SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Survei Pelaksanaan Ekstra Kurikuler Futsal di Sekolah Menengah At
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Tugas Akhir
Disusun Oleh:
Hinong Pratidina
482013023
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRA KURIKULER FUTSAL DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Disusun Oleh:
Hinong Pratidina
482013023
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ..................................... i PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................................... v Pendahuluan ........................................................................................................................
1 Latar belakang ...........................................................................................................
1 Tujuan ........................................................................................................................
2 Metode ................................................................................................................................
3 Jenis penelitian ..........................................................................................................
4 Teknik Pengambilan Data .........................................................................................
4 Analisa Data ..............................................................................................................
3 Hasil dan Pembahasan ........................................................................................................
4 Penutup ............................................................................................................................... 15 Kesimpulan ................................................................................................................ 15
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian KESBANGPOL ...................................... 17 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian Dinas Pendidikan ................................... 18 Lampiran 3. Surat Ijin di Lokasi Penelitian ....................................................................... 20 Lampiran 4. Surat Ijin DPMPTSP ...................................................................................... 22 Lampiran 5. Informed Consent ........................................................................................... 23
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis pun menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang berjasa dalam penulisan karya ini : 1.
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melindungi, memberikan kesehatan, dan menjaga penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
2. Bapak Ir. Ferry F. Karwur, Msc., Ph.D selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Kafung Mikail S.Pd, M.Or selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
4. Priska Pulungan S.Pd, M.M selaku pembimbing II yang juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan saran kepada punulis dalam menyusun tugas akhir.
5. Seluruh staf pengajar Universitas Kristen Satya Wacana yang telah membantu penulis dalam menyusun tugas akhir.
6. Kepada pihak SMA 1 Ungaran yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kepada pihak SMA 2 Ungaran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Kepada bapak dan ibu penulis yang telah mendoakan, memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis agar segera menyeselaikan tugas akhir ini.
9. Kepada teman – teman khususnya PJKR yang telah mendukung, memberikan saran serta memberikan semangat dalam menyusun tugas akhir ini.
Diakhir kata ini, selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mengucap syukur kepada mereka yang telah memberikan semangat, dukungan, ilmu dan pengalaman dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis pun tidak dapat membalas satu persatu kebaikan yang diberikan kepada penulis, dan semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi mereka yang membaca hasil karya ini.
SURVEI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI SEKECAMATAN UNGARAN KABUPATEN
SEMARANG
1
2
3 Hinong Pratidina , Sanfia Tessabela Mesakh , Kukuh Pambuka Putra
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Program ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah.
Setiap sekolah memiliki kendala yang berbeda-beda dalam proses pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler. Tingginya antusiasme siswa pelajar SMA pada bidang olahraga khususnya futsal,
menjadikan futsal sangat berkembang didalam pertandingkan di kejuaraan pelajar pada tingkat
Sekolah Menengah Atas . Dengan menggunakan metode survei dan observasi peneliti ingin
mengetahui pelaksanaan ekstrakulikuler pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran
yang meliputi program latihan, pengorganisasian, fasilitas, dan peran serta peserta didik dalam
mengkuti ekstrakurikuler. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrakurikuler pada Sekolah
Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang mendapat respon yang sangat
baik, melihat tingginya antusias siswa dalam mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler. Dengan
adanya ekstrakurikuler futsal siswa dapat mengembakan bakat dan minat diluar bidang intrakurikuler.
Disamping itu sekolah juga menunjang berjalanya ekstrakurikuler dengan menyediakan beberapa
fasilitas yang telah disiapkan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler di
Sekolah Menengah atas Negeri di Kecamatan Ungaran dan Kabupaten Semarang termasuk dalam
kategori baik.Kata kunci : Survei, ekstrakulikuler, futsal
THE SURVEY EXTRACURRICULAR IN THE FUTSAL STATE SENIOR HIGH SCHOOL DISTRICTS
OF SEMARANG
ABSTRACT
An extracurricular program is an exercise activity conducted outside of school hours. Each school
has different constraints in the process of extracurricular activities. The high enthusiasm of high
school students in the field of sports, especially futsal, makes futsal very developed in the competition
in the championship of students at the senior high school level. By using survey and observation
method, the researcher wanted to know the extracurricular implementation at State Senior High
School in Ungaran Subdistrict which includes the training program, organizing, facilities, and the
participation of the students in extracurricular follow. The results of this study showed that
extracurricular in High School State Affairs in Ungaran Sub-district Semarang Regency got a very
good response, seeing the high enthusiasm of students in following the program of extracurricular
activities. With the extracurricular futsal students can shoot talents and interests outside the
intrakurikuler field. Besides, the school also support ekalanyaurikuler berjalanya by providing some
facilities that have been prepared. Therefore, it can be concluded that extracurricular activities in the
State Senior High School in the District Ungaran and District Semarang included in either category.
Keywords : Survey, extracurricular, futsal
Pendahuluan
Olahraga Futsal kini mulai marak dimainkan di hampir semua wilayah di Indonesia.Begitupun tingginya antusiasme kalangan pelajar SMA pada bidang olahraga futsal, menjadikan futsal telah marak dipertandingkan di kejuaran pelajar SMA formal maupun informal. Kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang tentu mempunyai strategi pelaksanaan yang berbeda-beda, maka dari itu penulis tertarik meneliti mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri yang dilakukan meliputi pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, manajemen, fasilitas, peran serta peserta didik dan manfaat adanya ekstrakurikuler futsal di sekolah bagi peserta didik. Dalam setiap sekolah tentu memiliki berbagai jenis macam eksrakurikuler, disini peneliti ingin mengetahui apakah sudah dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler futsal pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran.
Kata futsal sendiri berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata “Fut” yang diambil dari kata futbol atau futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepakbola, sedangkan kata “Sal” yang diambil dari kata sala atau salao yang berarti di dalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA FIFA (Fédération Internationale de Football Association) sejak tahun 1989. Sebelumnya, ada beberapa nama yang sering dipakai untuk olahraga ini antara lain five-a-side-game, mini soccer, atau indoor soccer (Hendy, 2013). Futsal merupakan permainan bola yang terdiri dari dua tim dengan masing-masing anggota tim terdiri dari 5 pemain utama dan maksimal 7 orang pemain cadangan. Futsal sendiri telah diciptakan sejak tahun 1930 oleh JUAN CARLOS CERIANI di Uruguay (Dewi, 2012).
Futsal Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan siswa bidang olahraga dalam pengembangan potensi dan aktualisasi diri, dibutuhkan wadah yang tepat dari lembaga sekolah dalam kaitannya pendidikan jasmani dengan adanya program intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Komponen Kurikulum Pendidikan Jasmani pada jenjang pendidikan sekolah menengah umum, baik dengan materi yang tercantum dalam kurikulum termasuk dalam olahraga yang potensial dari intrakurikuler dan ekstrakurikuler (Dini, 2013). Program ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah dengan tujuan untuk lebih mengembangkan keterampilan pada suatu cabang olahraga sesuai dengan pilihan/bakat dan kesenangan (Soernadi, 2011). Keterlibatan ekstrakurikuler dapat mempengaruhi persepsi pengembangan diri, kepentingan aktivitas, atau kerjasama jangka panjang dalam kegiatan selama masa remaja (Agni, 2012)
Dalam pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler futsal setiap sekolah tentu memiliki kendala tertentu, seperti sarana prasarana, peran serta peserta didik, dan berbagai macam aspek dalam kegiatan penunjang ekstrakurikuler. Untuk itu peneliti mengkaji bagaimana proses pelaksanaan eksktrakurikuler guna mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji pelaksanaan ekstrakulikuler futsal, mengkaji pengorganisasian pada pelaksanaan ekstrakuriluker futsal, mengkaji fasilitas pada pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, dan mengkaji peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, yang digunakan sebagai tolak ukur bagi sekolah maupun sekolah lain untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan ekstrakurikuler yang telah dilaksanaakan. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Survei Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang”.
Metodologi
Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai sifat dan objek tertentu (Mahmud, 2011). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler futsal SMA Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Sesuai dengan masalah yang melatarbelakangi penelitian ini saya telah melakukan observasi di sekolah SMA Negeri di Kecamatan Ungaran yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler futsal yaitu SMA N 1 Ungaran dan SMA N 2 Ungaran.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Survei adalah prosedur pengumpulan informasi dari masing
- – masing individu, dengan metode survei, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan untuk diajukan kepada responden (Sugiyono, 2010)
Dalam penelitian ini, metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai penelitian yang menggunakan teknik wawancara (interview) untuk mendapatkan informasi, bertukar infomasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu . topik tertentu Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya (Sugiyono, 2010).
Dalam wawancara ini yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang masalah yang diteliti. Wawancara yang digunakan menggunakan wawancara semi terstruktur, jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Subyek sasaran penelitian ini adalah guru ekstrakurikuler futsal, sedangkan objek sasaran penelitian ini adalah program latihan, manajemen, fasilitas, peran serta peserta didik ekstrakurikuler, dan manfaat bagi peserta didik ekstrakurikuler dengan adanya ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan gagasanya.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, mengkaji pengorganisasian pelaksanaan ekstrakurikuler, mengkaji fasilitas pada pelaksanaan ekstrakurikuler futsal, dan mengkaji peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Dimana dalam metode tersebut terdiri dari 4 pertanyaan yang harus diisi oleh responden, serta hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Ungaran.
2. Hasil Analisis Deskriptif
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pada masing
- – masing indikator penelitian yang terdiri dari indikator pelaksanaan ekstrakurikuler, pengorganisasian, fasilitas dan peran serta peserta didik ekstrakulikuler futsal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
2.1 Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal
Pelaksanaan ekstrakurikuler
Tabel 2.1.1 Tabel Analisis Deskriptif Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 UngaranPARTISIPAN 1 KODE PERTANYAAN Q
1 Bagaimana pelaksanaan ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1
Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ? Q 9, P
1
10 Q : Bagaimana kegiatan ekstrakulikuler futsal disekolah ini pak?
1 P : Kegiatan ekstrakulikuler diadakan selama 2 kali dalam satu
minggu mas Q 11, P
1
12 Q : Hari apa sama hari apa ya pak?
1 P :Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari selasa sama
hari kamis Q 13, P
1
14 Q : Untuk waktu pelaksanaanya pak?
P
PARTISIPAN 2 KODE PERTANYAAN Q
: Mengingat jumlah siswa yang begitu banyak, hanya hari kamis
2
6 Q : Mengapa demikian pak ? P
2
Q 5, P
2 : Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan bisa sampai tiga kali mas
4 Q : Langsung saja pak, berapa kali dalam seminggu biasanya ekstrakurikuler dilaksanakan pak? P
2
Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ? Q 3, P
Ungaran
1 :Meskipun sistem pendidikan saat ini menggunakan sistem full day school latihan tetap diadakan setelah pulang sekolah yaitu jam
Tabel 2.1.2 Tabel Analisis Deskriptif Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2Latihan ektrakurikuler ini dilaksanakan di Arista Sport Center, yang berada tidak jauh dari area sekolah dan tidak membahayakan dibandingkan dengan lantai dilapangan sekolah karena lapangan tersebut menggunakan lantai yang aman untuk digunakan bermain futsal sehingga lebih efisien bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal.
Hasil analisis deskriptif pada pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu, setiap hari selasa sama hari kamis. Meskipun sistem pendidikan saat ini menggunakan sistem full day school latihan tetap diadakan setelah pulang sekolah yaitu jam 16.00 sampai 18.00 WIB.
berada tidak jauh dari sekolah, selain tidak membahayakan juga lebih efisien mas karena menggunakan lapangan dengan lantai yang aman digunakan untuk bermain futsal
1 : Latihan sendiri dilaksanakan di arista sport center mas yang
Q : Lalu dimana diadakan ekstrakulikuler pak? P
49- 50-51
1
16.00 sampai 18.00 WIB Q 48, P
1 Bagaimana pelaksanaan ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2
yang saya khususkan untuk siswa umum, kalau hari rabu untuk khusus tim sekolah yang memiliki kemampuan lebih Q 10, P
2
11 Q : Latihannya disekolah pak ? P
2 : Apabila lapangan tidak berbenturan dengan kegiatan ekstra lain
biasanya latihan di sekolah Q 12, P
2
13 Q : Kalau tidak di sekolah biasanya latihan dimana pak ? P
2 : Apabila Di Astina Sport Center mas
Hasil analisis deskriptif pada pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, karena jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal begitu banyak sehingga harus dibagi, dalam pembagian waktu yang digunakan ialah setiap hari kamis dikhususkan untuk siswa yang umum, dan setiap hari rabu dikhususkan untuk tim sekolah yang memiliki kemampuan lebih. Tempat pelaksanaan ektrakurikuler diluar sekolah dilaksanakan di Astina Sport Center.
2.2 Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal Tabel 2.2.1 Tabel Analisis Deskriptif Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 Ungaran
KODE PERTANYAAN Q
2 Bagaimana pengorganisasian yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ?
1 Q 28, P 29-30 Q : Lalu bagaimana mengenai pengorganisasian dalam
ekstrakulikuler futsal ini pak? P
1 : Saya tunjuk salah satu siswa untuk menjadi kapten untuk
mengkoordinasi teman temanya, seperti pengumpulan uang untuk kas dan kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Hasil analisis deskriptif pada pengorganisasian Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa guru yang membimbing dan mengajarkan olahraga fusal memilih salah satu siswa untuk menjadi kapten untuk mengkoordinasi teman - temannya, seperti pengumpulan uang untuk kas dan kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler. Dalam hal ini maka sangat penting dlaksanakan pengorganisasian untuk membantu siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal disekolah.
Tabel 2.2.2 Tabel Analisis Deskriptif Pengorganisasian Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2
Ungaran
PARTISIPAN 2 KODE PERTANYAAN
2 Q Bagaimana pengorganisasian yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang ?
Q 22, P
2
23 Q : Apakah ada keterlibatan siswa dalam pengorganisasian ekstrakurikuler ini pak ? P
2 : Maksudnya mas ?
Q 43, P
2 25-26 Q : Seperti pengelolaan uang kas, pendaftaran turnamen, technical
meeting juga untuk siswa selama tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis deskriptif pada pengorganisasian Ekstrakurikuler Olahraga
Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa terlibat dalam pengorganisasian ekstrakurikuler futsal, seperti pengelolaan uang kas, pendaftaran turnamen, serta technical meeting. Pengorganisasian ektrakurikuler dapat dilaksanakan oleh siswa untuk mengkoordinasikan teman
- – teman dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, selama itu tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar pengorganisasian dapat dilakukan.
2.3 Fasilitas Ekstrakurikuler Tabel 2.3.1 Tabel Analisis Deskriptif Fasilitas Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 Ungaran
PARTISIPAN 1 KODE PERTANYAAN Q
3 Bagaimana sarana dan prasarana yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang?
Q 38, P
1 39-40 Q : Untuk sarana dan prasarana apakah lengkap pak?
P
1 : Untuk sarana dan prasarana alhamdulillah sangat lengkap
mas, seperti cones / corong bola juga ada untuk yang kami gunakan masih 10 bola dan masih ada lagi sisanya Q 41, P
1
42 Q : Kalau rompi pak?
1 P : Rompi ada 10 pcs mas
44 Q : Gawang pak? P
1 Q 43, P
1 : Gawang ada mas, tapi kita tidak menggunakan lapangan sekolah untuk latihan, karena dekat dengan jalan raya.
Hasil analisis deskriptif pada fasilitas Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa sarana dan prasarana disekolah sudah memiliki fasilitas yang lengkap, seperti cones / corong bola yang digunakan ada 10 bola dan masih ada lagi sisa corong bola, rompi yang digunakan siswa ada 10 pcs, dan memiliki gawang, tetapi siswa tidak dapat menggunkan lapangan sekolah untuk latihan, karena berdekatan dengan jalan raya, yang dapat membahayakan bagi pengendara bermotor, sehingga dapat mengganggu siswa saat bermain futsal. Dari hasil analisis tersebut maka keseluruhan sarana dan prasarana ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas 1 Ungaran dapat dikategorikan baik karena kelengkapan alat penunjang untuk olahraga futsal disekolah.
Tabel 2.3.1 Tabel Analisis Deskriptif Fasilitas Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2 UngaranPARTISIPAN 2 KODE PERTANYAAN Q
3 Bagaimana sarana dan prasarana yang ada pada pelaksanaan
ekstrakulikuler futsal di SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang?
Q 16, P
2
17 Q : Untuk sarana prasarana pak, ada berapa banyak bola ? P
2 : Bola ada delapan
19 Q : Kalau cones pak ? P
2 Q 18, P
2 : Kalau cones ada duah puluh
Q 20, P
2
21 Q : Kalau rompi ada berapa pak ?
2 P : Rompi hanya ada lima, sebetulnya itu kurang mas
Hasil analisis deskriptif pada fasilitas Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa sarana dan prasarana disekolah fasilitas yang dimiliki belum lengkap, disekolah hanya menyediakan 5 rompi, rompi yang harus digunakan lebih dari 10 rompi dilihat dari banyaknya siswa yang bermain olahraga futsal, sekolah memiliki cones 20 dan 8 bola kaki. Dari hasil analisis tersebut maka keseluruhan sarana dan prasarana ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas 2 Ungaran dapat dikategorikan kurang baik karena fasilitas yang dimiliki sekolah belum lengkap untuk digunakan oleh siswa yang bermain olahraga futsal.
2.4 Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler futsal Tabel 2.4.1 Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 1 Ungaran
PARTISIPAN 1
KODE PERTANYAAN
Q
4 Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di
23 Q : Berapa banyak siswa yang berangkat ekstrakurikuler pak ? P
: Ketika memang tidak menggangu jadwal pelajaran siswa yang hadir dalam mengikuti technical meeting maupun melakukan pendaftaran
SMA Negeri 1 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang? Q 22, P
berperan aktif Hasil analisis deskriptif pada peran serta peserta didik ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, maupun mengikuti sebuah turnamen, siswa aktif dalam pendaftaran maupun technical meeting. Jumlah siswa keseluruhan yang mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah 30 lebih siswa. Siswa dapat melakukan perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal, ketika tidak mengganggu jadwal pelajaran pada jam sekolah.
1 : Iya mas, ketika tidak mengganggu jam sekolah mereka
37 Q : Berarti siswa yang berperan aktif ya pak dalam kegiatan ekstrakurikuler baik diluar maupun di dalam lapangan ? P
1
Q 35, 36, P
1
1
33,34 Q : Apakah ketika akan mengikuti sebuah turnamen siswa aktif dalam pendaftaran maupun technical meeting atau bapak yang menghandel semuanya ? P
1
1
1 : Itu cewek sama cowok jadi satu
25 Q : Kalau boleh tau itu cewek atau cowok pak ? P
1
: Kurang lebih berjumlah 30 an Q 24, P
Q 31, 32, P
Tabel 2.4.2 Tabel Analisis Deskriptif Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Futsal di SMA N 2 UngaranPARTISIPAN 2
KODE PERTANYAAN
4 Q Bagaimana peran serta peserta didik ekstrakurikuler futsal di
SMA Negeri 2 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang?
2 Q 27, P 28, 29 Q : Untuk peran serta didik dalam mengikuti ekstrakurikuler
pak itu seperti apa pak ?
2 P : Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat
mas, untuk tahun ini bisa sampai enam puluh lebih mas Q 30, P
2
31 Q : Itu cowok sama cewek pak ?
2 P : Iya mas, cowok sama cewek mas
Hasil analisis deskriptif pada Peran serta peserta didik Ekstrakurikuler Olahraga Futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ungaran diperoleh hasil bahwa siswa yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 lebih siswa.
Siswa yang berperan aktif dapat mengikuti perannya dengan baik ektrakurikuler futsal disekolah. Data ini merupakan hasil dari wawancara dengan salah satu pengajar dan pelatih ekstrakurikuler olahraga futsal diskolah.
3. Pembahasan
Dari hasil survei penelitian dan pengambilan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh menunjukan bahwa pelaksanaan ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Berikut pembahasan hasil penelitian sebagai berikut; 1.
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal Dari hasil survei pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah
Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dapat dikatakan dalam kategori baik, karena berdasarkan hasil data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Salah satu tujuan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga adalah mengembangkan bakat dan minat siswa menuju tercapainya prestasi olahraga.
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan di luar pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah (Noor, 2015).
Berdasarkan jenjang pendidikan formal, Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat merupakan sekolah yang berpeluang paling besar menciptakan atlet-atlet atau olahragawan, karena pada banyak teori dan kenyataan di lapangan usia spesialisasi kecabangan olahraga dan usia emas seorang olahragawan terjadi pada rentang usia 15-19 tahun dan usia-usia tersebut adalah usia-usia pada masa SMA (Nurcahyo, 2013). Di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang siswa dikatakan sangat berantusias, dikarenakan tetap terlaksananya program ekstrakurikuler meskipun terbentur dengan waktu pelaksanaan dengan sistem pendidikan fullday school, adapun masalah lapangan yang terbentur dengan kegiatan ekstrakurikuler lain. Dengan begitu banyaknya siswa yang mengikuti ektrakurikuler futsal, maka pembagian waktu sesuai dengan banyaknya jumlah siswa yang hadir dalam kegiatan ektrakurikuler, dengan waktu yang diberikan 2 atau 3 kali dalam seminggu.
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil wawancara dengan beberapa guru atau pengajar yang telah membina dan mengajarkan ekstrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
2. Pengorganisasian ektrakurikuler futsal
Mengemukakan pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara angota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Sabardi, 2014). Sependapat dengan itu (Hadari, 2005) menjelaskan bahwa pengorganisasian adalah sistem kerjasama sekelompok orang, yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan/tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu satuan atau unit kerja.
Berdasarkan dari pernyataan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pengorganisasian adalah mengelompokkan orang-orang serta menetapkan dan membagi tugas-tugas agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Dari hasil penelitian, pengorganisasian ektrakurikuler futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, bahwa siswa terlibat dalam pengorganisasian ekstrakurikuler futsal. Guru yang membimbing dan mengajarkan olahraga fusal di sekolah memilih salah satu siswa menjadi kapten untuk mengkoordinasi teman - temannya, seperti kebutuhan dalam kegiatan ekstrakulikuler, pengumpulan uang untuk kas, pendaftaran turnamen, serta
tecnical meeting , selama itu tidak mengganggu kegiatan proses belajar mengajar
pengorganisasian dapat dilakukan. Dengan adanya pengorganisasian ektrakurikuler futsal di sekolah siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
3. Fasilitas ekstrakurikuler futsal
Dari hasil penelitian diperoleh dari keseluruhan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler olahraga pada Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk kategori baik, yaitu sarana prasarana olahraga yang digunakan untuk latihan cukup memadai dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga. Sebagian untuk kegiatan sudah terpenuhi seperti cones / corong bola yang digunakan ada 10 bola dan masih ada lagi sisa corong bola, rompi yang digunakan siswa ada 10 pcs, dan memiliki gawang. Dilihat dari sekolah lain untuk sarana prasarana menyediakan 5 rompi, rompi yang harus digunakan lebih dari 10 rompi dilihat dari banyaknya siswa yang bermain olahraga futsal, sekolah memiliki cones 20 dan 8 bola kaki.
Dari hasil observasi lapangan sarana prasarana yang ada disekolah dikategorikan cukup baik, hal ini dilihat dari hasil wawancara dan observasi, yaitu lapangan di sekolah tidak dapat digunakan untuk latihan, karena berdekatan dengan jalan raya, dan sering berbenturan dengan program ekstrakurikuler lain,. Tetapi hal ini tidak menghalangi kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
Proses belajar mengajar disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana yang memadai, dengan kelengkapan alat penunjang untuk olahraga futsal dan lapangan yang digunakan. Proses pelaksanaan program ekstrakurikuler disekolah akan berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai serta dana yang mencukupi. Keterbatasan sekolah dalam mengadakan dan menyediakan dana merupakan penyebab utama dalam pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi sehingga pelaksanaan program ekstrakurikuler yang tidak berjalan dengan maksimal (Nurcahyo, 2013).
4. Peran serta peserta didik ektrakurikuler futsal
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa peran serta peserta kegiatanekstrakurikuler olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori baik, yaitu siswa diberi kebebasan untuk memilih cabang ekstrakurikuler olahraga sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa disekolah. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak Aldila Anjas selaku guru dan pelatih futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa jumlah siswa keseluruhan
- – yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga futsal sekitar 30 lebih siswa (putra putri)
”. Demikian pula yang diungkapkan oleh bapak Aditia Sandi selaku guru dan pelatih futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ungaran “bahwa siswa yang berperan aktif dalam ekstrakurikuler futsal berjumlah 60 (putra
- – putri) lebih siswa”.
Hasil observasi lapangan diperoleh gambaran tentang perserta dalam kegian ekstrakurikuler disekolah, dimana pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh skolah memperoleh partisipasi yang baik dari para peserta, peserta sangat antusias mengikuti petunjuk
- – petunjuk yng diberikan oleh pembina, dengan semangat yang baik tersebut menjadikan kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa peserta eksrakurikuler olahraga futsal termasuk kategori baik berdasarkan keaktifan siswa dalam mengikuti sebuah turnamen, maupun dalam technical meeting. Siswa dapat melakukan perannya sebagai siswa aktif dalam ekstrakurikuler olahraga futsal, ketika tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari observasi dan wawancara yang menyatakan siswa aktif dalam kegiatan.
KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pelaksanaa ektrakurikuler olahraga futsal di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang termasuk kategori baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan
- – peraturan yang telah ditetapkan di sekolah dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga, dilihat dari fasilitas yang cukup lengkap dan antusias siswa sebagai siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga futsal disekolah.
Internasional) SMAN X Jakarta.
2. Dewi, K. (2012). Pembinaan program ekstrakurikuler futsal, 1–99.
3. Dini, R. (2013). Sikap Siswa Kelas Atas Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sd Negeri 3 Pengasih, 1 –6.
4. Hadari, N. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada university.
5. Hendy, P. (2013). Survei Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2013.
6. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Ceria.
7. Noor, J. (2015). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Pemilihan Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 1 Rantau, 34 –43.
8. Nurcahyo, F. (2013). Pengelolaan Dan Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Di Sma/Man/Sederajat Se-Kabupaten Sleman, 9(November).
9. Sabardi, A. (2014). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Perpustakaan Stit Al Yaqin Muuaro Sijunjung, 0 –42.
10. Soernadi. (2011). Kegiatan ekstrakulikuler olahraga dalam peningkatan gerak dasar (,
55 –66.
11. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5