ..................................................
C. Nama-nama Planet ................................................
3
3
4
BAB III Penutup .....................................................................
8
A. Kesimpulan ...........................................................
B. Saran .....................................................................
8
8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat
sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari
yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical
Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan
planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita.
Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet
tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru
tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet
apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar
sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas
dan "bersih" (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini,
planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk
orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam
perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan
matahari dibandingkan Neptunus.
Pluto ditemukanSejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian
istilah “planet” berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif
terhadap latar belakang bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang
bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada
abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan
Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa
pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah
“planet” menjadi bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek
sejenis Pluto di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada
masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah
populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar
Pluto didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyekobyek sejenis. Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara,
IAU membuat definisi planet yang baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang
menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas
baru diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek,
Ceres, Pluto dan Eris.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Planet ?
2. Klasifikasikan planet-planet yang ada di tata surya ?
3. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing planet ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Planet.
2. Mengetahui klafisikasi planet.
3. Mengetahui penjabaran ciri-ciri dari masing-masing planet.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa yang
terkait diantaranya sebagai berikut :
Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan tentang namanama planet di tata surya .
Bagi Masyarakat umum
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
Sitem susunan tata surya .
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PLANET
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini
disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa
yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang
(Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit
yang beredar mengelilingi planet.
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi
tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di
intinya; dan,
telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar
tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya
sendiri) di daerah sekitar orbitnya .
Berdiameter lebih dari 800 km
B. KLASIFIKASI PLANET
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara
lain sebagai berikut.
1.
Berdasarkan massanya
Planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a.
Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter, Saturnus,
b.
Uranus, dan Neptunus.
Planet bermassa kecil (Interior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars.
2.
Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet
dalam dan planet luar.
a. Planet dalam (Interior planet)
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam,
adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius ataupun Venus mempunyai kecepatan
beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut
bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi.
Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih
dahulu di ufuk timur pada saat matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga
planet tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya
dipantulkan kembali ke bumi. Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet Venus
atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang Timur.
Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur,
maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari beberapa saat setelah matahari
terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja.
b. Planet luar (Eksterior planet)
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak ratarata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila
elongasi salah satu planet mencapai 180 derajat hal ini berarti planet tersebut sedang berada
dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi
matahari dilihat dari bumi. Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling
dekat dengan bumi.
Bila elongasi salah satu planet mencapai 00 berarti planet tersebut mencapai kedudukan
konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari
dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh
dengan bumi.
C. NAMA-NAMA PLANET
1) Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta
km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam
hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan
planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya
4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi
matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari,
sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Gambar 3.9
A. Planet Merkurius dan B. Perbandingannya Merkurius dengan Bumi
2) Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga
dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan
menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada
saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang
menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal
terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770
C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan
atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan
arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Gambar 3.10 Planet Venus
(Sumber: (A) www.celestiamotherlode.net dan (B) www.resa.net)
3) Planet Bumi (The Earth)
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya
sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang
selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km
hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Gambar 3.11 Planet Bumi (Sumber: www.solarviews.com)
4) Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak
sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu
jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang
bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan
planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya
yang terlalu jauh.
Gambar 3.12 Planet Mars (Sumber: www.solarviews.com)
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan.
Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet
lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari,
sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter
bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah
daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan
Deimos.
5) Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi
dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50
menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam
yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang
ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Gambar 3.13 Planet Jupiter (Sumber: www.urania.uk)
6) Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km,
periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini
mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar
(diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter
160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong
yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas
hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah
sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Gambar 3.14 Planet Saturnus
(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 1, halaman 129
7) Planet Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan
planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari,
sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen,
helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang
mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya
berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel
gas yang sangat tipis dan redup.
Gambar 3.15 Planet Uranus
(Sumber: (A) Uranus.it.swin.edu.au (B) www.solarvoyager.com)
8) Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari
matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8
tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh
hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan
Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid.
Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang
mempunyai lebar sekitar 15 km.
Gambar 3.16 Planet Neptunus
(Sumber: (A) www.einsteinflits.nl, (B) www.sarkaniemi.fi)
Walaupun sekarang Pluto sudah tidak termasuk planet sebagai anggota tata surya, tetapi tidak ada
salahnya untuk diketahui demi menambah wawasan pengetahuan. Pluto memiliki diameter
sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar
5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153
jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu planet ini menjadi sangat
dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Planet Pluto memiliki satu
satelit alam yang mengelilingi planet itu dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebelumnya, Planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 agustus
2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga
jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional) sesuai dengan defenisi yang
baru, maka terdapat delapan planet dalam sistem Tata Surya:
1.
Merkurius
2.
Venus
3.
Bumi
4.
Mars
5.
Yupiter
6.
Saturnus
7.
Uranus
8.
Neptunus
B. SARAN
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi
untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars,
Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.
Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya
dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka.
Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi
Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal
sekarang.
Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam
mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan,
planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan
Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi
sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama
Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.
Akan tetapi, Secara pasti belum diketahui bagaimana planet terbentuk. Teori yang
selama ini masih dipercaya adalah planet terbentuk saat nebula runtuh ke piringan
gas dan debu .
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, : Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 1, halaman 129, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 1997
Bagja Waluya, :Geografi Memahami Geografi Kelas x , Jakarta , 2007
www.solarviews.com
www.celestiamotherlode.net
www.solarvoyager.com
Ilmu Alamiah Dasar
Planet-Planet Di Tata Surya
DOSEN PEMBIMBING :
Bapak Yose Rizal, SE. MM
Ditulis Oleh :
Nama : RIKI ZEKI
NPM : 1104283
SEKOLAH TINGGI TEKNIK POLIPROFESI MEDAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR
TA 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Saya menyusun makalah ini
dengan judul “Sistem Tubuh Manusia” untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Disini saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Warman Girsang , SE. MM (sebagai dosen pembimbing)
2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman guna untuk
memperbaiki pembuatan makalah berikutnya dan semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua . Amin.
Stabat, 12 Desember 2012
Penulis
( Riki Zeki )
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................
i
Daftar isi.....................................................................................
ii
BAB
1
I Pendahuluan..............................................................
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang ......................................................
Rumusan Masalah .................................................
Tujuan ...................................................................
Manfaat..................................................................
1
2
2
2
BAB II Pembahasan ..............................................................
3
A. Pengertian Planet ..................................................
B. Klasifikasi Planet ..................................................
C. Nama-nama Planet ................................................
3
3
4
BAB III Penutup .....................................................................
8
A. Kesimpulan ...........................................................
B. Saran .....................................................................
8
8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat
sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari
yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical
Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan
planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita.
Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet
tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru
tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet
apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar
sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas
dan "bersih" (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini,
planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk
orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam
perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan
matahari dibandingkan Neptunus.
Pluto ditemukanSejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian
istilah “planet” berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif
terhadap latar belakang bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang
bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada
abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan
Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa
pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah
“planet” menjadi bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek
sejenis Pluto di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada
masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah
populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar
Pluto didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyekobyek sejenis. Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara,
IAU membuat definisi planet yang baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang
menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas
baru diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek,
Ceres, Pluto dan Eris.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Planet ?
2. Klasifikasikan planet-planet yang ada di tata surya ?
3. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing planet ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Planet.
2. Mengetahui klafisikasi planet.
3. Mengetahui penjabaran ciri-ciri dari masing-masing planet.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa yang
terkait diantaranya sebagai berikut :
Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan tentang namanama planet di tata surya .
Bagi Masyarakat umum
Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
Sitem susunan tata surya .
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PLANET
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini
disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa
yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang
(Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit
yang beredar mengelilingi planet.
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi
tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);
tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di
intinya; dan,
telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar
tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya
sendiri) di daerah sekitar orbitnya .
Berdiameter lebih dari 800 km
B. KLASIFIKASI PLANET
Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara
lain sebagai berikut.
1.
Berdasarkan massanya
Planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
a.
Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter, Saturnus,
b.
Uranus, dan Neptunus.
Planet bermassa kecil (Interior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars.
2.
Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet
dalam dan planet luar.
a. Planet dalam (Interior planet)
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata
Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam,
adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius ataupun Venus mempunyai kecepatan
beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut
bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi.
Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih
dahulu di ufuk timur pada saat matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga
planet tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya
dipantulkan kembali ke bumi. Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet Venus
atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang Timur.
Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur,
maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari beberapa saat setelah matahari
terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja.
b. Planet luar (Eksterior planet)
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak ratarata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila
elongasi salah satu planet mencapai 180 derajat hal ini berarti planet tersebut sedang berada
dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi
matahari dilihat dari bumi. Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling
dekat dengan bumi.
Bila elongasi salah satu planet mencapai 00 berarti planet tersebut mencapai kedudukan
konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari
dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh
dengan bumi.
C. NAMA-NAMA PLANET
1) Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta
km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam
hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan
planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya
4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi
matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari,
sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
Gambar 3.9
A. Planet Merkurius dan B. Perbandingannya Merkurius dengan Bumi
2) Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga
dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan
menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada
saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang
menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal
terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770
C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan
atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan
arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Gambar 3.10 Planet Venus
(Sumber: (A) www.celestiamotherlode.net dan (B) www.resa.net)
3) Planet Bumi (The Earth)
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya
sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang
selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km
hampir sama dengan diameter Planet Venus.
Gambar 3.11 Planet Bumi (Sumber: www.solarviews.com)
4) Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak
sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu
jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang
bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan
planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya
yang terlalu jauh.
Gambar 3.12 Planet Mars (Sumber: www.solarviews.com)
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan.
Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet
lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari,
sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter
bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah
daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan
Deimos.
5) Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi
dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50
menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam
yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang
ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Gambar 3.13 Planet Jupiter (Sumber: www.urania.uk)
6) Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km,
periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini
mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar
(diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter
160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong
yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas
hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah
sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Gambar 3.14 Planet Saturnus
(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 1, halaman 129
7) Planet Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan
planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari,
sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen,
helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang
mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya
berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel
gas yang sangat tipis dan redup.
Gambar 3.15 Planet Uranus
(Sumber: (A) Uranus.it.swin.edu.au (B) www.solarvoyager.com)
8) Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari
matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8
tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh
hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan
Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid.
Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang
mempunyai lebar sekitar 15 km.
Gambar 3.16 Planet Neptunus
(Sumber: (A) www.einsteinflits.nl, (B) www.sarkaniemi.fi)
Walaupun sekarang Pluto sudah tidak termasuk planet sebagai anggota tata surya, tetapi tidak ada
salahnya untuk diketahui demi menambah wawasan pengetahuan. Pluto memiliki diameter
sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar
5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153
jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu planet ini menjadi sangat
dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Planet Pluto memiliki satu
satelit alam yang mengelilingi planet itu dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebelumnya, Planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 agustus
2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga
jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional) sesuai dengan defenisi yang
baru, maka terdapat delapan planet dalam sistem Tata Surya:
1.
Merkurius
2.
Venus
3.
Bumi
4.
Mars
5.
Yupiter
6.
Saturnus
7.
Uranus
8.
Neptunus
B. SARAN
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi
untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars,
Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.
Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya
dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka.
Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi
Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal
sekarang.
Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam
mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan,
planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan
Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi
sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama
Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.
Akan tetapi, Secara pasti belum diketahui bagaimana planet terbentuk. Teori yang
selama ini masih dipercaya adalah planet terbentuk saat nebula runtuh ke piringan
gas dan debu .
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, : Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 1, halaman 129, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 1997
Bagja Waluya, :Geografi Memahami Geografi Kelas x , Jakarta , 2007
www.solarviews.com
www.celestiamotherlode.net
www.solarvoyager.com